• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Keterlibatan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Leasing Seped

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6. Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Keterlibatan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Leasing Seped"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KETERLIBATAN KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LEASING SEPEDA MOTOR SUZUKI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh: Yuni Candra, SE, MM Dosen Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa, Padang ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi konsumen leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan yang berjumlah 555 orang. Penentuan sampel ditentukan dengan teknik Proportional Area Random Sampling sehingga berjumlah 232 orang. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analisys).

Hasil penelitian memperlihatkan 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap keputusan leasing pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, 4) distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan dan 5) terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

Keywords: produk, harga, promosi, distribusi, keterlibatan keluarga, keputusan pembelian

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri otomotif di Indonesia cukup pesat. Rasio kepemilikan sepeda motor ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat.

Sepeda motor Suzuki merupakan salah satu jenis sepeda motor yang diminati di Kabupaten Pesisir Selatan. Perusahaan yang bergerak dibidang penjualan leasing sepeda motor di Kabupaten Pesisir Selatan cukup banyak.

(2)

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing Suzuki tidak kalah menariknya, seperti Honda sudah mempunyai ciri khas yang dikenal konsumen dengan iritnya dam Yamaha dengan kecepatannya sehingga alternatif dalam membeli semakin tinggi. Pada akhirnya mengakibatkan persaingan antara sesama pemasok untuk dapat merebut konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang ada, perusahaan melakukan peningkatan baik dari segi produk, penurunan harga, peningkatan promosi, distribusi dan juga meningkatkan kemampuan para pemasar.

Penjualan leasing sepeda motor Suzuki relatif kecil dibandingkan dengan pesaing seperti Honda. Hal ini diperlihatkan dari data penjualan leasing yang menunjukkan bahwa penjualan leasing sepeda motor Suzuki lebih kecil dibandingkan dengan penjualan leasing sepeda motor Honda. Penjualan leasing sepeda motor Suzuki pada tahun 2005 sebesar 426 unit sedangkan penjualan leasing sepeda motor Honda sebesar 651 unit, pada tahun 2006 terjadi peningkatan unit penjualaan leasing yaitu sebesar 470 unit sedangkan penjualan leasing sepeda motor Honda sebesar 773 unit, namun penjualan leasing sepeda motor Honda tetap lebih tinggi. Pada tahun 2007 Suzuki menunjukkan peningkatan penjualan dengan penjualan leasing sebesar 751, penjualan leasing sepeda motor Honda sebesar 883, tahun 2008 terjadi lagi penurunan penjualan leasing menjadi 588 unit, penjualan leasing sepeda motor Honda sebesar 778 unit, tahun 2009 juga kembali terjadi penurunan dengan penjualan leasing sebanyak 555 unit sedangkan penjualan leasing sepeda motor Honda sebesar 886 unit.

Rendahnya daya saing sepeda motor Suzuki diduga karena belum diterapkannya strategi pemasaran yang tepat berkaitan dengan bauran pemasaran barang (4P) yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Kemudian keterlibatan keluarga juga diduga mempengaruhi keputusan pembelian terhadap sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

(3)

Pada table 1.1 dapat dilihat keunggulan sepeda motor Suzuki yang menjadi daya tarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 : Keunggulan Produk Suzuki No Keunggulan

produk

Keterangan 1 Efesiensi

pembakaran

Mampu mengoptimalkan kemampuan mesin (asselerasi, daya maksimum)

2 Efisiensi Intake

Peningkatan efisiensi intake mampu meningkatkan performa mesin (khususnya akselerasi).

3 Irit bahan bakar

BBM bisa dihemat melalui throttle position switch dan penyesuaian gear ratio.

4 Pemindahan gigi yang halus

Perpindahan gigi yang halus ini bisa tercapai melalui penyempurnaan sistem transmisi secara menyeluruh (termasuk gigi transmisi, as pemindah gigi dan garpu pemindah gigi).

5 Rendah emisi Membakar kembali sisa bensin yang tidak terbakar dan mengurangi emisi.

6 Getaran yang rendah

Pengoperasian dengan getaran yang minim, mampu meningkatkan kenyamanan berkendara. 7 Desain Selalu diperbaharui dan inovatif

Sumber: www.suzuki.co.id/suzuki_motor_technology_newshogun125.htm

Dari table 1.1 dapat dilihat bahwa produk yang ditawarkan Suzuki memiliki beberapa keunggulan seperti yang sudah diuraikan pada Tabel 1.1 diatas. Oleh karena itu, Suzuki perlu membuat strategi yang lebih jitu dalam rangka meningkatkan daya saing produk sepeda motor Suzuki.

Begitupun dengan harga sepeda motor Suzuki yang ditawarkan tidak ada yang diatas Rp.20.000.000. Harga produk sepeda motor Suzuki yang relatif terjangkau konsumen, inilah yang manjadi daya tarik bagi konsumen untuk memutuskan membeli sepeda motor Suzuki. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perbaikan agar realisasi penjualan leasing sepeda motor Suzuki lebih meningkat.

