• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Pabrik Gula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Laporan Pabrik Gula"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

2.1. Sejarah PerusahaanSejarah Perusahaan

Pembangunan Pabrik Gula Kwala Madu dimulai dari proyek gula PT. Pembangunan Pabrik Gula Kwala Madu dimulai dari proyek gula PT. Perkebunan Nusantara IX (Proyek Pengembangan Gula) tahun 1975 yang Perkebunan Nusantara IX (Proyek Pengembangan Gula) tahun 1975 yang dilakukan di beberapa tempat, yaitu :

dilakukan di beberapa tempat, yaitu : 1.

1. Perkebunan Tanjung MorawaPerkebunan Tanjung Morawa 2.

2. Perkebunan Batang KuisPerkebunan Batang Kuis 3.

(2)

Dalam tahap perkembangan Pabrik Gula ini, Pemerintah mengadakan Dalam tahap perkembangan Pabrik Gula ini, Pemerintah mengadakan kontrak dengan Hitachi Zosen yang ditandatangani pada tanggal 23 November kontrak dengan Hitachi Zosen yang ditandatangani pada tanggal 23 November 1981 dan mulai dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982. Dengan demikian 1981 dan mulai dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982. Dengan demikian  penyelesaian

 penyelesaian Pabrik Pabrik Gula Gula Kwala Kwala Madu Madu dapat dapat diselesaikan diselesaikan dalam dalam waktu waktu kurangkurang dari 24 bulan dari kontrak

dari 24 bulan dari kontrak yang telah ditandatangani.yang telah ditandatangani.

Dalam proses pengolahannya, Pabrik Gula Kwala Madu beroperasi selama Dalam proses pengolahannya, Pabrik Gula Kwala Madu beroperasi selama 24

24 jam sehari djam sehari dalam masa gilingan selama ± 7 bulan yalam masa gilingan selama ± 7 bulan yang dibagi menang dibagi menjadi 3 shiftjadi 3 shift kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik Gula Kwala Madu beroperasi dengan kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik Gula Kwala Madu beroperasi dengan kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD). Pada tahun 1997 PT. kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD). Pada tahun 1997 PT. Perkebunan Nusantara IX berubah nama menjadi PTP. Nusantara II sampai Perkebunan Nusantara IX berubah nama menjadi PTP. Nusantara II sampai sekarang.

(3)

Selain pabrik Gula Kwala Madu, PTP. Nusantara II juga mempunyai Selain pabrik Gula Kwala Madu, PTP. Nusantara II juga mempunyai  pabrik

 pabrik gula gula yang yang lain lain yaitu yaitu Pabrik Pabrik Gula Gula Sei Sei Semayang Semayang dengan dengan kapasitas kapasitas 40004000 ton/hari.

ton/hari.

2.2.1.

2.2.1. Lokasi PerusahaanLokasi Perusahaan

Lokasi Pabrik Gula Kwala Madu berjarak 36 Km dari kota Medan, Lokasi Pabrik Gula Kwala Madu berjarak 36 Km dari kota Medan, tepatnya di Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Lokasi tepatnya di Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Lokasi Pabrik Gula Kwala Madu jauh dari keramaian penduduk dan lokasi bahan baku Pabrik Gula Kwala Madu jauh dari keramaian penduduk dan lokasi bahan baku yaitu perkebunan tebu yang berada cukup dekat disekitar pabrik, dengan luas areal yaitu perkebunan tebu yang berada cukup dekat disekitar pabrik, dengan luas areal  penanaman tebu seluas 6706,47 Ha di

 penanaman tebu seluas 6706,47 Ha dimana areal perkebunan meliputi:mana areal perkebunan meliputi: 1. Kwal

(4)

 perusahaan

 perusahaan melalui melalui bagian bagian pemasaran pemasaran berdasarkan berdasarkan sistemsistem tender tender , dimana, dimana selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke  pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan  pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan mengambil langsung ke Pabrik Gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang mengambil langsung ke Pabrik Gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

telah ditentukan.

2.3.

2.3. Organisasi dan ManajemenOrganisasi dan Manajemen

Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan diantara mereka dilakukan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. diantara mereka dilakukan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Organisasi mempunyai unsur-unsur seperti dibawah ini:

Organisasi mempunyai unsur-unsur seperti dibawah ini: 1. Adanya dua orang atau lebih

(5)

2.3.1. Struktur Organisasi 2.3.1. Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi akan dapat dilihat hubungan dan kerjasama Dalam struktur organisasi akan dapat dilihat hubungan dan kerjasama dalam suatu organisasi. Struktur organisasi merupakan bahan yang memberikan dalam suatu organisasi. Struktur organisasi merupakan bahan yang memberikan gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus gambaran secara skematis tentang penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi secara jelas dan terperinci. menetapkan hubungan antara unsur-unsur organisasi secara jelas dan terperinci. Bagan organisasi menunjukkan:

Bagan organisasi menunjukkan: 1. Pembagian kerja

1. Pembagian kerja

2. Pimpinan dan bawahan 2. Pimpinan dan bawahan

3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan 3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4. Pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan 4. Pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan

(6)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik gula Kwala Madu Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik gula Kwala Madu

Sumber

Sumber : Pabrik Gula : Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Kwala Madu PTP. Nusantara II Nusantara II  MANAGER PABRIK MANAGER PABRIK KA. DINAS KA. DINAS TEKNIK TEKNIK KA. DINAS KA. DINAS TATA USAHA TATA USAHA KA. DINAS KA. DINAS LABORATORIUM LABORATORIUM KA. DINAS KA. DINAS PENGOLAHAN PENGOLAHAN TUIK

TUIK TIMBANGAN TIMBANGAN GUDANGGUDANG ASISTENASISTEN LAB LAB ASISTEN ASISTEN LIMBAH LIMBAH ASISTEN WATER ASISTEN WATER TREATMENT TREATMENT ASISTEN CANEYARD ASISTEN CANEYARD TRANSPORT DINAS TRANSPORT DINAS SIPIL/ALAT BERAT SIPIL/ALAT BERAT ASISTEN ASISTEN BOILER BOILER ASISTEN ASISTEN GILINGAN GILINGAN ASISTEN LISTRIK ASISTEN LISTRIK INSTRUMENT INSTRUMENT ASISTEN ASISTEN WORKSHOP WORKSHOP ASISTEN ASISTEN PENGUAPAN PENGUAPAN ASISTEN ASISTEN PUTARAN PUTARAN ASISTEN ASISTEN MASAKAN MASAKAN ASISTEN ASISTEN PEMURNIAN PEMURNIAN

(7)

2.3.2. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab 2.3.2. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran I.

dalam struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran I.

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Karyawan di Pabrik Gula Kwala Madu umumnya telah bekerja sejak Karyawan di Pabrik Gula Kwala Madu umumnya telah bekerja sejak  berdirinya

 berdirinya pabrik pabrik pada pada tahun tahun 1983 1983 sampai sampai saat saat ini, ini, dan dan telah telah mengalamimengalami  pendidikan

 pendidikan khusus khusus Pabrik Pabrik Gula Gula baik baik dari dari Lembaga Lembaga Pendidikan Pendidikan Perkebunan Perkebunan didi Yogyakarta

Yogyakarta maupunmaupun Job Train Job Traininging di Pabrik Gula yang ada di pulau Jawa, Pabrikdi Pabrik Gula yang ada di pulau Jawa, Pabrik Gula Cot Girek di Aceh maupun Pabrik Gula yang ada di luar negeri seperti di Gula Cot Girek di Aceh maupun Pabrik Gula yang ada di luar negeri seperti di Filipina.

