• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

3

LANDASAN TEORI

2.1 Sumber Data

2.1.1 Literatur Buku 2.1.1.1 Referensi Teori

1. “Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, dan Senjata Tradisional (33 Propinsi di Indonesia)“ karya Tim Penulis.

2. “Adat Istiadat Jawa” karya Drs. Marbangun Hardjowirogo.

3. “Peradaban Jawa” karya Supratikno Rahardjo.

4. “Mengenal Candi” karya Anandita F. P.

2.1.1.2 Referensi Visual

1. manga “Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku Romantan” karya Nobuhiro Watsuki.

3. komik “Garudayana” karya Is Yuniarto

2.1.2 Literatur Artikel 1. http://www.anneahira.com/

2. http:// ternate.wordpress.com/

3. http://laskarpelangianakbangsa.blogspot.com/

(2)

2.1.3 Video

TV seri animasi “Karasu Tengu Kabuto”, TV seri animasi “Rurouni Kenshin: Meiji Kenkaku Romantan”, Animasi OVA “Rurouni Kensin: Trust and Betrayal”, dan TV seri animasi “Fushigi Yuugi: The Mysterious Play”.

2.2 Data Umum

2.2.1 Animasi

Animasi adalah rangkaian lukisan atau gambar tangan yang diolah secara mekanik elektronis sehingga menjadi tampak bergerak. Pada awalnya animasi hanya dibuat diatas berlembar-lembar kertas yang kemudian “diputar” dan menghasilkan ilusi gerak. Seiring perkembangan zaman, teknologi dalam bidang visual juga bertambah maju, dan memungkinkan animasi berkembang. Bukan hanya 2 dimensi (gambar di atas kertas maupun celluloid) namun juga 3 dimensi (seluruh pengerjaan menggunakan komputer) Saat ini animasi telah menjadi industri besar yang memberikan dampak ekonomi dan sosial yang begitu besar bahkan cukup signifikan terhadap pendapatan sebuah negara.

2.2.2 Sejarah Animasi

Sebenarnya sejak zaman purbakala, manusia sudah mulai melakukan teknik animasi, dengan cara menggerakkan gambar binatang. Hal ini diungkapkan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux di Spanyol Utara, yang sudah berumur 200.000 tahun lebih. Di gua itu mereka menemukan gambar binatang dengan kaki yang berjumlah delapan, namun posisi badannya bertumpuk-tumpuk. Manusia gua yang hidup di gua itu, diduga telah membuat “gambar bergerak”dengan cara menumpuk-numpuk gambar atau sketsa binatang.

Di belahan bumi yang lain, yaitu Mesir, ada gambar para pegulat sedang bergumul yang susunannya berurutan pada dinding. Para arkeolog memperkirakan dekorasi di dinding itu dibuat oleh orang-orang Mesir kuno pada tahun 2000 sebelum Masehi.

Sementara di Jepang, para arkeolog menemukan gulungan lukisan kuno yang memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, yang diperkirakan dibuat pada masa Kerajaan Heian, yakni sekitar tahun 794-1192.

(3)

Sedangkan di Eropa, pada abad ke-19 sudah muncul mainan yang disebut Thaumatrope. Mainan ini berbentuk lembaran cakram tebal yang di permukaannya terdapat gambar burung dalam sangkar. Kedua sisi kiri dan kanan cakram tersebut diikat dengan seutas tali. Bila cakram tebal itu dipilin dengan tangan, maka gambar burung itu akan tampak bergerak. Dengan demikian, mainan ini bisa dikategorikan sebagai animasi klasik.

Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi yang disebut Praxinoscope. Mainan ini berupa rangkaian ratusan gambar yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin sehingga tampak menjadi sebuah gerakan seperti layaknya film. Mainan ini selanjutnya dianggap sebagai cikal bakal proyektor pada bioskop.

Bagaimana dengan Indonesia? Mungkin kita juga bisa mengklaim bahwa pada 4 hingga 3 juta tahun yang lalu dalam peradaban budaya Indonesia sudah ada lukisan animasi. Hal itu dibuktikan dengan lukisan-lukisan yang ada di Gua Leang-Leang (Sulawesi), beberapa gua di Kalimantan Timur, serta gua-gua yang masih murni tersimpan di alam Papua. Di Pulau Jawa, sejak zaman dulu juga sudah ada seni “menghidupkan bayangan”, yakni seni memainkan Wayang Kulit dan beberapa jenis Wayang lainnya.

2.2.3 Jenis Animasi

1. Menurut materi dari buku, jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara, ada 2 jenis pembuatan animasi yaitu :

a. Animasi 2D (dua dimensi)

Animasi yang sering disebut dengan “Cartoon” atau “kartun” yang berarti gambar yang lucu

Cell (Celluloid/Film), Contohnya Donald Duck

2D CG (Computer Graphic), Contohnya running text dan motion graphic b. Animasi 3D (tiga dimensi)

Pengembangan dari animasi 2D, dalam animasi 3D karakter yang diperlihatkan semakin hidup, nyata dan mendekati wujud aslinya dan pengerjaan animasi telah mengenal koordinat x, y dan z atau volume.

