• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA GERAKAN ORGANISASI WANITA DENGAN KEMENANGAN PEMILUKADA CIAMIS TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA GERAKAN ORGANISASI WANITA DENGAN KEMENANGAN PEMILUKADA CIAMIS TAHUN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA GERAKAN ORGANISASI WANITA DENGAN KEMENANGAN PEMILUKADA CIAMIS TAHUN 2008.

Oleh:Winar Sari Sri Andini

NPM:083507001

Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi no.24 Tasikmalaya 46115

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ” Bagaimana Pengaruh Peran Gerakan Organisasi Wanita terhadap Kemenagan Engkon Komara dalam Pilkada Ciamis 2008”. Tujuan dari penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gerakan gabungan organisasi wanita terhadap kemenangan Engkon Komara dalam Pilkada Ciamis 2008. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei pada anggota gabungan organisasi wanita dengan jumlah sampel 375orang di Kabupaten Ciamis. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer Data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap responden dengan cara menyebarkan kuesinoer yang telah disiapkan. Data Sekunder Data yang diperoleh dari literatur-literatur dan instansi-instansi terkait yang hubunganya dengan penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara gerakan gabungan organisasi wanita Ciamis dalam kemenangan PEMILUKADA Ciamis tahun 2008 dapat ditarik kesimpulan bahwa gerakan gabungan organisasi wanita di Ciamis merupakan organisasi yang cukup efektif menampung kegiatan dan menyuarakan suara kaum wanita dari berbagai organisasi yang aktif di Ciamis dibawah asuhan pemerintah setempat. Gerakan gabungan organisasi wanita Ciamis keberadaanya berpengaruh penting, khususnya bagi anggota gabungan organisasi wanita itu sendiri, umumnya bagi kepentingan khalayak dimana gabungan organisasi wanita ini selalu berpartisifasi aktif dalam kegiatan-kegiatan kewanitaan formal maupun nonformal yang diselenggarakan di Kabupaten Ciamis.

(2)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah perjuangan kaum wanita Indonesia telah mencatat nama-nama wanita yang turut andil dalam aktivitas politik. Perjuangan fisik melawan penjajah telah mengabadikan nama-nama seperti Cut Nyak Dien, Martha Tiahahu, Yolanda Maramis dsb. Dalam pergerakan nasional muncul nama Rasuna Said dan Trimurti. Sedangkan RA Kartini dan Dewi Sartika, telah terpahat nama-nama mereka sebagai orang yang memperjuangkan hak-hak wanita untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan pria.

Era orde baru telah membuka jalan bagi para wanita untuk aktif berkiprah dalam segala aspek kehidupan termasuk politik. Berbagai bentuk perjuangan telah digeluti para wanita, seperti parlemen, kabinet, partai politik, LSM, dan sebagainya. Namun kesimpulan yang diambil delegasi 27 negara yang hadir dalam sebuah konferensi perempuan tahun 1994 lalu menyatakan bahwa akses perempuan Asia untuk terjun kebidang politik, masih rendah. Hal ini disebabkan perempuan Asia pada umumnya masih terbelenggu masalah klasik yakni adanya diskriminasi, kurangnya dana dan dukungan. Konferensi yang dihadiri para perempuan politisi dan akademisi serta organisasi swadaya itu bertujuan mencari solusi bagaimana caranya meningkatkan peranan perempuan dalam bidang politik, bidang yang secara tradisional dikuasai kaum laki-laki.

Seorang politisi sekaligus ilmuan wanita dari Bangladesh, Rounaq Johan mengatakan bahwa dari seluruh perempuan yang ada dimuka bumi ini, hanya 10 persen saja yang menduduki jabatan sebagai anggota parlemen. Sementara yang beroleh jabatan kabinet (menteri) hanya 4persen. Di Asia, tercatat hanya 5 perempuan yang (pernah) berhasil merebut posisi kepala negara, yakni Indira Gandhi di India, Sirimaaro Bandaranaike di Srilanka, Benazir Bhuto di Pakistan, Khaleda Zia di Banglades dan Corazon Aquino di Filipins (Mely. G Tan : 1991).

Arbi Sanit tahun 1997 dalam seminar “Peranan Wanita dalam Pesta Demokrasi” yang diselenggarakan oleh Fatayat NU dan Harian Republika menyatakan meski secara kuantitatif jumlah wanita Indonesia lebih banyak dibandingkan pria, perkembangan posisi dan peran politik wanita Indonesia amatlah lamban. Secara kualitatif, wanita Indonesia belum secara proporsional mempengaruhi dan menentukan proses dan produk politik Indonesia. Selanjutnya Dosen Fisip UI ini mengungkapkan data perkembangan data jumlah wanita dalam parlemen. Di DPR porsi wanita meningkat dari 6,25 persen pada tahun 1955 menjadi berturut-turut 7,17 persen pada tahun 1971, 8,48 persen pada tahun 1977 dan 9,35 persen pada tahun 1982 (Republika : 1995).

Terlepas dari suara-suara yang menyimpulkan bahwa jumlah wanita yang berkecimpung dalam politik masih terlalu sedikit, perlu kita cermati apa sebenarnya peran yang mereka mainkan. Roekmini Soejono tahun 1987 melihat bahwa kecendrungan wanita-wanita yang terjun dalam bidang politik belum sepenuhnya memberikan akses untuk meningkatkan pemberdayaan politik wanita. Hal ini disebabkan karena para wanita terjebak dengan budaya politik yang berlaku disamping hanya mementingkan masalah perananya (Roekmini : 1987).

