SATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“
“
KONSELING ROKOK
KONSELING ROKOK
””DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :
1. Mayuni, S.Kep
1. Mayuni, S.Kep
2. Rhadiatul Aulia S. J, S.Kep
2. Rhadiatul Aulia S. J, S.Kep
3. Wilda Dahlia, S.Kep
3. Wilda Dahlia, S.Kep
4.
4. Suci N
Suci Nilam
ilam Sari ,
Sari , S.Kep
S.Kep
5.
5. Nency
Nency Aldani
Aldani Putri,
Putri, S.Kep
S.Kep
6.
6. Eldita
Eldita Fransiska,
Fransiska, S.Kep
S.Kep
7.
7. Anisah
Anisah Abram,
Abram, S.Kep
S.Kep
FAKULTAS KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
PADANG
2017
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok
Pokok Bahasan Bahasan : : Promosi Promosi KesehatanKesehatan Sub
Sub Pokok Pokok Bahasan Bahasan : : Konseling Konseling RokokRokok Sasaran
Sasaran : : Keluarga Keluarga Pasien Pasien di di Ruang Ruang Rawat Rawat Inap Inap Interne Interne PriaPria Hari/tanggal
Hari/tanggal : : Jumat/ Jumat/ Oktober Oktober 20172017 Waktu
Waktu : : 10.00-10.40 10.00-10.40 WIBWIB Tempat
Tempat : : Ruang Ruang Pertemuan Pertemuan Interne Interne PriaPria
I.
I. Latar BelakangLatar Belakang
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu/ Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu/ bentuk
bentuk lain lain yang yang dihasilkan dihasilkan daridari nicotina tambacum, nilotina rustica,nicotina tambacum, nilotina rustica, dandan spesies lainnya yang mengandung nikotin dan tar atau tanpa bahan tambahan. spesies lainnya yang mengandung nikotin dan tar atau tanpa bahan tambahan. Nikotin
Nikotin tersebut tersebut terserap terserap dalam dalam darah darah dan dan diteruskan diteruskan ke ke otak otak sehinggansehinggan reseptor yang menerima nikotin memepaskan dopamin
reseptor yang menerima nikotin memepaskan dopamin yang dapat memberikanyang dapat memberikan rasa nyaman. Hal tersebut yang dapat menimbulkan efek candu atau ketagihan rasa nyaman. Hal tersebut yang dapat menimbulkan efek candu atau ketagihan (Jack, 2014).Efek ketagihan yang ditimbulkan akan menyebabkan para (Jack, 2014).Efek ketagihan yang ditimbulkan akan menyebabkan para perokok
perokok kesulitan kesulitan untuk untuk berhenti berhenti sehingga sehingga berdampak berdampak pada pada kondisi kondisi fisik,fisik, psikologis, perilaku dan kesehatan mental (Hoffman, 2
psikologis, perilaku dan kesehatan mental (Hoffman, 2001).001).
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi
bagi tubuh tubuh porokok porokok maupun maupun orang orang yang yang berada berada disekitar disekitar perokok perokok (perokok(perokok pasif)
pasif) yang yang menjadi menjadi masalah masalah kesehatan kesehatan di di masyarakat. masyarakat. Merokok Merokok dapatdapat menyebabkan terganggunya organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, menyebabkan terganggunya organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung,
jantung, ginjal, ginjal, dan dan mata. mata. Pengetahuan Pengetahuan masyarakat masyarakat yang yang kurang kurang akan akan bahayabahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok yang tinggi pada merokok berpengaruh terhadap tingkat kebiasaan merokok yang tinggi pada masyarakat (Jack, 2014).
masyarakat (Jack, 2014).
Data dari Depkes RI (2010) diperoleh frekuensi merokok di Indonesia Data dari Depkes RI (2010) diperoleh frekuensi merokok di Indonesia sebesar 69% dari jumlah populasi sebesar 146.860.000 dan berdasarkan survei sebesar 69% dari jumlah populasi sebesar 146.860.000 dan berdasarkan survei yang dilakukan diperoleh data sebesar 70% perokok ingin berhenti merokok, yang dilakukan diperoleh data sebesar 70% perokok ingin berhenti merokok, 7,9% mampu berhenti merokok tanpa bantuan, 10,2% berhenti merokok karena 7,9% mampu berhenti merokok tanpa bantuan, 10,2% berhenti merokok karena bantuan
bantuan dari dari dokter, dokter, dan dan 35% 35% karena karena farmakologi, farmakologi, psikoterapi, psikoterapi, dan dan dukungandukungan sosial.
Meningkatnya prevalensi frekuensi merokok di negara berkembang Meningkatnya prevalensi frekuensi merokok di negara berkembang termasuk Indonesia menyebabkan masalah merokok semakin serius . Sebagian termasuk Indonesia menyebabkan masalah merokok semakin serius . Sebagian perokok
perokok telah telah menganggap menganggap merokok merokok adalah adalah suatu suatu kebutuhan kebutuhan yang yang tidak tidak bisabisa dielakkan (Fawzani & Triratnawati, 2005). Menghentikan perilaku merokok dielakkan (Fawzani & Triratnawati, 2005). Menghentikan perilaku merokok bukanlahusaha
bukanlahusaha mudah, mudah, terlebih terlebih lagi lagi bagi bagi perokok perokok di di Indonesia. Indonesia. Hasil Hasil surveisurvei yang dilakukan oleh Lembaga Menanggulagi Masalah Merokok (LM3), dari yang dilakukan oleh Lembaga Menanggulagi Masalah Merokok (LM3), dari 375 responden yang dinyatakan 66,2 persen perokok pernah mencoba berhenti 375 responden yang dinyatakan 66,2 persen perokok pernah mencoba berhenti merokok tetapi mereka gagal. Kegagalan ini ada berbagai macam; 42,9% tidak merokok tetapi mereka gagal. Kegagalan ini ada berbagai macam; 42,9% tidak tahu caranya; 25,7% sulit berkonsentrasi, 2,9% terikat oleh sponsor rokok tahu caranya; 25,7% sulit berkonsentrasi, 2,9% terikat oleh sponsor rokok (Helman, 2009).
(Helman, 2009).
