• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mamalia makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mamalia makalah"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar belakangLatar belakang

Asal usul Mamalia adalah bangsa Reptil, muncul pada era Mesozoikum. Asal usul Mamalia adalah bangsa Reptil, muncul pada era Mesozoikum. Mamalia merupakan kelompok hewan yang paling maju tingkatannya diantara Mamalia merupakan kelompok hewan yang paling maju tingkatannya diantara vertebrata lain. Mamalia telah menyebar di setiaprelung ekologi di bumi dan vertebrata lain. Mamalia telah menyebar di setiaprelung ekologi di bumi dan ditemukan di laut, sepanjang pantai, di danau, sungai, bawah tanah, di atas tanah, ditemukan di laut, sepanjang pantai, di danau, sungai, bawah tanah, di atas tanah, di pohon, dan bahkan di udara. Daerah penyebaran Mamalia mulai dari daerah di pohon, dan bahkan di udara. Daerah penyebaran Mamalia mulai dari daerah kutub hingga bdaerahnya. Jumlah spesiesnya melebihi semua Vertebrata kutub hingga bdaerahnya. Jumlah spesiesnya melebihi semua Vertebrata terrestrial lain hingg

terrestrial lain hingga mencapai ±406a mencapai ±4060 0 (Sukiya, 200(Sukiya, 2003). Sangat banyak 3). Sangat banyak MamaliaMamalia ini berguna bagi kehidupan manusia. Mamalia terdiri dari: Monotremata (hewan ini berguna bagi kehidupan manusia. Mamalia terdiri dari: Monotremata (hewan  berkloaka atau Mamalia petelur), Marsupialia (hewan berkantung) dan Placentalia  berkloaka atau Mamalia petelur), Marsupialia (hewan berkantung) dan Placentalia

(hewan berplacenta) (Kastawi,

(hewan berplacenta) (Kastawi, 19921992).).

Mamalia memiliki ciri-ciri umum diantaranya: Mamalia memiliki ciri-ciri umum diantaranya: 1.

1. Memiliki kelenjar mamae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk Memiliki kelenjar mamae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk  menyusui anaknya.

menyusui anaknya. 2.

2. Kulit tubuh berambut. Rambut bervariasi, ada yang lebat menutupi hampir Kulit tubuh berambut. Rambut bervariasi, ada yang lebat menutupi hampir  seluruh tubuh, ada yang tinggal bongkol rambut yang terdapat pada moncong, seluruh tubuh, ada yang tinggal bongkol rambut yang terdapat pada moncong, misal ikan paus.

misal ikan paus. 3.

3. Berdarah panas Berdarah panas (homoiothe(homoiothermis), yaitu srmis), yaitu suhu tubuh dipeuhu tubuh dipertahankan rtahankan padpada tingkata tingkat  panas yang tetap, biasanya sekitar

 panas yang tetap, biasanya sekitar 36°C.36°C. 4.

4. Termasuk tetrapoda (memiliki empat anggota gerak), berupa kaki yangTermasuk tetrapoda (memiliki empat anggota gerak), berupa kaki yang masing-m

masing-masing memiliki asing memiliki 5 j5 jari ari yang benyang bentuk dtuk dan ukuan ukurannya drannya disesuaikanisesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, berenang da

dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, berenang da n sebagainya.n sebagainya. 5.

5. Jantung Mamalia terdiri dari empat ruangan, dengan lengkung aorta sebelahJantung Mamalia terdiri dari empat ruangan, dengan lengkung aorta sebelah kiri, butir darah merah tidak berinti dan bikonkaf.

kiri, butir darah merah tidak berinti dan bikonkaf. 6.

6. Pernafasan menggunakan paru-paru.Pernafasan menggunakan paru-paru. 7.

7. Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat diafragma.Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat diafragma. 8.

8. Tulang tengkorak memiliki occipitale condyle yang menghubungkanTulang tengkorak memiliki occipitale condyle yang menghubungkan tengkorak dengan tulang belakang.

tengkorak dengan tulang belakang. 9.

(2)

10.

10. Pada mata terdapat kelenjar Pada mata terdapat kelenjar mata.mata. 11.

11. Otak Otak berkembang berkembang dengan dengan sangat baik sangat baik diantara hewandiantara hewan-hewan -hewan lain dlain danan memiliki 12 saraf

memiliki 12 saraf cranialis.cranialis. 12.

12. Fertilisasi terjadi secara internal. Memiliki kopulasi berupa penis bagi yangFertilisasi terjadi secara internal. Memiliki kopulasi berupa penis bagi yang   jantan dan berupa vagian apada yang betina. Biasanya setelah melahirkan,   jantan dan berupa vagian apada yang betina. Biasanya setelah melahirkan,

anaknya disusui dan diasuhnya (Kastawi, 1992). anaknya disusui dan diasuhnya (Kastawi, 1992).

B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.

1. Bagaimanakah Bagaimanakah penyebpenyebaran dan aran dan hhabitat Mamalia?abitat Mamalia? 2.

2. Bagaimanakah struktur Bagaimanakah struktur mmorfologi Mamalia?orfologi Mamalia? 3.

3. Bagaimanakah anatBagaimanakah anatomi tubuh Momi tubuh Mamalia?amalia? 4.

4. Bagaimanakah klasifikasi Mamalia?Bagaimanakah klasifikasi Mamalia? 5.

5. Bagaimanakah Bagaimanakah manfaat Mamalia bagi manfaat Mamalia bagi lingkunglingkungan dan man dan manusia?anusia?

C

C.. TujuanTujuan 1.