(8)

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja PG. K

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja PG. Kwala Maduwala Madu

No Umum No Umum Pimpinan Pimpinan (orang) (orang) Karyawan Karyawan Pelaksana (orang) Pelaksana (orang) Karyawan Tidak Karyawan Tidak Tetap (orang) Tetap (orang) Jumlah Jumlah (orang) (orang) 1

1 Kantor Kantor ManagerManager 

 ManagerManager 

 TUK/Umum/G.MaterialTUK/Umum/G.Material 

 Gudang HasilGudang Hasil

1 1 --1 1 --44 44 12 12 --8 8 41 41 1 1 52 52 54 54 2

2 Dinas Dinas TeknikTeknik 

 Kantor Dinas teknikKantor Dinas teknik   BoilerBoiler   MillMill 1 1 1 1 1 1 9 9 57 57 53 53 2 2 6 6 6 6 12 12 64 64 60 60

(9)

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja PG. Kwala Madu (Lanjutan)PG. Kwala Madu (Lanjutan)

No Umum No Umum Pimpinan Pimpinan (orang) (orang) Karyawan Karyawan Pelaksana (orang) Pelaksana (orang) Karyawan Tidak Karyawan Tidak Tetap (orang) Tetap (orang) Jumlah Jumlah (orang) (orang) 4 4 Laboratorium Laboratorium 

 Laboratorium PabrikLaboratorium Pabrik

 Water TreatmentWater Treatment

 Instalasi LimbahInstalasi Limbah

  TimbanganTimbangan 1 1 --25 25 3 3 3 3 9 9 15 15 3 3 3 3 6 6 41 41 6 6 6 6 15 15 Total Total 14 14 560 560 160 160 734734 Sumber

Sumber : Pabrik : Pabrik Gula KwGula Kwala Maduala Madu

Agar produksi perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk Agar produksi perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk

(10)

Masa giling di Pabrik gula Kwala Madu adalah sekitar 7 bulan yaitu mulai Masa giling di Pabrik gula Kwala Madu adalah sekitar 7 bulan yaitu mulai  bulan Januari sampai bulan Juli dalam 1 t

 bulan Januari sampai bulan Juli dalam 1 tahun, akan tetapi seluruh karyawan tetapahun, akan tetapi seluruh karyawan tetap dan pimpinan tetap aktif bekerja walaupun pada saat itu diluar jam kerja yang dan pimpinan tetap aktif bekerja walaupun pada saat itu diluar jam kerja yang telah ditentukan, maka karyawan tersebut mendapat upah lembur.

telah ditentukan, maka karyawan tersebut mendapat upah lembur.

Upah/gaji dibayar oleh perusahaan setiap awal bulan sebesar upah standar, Upah/gaji dibayar oleh perusahaan setiap awal bulan sebesar upah standar, ditambah upah lembur bila ada, dan pada waktu-waktu tertentu karyawan akan ditambah upah lembur bila ada, dan pada waktu-waktu tertentu karyawan akan menerima :

menerima :

a. Upah perangsang berdasarkan prestasi. a. Upah perangsang berdasarkan prestasi.  b. Pembagian k

 b. Pembagian keuntunganeuntungan

c. Jaminan untuk hari tua/pensiun c. Jaminan untuk hari tua/pensiun d. Tunjangan hari raya dan t

(11)

2.4.

2.4. Proses ProduksiProses Produksi

Proses Produksi merupakan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di pabrik Proses Produksi merupakan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di pabrik mulai dari pengolahan bahan baku menjadi suatu produk jadi. Proses produksi di mulai dari pengolahan bahan baku menjadi suatu produk jadi. Proses produksi di Pabrik Gula Kwala Madu adalah untuk menghasilkan gula pasir.

Pabrik Gula Kwala Madu adalah untuk menghasilkan gula pasir.

2.4.1.

2.4.1. Bahan Yang digunakanBahan Yang digunakan 1.

1. Bahan BakuBahan Baku

Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, ikut dalam proses produksi dan memiliki utama dalam proses produksi, ikut dalam proses produksi dan memiliki  persentase

 persentase terbesar terbesar dibandingkan dibandingkan dengan dengan bahan bahan lainnya. lainnya. Adapun Adapun bahanbahan  baku

(12)

2.

2. Bahan TambahanBahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses  produksi,

 produksi, yang yang ditambahkan ditambahkan dalam dalam proses proses pembuatan pembuatan produk produk sehinggasehingga dapat meningkatkan mutu produksi.

dapat meningkatkan mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahanBahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai  produk tersebut

 produk tersebut

Adapun bahan tambahan dalam produksi gula adalah : Adapun bahan tambahan dalam produksi gula adalah : a.

a. AirAir

Air digunakan sebagai air imbibisi pada stasiun gilingan untuk Air digunakan sebagai air imbibisi pada stasiun gilingan untuk memeras kadar gula pada ampas tebu semaksimal mungkin. Volume memeras kadar gula pada ampas tebu semaksimal mungkin. Volume

(13)

2)

2) Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yangUntuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi pengaruh pada warna Kristal dari gula.

mengurangi pengaruh pada warna Kristal dari gula. d.

d. FloculantFloculant Floculant

Floculant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang berfungsidiberikan untuk mempercepat pengendapan yang berfungsi sebagai pengikat partikel halus yang tidak baik dalam nira 9larutan sebagai pengikat partikel halus yang tidak baik dalam nira 9larutan untuk membentuk gumpalan partikel yang lebih besar dan lebih mudah untuk membentuk gumpalan partikel yang lebih besar dan lebih mudah diendapkan kemudian disaring)

diendapkan kemudian disaring)

3.

3. Bahan PenolongBahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam suatu Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam suatu  proses

(14)

 b.

 b. Ukuran kristal memenuhi persyaratan Ukuran kristal memenuhi persyaratan yaiyaitu 0,7 tu 0,7 – 0,9 mm.– 0,9 mm. c.

c. Gula hasil produksi haruslah benar-benar kering agar tahan Gula hasil produksi haruslah benar-benar kering agar tahan lama.lama. d.

d. Gula yang dihasilkan tidak berbau.Gula yang dihasilkan tidak berbau.

2.4.3.

2.4.3. Uraian proses ProduksiUraian proses Produksi

Gula yang diproduksi oleh Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II Gula yang diproduksi oleh Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II adalah gula tebu yang berbentuk sakarosa dengan rumus kimia sebagai berikut : adalah gula tebu yang berbentuk sakarosa dengan rumus kimia sebagai berikut :

C

C1212HH2222OO1111 CC66HH1212OO66 + + CC66HH1212OO66

Saccharosa

Saccharosa Glukosa Glukosa FruktosaFruktosa

Proses pembuatan gula dari tebu pada Pabrik Gula Kwala Madu dibagi Proses pembuatan gula dari tebu pada Pabrik Gula Kwala Madu dibagi

(15)

meja tebu dimana kabel pengangkat tebu dihubungkan dengan tali sling. meja tebu dimana kabel pengangkat tebu dihubungkan dengan tali sling. Selanjutnya tenaga hidrolik digerakkan sehingga mengangkat tali sling dan Selanjutnya tenaga hidrolik digerakkan sehingga mengangkat tali sling dan tebu ditumpukkan ke bagian meja tebu, lalu tebu dimasukkan ke bagian tebu ditumpukkan ke bagian meja tebu, lalu tebu dimasukkan ke bagian  pembawa tebu sehingga dapa

 pembawa tebu sehingga dapat digiling.t digiling.