Aspek sosial akibat rokok yaitu mempengaruhi keluarga, teman, dan rekan Aspek sosial akibat rokok yaitu mempengaruhi keluarga, teman, dan rekan kerja. Seseorang yang bukan perokok bila terus-menerus terkena asap rokok kerja. Seseorang yang bukan perokok bila terus-menerus terkena asap rokok akan berdampak resiko paling besar yaitu terkena
akan berdampak resiko paling besar yaitu terkena penyakit jantung (Depkes RI,penyakit jantung (Depkes RI, 2010). Selain itu, merokok di tempat umum menjadi suatu masalah dan hal 2010). Selain itu, merokok di tempat umum menjadi suatu masalah dan hal yang sulit dikendalikan oleh para perokok. Kawasan tanpa rokok adalah tempat yang sulit dikendalikan oleh para perokok. Kawasan tanpa rokok adalah tempat dimana orang-orang tidak diizinkan untuk merokok salah satunya di rumah dimana orang-orang tidak diizinkan untuk merokok salah satunya di rumah sakit. Penerapan kawasan tanpa asap rokok penerapannya belum maksimal di sakit. Penerapan kawasan tanpa asap rokok penerapannya belum maksimal di area pelayanan kesehatan yang semestinya bebas asap r
area pelayanan kesehatan yang semestinya bebas asap rokok (Ingan, 2016)okok (Ingan, 2016) Penelitian yang dilakukan oleh Muliku dkk (2011), implementasi Penelitian yang dilakukan oleh Muliku dkk (2011), implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok di rumah sakit belum berjalan dengan baik kebijakan kawasan tanpa rokok di rumah sakit belum berjalan dengan baik karena ada beberapa pengunjung yang merokok di lingkungan rumah sakit. karena ada beberapa pengunjung yang merokok di lingkungan rumah sakit. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ingan (2016), penerapan Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ingan (2016), penerapan kawasan tanpa rokok di rumah sakit masih kurang efektif diakibatkan kawasan tanpa rokok di rumah sakit masih kurang efektif diakibatkan kurangnya kesadaran dari pengunjung dan petugas untuk tidak merokok.
kurangnya kesadaran dari pengunjung dan petugas untuk tidak merokok.
Hasil survei studi pendahulan yang dilakukan di ruang rawat inap interne Hasil survei studi pendahulan yang dilakukan di ruang rawat inap interne pria
pria RSUP RSUP Dr, Dr, M. M. Djamil Djamil Padang, Padang, didapatkan didapatkan data data bahwa bahwa 8 8 dari dari 10 10 orangorang pengunjung
pengunjung rumah rumah sakit sakit merupakan merupakan perokok perokok dan dan 5 5 diantaranya diantaranya merokok merokok didi lingkungan rumah sakit. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh maka lingkungan rumah sakit. Berdasarkan hasil survei yang diperoleh maka diperlukan adanya pendidikan kesehatan mengenai konseling merokok untuk diperlukan adanya pendidikan kesehatan mengenai konseling merokok untuk dapat meningkatkan pengetahuan akan bahaya merokok agar memotivasi dapat meningkatkan pengetahuan akan bahaya merokok agar memotivasi perokok
perokok untuk untuk dapat dapat berhenti berhenti merokok merokok dan dan meningkatkan meningkatkan kesadaran kesadaran parapara perokok untuk tidak m
II.
II. Tujuan Instruksional UmumTujuan Instruksional Umum
Seluruh peserta mengetahui tentang pentingnya konseling rokok. Seluruh peserta mengetahui tentang pentingnya konseling rokok. III.
III. Tujuan Instruksional KhususTujuan Instruksional Khusus Seluruh peserta mengetahui tentang : Seluruh peserta mengetahui tentang :
a.
a. Mengetahui defenisi merokokMengetahui defenisi merokok b.
b. Mengetahui alasan kebiasaan merokokMengetahui alasan kebiasaan merokok c.
c. Mengetahui zat-zat dalam rokokMengetahui zat-zat dalam rokok d.
d. Mengetahui dampak merokokMengetahui dampak merokok e.
e. Mengetahui kematian akibat merokokMengetahui kematian akibat merokok f.
f. Mengetahui manfaat berhenti merokokMengetahui manfaat berhenti merokok g.
g. Mengetahui cara berhenti merokokMengetahui cara berhenti merokok IV.
IV. MateriMateri (Terlampir) (Terlampir) V.
V. Metode PenyuluhanMetode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan diskusi, yaitu pemateri menyampaikan materi penyuluhan tentang diskusi, yaitu pemateri menyampaikan materi penyuluhan tentang konseling rokok dan diakhir penyuluhan disediakan waktu untuk konseling rokok dan diakhir penyuluhan disediakan waktu untuk tanya- jawab antara peserta dan pemateri.
jawab antara peserta dan pemateri. VI.
VI. Media dan Alat PeragaMedia dan Alat Peraga
Media dan alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah : Media dan alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah : 1.
1. Slide Presentation Power PointSlide Presentation Power Point 2.
2. LaptopLaptop 3.
3. InfocusInfocus 4.
4. Lembar BalikLembar Balik 5.
5. LeafletLeaflet VII.
VII. PengorganisasianPengorganisasian 1.
1. ModeratoModerator : Suci r : Suci Nilam Sari, S.kepNilam Sari, S.kep Tugas Moderator :
Tugas Moderator : a.
a. Membuka penyuluhan.Membuka penyuluhan. b.
b. Memperkenalan diri sendiri, pemateri, notulen, fasilitator, danMemperkenalan diri sendiri, pemateri, notulen, fasilitator, dan observer.
observer. c.
d.
d. Kontrak waktu dengan pesertKontrak waktu dengan peserta penyuluhan.a penyuluhan. e.
e. Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan.Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan. f.
f. Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan.Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan. g.
g. Mempersilakan pMempersilakan pemateri untuk emateri untuk menyampaikan menyampaikan materi.materi. h.
h. Membuka sesi tanya-jawab.Membuka sesi tanya-jawab. i.
i. Mempersilakanpeserta untuk bertanya.Mempersilakanpeserta untuk bertanya. j.
j. Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta.Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta. k.
k. Merangkum inti presentasi pemateri.Merangkum inti presentasi pemateri. l.
l. Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta.Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta. m.
m. Menutup penyuluhan.Menutup penyuluhan. 2.
2. Pemateri : Anisah Abram, S.KepPemateri : Anisah Abram, S.Kep Tugas Pemateri:
Tugas Pemateri: a.
a. Menyampaikan materi penyuluhan.Menyampaikan materi penyuluhan. b.
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta. 3.
3. Notulen : Nency Aldani Putri, S.KepNotulen : Nency Aldani Putri, S.Kep Tugas Notulen:
Tugas Notulen: a.
a. Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta penyuluhan.Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta penyuluhan. b.
b. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta.Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta. c.
c. Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh pemateri.Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh pemateri. d.
d. Membuat rangkuman materi penyuluhan.Membuat rangkuman materi penyuluhan. e.
e. Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)setelahterlaksananyaMembuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)setelahterlaksananya penyuluhan.
penyuluhan. 4.
4. Fasilitator : Wilda Dahlia, S.Kep, Rhadiatul Aulia Fasilitator : Wilda Dahlia, S.Kep, Rhadiatul Aulia S. J, S.KepS. J, S.Kep Tugas Fasilitator:
Tugas Fasilitator: a.
a. Mempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting tempatMempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting tempat penyuluhan,
penyuluhan, seperti seperti susunan susunan dan dan jumlah jumlah meja meja dan dan kursi kursi yangyang digunakan dalam penyuluahan.
digunakan dalam penyuluahan. b.
b. Mempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala media dan alatMempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala media dan alat peraga yang digunakan
peraga yang digunakan oleh pemateri dalam penyuluhan.oleh pemateri dalam penyuluhan. c.
c. Selalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam penyuluhan danSelalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam penyuluhan dan menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga penyuluhan berjalan dengan
5.