1. Mengetahui penyebMengetahui penyebaran dan aran dan habitat Mamalia.habitat Mamalia. 2.

2. Mengetahui struktur morfologi Mamalia.Mengetahui struktur morfologi Mamalia. 3.

3. Mengetahui anatomi tubuh Mamalia.Mengetahui anatomi tubuh Mamalia. 4.

4. Mengetahui klasifikasi Mamalia.Mengetahui klasifikasi Mamalia. 5.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebaran dan Habitat

Diperkirakan ada 4000 spesies Mamalia yang masih hidup, diantaranya dua pertiga adalah rodensia (hewan pengerat). Dibanding dengan ± 6000 spesies Reptilia, ± 8000 spesies burung, ± 20.000 spesies ikan bertulang, ± 75.000 speseis insekta, maka Mamalia merupakan jumlah yang kecil dibanding dengan kelompok hewan lain. Namun karena penampilannya yang mencolok dan ukuran tubuhnya yang relatif lebih besar, disertai perkembangan otaknya yang lebih baik, maka dengan demikian memperoleh tempat yang sangat penting dalam ekologi daerah yang dihuni. Di samping itu, salah satu spesies yang muncul terakhir dari spesies Mamalia ini, yakni manusia (menurut teori evolusi) telah mengubah lingkungan di bumi secara total, sehingga masa kini disebut sebagai periode mamalia. Hampir semua penjuru dunia dihuni oleh mamalia, mulai dari daerah kutub sampai di daerah gurun pasir. Tetpi perlu diingat bahwa hewan-hewan tertentu hidup di daerah tertentu pula menurut penyebaran ekologisnya (Kastawi, 1992).

B. Struktur Morfologi

Tubuh Mamalia dibungkus oleh kulit yang ditumbuhi rambut, kecuali pada telapak tangan dan telapak kaki. Tubuh terdiri atas caput atau kepala, cerviks atau leher dan truncus atau badan. Pada caput atau kepala terdapat : rima oris, Vibrissae (kumis) nares, organon visus dan telinga. Pada truncus terdapat: thorax, abdoman, dorsum, glutes, pinenium, dan glandula mammae. Pada bagian  belkanag terdapat cauda atau ekor dan pada truncus juga dilengkapi dengan empat

alat gerak (tetrapoda) (Kastawi, 1992).

C. Anatomi Tubuh 1. Sistem Integumen

Kulit pada Mamalia tersusun atas lapisan epidermis, dermis serta hypodermis ataudaerah subkutan. Epiderpis tersusun atas 3 lapisan. Stratum

(4)

korneum yang tersusun atas sel sel mati ber tanduk dan dapat terkelupas. Ketebalan dar i lapisan ini bervar iasi di berbagai daerah permukaan tubuh antara hewan satu dan lainnya. Var iasi ketebalan tergantung dar i fungsinya dan letaknya, misalnya pada telapak kak i umumnya lebih tebal (Feldhamer dkk, 2003).

Lapisan selan jutnya adalah stratum granulosum yang selselnya mengalami keratinisasi. Lapisan terdalam adalah stratum basal. Pada bagian ini sel sel kulit lapisan terdahulu berasal dan dihasilkan melalui pembelahan sel (mitosis) yang mengarah keluar. Epidermis tidak memilik i pembuluh yang mengalirkan darah dan suplai makanan yang di butuhkan sel stratum  basaledisalurkan lewat difusi nutr isi oleh lapisan di bawahnya (dermis)

(Feldhamer dkk, 2003).

Gambar 1. Lapisan kulit berambut (Campbell dan R eece, 2005).

Lapisan dermis merupakan lapisan yang tersusun atas  jar ingan pengikat,  beberapa kali lebih tebal dar i epidermis. Dermis di bangun oleh stratum retikulare terdir i ats  jar ingan pengikat padat dan stratum papilare yang terdir i atas  jar ingan  pengikat longgar. Baik stratum papilare dan stratum retikulare mengandung serabut kolagen dan serabut elstis yang ber tanggung  jawab terhadap elastisitas dan kekuatan kulit. Di dalam dermis juga terdapat akar-akar rambut, otot penegak 

(5)

rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan syaraf (Tenzer  dkk, 2001).

Rambut pada Mamalia secara embriologis merupakan struktur ektodermsl yang berasal dari lapisan malpighi epidermis. Secara struktural sayatan melintang  batang rambut, tersusun atas 3 lapisan utama yaitu lapisan inti atau medulla yanga   bersel kuboid, longgar, terkadang berpigmen. Bagian luar medulla ini adalah

lapisan seperti kulit disebut lapisan korteks, sel-sel berbentuk fusiformis tersusun sangat kuat, ada yang mengandung pigmen ada yang tidak, tebal lapisan ini   berbeda-beda untuk tiap spesies. Lapisan luar batang rambut berupa kutikula,

tersusun atas sel yang rata, meneyeruapi sisik, biasanya tidak berpigmen, bentuk  dan susunannya berbeda-beda untuk tiap spesies, tetapi sisik umumnya terbagi menjadi dua kelompok yaitu imbrikata dan koronal. Sisik imbrikata tersusun saling tumpang tindih satu sama lain seperti sirap, sedangkan sisik koronal mengelilingi batang rambut dan menyerupai tudung bertumpul. Rambut yang dibelah melintang tampak sirkuler rata. Rambut yang lurus memiliki batang yang  bundar, sedangkan rambut keriting memiliki batang yang datar (Sukiya, 2003).

Rambut mamalia umumnya terbagi menjadi dua kategori yaitu rambut kasar (guard hair) dan rambut halus (under hair). Rambut kasar umumnya lebih  besar dan mudah dilihat sedangkan rambut halus umumnya lebih halus, pendek, dan tidak tampak jelas kecuali rambut itu dipisah.Rambut kasar lebih dominan daripada rambut halus (Sukiya, 2003).

2. Sistem Rangka

Sistem rangka atau skeleton pada Mamalia terdiri dari : tulang tengkorak, vertebrae singulum pectoralis beserta extremitas cranialis, singulum pelvicus  beserta extremitas caudalis (Kastawi, 1992).

Tulang tengkorak keras dan merupakan suatu kotak yang tersusun atas  bagian tulang yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial terdapat nostril

di sebelah dorsal dan sepasang orbita sebgai tempat biji mata dan di sebelah ventral terdapat plat (dataran) dengan tepi tulang rahang atas yang mengandung gigi. Di sebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus (Kastawi, 1992).

(6)

Pada permukaan sebelh posterior terdapat lubang foramen magnum yang dilalui oleh medula spinalis yang berhubungan dengan otak. Di sebelah kanan kiri foramen magnum terdapat occipiatale condyle yang merupakan sendi yang   berhubungan dengan vertebrae pertama atau atlas. Rahang bawah yang

mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang bersendi dengan tulang aquamosa pada cranium (Kastawi, 1992).