(3)

Mencermati pendapat Roekmini Soejono tahun 1987, mungkin kita perlu bertanya apakah untuk meningkatkan pemberdayaan politik wanita kita perlu menduduki posisi tertentu, sehingga kita harus merasa terjebak dengan budaya politik yang ada?. Pemberdayaan politik kalau kita pikirkan ternyata tidak terus ditempuh dengan menduduki posisi tertentu (dalam kekuasaan). Beliau sebagai pengamat politik bisa bersuara lantang mengkritik peran politik wanita sekarang. Dengan demikian sebenarnya pemberdayaan politik bisa dilakukan oleh siapapun dengan kedudukan apapun.

Setiap orang yang ingin dirinya maju (apalagi menginginkan bangsanya maju) harus memiliki kesadaran politik. Dengan demikian ia akan menyadari apa yang harus diperbuat dan apa yang harus diberlakukan untuk dirinya dan bangsanya. Seperti pendapat Roekmini Soejono tahun 1987 juga kita tidak harus berfikir untuk satu bidang saja seperti adanya bidang wanita untuk wanita. Namun sudah seharusnya kita mampu berpikir dalam segala bidang. Karena suatu sistem itu tidak hanya terdiri dari satu bidang, tetapi banyak bidang yang saling terkait satu sama lain. Sehingga mengkhususkan diri hanya dalam satu bidang, sama saja dengan menanam kegagalan. Untuk itu dimanapun kita berkiprah, di situ pula kita harus menyadari bahwa dalam memandang setiap masalah harus dipandang secara integral, secara sistem. Kitapun tidak perlu terjebak pada budaya politik yang ada kalau kita tidak terpaku pada perjuangan untuk menduduki posisi tertentu (penentu kebijakan) dalam meyuarakan aspirasi perempuan. Dengan catatan, para wanita punya visi tertentu yang melatarbelakangi terlibatnya mereka dalam aktifitas politik.

Salah satu organisasi wanita yang berkecimpung dalam bidang politik dan tidak sedikit peranannya dalam pesta demokrasi di wilayah kabupaten Ciamis, baik pemilihan bupati maupun pemilihan gubernur dan Kepala Negara adalah organisasi wanita yang dinamakan GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Ciamis. Salah satu peranan yang tampak nyata dari dukungan organisasi wanita ini adalah saat pemilihan Bupati Ciamis periode 2008-2013.

Keberhasilan pasangan Bupati Engkon dan Iing menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2008-2013 didukung oleh masyarakat Ciamis diatas setengahnya. Berdasarkan data hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilkada Ciamis tahun 2008 dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi pemilih tercatat 73,22 persen atau 844.088 orang. Yang tidak menggunakan hak pilihnya adalah 26,78 persen atau 308.778 orang. Perolehan suara H.Engkon Komara dan H.Iing Syam Arifin adalah 41,32 persen atau 339.750 dari suara yang sah. Dari Hasil wawancara awal menurut sekertaris dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) (Ibu Munadi) dan di pertegas dengan pernyataan sekertaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis (Bapak Yusuf) pada waktu itu mereka menyatakan lebih dari 44 persen suara yang diperoleh Bupati (Engkon Komara) dan 149.490 orang didalamnya adalah Gabungan Organisasi Wanita (GOW) ( Rekapitulasi Pilkada : 2008).

Bertolak dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis lebih jauh tentang HUBUNGAN ANTARA GERAKAN ORGANISASI

(4)

WANITA DENGAN KEMENANGAN PEMILUKADA CIAMIS TAHUN 2008.

1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei pada anggota gabungan organisasi wanita dengan jumlah sampel 375orang di Kabupaten Ciamis. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder Data Primer, Data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung terhadap responden dengan cara menyebarkan kuesinoer yang telah disiapkan. Data Sekunder, Data yang diperoleh dari literatur-literatur dan instansi-instansi terkait yang hubunganya dengan penelitian ini. Pengukuran terhadap variabel penelitian, maka variabel penelitian tersebut perlu dijelaskan secara konsep yang selanjutnya akan diuraikan secara operasional. Agar memudahkan operasionalisasi dalam penelitian ini perlu dikemukakan secara tegas konsep-konsep yang digunakan dalam pengukuran. Pengukuran hubungan gerakan gabungan wanita terhadap kemenangan pilkada ciamis 2008 yang dilakukan melalui penilaian dengan menggunakan skor yang bersekala ordinal. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel gerakan gabungan organisasi wanita yang terdiri dari beberapa sub variabel yang terdiri dari : Indikator aktivitas (kegiatan) gabungan organisasi wanita dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan gabungan organisasi wanita, kehadiran anggota gabungan organisasi wanita dala setiap kegiatan. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring. Indikator participation (partisipasi) gabungan organisasi wanita dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota gabungan organisasi wanita dalam pilkada 2008. Pengukuran dilakukan dengan sistem skoring. Indikator hak suara gabungan organisasi wanita dalam penelitian ini adalah anggota gabungan organisasi wanitamenggunakan hak suara nya dalam pilkada 2008. Pengukuran dilakukan dengan sistem scoring.

Tabel 1. Indikator-indikator Gerakan Gabungan Organisasi Wanita

Variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran

(skor) Gerakan Gabungan Organisasi Wanita 1.Aktivitas 2.Participation 3.Hak suara -kegiatan -kehadiran -politiuk -pilkada -kampanye -partisipasi -pemilihan 2-6 3-9 2-6 2-6 2-6 2-6 2-6 Jumlah 15-54

(5)

Variabel kemenangan pilkada Ciamis 2008 Pengukuran variabel kemenangan pilkada Ciamis 2008 hasil suara terbanyak dalam pilkada ciamis 2008.