2.

2. Stasiun Penanganan (Stasiun Penanganan (Cane Handling StationCane Handling Station)) Pada proses selanjutnya

Pada proses selanjutnya cane carrier cane carrier   membawa tebu masuk ke  membawa tebu masuk ke canecane leveler 

leveler  (bagian pengaturan tebu) guna mengatur pemasukan tebu menuju (bagian pengaturan tebu) guna mengatur pemasukan tebu menuju canecane cutter 

cutter  I. Pada I. Pada cane cuttercane cutter I tebu dipotong-potong secara horizontal, dicacah danI tebu dipotong-potong secara horizontal, dicacah dan dipotong-potong agar mempermudah proses penggilingan. Selanjutnya dibawa dipotong-potong agar mempermudah proses penggilingan. Selanjutnya dibawa ke bagian

(16)

 buah roll yang terbuat

 buah roll yang terbuat dari (satu setdari (satu set) yang mempunyai permukaan yang beralur) yang mempunyai permukaan yang beralur  berbentuk

 berbentuk V V dengan dengan sudut sudut 303000  yang gunanya untuk memperlancar aliran nira  yang gunanya untuk memperlancar aliran nira dengan mengurangi terjadinya slip. Jarak antara roll atas (

dengan mengurangi terjadinya slip. Jarak antara roll atas (Top RollTop Roll) dengan roll) dengan roll  belakang

 belakang ((bagasse rollbagasse roll) lebih kecil daripada jarak antara roll atas dan roll) lebih kecil daripada jarak antara roll atas dan roll depan (

depan ( feed  feed rollroll). Besarnya daya yang digunakan untuk menggerakkan alat). Besarnya daya yang digunakan untuk menggerakkan alat  penggiling

 penggiling adalah adalah 1500 1500 – – 2000 2000 Kg.cmKg.cm22  dengan putaran yang berbeda-beda  dengan putaran yang berbeda-beda antara gilingan I dengan gilingan yang lain dimana gilingan I sekitar 5,3 rpm, antara gilingan I dengan gilingan yang lain dimana gilingan I sekitar 5,3 rpm, gilingan II 5,0 rpm, gilingan III

gilingan II 5,0 rpm, gilingan III 5,0 rpm, gilingan IV 5,2 rpm dan gilingan ke V5,0 rpm, gilingan IV 5,2 rpm dan gilingan ke V 3,8 rpm dan sesuai de

3,8 rpm dan sesuai dengan kebutuhannyngan kebutuhannya.a.

Mekanisme kerja dari stasiun penggilingan ini adalah sebagai berikut Mekanisme kerja dari stasiun penggilingan ini adalah sebagai berikut :: a.

(17)

digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I, agar penggilingan digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I, agar penggilingan  berjalan dengan lancar.

 berjalan dengan lancar. d.

d. Ampas tebu dari penggilingan III dibawa ke penggilingan IV. Air perasanAmpas tebu dari penggilingan III dibawa ke penggilingan IV. Air perasan ditampung pada bak penampung III dan digunakan untuk menyiram ampas ditampung pada bak penampung III dan digunakan untuk menyiram ampas  pada gilingan III agar nira yang dik

 pada gilingan III agar nira yang dikeluarkan semakin optimal.eluarkan semakin optimal. e.

e. Ampas tebu dari gilingan IV masuk ke gilingan V untuk digiling kembali.Ampas tebu dari gilingan IV masuk ke gilingan V untuk digiling kembali. Air dari gilingan IV ditampung pada bak IV dan gunanya untuk menyiram Air dari gilingan IV ditampung pada bak IV dan gunanya untuk menyiram ampas pada gilingan IV.Ampas dari gilingan IV diberi air imbibisi dengan ampas pada gilingan IV.Ampas dari gilingan IV diberi air imbibisi dengan temperature sekitar 60 – 70

temperature sekitar 60 – 70 00C berasal dari kondensat evaporator badan IVC berasal dari kondensat evaporator badan IV dan V.

dan V. f.

(18)

Air imbibisi yang diberikan pada ampas gilingan IV berfungsi Air imbibisi yang diberikan pada ampas gilingan IV berfungsi melarutkan nira yan

melarutkan nira yang masih ada g masih ada tertinggal pada ampas tersebutertinggal pada ampas tersebut. Debit alir t. Debit alir airair imbibisi adalah 26 – 30 m

imbibisi adalah 26 – 30 m33/jam dan suhu 70/jam dan suhu 70 00C dengan perbandingan 19 – 24%C dengan perbandingan 19 – 24% dari berat tebu untuk kapasitas tebu per hari. Bila air imbibisi yang diberikan dari berat tebu untuk kapasitas tebu per hari. Bila air imbibisi yang diberikan terlalu banyak, maka akan gula yang dilarutkan semakin banyak, akan tetapi terlalu banyak, maka akan gula yang dilarutkan semakin banyak, akan tetapi diperlukan waktu yang terlalu lama untuk menguapkannya. Jika nilai imbibisi diperlukan waktu yang terlalu lama untuk menguapkannya. Jika nilai imbibisi kurang maka kadar gula akan tertinggal pada ampas yang cukup tinggi, karena kurang maka kadar gula akan tertinggal pada ampas yang cukup tinggi, karena itu perlu ditentukan jumlah air imbibisi yang optimum ditambahkan selama itu perlu ditentukan jumlah air imbibisi yang optimum ditambahkan selama  penggilingan

 penggilingan berlangsung. berlangsung. Apanila Apanila persediaan persediaan telah telah habis habis sehingga sehingga stasiunstasiun  penggilingan

 penggilingan terhenti terhenti makamaka roll millroll mill  harus disemprot dengan larutan kapur  harus disemprot dengan larutan kapur yang berfungsi untuk mencegah perkembangan mikroorganisme.

(19)

a.

a. TimbTimbangan Nangan Nira Mentah (ira Mentah ( Juice Weighting Scal Juice Weighting Scalee))  Nira

 Nira yang yang berada berada di di tangki tangki penampungan penampungan dialirkan dialirkan melalui melalui pipa pipa saringansaringan dan dipompakan ke tangki nira mentah tertimbang. Sistem penimbangan dan dipompakan ke tangki nira mentah tertimbang. Sistem penimbangan nira mentah dapat bekerja secara otomatis denganmenggunbakan nira mentah dapat bekerja secara otomatis denganmenggunbakan timbangan

timbangan Maxwelt  Maxwelt  Bolougne. Bolougne. Prinsip kerja dari alat ini adalah atas dasarPrinsip kerja dari alat ini adalah atas dasar system kesetimbangan gaya berat bejana dan

system kesetimbangan gaya berat bejana dan bandul, dimana akan berhentibandul, dimana akan berhenti secara gravitasi ke tangki penampungan. Berat timbangan diperkirakan secara gravitasi ke tangki penampungan. Berat timbangan diperkirakan mencapai 6,5 ton.

mencapai 6,5 ton.  b.

 b. Pemanasan Nira I (Pemanasan Nira I ( Juice Heater I  Juice Heater I ))