(4)

•3D CG animation atau akrabnya animasi komputer 3D meliputi proses modeling,rigging, morphing, animation, texturing, lighting and rendering, compositing dan digital matte painting, contohnya Toy Story, Monster Inc, dan Kungfu Panda.

Stop Motion, contohnya clay anmation seperti Chicken Run 2. Menurut buku “The Making of 3D Animation Movie”

Ada 6 jenis teknik pembuatan animasi yaitu :

a. Animasi tanah liat (Clay Animation)

Animasi memakai plasticin (bahan lentur seperti permen karet) yang ditemukan pada tahun 1897. Animasi Clay termasuk jenis Stop-motion picture. Contoh: Sculptor’s Welsh Rarebit Nightmare dan Chicken Run

b. Animasi cell (Cellucoid Technique)

Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat diatas lembaran plastik tembus pandang yang disebut cell.

c. Animasi boneka (Puppet Animation)

Animasi menggunakan obyek boneka/figur lainnya yang terbuat dari plastik dan kayu agar mudah digerakkan saat pemotretan.

d. Animasi potongan (Cut-Out Animation)

Animasi yang menggunakan obyek digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat lalu diletakan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya.

e. Animasi bayangan (Shilhouette Animation)

Animasi seperti wayang kulit, menggunakan obyek berupa bayangan dengan latar belakang yang terang dan menggunakan bahan dari kertas berwarna gelap atau hitam.

(5)

f. Animasi penggambaran langsung pada film

Animasi menggunakan teknik penggambaran obyek yang dibuat langsung pada pita seluloit baik positif atau negatif tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame.

2.2.4 Format dan Durasi Film Animasi

Tidak ada kesepakatan untuk menentukan running time ideal untuk sebuah film animasi. Running time sangat tergantung pada subyek dan bentuk serta teknik animasi yang dipergunakan. Namun demikian ada beberapa kategori untuk menggolongkan film animasi, yaitu sebagai berikut:

1. Spot Film

Jenis film ini berdurasi 10 sampai 50 detik, banyak diterapkan untuk iklan. Yang bertujuan untuk menyampaikan pesan tertentu dari sebuah adegan dengan singkat.

2. Pocket Cartoon

Jenis film ini berdurasi 50 detik sampai 2 menit. Biasanya film ini dibuat untuk mengungkapkan banyak hal tapi dengan waktu yang sangat pendek. Film jenis ini juga sering disebut “fable film”.

3. Short/Film Pendek

Berdurasi 2-20 menit, tetapi jika mengikuti peraturan internasional di dalam festival film atau industri televisi, film pendek berdurasi 2-30 menit. Untuk durasi idealnya sekitar 6-8 menit.

4. Medium Length Film

Berdurasi antara 30-50 menit. Biasanya digunakan di film-film yang berdiri sendiri dan dipakai oleh para pembuat film independen/indie.

5. Full Length Film

(6)

2.2.5 Subjek Film Animasi

Subject adalah sebagai sumber inspirasi, inspirasi sendiri bisa datang dari bermacam-macam sumber dan bisa dikembangkan dalam berbagai bentuk. Beberapa sumber tersebut yaitu : 1. Fantastic Adventure 2. Fables 3. Melodrama 4. Bible/Qur’an Story 5. Surrealism Stories 6. Educational 7. Science Fiction 8. Political Caricature

9. Old and New Legends

10. Myth 11. Modern Event 12. World of Experiment 13. Folklore 14. Fiction 2.2.6 Film Serial

Animasi TV seri, merupakan salah satu program reguler pada stasiun TV. Dalam satu judul cerita, biasanya terdiri dari beberapa karakter yang saling berhubungan satu sama lain antar episode. Untuk stasiun TV sendiri, program ini diciptakan untuk mengadopsi tema-tema biasa hingga fantasi dan dapat ditayangkan reguler setiap hari atau seminggu

(7)

satu kali; semuanya kembali pada slot waktu yang tersedia pada stasiun TV yang menyiarkannya. Animasi seri pun, dapaat disiarkan di luar TV, seperti halnya Tom & Jerry seri yang ada di bioskop pada tahun 1961-1962.

2.2.7 Fiksi

Cerita fiksi merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh penulis (pengarang), dimana cerita di dalamnya menjadi hidup karena daya hayal (imajinasi) , angan-angan atau fantasi penulis.

Fiksi terbagi menjadi dua, yaitu Fiksi Imajinatif, dan Fiksi Ilmiah. Fiksi Imajinatif merupakan cerita fiksi yang diceritakan berdasarkan imajinasi penulis tanpa batasan-batasan faktual dalam penyampaian cerita tersebut. Sedangkan Fiksi Ilmiah adalah cerita fiksi yang diceritakan dengan imajinasi penulis yang menggunakan analisa ilmiah.