5. Observer :Mayuni, S.KepObserver :Mayuni, S.Kep Tugas Observer :
Tugas Observer : a.
a. Memonitor atau memantau selama berjalannya penyuluhan.Memonitor atau memantau selama berjalannya penyuluhan. b.
b. Mengamati reaksi peserta penyuluhan.Mengamati reaksi peserta penyuluhan. c.
c. Mengamati keberhasilan penyuluhanan.Mengamati keberhasilan penyuluhanan. 6.
6. Koordinator Lapangan : Eldita Fransiska, S.KepKoordinator Lapangan : Eldita Fransiska, S.Kep
Tugas koordinator lapangan adalah mengkoordinasi hal-hal yang terjadi Tugas koordinator lapangan adalah mengkoordinasi hal-hal yang terjadi pada
pada saat saat penyuluhan, penyuluhan, baik baik sebelum, sebelum, sedang, sedang, maupun maupun sesudahsesudah penyuluhan.
penyuluhan. VIII.
VIII. Setting TempatSetting Tempat
1
1
2
2
7
7
8
8
7
7
5
5
KETERANGAN KETERANGAN 1. 1. ModeratorModerator 2. 2. PemateriPemateri 3. 3. Notulen Notulen 4. 4. FasilitatorFasilitator 5. 5. ObserverObserver 6. 6. KoordinatorKoordinator 4 46
6
IX.
IX. Tahap Kegiatan PenyuluhanTahap Kegiatan Penyuluhan
Tahap / Tahap / Pelaksana Pelaksana
Kegiatan
Kegiatan Pelaksana Pelaksana Kegiatan Kegiatan Sasaran Sasaran EstimasiEstimasi waktu waktu Pembukaan Pembukaan Penyuluhan / Penyuluhan / Moderator Moderator 1.
1. Mengucapkan salamMengucapkan salam 2.
2. Memperkenalan diriMemperkenalan diri sendiri, pemateri, sendiri, pemateri,
notulen, fasilitator, dan notulen, fasilitator, dan observer
observer 3.
3. Menyampaikan pokokMenyampaikan pokok pembahasan pembahasan penyuluhan kepada penyuluhan kepada peserta peserta 4.
4. Kontrak waktu denganKontrak waktu dengan peserta penyuluhan peserta penyuluhan
selama 40 menit selama 40 menit 5.
5. Menyampaikan ruteMenyampaikan rute atau tahap-tahap dalam atau tahap-tahap dalam penyuluhan
penyuluhan 6.
6. Menguraikan secaraMenguraikan secara singkat latar belakang singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan dan tujuan penyuluhan 7. 7. MempersilakanMempersilakan pemateri untuk pemateri untuk menyampaikan materi menyampaikan materi 1.
1. Menjawab salamMenjawab salam 2. 2. MendengarkanMendengarkan 3. Mendengarkan 3. Mendengarkan 4. Menyepakati 4. Menyepakati 5. Mendengarkan 5. Mendengarkan 6. Mendengarkan 6. Mendengarkan 7. Mendengarkan 7. Mendengarkan 5 menit 5 menit Penyampaian Penyampaian Materi / Materi / Pemateri Pemateri 8.
8. Mengucapkan Mengucapkan terimaterima kasih
kasih
kepada moderator dan kepada moderator dan peserta atas waktu dan peserta atas waktu dan
kepercayaan yang kepercayaan yang diberikan sebagai diberikan sebagai pemateri pemateri 8. 8. MendengarkanMendengarkan dan menjawab dan menjawab dengan pelan dengan pelan atau dengan atau dengan isyarat isyarat (menganggukkan (menganggukkan kepala) kepala) 15 menit 15 menit
9.
9. Menyampaikan Menyampaikan materimateri penyuluhan sesuai penyuluhan sesuai dengan sub pokok dengan sub pokok bahasan sambil bahasan sambil
menanyakan kembali menanyakan kembali kepada sasaran apakah kepada sasaran apakah sudah paham atau sudah paham atau belum
belum
10.
10. Setelah Setelah semua semua materimateri disampaikannya, disampaikannya, pemateri pemateri mengembalikan mengembalikan wewenang ke wewenang ke moderator moderator 9. 9. MendengarkanMendengarkan dan menjawab dan menjawab “ya
“ya atau tidak”atau tidak” ketika sudah ketika sudah mengerti atau mengerti atau belum dengan belum dengan sub pokok sub pokok bahasan yang bahasan yang disampaikan disampaikan pemateri pemateri 10. 10. MendengarkanMendengarkan Tanya-Jawab / Tanya-Jawab / Moderator, Moderator, Pemateri, dan Pemateri, dan Peserta Peserta 11.
11. Moderator membukaModerator membuka sesi Tanya-jawab. sesi Tanya-jawab. Moderator Moderator mempersilakan peserta mempersilakan peserta untuk bertanya untuk bertanya 12. 12. ModeratorModerator mempersilakan mempersilakan pemateri untuk pemateri untuk menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh yang diajukan oleh peserta peserta 11. Menunjuk 11. Menunjuk tangan, lalu tangan, lalu menyampaikan menyampaikan pertanyaannya pertanyaannya 12. Mendengarkan 12. Mendengarkan 15 menit 15 menit Penutup / Penutup / Moderator Moderator 13. Mengevaluasi kembali 13. Mengevaluasi kembali
materi yang telah materi yang telah disampaikan dengan disampaikan dengan bertanya kepada bertanya kepada peserta peserta 13.
13. Menjawab atauMenjawab atau menyabutkan menyabutkan pertanyaan yang pertanyaan yang di tanyakan oleh di tanyakan oleh moderator moderator 5 menit 5 menit
14.
14. Menyimpulkan Menyimpulkan materimateri penyuluhan
penyuluhan 15.
15. Mengucapkan Mengucapkan terimaterima kasih
kasih 16.
16. Menutup Menutup dengan dengan salamsalam 14.
14. MendengarkanMendengarkan
15.
15. MendengarkanMendengarkan
16.
16. Menjawab salamMenjawab salam
X.
X. EvaluasiEvaluasi 1.
1. Evaluasi StrukturEvaluasi Struktur a.
a. Tempat, media, dan alat peraga sesuai dengan rencana.Tempat, media, dan alat peraga sesuai dengan rencana. b.
b. 80 persen peserta mengikuti 80 persen peserta mengikuti penyuluhan.penyuluhan. 2.
