• Tidak ada hasil yang ditemukan

post date

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "post date"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1

1..11.. LLaattaar r bbeellaakkaanngg

Pada kehamilan sering terjadi keluhan-keluhan tersebut sering Pada kehamilan sering terjadi keluhan-keluhan tersebut sering mengarah pada komplikasi keluhan bisa terjadi pada trimester pertama, kedua mengarah pada komplikasi keluhan bisa terjadi pada trimester pertama, kedua maupun ketiga. Komplikasi ada yang disebabkan langsung oleh kehamilan maupun ketiga. Komplikasi ada yang disebabkan langsung oleh kehamilan dandan ada yang tidak disebabkan langsung oleh kehamilan.

ada yang tidak disebabkan langsung oleh kehamilan.

Pada post date (kehamilan lewat waktu) merupakan kehamilan Pada post date (kehamilan lewat waktu) merupakan kehamilan yang lewat batas waktu yaitu 294 hari / lebih dari 42 mgg. Post date juga bisa yang lewat batas waktu yaitu 294 hari / lebih dari 42 mgg. Post date juga bisa mengakibatkan kematian perinatal jadi pada komplikasi ini perlu penanganan mengakibatkan kematian perinatal jadi pada komplikasi ini perlu penanganan segera untuk mengurangi kematian Ibu dan janin, karena kita tahu bahwa angka segera untuk mengurangi kematian Ibu dan janin, karena kita tahu bahwa angka kematian Ibu dan janin di Indonesia masih tinggi.

kematian Ibu dan janin di Indonesia masih tinggi.

(Prawiroharjo,Sarwono,2002) (Prawiroharjo,Sarwono,2002) 1 1..22.. TTuujjuuaann 1.2.1. Tujuan Umum 1.2.1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapt memberikan dan melaksanakan a

Mahasiswa dapt memberikan dan melaksanakan asuhan kebudanansuhan kebudanan  pada Ibu hamil data subjektif dan objektif, analisa data / asasment serta membuat  pada Ibu hamil data subjektif dan objektif, analisa data / asasment serta membuat  perencanaan.

 perencanaan.

1.2.2. Tujuan Khusus 1.2.2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu melakukan : Mahasiswa mampu melakukan : 1.

1. MeMelalakukukakan pen pengngkakajijian dan datataa 2.

2. MerMerumuumuskaskan mn masaasalah lah (di(diagnagnosaosa)) 3.

3. MenMenententukaukan dn diagiagnonosa psa poteotensinsialal 4.

(2)

5. Melakukan intervensi 6. Melakukan implementasi 7. Melakukan evaluasi 1.3. Pelaksanaan

Laporan asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

1.4. Metode penulisan

1.4.1. Studi pustaka dengan mempelajari buku-buku ilmu kebidanan.

1.4.2. Studi kasus dengan data yang ada pada klien baik subjektif  maupun objektif. 1.5. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang 1.2.Tujuan 1.3.Pelaksanaan 1.4.Metode penulisan 1.5.Sistematika penulisan BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian

2.2. Masalah-masalah 2.3. Penilaian klinik  2.4. Penanganan

(3)

3.1. Pengkajian 3.2. Asasment / diagnosa 3.3. Diagnosa potensial 3.4. Tindakan segera 3.5. Intervensi 3.6. Implementasi 3.7. Evaluasi BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan 4.2. Saran

(4)

BAB II

TINJAUAN TEORI

I. Pengertian

Kehamilan lewat waktu / post date adalah kehamilan yang umur  kehamilannya lebih dari 42 minggu kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap disebut sebagai post term / kehamilan lewat waktu.

Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10% bervariasi antara 3,5%-14%. Perbedaan yang lebar disebabkan perbedaan dalam menentukan usia kehamilan. Kini dengan pelayanan USG maka usia kehamilan dapat

ditentukan lebih tepat terutama bila dilakukan pemeriksaan pada usia kehamilan 6-11 mgg sehingga penyimpangan hanya 1 mgg. Kekhawatiran dalam

menghadapi kehamilan lewat waktu ialah meningkatnya resiko kematian dan kematian perinatal. Resiko kematian pirenatal kehamilan lewat waktu ialah meningkatnya resiko kematian dan kesakitan perinatal.resiko kematian perinatal kehamilan lewat waktu dapat menjadi 3 kali lipat di banding kehamilan aterm.

