• Tidak ada hasil yang ditemukan

biologi x

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "biologi x"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1. Ruanglingkup Bio ( X )

RUANG LINGKUP BIOLOGI STANDAR KOMPETENSI :

Siswa mampu memahami hakekat Biologi sebagai ilmu, menemukan obyek dan ragam persoalan dari berbagai tingkat organisasi kehidupan yang ada dilingkungan sekitar

KOMPETENSI DASAR :

1.1. Siswa mampu memahami ruang lingkup biologi

1.2. Siswa mampu mengkomunikasikan mempelajari biologi berdasarkan pengamatan Apa yang akan dipelajari ?

1. Hakekat Biologi sebagai sebagai ilmu. 2. Organisasi kehidupan tingkat molekul dan sel 3. Organisasi kehidupan tingkat jaringan dan organ 4. Organisasi kehidupan tingkat individu dan populasi 5. Organisasi kehidupan tingkat ekosistem

6. Peranan ilmu biologi bagi kehidupan manusia

KEGIATAN SISWA 1.Buatlah sebuah artikel yang berjudul “Dampak penebangan hutan secara sembarangan ”. Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah

a. Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi. b. akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan. c. bagaimana cara menanggulanginya?

PENDAHULUAN

A Hakekat Biologi sebagai sebagai Ilmu

Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA merupakan terjemahan kata-kata inggris “ natural science” Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam , Science artinya ilmu pengetahuan alam secara singkat sering disebut Sains. jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa di alam ini Ahli-ahli mendefinisikan IPA dengan berbagai cara , Ada yang mendefinisikan IPA sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian kebendaan dan didasarkan pada umumnya atas hasil percobaan atau pengamatan dan induksi.

Ada pula yang mendefinisikan IPA sebagai : “ Susunan teratur pengetahuann yang diperoleh manusia Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajajari tentang kehidupan. Biologi termasuk kedalam kelompok Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) bersama dengan Fisika Kimia dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA), Biologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu „bios‟ dan „logos‟ yang artinya „hidup‟ dan „ilmu‟. Jadi secara sederhana Biologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang hidup. Pengertian ini kemudian berkembang dan disempurnakan sehingga mencakup seluruh objek atau kajiannya yang sangat luas itu.

Biologi merupakan ilmu yang mengkaji makhluk hidup dengan segala permasalahannya. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan permasalahannya dari berbagai tingkat organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,populasi, komunitas, ekosistem, biosfer). Teknologi menentukan perkembangan ilmu Biologi.

meliputi kelima Kingdom/Regnum dan Virus. Kelima Kingdom tersebut adalahAnimalia (hewan), Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), Protista dan Monera.

Objek atau kajian dalam Biologi meliputi kelima Kingdom/Regnum. 1.Animalia (hewan),

(2)

3.Fungi (jamur), 4.Protista

5.Monera. dan Virus

Adapun objek-objek tersebut selanjutnya akan dikaji lebih jauh mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu molekul hingga lingkup bioma di permukaan bumi. Dimana interaksi antarbioma di permukaan bumi ini membentuk lapisan

makhluk hidup di bumi yang dikenal sebagai Biosfer.

Kemudian bagaimanakah caranya mempelajari Biologi yang objek/kajiannya sangat luas itu? Ya benar, caranya adalah dengan memilah-milah materi-materinya berdasarkan objek atau kajiannya, baru kemudian mempelajarinya secara lebih mendalam pada setiap objek/kajian tersebut. Baiklah sekarang mari kita mulai saja mempelajari cabang-cabang Biologi tersebut

No

Cabang

Biologi Artinya

1 Agronomi

Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya misalnya budidaya kelapa sawit , karet , teh , kopi , cacao dll

2 Anatomi

Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian dari struktur tubuh makhluk hidup

3 Andrologi

Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria misalnya testosteron , androgen ICSH

4 Botani Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan

5 Ekologi

Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan

6 Embriologi

Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio ( calon individu baru )

7

Endokrinologi

: Ilmu yang mempelajari tentang hormon

8 Evolusi

Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari bentuk-bentuk yang sederhana sampai pada bentuk yang paling rumit.

9. Fisiologi Ilmu yang mempelajari tentang fungsi faal tubuh makhluk hidup

10. Genetika Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat keturunan

11 Higiene

Ilmu yang mempelajari tentang pangan dan gizi, pertanian, dan industri pemeliharaan kesehatan makhluk hidup

12 Histologi Ilmu yang mempelajari tentang jaringan

13 Kardiologi

Ilmu yang mempelajari khusus mempelajari penyakit jantung dan pembuluh darah

14 Mikrobiologi Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme

15 Morfologi Ilmu yang mempelajari tentang bentuk luar tubuh makhluk hidup

16 Paleontologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil

17 Sanitasi Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan

(3)

19 Virologi Ilmu yang mempelajari tentang virus dan pengaruhnya

20 Zoologi Ilmu yang mempelajari tentang hewan

Masih banyak cabang biologi yang lain

Berdasarkan tingkat organisasi kehidupannya, biologi mengkaji kehidupan dari tingkat molekul hingga tingkat bioma.

1 . K E H I D U P A N P A D A T I N G K A T M O L E K U L I L M U Y A N G B E R P E R A N A N A D A L A H B I O L O G I M O L E K U L E R , B I O K I M I A , D A N G E N E T I K A 2 . K E H I D U P A N P A D A T I N G K A T S E L , S I T O L O G I 3 . K E H I D U P A N P A D A T I N G K A T J A R I N G A N I L M U Y A N G B E R P E R A N A N H I S T O L O G Y 4 . K E H I D U P A N P A D A T I N G K A T O R G A N D A N S Y S T E M O R G A N . I L M U Y A N G B E R P E R A N A N A N A T O M I D A N F I S I O L O G I 5 . K E H I D U P A N P A D A T I N G K A T E K O S I S T E M I L M U Y A N G B E R P E R A N A N E K O L O G I , I L M U L I N G K U N G A N , T O K S I K O L O G I , D A N L I M N O G I I D A N L A I N - L A I N

Ruang lingkup, kedudukan ilmu biologi dengan ilmu lain Kajian ruang lingkup biologi yang dipelajari meliputi:

1. Objek dan ragam persoalan Biologi dari berbagai tingkat organisasi kehidupan,

2. Cabang-cabang Biologi dan pemanfaatannya bagi manusia serta lingkungannya.

Objek dalam biologi sangat luas mencakup segala sesuatu mengenai peri kehidupan makhluk hidup menurut tingkatan-tingkatan yang saling berhubungan, hal itulan yang menyebabkan terbentuknya cabang ilmu-ilmu biologi .

(4)

Gambar 1.1. Ruang Lingkup Biologi

1). Organisasi Tingkat Molekul dan Sel

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka para ahli biologi yang dulunya hanya dengan menggunakan mikroskop biasa yang hanya mampu memperbesar 1000 X hanya dapat mengamati sel tidak secara lengkap , setelah ditemukan mikroskop elektron yang dapat memperbesar obyek pengamatan sampai 1000.000 X maka isi daripada sel dapat diamati secara lengkap bahkan telah menemukan molekul-molekul yang menyusun zat kehidupan Dengan alat dan teknik kimia pun, struktur sub selular (organel) ini dapat dipisahkan lagi menjadi makro molekul, molekul yang lebih sederhana, bahkan hingga atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya.

Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul organik ini ada 4 macam atau golongan yaitu

a). Molekul lipid.