Setelah nira mentah ditimbang, selanjutnya ditampung pada tangki Setelah nira mentah ditimbang, selanjutnya ditampung pada tangki  penampung

(20)

karena gula akan rusak bila gula dalam keadaan basa. Pemasukan susu karena gula akan rusak bila gula dalam keadaan basa. Pemasukan susu kapur diatur dengan

kapur diatur dengan controlcontrol valvevalve  yang dikendalikan oleh pH  yang dikendalikan oleh pH indicatorindicator controller.

controller. d.

d. TangTangki Sulfitaski Sulfitasii

Tangki sulfitasi berfungsi untuk mencampur nira terkapur dari tangki Tangki sulfitasi berfungsi untuk mencampur nira terkapur dari tangki defekasi dengan gas SO

defekasi dengan gas SO22 dari tabung belerang. Sedangkan sekat para bolis dari tabung belerang. Sedangkan sekat para bolis

 berfungsi

 berfungsi untuk untuk membantu membantu proses proses pencampuran pencampuran dapat dapat berjalan berjalan dengandengan kontinyu. Penambahan gas SO

kontinyu. Penambahan gas SO22  dengan maksud agar nira terkapur  dengan maksud agar nira terkapur

mengalami penurunan pH menjadi 6,0 – 6,5 pada suhu 70

mengalami penurunan pH menjadi 6,0 – 6,5 pada suhu 7000C – 75C – 7500CC dengan waktu lima (5) menit. Pada tangki sulfitasi ini diharapkan pada dengan waktu lima (5) menit. Pada tangki sulfitasi ini diharapkan pada kelebihan susu kapur akan bereaksi dengan gas SO

(21)

sulfitator. Didalam tangki netralisasi nira diaduk dengan alat pengaduk sulfitator. Didalam tangki netralisasi nira diaduk dengan alat pengaduk mekanis. pH yang diharapkan adalah 7,0 – 7,2. Jika pH kurang dari 7,0 mekanis. pH yang diharapkan adalah 7,0 – 7,2. Jika pH kurang dari 7,0 maka ditambahkan dengan susu kapur.

maka ditambahkan dengan susu kapur. g.

g. Pemanas Nira II (Pemanas Nira II ( Juice Heater II  Juice Heater II ))

Pemanas nira II ini prinsip kerjanya sama dengan pemanas nira I. Nira dari Pemanas nira II ini prinsip kerjanya sama dengan pemanas nira I. Nira dari tangki netralisasi dipompa dengan mesin pompa sentrifugal ke pemanas tangki netralisasi dipompa dengan mesin pompa sentrifugal ke pemanas nira II yang juga memiliki dua unit badan pemanas dengan temperature nira II yang juga memiliki dua unit badan pemanas dengan temperature 100

100 00C.C. h.

h. Tangki Pengembang (Tangki Pengembang (Flash Tank Flash Tank ))

Fungsi tangki pengembang adalah untuk menghilangkan udara dan gas-gas Fungsi tangki pengembang adalah untuk menghilangkan udara dan gas-gas yang terlarut dalam nira. Bila udara dan gas-gas terlarut dalam nira tidak yang terlarut dalam nira. Bila udara dan gas-gas terlarut dalam nira tidak

(22)

tangki pengendapan bekerja secara kontinyu dan memiliki empat tangki pengendapan bekerja secara kontinyu dan memiliki empat

kompartement yang dipergunakan untuk mempermudah proses

kompartement yang dipergunakan untuk mempermudah proses

 pengendapan. Endapan yang terbentuk disapu dengan skrap

 pengendapan. Endapan yang terbentuk disapu dengan skrap yang bergerakyang bergerak lambat. Endapan jatuh ke tepi-tepi tiap peralatan. Selanjutnya dipompakan lambat. Endapan jatuh ke tepi-tepi tiap peralatan. Selanjutnya dipompakan ke

ke Mud Feed Mixer  Mud Feed Mixer ,, sedangkan nira jernih keluar secarasedangkan nira jernih keluar secara over flowover flow melalui melalui  pip

 pipa-pipa a-pipa yang dipasang padyang dipasang pada tiap kompartement.a tiap kompartement.

Untuk mempercepat pengendapan, maka dtambahkan

Untuk mempercepat pengendapan, maka dtambahkan  floculant  floculant   kedalam  kedalam tangki pengendapan. pencampuran ini bertujuan membantu pada saat tangki pengendapan. pencampuran ini bertujuan membantu pada saat  penyaringan

 penyaringan ((vacuum filter vacuum filter ) yang memisahkan nira dengan kotoran.) yang memisahkan nira dengan kotoran. Saringan yang digunakan adalah saringan hampa (

Saringan yang digunakan adalah saringan hampa ( rotary vacuum filter rotary vacuum filter ).).  Nira

(23)

monosakaridanya dilakukan penurunan tekanan didalam evaporatore sehingga monosakaridanya dilakukan penurunan tekanan didalam evaporatore sehingga titik didih nira turun. Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit titik didih nira turun. Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit  beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pe

 beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pe mbersihan. Selama prosesmbersihan. Selama proses  berlangsung

 berlangsung temperature temperature dari dari masing-masing masing-masing evaporator evaporator berbeda-beda. berbeda-beda. UntukUntuk menghemat panas yang diperlukan maka media pemanas untuk evaporator I menghemat panas yang diperlukan maka media pemanas untuk evaporator I digunakan uap bekas yang berasal dari

digunakan uap bekas yang berasal dari Pressure vesselPressure vessel, sedangkan media, sedangkan media  pemanas e

 pemanas evaporator vaporator yang lain yang lain memanfaatkan kembali memanfaatkan kembali uap uap yang teryang terbentuk darbentuk darii evaporator sebelumnya. hal ini disebuit

evaporator sebelumnya. hal ini disebuit vapour temperaturevapour temperature pada evaporator I pada evaporator I sebesar 110

sebesar 110 00C C dan dan berangsur-angsur turun berangsur-angsur turun sampai temperature 50 sampai temperature 50 – 55– 55 00CC  pada evaporator

 pada evaporator IV. Hal IV. Hal ini dapat ini dapat dilakukan dengan jalan dilakukan dengan jalan menurunkan tekananmenurunkan tekanan yang berbeda-beda dari evaporator I sampai dengan evaporator IV.

(24)

terebuka sehingga nira mengalir menuju evaporator selanjutnya, begitu terebuka sehingga nira mengalir menuju evaporator selanjutnya, begitu seterusnya hingga evaporator IV.

seterusnya hingga evaporator IV. 6.

6. Stasiun MasakanStasiun Masakan

Tujuan dari stasiun pemasakan adalah untuk mempermudah pemisahan Tujuan dari stasiun pemasakan adalah untuk mempermudah pemisahan Kristal gula dengan kotorannya dalam pemutaran sehingga diperoleh hasil Kristal gula dengan kotorannya dalam pemutaran sehingga diperoleh hasil yang memiliki kemurnian yang tinggi dengan kristal gula yang sesuai dengan yang memiliki kemurnian yang tinggi dengan kristal gula yang sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan dan diperlukan untuk mengubah sukrosa standar kualitas yang ditentukan dan diperlukan untuk mengubah sukrosa dalam larutan menjadi kristal agar pembentukan gula setinggi-tingginya dan dalam larutan menjadi kristal agar pembentukan gula setinggi-tingginya dan hasil akhir dari proses produksi yaitu tetes yang mengandung gula sangat hasil akhir dari proses produksi yaitu tetes yang mengandung gula sangat sedikit, bahkan diharapkan tidak gula sama sekali.

sedikit, bahkan diharapkan tidak gula sama sekali.