II. Masalah-masalah a. Masalah Ibu

• Serviks belum matang (70% kasus)

• Kecemasan Ibu

• Persalinan traumatis akibat janin besar (20% kasus)

• Angka kejadian seksio sesarea meningkat karena gawat janin,

diatosia,dan disprovsi setalo pelvik.

• Meningkatnya pendarahan pasca persalinan, karena penggunaan oksitosin untuk akselerasi atau induksi.

(5)

b. Masalah janin

• Kelainan pertumnuhan janin

 Janin besar dapat menyebabkan distosia bahu, traktur  klavikula, palsierb duchene

 Pertumbuhan janin terhambat

• Oligohdramnion

c. kelainan cairan AMNION ani mengakibatkan :

• gawat janin

• keluarnya menoneum

• tali pusat tertekan sehingga menyebabkan kematian janin mendadak 

III. PENILAIAN KLINIK   menilai pasien

• merupakan bagian terpenting dari perawatan antenatal, karena akan

 berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Menentukan saat  persalinan lebih tepat dan dapat dipercaya bila dilakukan pada

kehamilan dini.

• Penilaian janin.

Bila kehamilan lewat waktu di rencanakan untuk tidak segera di lahirkan, kita harus mempunyai keyakinan bahwa janin dapat hidup terus di dalam lingkungan intra uterin.

• Pemeriksaan ultra sonografi

(6)

- Pemeriksaan derajat kematangcairan amnion.

• Pemeriksaan penampilan jantung janin

- Tes tanpa kontraksi

- Menilai kematangan serviks  b. komplikasi

- anak besar, dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik.

- oligohidramnion, dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat  janin sampai bayi meninggal.

- keluarnya mekonium yang dapat menyebabkan aspirasi mekonium. c. Pencegahan

- konseling antenatal yang baik.

- evaluasi ulang umur kehamilan bila tanda – tanda berat badan tidak  naik, oligohidramnion, gersk anak menurun.

IV PENANGANAN a. Pengelolaan persalinan

∗ Bila sudah di pastikan UK 4 mgg, pengelolaan tergantung dari

derajat kematangan serviks.

∗ Bila serviks matang ( skor bishop > 5 )

- Di lakukan induksi persalinan asal janin tidak besar, jika janin > 4000 g lakukan SC.

- Pemantauan intra partum dengan menggunakan KTB dan kehadiran dokter spesialis anak apabila di temukan mekoneum keruh di perlukan

(7)

∗ Pada servik belum matang ( skor bishop < 5 ) kita perlu menilai

keadaan janin lebih lanjut apabila janin tidak di akhiri.

- NST ( tes tanpa kontraksi ) dan penilaian kantong amnion. Bila keduanya normal, kehamilan di  biarkan berlanjut dan penilaian janin di lanjutkan

seminggu 2x.

- Bila di temukan oligohidramnion ( < 2 cm pada kantong yang vertikal atau indeks cairan amnion (5) atau di jumpai deselerasi variabel pada NST maka di lakukan induksi pesalinan.

- Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak  reaktif, tes dengan kontraksi ( CST ) harus di

lakukan. Hasi CST ( + ), jika perlu di lahirkan sedangkan bila CST ( - ) kehamilan di biarkan  berlangsung dan penilaian janin di lakukan lagi 3

hari kemudian.

- Keadaan serviks ( skor bioshop ) harus di nilai

ulang setiap kunjungan pasien, dan kehamilan harus di akhiri bila serviks matang. Kehamilan lebih dari 42 mgg di upayakan di akhiri.