Cerita Fiksi memiliki sifat sebagai berikut :

1. Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Semua tokoh, setting dan pokok persoalan adalah realitas imajinatif bukan obyektif.

3. Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi adalah bukan kebenaran obyektif melainkan kebenaran logis yaitu kebenaran yang ada dalam penalaran.

4. Manusia-manusia yang hidup dalam kenyataan sehari-hari yang terlibat dalam seluruh aspek kehidupan penokohan fiksi mampu mempengaruhi & membentuk sifat dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.

5. Kebenaran logis fiksi menyebabkan setiap fiksi selalu multi interpretable, artinya setiap pembaca, pendengar, pemirsa mempunyai tafsiran.

Fiksi memiliki subgenre, antara lain :

2.2.7.1 Mystery

Fiksi bertema Misteri merupakan genre yang terkenal dengan banyak peminat. Cerita misteri berfokus ke segala prilaku kriminal, khsususnya pembunuhan. Aksi

(8)

pada cerita tersebut menitikberatkan pada upaya investigasi untuk memecahkan kejahatan. Klimaks biasa terjadi saat mendekati akhir cerita, dimana semua elemen misteri telah tersusun rapih untuk pemahaman pembaca. Solusi disertai dengan kejutan diberikan kepada karakter dalam cerita, beserta pembacanya.

Adapun subgenre misteri antara lain adalah spy, detective, dan crime stories. Praktisi besar dalam genre ini termasuk Arthur Conan Doyle, Raymond Chandler, Dashiell Hammett, dan Earle Stanley Gardner. Sedangkan penulis masa kini meliputi Carl Hiaason, James Ellroy, Robert Parker, James Lee Burke, dan Elmore Leonard.

2.2.7.2 Romance

Fiksi bertema Romance merupakan kategori besar yang bertujuan untuk menghibur perempuan. Dalam novel roman terdapat elemen fantasi, cinta, kenaifan, pemborosan, petualangan, dan kekasih heroik yang mengatasi ketidak-mungkinan untuk bersama cinta sejatinya. Banyak roman, terutama gothic romance, cendrung memiliki formula yang mudah diikuti.

Adapun subgenre romance meliputi historical, contemporary, fantasy romance, dan romantic suspense. Penulis romance papan atas antara lain Jude Deveraux, Victoria Holt, Judith McNaught, Daphne Du Maurier, Jennifer Greene, dan Nora Roberts. 2.2.7.3 Science fiction/Fantasy

Fiksi ilmiah atau novel fantasi menggambarkan dunia yang jauh, berteknologi futuristik, membuat pikiran pembaca berkelana jauh serta memprovokasi isu-isu kontemporer sebagai renungan pembaca. Imajinatif, bijaksana, dan lain-duniawi, genre ini semakin dipopulerkan dengan adanya seri Star Wars dan Star Trek. Penulis science fiction/fantasy ternama antara lain termasuk Ray Bradbury, Arthur Clarke, Isaac Asimov, CS Lewis, JRR Tolkien, dan JK Rowling.

2.2.7.4 Suspense/Thriller

Novel suspense dan thriller merupakan fiksi yang menarik, sensasional dengan aksi perencanaan yang cerdik, pergerakan yang cepat, dan ketegangan tanpa

(9)

henti. Genre ini ditujukan oleh penulis untuk memberikan cerita dengan ketegangan yang berkelanjutan, kejutan, dan rasa konstan akan ajal yang sangat dekat, hingga mendorong pembaca untuk terus mengikuti cerita tersebut. Tidak seperti fiksi misteri, thriller didominasi oleh aksi di mana ancaman fisik merupakan teman setia, dan seorang pahlawan diadu dengan penjahat jahat.

Genre ini memiliki sejumlah nama yang cukup terkenal, termasuk John Le Carre, Len Deighton, Ian Fleming, Clive Cussler, dan Frederick Forsythe. Ini juga mencakup procedurals polisi dari Patricia Cornwell, Tony Hillerman, dan Lawrence Sanders.

2.2.7.5 Horror

Dipenuhi dengan rasa takut yang luar biasa, genre ini populer dalam membuat pembacanya untuk terus membalik halaman yang dipenuhi dengan darah. Dari sudut pandang penulis, karakteristik yang didefinisikan ditujukan untuk menakut-nakuti pembaca dengan memanfaatkan ketakutan mereka. kekhawatiran kekuatan supranatural, invasi alien, kegilaan, kematian, mutilasi, dan gagasan mengerikan lainnya.

Menelusuri akar dari fiksi horror seperti kisah klasik Edgar Allan Poe, genre horor saat ini didominasi oleh Stephen King, dengan banyak buku terlaris di bawah namanya serta alter-egonya Richard Bachman telah mendominasi daftar buku terlaris selama hampir 25 tahun. Penulis horor besar lain termasuk Mary Shelley, Roald Dahl, Clive Barker, Peter Straub, Dean Koontz, dan Anne Rice.