Pada stasiun masakan di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II ada tiga Pada stasiun masakan di Pabrik Gula Kwala Madu PTPN II ada tiga

(25)

mengkristalkan 62% dari nira kental yang masuk. Kemudian

mengkristalkan 62% dari nira kental yang masuk. Kemudian stroopstroop BB akan diproses kembali pada masakan D

akan diproses kembali pada masakan D c.

c. Masakan DMasakan D Stroop

Stroop B yang berasal dari maskan B akan dimasak kembali di masakan D B yang berasal dari maskan B akan dimasak kembali di masakan D dimana proses masakan ini menghasilkan Kristal gula D dan klare D dimana proses masakan ini menghasilkan Kristal gula D dan klare D dengan menggunakan bahan dasar

dengan menggunakan bahan dasar stroopstroop A,A, stroopstroop  B dan klare D. Pada  B dan klare D. Pada masakan D terdapat dua buah

masakan D terdapat dua buah  fan fan  masakan yang dapat mengkristalkan  masakan yang dapat mengkristalkan 58% dari nira kental yang masuk.

58% dari nira kental yang masuk. 7.

7. Stasiun PutaranStasiun Putaran

Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari

Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari stroopstroop dan tetes yang terdapat dalam masakan. hasil pengkristalan dalam pemasakan dan tetes yang terdapat dalam masakan. hasil pengkristalan dalam pemasakan

(26)

a.

a. Putaran A dan BPutaran A dan B  Nira

 Nira kental kental yang yang berasal berasal dari dari masakan masakan dialirkan dialirkan ke ke stasiun stasiun pemutaran pemutaran dandan diputar untuk mendapatkan kristal gula, dimana pada putaran ini juga diputar untuk mendapatkan kristal gula, dimana pada putaran ini juga terdapat saringan yang memisahkan antara

terdapat saringan yang memisahkan antara stroopstroop A dan kristal gula A pada A dan kristal gula A pada  putaran A dan

 putaran A dan stroopstroop B dan kristal gula B pada  B dan kristal gula B pada putaran B.putaran B.  b.

 b. Putaran DPutaran D11 dan D dan D22

 Nira ke

 Nira kental ntal yang yang berasal berasal dari dari putaran putaran B dB dialirkan ialirkan ke stke stasiun peasiun pemutaran mutaran DD11

dan D

dan D22  diputar untuk mendapatkan kristal gula sebagai pembibitan gula  diputar untuk mendapatkan kristal gula sebagai pembibitan gula

 pada

 pada masakan masakan A. A. dimana dimana pada pada putaran putaran ini ini juga juga terdapat terdapat saringan saringan yangyang memisahkan tetes dan kristal gula D.

memisahkan tetes dan kristal gula D. c.

(27)

dan memberikan udara panas pada suhu kira-kira 80 – 90

dan memberikan udara panas pada suhu kira-kira 80 – 90 00C yang dialirkanC yang dialirkan melalui

melalui air dryer air dryer  langsung kelangsung ke dryer cooler dryer cooler , kemudian gula tersebut, kemudian gula tersebut dimasukkan ke

dimasukkan ke  Bucket  Bucket Elevator Elevator   dan diteruskan ke  dan diteruskan ke vibrating screenvibrating screen. Pada. Pada vibrating screen

vibrating screen kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan pendinginan kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan pendinginan yang cukup. Dalam

yang cukup. Dalam sugar dryer sugar dryer   dan  dan cooler cooler   dilengkapi dengan suatu alat  dilengkapi dengan suatu alat  pemompa

 pemompa yang yang berfungsi berfungsi untuk untuk menarik menarik gula gula halus halus yang yang terkandung terkandung dalamdalam  proses

 proses pembuatan pembuatan gula gula SHS. SHS. Gula Gula halus halus dialirkan dialirkan melalui melalui pipa pipa rangkap rangkap dandan secara otomatis diinjeksikan dengan imbibisi oleh pemisahan nozel untuk secara otomatis diinjeksikan dengan imbibisi oleh pemisahan nozel untuk menangkap partikel-partikel gula halus. Kemudian gula tersebut dimasukkan menangkap partikel-partikel gula halus. Kemudian gula tersebut dimasukkan kedalam bak penampung dan dialirkan ke stasiun masakan untuk proses kedalam bak penampung dan dialirkan ke stasiun masakan untuk proses gumpalan-gumpalan gula yang dimasukkan kedalam tangki peleburan gula gumpalan-gumpalan gula yang dimasukkan kedalam tangki peleburan gula

(28)

Penggudangan gula produksi SHS yang telah dikemas dikirim ke gudang Penggudangan gula produksi SHS yang telah dikemas dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dimana gula produksi ini disimpan dengan suhu untuk penyimpanan sementara dimana gula produksi ini disimpan dengan suhu gudang 30 – 35

gudang 30 – 35 00C, dengan kelembaban udara dalam ruang sekitar 72 – 82%.C, dengan kelembaban udara dalam ruang sekitar 72 – 82%. Kapasitas desain gudang 12.740 ton, namun kapsitas optimum yang dipakai Kapasitas desain gudang 12.740 ton, namun kapsitas optimum yang dipakai adalah 10.056 ton. Untuk pendistribusian dan pemasaran gula produksi SHS adalah 10.056 ton. Untuk pendistribusian dan pemasaran gula produksi SHS ketentuannya diatur oleh pihak direksi dan bagian pemasaran PTP. Nusantara ketentuannya diatur oleh pihak direksi dan bagian pemasaran PTP. Nusantara II.

II.

Proses pengolahan tebu menjadi gula dapat dilihat pada pada Gambar Proses pengolahan tebu menjadi gula dapat dilihat pada pada Gambar 2.2. Blok Diagram Pengolahan Tebu menjadi Gula di Pabrik Gula Kwala Madu 2.2. Blok Diagram Pengolahan Tebu menjadi Gula di Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II.

(29)

Ampas 30 – 40 % Ampas 30 – 40 % Air imbibisi 20 -24 % Air imbibisi 20 -24 % Susu kapur Susu kapur

Menimbang tebu di bagian Menimbang tebu di bagian

Memotong & mencacah tebu di Memotong & mencacah tebu di

Menggiling tebu di

Menggiling tebu di bagianbagian

Menimbang nira tebu di Menimbang nira tebu di

Memanaskan nira di pemanas nira Memanaskan nira di pemanas nira II

Memompa nira ke tangki

Memompa nira ke tangki defekdefekasiasi --Menurunkan pH mencapai 6,0 – Menurunkan pH mencapai 6,0 –

(30)

2.5.

2.5. Mesin dan PeralatanMesin dan Peralatan 2.5.1.

2.5.1. Mesin ProduksiMesin Produksi

Adapun spesifikasi mesin produksi yang ada di PTP. Nusantara II Pabrik Adapun spesifikasi mesin produksi yang ada di PTP. Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu adalah dapat dilihat pada tabel 2.2.

(31)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu.wala Madu.