- Pasien dengan kehamilan lewat waktu dengan komplikasi seperti DM, pre eklamsi, kehamilannya harus di akhiri tanpa memandang keadaan serviks.

(8)

b. Pengelolaan intra partum

∗ Pasien tidur miring sebelah kiri.

∗ Pergunakan pemantauan elektronik jantung

∗ Beri oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal

∗ Perhatikan jalannya persalinan

∗ Segera setelah lahir, bayi harus segera di periksa terhadap

kemungkinan hipoglikemia, hipovolemi, hipotermi, dan  polisitemi

c. Bayi yang mengalami post term dapat di bagi 3 stadium :

∗ STADIUM I

Kulit menunjukkan kehilangan vernik caseosa dan maserasi  berupa kulit kering, rapuh, dan mengelupas

∗ STADIUM II

Gejala di atas disertai pewarnaan mekoneum (kehijauan pada kulit)

∗ STADIUM III

Terdapat pewarnaan pada kuku, kulit dan tali pusat d. Lakukan resusitasi sebagai berikut:

∗ Penghisapan nosotaring dan orotaring posterior secara

agresif sebelum dada janin lahir 

∗ Bila mekoneum tampak pada pita suara, pemberian

ventilasi dengan tekanan positif ditangguhkan dahulu sampai traken telah diintubasi dan pengisapan yang cukup

(9)

∗ Intubasi trakea harus dilakukan rutin bila ditemukan

(10)

BAB III TINJAUAN KASUS I PENGKAJIAN DATA Tanggal : 31-05-2007 Jam : A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas Nama : Nama : Umur : Umur : Bangsa/suku : Bangsa/suku : Agama : Agama : Pendidikan : Pendidikan : Pekerjaan : Pekerjaan : Alamat : Alamat :

2. Alasan kunjungan saat ini/keluhan utama :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena terasa

kenceng-kenceng dan waktu persalinannya sudah melewati dari perkirakan  bidan.

3. Riwayat kebidanan 3.1. Riwayat menstruasi

Siklus menstruasi : Fluor albus :

Lama : Menarche :

Warna : HPHT :

Bau : TP :

` 3.2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

a. Trimester I : Mual-mual, Ibu mendapatkan TT IX  b. Trimester II : Mendapatkan TT IX

(11)

c. Trimester III : Kenceng-kenceng 4. Riwayat kesehatan

a.Riwayat penyakit yang pernah/sedang di derita.

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah/sedang menderita penyakit seperti DM, jantung, hipertensi, asma, dll tapi Ibu pernah sakit biasa sepreti panas, batuk, dan flu.

 b.Riwayat penyakit keluarga/keturunan

Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular dan menahun seperti DM, hipertensi, asma, jantung, TBC, dll.

c.Perilaku kesehatan

Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah minum-minuman beralkohol, tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan dan juga tidak  memiliki binatang peliharaan.

5. Riwayat psikososial

Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini diharapkan dan seluruh keluarga sangat tenang dan mendukung kehamilannya ini. Akan tetapi ibu dan keluarga merasa khawatir karena belum juga melahirkan.

6. Pola kehidupan sehari-hari a. Pola nutrisi

Sebelum hamil : Ibu makan 3x/hari dengan porsi sedang : 1 piring nasi, lauk sayur + buah, minum ± 8 gelas/hari.

Selama hamil : ibu makan 3x/hari dengan porsi kecil tapi sering : 1  piring nasi, lauk, sayur, buah, dan roti kering. Minum ± 8 gelas/hari +

susu + teh manis.  b. Pola eliminasi

Sebelum hamil : Ibu BAB 1-2x/hari dengan konsistensi lunak, warna : kuning tengguli, bau : khas, BAK, 4-5x/hari : konsisitensi cair, warna : kuning jernih, bau ; khas

Selama hamil : Ibu BAB 1x/hari konsistensi :lunak, warna : kuning tengguli,bau : khas, BAK : 5-6x/hari,konsistensi : cair, warna : kuning  jernih,bau : khas.