Vertebrae atau columna vertebralis tersusun sedemikian rupa sehingga lentur (flexible), sebagai pendukung tubuh dan pelindung medual spinalis (nerve cord). Antara suatu vertebrae dengan vertebrae lainnya terdapat dataran   persendian dari tulang rawan fibris. Columna vertebralis dapat dibagi atas 5   bagian yaitu: (1) vertebrae cervicalia, (2) vertebrae thoraclis yang memiliki hubungan dengan costae, (3) vertebrae lumbalis, (4) vertebrae sacralis, dan (5) vertebrae caudalis. Costas di sebelah ventral bersambung dengan sternum, sehingga membentuk suatu rongga melindungi oragn yang vital dan memungkinkan proses gerak respirasi (Kastawi, 1992).

Cingulum pectoralis dilekatkan pada thorax oleh musculus dan didukung oleh extremitas cranialis. Pada masing-masing sebelh menyebelah terdiri atas sebuah tulang pipih berbentuk segitiga (scapula) yang ujungnya membentuk  mangkokan tempat kepala humerus melekat, terikat bersama-sama dengan tulang setengah lingkaran clavicula oleh musculus.

Extremitas caranialis terbagi atas :

 Brachium (lengan atas) berupa humerus

 Antibrachium (lengan bawah) berupa radius dan ulna

 Manus (tangan) berupa digiti yangberupa ossa carpalis (tulang   pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus

(ruang jari-jari).

Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh  pada sacrum dan masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang itu membentuk mangkokan yang terkenal sebagai acerior dorsalis bersatu secara senyawa disebelah ventral di bawah vertebrae (Kastawi, 1992).

(7)

Extremitas caudalis terdiri atas femur sebagai tungkai atas, crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula: pes (kaki) terdiri atas ossa tarsalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki) dan  phalangus (ruas jari-jari). Jari ada ya ng berfucula (cakar) dan berunggula (teracak)

(Kastawi, 1992).

3. Sistem Otot

Sistem musculus pada mamalia ini bila dibandingkan dengan kelas-kelas hewan terdahulu (Pisces, Amfibia, Reptilia dan Aves) maka terutama otot yang lebih berkembang adalah otot-otot : extremitas, dibanding dengan ot ot-otot bagian tubuh yang lain. Di antara musculus- musculus tadi ialah:

a. Musculus masseter : kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang  bawah; musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.

 b. Musculus streno cephalica : kanan kiri leher memanjang, menggadeng kepala dan sternum.

c. Musculus pectoralis : berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas dua bagian.

d. Musculus rectus abdominalis : di tengah-tengah perut, menghubungkan  pelvicus dengan sternum. Menutup ruang perut pada ventral (bawah).

e. Musculus oblique abdominalis : terdiri atas dua bagian yaitu musculus oblicus extrena dan musculus obluqus interna; musculus tersebut menutup perut  bagian samping.

f. Musculus transvesus abdominalis : terletak di bawah musculus oblicus interna g. Musculus intercostalis: terdiri atas dua bagian yaitu musculus intercostalis

interna dan musculus intercostalis externa terdapat di antara costas.

h. Musculus latissimus dorsi : terdapat di atas punggung, membujur dari leher  hingga tulang pelvicus.

i. Musculus- musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan   posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagiannya (Kastawi,

(8)

4. Sistem Alat Pencernaan

Terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran  pencernaan terdiri atas cavum oris, pharynx, oesophagus, ventruculvus, intestinum

dan anus.

1. Cavum Oris / rongga mulut

Dengan bagian-bagiannya sebagai berikut: a. Atap, terdiri atas

1) Palatum durum / langit-langit keras, terdapat di s ebelah mata

2) Palatum molle / langit-langit lunak, terdapat di sebelah belakang tepi  belakangnya disebut velum palatini.

 b. Dasar 

Dasar ruang mulut dibatasi oleh lingua, sedangkan dinding lateral dari ruang mulut dibatasi oleh otot pengunyah. Di dalam cavum oris terdapat gigi dan lidah. Tiap-tiap gigi mempunyai 3  bagian:

1) Radix : akar yang berada dalam alveolus

2) Corona : mahkota, pucuk gigi yang nampak dari luar/mahkota 3) Collum : bagian leher, diantara radix dan cor ona/leher 

Macam gigi mamalia dibagi atas:

1) Dens incsivus (gigi seri) berbentuk seperti pahat berguna untuk  memotong atau mengerat. Pada hewan pengerat hanya dataran muka yang dilapisi email yang keras, dan gigi itu tumbuh terus.

2) Dens caninus (gigi taring) : runcing berguna untuk menyobek. Pada hewan carnivora tumbuh dan berkembang dengan baik.

3) Premolare (geraham muka): coronanya mempunyai crista dari email yang melintang dan tajam, berguna untuk mengunyah.

4) Molare (geraham belakang) : terdapat di sebelah posterior dari  premolare. Coronanya juga bercrista dan berfungsi untuk mengunyah.

Rumus gigi disimbulkan sebagai berikut : I. C. P. M. untuk setengah rahang (Kastawi, 1992).

2. Pharinx

(9)

a. Cavum naso pharyngeum, yang berbatasan dengan cavum nasi  b. Cavum oro- pharyngeum, yang berbatasan dengan cavum oris

c. Cavum pharyngeum, yang berbatasan dengan larynx

Cavum naso pharyngeum dan cavum oro pharyngeum dipisahkan oleh palatum molle. Pada cavum naso pharyngeum terdapatlah ostium   pharyngeum tubae auditvae eusctahii. Lubang-lubang yang berhubungan

dengan faring:

a. Dua lubang dari cavum nasi  b. Dua lubang dari tuba eustachii

c. Satu lubang dari cavum oris d. Satu lubang menuju oesophagus

e. Satu lubang menuju larynx (Kastawi, 1992). 3. Oesophagus

Merupakan saluran yang berjalan sepanjang leher menuju ke cavum thoracis menembus diafragma melalui histus oesophagus terus ke cavum abdominalis. Oesophagus bermuara ke dalam ventriculus di bagian medio-rostral (Kastawi, 1992).

