• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IJCETS 1 (1) (2014)

Indonesian Journal of Curriculum and

Educational Technology Studies

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jktp

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF (MPI)

PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS VIII

Ardyanto

,

Hardjono, Haryanto

Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel ________________ Sejarah Artikel: Diterima September 2013 Disetujui Agustus 2013 Dipublikasikan Oktober 2013 ________________ Keywords: development, Interactive Multimedia Learning, learning resources, Integrated The Nature of Science

____________________

Abstrak

___________________________________________________________________

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif mata pelajaran IPA Terpadu kelas VIII di SMP Negeri 6 Temanggung dan untuk menemukan keefektifan Multimedia Pembelajaran Interaktif mata pelajaran IPA Terpadu kelas VIII di SMP Negeri 6 Temanggung dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pola random control group pretest postest design. Dari hasil penelitian uji tahap awal sampai tahap akhir dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian diketahui ada perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran yang menggunakan pengembangan modul digital dengan yang tidak menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif sehingga proses pembelajaran yang menggunakan Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat dinyatakan lebih efektif pada tingkat pemahaman materi mata pelajaran IPA Terpadu.

Abstract

___________________________________________________________________

The purpose of this study are to develop The Interactive Multimedia Learning on The Integrated of Nature Science subject, eight grade in SMP Negeri 6 Temanggung and to discover the effectiveness of Interactive Multimedia Learning on The Integrated of Nature Science subject, eight grade in SMP Negeri 6 Temanggung subjects to improve learning outcomes students. The method used in this research is an experimental method. From the early stages of the test results to the final stages of testing can be concluded that there are significant differences between the outcomes of learning using The Interactive Multimedia Learning and didn’t using The Interactive Multimedia Learning, so the learning process using digital modules is more effective on mastery the material subjects of The Integrated of Nature Science.

© 2013 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: Gedung A3 Lantai 1 FIP Unnes

Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: ardyanto_tp08@yahoo.co.id

ISSN 2252-6447

(2)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014) PENDAHULUAN

Saat ini pendidikan sedang berkembang ke arah kemajuan untuk meningkatkan nilai-nilai kehidupan umat manusia. Pendidikan sangat penting untuk membentuk adab, moral serta menerapkannya dalam disiplin bidang ilmu pengetahuan. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu pendidikan yang didapatkan seseorang adalah melalui pendidikan formal, yaitu pendidikan yang secara umum didapatkan di sekolah-sekolah swasta maupun negeri. Jalur pendidikan formal memiliki jenjang yang jelas yaitu mulai dari pendidikan dasar (Sekolah Dasar), pendidikan menengah (Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas), dan pendidikan tinggi.

Pada tiap jenjang pendidikan para peserta didik memperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang disesuaikan dengan kurikulum masing-masing. Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) para peserta didik memperoleh ilmu yang beragam, salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu yang mencakup di dalamnya adalah mata pelajaran Biologi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan, dan mikroba. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 6 Temanggung diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu pada pokok bahasan Pertumbuhan dan

Perkembangan masih kurang optimal, dapat dilihat dari nilai rata-rata Ulangan Harian pada mata pelajaran IPA Terpadu masih rendah jika dibandingkan dengan nilai Ulangan Harian pokok bahasan yang lain.

Tabel 1. Nilai rata-rata Ujian Ulangan Harian mata pelajaran IPA Terpadu kelas VIII Semester 1

No. Pokok Bahasan

Nilai Rata-rata 1 Pertumbuhan dan Perkembangan 70,00 2 Perkembangan Manusia 75,00

3 Sistem Gerak Manusia 80,00

4 Sistem Digesti Manusia 85,00

5 Sistem Respirasi

Manusia

87,00

6 Sistem Sirkulasi Darah

Manusia

80,00 (Sumber: SMP Negeri 6 Temanggung)

Dalam hasil pengamatan di kelas, salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal adalah proses pembelajaran yang masih konvensional dan berpusat pada guru, dimana dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah dan belum adanya sebuah inovasi sehingga ketertarikan siswa dalam belajar masih kurang, perhatian terpecah, dan cenderung bosan. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar sehingga hasil belajar dapat optimal. Salah satu cara