2.2.7.6Young adult

Genre ini mencakup semua jenis novel dengan protagonis dalam rentang usia 12 sampai 16 yang berbicara akan keprihatinan pada remaja. Saat ini, JK Rowling dan Harry Potternya sangat mendominasi pasar. Prestasi Rowling adalah cerita yang benar-benar universal, penuh dengan sihir dan fantasi serta karakter yang menyenangkan dimana pembaca mengidentifikasi dengan gambaran yang luar biasa.

(10)

Esensi penting dalam genre ini antara lain adalah pembawaan yang mengesankan, karakter yang dapat dipercaya, dan keinginan penulis untuk menulis tentang subyek sensitif bagi remaja dan praremaja.

2.3 Data Produk

2.3.3 Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu Budha yang ada di kawasan Jawa Timur. Kerajaan ini terletak di kawasan kota Malang, dan diperkirakan berpusat di kawasan Singosari. Berdiri pada tahun 1222, Singasari hanya sempat bertahan hingga tahun 1292 sebelum mengalami keruntuhan.

Kerajaan Singasari memiliki nama resmi yaitu kerajaan Tumapel. Hal ini diketahui berdasarkan prasasti Kudadu. Ibu kota Tumapel terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati bernama Tunggul Ametung.

Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya. Selanjutnya Ken Arok menikahi Ken Dedes yang merupakan mantan istri Tunggul Ametung. Ken Arok kemudian ingin melepaskan Tumapel dari Kediri. Dan ini terbantu ketika terjadi perseteruan antara kaum brahmana dan raja Kediri, yaitu Kertajaya. Para brahmana ini lantas bergabung dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini. versi pertama adalah versi Pararaton yang menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247-1249). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249-1250) yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-1272). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292.

Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang Girinathapura (1222-1227). Selanjutnya adalah Anusapati (1227-1248), yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248-1254). Terakhir adalah Kertanagara

(11)

(1254-1292). Dalam versi Pararaton, data tersebut didapat melalui Prasasi Kudadu. Sementara untuk Negarakretagama, tersebutkan dalam prasasti Mula Malurung.

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan yang pernah menancapkan tajinya dalam sejarah kerajaan di Indonesia. Kerajaan Singasari ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Sepak terjang Kerajaan Singasari di nusantara ini berakhir pada tahun 1292.

Menurut sejarah, Kerajaan Singasari ini berada di daerah Jawa Timur. Diperkirakan, lokasi tepatnya Kerajaan Singasari berada di daerah Singosari, Malang. Kerajaan Singasari ini termasuk kerajaan hindu yang pernah ada di nusantara. Awalnya, Kerajaan Singasari adalah Kerajaan Tumapel yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Singasari karena nama Singasari lebih tekenal dibandingkan dengan nama Tumapel.

2.3.3.1 Sejarah Awal Berdirinya Kerajaan Singasari

Sejarah awal Kerajaan Singasari berawal dari tahun 1222. Pada tahun itu, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari. Pendirian Kerajaan Singasari oleh Ken Arok ini berawal dari Ken Arok yang berhasil menggulingkan Tunggul Ametung yang saat itu menjabat sebagai akuwu Tumapel. Akuwu adalah gelar kepemimpinan saat itu yang setara dengan lurah. Tumapel sendiri merupakan daerah asal Kerajaan Singasari berdiri.

Setelah Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung, jabatan akuwu ini diambil alih oleh Ken Arok. Tunggul Ametung sendiri dibunuh oleh Ken Arok menggunakan keris buatan Mpu Gandring. Nasib pembuat keris, Mpu Gandring pun naas, pembuat keris itu dibunuh oleh Ken Arok menggunakan keris yang sama saat membunuh Tunggul Ametung.

Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok pun menikahi istri Ken Arok, yaitu Ken Dedes. Selanjutnya, Ken Arok berniat melapaskan Tumapel dari kekuasan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya. Pada 1254, terjadi perseteruan antara kaum brahmana dengan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Kertajaya.

(12)

Kaum brahmana memilih bergabung dengan Ken Arok. Setelah kaum brahmana begabung dengan Ken Arok, kemudian Ken Arok diangkat menjadi raja pertama Kerajaan Tumapel yang bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.

Setelah Kerajaan Tumapel memiliki raja yang dipimpin oleh Ken Arok, Perang antara Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Tumapel pun terjadi. Perang antara kedua kerajaan itu terjadi di Desa Ganter. Peperangan antara Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Tumapel pun dimenangkan oleh Kerajaan Tumapel. Kemenangan Kerajaan Tumapel atas Kerajaan Kediri ini membuat Ken Arok segera memproklamasikan berdirinya kerajaan baru yang bernama Kerajaan Singasari.

Berdasarkan Prasasti Kadudu, awalnya Kerajaan Singasari bernama Kerajaan Tumapel. Kerajaan Tumapel ini beribu kota di Kutaraja. Kemudian, pada saat Kerajaan Tumapel dipimpin oleh Wisnuwardhana atau bertepatan pada tahun 1253, ibu kota Kerajaan Tumapel diubah menjadi Singasari. Setelah ibu kota kerajaan menjadi singasari, namanya pun berubah menjadi Kerajaan Singasari karena nama singasari lebih terkenal daripada Kutaraja.