4. Ventriculus

Adalah kelanjutan oesophagus yang melebar dan membentuk kantung, dengan bagian-bagian:

a. Curvatura major : di kiri ca udal dari ventriculus  b. Curvatura monor : di kanan, rostral dari ventriculus

c. Cardia : bagian permulaan dari ventriculus dimana oesophagus bermuara d. Fundus : bagian caudal dari ventriculus yang berupa kantung. Makanan

yang masuk ke ventriculus berjalan sepanjang curvatura major dan di fundus makanan digiling, kemudian ditambah pepsin dan HCl yang dihasilkan fundus.

e. Pylorus : bagian terakhir dari ventriculus yang mengecil, terletak disebelah kanan dari ventriculus dan melanjutkan diri ke duodenum. Pylorus merupakan bagian/daerah yang dindingnya mengandung otot-otot yang tersusun melingkar dan tebal, membatasi daerah lambung dan usus halus (Kastawi, 1992).

(10)

5. Intestinum tenus

Intestinum tenus terdiri dari :

a. Duodenum, merupakan cranial dari usus halus, padanya bermuara kelenjar-kelenjar pencernaan, seperti hati, hepar,dan pankreas yang  berwarna merah muda.

 b. Jejenum dan ileum, berbelit-belit dan merupakan kelanjutan dari duodenum (Kastawi, 1992).

6. Intestinum crassum a. Caesum

Pada herbivora umumnya caecum ini membesar karena diperlukan untuk pencernaan cellulosa oleh bakteri.

1) Haustra : kantung-kantung

2) Incisura : lekukan-lekukan di antara haustra

3) Taenia coli : garis seperti pita yang berjalan di medial sepanjang caecum  b. Colon

Disebelah dari ventriculus, berjalan caudo diagonal diatas caecum c. Rectum

Hijau abu-abu, merupakan bagian yang terakhir dari sistem pencernaan yang bermuara pada : anus, lubang pelepasan.

Kelenjar pencernaan, terdiri dari : 1) Glandulae salivarae ( kelenjar ludah) 2) Glandulae mucosae :

Terdapat pada dinding sebelah dalam dari ventriculus dan intestinum (terutama intestinum tenue)

3) Hepar (hati)

Suatu kelenjar yang besar berwarna ke coklat-coklatan terletak di sebelah kanan di bawah diaphragma, terbagi atas beberapa lobi. Dri tiap lobi terdapat ductus hepaticus yang mengeluarkan sekresi ke yesica fellea (kantung empedu). Dari sini akan keluar ductus cysticus yang selanjutnya akan bertemu dengan ductus pancreaticus bersama membentuk ductus choledocus yang bermuara di bagian cranial duodenum.

(11)

4) Pankreas

Kelen jar  ini ter letak antara pars ascendens dan pars descendens dar i duodenum berwarna merah muda, bersa luran yang disebut ductus  pancreaticus yang akhirmya bersatu dengan ductus cysticus membentuk ductus choledocus. Saluran yang terakhir  itu akan menuangkan sekresinya ke duodenum (Kastawi, 1992).

5. Si l p p ( i pi i)

Mamalia bernapas dengan paru-paru. Mula-mula udara masuk melalui hidung yang akhirnya menu ju paru-paru dengan urutan sebagai ber ikut:

a.  Nares : terdapat cavum nasi k ir i dan kanan yang di batasi oleh septum nasi (sekat rongga hidung); di dalam rongga hidung ada li patan ke hidung. Lubang hidung yang belakang disebut nares poster ior. Udara yang masuk melalui nares, terus masuk ke pharynx, larynx, dan trachea.

Gambar 2. Organ pernafasan (Campbell dan R eece, 2005).

 b. Pharynx : (hulu kerongkongan)

(12)

d. Episglottis : berfungsi sebagai klep yang menutup celah glottis (rima glottitis)  bila menelan makanan.

e. Apparatus vocalis (alat suara) : terdiri dari ligamentum vocale, alat ini terdapat di larynx.

f. Trachea : tersusun dari deretan cincin-cincin tulang rawan yang disebut annulus trachealis; trachea kemudian bercabang dua (bifurcatio) menjadi  bronchi dan ini tersusun dari cincin-cincin tulang rawan yang disebut annulus  bronchialis. Bronchus ini bercabang-cabang lagi dalam pulmonum.

g. Pulmonum : terdapat sepasang yang kiri pulmonum sinister, yang kanan   pulmonum dexter. Di dalam pulmonum terdapat gelembung-gelembung

alveoli yang berhubungan dengan bronchioli (merupakan cabang-cabang dari   bronchus). Gelembung alveoli ini diliputi oleh kapiler darah dan disinilah

terjadi pertukaran O2 dan CO2(Kastawi, 1992).

6. Sistem Peredaran Darah Sistem Sirkulasi

Sistem peredaran darah mamalia merupakan sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tersebut mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah dengan jantung sebagai pusatnya. Alat-alat peredaran darah adalah jantung dan   pembuluh- pembuluh darah. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut   pembuluh nadi atau arteri; pembuluh ini bercabang-cabang lagi yang disebut

cabang nadi atau arteriol. Pembuluh darah yang menuju ke jantung disebut   pembuluh balik atau vena; pembuluh-pembuluh ini bercabang-cabang pula,

disebut venula. Arteriol dan venula dihubungkan oleh pembuluh halus, yaitu  pembuluh kapiler (Kastawi, 1992).

Jantung (cor) terletak di antara kedua paru-paru, terletak di dalam rongga dada. Jantung ini terbungkus oleh suatu selaput, yang disebut selaput jantung atau  perikardium. Selaput ini berlapis dua, dan rongga di antara kedua lapisan selaput

ini terisi dengan cairan limfa. Rongga jantung terpisah sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan rongga jantung kanan. Rongga  jantung yang kiri mengandung darah yang kaya akan oksigen, yaitu darah arteriil. Rongga jantung kanan berisi darah yang mengandung karbondioksida, yaitu dara h venus. Masing-masing rongga itu tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik 

(13)

 jantung, yang saling berhubungan dengan ka tup atau k lep. Bilik   jantung  berdinding otot yang lebih tebal dar i pada dinding otot serambi. Otot-otot bilik   jantung inilah yang ber tugas memompa darah (Kastawi, 1992).

Gambar 3. Alur sirkulasi darah (Campbell dan R eece, 2005).

Pembuluh nadi yang keluar dar i bilik  jantung k ir i, mula-mula menu ju ke arah kepala, kemudian melengkung ke arah badan. Lengkunga n ini disebut lengkung aor ta berabang ke k ir i, ke kanan, dan ke atas. Cabang yang ke atas disebut nadi karotis k ir i, dan nadi karotis kanan. Nadi karotis ini menu ju ke arah kak i depan. Lengkung aor ta sendir i membelok se ja jar dengan tulang punggung, yang disebut nadi besar atau aor ta. Aor ta ini bercabang dua, disebut nadi usus k ir i dan nadi usus kanan (Kastawi, 1992).