(3)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

menumbuhkan motivasi dalam belajar pada siswa yaitu menggunakan media yang menarik dan interaktif sehingga siswa tidak jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran. Menurut Sadiman (2003: 6), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran. Salah satu media yang termasuk dalam Computer Assisten Instruction (CAI) adalah Multimedia Pembelajaran Interaktif. Kegunaan Multimedia Pembelajaran Interaktif dalam proses pembelajaran adalah: (a) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu; (b) memperjelas penyajian pesan, mencegah timbulnya verbalisme; (c) mengatasi sikap pasif siswa, menjadikan lebih interaktif, kreatif dan aktif secara mandiri; (d) menstransmisikan pesan-pesan lebih konstruktif dan menarik (Haryono, 2003: 15). Multimedia Pembelajaran Interaktif juga memiliki keunggulan yaitu sebagai alat komunikasi mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan Multimedia Pembelajaran Interaktif materi akan dikuasai siswa dengan cepat dan siswa memiliki motivasi untuk belajar karena memiliki teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, simulasi dll yang menarik bagi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Arsyad, 2002: 158). Presentase kemampuan daya serap manusia dari pengguna alat indra yaitu penglihatan 82 %, pedengaran 11 %, penciuman 1 %, pencecapan 2,5 %, dan perabaan 3,5 %.

Dari persentase diatas ketahui bahwa tingkat retensi (daya serap) siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat secara signifikan jika proses pemerolehan informasi melalui indra penglihatan dan pendengaran (Daryanto: 2011). Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengembangkan sebuah program Multimedia Pembelajaran yang bersifat interaktif, mencakup didalamnya yaitu teks, animasi, suara, video, yang nanti akan diuji cobakan untuk siswa. Pada penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik” (Ali: 2009), mengatakan bahwa pertama, media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik berdasarkan penilaian para ahli media pembelajaran yang diukur berdasarkan dimensi kualitas yang meliputi aspek operasional, tampilan, dan interaksi sehingga layak digunakan untuk belajar mandiri. Kedua respon mahasiswa terhadap media pembelajaran yang dikembangkan sangat baik untuk mendukung belajar mandiri yang ditunjukkan dengan skor rata-rata penilaian 3,23 pada skala likert. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan Kelas VIII di SMP Negeri 6 Temanggung”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII di SMP Negeri 6 Temanggung dan untuk mengetahui bagaimana keefektifan program Multimedia Pembelajaran

(4)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Dalam mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif ini, peneliti menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D). Lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (Sugiyono, 2008: 298)

Alasan peneliti menggunakan metode Research and Development (R&D) karena memiliki keunggulan yaitu dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematik yakni pada setiap langkah yang akan dilalui selalu mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah diperbaiki dan diperoleh produk yang efektif.

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pola random control group pretest-postest design, yang mana dalam desain ini sekelompok subjek yang diambil ditempatkan kedalam kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa di SMP Negeri 6 Ungaran.

Jumlah sampel yang dijadikan sebagai subjek penelitian berjumlah 60 siswa yang terdiri dari kelas VIII A dan VIII B. Pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling (pengambilan sampel secara acak). Peneliti menulis kelas VIIIA sampai VIIIH pada kertas kecil, kemudian dan diambil 1 kertas untuk menentukan kelas eksperimen dan 1 lagi untuk kelas kontrol.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: (1) angket/kuesioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau

(5)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

seperangkat tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 142); (2) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150); (3) Dokumentasi, didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, foto-foto dan lain sebagainya (Arikunto, 2006: 158).

Pada penelitian ini, peneliti memaparkan kondisi awal siswa dilihat dari jumlah jenis kelamin siswa, umur, data pretest. Dalam melakukan matching jumlah jenis kelamin dan umur siswa peneliti menggunakan rumus chi kuadrat, sedangkan untuk data pretest peneliti menggunakan uji t. Data tentang keefektifan media tersebut setelah terkumpul kemudian dianalisis. Metode analisis data yang digunakan adalah: (1) Analisis deskriptif yang digunakan untuk mengolah dan mengetahui sejauhmana pemanfaatan pengembangan modul digital dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil dari analisis ini berupa mean, median, modus dan standar deviasi. Adapun teknik perhitungan analisis data ini menggunakan komputer dengan program SPSS; (2) Uji Asumsi yaitu uji homogenitas yang digunakan untuk mengetahui kesamaan varians (Sudjana, 2005: 250) dan uji normalitas; (3) Uji Hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu Kelas VIII terhadap hasil belajar siswa, maka digunakan teknik statistik yaitu uji t-test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam mengembangkan program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu Kelas VIII Semester 1, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.

Pertama, potensi masalah, masalah yang ada dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi awal adalah bahwa hasil belajar siswa kurang optimal dan guru belum menggunakan sebuah inovasi, yaitu memanfaatkan media berbasis komputer. Guru masih menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu penulis perlu mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif sebagai salah satu bahan dan sumber belajar.