Menurut kitab Negarakretagama, pendirian Kerajaan Tumapel terjadi pada tahun 1222, tahun yang sama yang disebutkan dalam prasasti kadudu. Namun, dalam kitab Negarakretagama, tidak disebutkan Ken Arok sebagi pendiri Kerajaan Tumapel sebagai cikal bakal Kerajaan Singasari. Dalam kitab itu disebutkan pendiri kerajaan tumpael sebagai cikal bakal Kerajaan Singasari adalah Ranggah Rajasa Sang Ghirinaputra. Sang pendiri itu berhasil megalahkan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh raja Kertajaya.

Sumber sejarah yang meyebutkan keberadaan Kerajaan Singasari antara lain Negarakretagama dan Pararaton (kitab raja-raja). Kedua kitab yang bersejarah itu berisikan sejarah raja-raja Jawa hingga Kerajaan Singasari. Dalam kedua kitab tersebut, disebutkan bahwa raja-raja Majapahit adalah keturunan Kerajaan Singasari.

Selain kedua kitab tersebut, ada benda sejarah yang membuktikan keberadaan Kerajaan Singasari. Benda sejarah itu berupa prasati dan candi. Candi dan prasasti tersebut menceritakan perjalanan Kerajaan Singasari. Dalam pararaton, disebutkan bahwa raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Singasari antara lain Ken Arok

(13)

(1222-1227), Anusapati (1227-1248), Tohjaya (1248), Ranggawuni (1248-1268), dan Kertanagara (1268-1292).

Menurut kitab Negarakretagama, awah pendiri kerjaan singasari sering dipuja dengan Siwa. Sementara itu, menurut Pararaton meyebutkan bahwa sebelum Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri, Ken Arok mendapatkan julukan Bhatara Siwa.

2.3.3.2 Perebutan Kekuasaan dalam Kerajaan Singasari

Setelah Ken Arok menjabat sebagai raja pertama yang menguasai Kerajaan Singasari, Ken Arok mendapatkan gelar Sri Ranggah Rajasa Amurwahbumi. Saar Ken Arok berkuasa, Kerajaan Singasari memperoleh ketenaran dan nama besarnya dalam dunia kerajaan di nusantara.

Namun, pemerintahan Ken Arok dalam memerintah Kerajaan Singasari hanya berlangsung selama 5 tahun. Pada 1227, Ken Arok dibunuh oleh anak tirinya yang bernama anusapati. Kemudian, abu jenazah Ken Arok disimpah di candi Kagenengan di selatan Kerajaan Singasari.

Setelah Anusapati membunuh Ken Arok, posisi raja dari Kerajaan Singasari pun dikuasai oleh Anusapati. Namun, kekuasaan Anusapati berakhir pada 1248. Kekuasaan Anusapati berakhir ditangan orang suruhan Tohjaya. Anusapati sebagai raja Kerajaan Singasari dibunuh saat Anusapati beradu ayam. Raja Anusapati memang dikenal sebagai raja Kerajaan Singasari yang gemar beradu ayam.

Setelah Anusapati dibunuh oleh orang suruhan Tohjaya, jenazah Anusapati dimakamkan di Candi Kidal di sebelah tenggara Malang. Pembunuhan Anusapati ata oleh Tohjaya ini merupakan bentuk balas dendam Tohjaya atas kematian ayahnya, Ken Arok.

Selanjutnya, Tohjaya pun menjadi raja Kerajaan Singasari. Namun sayang, kekuasaan Tohjaya dalam memimpin Kerajaan Singasari hanya sebentar. Kekuasaannya berakhir pada 1248. Kekuasaannya berakhir karena Tohjaya dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni.

(14)

Pada 1268, raja Kerajaan Singasari, Raja Ranggawuni wafat. Abu jenazah Ranggawuni dimakamkan di dua tempat, yaitu di Weleri di dekat Blitar sebagai Dewa Siwa dan di Candi Jago sebagi sang Budha. Kekosongan posisi raja dalam Kerajaan Singasari ini membuat putera ranggawuni yang bernama Kertanagara menggantikan posisi ayahnya untuk memerintah Kerajaan Singasari.

Pada masa kepemimpinan Kertanagara, Kerajaan Singasari berhasil membawa Kerajaan Singasari menuju puncak kejayaan. Raja Kertanagara mengeluarkan kebijakan untuk urusan dalam negeri Kerajaan Singasari, misalnya menganti atau memindahtugaskan pejabat yang tidak loyal kepadanya. Selain itu, raja Kertanagara pun mengeluarkan kebijakan dengan memberi penghargaan kepada lawan politiknya. Contohnya, mengangkat Jayakatwang sebagai Adipati Kediri.