(12)

c. Pola istirahat / tidur 

Sebelum hamil : Ibu istirahat siang ± 1 jam dan malam : ± 7 jam Selama hamil : Ibu istirahat siang ± 2 jam dan malam : ± 8 jam d. Pola aktivitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan ia dapat melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti : berbelanja, mencuci, menyapu, mengurus suami, dll.

Selama hamil : Ibu mengatakan hanya dapat melakukan pekerjaan rumah tangga ringan, seperti : menyapu, mengurus suami.

e. Personal hygiene

Sebelum hamil : Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti bahu dan celana dalam 2x/hari

Selama hamil : Ibu mandi 2x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari

f. Pola seksual

Sebelum hamil : Ibu mangatakan melakukan hubungan seksual 3 –  4x/mgg

Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 – 2 x/ mgg.

7 Latar belakang sosial budaya

Ibu mengatakan bahwa ibu tadak berpantang terhadap makanan apapun, tidak percaya tahayul, jika sakit segera ke tenaga kesehatan.

B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik 

Kesadaran umum : Composmentis

TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/m

S : 36,5°C

RR : 20 x/m TB/ BB : 160 cm / 70 kg

(13)

Lila : 26 cm a. Inspeksi

∗ Rambut : bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok.

∗ Muka : tidak odema, tidak ada chloasma gravidarum.

∗ Mata : konjungtiva : tidak anemis ∗ sklera : tidak ikterus

∗ hidung : bersih, tidak ada polip.

∗ Mulut : bersih, tidak cyanosis,tidak pecah-pecah, gigi tidak 

caries.

∗ Telinga : simetris, tidak ada serumen.

∗ Leher : Pembesaran getah bening : tidak ada

Struma : tidak ada Pembesaran vena jugularis : tidak ada Pembesaran kelenjaran : tidak ada

∗ Dada : simetris, tidak ada ronkhi, tidak ada whezing

∗ Payudara : Bentuk : simetris

Puting susu : menonjol

Areola : ada hiperpigmentasi Striae : tidak ada

Keluaran : tidak ada

∗ Perut : Striae : livide Linea : nigra

Pembesaran : sesuai dengan usia kehamilan Luka parut : tidak ada

∗ Genetalia : keluaran : tidak ada Varises : tidak ada Oedema : tidak ada

Condiloma acuminata : tidak ada Condilomatalata : tidak ada

∗ Anus : heamoroid : tidak ada Varises : tidak ada

(14)

∗ Extrimitas : Atas : tidak odema, tidak varises

Bawah : tidak odema, tidak varises b. Palpasi

∗ Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid

∗ Payudara : tidak teraba benjolan abnormal

∗ Perut :

Leopold I : TFU pertengahan Px dengan pusat (35 cm) Pada fundus teraba lunak,kurang bulat,kurang

melenting di perkirakan bokong janin. Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba keras,

memanjang seperti papan di perkirakan

 punggung janin dan bagian kiri perut ibu teraba  bagian terkecil janin.

Leopold III : Pada bagian bawa perut ibu teraba keras, bulat, melenting,dan tidak dapat di goyangkan di  perkirakan kepala janin.

Leopold IV : Kedua tangan pemeriksa tidak bertemu (divergen).bagian terendah dari janin sudah masuk PAP. c. Auskutasi - Cortonen : DJJ (+)12 – 12 – 12 = 144 x/menit - Teratur : ya d. Perkusi Reflek patella : +/+ Tafsiran berat badan janin 35 cm – 11 x 155 = 3720 gr  2. Pemeriksaan penunjang

(15)

II ANALISA DATA / DIAGNOSA MASALAH

Tgl/jam Data Dasar Masalah / diagnosa DS : ibu mengatakan bahwa

 perutnya terasa kenceng-kenceng dan waktu persalinan lahir normal, keadaan ibu +  janin baik. DO : TTV TD : Nadi : SH : RR : TB/BB : BB sebelum hamil : LILA : G1 P00000 UK 43 mgg,T,H, letkep U, intra uterin, keadaan  jalan lahir normal, KU ibu dan

Janin baik.