Tahapan Tahapan Proses Proses

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Kapasitas Dimensi Jumlah Elektromotor/non Kapasitas Dimensi Jumlah Elektromotor/non

elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Persiapan Persiapan  penggilingan  penggilingan Mesin pembawa Mesin pembawa Tebu Tebu

Membawa batang tebu ke Membawa batang tebu ke cane feeding table

cane feeding table

elektromotor 

elektromotor  220220

Meja Tebu ( Meja Tebu (CaneCane Feeding Table) Feeding Table)

Membawa batang tebu Membawa batang tebu untuk dipotong ke

untuk dipotong ke canecane

6 6 m m xx 7.5 m 7.5 m 220 220 Cane Cutter Cane Cutter (Mesin (Mesin Pemotong) Pemotong)

Memotong batang tebu Memotong batang tebu

menjadi bagian yang menjadi bagian yang

lebih kecil (cacahan) lebih kecil (cacahan)

Kawatetsu Kawatetsu Japan Japan 1400 x 1400 x 1080 1080 mm mm elektromotor  elektromotor  220220 Cane Carrier Cane Carrier  Elevator   Elevator  Membawa cacahan Membawa cacahan  batang

 batang tebu tebu ke ke stasiunstasiun

elektromotor 

(32)

Tabel

Tabel 2.2. 2.2. Spesifikasi Spesifikasi Mesin Mesin Produksi Produksi PTP. PTP. Nusantara Nusantara II II Pabrik Pabrik Gula Gula Kwala Kwala Madu Madu (Lanjutan).(Lanjutan).

Tahapan Tahapan Proses Proses

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Kapasitas

Kapasitas Dimensi Dimensi Jumlah Jumlah Elektromotor/nonElektromotor/non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Penggilingan

Penggilingan  Mill Mill Menggiling Menggiling cacahancacahan

 batang

 batang tebu tebu untukuntuk

Kawasaki

Kawasaki elektromotor elektromotor  380380

Pemurnian

Pemurnian  Juice Heate Juice Heaterr Memanaskan Memanaskan niranira

mentah hingga 75 mentah hingga 7500CC

Kawasaki

(33)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu (Lanjutan).wala Madu (Lanjutan).

Stasiun Stasiun Kerja Kerja

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Dimensi Jumlah Elektromotor Dimensi Jumlah Elektromotor

 /non  /non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Pemurnian

Pemurnian Defekator Defekator  Mencampur dan pengadukMencampur dan pengaduk

nira mentah dengan susu nira mentah dengan susu

kapur hingga kotoran nira kapur hingga kotoran nira

mengendap u

mengendap untuk dipotongntuk dipotong

ke

ke cane cuttercane cutter

Kawatetsu Kawatetsu K.H.I Japan K.H.I Japan D x t = D x t = 1500 x 1500 x 2000 mm 2000 mm elektromotor  elektromotor  220220 Tangki Tangki Sulfitasi Nira Sulfitasi Nira Mentah Mentah Mengendapkan kotoran Mengendapkan kotoran

nira mentah dengan nira mentah dengan

menggunakan SO menggunakan SO22 Kawatetsu Kawatetsu K.H.I Japan K.H.I Japan D x t = D x t = 2700 x 2700 x 6000 mm 6000 mm Flash tank 

Flash tank  Menguapkan gas-gas yangMenguapkan gas-gas yang

terkandung dalam nira terkandung dalam nira

mentah mentah Atmindo Atmindo Indonesia Type Indonesia Type Cylindrical Cylindrical D x t = D x t = 500 x 500 x 1800 mm 1800 mm 220 220

(34)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu (Lanjutan).wala Madu (Lanjutan).

Stasiun Stasiun Kerja Kerja

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Dimensi

Dimensi Jumlah Jumlah ElektromotorElektromotor  /non  /non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Pemurnian

Pemurnian TangkiTangki

 Netralisasi  Netralisasi

Menurunkan pH nira Menurunkan pH nira

mentah dengan cara mentah dengan cara

mencampurkan susu kapur mencampurkan susu kapur

ke dalam larutan nira ke dalam larutan nira

hingga menjadi pH netral hingga menjadi pH netral

Indonesia Indonesia Type Type Cylindrical Cylindrical D x t = D x t = 1650 1650 x x 20002000 mm mm elektromotor  elektromotor  220220 Continous Continous Clarifier Clarifier Mengendapkan nira Mengendapkan nira

mentah sehingga diperoleh mentah sehingga diperoleh

nira jernih nira jernih

Kawasaki

Kawasaki D =D =1037510375 mm mm elektromotor elektromotor  110110

Vacum Filter

Vacum Filter Menyaring kotoran niraMenyaring kotoran nira

untuk memperoleh filtrat untuk memperoleh filtrat

sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya D x p x La D x p x La tapis = 500 x tapis = 500 x 4878 x 46,5 m 4878 x 46,5 m no mesh = 8 no mesh = 8 220 220

(35)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu (Lanjutan).wala Madu (Lanjutan).

Stasiun Stasiun Kerja Kerja

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Dimensi

Dimensi Jumlah Jumlah ElektromotorElektromotor  /non  /non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Pemurnian

Pemurnian  Mud  Mud FeedFeed

 Mixer  Mixer

Mencampur nira kotor dengan Mencampur nira kotor dengan

ampas halus dari mesin giling ampas halus dari mesin giling

P x l = P x l = 3600 3600 x x 12001200 mm mm elektromotor  elektromotor  110110 Penguapan

Penguapan Evaporator Evaporator Mengurangi Mengurangi kadar kadar air air dalam dalam niranira

encer dengan menyemprotkan uap encer dengan menyemprotkan uap

kering kering D x t = D x t = 4500 4500 x x 50005000 mm mm Masakan

Masakan  Heater  Heater  Memanaskan Memanaskan nira nira kental kental hinggahingga

mencapai suhu 88 mencapai suhu 8800CC 50 m 50 m22 Clandria Clandria Vacum Pan Vacum Pan

Memasak nira kental hingga Memasak nira kental hingga

menghasilkan gula dan menghasilkan gula dan stroopstroop

3 unit 3 unit

(36)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu (Lanjutan).wala Madu (Lanjutan).

Stasiun Stasiun Kerja Kerja

Nama

Nama Mesin Mesin Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Dimensi

Dimensi Jumlah Jumlah Elektromotor/ Elektromotor/  non non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Putaran

Putaran Putaran Putaran AB AB Memisahkan kristal Memisahkan kristal gula gula dan dan stroopstroop

dengan prinsip gaya sentrifugal dengan prinsip gaya sentrifugal

4

4 unit unit elektromotor elektromotor  380 Volt380 Volt 2200 rpm 2200 rpm

Putaran

Putaran D D Memisahkan Memisahkan kristal kristal gula gula dan dan stroopstroop

dengan prinsip gaya sentrifugal dengan prinsip gaya sentrifugal

elektromotor 

elektromotor  380 Volt380 Volt 2200 rpm 2200 rpm

Putaran SHS

Putaran SHS Memutar gula sehingga dihasilkanMemutar gula sehingga dihasilkan

gula SHS dan klare SHS gula SHS dan klare SHS

elektromotor 

elektromotor  220Volt 500220Volt 500 rpm rpm

Sugar Dryer 

Sugar Dryer  Mengurangi kadar air gula SHSMengurangi kadar air gula SHS

sehingga gula lebih tahan lama sehingga gula lebih tahan lama

Pemanas 5 unit, Pemanas 5 unit,  pendingin 1 unit  pendingin 1 unit Saringan Saringan Gula Gula

Memisahkan gula standart, kasar, Memisahkan gula standart, kasar,

dan halus dan halus 3,6 x 1,8 3,6 x 1,8 m m 3 segmen

3 segmen elektromotor elektromotor  220Volt 500220Volt 500 rpm rpm

(37)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K wala Madu (Lanjutan).wala Madu (Lanjutan).