Promosipun dilakukan melalui media cetak, penjualan personel, dan juga servis gratis. Iklan yang dilakukan sepeda motor Suzuki melalui surat kabar bisa memberikan informasi kepada para konsumen tentang kualitas produk sepeda

(4)

motor Suzuki dengan harapan agar konsumen terdorong untuk membeli produk sepeda motor Suzuki. Bentuk promosi lainnya adalah penjualan personel. Penjualan personel membantu dan membujuk satu atau lebih calon konsumen untuk membeli produk sepeda motor Suzuki dengan menggunakan presentasi oral (komunikasi tatap muka). Kemudian juga memberikan servis gratis selama 3 tahun atau jarak 36.000 km. Servis gratis ini diberikan kepada kendaraan baru dan pada saat-saat tertentu sekali dalam setahun juga diberikan servis gratis untuk umum bagi pelanggan sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Kemudian komponen lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan keputusan pembelian sepeda motor Suzuki adalah distribusi. Sebagaimana yang sudah diterapkan selama ini seperti setiap kecamatan memiliki dealar, memiliki mobil untuk pendistribusian barang, dan tepat waktu dalam pengiriman barang. Distribusi harus bisa memenuhi harapan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang prima.

Sepeda Motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan memerlukan upaya-upaya yang maksimal dalam meningkatkan penjualan. Rendahnya kemampuan penguasaan pasar sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan tersebut tidak hanya disebabkan karena faktor internal dari perusahaan, namun ada juga factor eksternal yaitu karena banyaknya pesaing yang juga bergerak dibidang industri sepeda motor seperti Honda dan Yamaha.

Berdasarkan pengamatan penulis, bentuk keterlibatan keluarga dalam pembelian sebuah produk sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut:

(5)

Tabel 1.2 : Keterlibatan anggota keluarga No Keterlibatan Keluarga Jawaban Setuju Jumlah

Pengamatan

Jumlah %

1 Anggota keluarga memunculkan ide atau gagasan untuk membeli sebuah produk

21 70 30 orang

2 Anggota keluarga mempengaruhi anggota keluarga lain untuk melakukan keputusan pembelian

20 66,6 30 orang

3 Anggota keluarga memutuskan apakah produk tersebut dibeli atau tidak

23 76,6 30 orang

Sumber : Survey Awal ( pengamatan langsung)

Dari Tabel 1.2 dapat di informasikan bahwa dari 30 orang yang diamati terdapat sebesar 70% konsumen menyatakan bahwa sebelum melakukan pembelian leasing sepeda motor Suzuki, anggota keluarga terlebih dahulu memunculkan ide atau gagasan untuk membeli produk sepeda motor suzuki, 66,6% konsumen sepeda motor Suzuki mempengaruhi anggota keluarga lain untuk melakukan keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki dan kemudian sebanyak 76,6% konsumen sepeda motor Suzuki memutuskan apakah produk tersebut dibeli atau tidak.

Belum optimalnya penjualan leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan diatas maka penulis tertarik untuk mengungkapkan pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan , dengan mengambil judul “PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN KETERLIBATAN KELUARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LEASING SEPEDA MOTOR SUZUKI DI KABUPATEN PESISIR SELATAN”.

(6)

A. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 2. Sejauhmana harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda merek Suzuki leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 3. Sejauhmana promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 4. Sejauhmana distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 5. Sejauhmana keterlibatan keluarga berpengaruh terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan : 1. Pengaruh produk terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 2. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 3. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 4. Pengaruh distribusi terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan? 5. Pengaruh keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan?

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori

1. Leasing

Zaki Baridwan (1981: 1) memberikan definisi sebagai berikut: "Leasing adalah suatu perjanjian yang memberikan hak untuk menggunakan harta, pabrik atau alat-alat (tanah atau aktiva yang didepresiasi atau kedua-duanya) yang umumnya mempunyai jangka waktu tertentu.

(7)

Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. KEP/MK/122/1V/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974, No. 30/Kpb/l/1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan Usaha leasing, bahwa yang dimaksud dengan leasing adalah Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan urltuk sualu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala, disertai dengan hak pilih (opsi) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangsutan atau memperpanjang jangka waktu lease berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama

Dapat disimpulkan bahwa leasing adalah suatu perjanjian kontrak yang mengalihkan hak untuk menggunakan aktiva dalam periode waktu yang ditentukan

2. Keputusan Pembelian.

Menurut Sutisna (2002;15) “Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang oleh Assael disebut need arousal”

Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2008:485), keputusan didefinisikan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian, pilihan antara merek satu dengan merek yang lain, atau pilihan untuk menggunakan waktu mengerjakan A atau B, orang tersebut berada dalam posisi untuk mengambil keputusan.

Ada lima tahapan mewakili proses secara umum yang menggerakkan konsumen dari pengenalan produk ke evaluasi pembelian, sebagaimana yang terlihat pada gambar berikut:

(8)

Gambar 2.1

Proses Keputusan Pembelian Sumber: Kotler, 2005:224

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian dan faktor-faktor tersebut berbeda-beda untuk masing-masing individu. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini : Pengenalan Masalah Pascapembelian Keputusan Pembelian Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif

(9)

Gambar 2.3

Tahapan pengambilan keputusan

Berdasarkan Gambar 2.2 dapat dilihat bahwa dalam model pengambilan keputusan pembeliannya, menggambarkan bahwa keputusan konsumen dipengaruhi oleh pengaruh internal yaitu faktor psikologi yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian, dan sikap. Selain itu, keputusan konsumen juga dipengaruhi faktor ekternal yang terdiri dari usaha pemasaran perusahaan melalui produk,

(10)

promosi, harga, dan saluran distribusi; serta lingkungan sosiobudaya yang meliputi keluarga.

a. Bauran pemasaran

Komponen-komponen bauran pemasaran digambarkan sebagai berikut:

V

Gambar 2.4: Empat P Bauran Pemasaran Sumber: Kotler dan Amstrong (2008:62)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran merupakan sekelompok variabel yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi/Lokasi yang dapat dilaksanakan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada 4P (produk, harga, tempat dan promosi).