Dar i bilik  jantung kanan, ke luar pembuluh nadi yang bercabang dua, yaitu nadi paru-paru k ir i dan nadi paru-paru kanan. Kedua nadi paru-paru ini membawa darah venus yang akan di bersihkan oleh paru-paru. Sera mbi  jantung mener ima  pembuluh balik dar i paru-paru k ir i dan kanan. Peredaran darah dar i bilik  jantung kanan, yaitu ke paru-paru masuk seramb i  jantung k ir i, disebut peredaran darah kecil (Kastawi, 1992).

(14)

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh darah yang menuju ke  jantung. Pembuluh balik mudah dibedakan dari pembuluh nadi karena berdinding lebih lembek. Umumnya berwarna merah tua kebiruan. Ada dua pembuluh balik  yang besar yaitu yang masuk ke dalam serambi jantung kanan. Pembuluh balik  yang datang dari arah kepala dan kedua kaki depan, disebut vena kaya muka. Pembuluh ini merupakan muara dari beberapa pembuluh balik, yaitu : pembuluh  balik bawah selangka kiri; pembuluh balik bawah selangka kanan, yang keduanya   berasal dari bagian kaki depan; serta yang berasal dari bagian kepala, yaitu  pembuluh balik jugularis kiri serta pembuluh jugularis kanan (Kastawi, 1992).

Pembuluh balik yang datang dari bagian tubuh belakang disebut vena kaya   belakang. Vena ini sejajar dengan aorta sepanjang tulang punggung kemudian

menerima darah dari pembuluh balik usus kiri, pembuluh balik usus kanan dan dari pembuluh balik ginjal kiri serta pembuluh balik ginjal kanan. Peredaran darah sejak dari bilik jantung kiri, aorta pembuluh balik dengan vena kavanya sampai masuk kembali ke serambi jantung kanan, disebut peredaran darah besar  (Kastawi, 1992).

7. Sistem Pengeluaran Sistem Ekskresi

Sistem pengeluaran berupa ginjal (ren), paru-paru (pulmo), hati (hepar) dan kelenjar keringat.

a. Ren

Tipe metanephros, sepasang, dibungkus oleh capsula renis, berbentuk  seperti kacang merah, berwarna coklat. Pada penampang membujur dari ren terlihat bagian-bagian:

1) Cortex renis

Lapisan yang terluar dan banyak glomeruli 2) Medulla renis

Terdapat di bagian dalam kortex, bergaris-garis radial. Di bagian medulla ini terdapat saluran ekskresi dan buluh-buluh pengumpul urine yang menuju ke pyramida malphigi.

(15)

Berwarna merah muda, berbentuk kerucut dengan puncak menu ju pelvis renis.

4) Pelvis renis

Suatu ruangan yang berdinding ti pis. Ur ine berada di dalamnya yang kemudian mengalir ke ureter.

Gambar 4. Struk tur Gin jal Metanefros (Campbell dan R eece, 2005).

Dua buah ren ter letak di daerah lumbalis sebelah atas per itoneum, cairan ur ine akan keluar dar i masing-masing ren ke bawah melalui pembuluh ureter ditampung sementara dalam vesica ur inar ia yang ter letak di media ventralis dar i rectum. Secara per iodik musculus dinding vesika ur inar ia  berkontraksi sehingga ur ine akan keluar melalui pembuluh urethra. Pada

hewan betina berakhir pada aper tura genitalis, tapi pada hewan jantan urethra   berada dalam penis dan berakhir pada u jungnya. Dengan demik ian urethra   pada penis merupakan  jalan umum untuk ur ine dan cairan sperma. Proses  pembersihan darah dalam ren adalah proses f iltrasi dan reabsorbsi selek tif 

(Kastawi, 1992).  b. Ureter 

Sepasang, warnanya agak pucat, membawa ur ine dar i ren ke vesika ur inar ia. c. Vesika Ur inar ia

Terdapat ventral ke rectum d. Urethra

(16)

Membawa ur ine ke luar ke ductus urogenetalis, pada yang  jantan urethra lebih pan jang dar i yang betina.

e. Glandula suprarenalis

Sepasanag, berwarna kuning, ter letak medio ventral dar i metanephros/ren. Kalau glandula suprarenalis di belah, terdapat 2 bagian:

1) Bagian cor tex, lapisan luar bergar is-gar is madial, fungsinya menghasilkan zat-zat endokr in

2) Bagian medulla, merah tua, fungsinya menghasilkan hormon andrenalin (Kastawi, 1992).

Gambar 6. Struk tur nefron gin jal (Campbell dan R eece, 2005).

8. Si i (Si p i)

Pada mamalia umumnya fer tilisasi ter  jadi di dalam tubuh. Zygote  berkembang dan di besarkan di dalam kandungan sampai lahir. Pada hewan jantan

terdapat sepasang testis yang ter letak dalam scrotum yang merupakan per luasan kulit ganda dar i rongga abdomen di sebelah bawah atau muka anus. Antara rongga scrotum dan abdomen terdapat saluran penghubung yang disebut canalis inguinalis. Dar i masing-masing testis ( jamak  : testes) sperma dikumpulkan melalui pembuluh epidydemis terus ke saluran sperma atau vasa deferensia. Saluran ini bersama-sama pembuluh darah dan syaraf pada cana lis inguinalis

(17)

membentuk funiculus spermaticus masuk dalam rongga abdomen. Kedua vasa deferensia pada akhirnya masuk dasar urethramembentuk saluran umum urogenatalis melalui alat kopulasi penis yang akan mentransfer sperma ke dalam vagina hewan betina pada waktu kopulasi. Di samping itu juga terdapat dua kelenjar, yakni glandulae prostata yang terletak sekitar dasar urethra dan glandulae bulbo urethralis atau glandula Cowper yang terletak juga pada sekitar  urethra pangkal penis. Kelenjar-kelenjar itu mengeluarkan zat yang sifatnya memudahkan dalam transfer sprema. Beberapa jenis mamalia memiliki glandulae vesicalis dan glandulae inguinalis yang terletak pada pangkal penis; kelenjar itu mengeluarkan getah berbau yang merangsang hewan betina, untuk bercumbu. Di  bagian luar, alat kelamin jantan sebagai berikut :

a. Penis ini terjadi dari:

1) Corpus cavernosum penis : sepasang, di kanan kiri, mempunyai rongga yang dapat diisi oleh darah.