Tabel 2. Indikator Variabel Kemenangan Pilkada Ciamis 2008

Variabel Indikator Pengukuran

(Skor) Kemenangan Pilkada Ciamis 2008 -perolehan suara -dukungan 2-6 3-9 Jumlah 5-15

Analisis hubungan antara gerakan gabungan organisasi wanita dengan dalam kemenangan pilkada ciamis 2008 akan dianalisis baik hubungan (korelasi) secara simultan maupun parsial. Uji korelasi cara simultan antara variabel gerakan gabungan organisasi wanita terhadap kemenangan pilkada Ciamis 2008, diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS for MS Window 17.0. skala pengukuran dalam variable-variabel yang diteliti adalah sekala ordinal, uji yang digunakan adalah Korelasi Konkordans Kendal W dengan prosedur sebagai berikut :

1. Penentuan Hipotesis

H0 : W ≤ 0 : Tidak terdapat hubungan positif antara gerakan gabungan organisasi wanita dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008. H1 : W > 0 : Terdapat hubungan positif antara gerakan gabungan organisasi

wanita dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008. 2. Penentuan nilai koefisien Konkordansi Kendall (W)

a. Bila tanpa rank kembar atau rank kembar hanya sedikit digunakan rumus sebagai berikut :

W =

s dicari dengan mempergunakan rumus sebagai berikut S =

b. Untuk rank kembar yang cukup banyak digunakan rumus sebagai berikut W =

Keterangan :

W = koefisien konkordinasi Kendall T = faktor koreksi jumlah kuadrat

K = banyaknya himpunan ranking penjenjang

t = banyaknya observasi dalam suatu kelompok yang memperoleh angka sama untuk suatu ranking tertentu

(6)

n = banyaknya obyek atau individu yang diberi ranking s = jumlah kuadrat deviasi observasi

3. Kaidah Keputusan

Jika (n-1) terima dan tolak

Jika tolak dan terima

Uji korelasi selanjutnya untuk melihat secara parsial antara gerakan gabungan organisasi wanita terhadap kemenangan pilkada Ciamis 2008, diolah dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS for MS Window 17.0 Skala pengukuran dalam variabel-variabel yang diteliti adalah sekala ordinal, sehingga uji korelasi yang dipilih adalah Uji Korelasi Rank Spearman dengan prosedur analisis sebagai berikut :

1) Penentuan Hipotesis

 : 0 : tidak terdapat hubungan positif antara sub variabel aktivitas

dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008.

: > 0 : terdapat hubungan positif antara sub variabel aktivitas dengan

kemenangan pilkada Ciamis 2008.

 : 0 : tidak terdapat hubungan positif antara sub variabel

participation dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008.

: > 0 : terdapat hubungan positif antara sub variabel participation

dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008.

 : 0 : tidak terdapat hubungan positif antara sub variabel hak suara

dengan kemenangan pilkada Ciamis 2008.

: > 0 : terdapat hubungan positif antara sub variabel hak suara dengan

kemenangan pilkada Ciamis 2008. 2) Penentuan nilai korelasi

a. Bila tanpa rank kembar atau rank kembar hanya sedikit digunakan rumus sebagai berikut :

= 1-

b. Untuk rank kembar yang cukup banyak digunakan rumus sebagai berikut =

⇒ Nilai dan diperoleh dengan perumusan sebagai berikut

= Tx dan = Ty

Nilai Tx dan Ty dirumuskan berdasarkan formula sebagai berikut dan Ty =

t = banyak kembaran data n = jumlah sample/responden c. Pengujian (uji t)

dihitung dengan mempergunakan rumus

(7)

dicari pada derajat bebas (db) = n-2 dan taraf nyata (oc = 0,10)

Selanjutnya untuk memberikan interpretasi korelasi, maka dapat digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 :184) sebagai berikut :

Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2006 : 184)

Kemudian untuk mengetahui besarnya hubungan antara gerakan gabungan organisasi wanita Ciamis dalam kemenangan PEMILUKADA Ciamis tahun 2008, maka mengacu pada rumus Sugiyono (2006: 177) yaitu :

KD = 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

= Koefisien Korelasi Rank Spearman d. Kaidah Keputusan

Bila : < t ⟶ terima dan tolak

Bila : t ⟶ tolak dan terima

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis dengan anggota Gabungan Organisasi wanita (GOW). Waktu penelitian dibagi dalam beberapa tahapan, diantaranya :Tahapan persiapan yaitu penyusunan usulan penelitian pada bulan Agustus 2012, Tahap pengumpulan data di lapangan pada bulan Oktober, Tahap pengolahan data dan penulisan laporan hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai selesai.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan Organisasi Wanita dalam setiap kegiatan

Untuk mengetahui mengenai pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Gabungan Organisasi Wanita dan kehadiran anggota Gabungan Organisasi Wanita di Kabupaten Ciamis.

Penulis akan membahas dari data hasil penyebaran angket yang selanjutnya akan digabungkan dengan hasil wawancara untuk kemudian penulis mengambil keputusan. Kegiatan yang diselenggarakan GOW menyangkut segala hal kewanitaan Mengenai hal tersebut, berdasarkan jawaban 375 responden melalui angket diperoleh data seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1.1

Tanggapan Responden Mengenai

(8)

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 369 98,4 Kadang-kadang 6 1,6 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 98,4 persen yang memberikan jawaban Selalu dan 1,6 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai kegiatan yang diselenggarakan GOW menyangkut segala hal kewanitaan sebesar 98,4 persen menunjukan bahwa GOW berorientasi tentang segala hal yang menyangkut kewanitaan. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 1,6 persen menunjukan bahwa GOW berpihak kepada hal-hal yang menyangkut kewanitaan. Dilihat dari nilai tabel 4.1.1 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek.