Lipid adalah hidrofobik (tidak larut dalam air ) Tubuh menyimpan lemak sebagai cadangan energi dan dengan demikian jauh lebih sulit untuk memecah jadi energi dari pada karbohidrat.Molekul ini mengandung sejumlah besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di dalam sel terdapat bermacam jenis lipid, diantaranya adalah lemak, fosfolipid merupakan suatu gliserida yang mengandung fosfor, steroid. Lemak, baik lemak jenuh (yang berasal dari hewan) maupun lemak tak jenuh (yang berasal dari minyak tumbuhan) merupakan sumber cadangan energi bagi organisme hidup. Fosfolipid merupakan bagian penting penyusun membran sel. Steroid misalnya kolesterol merupakan bahan baku pembuatan garam-garam empedu, vitamin D dan beberapa hormon (estrogen, progesteron, dan testosteron). Garam-garam empedu penting untuk mengemulsi lemak agar lemak yang kita makan dapat tercerna dan terserap usus kita. Bila kadar kolesterol dalam darah berlebihan akan menjadi penyebab utama peyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh nadi tajuk atau arteri koronaria).

b. Molekul karbohidrat

Molekul ini mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh karbohidrat adalah glukosa. Glukosa ini merupakan sumber energi atau bahan bakar terpenting bagi organisme hidup. Glukosa ini juga merupakan monomer atau unit/satuan penyusun polimer karbohidrat seperti pati dan selulosa. Pati yang merupakan polimer dari glukosa, ada 2 macam yaitu amilosa dan amilopektin. Pati tidak dapat larut dalam air jadi dapat dimanfaatkan sebagai depot penyimpanan glukosa. Tumbuhan yang kelebihan glukosa akan merubahnya menjadi pati sebagai makanan cadangan. Pati banyak terdapat dalam kentang, padi, jagung dan gandum. Seperti halnya dengan pati, selulosa adalah suatu polisakarida dengan glukosa sebagai monomernya. Tetapi bentuk ikatan antarglukosanya berbeda dengan ikatan antar glukosa pada pati. Ikatan antarglukosa pada selulosa sedemikian rupa menghasilkan suatu molekul yang panjang,

(5)

lurus, kaku dan rapat, sehingga selulosa berbentuk rangkaian serat yang panjang dan kaku, suatu bahan baku yang sempurna sebagai penyusun dinding sel tumbuhan.

c. Molekul Protein

Molekul ini adalah makro molekul yang polimer (dibangun oleh asam amino sebagai monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O) dan nitrogen (N), dan kadang-kadang disertai unsur sulfur (S), dan posfor (P). Kira-kira 50% dari berat kering organisme hidup adalah protein. Protein dalam organisme hidup ini ada yang berperan sebagai enzim, sumber energi,persediaan makanan, Protein juga merupakan bahan untuk perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh. Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk berbagai macam protein dalam tubuh organisme hidup.

d. Molekul Asam nukleat

Molekul ini merupakan satu-satunya molekul yang membawa informasi genetik organisme hidup. Terdapat 2 golongan besar asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA).

2). Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan dan Organ

Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh organisme uniseluler, tetapi hanya dimiliki oleh organisme multiseluler. Mengapa? Ya, karena seluruh aktivitas hidup pada organisme uniseluler dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada organisme multiseluler aktivitas hidup dilaksanakan oleh banyak sel yang terorganisasi atau teratur dan saling berhubungan dengan baik hingga menjadi satu kesatuan fungsi membentuk satu tubuh individu. Organisasi kehidupan setelah tingkat molekul dan sel adalah tingkat jaringan dan organ.

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang mampu melaksanakan satu fungsi tertentu.

Pada dunia hewan tingkat tinggi dan manusia terdapat 5 macam jaringan dasar penyusun tubuhnya. Kelima jaringan tersebut adalah jaringan: epitelium, otot, ikat/penghubung, tulang dan saraf. Sedangkan pada dunia tumbuhan terdapat 7 macam jaringan dasar penyusun tubuh. Ketujuh jaringan dasar tersebut adalah jaringan: epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem dan floem.

Contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan xilem yang tersusun oleh sel-sel xilem, yang bertugas membawa air dan garam mineral dari tanah sampai ke daun.

Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan saraf. Jaringan saraf ini tersusun oleh sel-sel saraf (neuron), yang bertugas menghantarkan impuls.

3). Organisasi Kehidupan Tingkat Individu dan Populasi

Sistem Organ adalah kumpulan beberapa organ dengan sistem tertentu untuk melaksanakan fungsi hidup tertentu. Setiap organ yang tersusun atas beberapa jaringan, mempunyai fungsi-fungsi spesifik.

Misalnya jantung untuk memompa darah, paruparu untuk respirasi, lambung untuk mencernakan makanan, usus halus untuk menyerap sari-sari makanan, otak untuk berpikir serta mengatur seluruh aktivitas organ, dan sebagainya.

Walaupun masing-masing organ menjalankan fungsinya sendiri-sendiri, namun antara organ yang satu dengan organ yang lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Misalnya, agar jantung dapat memompa darah, maka jantung

(6)

membutuhkan energi dan oksigen sebagai bahan bakarnya. Energi diperoleh dari nutrisi yang dicerna oleh lambung dan diserap oleh usus kemudian diantarkan oleh darah. Sedangkan oksigen diperoleh dari paru-paru yang juga diantarkan oleh darah. Proses-proses serupa ini juga terjadi pada organ-organ lainnya.

Pada tumbuhan, fungsi dan kerja daun, batang serta akar sangat saling terkait atau berhubungan dan mempengaruhi. Agar dapat berfotosintesis, menghasilkan karbohidrat dan oksigen, daun membutuhkan air dan garam mineral dari tanah serta karbondioksida dari udara. Bagaimanakah air dan garam mineral dari tanah dapat sampai ke daun? Untuk itu daun membutuhkan kerja serta fungsi akar yang menyerap air dan mineral dari dalam tanah dan kemudian diangkut melalui batang ke daun oleh xylem. Sedangkan CO2 diperoleh ari udara melalui stomata dari daun.

Kesimpulannya bahwa untuk menjalankan fungsinya, suatu organ akan melibatkan organ-organ lainnya. Hal ini menimbulkan pengelompokan kerja organ-organ yang memiliki suatu fungsi khusus, dan yang kemudian kita kenal sebagai

Adapun posisi berbagai organ di dalam tubuh hewan dan manusia disesuaikan

dengan fungsinya sebagai pembentuk sistem organ tertentu. Misalnya paru-paru;

organ ini terletak di rongga dada berhubungan dengan trakea dan berfungsi dalam

sistem respirasi; hati terletak di rongga perut dekat dengan lambung, pankreas,

dan usus, dan berfungsi dalam sistem pencernaan.

4). Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem dan Bioma

Anda sudah paham arti dari populasi dan komunitas, lalu apakah artinya ekosistem

dan bioma? Sebelum masuk ke dalam pengertian ekosistem, masih ingatkah

Anda apa artinya lingkungan biotik dan lingkungan abiotik? Ya betul, lingkungan

biotik adalah bagian lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang berupa benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Menurut Anda apakah lingkungan biotik saling berpengaruh dengan lingkungan abiotik? Ya betul, memang kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Coba berikan sebuah contoh mengenai pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan biotik, dan sebuah contoh pengaruh lingkungan biotik

terhadap lingkungan abiotik. Jika Anda dapat memberikan contoh-contoh seperti yang diminta tadi dengan benar, berarti pemikiran Anda sudah masuk ke dalam pengertian ekosistem.

Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Definisi yang lebih tepat mengenaiEkosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu

(7)

memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen. Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan

contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen)à ulat (Konsumen I) à ayam (Konsumen II) à musang (Konsumen III) à macan (Konsumen IV/Puncak). Coba Anda buat sebuah rantai makanan, Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web).

B. Masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan

Dengan kemajuan IPTEK, obyek biologipun berkembang sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks.

Berbagai ilmu terapan dalam biologi antara lain:

~ pertanian

~ peternakan

~ perikanan

~ kedokteran bersama dengan perkembangan teknologi dan disiplin ilmu lainnya, telah banyak membawa perubahan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan hidup manusia.

~ Bioteknologi pengguanaan mikroorganisme untuk kesejahteraan manusia mampu memecahkan berbagai masalah atau persoalan dalam hidup manusia; antara lain, teknik rekayasa genetika untuk menciptakan hewan dan tanaman transgenik, teknik superovulasi untuk perbanyakan ternak jenis unggul, teknik penyisipan atau pemisahan gen, teknik fertilisasi in vitro, teknik penyimpanan dan transfer embrio, inseminasi buatan, teknik kultur jaringan, teknik kloning, teknik mutasi buatan, teknik transplantasi organ, serta penemuan berbagai jenis obat, antibiotik dan vaksin.

Objek biologi diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi 5 Kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera). Kelima kingdom diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing organisme-organisme yang menyusunnya. Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. B. Whittaker pada tahun 1969.