Stasiun Stasiun Kerja Kerja Nama Nama Mesin Mesin Fungsi Merk/ Fungsi Merk/ Buatan Buatan Berat Berat masing-masing masing

Dimensi Jumlah Elektromotor Dimensi Jumlah Elektromotor

 /non  /non elektromotor elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt) Pengepakan

Pengepakan Mengemas gula SHS dalamMengemas gula SHS dalam

karung plastik  karung plastik  50 50 kg/karung kg/karung 2 unit 2 unit

(38)

2.5.2.

2.5.2. Peralatan ProduksiPeralatan Produksi

Adapun spesifikasi peralatan produksi yang ada di PTPN II Pabrik Gula Adapun spesifikasi peralatan produksi yang ada di PTPN II Pabrik Gula Kwala Madu dapat dilihat pada Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan Produksi PTP. Kwala Madu dapat dilihat pada Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan Produksi PTP.  Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu.

(39)

Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan Produksi PTP. Nusantara II Pab

Tabel 2.3. Spesifikasi Peralatan Produksi PTP. Nusantara II Pab rik Gula Kwala Madu.rik Gula Kwala Madu.

Nama

Nama Peralatan Peralatan Fungsi Fungsi Merk/Merk/ Buatan Buatan

Kapasitas

Kapasitas Dimensi Dimensi Jumlah Jumlah Elektromotor/noElektromotor/no n elektromotor n elektromotor Power Tegangan Power Tegangan (volt) (volt)  Raw juice Tank 

 Raw juice Tank  Sebagai Sebagai tangki tangki penampung penampung niranira mentah

mentah

20 m

20 m33 1 1 unitunit

 Imbibition w  Imbibition waterater

Tank  Tank 

Sebagai tangki air imbibisi

Sebagai tangki air imbibisi 20 m20 m33 1 1 unitunit

Cake Bunker 

Cake Bunker  Menampung amapas halus hasilMenampung amapas halus hasil

gilingan gilingan 64 m 64 m33 1 1 unitunit Grasshopper Grasshopper Strainer  Strainer 

Mengayak kapur agar mendapat Mengayak kapur agar mendapat

kapur yang cukup halus kapur yang cukup halus

1

1 unit unit elektromotor elektromotor  22 KW KW 220 220 voltvolt

Saringan Gula Saringan Gula

Kasar  Kasar 

Memisahkan gula kasar dari gula Memisahkan gula kasar dari gula

krikil krikil 9 mesh, D = 9 mesh, D = 0,8 mm 0,8 mm 3

3 unit unit elektromotor elektromotor  10 10 HP HP 220 220 voltvolt

Saringan Gula Saringan Gula

Kasar  Kasar 

Memisahkan gula normal dari gula Memisahkan gula normal dari gula

kasar  kasar  22 mesh, D = 22 mesh, D = 0,4 mm 0,4 mm 3

(40)

2.5.3.

2.5.3. UtilitasUtilitas

Untuk mendukung kelancaran proses produksi, Pabrik Gula Kwala Madu Untuk mendukung kelancaran proses produksi, Pabrik Gula Kwala Madu sangat membutuhkan utili

sangat membutuhkan utilitas tas yang meliputi :yang meliputi : 1.

1. AirAir

Dalam proses pembuatan gula, air merupakan utilitas yang sangat diperlukan. Dalam proses pembuatan gula, air merupakan utilitas yang sangat diperlukan. Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai,

sungai, yang byang berjarak 4 Km erjarak 4 Km dari lokasi Pabdari lokasi Pabrik Air tersebut tirik Air tersebut tidak langsungdak langsung digunakan untuk proses produksi maupun air umpan ketel, sebab air sungai digunakan untuk proses produksi maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan  perlakuan tert

 perlakuan tertentu agar entu agar air memenuhi sair memenuhi syarat untuk yarat untuk digunakan. Air yang digunakan. Air yang telahtelah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke da

(41)

1.

1. Tenaga UapTenaga Uap

Tenaga uap sangat diperlukan untuk menggerakkan turbin uap generator Tenaga uap sangat diperlukan untuk menggerakkan turbin uap generator listrik, penggerak turbin gilingan, penggerak turbin uap

listrik, penggerak turbin gilingan, penggerak turbin uap cane cutter cane cutter   dan  dan keperluannya. Pabrik Gula Kwala Madu menggunakan tenaga uap yang keperluannya. Pabrik Gula Kwala Madu menggunakan tenaga uap yang diperoleh dari dua unit boiler jenis ketel pipa air dengan kapasitas diperoleh dari dua unit boiler jenis ketel pipa air dengan kapasitas masing-masing 60 ton uap/jam dengan t

masing 60 ton uap/jam dengan t ipe H-1600S.ipe H-1600S. 2.

2. Work ShopWork Shop Work Shop

Work Shop berfungsi  berfungsi untuk untuk pelayanan pelayanan teknis, teknis, produksi produksi dan dan pelayanan pelayanan jasa.jasa. Work Shop

Work Shop PTP. Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu digunakan untukPTP. Nusantara II Pabrik Gula Kwala Madu digunakan untuk  perbaikan da

 perbaikan dan pern perawatan awatan peralatan. peralatan. Dalam Dalam pengoperasian, pengoperasian, operator operator biasanyabiasanya mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun

(42)

adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat pelindung adalah dengan menggunakan mesin-mesin yang dilengkapi dengan alat pelindung yang aman guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut jika terjadi yang aman guna memperkecil akibat yang ditimbulkan mesin tersebut jika terjadi kecelakaan. Keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan pada saat kecelakaan. Keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan pada saat  perancangan

 perancangan dan dan bukbukan an baru baru dipikirkan dipikirkan kemudian kemudian setelah setelah pabrik pabrik didirikan.didirikan.  Namun

 Namun sekalipun sekalipun pabrik pabrik sudah sudah beroperasi, beroperasi, pengawasan pengawasan tetap tetap penting penting untukuntuk mencapai standar keselamatan kerja yang tinggi.

mencapai standar keselamatan kerja yang tinggi.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja sebaiknya pekerja Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja sebaiknya pekerja mengunakan peralatan pelindung yang sesuai pada jenis pekerjaan dilapangan. mengunakan peralatan pelindung yang sesuai pada jenis pekerjaan dilapangan. Alat-alat pelindung diri meliputi :

Alat-alat pelindung diri meliputi : a.

a. Untuk melindungi badan pekerja dari panas sebaiknya menggunakan pakaianUntuk melindungi badan pekerja dari panas sebaiknya menggunakan pakaian kerja khusus yang tahan panas.

(43)

terjadi hal-hal yang membahayakan keselamatan pekerja. Disamping alat terjadi hal-hal yang membahayakan keselamatan pekerja. Disamping alat  pelindung diri

 pelindung diri juga juga merupakan perlengkapan merupakan perlengkapan pelindung mekanis pelindung mekanis terutama terutama mesin- mesin-mesin penggerak, bagian-bagian yang berputar, penghubung gerak roda gigi.

mesin penggerak, bagian-bagian yang berputar, penghubung gerak roda gigi.