2) Corpus cavernosum urethrae : berjalan di bawah corpus cavrenosum penis,   berakhir di ujung sebagai glans penis (kepala penis); di ujungnya

mempunyai lubang yang disebut orificum urethrae externa.

Penis mempunyai kulit yang diujungnya lepas (tidak menempel) yang dapat ditarik ke belakang dan dinamakan praeputium. Pada waktu copulatio darah yang dialirkan oleh arteria dalam penis lebih cepat dari pada darah yang dialirkan daripenis ke vena, sehingga penis jadi tegang (erectio) (Kastawi, 1992).

Hewan betina memiliki dua ovari yang terletak di belakang ren. Sebelah lateral dari masing-masing ovarium terdapat pembuluh ostium yang selanjutnya   berhubungan dengan saluran silindris oviduct (tuba Falopii). Kedua oviduct itu

membentuk saluran yang berdinding tebal yang disebut uterus. Beberapa jenis mamalia masing-masing oviduct menggabungkan diri menjadi satu rongga. Dari uterus itu terjulur saluran vagina yang terletak antara vesica urinaria dan rectum dan berakhir pada muara urogenitalis. Dibagian luar, alat kelamin betian sebagai  berikut:

a. Vagina ; tempat uterus bermuara, bersama-sama dengan urethra membentuk  ductus urogenitalis (sinus urogenitalis sive vestibulum vaginae)

(18)

 b. Vulva : muara dari ductus urogenitalis, di sebelah luar, di kiri kanannya dibatasi oleh labium majora dan labium minora; pada pertemuan antara labium majora dan labium minora terdapat clitoris.

c. Clitoris : kecil, organ ini homolog dengan penis terdiri dari:

1) Corpus spongiosum : berakhir pada glans clitoridis (ujung clitoris), pada ujung clitoris terdapat liptan kulit yaitu praeputium

2) Corpus cavornosum clitoridis (Kastawi, 1992).

9. Sistem koordinasi

Mamalia memiliki sistem saraf yang lebih komplek dari pada hewan-hewan sebelumnya. Sistem saraf terdiri atas : sistem saraf pusat dan sistem saraf  tepi (Kastawi, 1992).

a. Sistem nervorum central (sistem saraf pusat).

Sistem saraf pusat terbagi menajdi dua adalah encephalon (otak) dan medulla spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem nervorum c entral memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk. Otak depan untuk pembau, otak  tengah untul melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Secara   proporsional encephalon adalah lebih besar bila dibandingkan dengan kelas-kelas sebelumnya. Seluruh bagian dari encephalon mudah dilihat, yang terdiri dari cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil). Cerebrum memiliki   permukaan yang berlekuk-lekuk yang disebut sulci, sebagai parit-parit yang masuk ke dalam gyri. Permukaan yang berlekuk-lekuk ini bertujuan untuk  memperluas permukaan cerebrum, dengan membutuhkan tempat yang sedikit (Kastawi, 1992).

Dibagian bawah cerebrum terdapat tonjolan ke arah depan yang disebut dengan lobus olfactorius, yang berfungsi sebagai saraf pembau. Cerebrum ini terbagi menjadi dua yaitu, lobus frontalis dan lobus parietalis (muka dan belakang). Pada bagian belakang cerebrum terdapat sepasang cerebellum (otak kecil), yang permukaannya juga berlekuk-lekuk. Kedua   belahan cerebellum ini dipisahkan oleh vernis. Pada bagian bawah vernis ini

(19)

Gambar 7. Sistem syaraf pusat dan sistem saraf tepi (Campbell dan R eece, 2005).

 b. Sistem nervorum per iforum (sistem saraf tepi).

Sistem nervorum per ifor ium memilik i fungsi untuk mengumpulkan informasi yang dalam bentuk rangsang listr ik (impul) dar i berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada saraf pusat. Juga membawa impuldar i  pusat saraf menu ju pusat metor ik tubuh (Kastawi, 1992).

(20)

D. Klasifikasi

Menurut Sukiya (2003), Mamalia dibagi menjadi tiga sub-kelas, yaitu Prototheria, Allotheria, dan Theria. Pada sub-kelas Prototheria ini dibagi menjadi dua ordo, yaitu ordo Monotremata dan Ornithorhynchidae. Pada sub-kelas Allotheria dibagi menjadi dua ordo pula, yaitu Multituberculata dan Triconodata. Sedangkan pada sub-kelas Theria dibagi menjadi tiga infrakelas, yaitu (1) infrakelas Pantotheria yang dibagi menjadi dua ordo, yakni ordo Pantotheria, dan Symmetrodonta; (2) infra kelas Metatheria yang dibagi menjadi ordo Marsupialia yang memilik sembilan famili; dan (3) infrakelas Eutheria, yang dibagi menjadi enam belas ordo, yakni ordo Insectivora, Dermoptera, Chiroptera, Primates, Edentata, Philodota, Lagomorpha, Rodentia, Cetacea, Carnivora, Pinnipedia, Tubulidentata, Hyracoidea, Sirenia, Perissodactyla, dan Artiodactyla. Dalm makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai ordo Monotremata, Carnivora, Chiroptera, Dermoptera, dan Insectivora.

1. Sub-kelas Prototheria

Adapun ciri-ciri dari sub-kelas Prototheria dalam Storer dan Usinger  (1957), antara lain:

a. Tidak memiliki pinna didalam telinga.

 b. Hanya ada gigi pada saat baru dewasa dengan paruh bertanduk. c. Kloaka adalah berada di uterus dan terbukanya sinus urinogenital. d. Kelenjar susu tanpa putting susu.

e. Memiliki otot dada besar mengelilingi tulang coracoids dan interclavicles. f. Memiliki panggul mengelilingi tulang epipubic memperpanjang dari tulang

 pinggul.

g. Ruas-ruas tulang belakang tanpa epiphyses.

h. Tulang rusuk hanya memiliki sepasang hoad, tuberculum tidak ada. i. Terdapat tulang tengkuk.

 j. Didalam tengkorak, tympanic dan lacrimals tidak ada;jugal berkurang. k. Tidak terdapat tubuh badan callosum didala m otak.