2. Evalusai prosesEvalusai proses a.
a. Waktu Waktu yang yang direncanakan direncanakan sesuai sesuai dengan dengan pelaksanaan.pelaksanaan. b.
b. 85 persen peserta antusias terhadap materi penyuluhan.85 persen peserta antusias terhadap materi penyuluhan. c.
c. 85 85 persen persen peserta mengikuti peserta mengikuti jalannya jalannya penyuluhan penyuluhan sampai selesai.sampai selesai.
d. 85 persen peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan d. 85 persen peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
secara benar. 3.
3. Evaluasi HasilEvaluasi Hasil a.
a. Sasaran mampu mengetahui tentang defenisi merokokSasaran mampu mengetahui tentang defenisi merokok b.
b. Sasaran mampu mengetahui tentang alasan kebiasaan merokokSasaran mampu mengetahui tentang alasan kebiasaan merokok c.
c. Sasaran mampu mengetahui tentang zat-zat dalam Sasaran mampu mengetahui tentang zat-zat dalam rokokrokok d.
d. Sasaran mampu mengetahui tentang dampak Sasaran mampu mengetahui tentang dampak merokokmerokok e.
e. Sasaran mampu mengetahui tentang kematian akibat merokokSasaran mampu mengetahui tentang kematian akibat merokok f.
f. Sasaran mampu mengetahui tentang manfaat berhenti merokokSasaran mampu mengetahui tentang manfaat berhenti merokok g.
KONSELING ROKOK KONSELING ROKOK
A.
A. DEFINISI MEROKOK DEFINISI MEROKOK
Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya baik Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas asap rokok yang dihirup melalui dua komponen. Pertama, komponen yang lekas menguap berbentuk gas. Kedua, komponen yang bersama gas terkondensasi menguap berbentuk gas. Kedua, komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 persen dan
berupa gas sejumlah 85 persen dan sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar (Armstrong, 1990). Danusantoso dan menghembuskannya kembali keluar (Armstrong, 1990). Danusantoso memaparkan bahwa asap rokok selain merugikan diri sendiri juga dapat berakibat memaparkan bahwa asap rokok selain merugikan diri sendiri juga dapat berakibat bagi
bagi orang orang lain lain yang yang berada berada di di sekitarnya. sekitarnya. Pendapat Pendapat lain lain menyatakan menyatakan bahwabahwa perilaku merokok adalah sesuatu
perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar danyang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya .
orang disekitarnya .
B.
B. ALASAN KEBIASAAN MEROKOK ALASAN KEBIASAAN MEROKOK
Menurut Komasari dan Helmi (2000), terdapat 4 tahap dalam perilaku Menurut Komasari dan Helmi (2000), terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok :
1.
1. TahapTahap prepatory prepatory
Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai rokok Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai rokok dengan cara mendengar, melihat atau hasil bacaan. Hal-hal ini dengan cara mendengar, melihat atau hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
menimbulkan minat untuk merokok. 2.
2. TahapTahap initiationinitiation
Perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan Perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku merokok.
atau tidak terhadap perilaku merokok. 3.
3. TahapTahap becoming a smoker becoming a smoker
Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi per
hari maka mempunyai kecenderungan menjadi perokokokok 4.
4. TahapTahap maintenance of smoking maintenance of smoking
Tahap ini sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri ( Tahap ini sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri ( self self regulating
regulating ). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
menyenangkan.
Menurut Sadikin dan Melva (2008), banyak alasan yang mendorong orang Menurut Sadikin dan Melva (2008), banyak alasan yang mendorong orang untuk merokok, diantaranya adalah :
untuk merokok, diantaranya adalah : 1.
1. Social acceptanceSocial acceptance merupakan alasan yang penting. Seseorang khawatirmerupakan alasan yang penting. Seseorang khawatir tidak diterima di lingkungannya kalau tidak merokok. Ini terlihat pada tidak diterima di lingkungannya kalau tidak merokok. Ini terlihat pada kalangan remaja atau dewasa muda. Sebagian menyadari bahwa mereka kalangan remaja atau dewasa muda. Sebagian menyadari bahwa mereka merokok apabila sedang bersama lin
merokok apabila sedang bersama lingkungannygkungannya.a. 2.
2. Rasa ingin tahu merupakan alasan yang juga banyak ditemukan olehRasa ingin tahu merupakan alasan yang juga banyak ditemukan oleh kalangan muda terutama wanita
kalangan muda terutama wanita 3.
3. Untuk kesenangan merupakan alasan yang banyak dijumpai pada laki-lakiUntuk kesenangan merupakan alasan yang banyak dijumpai pada laki-laki tetapi alasan ini juga didukung oleh alasan pertama.
tetapi alasan ini juga didukung oleh alasan pertama. 4.
4. Mengatasi ketegangan atau stres merupakan alasan yang paling seringMengatasi ketegangan atau stres merupakan alasan yang paling sering dikemukakan dan sama seringnya untuk laki-laki dan perempuan, yang dikemukakan dan sama seringnya untuk laki-laki dan perempuan, yang muda maupun tua.
muda maupun tua. 5.
5. Demi pergaulan. Alasan ini biasanya dikemukakan oleh mereka yangDemi pergaulan. Alasan ini biasanya dikemukakan oleh mereka yang sesekali merokok yaitu karena ingin menyenangkan teman atau membuat sesekali merokok yaitu karena ingin menyenangkan teman atau membuat suasana menyenangkan, misalnya dalam pertemuan bisnis.
suasana menyenangkan, misalnya dalam pertemuan bisnis. 6.
C.
C. ZAT-ZAT DALAM ROKOK ZAT-ZAT DALAM ROKOK
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok menghasilkan suatu yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia. Rokok menghasilkan suatu pembakaran
pembakaran yang yang tidak tidak sempurna sempurna yang yang dapat dapat diendapkan diendapkan dalam dalam tubuh tubuh ketikaketika dihisap. Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua golongan besar, dihisap. Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%).
yaitu gas (92%) dan komponen padat atau partikel (8%).
Komponen gas asap rokok terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida, Komponen gas asap rokok terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Partikel rokok terdiri dari ta
Partikel rokok terdiri dari tar, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol, cadmium,r, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol, cadmium, indol, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan indol, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Nikotin merupakan komponen paling banyak dijumpai di kanker (karsinogen). Nikotin merupakan komponen paling banyak dijumpai di dalam rokok.
dalam rokok.