Empat P menunjukkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk Produk Ragam Kualitas Fitur Nama Merek Kemasan Layanan Promosi Iklan Penjualan pribadi Promosi penjualan Hubungan masyarakat Distribusi/Tempat Saluran Cakupan Pemilahan Lokasi Persediaan Transportasi Logistik Harga Daftar Harga Diskon Potongan Harga Periode Pembayaran Persyaratan kredit Pelanggan sasaran positioning yang diharapkan (4P)

(11)

memberikan mamfaat bagi pelanggan. Robert Lauterborn dalam Kotler, 1 (2000: 125) berpendapat bahwa 4 P berhubungan dengan 4 C pelangan yaitu:

4 P 4 C

Produk(product) kebutuhan dan keinginan pelanggan (costumer needs and wants)

Harga (price) biaya pelanggan (cost to the costumer) Tempat (place) kemudahan (convenience)

Promosi (promotion) komunnikasi (communication)

1) Produk (product)

a) Definisi dan tingkatan produk

Kotler dan Armstrong (2006:218) mendefinisikan produk sebagai “Anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption and that might satisfy a want or need.” Artinya produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, penggunaan, atau pemakaian dan dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang berwujud umumnya disebut dengan barang, sedangkan produk yang tidak berwujud sering disebut dengan jasa.

(12)

Lima tingkatan produk tersebut dapat dilihat gambar 2 berikut ini:

Gambar 2.5 lima Tingkatan Produk Sumber: Kotler (2000, 212)

2) Harga (price)

Harga menjadi sangat penting, karena akan berpengaruh luas pada perusahaan. Pengaruh yang dapat ditimbulkannya, seperti dicatat Angipora (2002:270) adalah: 1. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasar. 2. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan mempengaruhi market sharenya. 3. Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih. 4. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan.

(13)

3) Promosi (promotion)

Ada lima variabel-variabel menurut Simamora (2003:294) yang terdapat dalam bauran promosi, yaitu Iklan (advertising), penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat (public relation), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing). Hal ini juga diperkuat oleh Kasmir (2004;176) ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan produk maupun jasanya, yaitu; 1. Periklanan (Advertising). 2. Promosi penjualan ( Sales Promotion). 3. Hubungan masyarakat atau publisitas (Public Relation / Publicity). 4. Penjualan secara pribadi (Personal Selling)

Bauran promosi berhubungan erat dengan komunikasi, di mana dalam promosi komunikasi berperan sebagai pemberi informasi dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan suatu produk, membujuk konsumen potensial agar berhasrat untuk masuk ke dalam hubungan pertukaran, menjadi pengingat pada produk, membedakan suatu produk dengan produk dari perusahaan lain.

4) Distribusi (distribution)

Menurut Hurriyati (2005: 57): dalam pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut: 1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu banyaknya orang yang berlalu lalang dapat memberi peluang besar terjadinya impulse buying, kepadatan dan kernacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha dikemudian hari. 6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar

(14)

yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. 8. Peraturan pemerintah.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lokasi dalam penelitian ini adalah tempat yang digunakan dalam memasok sebuah produk kepada konsumen.

b. Keterlibatan Keluarga 1) Defenisi Keluarga

Ahmadi (2003:6) mengatakan keluarga merupakan unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat, sedangkan Friedman (2003) mengatakan keluarga adalah suatu kelompok terdiri dari dua individu atau lebih yang memiliki hubungan darah maupun tidak dan membentuk keluarga yang memiliki fungsinya masing-masing. Dari pernyataan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah unit satuan masyarakat terkecil yang memiliki hubungan darah maupun tidak yang membentuk suatu kelompok sehingga tiap individu memiliki peran dan fungsinya masing-masing. 2) Keterlibatan Keluarga terhadap Keputusan Pembelian

Sumarwan(2004;25) menyatakan peranan anggota keluarga dalam pengambilan keputusan pembelian antara lain : 1. Sebagai initiator, anggota keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu produk. 2. Sebagai influencer, para anggota keluarga yang memberikan pengaruh pada anggota keluarga lain untuk mengambil keputusan dalam pembelian atau tidak membeli suatu produk. 3. Sebagai gate keeper, para anggota keluarga yang mengontrol arus informasi. 4. Sebagai decision , anggota keluaga yang menentukan membeli atau tidak suatu produk. 5. Sebagai buyer, anggota keluarga yang dengan nyata melakukan pembelian. 6. Sebagai preparer, anggota yang mengubah produk mentah menjadi bentuk yang bisa dikonsumsi. 7. Sebagai user, anggota keluarga yang menggunakan produk tersebut. 8. Sebagai

(15)

maintancer, anggota keluarga yang merawat atau memperbaiki produk. 9. sebagai organizer, anggota keluarga yang mengatur apakah produk tersebut bisa dimulai dipakai atau dibuang atau dihentikan

B. Kerangka Konseptual

Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produk sepeda motor Suzuki yang berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen, akan menyebabkan timbulnya keinginan konsumen untuk melakukan pembelian Penganaliasaan kebutuhan oleh konsumen mencakup kualitas dari produk, merek, kemasan, warna, jaminan/gransi, desain produk. Konsumen akan tertarik membeli suatu produk yang mempunyai kualitas bagus, merek yang sudah populer, dikemas dalam bentuk yang menarik, konsumen juga akan tertarik apabila sebuah produk memiliki garansi/ jaminan. Produk yang bagus akan meningkatkan minat seorang calon pembeli untuk memutuskan membeli sebuah produk.

Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Penentuan harga sepeda motor Suzuki dengan kualitas produk yang kompetitif, promosi yang tepat sasaran dan juga distribusi yang lancar secara psikologis akan menarik minat konsumen untuk membeli produk sepeda motor Suzuki.

Untuk mengenalkan produk kepada konsumen, perusahaan melakukan kegiatan promosi. Jika informasi yang diperoleh konsumen sesuai dengan harapan maka suatu keputusan pembelian akan terjadi, keputusan pembelian merupakan hasil perhitungan yang rasional, sehingga konsumen akan memilih produk yang memberikan kegunaan yang paling besar. Dalam promosi sepeda motor Suzuki biasanya perusahaan menginformasikan tentang keunggulan produk seperti

(16)

tipenya, desain dan asselerasinya. Demikian juga jika produk tersebut telah mereka ketahui dari promosi, maka diduga akan timbul keinginan konsumen untuk membeli produk sepeda motor Suzuki.

Dalam memasarkan sebuah produk perusahaan harus mempertimbangkan Lokasi atau distribusi dari sebuah produk. Perusahaan harus berupaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar. Tempat yang sesuai dan tidak menimbulkan beban biaya yang tinggi akan mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor Suzuki yang dipasarkan.

Kemudian keluarga memiliki keterlibatan dalam pengambilan keputusan pembelian. Ketika salah seorang anggota keluarga akan membeli sebuah produk, biasanya anggota keluarga tersebut akan mempertimbangkan pendapat atau saran dari anggota keluarga yang lain berkaitan dengan produk yang akan dibeli. Biasanya seorang ayah dan ibu memiliki keterlibatan yang sangat besar dalam keputusan pembelian.

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan maka berikut ini dapat dilihat kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.7 Kerangka Konseptual Produk Harga Promosi Distribusi Keputusan Pembelian Keterlibatan Keluarga

(17)

C. Hipotesis

Berdasarkan masalah yang ingin dipecahkan dan teori yang mendasari kerangka berfikir dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 4. Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 5. Keterlibatan Keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Penelitian dan Model Statistika

Penelitian ini dilakukan dalam lingkup menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, Variabel eksogennya adalah produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) dan keterlibatan keluarga serta Variabel endogen adalah keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan (Y). Model Statistika yang dipakai untuk menyatakan hubungan kausal antar variabel adalah model analisis jalur.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dan konklusif, tujuannya untuk deskripsikan atribut-atribut bauran pemasaran, keterlibatan keluarga dan keputusan Pembelian leasing, kemudian dicarikan hubungan kausal antara produk, harga, promosi,

(18)

distribusi, keterlibatan keluarga dengan keputusan pemebelian leasing tersebut.

Populasi, Sampel dan Data

Target populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi konsumen leasing sepeda motor Suzuki di Kabupataen Pesisir Selatan pada tahun 2009 yaitu sebanyak 555 orang konsumen. Teknik pengambilan sampel dillakukan dengan metode Proportional Random Area Sampling. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara membagi wilayah populasi kedalam sub-sub wilayah dan setiap sub wilayah dibagi lagi ke dalam bagian yang lebih kecildan seterusnya, kemudian barulah menetapkan sebagian dari wilayah populasi sebagai sampel dan sampel itu ditetapkan pula unit-unit wilayah yang lebih kecil lagi, kemudian dari setiap unit tersebut diambil pula sampelnya Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan pendekatan rumus Slovin dalam Uma S. (2000:49), dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 2

1 n Ne N + = Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = kelonggaran n = = 232 orang konsumen

Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 232 orang konsumen.

Data diperoleh melalui kuesioner yang dijawab responden terhadap pertanyaan yang dibuat tentang bauran pemasaran, keterlibatan keluarga, dan keputusan pembelian leasing.

Skala pengukuran untuk pertanyaan terhadap bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga digunakan sebagai pilihan jawaban dan nilai sebagai berikut: sangat baik diberi skor 5, baik diberi skor 4,

(19)

kurang baik diberi skor, tidak baik diberi skor, sangat tidak baik diberi skor 1. Sedangkan Keputusan Pembelian leasing memakai skala pengukuran pertanyaan terhadap Keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan , digunakan alternatif jawaban dan nilai sebagai berikut: Sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, biasa saja diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, sangat tidak setuju diberi skor 1

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi masing-masing variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Penyajian data masing variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dimana masing-masing responden memberikan penilaian sesuai dengan pendapatnya masing-masing pada tiap-tiap item pernyataan pada kuesioner penelitian. E. Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk melihat pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel bebas lainnya dan mengukur pengaruh langsung dan tidak langsung dari suatu variabel terhadap variabel lain. Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas, maka penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan analisis jalur.

a. Pengaruh Variabel Produk, Harga, Promosi, Distribusi dan Keterlibatan Keluarga terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Variabel Produk, Harga, Promosi, Lokasi dan Keterlibatan Keluarga terhadap Keputusan Pembelian adalah sebagai berikut :

(20)