2.5.5.

2.5.5. Waste TreatmentWaste Treatment Limbah

Limbah merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari setiap prosesmerupakan hal yang tidak dapat dihindari dari setiap proses  produksi,

 produksi, jika jika penanggulangan penanggulangan limbah limbah tidak tidak diperhatikan diperhatikan dan dan ditanggulangiditanggulangi dengan serius maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, yang dapat dengan serius maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, yang dapat merugikan lingkungan maupun pihak perusahaan itu sendiri.

merugikan lingkungan maupun pihak perusahaan itu sendiri.

Pabrik Gula Kwala Madu memiliki limbah berupa air yang berasal dari Pabrik Gula Kwala Madu memiliki limbah berupa air yang berasal dari hasil proses produksi. Air limbah ini terjadi akibat kebocoran pompa dan hasil proses produksi. Air limbah ini terjadi akibat kebocoran pompa dan

(44)

Limbah cair dari proses pengolahan dan utilitas dialirkan dengan Limbah cair dari proses pengolahan dan utilitas dialirkan dengan menggunakan pompa ke kolam penampungan untuk diendapkan. Kolam menggunakan pompa ke kolam penampungan untuk diendapkan. Kolam  penampungan

 penampungan ini tini terdiri erdiri dari dari penampungan penampungan soda, soda, kolam kolam kotoran kotoran nira, nira, kolamkolam air cucian dan kolam air pendingin. Fungsi dari kolam penampungan ini air cucian dan kolam air pendingin. Fungsi dari kolam penampungan ini adalah untuk melakukan degradasi bahan dan menstabilkan pengaruh suhu, adalah untuk melakukan degradasi bahan dan menstabilkan pengaruh suhu, asam dan zat kimia lainnya.

asam dan zat kimia lainnya. 2.

2. Kolam AnaerobKolam Anaerob

Limbah cair yang masuk pada kolam ini berasal dari stasiun gilingan, Limbah cair yang masuk pada kolam ini berasal dari stasiun gilingan,  pemurnian,

 pemurnian, evaporator, evaporator, putaran, putaran, boiler, boiler, dandan  power  power househouse yang mengandungyang mengandung lemak, gula, ampas, dan lain-lain yang telah diendapkan di kolam lemak, gula, ampas, dan lain-lain yang telah diendapkan di kolam  pengendapan.

(45)

Penurunan aktifitas bakteri aerob dilakukan di kolam aerob yaitu dengan Penurunan aktifitas bakteri aerob dilakukan di kolam aerob yaitu dengan menghilangk

menghilangkaan bau air limbah.n bau air limbah. 5.

5. Kolam SedimentasiKolam Sedimentasi

Adanya pertumbuhan ganggang merupakan pertanda positif pada kolam Adanya pertumbuhan ganggang merupakan pertanda positif pada kolam sedimentasi yang akan diikuti dengan mulai beningnya warna air. Pada kolam sedimentasi yang akan diikuti dengan mulai beningnya warna air. Pada kolam sedimentasi terjadi pengendapan dan penyaringan air limbah. Penyaringan air sedimentasi terjadi pengendapan dan penyaringan air limbah. Penyaringan air limbah dilakukan pada pH 6,0 – 9,0 dengan debit air 24 jam 950 – 1000 m limbah dilakukan pada pH 6,0 – 9,0 dengan debit air 24 jam 950 – 1000 m33.. Proses pengendapan akan membentuk massa lumpur/satuan waktu. Dalam Proses pengendapan akan membentuk massa lumpur/satuan waktu. Dalam kolam sedimentasi tingkat keasaman (pH) air limbah diupayakan netral kolam sedimentasi tingkat keasaman (pH) air limbah diupayakan netral dengan menambahkan kapur tohor

dengan menambahkan kapur tohor 6.

(46)

effluent dan kontrol hasil akhir pengolahan. Adapun pengolahan dan effluent dan kontrol hasil akhir pengolahan. Adapun pengolahan dan  penanganan air li

 penanganan air limbah ini dapat mbah ini dapat dilihat pada dilihat pada Gambar 2. DGambar 2. Diagram Pengolahaniagram Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II.

Air Limbah Pabrik Gula Kwala Madu PTP. Nusantara II.  b.

 b. Pada penanggulangan limbah padat adalah:Pada penanggulangan limbah padat adalah: 1.

1. Pemanfaatan blotong untuk bahan Pemanfaatan blotong untuk bahan pupuk kompospupuk kompos 2.

2. Pemanfaatan ampas tebu untuk bahan Pemanfaatan ampas tebu untuk bahan bakar di boiler dan pupuk komposbakar di boiler dan pupuk kompos c.

c. Pengolahan limbah gas.Pengolahan limbah gas.

Penanganan abu cerobong ketel yang mengandung abu ketel (dengan Penanganan abu cerobong ketel yang mengandung abu ketel (dengan  pemasangan

(47)

BAK SUSU BAK SUSU KAPUR KAPUR SALURAN SALURAN LIMBAH LIMBAH BELAKANG BELAKANG SALURAN SALURAN  AIR, ABU &  AIR, ABU & BOILER BOILER K K O O L L  A  A M M P P E E N N G G E E N N D D  A  A P P  A  A N N KOLAM ANAEROB KOLAM ANAEROB KOLAM FAKULTATIF KOLAM FAKULTATIF KOLAM AEROB KOLAM AEROB TANGKI SUSU TANGKI SUSU KAPUR KAPUR KOLAM KOLAM SEDIMENTASI SEDIMENTASI

Gambar 2.3. Diagram Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula Kwala Madu PTP.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik gula Kwala MaduGambar 2.1. Struktur Organisasi Pabrik gula Kwala Madu Sumber
Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja PG. K
Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja
Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Produksi PTP. Nusantara II Pabrik Gula K
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari tugas perencanaan pengolahan air buangan adalah untuk merencanakan bangunan pengolahan air buangan industri gula yang mempunyai karakteristik limbah

Gula dari buah diproses secara ekstraksi yang kemudian dipanaskan hingga mengalami pemekatan dan dihasilkan produk berupa gula kristal. Selain berbentuk kristal,

Proses ini memiliki tujuan untuk memasak nira kental hasil dari Stasiun Penguapan dan juga untuk membentuk kristal gula.Nira kental hasil dari Stasiun Evaporasi yang berada

KGSO (Kristalisator Gula Semut Organik) untuk meningkatkan produktivitas petani Gula Semut Banyumas yaitu, alat yang digunakan untuk membuat Kristal Gula

Perkembangan Produksi Gula Kristal Putih di Seluruh Pabrik Gula di Pulau Jawa Tahun 2015 - 2020... PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS GULA KRISTAL PUTIH DI SELURUH PABRIK GULA

Produk gula aren kristal mempunyai beberapa keunggulan dibanding gula cetak, yaitu lebih mudah larut karena berbentuk kristal, daya simpan yang lebih lama,

Psikotes 1 Ungkapan makna INTAN – GULA = INTAN – GULA = KRISTAL KRISTAL ATAS – BAWAH = ATAS – BAWAH = BATAS BATAS PERMINTAAN

Pengendalian kualitas gula kristal putih di Pabrik Gula Kremboong adanya jenis kerusakan gula Krikilan, dengan jumlah kerusakan gula sebesar 96,86 kuintal atau