Tar, nikotin dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia Tar, nikotin dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu yang paling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan
bahan kimia kimia dalam dalam komponen komponen padat padat asap asap rokok rokok dan dan bersifat bersifat karsinogenik. karsinogenik. PadaPada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat yang saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran
permukaan gigi, saluran nafas, dan paru-pnafas, dan paru-paru. Komponen tar aru. Komponen tar mengandung radikalmengandung radikal bebas yang berhubung
bebas yang berhubungan dengan risiko timbulnya kankan dengan risiko timbulnya kanker.er. Nikotin
Nikotin merupakan merupakan bahan bahan yang yang bersifat bersifat toksik toksik dan dan dapat dapat menimbulkanmenimbulkan ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis
berbentuk
berbentuk cairan cairan tidak tidak berwarna berwarna , , dan dan mudah mudah menguap. menguap. Zat Zat ini ini dapat dapat berubahberubah menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara. menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara. Nikotin
Nikotin berperan berperan dalam dalam menghambat menghambat perlekatan perlekatan dan dan pertumbuhan pertumbuhan sel sel fibroblastfibroblast ligamen periodontal, menurunkan isi protein fibroblast, serta dapat merusak sel ligamen periodontal, menurunkan isi protein fibroblast, serta dapat merusak sel membran.
membran.
Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah yang akan berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin. Karbonmonoksida yang akan berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin. Karbonmonoksida memiliki afinitas dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat dari pada memiliki afinitas dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat dari pada afinitas oksigen terhadap haemoglobin. Timah hitam (Pb) merupakan komponen afinitas oksigen terhadap haemoglobin. Timah hitam (Pb) merupakan komponen rokok yang sangat berbahaya. Partikel ini terkandung dalam rokok sebanya 0,5 rokok yang sangat berbahaya. Partikel ini terkandung dalam rokok sebanya 0,5 µg. batas ambang timah hitam di dalam tubuh adalah 20 miligram per hari. Efek µg. batas ambang timah hitam di dalam tubuh adalah 20 miligram per hari. Efek merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang dihisap, merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang dihisap, lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap, bahkan berhubungan dengan lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap, bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang dilakukan.
dalamnya hisapan rokok yang dilakukan. D.
D. DAMPAK MEROKOK DAMPAK MEROKOK 1.
1. Dampak terhadap paru-paruDampak terhadap paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada
perubahan pada fungsi paru-paru fungsi paru-paru dengan segala dengan segala macam macam gejala gejala klinisnya. Halklinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Hubungan antara merokok emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan
karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 k
pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.ali lebih sering.
2.
2. Dampak terhadap jantungDampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara Penyakit Jantung Koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
(peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
jantung tersebut. tersebut. Bukan Bukan hanya hanya menyebabkan menyebabkan penyakit penyakit jantung jantung koroner,koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke
merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, udara bebas, yang akan dihirupyang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
berhenti. Nikotin,
Nikotin, CO, CO, dan dan bahan-bahan bahan-bahan lain lain dalam dalam asap asap rokok rokok terbukti terbukti merusakmerusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan
penggumpalan darah. darah. Di Di samping samping itu, itu, asap asap rokok rokok mempengaruhi mempengaruhi profilprofil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
kolesterol HDL lebih rendah. 3.
3. Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya
bertambahnya usia usia dan dan jumlah jumlah rokok rokok yang yang diisap. diisap. Penelitian Penelitian menunjukkanmenunjukkan bahwa
bahwa faktor faktor risiko risiko merokok merokok bekerja bekerja sinergis sinergis dengan dengan faktor-faktor faktor-faktor lain,lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
berkurang dengan dengan 50 50 persen persen pada pada tahun tahun pertama pertama sesudah sesudah rokok rokok dihentikan.dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok
pembuluh darah, merokok jelas akan jelas akan merusak pembuluh merusak pembuluh darah perifer. darah perifer. PPDPPPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
berakhir dengan amputasi. 4.
4. Penyakit strokePenyakit stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak
banyak dikaitkan dikaitkan dengan dengan merokok. merokok. Risiko Risiko stroke stroke dan dan risiko risiko kematian kematian lebihlebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam penelitian tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada
pada kelompok kelompok bukan bukan perokok perokok timbul timbul setelah setelah 14,5 14,5 bulan. bulan. PenurunanPenurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap
pengidap virus virus hepatitis, hepatitis, kanker kanker saluran saluran cerna, cerna, dan dan lain-lain. lain-lain. Dari Dari sudutsudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan
menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok memengaruhi penyediaan Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok memengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi
bagi perusahaan. perusahaan. Penurunan Penurunan produktivitas produktivitas tenaga tenaga kerja kerja menimbulkanmenimbulkan penurunan
penurunan pendapatan pendapatan perusahaan, perusahaan, juga juga beban beban ekonomi ekonomi yang yang tidak tidak sedikitsedikit bagi
bagi individu individu dan dan keluarga. keluarga. Pengeluaran Pengeluaran untuk untuk biaya biaya kesehatan kesehatan meningkat,meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun p
bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.emerintah. 5.
5. Dampak terhadap terjadinya kankerDampak terhadap terjadinya kanker
Kanker yang dapat diderita seorang perokok. Kanker mulut dan kanker Kanker yang dapat diderita seorang perokok. Kanker mulut dan kanker bibir
bibir lebih lebih banyak banyak diderita diderita perokok perokok dibanding dibanding mereka mereka yang yang tidak tidak merokok.merokok. Ini adalah disebabkan panas dari asap rokok itu terutama kalau perokok itu Ini adalah disebabkan panas dari asap rokok itu terutama kalau perokok itu menggunakan pipa. Perokok juga dapat menderita penyakit kanker menggunakan pipa. Perokok juga dapat menderita penyakit kanker kerongkongan dan usus lima sampai sepuluh kali lebih cenderung dari yang kerongkongan dan usus lima sampai sepuluh kali lebih cenderung dari yang bukan perokok. Faktor ut
bukan perokok. Faktor utama penyebab ini ama penyebab ini adalah karena adalah karena unsur kimia unsur kimia sepertiseperti carsinogen, arsenic dan bengopyrene yang terdapat pada rokok tersebut, yang carsinogen, arsenic dan bengopyrene yang terdapat pada rokok tersebut, yang merupakan zat-zat penyebab kanker (Nainggolan, 2006).
merupakan zat-zat penyebab kanker (Nainggolan, 2006). 6.
6. Dampak terjadi ImpotensiDampak terjadi Impotensi
Pada laki-laki berusia 30-40 tahunan, merokok dapat meningkatkan Pada laki-laki berusia 30-40 tahunan, merokok dapat meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terajadi bila darah tidak disfungsi ereksi sekitar 50%. Ereksi tidak dapat terajadi bila darah tidak mengalir bebas ke penis. Oleh karena itu pembuluh darah harus dalam mengalir bebas ke penis. Oleh karena itu pembuluh darah harus dalam keadaan baik. Merokok dapat merusak pembuluh darah, nikotin keadaan baik. Merokok dapat merusak pembuluh darah, nikotin menyempitkan arteri yang menuju penis, mengurangi aliran darah dan menyempitkan arteri yang menuju penis, mengurangi aliran darah dan tekanan darah menu
tekanan darah menuu penis. Efek u penis. Efek ini meningkat ini meningkat bersamaan dengan waktu.bersamaan dengan waktu. Masalah ereksi ini merupakan peringatan awal bahwa tembakau telah Masalah ereksi ini merupakan peringatan awal bahwa tembakau telah merusak area lain dari tubuh.
merusak area lain dari tubuh. 7.