Pelaksanaan kegiatan GOW yang menyangkut segala hal kewanitaan bias disimpulkan telah dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya penulis menyajikan pula tanggapan responden mengenai terjalinya komunikasi yang efektif diantara anggota GOW. Terjalinya komunikasi yang efektif antar anggota GOW Adapun mengenai terjalinya komunikasi yang efektif diantara anggota GOW dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1.2

Tanggapan Responden Mengenai

Terjalinya komunikasi yang efektif antar anggota GOW ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 218 58,1 Kadang-kadang 157 41,9 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 58,1 persen yang memberikan jawaban Selalu dan 41,9 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai terjalinya komunikasi yang efektif antar anggota GOW 58,1 persen menunjukan bahwa ada jalinan komunikasi yang efektif antar anggota GOW. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 41,9

(9)

persen menunjukan bahwa antar anggota GOW tidak terlihat secara signifikan sistem blok. Dilihat dari nilai tabel 4.1.2 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Pelaksanaan kegiatan GOW yang menyangkut terjalinya komunikasi antar anggota GOW dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai semua organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW. Semua organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW. Adapun mengenai semua organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1.3

Tanggapan Responden Mengenai

semua organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 252 67,2 Kadang-kadang 123 32,8 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 67,2 persen yang memberikan jawaban Selalu dan 32,8 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW 67,2 persen menunjukan bahwa ada semua organisasi yang tergabung dalam GOW selalu hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan GOW. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 32,8 persen menunjukan bahwa semua organisasi yang tergabung dalam GOW tidak semuanya hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW. Dilihat dari nilai tabel 4.1.3 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Semua organisasi yang tergabung dalam GOW selalu hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan GOW dengan rutin. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai kegiatan bulanan bermanfaat pada pekerjaan sehari-hari. Kegiatan bulanan bermanfaat pada pekerjaan sehari-hari Adapun mengenai kegiatan bulanan bermanfaat pada pekerjaan sehari-hari dapat dilihan pada tabel sebagai berikut Tabel 4.1.4

Tanggapan Responden Mengenai

(10)

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 355 94,7 Kadang-kadang 20 5,3 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 94,7 persen yang memberikan jawaban Selalu dan 5,3persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai kegiatan bulanan bermanfaat pada pekerjaan sehari-hari 94,7 persen menunjukan bahwa ada manfaat dari kegiatan bulanan pada pekerjaan sehari-hari. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 5,3 persen menunjukan bahwa kurangnya manfaat kegiatan bulanan pada kegiatan sehari-hari. Dilihat dari nilai tabel 4.1.4 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Kegiatan bulanan yang terselenggara bias disimpulkan bermanfaat baik pada pekerjaan sehari-hari.

Tabel 4.1.5

Rekapitulasi Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan Gabungan Organisasi Wanita dalam setiap kegiatan

Pernyataan Jawaban Responden J

u m la h Selal u Kad ang-kad ang Tida k pern ah f % f % F % f % Setiap kegiatan yang diselenggaraka n GOW menyangkut segala hal kewanitaan 3 6 9 9 8 , 4 6 1 , 6 3 7 5 1 0 0 Antar Organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan 2 1 8 5 8 , 1 1 5 7 4 1 , 9 3 7 5 1 0 0

(11)

yang diselenggaraka n GOW Semua organisasi yang tergabung dalam GOW hadir dalam setiap kegiatan yang diselenggaraka n GOW 2 5 2 6 7 , 2 1 2 3 3 2 , 8 3 7 5 1 0 0 Kegiatan bulanan bermanfaat pada pekerjaan sehari-hari 3 5 5 9 4 , 7 2 0 5 , 3 3 7 5 1 0 0

2.2 Pembahasan Mengenai Partisipasi yang dilakukan oleh GOW Kabupaten Ciamis

Partisipasi yang dilakukan oleh GOW Kabupaten Ciamis dapat diketahui. Penulis akan membahas dari data hasil penyebaran angket yang selanjutnya akan digabungkan dengan hasil wawancara untuk kemudian penulis mengambil keputusan. Keberadaan GOW berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis Adapun mengenai keberadaan GOW berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.1

Tanggapan Responden Mengenai

Keberadaan GOW berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 273 72,8 Kadang-kadang 91 24,3 Tidak pernah 11 2,9 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 72,8 persen yang memberikan jawaban Selalu, 24,3 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 2,9 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai

(12)

keberadaan GOW berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis 72,8 persen menunjukan bahwa adanya pengaruh yang cukup signifikan keberadaan GOW pada perkembangan politik di Ciamis. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 24,3 persen menunjukan bahwa kurangnya pengaruh keberadaan GOW pada perkembangan politik di Ciamis, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 2,9 persen menunjukan bahwa tidak adanya pengaruh keberadaan GOW pada perkembangan politik di Ciamis. Dilihat dari nilai tabel 4.2.1 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keberadaan GOW sangatlah berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis dengan baik. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai anggota GOW ada yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik. Anggota GOW ada yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik Adapun mengenai anggota GOW ada yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik dapat dilihan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.2.2

Tanggapan Responden Mengenai

Anggota GOW ada yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 296 78,9 Kadang-kadang 52 13,9 Tidak pernah 27 7,2 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 78,9 persen yang memberikan jawaban Selalu, 13,9 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 7,2 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai anggota GOW ada yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik 78,9 persen menunjukan bahwa adanya anggota GOW yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 13,9 persen menunjukan bahwa kurangnya anggota GOW yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 7,2 persen menunjukan bahwa tidak adanya anggota GOW yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik. Dilihat dari nilai tabel 4.2.2 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan adanya anggota GOW yang terlibat langsung dan tergabung dalam partai politik. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan

(13)

responden mengenai GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA. GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA. Adapun mengenai GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.3

Tanggapan Responden Mengenai

GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 241 64,3 Kadang-kadang 102 27,2 Tidak pernah 32 8,5 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 64,3 persen yang memberikan jawaban Selalu, 27,2 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 8,5 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA sebesar 64,3 persen menunjukan bahwa GOW cukup berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 27,2 persen menunjukan bahwa GOW kurang berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 8,5 persen menunjukan bahwa GOW tidak ada peran aktif dalam setiap PEMILUKADA. Dilihat dari nilai tabel 4.2.3 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW cukup berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKADA. Kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKAD Adapun mengenai kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKADA dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.4

Tanggapan Responden Mengenai

Kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKADA ( N=375 )

(14)

Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 207 55 Kadang-kadang 122 32,6 Tidak pernah 46 12,4 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 55 persen yang memberikan jawaban Selalu, 32,6 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 12,4 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKADA 55 persen menunjukan bahwa setiap kegiatan yang diadakan sangatlah menunjang suksesnya PEMILUKADA. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 32,6 persen menunjukan bahwa kegiatan yang diadakan kurang menunjang suksesnya PEMILUKADA, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 12,4 persen menunjukan bahwa kegiatan yang diadakan tidaklah menunjang suksesnya PEMILUKADA. Dilihat dari nilai tabel 4.2.4 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa kegiatan yang diadakan sangatlah menunjang suksesnya PEMILUKADA. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara. Kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara. Adapun mengenai kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.5

Tanggapan Responden Mengenai

Kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 284 75,7 Kadang-kadang 85 22,6 Tidak pernah 6 1,7 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 75,7 persen yang memberikan jawaban Selalu, 22,6 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 1,7 persen yang

(15)

memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara sebesar 75,7 persen menunjukan bahwa kegiatan yang dilakukan GOW cukup mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 22,6 persen menunjukan bahwa kegiatan yang dilakukan GOW kurang mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 1,7 persen menunjukan bahwa kegiatan yang dilakukan GOW tidak mendukung terhaadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.2.5 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan GOW sangatlah mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara. GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala saerah, yaitu Engkon Komara Adapun mengenai GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara dapat dilihan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.6

Tanggapan Responden Mengenai

GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala saerah, yaitu Engkon Komara ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 266 70,9 Kadang-kadang 94 25,1 Tidak pernah 15 4 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 70,9 persen yang memberikan jawaban Selalu, 25,1 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 4 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara sebesar 70,9 persen menunjukan bahwa GOW sering turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 25,1 persen menunjukan bahwa GOW kurang turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 4 persen menunjukan bahwa GOW tidak pernah turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel

(16)

4.2.6 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW sering turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara. Calon Kepala Daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuasa, yaitu Engkon Komara. Adapun mengenai calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara dapat dilihan pada tabel sebagai beriku Tabel 4.2.7

Tanggapan Responden Mengenai

Calon Kepala Daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuasa, yaitu Engkon Komara. ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 295 78,7 Kadang-kadang 80 21,3 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 78,7 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 21,3 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara sebesar 78,7 persen menunjukan bahwa anggota GOW banyak memilih calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 21,3 persen menunjukan bahwa anggota GOW kurang memilih calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.2.7 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa anggota GOW banyak memilih calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuas, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Adapun mengenai berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2.8

(17)

Berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 286 76,3 Kadang-kadang 89 23,7 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 76,3 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 23,7 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebesar 76,3 persen menunjukan bahwa anggota GOW sering berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 23,7 persen menunjukan bahwa anggota GOW kurang berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.2.8 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa anggota GOW sering berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan oleh salah satu calon, yaitu Engkon Komara.

Tabel 4.2.9

Rekapitulasi Mengenai Partisipasi yang dilakukan oleh GOW Kabupaten Ciamis

Pernyataan Jawaban Responden Juml

ah Selal u Kad ang-kad ang Tida k pern ah f % f % f % f % Keberadaan GOW berpengaruh pada perkembangan politik di Ciamis 2 7 3 7 2 , 8 9 1 2 4 , 3 1 1 2 , 9 3 7 5 1 0 0 Anggota GOW ada yang terlibat

2 9 7 8 5 2 1 3 2 7 7 , 3 7 1 0

(18)

Pernyataan Jawaban Responden Juml ah Selal u Kad ang-kad ang Tida k pern ah f % f % f % f % langsung dan tergabung dalam partai politik 6 , 9 , 9 2 5 0 GOW berperan aktif dalam setiap PEMILUKADA 2 4 1 6 4 , 3 1 0 2 2 7 , 2 3 2 8 , 5 3 7 5 1 0 0 Kegiatan yang diadakan menunjang suksesnya PEMILUKADA 2 0 7 5 5 1 2 2 3 2 , 6 4 6 1 2 , 4 3 7 5 1 0 0 Kegiatan yang dilakukan GOW mendukung terhadap salah satu peserta PEMILUKADA , yaitu Engkon Komara 2 8 4 7 5 , 7 8 5 2 2 , 6 6 1 , 7 3 7 5 1 0 0

GOW turut serta dalam kampanye salah satu calon kepala daerah, yaitu Engkon Komara 2 6 6 7 0 , 9 9 4 2 5 , 1 1 5 4 3 7 5 1 0 0 Calon kepala daerah yang didukung dari pejabat yang masih berkuasa, yaitu Engkon Komara 2 9 5 7 8 , 7 8 0 2 1 , 3 3 7 5 1 0 0 Berpartisipasi langsung dalam setiap kampanye yang diadakan 2 8 6 7 6 , 3 8 9 2 3 , 7 3 7 5 1 0 0