Tabel 4.14

Koefisien Jalur Hasil Penelitian Variabel Koefisien

Jalur

t hitung Nilai Sig Keterangan Produk(X1) 0.314 5.227 0,000 Signifikan Harga(X2) 0.266 4.564 0,000 Signifikan Promosi (X3) 0.226 3.798 0,000 Signifikan Distribusi (X4) -0.063 -1.075 0.283 Tidak Signifikan Keterlibatan Keluarga (X5) 0.136 2,403 0.017 Signifikan R2= 0.380 F hitung : 27.664 Sig : 0.000

Sumber : Data Primer (Diolah)

Berdasarkan analisis diketahui bahwa terdapat 1 variabel eksogen yang pengaruhnya negatif dan tidak signifikan terhadap variabel endogen, sehingga dilakukan analisis ulang (triming test) dengan cara mengeluarkan variabel yang tidak signifikan, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Hasil Penelitian

setelah Variabel Distribusi dikeluarkan Variabel Koefisien

Jalur

t hitung Nilai Sig Keterangan

Produk(X1) 0.314 5,219 0,000 Signifikan Harga(X2) 0.242 4.500 0,000 Signifikan Promosi (X3) 0.222 3,736 0,000 Signifikan Keterlibatan Keluarga (X5) 0.127 2,273 0.024 Signifikan R2= 0.376 F hitung : 34,267 Sig : 0.000

Berdasarkan analisis yang dilakukan diperlihatkan bahwa variable produk, harga, promosi dan keterlibatan keluarga secara bersama-sama menunjukkan hasil yang signifikan terhadap variable

(21)

keputusan pembelian dengan F Hitung 34,267, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Jika nilai signifikansi dibandingkan dengan tingkat signifikan yang digunakan pada penelitian ini (α=0,05) maka terbukti bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikannya (0.000 < 0,05). Hal ini berarti secara bersama-sama variabel penyebab ( produk, harga, promosi dan keterlibatan keluarga) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Artinya semakin bagus produk, harga, promosi, dan keterlibatan keluarga maka keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan juga cenderung meningkat.

1) Besarnya pengaruh variable lain Pyε = 1R2X6X4X3X2 = 1 −0.328 = 0.672 = 0.820 Pyx1= 0.314 rx3x1= 0.438 rx2x3= 0.145 Rx2x1= 0.204 rx1x3= 0.438 Pye =0,820 rx1x2= 0.204 Pyx2=0.242 Pyx3=0,222 Pyx5=0.127 Produk (X1) Harga (X2) Promosi (X3) Keterlibatan Keluarga (X5) Keputusan Pembelian (Y) rx3x2= 0.145

(22)

b. Besarnya Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Dari Variabel Penelitian

Karena semua variabel-variabel penyebab telah signifikan, maka selanjutnya akan ditentukan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dari Variabel Produk, Harga, Promosi dan keterlibatan keluarga terhadap variabel keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

● Untuk Variabel Produk (X1) = Y  X 1 Y = Pyx1 . Pyx1

= 0,314x 0,314

= 0.0988 atau 9,88%

Pengaruh tidak langsung X1 ke Y melalui X2

= Y  X 1 X 2 Y : Pyx1 . rx1x2 . Pyx2

= 0,314x0.204x0.242

= 0.0155 atau 1,55% Pengaruh tidak langsung X1 ke Y melalui X3

= Y  X 1 X 3 Y : Pyx1 . rx1x3 . Pyx3

= 0,314x0.438x0.222

= 0.0305 atau 3,05% • Untuk variabel Harga(X2)

Pengaruh langsung X2 ke Y

= Y  X 2 Y = Pyx2 . Pyx2

= 0,242x 0,242

(23)

Pengaruh tidak langsung X2 ke Y melalui X1

= Y  X 1 X 2 Y : Pyx2 . rx2x1 . Pyx1

= 0,242x0.204x0.314

= 0.0155 atau 1.55% Pengaruh tidak langsung X2 ke Y melalui X3

= Y  X 2 X 3 Y : Pyx2 . rx2x3 . PyX3

= 0,242x0.145x0.222

= 0.0077 atau 0.77% ● Pengaruh Untuk variable promosi (x3)

Pengaruh langsung X3 ke Y

= Y  X 4 Y = Pyx3 . Pyx3 = 0,222 x 0.222

= 0.0492 atau 4,92%

Pengaruh tidak langsung X3 ke Y melalui X1

= Y  X 3 X 1 Y : Pyx3 . rx3x1 . Pyx1

= 0,222x0.438x0.314

= 0.0305 atau 3,05%

Pengaruh tidak langsung X3 ke Y melalui X2

= Y  X 3X 2 Y : Pyx3 . rx3x2 . PyX2

= 0,222x0.145x0.242

(24)