Kedua, pengumpulan data, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang mata pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan yang meliputi gambar yang berhubungan dengan materi, animasi, materi, dan buku pelajaran. Data tersebut digunakan untuk membuat desain media pembelajaran. Dari data yang diperoleh penulis akan membuat desain produk terlebih dahulu. Desain produk dalam penelitian ini adalah naskah produk dan desain produk media pembelajaran. Naskah terdiri dari peta konsep, peta kompetensi, flowchart, Garis-garis Besar Isi Media (GBIM), dan isi naskah tersebut. Setelah naskah selesai maka dibuat menjadi produk awal media pembelajaran yang nanti akan dikonsultasikan kepada ahli atau pakar media dan ahli materi untuk diberi saran dan divalidasi. Validasi dilakukan oleh ahli media dari staff Balai Pengembang Multimedia Kota Semarang, sedangkan ahli materi adalah guru

(6)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

mata pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 6 Temanggung.

Ketiga, setelah divalidasi langkah selanjutnya adalah membuat produk Multimedia Pembelajaran Interaktif sesuai dengan desain yang telah divalidasi. Setelah produk jadi maka perlu adanya revisi produk yang dilakukan oleh ahli media.

Keempat, adalah tahap uji coba, pertama dilakukan uji coba terbatas pada 10 siswa kelas VIII C. Berikut ini adalah hasil dari uji coba terbatas program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan:

Tabel 2. Hasil Angket Uji Coba Terbatas untuk Siwa

No Variabel Max Membantu Tidak Membantu Ket

Skor Persen Skor Persentase

1. 2. 3.

Aspek hasil program Efektifitas program bagi siswa Efektifitas program dalam proses pembelajaran 280 160 280 232 129 227 82,86% 80,6% 81,07% 0 0 0 0% 0% 0%

Berikut ini adalah hasil dari uji coba terbatas program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan

Pertumbuhan dan Perkembangan untuk guru mata pelajaran IPA Terpadu SMP Negeri 6 Temanggung:

Tabel 3. Hasil Uji Coba Terbatas untuk Guru

No Variabel Skor

Max

Membantu Tidak Membantu Ket

Skor Persentase Skor Persentase

1. 2.

3. Isi

Ketepatan teknis produk media terhadap kesan guru

Efektivitas bagi guru Efektivitas dalam 20 16 18 14 90% 87,5% 0 0 0% 0% 6

(7)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014) 4. proses instruksional 24 20 19 15 79,2% 75% 0 0 0% 0%

Berikut ini adalah hasil dari uji coba terbatas program Multimedia Pembelajaran

Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan untuk ahli media:

Tabel 4. Hasil Uji Coba Terbatas untuk Ahli Media

No Variabel Skor

Max

Membantu Tidak Membantu Ket

Skor Persentase Skor Persentase

1. 2. 3. Aspek Media Tampilan Hasil Program Kualitas Teknis, Keefektifan program 12 48 32 11 37 24 91,7% 77,08% 75% 0 0 0 0% 0% 0% Tahap uji coba lebih luas pada siswa,

sampel yang digunakan sebanyak 20 siswa kelas VIII C. Berikut ini adalah hasil dari uji coba

terbatas lebih luas program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan.

Tabel 5. Hasil Uji Coba Lebih Luas untuk Siswa

No Variabel Skor

Max

Membantu Tidak Membantu Ke

t

Skor Persen Skor Persen

1. 2.

Aspek hasil program Efektifitas program bagi siswa

560 492 87,86% 0 0%

(8)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

3. Efektifitas program dalam

proses pembelajaran 320 560 274 470 85,6% 83,93% 0 0 0% 0%

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan pola random control group pretest-postest design, yang mana dalam desain ini sekelompok subyek yang diambil ditempatkan kedalam kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu. Dalam penelitian ini,

kelompok eksperimen adalah siswa kelas VIIIB sebanyak 30 siswa dan kelompok kontrol adalah siswa kelas VIIIA sebanyak 30 siswa. Setelah diberikan perlakuan atau treatment dari tiap kelompok yaitu kelompok eksperimen, kontrol menunjukkan adanya perbedaan

Tabel 6. Hasil Analisis Deskriptif Posttest

Kelompok N MIN MAX Mean Std. Deviation

Kontrol 30 7 8,4 7,67 0,437

Eksperimen 30 7,7 9,4 8,26 0,465

Berdasarkan hasil analisis deskriptif, kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan diperoleh mean 8,26, sedangkan

kelompok kontrol setelah diberikan

pembelajaran tanpa menggunakan program Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan diperoleh mean 7,67. Setelah diberikan perlakuan pembelajaran terdapat perbedaan rata-rata atau mean yang signifikan dari kedua kelompok diatas.