7. Dampak terhadap otak dan daya ingatDampak terhadap otak dan daya ingat
Akibat proses aterosklerosis yaitu penyempitan dan penyumbatan aliran Akibat proses aterosklerosis yaitu penyempitan dan penyumbatan aliran darah ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. darah ke otak yang dapat merusak jaringan otak karena kekurangan oksigen. Kelainan tersebut dibagi menjadi 4 bentuk:
a.
a. Tingkat I : penyempitan kurang dari 75% tanpa disertai keluhan.Tingkat I : penyempitan kurang dari 75% tanpa disertai keluhan. b.
b. Tingkat II : defisit neurologis sementaraTingkat II : defisit neurologis sementara c.
c. Tingkat III : defisit neurologis yang menghilang disekitar 3 hari atauTingkat III : defisit neurologis yang menghilang disekitar 3 hari atau frekuensinya meningkat.
frekuensinya meningkat. d.
d. Tingkat VI : terjadi infark otak yang lengkap dan menyebabkanTingkat VI : terjadi infark otak yang lengkap dan menyebabkan defisit neurologis yang menetap.
defisit neurologis yang menetap. E.
E. KEMATIAN AKIBAT MEROKOK KEMATIAN AKIBAT MEROKOK
Jumlah perokok di seluruh dunia kini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 Jumlah perokok di seluruh dunia kini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta
juta di di antaranya antaranya berada berada di di negara negara berkembang berkembang seperti seperti Indonesia. Indonesia. MenurutMenurut data WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok data WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok berdampak
berdampak pada pada semakin semakin tingginya tingginya beban beban penyakit penyakit dan dan angka angka kematiankematian akibat rokok. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian akibat rokok adalah akibat rokok. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian akibat rokok adalah mencapai 10 juta jiwa, dan 70% di
mencapai 10 juta jiwa, dan 70% di antaranya berasal dari negara antaranya berasal dari negara berkembang.berkembang. Saat ini 50% kematian akibat rokok berada di negara berkembang. Bila Saat ini 50% kematian akibat rokok berada di negara berkembang. Bila kecenderungan ini terus berlanjut, sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh kecenderungan ini terus berlanjut, sekitar 650 juta orang akan terbunuh oleh rokok, dan setengahnya adalah usia produktif dan akan kehilangan usia hidup rokok, dan setengahnya adalah usia produktif dan akan kehilangan usia hidup ((lost lifelost life) sebesar 20 sampai 25 tahun (Infodatin, 2015)) sebesar 20 sampai 25 tahun (Infodatin, 2015)
Menurut Effendi, M (2007), Kebiasaan merokok telah menyebabkan 1 dari Menurut Effendi, M (2007), Kebiasaan merokok telah menyebabkan 1 dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia dan telah mengakibatkan 5,4 juta 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia dan telah mengakibatkan 5,4 juta kematian. Fakta memperlihatkan, bahwa 1 kematian untuk setiap 6,5 detik kematian. Fakta memperlihatkan, bahwa 1 kematian untuk setiap 6,5 detik fakta tersebut
fakta tersebut tentu sangat mengejutkan. tentu sangat mengejutkan. Tingginya angka Tingginya angka kematian akibatkematian akibat merokok mungkin akan semakin meningkat lagi dalam setiap tahunnya, merokok mungkin akan semakin meningkat lagi dalam setiap tahunnya, mengingat kebiasaan merokok kini telah merambah hingga ke kalangan mengingat kebiasaan merokok kini telah merambah hingga ke kalangan anak-anak dan remaja.
anak dan remaja.
Pada tahun 2005 diperkirakan 399.500 orang meninggal akibat penyakit Pada tahun 2005 diperkirakan 399.500 orang meninggal akibat penyakit terkait dengan tembakau. Total tahun produktif yang hilang akibat kematian terkait dengan tembakau. Total tahun produktif yang hilang akibat kematian prematur karena
prematur karena tembakau di tembakau di Indonesia adalah Indonesia adalah 3.846.373 DALYs (3.846.373 DALYs ( Disability Disability Adjusted
Adjusted Life Life YearsYears/Tahun Hidup Produktif). Total tahun produktif yang/Tahun Hidup Produktif). Total tahun produktif yang hilang karena sakit atau cacat terkait dengan tembakai adalah 1.502.900 hilang karena sakit atau cacat terkait dengan tembakai adalah 1.502.900 DALYs. Jumlah tahun produktif yang hilang karena penyakit terkait DALYs. Jumlah tahun produktif yang hilang karena penyakit terkait tembakau adalah 5.144 DALYs.
Jumlah Kematian Karena Penyakit yang Disebabkan Tembakau Pada Tahun Jumlah Kematian Karena Penyakit yang Disebabkan Tembakau Pada Tahun 2015
2015
Nama Penyakit
Nama Penyakit Jumlah kasus meninggalJumlah kasus meninggal Neoplasma
Neoplasma 1
1 Kanker Kanker mulut mulut dandan oropharynx
oropharynx 37.87237.872 2
2 Kanker Kanker lambung lambung 49.00049.000 3
3 Kanker Kanker hati hati 59.19159.191 4
4 Kanker Kanker pancreas pancreas 5.7905.790 5
5 Kanker trachea, bronkus,Kanker trachea, bronkus, dan paru
dan paru 45.58345.583 Penyakit jantung dan pembuluh darah
Penyakit jantung dan pembuluh darah 1
1 Penyakit Penyakit jantung jantung koroner koroner 26.81526.815 2
2 Stroke Stroke 136.707136.707 Penyakit saluran pernafasan
Penyakit saluran pernafasan 1 1 PPOK PPOK 34.99534.995 2 2 Bronchitis Bronchitis 3.8473.847 Total 399.800 Total 399.800 F.
F. MANFAAT BERHENTI MEROKOK MANFAAT BERHENTI MEROKOK
Menurut PDPI (2014) Efek Berhenti Merokok bagi Tubuh : Menurut PDPI (2014) Efek Berhenti Merokok bagi Tubuh : Waktu berhenti merokok
Waktu berhenti merokok ManfaatManfaat
20 menit
20 menit Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darahTekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik
12 jam 12 jam
Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah di Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah di metabolisme tingkat CO di dalam darah kembali metabolisme tingkat CO di dalam darah kembali normal
normal
24-48 jam 24-48 jam
Nikotin
Nikotin mulai mulai tereliminasi tereliminasi dari dari sistem sistem inderaindera pengecap
pengecap dan dan penciuman penciuman mulai mulai membaik.membaik. Sistem kardiovaskular meningkat baik
Sistem kardiovaskular meningkat baik
5 hari 5 hari
Sebagian besar fungsi metabolit nikotin dalam Sebagian besar fungsi metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan pembau
pembau jauh jauh lebih lebih membaik. membaik. SistemSistem kardiovaskular terus meningkat baik.
kardiovaskular terus meningkat baik.