III DIAGNOSA POTENSIAL

-Potensial terjadi gawat janin/pertumbuhan janin terhambat. 1V IDENTIVIKASI TINDAKAN SEGERA

- Observasi tanda-tanda inpartu - Observasi DJJ

- Pasang O jika terdapat tanda gawat janin

- Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk medik. V INTERVENSI

Tanggal : jam :

DX : G1 P00000 UK 43 minggu,T,H, letkep U intra uterin keadaan jalan lahir normal, keadaan ibu + janin baik. Tujuan : Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 30 menit

diharapkan klien sudah mengerti akan keadaannya. Kriteria hasil : Kecemasan ibu sedikit berkurang

(16)

Tgl/jam Intervensi Rasional 1. Lakukan pendekatan

terapeutik 

2. Jelaskan hasil pemeriksaan  pada ibu dan keluarga

3. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat

4. Lakukan observasi DJJ dan  NST setiap 30 menit

5. Lakukan kolaborasi dengan dokter 

1. Dengan melakukan  pendekatan terapuetik   pada ibu dan keluarga di

harapkan terjalin

komunikasi yang baik  antara klien dan petugas 2. Dengan menjelaskan

hasil pemeriksaan pada klien di harapkan ibu dapat mengetahui

keadaannya dan bayinya. 3. Dengan menganjurkan

ibu untuk istirahat cukup di harapkan keadaan ibu stabil

4. Dengan melakukan observasi pada klien di harapkan petugas dapat mengetahui secara dini komplikasi yang akan terjadi

5. Dengan melakukan

kolaborasi dengan dokter  agar dapat memberikan terapi untuk tindakan selanjutnya.

VI IMPLEMENTASI

(17)

1. Melakukan pendekatan terepeutik pada klien dengan cara :

∗ Memperkenalkan diri pada klien ∗ Berkata dengan sopan dan baik 

∗ Mendengarkan keluhan keluhan serta menjawab pertanyaan 2 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga tentang

kehamilannya yang sudah melewati waktu persalinan normal dan dampaknya pada janin yaitu stres pada janin

3 Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat dengan tidur 8 jam/hari 4 Melakukan observasi DJJ dan NST setiap 30 menit agar jika terjadi

tanda-tanda gawat janin dapat segera di tangani dan di atasi. 5 Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk persiapan persalinan.

VII. EVALUASI

Tanggal : Jam :

S : Ibu mengatakan sudah mengerti dengan penjelasan petugas O :Ibu dapat mengulangi penjelasan petugas

A : G1 P00000 UK 43 mgg, T, H, letkep ,Intra uterin, kesan jalan lahir  normal, KU ibu dan janin baik 

P : Lanjutkan terapi

(18)

Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan  Neonatal , Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kehamilan Post &amp;atur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama Kehamilan Post &amp;atur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu dihitung berdasarkan

Wanita yang melahirkan anak pada usia dibawah 20 tahun atau  35 tahun merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan post partum yang dapat mengakibatkan kematian maternal..

Untuk menetahui ada tidaknya %enyakit k$&amp;ini' atau %enyakit Untuk menetahui ada tidaknya %enyakit k$&amp;ini' atau %enyakit menula$ mi'alnya DM) hi%e$ten'i yan

Hasil asuhan kebidanan pada Ny “K” GIII P 2I0I dengan post date terdapat kesenjangan pada analisa untuk potensial partus lama, HPP, insufisiensi plasenta tidak

Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penurunan Angka Kematian Ibu dan mendukung Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K)

kehamilan secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi.. Kematian

Penyakit campak dapat mengakibatkan kematian yang dipicu oleh komplikasi penyakit lainnya.Pada tahun 2015-2016 kasus campak confirmsebanyak 57 kasus.Tujuan penelitian

Luka bakar dapat mengakibatkan infeksi dan komplikasi sehingga perlu diberikan penanganan agar tidak menimbulkan dampak lanjutan yang semakin parah, salah satunya yaitu dengan