●Pengaruh Untuk variable Keterlibatan Keluarga (x5) Pengaruh langsung X5 ke Y

= Y  X 5 Y = Pyx5 . Pyx5 = 0,127 x 0.127

= 0.0161 atau 1,61%

Rekapitulasi pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung N

o

Variabel Langsung Tidak

Langsung 1 Pengaruh Langsung X1 (Produk)  Y(Keputusan Pembelian) 9,88%

X1(Produk)  Y(Keputusan Pembelian) melalui X2 (Harga) 1.55%

X 1 (Produk) Y(Keputusan Pembelian) melalui X3(Promosi) 3,05%

Jumlah 4,60%

2 Pengaruh Langsung X 2 (Harga) Y(Keputusan Pembelian) 5,85%

X 2 (Harga) Y (Keputusan Pembelian) melaluiX 1 (Produk) 1.55%

X 2(Harga)Y(Keputusan Pembelian) melalui X 3 (Promosi) 0.77%

Jumlah 2,32%

3 Pengaruh Langsung X 3(Promosi) Y(Keputusan Pembelian) 4,29%

X 3 (Promosi)Y(Keputusan Pembelian) melalui X1(Produk) 3,05%

X 3 (Promosi) Y(Keputusan Pembelian) melalui X2 (Harga) 0.77%

Jumlah 3,82

4 Pengaruh Langsung X 5 Y 1,61%

Total 21,63% 10,74%

Pengaruh Variabel Lain 67,20%

Total 100%

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, selanjutnya akan dilakukan pemabahasan mengenai pengaruh variabel produk, harga , promosi dan keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

(25)

a. Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki

Berdasarkan analisis jalur diketahui bahwa produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini diketahu dari nilai signifiknasi uji t sebesar 0.000 (0.000<0.05). Hal ini berarti apabila produk sepeda motor Suzuki semakin bagus maka konsumen cenderung akan membeli produk leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan analisis deskriptif skor rata-rata variabel Produk adalah sebesar 3,41 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 68,23%. Hal ini menunjukkan bahwa produk masuk dalam kategori cukup. Artinya mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan produk sepeda motor lain masih lebih baik dibandingkan dengan sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berarti apabila perbaikan produk dilakukan maka keputusan pembelian atas leasing sepeda motor Suzuki cenderung meningkat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Bruce dkk (1988:201) yang menyatakan bahwa Faktor produk (kualitas produk) tidak diragukan lagi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Bruce dkk (1988:201) menemukan bahwa kualitas produk yang dapat diterima adalah elemen utama yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Sedangkan Assael (1995) dalam Sodik (2003 :20) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari negara penjualan). Persepsi mengenai produk yang telah terbentuk setelah konsumen sasaran melihat dan merasakan secara langsung akan membentuk sikap mereka terhadap merek yang akan mempengaruhi minat beli secara tidak langsung.

(26)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sujoko (2007 :14, Jurnal Vol.2, No.1) Produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemakaian jasa warnet (Y) sebesar 0.246 di Kota Jember. Hal ini mempunyai arti bahwa Produk yang berkualitas dan citra yang baik dengan didukung merek/nama, yaitu nama perusahaan yang menyediakan jasa internet serta program yang ditawarkan, yaitu fasilitas tambahan yang ditawarkan selain penyediaan akses internet, menyebabkan pengaruh terhadap keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember.

Pengaruh langsung produk terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 9,88%, pengaruh tidak langsung produk melalui harga sebesar 1,55%, pengaruh tidak langsung produk melalui promosi sebesar 3,05%, ini berarti pengaruh langsung produk terhadap keputusa pembelian leasing sepeda motor Suzuki lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung. Disamping itu juga dapat dilihat bahwa keterkaitan antara produk dengan bauran pemasaran lainnya relatif lemah.

b. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan analisis jalur diketahui bahwa harga sepeda motor Suzuki berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Pesisir Selatan. Hal ini diketahu dari nilai signifiknasi uji t sebesar 0.009 (0.009<0.05). Hal ini berarti apabila sistem pembayaran harga semakin mudah, potongan harga semakin besar, periode pembayaran semakin lama, dan syarat kredit leasing sepeda motor Suzuki semakin mudah, maka responden cenderung akan membeli sepeda motot Suzuki di Pesisir Selatatan.

Berdasarkan analisis deskriptif skor rata-rata variabel harga adalah sebesar 3,85 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 77,05%. Hal ini menunjukkan bahwa harga masuk dalam kategori cukup. Artinya mayoritas responden menyatakan bahwa kebijakan harga sepeda motor lain lebih baik dibandingkan dengan kebijakan harga leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Apabila kebijakan harga leasing

(27)

sepeda motor Suzuki di tingkatkan, keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki akan meningkat.

Hal ini sesuai dengan pendapat Schiffman (2007:513) yang menyatakan bahwa Pelanggan merasa puas atas harga yang ditetapkan apabila sesuai dengan nilai atau mamfaat dan memenuhi harapan konsumen. Bagaimana konsumen

memandang harga tertentu – tinggi, rendah, wajar-mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan membeli.

Hal ini sejalan dengan penelitian dalam jurnal oleh Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix (2010:226, Jurnal Vol.1, No. 2) bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya dengan koefisien jalur 0,184. Artinya apabila harga sesuai dengan kualitas produk yang dipasarkan, maka konsumen cenderung memutuskan untuk membeli produk klinik kecantikan Teta di Surabaya.