2 minggu 2 minggu
Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang
berkurang secara secara bermakna. bermakna. Fungsi Fungsi siliasilia mulai
mulai recoveryrecovery dan fungsi paru membaik, nafas dan fungsi paru membaik, nafas pendek dan batuk berk
pendek dan batuk berkurang.urang. 6 minggu
6 minggu
3 bulan 3 bulan
1 tahun
1 tahun Risiko penyakit jantung koroner setengah setelahRisiko penyakit jantung koroner setengah setelah 1 tahun berhenti dibandingkan tetap merokok 1 tahun berhenti dibandingkan tetap merokok
5 tahun
5 tahun Risiko stroke menurun pada level yang samaRisiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah merokok
seperti orang tidak pernah merokok
10 tahun
10 tahun Risiko kanker paru berkurang dari setengahnya.Risiko kanker paru berkurang dari setengahnya. Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung
jantung koroner koroner menurun menurun pada pada level level yang yang samasama seperti orang tidak pernah merokok
seperti orang tidak pernah merokok 15 tahun
15 tahun
G.
G. CARA BERHENTI MEROKOK CARA BERHENTI MEROKOK 1.
1. Kumpulkan niat untuk berhenti merokokKumpulkan niat untuk berhenti merokok
Zat-zat yang terkandung dalam rokok memberikan efek adiksi atau Zat-zat yang terkandung dalam rokok memberikan efek adiksi atau ketagihan sehingga memerlukan sebuah tekad dan niat yang kuat untuk ketagihan sehingga memerlukan sebuah tekad dan niat yang kuat untuk berhenti
berhenti merokok. merokok. Tumbuhkan Tumbuhkan pikiran-pikiran pikiran-pikiran positif positif yang yang dapatdapat meningkatkan semangat dan motivasi untuk berhenti merokok, misal tentang meningkatkan semangat dan motivasi untuk berhenti merokok, misal tentang
apakah hidup menjadi lebih baik tanpa merokok, pertimbangkan pengaruh apakah hidup menjadi lebih baik tanpa merokok, pertimbangkan pengaruh rokok pada aspek-aspek hidup seperti kesehatan, penampilan, gaya hidup, dan rokok pada aspek-aspek hidup seperti kesehatan, penampilan, gaya hidup, dan orang-orang terdekat. Bila perlu, buatlah daftar alasan mengapa harus orang-orang terdekat. Bila perlu, buatlah daftar alasan mengapa harus berhenti
berhenti merokok, merokok, misal misal “aku “aku ingin ingin berhenti berhenti merokok merokok supaya supaya aku aku sanggupsanggup berlari dan mengejar anakku ketika
berlari dan mengejar anakku ketika latihan sepak bola, memillatihan sepak bola, memiliki lebih banyakiki lebih banyak energi, panjang umur dan melihat cicitku yang paling kecil menikah, atau energi, panjang umur dan melihat cicitku yang paling kecil menikah, atau berhemat”.
berhemat”. 2.
2. Memilih metode yang sesuaiMemilih metode yang sesuai
Ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam upaya untuk Ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam upaya untuk menghentikan kebiasaan merokok :
menghentikan kebiasaan merokok : a.
a. Cara berhenti seketikaCara berhenti seketika
Hari ini masih merokok, besok berhenti sama sekali. Metode ini adalah Hari ini masih merokok, besok berhenti sama sekali. Metode ini adalah metode yang paling efektif untuk kebanyakan orang. Untuk perokok berat, metode yang paling efektif untuk kebanyakan orang. Untuk perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi efek adiksi.
mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi efek adiksi. b.
b. Cara penundaanCara penundaan
Menunda saat menghisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari Menunda saat menghisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata adalah jam 07.00 pagi, maka rokok pertama menghisap rokok pertama rata-rata adalah jam 07.00 pagi, maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu: hari ke-1 : pukul 09.00, hari ke-2 : pukul 11, hari ke-3 : ditunda waktunya, yaitu: hari ke-1 : pukul 09.00, hari ke-2 : pukul 11, hari ke-3 : pukul 13.00, h
pukul 13.00, hari ke-4 : pukul 15.00, dan ari ke-4 : pukul 15.00, dan seterusnya.seterusnya. c.
c. Cara penguranganCara pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang rokok pada hari yang telah ditetapkan. dengan jumlah yang sama sampai 0 batang rokok pada hari yang telah ditetapkan. Misalkan rata-rata dalam sehari menghisap 28 batang rokok. Berhenti merokok Misalkan rata-rata dalam sehari menghisap 28 batang rokok. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari, maka hari ke-1 : 24 batang, hari ke-2 : 20 batang, hari direncanakan dalam 7 hari, maka hari ke-1 : 24 batang, hari ke-2 : 20 batang, hari ke-3 : 16 batang, hari ke-4 : 12 batang, dan seterusnya.
ke-3 : 16 batang, hari ke-4 : 12 batang, dan seterusnya. d.
d. Menyibukkan diri dan beraktivitasMenyibukkan diri dan beraktivitas
Mencari kesibukan dengan hal-hal yang disukai dan usahakan untuk tidak Mencari kesibukan dengan hal-hal yang disukai dan usahakan untuk tidak meninggalkan banyak waktu untuk menyendiri sehingga terpikir keinginan untuk meninggalkan banyak waktu untuk menyendiri sehingga terpikir keinginan untuk merokok. Cobalah untuk mengalihkan keinginan tersebut dalam kegiatan yang merokok. Cobalah untuk mengalihkan keinginan tersebut dalam kegiatan yang intens, misalnya dengan melakukan beberapa kegiatan olahraga, berjalan atau intens, misalnya dengan melakukan beberapa kegiatan olahraga, berjalan atau bersepeda.
e.
e. Minum banyak air putihMinum banyak air putih
Air membantu dalam menghilangkan racun dari merokok yang telah Air membantu dalam menghilangkan racun dari merokok yang telah terakumulasi dalam tubuh menjadi lebih cepat, sekaligus mengurangi terakumulasi dalam tubuh menjadi lebih cepat, sekaligus mengurangi keinginan untuk merokok.
keinginan untuk merokok. f.
f. Tingkatkan istirahatTingkatkan istirahat
Tubuh dan jiwa menjadi lebih lelah karena upaya untuk berhenti merokok Tubuh dan jiwa menjadi lebih lelah karena upaya untuk berhenti merokok sehingga membutuhkan istirahat lebih banyak. Disamping itu, jam tidur sehingga membutuhkan istirahat lebih banyak. Disamping itu, jam tidur adalah saat dimana otak tidak berpikir untuk merokok.