Di bawah kepemimpinan Kertanagara, Kerajaan Singasari melakukan ekspansi ke luar negeri. Contoh invasi yang dilakukan Kerajaan Singasari saat kepemimpinan Kertanagara adalah menaklukan wilayah-wilayah yang ada di Sumatera dan Semenanjung Melayu. Ekspansi wilayah kekuasaan yang dilakukan oleh Kartanagara bernama Pamalayu. Ekspansi wilayah Kerajaan Singasari itu terjadi pada 1275.

Namun, ekspansi kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan Singasari di bawah kepemimpinan raja Kertanagara membuat keamanan wilayah dalam negeri Kerajaan Singasari menjadi lemah. Lemahnya keamanan ini disebabkan banyaknya tentara Kerajaan Singasari yang dikirim untuk melakukan ekspansi di Sumatera dan Semenanjung Melayu.

Kelemahan keamanan dalam negeri Kerajaan Singasari ini dimanfaatkan oleh musuh-musuh Kerajaan Singasari untuk meyerang Kerajaan Singasari. Pada 1292, Jayakatwang dari Kediri menyerang Kerajaan Singasari. Dalam penyerangan itu, raja Kertanagara terbunuh beserta pada pembesar-pembesarnya.

Namun, keempat putri Kertanagara beserta menantunya, Raden Wijaya selamat. Pemakaman Kertanagara dilakukan di dua tempat, yaitu sebuah candi di Tretes, Malang dan di Candi Singasari deket Malang.

(15)

Politik Dalam Negeri:

1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.

2. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.

3. Memperkuat angkatan perang.

Politik Luar Negeri:

1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

2. Menguasai Bali.

3. Menguasai Jawa Barat.

4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.

2.3.3.3 Keruntuhan Kerajaan Singasari

Sebagai sebuah kerajaan, perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi di lingkup istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan.

Masa kejayaan kerajaan Singasari berada di masa pemerintahan Kertanegara. Namun di sisi lain, pada masa Kertanegara pulalah, Singasari mengalami masa kehancuran.

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Dharmasraya yang merupakan penguasa Sumatra berhasil ditundukkan melalui ekspedisi Pamalayu. Salah satu buktinya adalah arca Amoghapasa sebagai tanda hubungan kedua kerajaan. Selain Sumatra, Kerajaan Bali pun ditundukkan oleh Kertanegara pada tahun 1284.

Salah satu bukti kebesaran Kerajaan Singasari di bawah pemerintahan Kertanegara adalah saat dirinya menolak permintaan Kubilai Khan. Saat itu, Kubilai Khan

(16)

meminta Kertanegara mengakui kekuasaan Mongol. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Kertanegara.

Di sisi lain, strategi penaklukan wilayah di luar Jawa berdampak pada lemahnya pertahanan dalam negeri kerajaan Singasari. Sebab angkatan perang mereka banyak dikirimkan ke luar pulau guna mendukung strategi penaklukan kerajan lain.

Akibatnya, ketika terjadi pemberontakan oleh bupati Gelang-gelang yaitu Jayakatwang, Kerajaan Singasari tidak lagi memiliki kekuatan. Akhirnya Kertanegara yang merupakan sepupu, ipar dan sekaligus besan Kertanegara berhasil mengalahkan Kerajaan Singasari dan Kertanegara terbunuh.

Jayakatwang kemudian memindahkan kerajaan baru di Kediri. Dan bersama itu pula, sejarah kerajaan Singasari pun usai.

2.3.3.4 Hubungan Kerajaan Singasari dengan Majapahit

Pararaton, Nagarakretagama dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya, cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanegara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiararaja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.

2.3.3.5 Silsilah Raja-raja Kerajaan Singasari

Ada perbedaan silsilah raja-raja Kerajaan Singasari. Perbedaan tersebut antara kitab pararaton dan kitab Negarakretagama. Berikut ini silsilah Kerajaan Singasari menurut pararaton.

• Ken Arok (1222-1227). • Anusapati (1227-1249).

(17)

• Tohjaya (19249-1250).

• Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-1272). • Kertanagara (1272-1292)

Sementara itu, silsilah raja Kerajaan Singasari menurut Negarakretagama berbeda dengan pararaton. Berikut ini silsilah raja-raja Singasari menurut Negarakretagama.

• Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222-1227). • Anusapati (1227-1248).

• Wisnuwardhana (1248-1254). • Kertanegara (1254-1292).

2.3.4 Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan kepulauan yang luas. Ibu kotanya terletak di Pulau Jawa, di Kota Daha. Sebelum Majapahit berdiri, kerajaan yang berpengaruh di Jawa saat itu adalah Kerajaan Singasari yang dipimpin oleh Kertanegara. Pengaruh kerajaan Singasari yang cukup besar membuatnya menjadi salah satu kerajaan yang diperhitungkan di semenanjung Asia Tenggara.

2.3.4.1 Awal Mula Kerajaan Majapahit

Kublai Khan, Penguasa Mongol, berniat menjalin hubungan dengan Singasari. Pada tahun 1290 M, Khan mengirimkan utusannya ke Singasari untuk meminta upeti. Kertanegara menolak permintaan itu dan mengusir si utusan kembali ke hadapan Khan. Atas perlakuan tersebut, pada tahun 1293 M, Kublai Khan mengirimkan 1.000 armada kapalnya ke Jawa untuk menyerang Singasari.