(19)

Pernyataan Jawaban Responden Juml ah Selal u Kad ang-kad ang Tida k pern ah f % f % f % f %

oleh salah satu

calon, yaitu

Engkon Komara

2.3 Pembahasan Mengenai Hak suara yang diberikan oleh GOW dalam PEMILUKADA Ciamis 2008.

Untuk mengetahui mengenai hak suara yang diberikan oleh GOW dalam PEMILUKADA Ciamis 2008. Penulis akan membahas dari data hasil penyebaran angket yang selanjutnya akan digabungkan dengan hasil wawancara untuk kemudian penulis mengambil keputusan. Suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA cukup signifikanAdapun mengenai suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA cukup signifikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.1

Tanggapan Responden Mengenai

Suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA cukup signifikan ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 301 80,3 Kadang-kadang 74 19,7 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 80,3 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 19,7 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA sebesar 80,3 persen menunjukan bahwa suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA sangat signifikan. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 19,7 persen menunjukan bahwa suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA kurang signifikan . Dilihat dari nilai tabel 4.3.1 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA sangatlah signifikan. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu

(20)

calon saja, yaitu Engkon Komara. Suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara

Adapun mengenai suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.2

Tanggapan Responden Mengenai

Suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 298 79,5 Kadang-kadang 77 20,5 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 79,5 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 20,5 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara sebesar 79,5 persen menunjukan bahwa suara yang disumbangkan GOW mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 20,5 persen menunjukan bahwa suara yang disumbangkan GOW kurang mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.3.2 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa suara yang disumbangkan GOW sangat mengarah pada salah satu calon saja, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara. GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara

Adapun mengenai mengenai GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.3

Tanggapan Responden Mengenai

GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 256 68,3

(21)

Kadang-kadang

98 26,1

Tidak pernah 21 5,6

Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 68,3 persen yang memberikan jawaban Selalu, 26,1 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang dan 5,6 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara sebesar 68,3 persen menunjukan bahwa GOW ikut aktif menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 26,1 persen menunjukan bahwa GOW kurang ikut serta dalam menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara, dan jawaban tidak pernah sebesar 5,6 persen menunjukan bahwa GOW tidak ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.3.3 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW ikut aktif dalam menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala Daerah, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara. GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara Adapun mengenai mengenai GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut Tabel 4.3.4

Tanggapan Responden Mengenai

GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 240 64 Kadang-kadang 135 36 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 64 persen yang memberikan jawaban

(22)

Selalu, dan 36 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebesar 64 persen menunjukan bahwa GOW sering melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 36 persen menunjukan bahwa GOW kurang melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.3.4 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW sering melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan kepada salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara. GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara Adapun mengenai mengenai GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.5

Tanggapan Responden Mengenai

GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 285 76 Kadang-kadang 90 24 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 76 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 24 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebesar 76 persen menunjukan bahwa GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 24 persen menunjukan bahwa GOW tidak mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.3.5 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelekPenulis simpulkan

(23)

bahwa GOW sangatlah mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon, yaitu Engkon Komara . Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan. GOW mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan Adapun mengenai mengenai GOW mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.6

Tanggapan Responden Mengenai

GOW mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 128 34,1 Kadang-kadang 243 64,8 Tidak pernah 13 1,1 Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 34,1 persen yang memberikan jawaban Selalu, 64,8 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang, dan 1,1 persen yang memberikan jawaban tidak pernah. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW kurang mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan sebesar 34,1 persen menunjukan bahwa GOW sangatlah mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 64,8 persen menunjukan bahwa GOW kurang begitu mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan, dan jawaban yang tidak pernah sebesar 1,1 persen menunjukan bahwa GOW tidak pernah mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan. Dilihat dari nilai tabel 4.3.6 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW kurang begitu mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara. GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara Adapun mengenai GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(24)

Tanggapan Responden Mengenai

GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara

( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 298 79,5 Kadang-kadang 77 20,5 Tidak pernah Jumlah 375 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 79,5 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 20,5 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebesar 79,5 persen menunjukan bahwa GOW berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 20,5 persen menunjukan bahwa GOW kurang berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Dilihat dari nilai tabel 4.3.7 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Penulis simpulkan bahwa GOW sangatlah berusaha maksimal dalam memenangkan perolehan suara salah satu calon, yaitu Engkon Komara. Selanjutnya penulis sajikan pula tanggapan responden mengenai calon yang didukung GOW juga mendukung terhaadap keberadaan dalam kegiatan GOW. Calon yang didukung GOW juga mendukung terhadap keberadaan dalam kegiatan GOW. Adapun mengenai calon yang didukung GOW juga mendukung terhaadap keberadaan dalam kegiatan GOW dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3.8

Tanggapan Responden Mengenai

Calon yang didukung GOW juga mendukung terhadap keberadaan dalam kegiatan GOW ( N=375 ) Alternatif Jawaban Frekuensi % Selalu 309 82,4 Kadang-kadang 66 17,6 Tidak pernah Jumlah 375 100

(25)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, menunjukan bahwa terdapat jumlah jawaban dari reponden yaitu 82,4 persen yang memberikan jawaban Selalu, dan 17,6 persen yang memberikan jawaban kadang-kadang. Dari nilai yang diperoleh mengenai calon yang didukung GOW juga mendukung terhaadap keberadaan dalam kegiatan GOW sebesar 82,4 persen menunjukan bahwa calon yang didukung GOW juga sangatlah mendukung terhaadap keberadaan dalam kegiatan GOW. Sedangkan jawaban yang kadang-kadang sebesar 17,6 persen menunjukan bahwa calon yang didukung GOW kurang mendukung terhadap keberadaan dalam kegiatan GOW . Dilihat dari nilai tabel 4.3.8 diatas kalau kita buat satu katagori dengan menyamakan selalu dengan sangat baik, kadang-kadang dengan sedang,tidak pernah dengan jelek. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa calon yang didukung GOW sangatlah mendukung terhadap keberadaan dalam kegiatan GOW.