adalah saat dimana otak tidak berpikir untuk merokok. g.
g. Hindari faktor pemicuHindari faktor pemicu
Hasrat ingin merokok biasanya muncul ketika mencium bau rokok atau asap Hasrat ingin merokok biasanya muncul ketika mencium bau rokok atau asap rokok. Maka sebisa mungkin buatlah lingkungan terbebas dari bau rokok. rokok. Maka sebisa mungkin buatlah lingkungan terbebas dari bau rokok. Cuci baju, sprei, dan barang-barang lainnya yang masih terdapat bau rokok, Cuci baju, sprei, dan barang-barang lainnya yang masih terdapat bau rokok, dan menghindari asap rokok orang lain. Seseorang merokok umumnya juga dan menghindari asap rokok orang lain. Seseorang merokok umumnya juga karena stress atau setelah makan, maka cobalah mengganti kebiasaan itu karena stress atau setelah makan, maka cobalah mengganti kebiasaan itu dengan kebiasaan yang lain. Misalkan saat stress cobalah mengganti rokok dengan kebiasaan yang lain. Misalkan saat stress cobalah mengganti rokok dengan memakan permen atau makanan yang lainnya. Setelah makan, dengan memakan permen atau makanan yang lainnya. Setelah makan, cobalah mengganti rokok dengan misal minum teh atau camilan.
cobalah mengganti rokok dengan misal minum teh atau camilan. h.
h. Minta dukungan orang-orang terdekatMinta dukungan orang-orang terdekat
Orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman bisa menjadi pendukung Orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman bisa menjadi pendukung ekstra dalam upaya berhenti merokok. Mereka dapat menjadi pengingat ekstra dalam upaya berhenti merokok. Mereka dapat menjadi pengingat alasan untuk tidak merokok dan sumber motivasi serta proteksi agar hasrat alasan untuk tidak merokok dan sumber motivasi serta proteksi agar hasrat untuk merokok dapat ditekan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M. (1990).
Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Ma Manajemen Sumber Daya Manusia.nusia. Jakarta: GramediaJakarta: Gramedia Dwijayanti, Fifi, dkk. (2012).
Dwijayanti, Fifi, dkk. (2012). Analisis Analisis Proporsi Proporsi Perokok Perokok Tingkat Tingkat SMK SMK di di KotaKota Semarang.
Semarang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Vo. 2. No. 2Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Vo. 2. No. 2 Effendi, I. (2008).
Effendi, I. (2008). Menilai Menilai Fatwa Fatwa MUI MUI Tantang Tantang Merokok Merokok .. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=arti http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=arti
cle&id=6638:menilai-fatwa-mui-tentang-larangan-merokok-&catid=205:13-September-2014&Item=207 (diakses 16 Oktober 2017) &catid=205:13-September-2014&Item=207 (diakses 16 Oktober 2017) Infodatin. 2015.
Infodatin. 2015. Prilakiu Merokok Masyarakat Indonesia. Prilakiu Merokok Masyarakat Indonesia. Jakarta : Kemenkes RIJakarta : Kemenkes RI Kosen, Soewarto. (2008).
Kosen, Soewarto. (2008). Dampak Kesehatan dan Dampak Kesehatan dan Ekonomi Perilaku Merokok diEkonomi Perilaku Merokok di Indonesia.
Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol. 11. No. 3Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol. 11. No. 3 Komasari, D. dan Helmi AF. (2000).
Komasari, D. dan Helmi AF. (2000). Faktor-Faktor Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Penyebab Perilaku MerokokMerokok pada Remaja.
pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gajah MadaJurnal Psikologi Universitas Gajah Mada Levy, M.R. (1984).
Levy, M.R. (1984). Life and Health. Life and Health. New York: Random Haouse New York: Random Haouse Nainggilan,
Nainggilan, R, R, A. A. (2006).(2006). Anda Anda Mau Mau Berhenti Berhenti Merokok? Merokok? Pasti Pasti BisaBisa. Bandung:. Bandung: Indonesia Publishing House
Indonesia Publishing House
Sadikin, Zunilda D dan Melva L. (2008).
Sadikin, Zunilda D dan Melva L. (2008). Program Program Berhenti Berhenti Merokok.Merokok. MajalahMajalah Kedokteran Indonesia. Vol. 58. No. 4
Kedokteran Indonesia. Vol. 58. No. 4 Sitepoe, Mangku. (2000).
Sitepoe, Mangku. (2000). Kekhususan Kekhususan Rokok Rokok di di IndonesiaIndonesia. Jurnal Fakultas. Jurnal Fakultas Kesehatan
Kesehatan Masyarakat. Medan: Masyarakat. Medan: Universitas Sumatera Universitas Sumatera UtaraUtara WHO. (2007)
WHO. (2007) Profil Tembakau di Indonesia. Profil Tembakau di Indonesia. TCSC-IAKMITCSC-IAKMI Jack, E.H. (2014).
Jack, E.H. (2014). Pathophysiology Pathophysiology of of tobacco tobacco dependence.dependence. http://www.ancp.org/G4/GN40100167/
http://www.ancp.org/G4/GN40100167/ Hoffman, D. (2001).
Hoffman, D. (2001). Chemical Reasearch ToxicologyChemical Reasearch Toxicology. New Zealand. 14 (767): 90. New Zealand. 14 (767): 90 Departemen Kesehatan RI. (2010).
Departemen Kesehatan RI. (2010). Program Program Berhenti Berhenti Merokok Merokok .. http://www.depkes.go.id/
http://www.depkes.go.id/
Fawzani, N., & Triratnawati, A. (2005). Terapi berhenti Merokok (Studi Kasus 3 Fawzani, N., & Triratnawati, A. (2005). Terapi berhenti Merokok (Studi Kasus 3
Perokok Berat).
Perokok Berat). Makara, Kesehatan Makara, Kesehatan. Vol 9(1) : 15-12. Vol 9(1) : 15-12 Helman, C.G. (2009).
Helman, C.G. (2009). Culture, Health, and Illness.Culture, Health, and Illness. Oxford: Buttherworlh- Oxford: Buttherworlh-Heinemmann Ltd. 64-76
Maliku, H.R., Polii, B., & Kumurur, V. (2011). Analisis Pengembangan Kawasan Maliku, H.R., Polii, B., & Kumurur, V. (2011). Analisis Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Tanpa Rokok di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado.
Manado. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Jurnal Universitas Sam Ratulangi. 13-29. 13-29
Ingan, F.A. (2016). Implementasi Peraturan Gubernut Nomor 1 Tahun 2013 Ingan, F.A. (2016). Implementasi Peraturan Gubernut Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Tentang Kawasan Tanpa Rokok (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kota Samarinda.
Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kota Samarinda. E-Jurnal E-Jurnal Ilmu Pemerintahan