Virus dipisahkan dari kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun atas banyak sel (bagi organisme)

(8)

Perhatikan Tabel klasifikasi menurut R Witakker Bahkan dalam perkembangan terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu: Plantae, Animalium, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.

Gambar 1.2. Tabel klasifikasi menurut R Witakker

Penelitian Ilmiah

Penelitian ilmiah merupakan kegiatan melalui tata cara tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan untuk menemukan jawaban suatu masalah. Hampir tidak ada dua orang ilmuwan yang menempuh pola atau cara yang persis sama dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi pasti ada persamaan yang menjadi indikator dalam melaksanakan metode yang ditempuh. Metode yang ditempuh itu adalah metode ilmiah atau cara kerja ilmiah.

Merencanakan suatu penelitian ilmiah, meliputi langkah-langkah berikut ini.

1. Menetapkan Bentuk Penelitian

Berdasarkan jenisnya, penelitian ilmiah dibedakan menjadi penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data hasil penelitian kualitatif berupa pernyataan (bukan angka), sedangkan data hasil penelitian kuantitatif berupa angka-angka. Penelitian dalam bidang Sains (Biologi, Fisika, Kimia dan IPBA) pada umumnya bersifat kuantitaif. Berdasarkan cara yang ditempuh, ada berbagai macam penelitian, misalnya penelitian eksperimen, penelitian survei, penelitian survei analitis, penelitian eksperimen semu dll. Penelitian di bidang sains lebih banyak digunakan cara eksperimen.

(9)

Masalah yang akan dipecahkan di dalam sustu penelitian harus dirumuskan dengan benar. Perumusan masalah harus menunjukkan inti permasalahan dan variabel-veriabelnya. Masalah harus singkat, jelas dan pada umumnya dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan.

Setelah masalah dirumuskan, kemudian dicari informasi lebih banyak yang bersangkutan dengan masalah tersebut. Informasi yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah dikesampingkan.

Tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat positif mengacu pada rumusan masalah. Penomoran tujuan penelitian disesuaikan dengan penomoran rumusan masalah (jika lebih dari satu). Pada dasarnya, tujuan penelitian merupakan kalimat pertanyaan pada rumusan masalah yang dirubah menjadi kalimat berita (positif).

3. Menyusun Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhada p masalah yang dirumuskan. Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya. Hipotesis harus menampilkan variabel-variabel dan hubungan antar variebal secara jelas

4. Menentukan Langkah Kerja dan Cara Pengumpulan Data

Langkah kerja penelitian sering disebut dengan metode penelitian, yaitu cara mengadakan penelitian, misalnya dengan cara eksperimen. Metode yang dipakai akan sangat menentukan variabel atau obyek penelitian dan sekaligus menentukan subyek penelitian dan sumber data.

Hal-hal penting yang perlu ada di dalam langkah ke empat ini adalah sebagai berikut. a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan tempat dilakukannya penelitian. b. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan didaftar agar tidak ada yang terlewat, dan tersedia sewaktu diperlukan. Alat dan bahan diperinci jumlah, spesifikasi dan kegunaannya masing-masing.

c. Populasi dan Sampel.

Populasi adalah seluruh obyek yang akan diteliti. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti yang secara representatif mewakili populasi. Ada macam-macam teknik atau cara di dalam menentukan sampel, misalnya teknik random sampling (acak).

d. Langkah Kerja Penelitian.

Langkah-langkah ini sering disebut sebgai teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data adalah langkah kerja untuk mendapatkan data. Di sini dituliskan langkah-langkah secara urut mulai dari mempersiapkan alat dan bahan sampai dengan mencatat data hasil penelitian.

5. Menetapkan Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek yang diukur, diamati atau diteliti. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang ditentukan oleh pelaku eksperimen. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas disebut variabel tergantung (dependen). 6. Menetapkan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu di dalam pengumpulan data. Instrumen penelitian yang dipakai harus disesuaikan dengan metode penelitian yang dipakai.

7. Menetapkan Cara Menganalisis Data

Teknik atau cara analisis data adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh, sehingga didapatkan kesimpulan penelitian. Data kuantitatif dianalisis menggunakan rumus-rumus statistik.

Analisis data kuantitatif sering dibantu dengan statistik. Teknik analisis statistik yang digunakan disesuaikan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis deskriptif, misalnya dapat menggunakan tehnik analisis statistik Chi Kuadrat (X2). Hipotesis komparatif, misalnya dapat menggunakan median test (uji median). Hipotesis asosiatif, misalnya menggunakan uji Koefisien Sperman Rank.

(10)

Tugas : Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya! PEMECAHAN MASALAH MALARIA SECARA ILMIAH

Alphonse Laveran, seorang dokter tentara berkebangsaan Perancis, pada tahun 1880 bekerja di Aljazair dengan tekun melakukan observasi, yaitu memeriksa darah penderita-penderita malaria. dari observasi yang dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh data bahwa pada setiap darah penderita malaria ditemukan benda berbentuk cincin, sedangkan pada darah orang-orang yang sehat tidak ditemukan benda-benda itu.

Penemuan tersebut mendorng Laveran untuk menduga bahwa benda aneh itu ada hubungannya dengan penyakit malaria. Selanjutnya Laveran mencoba menyuntikan darah yang berasal dari penderita malaria kepada orang yang sehat. Dari percobaan yang berulang kali, Laveran mencatat bahwa orang yang mendapat suntikan tersebut kejangkitan penyakit malaria.

Masalah yang belum terjawab adalah bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit malartia dari seseorang kepada orang lain. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Laveran, timbullah dugaan bahwa menularnya wabah malaria melalui serangga pengahisap darah.

Pada tahun 1897, Ronald Ross berusaha meneliti berjangkitnya wabah malaria. Dari pengamatannya ia berhasil mengumpulkan data bahwa orang-orang yang tidur dengan kelambu terhindar dari wabah malaria. Dengan hasil pengamatan tersebut, Ross mengemukakan bahwa menularnya wabah malaria disebabkan oleh sejenis nyamuk. Untuk menguji kebenarannya, ia menyuruh beberapa sukarelawan untuk tidur di tempat yang berkelambu dan ke dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk-nyamuk Anopheles betina. ternyata bahwa dua dari sukarelawan-sukarelawan tersebut kejangkitan malaria.

Pertanyaan :

1. Bagaimana rumusan masalah penelitian Laveran?

Jawab : ………..

2. Bagaimana rumusan hipotesis yang diajukan Laveran di dalam penelitian?

Jawab : ……….

Bagaimana eksperiman yang dilakukan oleh Laveran?

Jawab : ……….

3. Tuliskan data yang diperoleh dari eksperimen Laveran!

Jawab : ……….

4. Tuliskan kesimpulan yang diperoleh Laveran!

(11)

5. Dari hasil penelitian Laveran, timbul masalah baru yang dipecahkan oleh Ronald Ross. Bagaimana rumusan masalahnya ?

Jawab : ……….

6. Data apakah yang dikumpulkan Ross yang mendasari didalam merumuskan hipotesisnya?

Jawab : ……….

7. Bagaimana rumusan hipotesis yang dikemukakan Ross?

Jawab : ……….

8. Bagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Ross?

Jawab : ……….

9. Apakah tujuan dilaksanakannya eksperimen?

Jawab : ……….

10. Apakah data yang diperoleh dari eksperimen Ross?

Jawab : ……….

11. Apakah kesimpulan hasil penelitian Ross?

Jawab : ……….

12. Rumuskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Laveran dan Ross dalam hal memecahkan masalah malaria sehingga tergambarkan jelas metode ilmiah yang dianutnya!

Jawab : ………

Tugas : Bantulah Andi di dalam merencanakan penelitiannya berdasar latar belakang masalah berikut dengan mengisi titik-titik !

LATAR BELAKANG MASALAH

Seorang siswa SMU bernama Andi, setiap hari berjalan menuju sekolah melalui ladang tempat pak tani biasa bercocok tanam. Andi senang memperhatikan tanaman yang tumbuh di ladang pak tani. Diamatinya tanaman itu sejak ditanam hingga panen. Pada suatu ketika ia heran dan bertanya-tanya dalam hati,karena dari pengamatannya ia

(12)

menemukan hal yang luar biasa. Tanaman cabe yang ditanam bersamaan dari perbenihan yang sama, tidak berbunga pada waktu yang sama. Beberapa rumpun berbunga lebih dulu, yang lain dua minggu kemudian baru berbunga. Andi ingin tahu penyebabnya, ia ingin tahu jawabnya.