Pengaruh langsung harga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 5,85%, pengaruh tidak langsung harga melalui produk sebesar 1,55%, pengaruh tidak langsung melalui promosi sebesar 0,77%. Hal ini berarti pengaruh langsung harga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung. Disamping itu juga dapat dilihat bahwa keterkaitan antara harga dengan bauran pemasaran lainnya relatif lemah.

c. Pengaruh Distribusi terhadap Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki

Berdasarkan analisis jalur diketahui bahwa distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini diketahu dari nilai signifiknasi uji t sebesar 0.283 ( 0.283 >0.05). Hal ini berarti walaupun distribusi semakin bagus tidak mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini karena

(28)

dalam melakukan pembelian leasing sepeda motor Suzuki, konsumen tidak mempersoalkan lokasi mudah di jangkau atau tidak, tidak mempersoalkan terletak di lokasi padat penduduk atau tidak, tidak mempersoalkan distributor sepeda motor Suzuki memiliki area untuk ekspansi atu tidak. Bagi konsumen yang terpenting adalah kecocokan produk dan juga harga, dan tentu saja diikuti dengan promosi oleh pihak sepeda motor Suzkuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rico Farisa Adityatama, Agung Yuniarinto, Djumilah Zain (2008:157, Jurnal Vol.2 No1) meyatakan bahwa secara parsial distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli ulang susu bubuk formula bayi di Kota Malang.

d. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan analisis jalur diketahui bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini diketahu dari nilai signifiknasi uji t sebesar 0.000 ( 0.000<0.05). Hal ini berarti apabil promosi semakin bagus, maka responden cenderung akan melakukan pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan analisis deskriptif skor rata-rata variable promosi sebesar 3,60 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 72,09. Hal ini menunjukkan bahwa promosi masuk dalam kategori cukup. Artinya mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa promosi yang dilakukan sepeda motor lain lebih menarik dan mudah dipahami jika dibandingkan dengan promosi yang dilakukan sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. Apabila promosi sepeda motor Suzuki di tingkatkan, keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki akan meningkat.

Hal ini sejalan dengan pendapat Basu dalam Angipora (2002:338) bahwa promosi adalah kombinasi sinergi dari variable-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya yang kesemuanya direncanakan

(29)

untuk mencapai tujuan program penjualan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi tersebut adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tentang bagaimana untuk menjual produk atau jasa dengan cara menarik konsumen dengan alat-alat promosi yang bertujuan agar pelanggan memutuskan melakukan pembelian.

Hal ini sejalan dengan penelitian dalam jurnal oleh Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix (2010:226, Vol.1, No. 2) bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk klinik kecantikan Teta di Surabaya dengan koefisien jalur 0,265. Artinya apabila promosi ditingkatkan konsumen cenderung memutuskan untuk membeli produk klinik kecantikan Teta di Surabaya.

Pengaruh langsung promosi terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 4,29%, pengaruh tidak langsung promosi melalui produk sebesar 3,05%, pengaruh tidak langsung promosi melalui harga sebesar 0,77%. Hal ini berarti pengaruh langsung promosi terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung. Disamping itu juga dapat dilihat bahwa keterkaitan antara promosi dengan bauran pemasaran lainnya relatif lemah.

d. Pengaruh Keterlibatan Keluarga terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan analisis jalur diketahui bahwa keterlibatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan Hal ini diketahu dari nilai signifiknasi uji t sebesar 0.028 ( 0.028<0.05). Hal ini berarti apabila keluarga semakin terlibat dalam , maka responden cenderung akan melakukan pembelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan analisis deskriptif skor rata-rata variabel keterlibatan keluarga adalah sebesar 3,24 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 64,80. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga masuk dalam kategori cukup. Artinya keterlibatan keluarga dalam membeli sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan biasa-biasa saja. Apabila

(30)

keterlibatan keluarga ditingkatkan, maka keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki akan meningkat di Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2002:222) menyatakan keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang ekstensif. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk. Diperkuat oleh Berkowitz di kutif oleh Djaslim Saladin, (2003:21) menyatakan bahwa keterlibatan keluarga mempengaruhi keputusan pembelian.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh bauran pemasaran dan keterlibatan keluarga terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Produk memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Pengaruh keterlibatan keluarga tidak dominan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Pengaruh langsung variabel eksogen memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung variabel eksogen terhadap keputusan pemebelian sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan.. 4. Tingkat capain responden variabel produk, harga, promosi dan keterlibatan keluarga masuk dalam kategori Cukup.

B. Saran

Untuk meningkatkan penjualan leasing sepeda motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan maka penulis memberikan saran kepada pihak manajemen leasing sepeda motor Suzuki sebagai berikut : 1.

(31)

Meningkatkna kualitas produk, memberikan jaminana/garansi yang lebih lama kepada konsumen, menyesuaikan desain produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dewasa ini dan meningkatkan kepuasan konsumen dalam memberikan layanan servis. 1. Meningkatkan daya saing harga dengan cara mereview kembali tentang kebijakan potongan harga, mempermudah syarat kredit, periode pembayaran agar lebih disesuaikan dengan kemampuan konsumen, membuat sistem pembayaran yang lebih baik. 3. Meningkatkan skill dari personel penjualan dengan cara melakukan berbagai kegiatan pelatihan, iklan lebih gencar lagi dan pesan iklan agar lebih mudah dipahami, serta lebih gencar lagi melakukan kegiatan kemasyarakatan. 4. Memperhatikan keterlibatan keluarga dengan menjadikan produk sepeda motor Suzuki sebagai kebutuhan dalam keluarga dengan cara memperhatikan desain, jenis atau warna dan variasi dari sepeda motor Suzuki.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2003). Ilmu sosial dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CVAlvabeta.

Angipora, T. dan Marius. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Anoraga, Pandji. 2004. ... Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Cetakan. Pertama, Bandung: CV. Alfabeta.

Aritonang R. Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Pengukuran dan Penganalisisan dengan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Chandra, Gredorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi I,

Yogyakarta : Andi Offset.

Coper, Donal R dan C. William Emory, 1996. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima Jilid I dan II, Jakarta: Erlangga.