(21)

m. Testes abdominal.

n. Betina merupakan oviparous.

o. Ditemukan di Australia, Tasmania dan New Guinea.

Contoh dari sub-kelas ini adalah ordo Monotremata. Monotremata merupakan mamalia yang paling primitif. Ordo ini terdiri dari tiga spesies, yaitu Platypus (Ornithorhynchus) dan dua Echidnas (Tachyglossus and Zaglossus).

Gambar 8. Spesies dari ordo Monotremata

(http://www.enchantedlearning.com/subjects/mammals/monotreme/Monotremepri ntout.shtml)

2. Subklas Theria

Storer dan Usinger (1957), menyebutkan ciri-ciri umum dari sub-kelas Theria, antara lain:

a. Mencakup binatang berkantung dan mamalia placental.  b. Pendengaran selalu dengan pinna eksternal.

c. Gigi juga selalu ada pada saat mudah dan dewasa. d. Tanpa kloaka.

e. Kelenjar susu terdapat puting susu. f. Testes biasanya didalam kantong scrotal.

(22)

g. Vasa deverentia dan trebukanya kandung kemih melaui uretra kasar didalam  penis.

h. Terbukanya ureter didalam pusat kandung kemih. i. Terbukanya oviduct didalam vagina.

 j. Betina merupakan vivipar.

 Infraklas II- Eutheria

Adapun ciri-ciri umum dari Infrakelas ini dalam (Storer dan Usinger,1957), antara lain:

1) Marsupium ( kantong perut ) adalah seluruhnya tidak ada. 2) Kelenjar susu berkembang baik dengan nipples.

3) Tulang epipubic tidak ada.

4) Dua Tulang rusuk menunjang bagian kepala, tuberculum dan capitulum. 5) Tanpa kloaka.

6) Corpus callosum tidak ada.

7) Organ urinogenital terbuka bebas dari rectum. 8) Testes biasanya mengandung scrotal sacs. 9) Vagina dalah satu.

10) Viviparous.

11) Pada saat mudah selalu memberi makan pada suatu waktu didalam uterus dari  placenta allantoic dan menuju kejalan selanjutnya yang relativ.

a. Ordo Insectivora

Hewan ini umumnya memiliki ciri-ciri, antara lain: 1. Hewan kecil dan berbulu lembut.

2. Hidung biasanya panjang meruncing.

3. Kaki biasanya lima jari dengan cakar, jari dalam tidak berlawana n. 4. Gigi tajam dan runcing. Rumus gigi: i 3/3, c 1/1, p 4/4, m 3/3. 5. Plasenta discoidal.

6.  Nokturnal dan terestrial.

Contoh:  E rinaceus, Paraechinus (Hedgehog), Scapanus, Talpa (Mole), Sorex, E chinosorex (Shrews).

(23)

Gambar 9. Talpa

(http://cas.bellarmine.edu/tietjen/RootWeb/Insectivora.jpg)

b. Ordo Dermo tera

Adapun ciri-cirnya dalam Storer dan Usinger (1957), antara lain: 1. Umumnya diketahui sebagai ³lemur terbang´.

2. Membran direntangkan diantra depan dan belakang lengan dan juga diantara kepala dan bagian depan lengan dan diantara ekor dan lengan  belakang.

3. Gigi seri 2/3.

4.  Nokturnal pada kebiasaannya. Contoh: Galeopithecus

Gambar 10. Galeopithecus

(http://www.uta.edu/biology/restricted/dermopt.jpg)

c. OrdoChiro tera

Adapun ciri-cirinya dalam Storer dan Usinger (1957), antara lain: 1. Umumnya diketahui sebgai ³lemur terbang s ejati´.

2. Lengan bagian depan termodifikasi untuk terbang.

3. Jari kedua dan keenam diperpanjang, mendukung sayap atau membran terbang.

(24)

4. Lengan belakang lemah dan mempunyai cakar pada jari. Cakar tajam dan keriting.

5. Mata kecil dan daya penglihatannya lemah. 6. Telinga mempunyai pinna yang besar.

7. Gigi tajam. Rumus gigi: i 2/3, c 1/1, p 3/3, m 3/3. 8. Tulang dada mempunyai lunas.

9. Sebagian basar nokturnal pada kebiasaannya.

 Subordo I-Megachiro tera

Adapun ciri-cirinya, antara lain:

1. Kelelawar pemakan buah besar dan juga diketahui sebagai ³rubah terbang´.

2. Hidung panjang dan tanpa cuping hidung. 3. Ibu jari dan jari kedua adalah cakar. 4. Tidak mempunyai ekor.

5. Rumus gigi: i 2/2, c 1/1, p 3/3, m 2/3.

6. Mereka hidup dalam kelompok dan tidur pada siang hari di dahan   pohon, kepala yang menggantung ke bawah dengan sayap yang

dilipat.

7. Makanan terutama terdiri dari buah-buahan, contohnya buah ara dan  jambu biji.

Contoh: Pteropus, Xanthorpyia, Cynopterus.

Gambar 11. Cynopterus (Sumber: Dokumen pribadi)

(25)

 Subordo II-Microchiro tera

Adapun ciri-cirinya, antara lain: 1. Kelelawar pemakan serangga kecil.

2. Hidung pendek biasanya tanpa cuping hidung. 3. Hanya ibu jari yang bercakar.

4. Ekor, jika ada, melekat pada sayap.

5. Molar dengan gigi taring bermahkota dengan lekukan transversal. 6.  Nokturnal dan biasanya gregareous pada kebiasaannya.

7. Selama siang hari, mereka menggantung dengan cakar belakang pada cabang pohon atau celah bebatuan, dalam gua atau bangunan yang ambruk dengan kepala di bawah.

Contoh:  M agaderma, Rhinolophus, Desmosus,  E  ptesicus (kelelawar  coklat).

d. OrdoCarnivora

Adapun ciri-cirinya secara umum dalam Storer dan Usinger  (1957), antara lain:

1. Kecil atau quadrepels, terestrial, aboreal, atau aquatik.

2. Secara umum gigi tajam dan pinggirnya memotong dan gigi taring   berkembang dengan baik. Gigi seri kecil dan selalu berjumlah 3 pada

setiap sisi pada setiap rahang.