Andi mencari informasi kepada pak tani yang menanam cabe itu, dijawab oleh pak tani bahwa hal itu sudah biasa. Andi tidak puas dengan jawaban pak tani. Andi minta ijin untuk melihat-lihat dan meneliti keadaan tanaman lebih dekat. Andi mengamati lebih teliti tanaman dan keadaan sekitarnya. Tiap rumpun tanaman yang berbunga lebih dahulu diperiksa dan dibandingkan dengan tanaman lain yang berbunga lebih lambat. Ia tidak hanya mengamati tanamannya tetapi juga mengamati dan memeriksa tanah tempat tumbuhnya tanaman tersebut. Ia terperanjat dan gembira, karena menemukan suatu perbedaan tanah tempat tumbuh rumpun-rumpun itu. Andi menemukan dalam pengamatannya, bahwa rumpun-rumpun cabe yang berbunga lebih dulu ternyata tumbuh pada tanah yang banyak abu bekas pak tani membakar sampah dan rumput-rumput kering yang telah dibabat oleh pak tani. Menurut dugaannya, abu itulah yang menyebabkan rumpun-rumpun tertentu berbunga lebih dulu.

Rencana Penelitian : 1. Rumusan masalah : ……… 2. Tujuan Penelitian : ……… 3. Hipotesis : ……… 4. Variabel penelitian : a. Variabel bebas : ……… b. Variabel tergantung : ……….. 5. Desain eksperimen : ………

6. Alat dan bahan yang diperlukan :

………

(13)

………

8. Teknik analisis data :

………

SISMATIKA KARYA TULIS ILMIAH

Halaman Judul Halaman Pengesahan Intisari Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar BAB I. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1. …. 2. …. 3. ….

4. Perumusan Hipotesa

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian 2. Populasi dan Sempel

3. Tekinik Penggumpoulan Data 4. Teknik Analisa Data

(14)

1. …. 2. …. 3. ….

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan 2. Saran DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Kegiatan 1 Objek Biologi A. Tujuan :

1. mengenal objek biologi

2. mengidentifikasi objek biologi

3. memahami objek-objek biologi mulai tingkat molekul sampai bioma

B. Tempat pengamatan : Alam sekitar

C. Informasi :

Objek-objek biologi menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling berhubungan.

D. Cara Kerja :

1. Amati alam sekitar sekolah anda, dan bacalah Buku yang relevan

2. Tentukan objek pengamatan yang anda amati sesuai tingkatan objek biologi , kemudian catat dalam tabulasi data dibawah ini!

3. Diskripsikan dasar pengelompokan data pengamatan tingkatan ke objek biologi Tabulasi Data Hasil Pengamatan :

No Objek pengamatan Dasar pengelompokan Kindom 1 2 3 4 5 6

(15)

7 8 9 10 11 12 13 14 15

Jawab pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan obyek yang dipelajari dalam biologi !

Jawab:………..

……… ……… ……….

2. Dari tabulasi data manakah yang dikelompokkan dalam tingkat molekul?

Jawab:……… ……… ……….

3. Jelaskan klasifikasi objek biologi dan dasar pengklasifikasian menurut R. Wittakher!

Jawab:……… ……… ……….

4. Jelaskan perbedaan Objek biologi dengan pembagian 5 kingdom dan 6 Kingdom !

Jawab:………..

……… ………..

(16)

Jawab:……… ……… ……….

Kegiatan 2 Cabang-cabang Biologi A. Tujuan :

1. mengenal Cabang-cabang biologi

2. menjelaskan manfaat mempelajari biologi

B. Petunjuk Kegiatan :

1. Baca literatur tentang Cabang Biologi

2. Buku biologi jilid 1 kementerian Pendidikan atau buku lain yang mendukung 3. Laksanakan langkah-langkah pengamatan

1. Lengkapi tabel Cabang Biologi dibawah ini !

N O C A B A N G B I O L O G I Objek kajian 1 Genetika 2 Biokimia 3 Bioteknologi 4 Peternakan 5 Pertanian 6 Patologi 7 Fitopatologi 8 Biomolekuler 9 Organologi 10 Entomologi 11 Mik Patologi 12 Morfologi 13 Anatomi 14 Taksonomi 15 Ekologi 16 Parasitologi 17 Ginekologi 18 Fisiologi 19 Bakteriologi

(17)

20 Virologi

2. Jelaskan berbagai ilmu terapan Biologi dalam kehidupan !

Jawab:……… ……… ………

3. Dalam memahami proses respirasi sel, ilmu-ilmu apa sajakah yang harus dipela-jari ?

Jawab:……… ………

4. Dengan kemajuan IPTEK ,mikroorganisme bermanfaat dalam kehidupan, jelaskan

Jawab:……… ……… ……….

Kegiatan 3 Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah A. Tujuan :

1. Melaksanajan langkah-langkah metode ilmiah

2. Melaksanakan sikap ilmiah

B. Alat dan bahan :

1. Gelas aqua bekas 5 buah 2. Bubuk detergen secukupnya 3. Timbangan 1 buah 4. Pengaduk 1 buah 5. Air bersih

6. Ikan kecil 15 ekor 7. Stopwacth 1 buah C. Cara Kerja :

1. Timbangan detergen, untuk membuat larutan air sabun 5%, 20 %, 50 % dan 70 % 2. Siapkan ikan dengan ukuran sama dan kondisi yang sehat.

3. Masukkan ke dalam gelas aqua bekas, beri label 5%, 20 %, 50 % dan 70 %, dan sebagai kontrol ) % 4. Beri label gelas aqua bekas dengan urutan A ; 0 % , B; 5%, C; 20%, D ; 50%, E; 70 %

(18)

6. Masukkan seekor ikan di setiap masing-masing gelas aqua tadi, amati dan catat waktu yang diperlukan mulai dimasukan sampai aktifitas gerakkan tidak ada.

7. Ulangi percobaan tersebut 3 x

8. Catat data yang diperoleh ke dalam tabulasi data. D. Hasil pengamatan

NO Perlakuan

Waktu yang diperlukan sampai tidak ada gerakan Keaadan Ikan

I II III I II III

ABCDE E. Pertanyaan

1. Tentukan variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dari percobaan diatas!

Jawab

:……… ……….

……….

2. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan kadar detergen dengan kemampuan bertahan ikan pada air deterjen dalam percobaan diatas!

Jawab

:……… ……….

……….

3. Data pengamatan yang diperoleh diperoleh termasuk kualitatif atau kuantitatif ? jelaskan

Jawab :

……… ………..

4. Buatlah hipotesa dari percobaan diatas ?

Jawab

(19)

………..

5. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?

Jawab

……… ………..

6. Apakah anda melakukan langkah-langkah metode ilmiah ? jelaskan

Jawab

……… ………..

7. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?

Jawab

………

………..

8. Apakah anda melakukan sikap ilmiah ? jelaskan

Jawab

……… ………..

9. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?

Jawab

……… ………..

10. Buatlah laporan percobaan diatas ?

Jawab

(20)

………..

UJI KOMPETENSI Pilih satu jawaban yang paling tepat !