Tabel 4.3.9

Rekapitulasi Mengenai Hak suara yang diberikan oleh GOW dalam PEMILUKADA Ciamis 2008

Pernyataan Jawaban Responden Juml

ah Sela lu Kad ang-kada ng T id a k p er n a h f % f % f % f % Suara yang disumbangkan GOW dalam PEMILUKADA cukup signifikan 3 0 1 8 0 , 3 7 4 1 9 , 7 3 7 5 1 0 0 Suara yang disumbangkan GOW hanya mengarah pada salah satu calon

saja, yaitu Engkon Komara 2 9 8 7 9 , 5 7 7 2 0 , 5 3 7 5 1 0 0 GOW ikut menggalang perolehan suara salah satu calon Kepala daerah, 2 5 6 6 8 , 3 9 8 2 6 , 1 2 1 5 , 6 3 7 5 1 0 0

(26)

Pernyataan Jawaban Responden Juml ah Sela lu Kad ang-kada ng T id a k p er n a h f % f % f % f % yaitu Engkon Komara GOW melakukan kegiatan di waktu lain selain pertemuan rutin dalam rangka memberi dukungan pada salah satu calon,

yaitu Engkon Komara 2 4 0 6 4 1 3 5 3 6 3 7 5 1 0 0 GOW mengharuskan anggotanya untuk mendukung salah satu calon,

yaitu Engkon Komara 2 8 5 7 6 9 0 2 4 3 7 5 1 0 0 GOW mengikuti langsung kampanye salah satu calon, yaitu Engkon Komara sebagai bentuk dukungan 1 2 8 3 4 , 1 2 4 3 6 4 , 8 1 3 1 , 1 3 7 5 1 0 0 GOW berusaha maksimal dalam memenangkan 2 9 8 7 9 , 7 7 2 0 , 3 7 5 1 0 0

(27)

Pernyataan Jawaban Responden Juml ah Sela lu Kad ang-kada ng T id a k p er n a h f % f % f % f % perolehan suara salah satu calon,

yaitu Engkon Komara 5 5 Calon yang didukung GOW juga mendukung terhadap keberadaan dalam kegiatan GOW 3 0 9 8 2 , 4 6 6 1 7 , 6 3 7 5 1 0 0

2.4. Hubungan Anatara Gerakan Gabungan Organisasi Wanita Ciamis Dalam Kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008

Bahwa untuk menganalisa hubungan secara simultan antara gerakan gabungan organisasi wanita Ciamis dengan kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008, penulis menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for window, dengan menggunakan korelasi w-kendall. Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan korelasi W-Kendall dapat terlihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.4.1 Kendall’s W Tes Ranks Mean Rank x1 2.84 x2 1.99 x3 3.04 Y 2.13

(28)

Test Statistics N 375 Kendall's Wa .280 Chi-Square 314.677 Df 3 Asymp. Sig. .000 a. Kendall's Coefficient of Concordance

Berdasarkan hasil penghitungan tabel diatas menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara gerakan GOW dalam kemenangan PILKADA Ciamis 2008, hal tersebut dapat dilihat dari suara yang disumbangkan oleh GOW terhadap pasangan Engkon Komara yang signifikan. Terlihat dari data table diatas yaitu tingkat signifikan adalah 0,00 atau mempunyai tingkat kepercayaan 100%. Meskipun signifikan,tetapi nilai korelasinya tergolong rendah yaitu 0,28, hal itu dikarenakan kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008 atas peran serta seluruh masyarakat Ciamis dari berbagai kalangan dan sebagian kecilnya dari peran GOW. Selanjutnya untuk melihat hasil uji secara parsial antara variabel aktivitas (x1), partisipasi (x2), dan hak suara (x3) terhadap kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008 (y) dapat dilihat hasil uji pada tabel berikut :

Tabel 4.4.2

Koefisien Korelasi Sperman

x1 x2 x3 Y Spearman's rho x1 Correlation Coefficient 1. 000 .9 39** .8 56** .9 17** Sig. (1-tailed) . .0 00 .0 00 .0 00 N 37 5 37 5 37 5 37 5 x2 Correlation Coefficient .9 39** 1. 000 .8 74** .8 73** Sig. (1-tailed) .0 00 . .0 00 .0 00 N 37 5 37 5 37 5 37 5 x3 Correlation Coefficient .8 56** .8 74** 1. 000 .7 96** Sig. (1-tailed) .0 00 .0 00 . .0 00

(29)

N 37 5 37 5 37 5 37 5 y Correlation Coefficient .9 17** .8 73** .7 96** 1. 000 Sig. (1-tailed) .0 00 .0 00 .0 00 . N 37 5 37 5 37 5 37 5 **. Correlation is significant at the 0.01 level

(1-tailed).

Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa hubungan antara aktivitas GOW terhadap kemenangan PILKADA Ciamis 2008 sangat signifikan terlihat dari nilai korelasi antara variabel aktivitas,partisipasi dan hak suara dengan kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008 sebesar berturut-turut 0,917 , 0,873 , dan 0,796. Nilai korelasi 0,917 yaitu variabel aktivitas, kegiatan yang dilakukan GOW sangat berpengaruh terhadap kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008, begitupun nilai korelasi 0,873 yaitu variabel partisipasi, partisipasi yang dilakukan oleh GOW sangat berpengaruh terhadap kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008 dan korelasi 0,796 yaitu variabel hak suara, hak suara yang dmiliki GOW cukup memberikan pengaruh terhadap kemenangan PEMILUKADA Ciamis 2008. Memberikan interpretasi korelasi, maka dapat digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006 :184) sebagai berikut :

Tabel 4.4.3 Interpretasi Korelasi Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2006 : 184

Berdasarkan uraian diatas, penulis simpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dengan kriteria sangat kuat antara gerakan gabungan organisasi wanita Ciamis dalam kemenangan PEMILUKADA Ciamis tahun 2008. “Hubungan Antara Gerakan Gabungan Organisasi Wanita Ciamis Dalam Kemenangan PEMILUKADA Ciamis tahun 2008” dapat terbukti. Hal tersebut memiliki arti bahwa gerakan gabungan organisasi wanita memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemenangan PEMILUKADA Ciamis tahun 2008. Keduanya memiliki hubungan yang sangat positif terlihat jelas dari keberadaan gerakan gabungan organisasi wanita yang didukung penuh oleh pemerintahan dalam melakukan kegiatan-kegiatanya begitupun dengan kemenangan Engkon Komara dimana hak suara yang diberikan gerakan

(30)

gabungan organisasi wanita sangat signifikan dalam memenangkan Engkon Komara sebagai Bupati periode 2008-2013.

3. DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik Republika. 2001. Indonesia

Budiarjo, Mariam. 1994. Demokrasi di Indonesia : Demokrasi Parlement dan Demokrasi Pancasila. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hall, Ingrid. 1991. Perempuan Karier : Sebuah Ilustrasi dari Kanada. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Kusumaatmdja, Sarwono. 2007. Politik dan Perempuan. Koekosan. Depok.

Mely G. Tan. 1991. Perempuan Indonesia Pemimpin Masa Depan?. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Nilakusuma, S. 1960. Wanita di Dalam dan di Luar Rumah. NV. Nusantara. Bukit Tinggi.

Nugroho, Dr Riant. 2008. Gender dan Strategi dan Pengurus Utamanya di Indonesia. Yogyakarta.

Republika. 15 September 1995, 20 Desember 1996, 30 September 1996, 27 Juni 1996, 24 Mei 1996.

Roekmini Soejono, (1987) Peran Perempuan dalam Politik. Gramedia. Bandung Sinaga, Kastarius. 2003. Penilaian Kepala Daerah Langsung Kota dan Kabupaten :

Beberapa contoh awal, dalam Abdul Gaffar Karim (ed), Kompleksitas Persoalan Otonomi di Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta

Sukarno. 1963. Sarinah : Kewajiban Wanita Dalam Perjodohan Republik Indonesia. Buku-buku Krangan Presiden Sukarno. Jakarta.

Suryohadiprojo, Sayidiman. 1987. Menghadapi Tantangan Masa Depan. PT.Gramedia. Jakarta.

Suwando, Nani. 1981. Kedudukan Wanita Indonesia dalam Hukum dan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Jakarta.

(31)

Sumber lain :

Andrias, M Ali, Widiastuti Wiwi. 2009. Persepsi Parpol terhadap Ketentuan Kuota 30persen Perempuan. Fisip Unsil. Tasikmalaya.

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-undang No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Undang-Undang Pemilu 2008. 2008. Sinar Grafika. Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Indikator-indikator Gerakan Gabungan Organisasi Wanita
Tabel 2. Indikator Variabel Kemenangan Pilkada Ciamis 2008
Tabel 4.4.1  Kendall’s W Tes  Ranks  Mean  Rank  x1  2.84  x2  1.99  x3  3.04  Y  2.13
Tabel 4.4.3  Interpretasi Korelasi  Interval Koefisien  Interpretasi  0,00 – 0,199  Sangat Rendah  0,20 – 0,399  Rendah  0,40 – 0,599  Sedang   0,60 – 0,799  Kuat  0,80 – 1,000  Sangat Kuat  Sumber : Sugiyono, 2006 : 184

Referensi

Dokumen terkait

Jika sel punca manusia digabungkan dengan sel punca tumbuhan mungkin dapat bermanfaat daripada terapi dengan salah satu sel punca dikarenakan efek yang dimiliki masing-masing

Data di atas menunjukkan mahasiswa Fakultas ilmu Sosial dan Politik telah memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai sampah.. Tinggi tingkat pengetahuan

Dari hasil penelitian identifikasi bakteri pada sputum pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis eksaserbasi akut di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dapat disimpulkan hal hal

Dengan demikian pengendalian kecepatan motor induksi 1 phasa dengan perubahan tegangan input kumparan stator hanya dapat dilakukan pada motor yang menggunakan

Di Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan perkumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan nama Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914 menjadi bagian wanita dari Muhammadiyah

Data kuantitatif yaitu hasil belajar mengarang sederhana siswa sedangkan data kualitatif kalimat-kalimat yang menggambarkan aktivitas dari keaktifan siswa dalam mengikuti

Langkah-langkah yang diperlukan manajemen untuk meningkatkan kualitas kepegawaian agar memiliki keunggulan daya saing dan bekerja secara profesional adalah dengan

Hasil pengenalan terbaik yang didapatkan dari percobaan FNN dalam mengklasifikasi 20 citra buah manggis (data testing) menjadi kelas ekspor dan kelas lokal