Berdasarkan perhitungan analisis data, maka range presentase dan kriteria kualitatif dapat diketahui, pada kelompok eksperimen dengan nilai mean atau rata-rata 8,26 masuk dalam kriteria sangat baik, pada kelompok kontrol dengan nilai mean atau rata-rata 7,67 masuk dalam kriteria baik. Uji normalitas pada pretest dilakukan untuk mengetahui kenormalan data dan menentukan jenis statistik apa yang akan digunakan, statistik parametrik atau non-parametrik. Perhitungan uji normalitas dengan SPSS digunakan Uji One Sample Kolmogorof-Smirnov pada taraf signifikan 0,05. Dalam penelitian ini, uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

(9)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

terdapat perbedaan dalam nilai pretestnya atau berdistribusi normal.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

H0 : populasi kelompok Eksperimen,

Kontrol (Pretest) berdistribusi normal.

H1 : populasi kelompok Eksperimen,

Kontrol (Pretest) tidak berdistribusi normal. Tabel 7. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test (Pretest)

Kelompok/ Variabel Kolmogorov-Smirnov Z / KS Sig. Std. Deviation Keterangan Kontrol 0,809 0,529 1,0888 Normal Eksperimen 1,125 0,159 1,0916 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas One Sample Kolmogorof-Smirnov Test (Pretest), kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen, kontrol berdistribusi normal, karena nilai sig. dari kedua

kelompok tersebut > α = 0,05. Hasil Uji

Kesamaan Varians Data. Uji homogenitas

bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Tabel 8. Hasil Uji Kesamaan Varians Data Pretest

Kelompok Fhitung Ftabel Kriteria

Kontrol Eksperimen

1,005 1,86 Homogen

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh Fhitung 1,005, bila dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang 29 dan dk penyebut 29,

dengan taraf kesalahan 5% maka diperoleh Ftabel

1,86. Jika Fhitung dibandingan dengan Ftabel,

maka diperoleh 1,005<1,86, sehingga H0

diterima artinya bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai varians nilai awal yang relative sama. Berdasarkan analisis ini, pada tahap selanjutnya untuk pengujian kesamaan rata-rata data awal dapat digunakan uji t. Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Pretest

Kelompok thitung ttabel Kriteria

Kontrol Eksperimen

0,103 2,045 Tidak Signifikan

(10)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil pretest pada kelompok eksperimen sebesar 5,71 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 5,68 melalui uji kesamaan rata-rata

menggunakan uji t diperoleh thitung sebesar 0,103.

Bila dibandingkan dengan ttabel dk pembilang 29

dan dk penyebut 29, taraf kesalahan 5% maka

diperoleh ttabel sebesar 2,045, sehinggan H0

diterima, artinya terdapat kesamaan hasil belajar pretest dari kedua kelompok tersebut.

Pada uji hipotesis dilakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data

dan menentukan jenis statistik apa yang akan digunakan, statistik parametrik atau non-parametrik. Perhitungan uji normalitas dengan SPSS digunakan Uji One Sample Kolmogorof-Smirnov pada taraf signifikan 0,05.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut.

H0 : populasi kelompok Eksperimen,

Kontrol (Postest) berdistribusi normal.

H1 : populasi kelompok Eksperimen,

Kontrol (Postest) tidak berdistribusi normal.

Tabel 10. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorof-Smirnov Test (Posttest)

Kelompok/ Variabel

Kolmogorov-Smirnov Z / KS Sig. Std. Deviation Keterangan Kontrol 0,753 0,623 0,4539 Normal Eksperimen 1,032 0,237 0,4953 Normal

Berdasarkan hasil uji normalitas One Sample Kolmogorof-Smirnov Test (Post-Test), kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen, kontrol berdistribusi normal, karena nilai sig. dari kedua

kelompok tersebut > α = 0,05. Hasil Uji

Kesamaan Varians Data Postest. Uji homogenitas

bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Tabel 11. Hasil Uji Kesamaan Varians Data Posttest

Kelompok Fhitung Ftabel Kriteria

Kontrol Eksperimen

1,136 1,86 Homogen

(11)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh Fhitung 1,471, bila dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang 29 dan dk penyebut 29,

dengan taraf kesalahan 5% maka diperoleh Ftabel

1,86. Jika Fhitung dibandingan dengan Ftabel, maka

diperoleh 1,136<1,86, sehingga H0 diterima

artinya bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai varians nilai awal yang relative sama. Berdasarkan analisis ini, pada tahap selanjutnya untuk pengujian kesamaan rata-rata data akhir dapat digunakan uji t.