1. Molekul yang termasuk molekul lipid adalah …. a. pati, lemak, selulosa

b. lemak, fosfolipid, steroid c. gula, steroid, asam amino d. asam nukleat, fosfolipid, pati e. steroid, asam nukleat, gula

2. Yang dimaksud dengan 2 golongan besar asam nukleat adalah …. a. DNA & RNA

b. Purin & Pirimidin c. Nukleotida & gugus fosfat d. Gula pentosa & nukleotida e. Asam amino & protein

3. Pada cabang biologi sel dan molekuler, para ahli mampu menggandakan untai DNA sehingga dapat mengenali urutan basa nitrogen pada DNA yang dikehendaki. Alat yang digunakan untuk keperluan tersebut adalah .…

a. electroforesis

b. scanning electron microskop c. sentrifuge

d. polimerase chain reaction (PCR) e. spektrofotometer

4. Charles Leveran yang secara tekun dan terus menerus memeriksa darah penderita penyakit malaria, akhirnya menemukan badan aneh berbentuk cincin. Badan aneh tersebut diperkirakan ada hubungannya dengan penyakit malaria. Perkiraan ini merupakan ….

a. hasil observasi d.suatu teori

b. hasil eksperimen e.hasil penelitian

c. suatu hipotesis

5. Seorang mahasiswa ingin menjadi ahli kanker, maka dia harus memperdalam

pengetahuan di bidang….

a. parasitologi d. Patologi b. embriologi e. Sitologi c. genetika

(21)

Kepastian tersebut diambil berdasarkan suatu ….

a. Teori d. observasi

b. Hipotesa e.pengalaman

c. Eksperimen

7. Urutan langkah-langkah metode ilmiah yang benar adalah ….

a. Identifikasi masalah ~ hipotesis ~ observasi ~ eksperimen ~ menarik kesimpulan

b. Merumuskan masalah ~ pengumpulan keterangan ~ hipotesis ~ eksperimen ~ menarik kesimpulan

c. Mengumpulkan data ~ merumuskan masalah ~ menyususn hipotesis ~ eksperimen ~ menarik kesimpulan

d. Identifikasi masalah ~ Observasi ~ hipotesis ~ eksperimen ~ menarik kesimpulan

e. Mengadakan Observasi ~ merumuskan masalah ~ mengadakan eksperimen~ menarik kesimpulan

8. Yang termasuk sikap ilmiah adalah ….

a. menguji ulang hasil eksperimen

b. membantu memecahkan masalah

c. memecahkan dan menemukan jawaban

d. rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu

e. memecahklan teka-teki lingkungan

9. Suatu penelitian harus obyektif artinya ….

a. Melibatkan beberapa orang peneliti

b. Mempunyai tujuan jelas

(22)

d. Hasil penelitiannya dapat dikethui oleh peneliti

e. Sesuai dengan fakta yang ada serta bersikap netral

10. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat biologi dalam bidang kedokteran adalah…. a. menemukan vaksin

b. menemukan antibodi c. teknik hibridisa d. memproduksi antibiotik e. teknik bayi tabung

11. Anda melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat perihal kerusakan lingkungan. Tindakan ini dalam metode ilmiah termasuk dalam tahap ….

a. Merumuskan masalah

b. Mengumpulkan data

c. Menguju hipotesa

d. Menganalisa data

e. Mencari kesimpulan

12. Untuk membuat hipotesis yang baik kita perlu ….

a. Memahami masalahnya dan mempunyai penalaran yang baik

b. Mengumpulkan data yang cermat

c. Mengumpulkan fakta melalui pengamatan

d. Melakukan eksperimen

e. Memahami metode-metode ilmiah

13. Berikut bentuk penelitian ilmiah berdasarkan tujuan dan manfaat yaitu ….

a. laboratorium d. terapan

(23)

c. percobaan

14. Metodologi penelitian memuat ….

a. Cara kerja d. kesimpulan

b. Rumusan masalah e. daftar pustaka

c. Latar belakang

15. Seorang siswa ingin menyelidiki pengaruh suhu terhadap perkembangan mikrobia. Manakah yang termasuk variable bebasnya ?

a. Jumlah mikrobia d. suhu

b. Intensitas cahaya e. kelembaban

c. Volume air

Untuk no 16, 17, 18 perhatikan narasi sebuah eksperimen dibawah ini !

Seorang siswa SMAN Di Klaten melakukan pemupukan jagung manis dengan kotoran kerbau dan kotoran ayam pada jarak 0 cm, 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Setelah 20 hari semua tanaman jagung ditimbang berat basahnya .

16. Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah yang paling tepat untuk diajukan siswa tersebut adalah ….

a. Apakah jenis kotoran berpengaruh terhadap tanamn jagung manis ?

b. Apakah jarak tanamn berpengaruh terjhadap pertumbuhan jagung

c. Apakah pengaruh jenis kotoran dan jarak tanaman terhadap jagung manis yang dihasilkan ?

d. Apakah jenis kotoran dan jarak tanaman berpengaruh terhadap berat basah jagung

e. Apakah jenis kotoran dan jarak tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan jagung manis ?

17. Variabel bebas, variable terikat dan variable control peneliti ini secara berurutan adalah ….

(24)

b. Jarak tanam, jenis tanaman, dan tanaman jagung tanpa pupuk

c. Macam-macam jenis jagung, jarak tanam, dan lama penanaman

d. Jarak tanam, jenis kotoran, dan lama penanaman serta tanaman jagung tanpa pupuk

e. Jarak tanam, jenis kotoran, dan tanaman jagung tanpa pupuk serta lama penanaman

18. Jika setiap percobaan diulang 5 kali dan percobaan dilakukan di sawah maka jagung yang diperlukan sebanyak ….

a. 20 butir d. 50 butir

b. 25 butir e. 60 butir

c. 40 butir

19. Dewi , seorang peneliti dari Klaten , menemukan bakteri penghasil antibiotika yang dimurnikan dari akar, batang dan daun rumput laut. Keanekaragaman rumput laut dalam habitat alamiahnya dikaji pada tingkat ….

a, Individu d. ekosistem

b. Populasi e. biosfer

c. Komunitas

20. Seorang peneliti, mengamati penampang lintang batang tumbuhan dikotil di bawah mikroskop. Kemudian mendeskripsikan fungsi jaringan penyusunnya melalui studi pustaka. Telaah mengenai fungsi batang merupakan objek dan persoalan biologi dalam tingkat ….

a. Molekuler d. organ

b. Sel e. sistem organ

c. Jaringan

Keanekaragaman Hayati ( X )

(25)

Siswa mampu memahami keanekaragaman hayati, mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup,serta memanfaatkan keanekaragaman hayati secara arif

KOMPETENSI DASAR :

Siswa mampu merumuskan konsep keanekaragaman hayati melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya

Apa yang akan dipelajari ?

1. Keanekaragaman Hayati. 2. Keanekaragaman tingkat gen. 3. Keanekaragaman tingkat jenis. 4. Keanekaragaman tingkat ekosistem

PENDAHULUAN

Di dunia ini terdapat keanekaragaman individu makhluk hidup yang tidak terhingga banyaknya. Faktor keturunan (gen) merupakan sumber keanekaragaman makhlukhidup.Gen mengandung satuan informasi genetik dan mengatur sifat-sifat keturunan tertentu yang diwariskan dari induk kepada keturunannya.

Makhluk hidup sebagai obyek studi, dapat dipelajari dengan mudah apabila diadakan klasifikasi atau dibentuk kelompok-kelompok terhadap makhluk hidup tersebut dan diberikan nama kepada kelompok-kelompok itu. Klasifikasi adalah pembentukan kelas-kelas, kelompok, unit atau takson, melalui pencaarian keseragaman dalam keanekaragaman makhluk hidup yang ada.

URAIAN MATERI :

1. Keanekaragaman Gen, Jenis dan Ekosistem.

Keanekaragaman hayati mencakup keanekaragam gen, keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. a. Keanekaragaman Gen.

Susunan perangkat gen menentukan ciri dan sifat pada individu yang bersangkutan. Keanekaragaman susunan perangkat gen menentukan keanekaragaman individu. Setiap individu mempunyai susunan gen yang berbeda dengan individu lainnya, walaupun termasuk kedalam jenis yang sama. Variasi susunan gen pada individu-individu yang termasuk dalam jenis sama akan mengakibatkan adanya variasi bentuk, penampilan, dan sifat yang tampak akan berbeda. Variasi tersebut adalah sebagai keanekaragaman gen atau individu.

Variasi bentuk, penampilan dan sifat antar individu tanaman padi merupakan contoh keanekaragaman gen. pada tumbuhan. Variasi bentuk, penampilan antar individu tikus merupakan contoh keanekaragaman pada hewan.

Contoh : pada tumbuhan

(26)

kelapa hijau

Bunga Mawar

Mawar Merah Mawar Kuning

Mawar Ungu

Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.

Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan,Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

(27)

No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima 1. 2. 3. Golek kuini gedong lonjong panjang bulat telur, besar bulat, kecil manis manis lebih manis tidak wangi wangi tidak wangi

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda

Jadi keanekaragaman hayati tingkat gen : Gen mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada bunga ros merah dengan putih, ukuran daun, tinggi pohon, dsb

b. Keanekaragaman Jenis

Variasi bentuk, penampilaan dan sifat yang terlihaat pada berbagai jenis organisme disebut keanekaragaman jenis. Sebagai contoh keanekaragaman jenis pada tumbuhan adalah variasi bentuk, penampilaan dan sifat antara tanaman padi, jagung dan tebu. Variasi bentuk, penampilan dan sifat antara ayam, tikus dan kucing sebagai contoh keanekaragaman jenis pada hewan.

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

(28)

Pinang

Aren

Keanekaragaman Ekosistem.

Ekosistem adalah berbagai jenis makhluk hidup yang berinteraksi dengaan lingkungaannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik (iklim, air, tanah, udara, cahaya suhu dan kelembaban) daan lingkungan kimia (salinitas, keasaman dan mineral). Makhluk hidup disebut komponen biotik, lingkungan disebut komponen abiotik. Interaksi dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dengan komponen abiotik.

Suatu tipe ekosistem tertentu mempunyai kombinasi orgaanisme dan unsur lingkungan yang khas, berbeda dengan lsusunan kombinasi faktor-faktor biotik dan abiotik pada ekosistem yang lain. Perbedaan yang demikian disebut keanekaragaman ekosistem.

Contoh keanekaragaman ekosistem adalah macam-macam ekosistem sungai, ekosistem kolam, ekosistem sawah dan ekosistem hutan.

2. Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makluk hidup berdasar persamaan dan perbedaan ciri mortologi, fisiologi dan anatomi. Makin banyak persamaan ciri, makin dekat hubungan kekerabatan.

a. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan obyek studi agar lebih mudah dipelajari. Obyek studi yang lebih sederhana memudahkan mengenal keanekaragaman makhluk hidup.

Manfaat klasifikasi adalah untuk mengenal anekaragam makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.

2. Proses dan Hasil Klasifikasi

Kegiatan klasifikasi berupa pembentukan kelompok-kelompok dengan cara mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Berbagai jenis makhluk hidup dikelompokkan dalam satu kelompok jika memiliki kesamaan sifat

(29)

dan ciri-ciri. Kelompok yang warganya mempunyai sedikit persamaan ciri, jumlah warganya lebih besar dari pada kelompok warganya mempunyai banyak persamaan ciri. Makhluk berkaki empat (memiliki satu persamaan) lebih besar warganya dibanding dengan kelompok makhluk yang berkaki empat dan pemakan rumput (memiliki dua persamaan).

Nama-nama kelompok (takson) dari yang beranggotakan banyak (sedikit persamaan ciri), berturut-turut dapat dilihat dalam tabel berikut.

Untuk Tumbuhan Untuk Hewan Dalam Bahasa Indonesia

Regnum Kingdom Dunia (kerajaan)

Divisio Phylum Divisi (filum)

Classis Classis Kelas

Ordo Ordo Bangsa

Familia Familia Suku

Genus Genus Marga

Species Species Spesies (jenis)

Tiga katagori takson yang dalam praktek sehari-hari banyak dipakai adalah spesies, genus dan familia. Batasan dari ketiga takson tersebut adalah sebagai berikut :

1. Jenis (species), merupakan sekelompok individu yang memiliki sifat morfologi, anatomi dan fisiologi yang sama. Makhluk hidup sejenis memiliki jumlah kromosom yang sama. Perbedaan ciri yang nampak pada makhluk sejenis disebabkan oleh perbedaan susunan gen pada kromoson.

2. Marga (genus), merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis yang menunjukkan persamaan struktur alat reproduksinya.

3. Suku (familia), merupakan takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis yang berasal dari nenek moyang yang sama.

c. Tata Nama Biner.

Sistem tata nama yang terkenal adalah sistem dwi-tata nama (binominal nomenklatur) atau tata nama biner yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus. Berikut ini dijelaskan ketentuan-ketentuan untuk memberi nama takson tingkat jenis, marga dan suku.

1. Nama Jenis (Species)

Nama jenis terdiri atas dua kata latin, dituliskan secara terpisah, dicetak miring, kata depan dimulai dengan huruf kapital. Kata di depan merupakan nama marga , kata yang kedua sebagai penunjuk jenis. Contoh nama jenis badak jawa adalahRhinoceros sondaicus, nama jenis tanaman karet adalah Hevea brasiliensis.

2. Nama Marga (Genus)

Nama marga terdiri atas satu kata latin. Huruf pertama nama marga ditulis dengan huruf besar. Contoh nama marga terung-terungan adalah Solanum, nama marga hewan kucing adalah Felis.

3. Nama Suku (Familia)

Nama suku diambil dari nama marga yang ditambah akhiran acceae untuk tumbuhan dan ditambah idae untuk hewan. Contoh nama suku untuk tanaman terung-terungan adalah Solanacceae, contoh nama suku hewan kucing

(30)

adalah Felidae. Solanacceae berasal dari nama marga Solanum ditambah akhiran acceae, Felidae berasal dari nama warga Felis ditambah akhiran idae.

Di bawah ini adalah contoh beberapa organisme dengan kedudukannya di dalam klasifikasi.

Takson Padi Harimau India Amoeba

Dunia Tumbuhan Hewan Protista

Divisi (Filum) Spermatophyta Chordata Protozoa

Kelas Monocotylae Mamalia Sarcodina

Bangsa Poales Carnivora Amoebina

Suku Poaceae Felidae Amebidae

Marga Oryza Felis Amoeba

Spesies Oryza sativa Felis tigris Amoeba proteus

d. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom.

Sistem klasifikasi antara lain adalah sistem buatan (artifiisial), sistem alam (natural) dan sistem filogenetik. Sistem buatan mendasarkan pada sifat-sifat morfologi, terutama alat reproduksi. Sistem alam berdasarkan banyak sedikitnya persamaan, terutama sifat morfologi. Sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip dan hubungan evolusi sejak nenek moyang hingga keturunannya. Sistem klasifikasi lima kingdom mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima dunia, yaitu Monera, Protesta, Fungi, Plantae dan Animalia.

1. Monera.

Yang termasuk dunia monera adalah golongan bakteri dan ganggang biru. Tubuh bersel satu dengan inti sel tidak bernembran (prokariotik).

2. Protista.

Meliputi golongan protozoa. Tubuh terdiri atas satu sel (uniseluler) dengan inti sudah bermembran (eukariotik). 3. Fungi.

Tubuh tersusun atas benang-benang hifa, inti sel tersebar dalam sitoplasma di dalam hifa. Meliputi semua jenis jamur. 4. Plantae (Tumbuhan)

Tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel penyusun tubuh memiliki dinding sel yang terbuat dari selulose. Memiliki klorofil yang berfungsi untuk fotosintesis. MeliputiAlgae, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta. 5. Animalia (hewan)

Tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel tidak berdinding, tidak memiliki klorofil. Meliputi Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,Mollusca, Echinodermata, Arthropoda, dan Chordata.

e. Kunci Determinasi.

Kunci determinasi merupakan ciri-ciri makhluk hidup yang disusun dikotomis dan sistematis untuk merunut tingkatan takson suatu jenis makhluk hidup. Contoh kunci determinasi sederhana untuk menemukan nama Familia suatu jenis makhluk hidup adalah seperti di bawah ini :

1. a. Tumbuhan tidak dengan bunga sejati……….. 2 b. Tumbuhan dengan bunga sejati, sedikitnya dengan benang sari/ putik…3 2. a. Tumbuhan berspora, tidak mempunyai akar sempurna, berdaun warna hijau,

(31)

tumbuh ditempat lembab……….BRIOFITA .

b. Tumbuhan menghasilan spora, mempunyai akar serabut, warna daun hijau, daun muda menggulung……….PTERIDOFITA.