Craven, W. Dacid. Pemasaran Strategi, Terjemahan Lina Salim, MBA. Penerbit PT, Erlangga Edisi Keempat Jilid I. 1998.

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A. Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, 216-228

Hurriyanti, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : CV. Alfabeta

Idris, 2008. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program SPSS. Edisi Revisi ketiga. Magister Manajemen Universitas Negeri Padang. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Plus 36 Topik Riset

Pemasaran Siap Terap. Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama.

J. Dwi Narwoko, Bagong Suyanto (ed), 2004, Sosiologoi Teks Pengantar dan Terapan,Prenada Media, Jakarta.

J.Paul.Peter dan J.C.Olson (2000) CUSTOMER BEHAVIOR: Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran, alih bahasa, Damos Sihombing. Jakarta ; Erlangga

Joe Peppard. dan Phillip Rowland. 1995.The Essense of Bissnes Process Reengineering. Simon and Schuster.

(33)

Kotler and Miller (2007), Manajemen Pemasaran, Jilid I, diterjemahkan Benyamin Molan, edisi kedua belas. PT. Indeks, Jakarta

Kotler Philip and Kevin Lane Keller . 2009 . Manajemen Pemasaran. Edisi ketigabelas jilid 1 . Jakarta. Erlangga.

Kotler, P & Amstrong, (2008). Manajemen Pemasaran Jilid II, 12th Ed. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, P (2006). Marketing Managemen, 12th edition, New Jersey : Pearson Education, Inc

Kotler, P( 2005), Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Hendra Teguh. Ronny A.Rusly dan Benjamin Molan, Edisi Millenium, Penerbit PT. Indeks,Jakarta

Kotler, P(2002). Manajemen Pemasaran 1, Edisi millenium, Penerbit Prenhallindo, Jakarta

Kotler, P(2003). International Edition Marketing Management 11th edition. Prenticehall. Newyork.

Kotler, Phillip. 2000. Marketing Management, Analysis, Planninng, Implementations and Control. Pretice Hall. Intenational Editions. Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, Mc. Daniel, Carl, 2001, Pemasaran, Buku

Satu, Edisi Pertama, Jakarta, Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran . Ed. 2. Jakarta : Salemba Empat.

Nirwana, SK, Sitepu. 1994. Analisis jalur. Unit Pelayanan Statistik Jurusan Statistik. FMIPA. UNPAD. Bandung.

Payne, Adrian. 2000. The Exsense of Survuce Marketing Pemasaran Jasa. Terjemahan. Fandi Tjiptono. Yogyakarta: Andi Offset.

Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Prasetijo, Ristiyanti dan John J. O. I. Ihalauw. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:

(34)

Rangkuti, Freddy. 2002. The Power of Brand, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rico Farisa Adityatama, Agung Yuniarinto, Djumilah Zain, (2008:157, Jurnal Vol.2 No1)

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2000), Consumer Behavior, 7th Ed., Pearson

Prentice–Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2007), Consumer Behavior, 9th Ed., Pearson

Prentice–Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Simamora, Billson. 2001. Menanyakan Pasar Dengan Pemaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.

Simamora. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiono. (2007). Statistik untuk Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Sujoko, Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNTAG ’45 Surabaya Jurnal Manajemen

Pemasaran, VOL. 2, NO. 1, APRIL 2007: 9-20

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta

Suranto. J.1997. Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Meningkatkan Pangsa Pasar. Jakarta:Rineka Cipta.

Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. KEP/MK/122/1V/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974, No. 30/Kpb/l/1974 tanggal 7 Februari 1974

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT.REMAJA. ROSDAKARYA: Bandung

Swastha, Basu. Handoko, T. Hani (2000). Manajemen Pemasaran :Analisa Perilaku Konsumen Yogyakarta : Liberty.

Tjiptono, Fandi. 2002. Manajemen Jasa. Penerbit Andi Yogyakarta. Tjiptono, Fandi. 2002. Strategi Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. (2008). Service Management. Penerbit Andi Yogyakarta. Wijaya Tunggal, Amin. 1992. Audit Pemasaran (Marketing Audit). PT. Rineka

(35)

Zaki Baridwan, 1981, Prosedur dan Metode Penyusunan Sistem Akuntansi, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 1.1 : Keunggulan Produk Suzuki   No  Keunggulan
Tabel 1.2 : Keterlibatan anggota keluarga  No  Keterlibatan Keluarga  Jawaban Setuju  Jumlah
Gambar 2.4: Empat P Bauran Pemasaran  Sumber: Kotler dan Amstrong (2008:62)
Gambar 2.5 lima Tingkatan Produk  Sumber: Kotler (2000, 212)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan landasan teori dan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan diatas, maka penelitian kali ini akan meneliti mengenai “Peng aruh Kualitas yang

Serum kontrol ialah suatu serum yang telah diperiksa * berulang-ulang kali kadar total cholesterolnya dengan - pemeriksaan yang telltt dan saksaraa dari metoda dan alat-alat

2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaa Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ... PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA

Selain penggunaan e-mail dalam pembelajaran bahasa Jerman seperti yang telah dikemukakan di atas, e-mail juga dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengirimkan

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans

Hasil penelitian ini harap ditindaklanjuti oleh Pusat Bahasa, khususnya Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara. Sangat disayangkan apabila kerja keras para pembina

Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun dikenai PPh final dengan

APK umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat Android.. APK pada dasarnya seperti zip file, karena berisi dari kumpulan