Di saat yang sama, terjadi pemberontakan terhadap Kertanegara. Jayakatwang, Adipati Kediri, melakukan pemberontakan terhadap Kertanegara. Aria Wiraraja,

(18)

mantan pejabat keraton yang dialihtugaskan menjadi Bupati Sumenep karena menentang politik luar negeri Kertanegara mengusulkan pemberontakan itu.

Ketika pemberontakan terjadi, Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara dan keluarganya. Akan tetapi, salah seorang menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya melarikan diri ke Sumenep, mencari perlindungan pada Aria Wiraraja. Karena memiliki hubungan dekat dengan Aria Wiraraja, Raden Wijaya diampuni dan kembali ke Jawa. Raden Wijaya kemudian diberi lahan di tengah Hutan Tarik untuk membangun pemukiman sendiri.

Pemukiman tersebut kemudian berkembang menjadi desa yang disebut sebagai Majapahit. Menurut Berthold Laufer, seorang orientalis Jerman, nama Majapahit diambil dari nama buah maja yang rasanya pahit. Nama tersebut diambil karena di sekitar pemukiman Raden Wijaya itu, banyak ditemukan buah maja.

Pasukan Mongol telah datang ke Jawa. Mereka berniat menangkap dan menghukum Kertanegara karena menolak utusan Mongol yang pernah datang ke Singasari. Raden Wijaya selaku ahli waris bersedia untuk bertanggung jawab asalkan mereka mau membantunya merdeka dari kekuasaan Jayakatwang.

Jayakatwang berhasil dikalahkah oleh Raden Wijaya dan pasukan Mongol. Kemudian, setelah Raden Wijaya berhasil menyusun ulang kekuatan, ia bertempur melawan pasukan Mongol dan mengusir mereka pergi dari Jawa.

Pada 1293 Masehi, Raden Wijaya mendirikan benteng sebagai pusat pemerintahan Majapahit. Lantas, tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka (atau 10 November 1293 Masehi) ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Kerajaan Majapahit. Tanggal tersebut adalah tanggal resminya Raden Wijaya dinobatkan sebagai penguasa Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.

Setelah Raden Wijaya meninggal, takhta penguasa Majapahit diwariskan kepada Prabu Jayanegara. Anak Raden Wijaya ini dikenal sebagai seseorang yang tabiatnya buruk.

(19)

Salah satu tabiat buruknya adalah keinginannya menjadikan saudara tirinya sendiri, Tribhuwanatunggadewi sebagai istri. Maka dari itu, ia digelari Kala Gemet. Pada akhirnya, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya sendiri, Tanca. Lantas, menurut tradisi, ibu tiri Jayanegara, Gayatri Rajapatni diangkat menjadi ratu Majapahit. Gayatri menolak kesempatan tersebut karena telah menetapkan hati akan menjadi bikkhuni.

Gayatri menunjuk anaknya, Tribhuana Wijayatunggadewi untuk mengambil alih kekuasaan tersebut. Setelah diresmikan sebagai ratu, ia mengangkat Gajah Mada sebagai patih agung pada 1336.

Setelah dilantik, Gajah Mada mengikrarkan sumpah yang dikenal sebagai Sumpah Palapa. Ia berencana mempersatukan wilayah di kepulauan Nusantara dalam satu pemerintahan. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit berubah menjadi sebuah kerajaan besar dengan wilayah yang luas dan peradaban yang maju.

2.3.4.2 Zaman Keemasan Kerajaan Majapahit

Zaman keemasan Kerajaan Majapahit dimulai sejak diangkatnya Hayam Wuruk, anak Tribhuana Wijayatunggadewi sebagai penguasa Majapahit di tahun 1350 M. Tribhuana Wijayatunggadewi meletakkan kekuasaannya sebagai ratu tepat setelah ibunya meninggal.

Hayam Wuruk, dikenal pula sebagai Rajasanagara, menguasai Majapahit sejak 1350 M - 1389 M. Pada tahun-tahun inilah, Majapahit berada dalam puncak keemasannya. Kesuksesan ini dicapai berkat bantuan patih agung Majapahit, Gajah Mada.

Gajah Mada melakukan penaklukan ke berbagai wilayah di Nusantara. Penaklukan ini melalui upaya militer dan diplomatik. Upaya seperti pernikahan antarkeluarga raja pun menjadi jalan untuk melakukan aliansi dengan kerajaan-kerajaan kecil.

Berdasarkan kitab Negrakretagama, wilayah Majapahit pada masa Gajah Mada adalah beberapa kerajaan di Sumatra dan Semenanjung Melayu, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian pulau di Filipina.