Tabel 12. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Postest

Kelompok thitung ttabel Kriteria

Kontrol Eksperimen

5,35 2,045 Signifikan

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil postest pada kelompok eksperimen sebesar 8,26 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 7,67 melalui uji kesamaan rata-rata

menggunakan uji t diperoleh thitung sebesar 5,35.

Bila dibandingkan dengan ttabel dk pembilang 29

dan dk penyebut 29, taraf kesalahan 5% maka

diperoleh ttabel sebesar 2,045, sehinggan H0

ditolak, artinya terdapat perbedaan hasil belajar posttest dari kedua kelompok tersebut dan dapat dijelaskan pula bahwa terdapat pengaruh yang signifikasi terhadap pemanfaatan Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII Semester 1.

Keefektifan dari Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan ditunjukkan dari nilai rata-rata kelompok eksperimen yang lebih besar dari pada kelompok kontrol pada hasil posttest. Berdasarkan hasil penelitian uji tahap awal sampai tahap akhir diperoleh bahwa dalam pengujian diketahui ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar

dengan menggunakan Media dan tidak menggunakan media/konvensional, sehingga proses pembelajaran yang menggunakan Media lebih efektif dan membantu siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan di SMP N 6 Temanggung, bahwa kelompok eksperimen, rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi daripada kelompok kontrol, yaitu 8,26 dengan 7,67.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan yang dapat diambil yaitu: (1) Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu Kelas VIII semseter 1 Pertumbuhan dan Perkembangan dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan prosedur pengembangan, sehingga setelah dilakukan validasi oleh ahli materi dan pakar media, produk media tersebut dapat digunakan untuk penunjang pembelajaran dan inovasi pembelajaran di sekolah, khususnya mata pelajaran IPA Terpadu pokok bahasan

Pertumbuhan dan Perkembangan; (2)

(12)

Ardyanto dkk / Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies 1 (1) (2014)

Keefektifan Multimedia Pembelajaran Interaktif IPA Terpadu Kelas VIII semseter 1 Pertumbuhan dan Perkembangan, ditunjukkan dengan hasil nilai rata-rata posttest kelompok kontrol sebesar 7,67 dan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 8,26. Selain itu hasil uji t atau t-test untuk nilai posttest sebesar 5,35, dengan t tabel 2,045, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai posttest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada: Drs. Nurussa’adah, M.Si, Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Cunda Sotyana, S.Pd, M.Pd., Kepala SMP Negeri 6 Temanggung yang telah memberi ijin penelitian, Yusron Supomo, S.Pd., Guru IPA Terpadu kelas VIII SMP Negeri 6 Temanggung yang telah membantu dan membimbing penulis pada saat pelaksanaan penelitian, seluruh staf pengajar, dan karyawan di SMP Negeri 6 Temanggung atas bantuan yang diberikan selama proses penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik. Jurnal Edukasi@Elektro. Vol 15: 11-18.

Republik Indonesia, 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Haryono, Anung. 2003. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Cetakan Kelima. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo Persada.

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: Balai Pustaka dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sadiman, Arief S,.dkk. 2003 Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1. Nilai rata-rata Ujian Ulangan  Harian mata pelajaran IPA Terpadu kelas VIII  Semester 1
Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (Sugiyono, 2008: 298)
Tabel 2. Hasil Angket Uji Coba Terbatas untuk Siwa
Tabel 5. Hasil Uji Coba Lebih Luas untuk Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

KEPUTUSAN KETUA KOMITE STANDAR KOMPE&#34;TENSI KERJA BIDANG PERHUBUNGAN TENTANG KELOMPOK KERJA STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG PERHUBUNGAN.. Membentuk Kelompok Kerja

Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya seni rupa dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh seniman, Galeri atau kerjasama dengan pihak

Gebyar pentas gong kebyar di arena PKB telah memberikan kegairahan terhadap penggalian dan pengembangan dalam bidang seni pertunjukan, yang, menguak menjadi kebanggaan segenap

mengulang dan mengingat kembali hafalan yang telah disetorkan atau dihafalkan di depan guru atau kyai agar tidak mudah lupa dengan hafalannya. Mengulang-ulang bacaan

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa pada lahan tidak terbakar ada sekitar 29 jenis vegetasi yang terdapat di Kawasan Hutan Taman Nasional Sabangau hasil

Metode pada penelitian ini yaitu menggunakan algoritma naive bayesn untuk mengklasifikasikan huruf alfabet bahasa isyarat menggunakan fitur yang berasal dari data

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada orang tua yang ada di Kecamatan Seputih Raman mengenai upaya orang tua dalam menetapkan ahli waris jika di dalam