3. a. Tumbuhan dengan bunga tidak lengkap, tidak nampak mahkota yang jenis, umumnya berbentuk pohon bercabang dan bertambah besar, bijinya tampak

dari luar ………. GYMNOSPERMAE. b. Tumbuhan dengan bunga lengkap, mempunyai putik, benang sari dan

mahkota bunga walaupun kecil………. 4

4 a. Tumbuhan hidup di darat, berakar serabut, berdaun tunggal atau majemuk, dengan mahkota bunga kecil yang tidak berwarna dan tidak menghasilkan bau………. 5 b. Tumbuhan berakar tunggang, hidup di darat, batangnya bertambah besar

dengan mahkota bunga yang jelas………6 5. a. Tumbuhan berdaun tunggal, tulang daun melengkung atau sejajar, hidupnya berumpun, mempunyai bunga jantan dan betina dalam satu pohon yang

tempatnya terpisan………POACEAE

b. Tumbuhan berdaun majemuk dengan tulang daun sejajar, pohonnya besar, pada bunga terdapat seludang (tidak dilanjutkan).

6. a. Tumbuhan berkeping dua, mempunyai daun tunggal dengan tulang daun menyirip atau menjari dan batangnya bercabang. ……….7 b. Tumbuhan berkeping dua, dengan daun majemuk,………8 7. a. Tumbuhan berdaun tunggal dengan tepi daun beringgit, tulang daun menyirip. Batang bercabang dan berkayu, pada kulit batangnya mengandung semacam serat yang kuat, mahkota bunga berjumlah lima atau kelipatannya, benang sari atau putik berjumlah 4, 5 atau kelipatannya ………MALVACEAE b. Tumbuhan berdaun tunggal dengan tulang daun menjari, batang tidak berkayu dan kemungkinan bagian dalam batang berlubang ……….CARICACEAE 8. a. Tumbuhan berdaun majemuk, berbatang semak/berbentuk pohon, berbunga bongkol/letak bunga membentuk rangkaian bulat seperti bola..MIMOCACEAE b. Tumbuhan tidak demikian ……….. 9 9. a. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip ganda rangkap dua, batang bercabang terdapat duri, berbunga majemuk tersusun malai ………CAESALPINIACEAE b. Tumbuhan tidak demikian ………10

Penggunaan kunci determinasi di atas adalah dengan mencocokan ciri-ciri tumbuhan yang diamati dengan ciri pada kunci determinasi, mulai dari nomor satu dan seterusnya sampai ditemukan nama familia tumbuhan tersebut. Misalnya ciri tumbuhan yang diamti sesuai dengan ciri nomor 1.a pada kunci determinasi, maka dilanjutkan ke nomor 2. Apabila ciri tumbuhan yang yang diamti sesuai dengan ciri nomor 2.a pada kunci determinasi, berarti tumbuhan yang diamati termasuk Briofita.

KEGIATAN II.1.

(32)

Tugas : Kerjakan instruksi dari nomor-nomor di bawah ini !

1. Lengkapi tabel perbedaan anatara keanekaragaman gen, jenis dan ekosistem berikut !

Perbedaan Keanekaragaman gen Keanekaragaman jenis

Keanekaragaman ekosistem a. Konsep ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. b. Contoh pada tumbuhan ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. c. Contoh pada hewan ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. 2. Lengkapi tabel perbedaan kelima Kingdom berikut !

Perbedaan Monera Protista Fungi Plantae Animalia

a. Ciri-ciri ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. b. Anggota ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

3. Gunakan kunci determinasi yang ada di halaman depan buku ini untuk mengidentifikasikan nama familia contoh tumbuhan berikut :

1. Asam (Tamarindus indica)

Jawab : ………..

Familia : ……… 2. Lamtoro (Leucena glauca)

Jawab : ………

Familia : ……… 3. Waru (Hibiscus tiliaceus)

Jawab : ………..

Familia : ……….. 4. Jagung (Zea mays)

Jawab : ……….. Familia : ……….

5. Pepaya (Carica papaya)

Jawab : ……….. Familia : ………..

(33)

A. Jawablah soal-soal berikut dengan mengisi titik-titik !

1. Keanekaragaman hayati mencakup tiga tingkat keanekaragaman, yaitu ……….

2. Klasifikasi makhluk hidup adalah

……… 3. Tujuan klasifikasi adalah

……… 4. Manfaat kalsifikasi adalah

………

5. Nama tujuh kelompok (takson) berturut-turut dari yang beranggotakan banyak sampai yang beranggotakan sedikit adalah

……… ………

……… ………

6. Yang dimaksud dengan jenis (species) adalah ………

……… ………

7. Yang dimaksud dengan marga (genus) adalah ………

8. Yang dimaksud dengan suku (familia) adalah ………..

9. Cara penulisan nama jenis adalah

………. Contoh nama jenis :

………

10. Cara penulisan nama marga (genus) adalah ………..

Contoh nama marga :

………

11. Cara penulisa nama suku (familia) untuk tumbuhan adalah ………..

Contoh nama suku tumbuhan :

………..

12. Cara penulisan nama suku (familia) untuk hewan adalah ………..

Contoh nama suku hewan :

………..

13. Sistem klasifikasi buatan (artifisial) berdasarkan ……….

14. Sistem kalsifikasi alami (natural) berdasarkan

……….. 15. Sistem kalsifikasi filogenetik berdasarkan

(34)

16. Kunci determinasi bermanfaat untuk

………. B. Tugas :

1. Catat dan amati macam-macam jenis tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah anda !

2. Buatlah kunci determinasi sederhana yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan pada nomor 1 di atas !

3. Catat dan amati bermacam-macam jenis hewan yang ada dilingkungan sekolahmu !

4. Buatlah kunci determinasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi jenis-jenis hewan pada nomo3 di atas ! B. Kepentingan Keanekaragaman Hayati

Hasil Belajar :

Siswa mampu mengkomunikasikan pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan. Indikator Hasil Belajar :

- Siswa mampu menjelaskan keunikan biodiversitas Indonesia berdasarkan fakta dan persebaran.

- Siswa mampu menjelaskan beberapa contoh pentingnya keanekaragaman hayati untuk kehidupan masyarakat. - Siswa mampu mendata dan mempublikasikan deskripsi/perbedaan spesies di daerahnya (terutama yang kas dan langka).

- Siswa mampu mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas. URAIAN MATERI

Betapa besar kekayaan flora, fauna dan ekosistem Indonesia. Kekayaan itu merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan di dalam kehiduapan. Pemanfaatan yang tak kenal batas dan pengelolaan yang salah dapat menyebabkan hilangnya kekayaan tersebut. Oleh karena itu perlu diambil langkah-langkah yang bijaksana untuk menjaga, berbuat dan memperlakukan keanekaragaman hayati secara benar untuk menghindari kerusakan atau kehancuran.

1. Biodiversitas Indonesia. a. Persebaran Hewan.

Persebaran hewan ini bumi meliputi 6 daerah, yaitu Paleartik, Neartik, Neotropik, Ethiopia, Oriental dan Australia, yang masing-masing ditandai dengan sejumlah spesies unik seperti pada gambar berikut.

Gambar daerah persebaran hewan di bumi

Kondisi lingkungan antar daearah persebaran berbeda, dikarenakan daearah satu dengan lainnya dipisahkan oleh penghalang (sawar). Sawar dapat berupa samudra yang luas, gunung yng tinggi maupun gurun yang luas.

Kepuluan Indonesia membentang di sepanjang daerah Australia dan Oriental. Garis Wallace membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian, yaitu bagian Barat dan Timur. Bagian Barat meliputi Sunda Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Bagian Timur meliputi Papua, kepulauan Aru dan daerah yang berdekatan dengan daratan Australia. Hewan-hewan di bagian Barat garis Wallce mirip dengan hewan-hewan di daerah Asia atau Oriental, yaitu jenis hewan yang hidupnya di hutan seperti rusa, orang hutan, kucing hutan, musang, sapi dan gajah. Hewan-hewan di

(35)

wilayah Timur garis Wallace mirip dengan hewan-hewan di Australia, yaitu jenis hewan pemakan rumput, seperti kanguru dan anoa.

Daratan Sumatra banyak terdapat hutan yang ditumbuhi pohon-pohon besar dengan tajuk yang saling menutup, sehingga hewan yang menghuni wilayah ini meliputi siamang, orang hutan, kera berekor panjang, gajah dan macam-macam burung. Selin itu juga terdapat musang, ular piton, kelelawar, rusa dan biri-biri. Serangga pohon merupakan spesies yang paling banyak mendominasi di wilayah ini.