3. Jari kaki atau jari tangan tidak pernah kurang dari empat dan kuat serta  berkuku tajam.

4. Forsa sementara terbuka di sa mping.

5. Selaput bulla adalah besar dan mengelilingi. 6. Klavisikel tidak lengkap atau tidak ada.

7. Di dalam skofoid tangan dan tulang lunar selalu menyatu. 8. Perut selalu sederhana, usus besar, jika ada selalu kecil.

9. Otak telah berkembang dengan baik da n belahannya berbelit dengan baik. 10. Mammae berhubungan dengan perut.

(26)

 Subordo Fissi edia

Adapun ciri-cirinya, antara lain:

1. Gigi seri selalu berjumlah enam pada setiap rahang dan kurang  berkembang dalam berbagai hal.

2. Gigi taring selalu besar dan kuat.

3. Premolar berakhir pada rahang bawah yang disebut dengan carnassial atau gigi sctorial dan yang terakhir dua geraham yang merupakan gigi  penghancur.

4. Selaput bulla kadang-kadang mengembang.

5. Rahang bawah memiliki proses coronoid yang tinggi dan condyle yang memperpanjang transversely.

6. Klavisikel sellau kecil dan kadang-kadang belum sempurna atau terkadang tidak ada.

7. Jumlah jari terbanyak berjumlah lima dan tidak pernah kurang dari empat. Semua jari terpisah dan memiliki kuku.

Contoh :  Panthera leo (Singa),  Panthera tigris (Harimau),  Prionahirus bengalensis (Mangoose), Hyaera, Canis (Serigala), Vulpes (Rubah), dll.

(27)

C D

E

Gambar 12. Ordo Carnivora: A. Jaguar, B. Hari mau Putih, C. Harimau Sumatra, D. Singa, dan E. Kucing

(Sumber: Dokumen pribadi)

 Subordo II ± Pinni edia

Adapun ciri-ciri umumnya, antara lain: 1. Merupakan anggota karnivora.

2. Bagian terlebar dari tubuh tertutupi oleh kulit tubuh dan selaput secara lengkap pada tangan dan kaki.

3. Kuku tereduksi dan jari berta mbah jumlahnya. 4. Ekor sangat pendek dan digunakan untuk berenang. 5. Bagian dalam telinga kecil atau menghilang.

Contoh : Otario jubata (Singa laut), Trichecus (Beruang laut),  Phoca (Anjing laut).

(28)

E. Manfaat

Kehidupan Mamalia yang satu dengan mamalia yang lain sering merupakan hubungan yang saling ketergantungan satu sama lain. Demikianpun kaitannya Mamalia ini dengan hewan-hewan lainnya bahkan dengan tumbuhan. Kenyataan bahwa harimau memakan rusa dan rusa memakan rerumputan. Banyak   juga mamalia pemakan buah-buahan tertentu dan menyebarkan bijinya, kemudian   biji tanaman tersebut bisa tumbuh di tempat tertentu. Jadi kehadiran mamalia di

suatu ekosistem tertentu kelihatannya sangat penting untuk keseimbangan lingkungan hidup (Kastawi, 1992).

Bagi kehidupan manusia, mamalia ini sangat banyak manfaatnya, antara lain: di beberapa daerah (terpencil) hewan-hewan tertentu dipergunakan sebagai transportasi (kuda, sapi, kerbau, unta), anjing digunakan untuk menjaga rumah, untuk melacak penjahat dan sebagainya. Serta banyak pula hewan-hewan yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya dan air susunya sebagai sumber   protein hewani (Kastawi, 1992).

(29)

PENUTUP

1. Kesim ulan

y Mamalia hidup di bumi dengan persebaran yang luas. Habitatnya ada yang

di darat, laut, udara, air tawar.

y Secara morfologi, struktur tubuhnya tertutup oleh rambut. Tangannya dua

dan kakinya juga 2. Kemudian memiliki kelenjar mamae.

y Secara anatomi tubuhnya, strukturnya paling maju dibanding kelas

sebelumnya. Dimana ruang jantungnya terdiri atas empat ruang dengan sekat yang sempurna, dan pernapasannya dengan paru-paru. Serta ia  beranak (vivipar).

y Klasifikasinya dibagi menjadi tiga sub-kelas, yaitu Prototheria, Allotheria

dan Theria. Dimana ketiganya masih dibagi menjadi beberapa ordo.

y Manfaat dari mamalia ini bermacam-macam, diantaranya sebagai hewan

ternak, makanan, hewan lindung, dan lain-lain. 2. Saran

y Hendaknya sebelum melakukan proses pembelajaran mahasiswa telah

mengetahui lebih dahulu dan mengenal nama hewan-hewan yang akan dipelajari.

y Hendaknya proses pembelajaran dilakukan seefektif mungkin supaya

Gambar

Gambar 1. Lapisan kulit berambut (Campbell dan R eece, 2005).
Gambar 2. Organ pernafasan (Campbell dan R eece, 2005).
Gambar 3. Alur sirkulasi darah (Campbell dan R eece, 2005).
Gambar  4 . Struk tur Gin jal Metanefros (Campbell dan R eece, 2005).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut,

berarti, hanya untuk daerah tengah cuplikan harganya turun drastis rnendekati nol di dacrah ujung cuplikan, Pada daerah sebelah kanan pusat lasan tcgangan sisa

Pelajaran tentang jaminan yang direncanakan dengan maksud untuk memberi anda jaminan yang didasarkan pada beberapa jani Allah yang dasar untuk orang Kristen.. Jaminan-jaminan ini akan

Bersama ini disampaikan dengan hormat Proposal permohonan belanja hibah Program/Kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 untuk UPKu

Nilai pribadi terbentuk melalui pengaruh lingkungan dimana seorang individu tumbuh dan berkembang sehingga terbentuklah citra diri yang berkenaan dengan pandangan

Dalam penelitian ini akan diketahui apakah faktor sosial, pribadi, psikologis, dan lokasi berpengaruh terhadap minat kerja paruh waktu (part time) bagi mahasiswa

• Pelaksana evaluasi kegiatan onientasi tenaga dokter, fisioterapis, dan perawat yang be kerja di Unit Rehabilitasi Medik oleh Kepala Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit

Karenanya metode ini juga dinamakan studi kasus (status study). Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar- standar sehingga penelitian ini disebut juga