Jawa terdapat macam-macam ayam yang merupakan nenek moyang ayam domestik, macam-macam spesies burung dan badak di Ujung kulon. Taman Nasional Baluran banyak dihuni macam-macam spesoies burung, banteng, kera, ular, harimau dan serangga.

Bali terkenal sebagai daerah jalak putih dan bermacam-macam kera.

Daratan Kalimantan banyak dihuni burung enggang, harimau, dan kera berekor panjang.

Daerah Sulawesi dan Nusa Tenggara merupakan pertemuan dua daerah penyebaran fauna yang berbeda., sehingga pada daerah ini terdapat hewan yang khas seperti babi rusa dan anoa. Terdapat juga hewan-hewan pendatang dari daratan Oriental maupun Australia, misalnya kera berekor panjang berasal dari nenek moyang kera yang ada di Sumatra, juga burung maleo dan burung enggang.

Nusa Tenggara terkenal dengan tempat hidup komodo.

Maluku terkenal dengan taman laut, pasir koral putih di pantai, macam-macam serangga serta ular yang juga terdapat di Australia.

Hewan-hewan di Papua hampir mirip dengan hewan yang terdapat di benua Australia, misalnya kanguru. Juga terdapat burung cendrawasih yang hanya terdapat di wilayah ini, landak dan burung kakatua

b. Persebaran Tumbuhan

Persebaran tumbuhan ditentukan oleh letak geologis, geografis dan faktor fisik yang lain, misalnya ketinggian dari permukaan laut (altitude), letak garis lintang (latitude) dan curah hujan.

Berdasarkan perbedaan ketinggian, garis lintang dan faktor fisik tersebut, terbentuklah berbacam-macam Bioma. Bioma merupakan ekosistem daratan yang didominasi oleh tumbuhan tertentu dengan struktur dan ciri tumbuhan yang khusus. Di Bumi terdapat 6 bioma utama, yaitu tundra, hutan konifer di belahan bumi Utara, hutan desidu, padang rumput, padang pasir, dan hutan hujan tropis seperti pada gambar berikut.

Gambar bioma di dunia.

Indonesia banyak memiliki hutan hujan tropis, Bioma hutan hujan tropis yang mempunyai keanekaragam tumbuhan yang tinggi adalah daerah Malesiana. Daerah Malesiana meliputi Indonesia, Malaysia, Philipina, Papua Nugini dan Solomon.

Flora Malesiana memperlihatkan pemusatan keanekaragaman tumbuhan yang tinggi. Malesiana merupakan suatu kawasan botani dunia. Flora Malesiana banyak didominasi tumbuhan yang berupa pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintetis. Hal ini disebabkan daerah ini terletak di ekuator yang merupakan kawasan hutan hujan tropis dengan penetrasi sinar matahari dan curah hujan tinggi. Flora Malesiana meliputi familia Verbernaceae (jati), Dipterocarpaceae (meranti), Rubiaceae (kopo), dll.

2. Manfaat Keanekaragaman Hayati. a. Manfaat Hewan.

Dari dunia hewan dapat diperoleh berbagai manfaat. Daging dan susu merupakan sumber protein. Kulit hewan merupakan bahan mentah untuk pakaian, perhiasan atau komponen kendaraan. Kerbau, sapi, kuda dan gajah diambil tenaganya untuk keperluan transportasi, menggarap lahan pertanian dan untuk hiburan serta olah raga. Para ilmuwan banyak memanfaatkan berbagai hewan untuk kepentingan penelitian.

Burung berkicau dinikmati kemerduan suaranya dan dijadikan lambang kedudukan dalam masyarakat (status sosial). Berbagai macam burung pemakan serangga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan alam agar ulat dan serangga perusak tidak memusnahkan berbagai tanaman pertanian. Burung juga ada yang bertindak sebagai agen penyerbukan

(36)

pada tanaman bunga. Burung-burung yang berkicau di pepohonan hijau di pedesaan memberi suasana tenteram dan damai.

b. Manfaat Tumbuhan.

Kekayaan flora di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memasok berbagai kebutuhan. Padi-padian, umbi-umbian, jagung dan sagu sebagai sumber karbohidrat. Berbagai kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati. Berbagai macam kelapa, seperti kelapa hibrida, kelapa sawit adalah pemasok lemak atau minyak. Buah-buahan dan sayur adalah pemasok berbagai vitamin dan mineral.

Berbagai macam akar-akaran, daun-daunan, bunga, buah sebagai obat-obatan atau jamu tradisional. Kayu-kayuan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah dan gudang, mebel, galangan kapal dan ukir-ukiran. Beberapa jenis pohon dijadikan bahan pakaian dan kertas dan beberapa pohon lain merupakan penghasil getah, damar, minyak sebagai komoditi ekspor dan bahan mentah bagi agro industri.

Dunia tumbuhan merupakan pemasok oksigen bagi kehidupan manusia dan hewan. Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis dengan mengikat CO2 dari lingkaran, sehingga menurunkan kadar CO2 di udara. Tumbuhan yang hampar di muka bumi melindungi tanah dari bahaya erosi, banjir dan tanah longsor.

3. Tumbuhan dan Hewan Langka.

Beberapa tanaman langka diantaranya adalah sawo manila (Manilkara kauki), kepel (Stelechocarpus), kesemek, kedondong (Spoditas cythera).

Beberapa hewan yang terancam punah adalah :

- Orang hutan atau mawas (Pongo pygmaeus) di Sumatera dan Kalimantan. - Tapir atau tenuk (Tapitur incicus), di Sumatera dan Kalimantan.

- Kambing hutan (Nemorrhaedus sumatrensis), di Sumatera - Trenggiling (Manins javanica), di Jawa, Sumatra dan Kalimantan. - Cendrawasih, tersebar di beberapa pulau di Indonesia

- Komodo (Varanus komodoensis), di Flores dan pulau Komodo. - Gajah (Elephas indicus), di Sumatra dan Kalimantan.

Macam-macam hewan yang langka dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Badak Orang Hutan

(37)

Cendrawasih

Kancil

Komodo

(38)

Trenggiling

Gambar macam-macam burung langka

Kakatua

(39)

Beo

Branjangan‟

Cendrawasih 4. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Biodiversitas.

Punahnya spesies tumbuhan dan hewan dapat disebabkan oleh adanya bencana alam dan perbuatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat mengancam punahnya spesies tumbuhan dan hewan adalah :

a. Pembukaan Hutan

Hutan merupakan habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan di hutan merupakan simpanan keanekaragam yang tak ternilai harganya. Jika pohon-pohon besar dan rindang ditebangi maka mengakibatkan

Gambar

Gambar 1.1. Ruang Lingkup Biologi  1).  Organisasi Tingkat Molekul dan Sel
Gambar 1.2. Tabel klasifikasi menurut R  Witakker  Penelitian Ilmiah
Gambar daerah persebaran hewan di bumi
Gambar macam-macam burung langka

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap pengolahan data kuesioner usability, dilakukan perhitungan nilai perbedaan atau gap antara layanan yang diharapkan dan layanan existing yang dirasakan

Hasil pemetaan proses bisnis yang terintegrasi TIK merupakan rekomendasi kebutuhan teknologi dari sistem akreditasi sekolah/madrasah untuk menciptakan layanan prima

Pada jaringan perpipaan pengukuran pengukuran debit biasa dilakukan dengan mengukur kecepatan aliran ditinjau dari elevasi yang ada, jika jenis aliran karena slope atau

Hasil uji empiris pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai t hitung -1,235 dan p value (Sig) sebesar 0.222 yang di atas alpha 5%.

Microsoft Word merupakan program aplikasi pengolah kata (word processor) yang yang biasa digunakan untuk membuat laporan, membuat dokumen berbentuk surat kabar, membuat

REKAM DATA PTK DI LAMAN PENGELOLAAN DATA PTK BARU REKAM DATA RINCI PTK & PENUGASAN DI ROMBEL SYNC DAPODIK SEKOLAH (LOKAL) MULAI SYNC DAPODIK SEKOLAH (LOKAL)

Pelaksanaan kewenangan wajib merupakan pelayanan minimal pada bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Permasalahan  dasar  adanya  gap  antara  akademi  dan  industri  adalah  karena  karakter  dan  sudut