(20)

2.3.4.3 Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Setelah kematian Hayam Wuruk pada 1389 Masehi. Terjadi kekacauan dan perpecahan di dalam keluarga kerajaan. Hal ini dipicu oleh perebutan kekuasaan antara putri mahkota Kusumawardhani yang menikahi Pangeran Wirakramawardhana dengan anak Hayam Wuruk dari pernikahan sebelumnya, yaitu Pangeran Wirabhumi. Terjadilah Perang Paregreg pada 1405 - 1406 M. Wirakramawardhana menang, sedangkan Pangeran Wirabhumi ditangkap.

Selain itu, kekuatan Majapahit mulai tersaingi oleh Kesultanan Malaka yang mulai mengenggam kendali terhadap Selat Malaka. Tahun keruntuhan Majapahit terjadi sekitar 1487 M (atau tahun 1400 Saka) atau 1527, ketika Kesultanan Demak yang dipimpin Raden Patah merebut Daha yang dijadikan ibu kota Majapahit oleh Ranawijaya.

2.3.4.4 Struktur Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit mempunyai struktur pemerintahan dan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Struktur dan birokrasi tersebut tampaknya tidak banyak mengalami perubahan selama perkembangan sejarah. Raja yang memerintah Majapahit dianggap sebagai penjelmaan dari dewa di dunia. Selain itu, raja pun memegang otoritas politik tertinggi di kerajaan.

Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi serta para putra dan kerabat dekat raja yang memiliki kedudukan tinggi. Biasanya, perintah raja diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya, yaitu:

• Rakryan Mahamantri Katrini (biasanya dijabat oleh putra-putra raja).

• Rakryan Mantri ri Pakira-kiran (dewan menteri yang melaksanakan pemerintahan).

• Dharmmadhyaksa (para pejabat hukum keagamaan). • Dharmma-upapatti (para pejabat keagamaan).

(21)

2.3.4.5 Pembagian Wilayah Kerajaan Majapahit

Menurut sejarah terbentuknya, Kerajaan Majapahit merupakan bagian dari kelanjutan Kerajaan Singosari yang terdiri atas beberapa kawasan di bagian timur dan bagian tengah Jawa. Daerah tersebut diperintah oleh para Paduka Bhattara yang bergelar Bhre. Gelar tersebut merupakan gelar tertinggi bangsawan kerajaan.

Biasanya, posisi tersebut untuk kerabat dekat raja saja. Tugas para Paduka Bhattara adalah mengelola wilayah kerajaan, memungut pajak, dan mengirimkan upeti atau pajak ke kerajaan pusat. Selain itu, para Paduka Bhattara pun mengelola pertahanan yang berada di perbatasan daerah yang dipimpinnya.

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit terdiri dari 12 wilayah yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Berikut ini hierarki dalam pengelompokan wilayah di Kerajaan Majapahit.

Bhumi – kerajaan yang diperintah oleh raja.

Nagara – diperintah oleh rajya (gubernur) atau bhre (pangeran). Watek – dikelola oleh wiyasa.

Kuwu – dikelola oleh lurah. Wanua – dikelola thani.

Kabuyutan – dusun kecil atau tempat sakral. 2.3.4.6 Penguasa Kerajaan Majapahit

Layaknya sebuah kerajaan, selama keberadaannya kerajaan Majapahit pernah dipimpin oleh beberapa raja. Berikut adalah raja-raja yang pernah memegang tampuk kekuasaan tertinggi Kerajaan Majapahit.

• Raden Wijaya: (1309) • Jayanegara: (1309-1328)

(22)

• Tribhuwanatunggaldewi: (1328-1350) • Hayam Wuruk: (1350-1389) • Wikramawardhana: (1389-1429) • Suhita: (1429-1447) • Kertawijaya: (1447-1451) • Rajasawardhana: (1451-1453) • Bhre Wengker: (1456-1466) • Singhawikramawardhana: (1466-1468) • Kertabhumi: (1468-1478) • Ranawijaya/Girindrawardhana: (1478-?) 2.3.4.7 Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sebagai sebuah kerajaan terbesar, Majapahit tentu banyak meninggalkan jejak sejarah yang masih bisa kita saksikan saat ini. Ya, banyak sekali peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit atau pun hal-hal yang berkaitan dengan Majapahit yang bisa kita saksikan saat ini. Salah satu yang paling terkenal tentu saja bangunan candi, dan artepak lainberupa koin, genting, tembikar, hingga celengan keramik yang banyak terdapat di Trowulan (dulu Ibukota Majapahit).

2.3.4.8 Kesenian Budaya Peninggalan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang ada di negeri ini dan dapat dikatakan sebagai cikal bakal terbentuknya negeri ini. Kerajaan ini berawal dari sebuah hutan lebat yang dihadiahkan kepada Raden Wijaya dan dijadikan sebagai Tanah Perdikan. Raden Wijaya beserta pengikutnya membuka hutan lebat tersebut dan menjadikannya sebagai tanah perkampungan dan mereka bertempat tinggal di tempat tersebut.

(23)

Kerajaan Majapahit memang termasuk kerajaan yang besar sebab wilayah kekuasaannya mencakup seluruh wilayah Nusantara, bahkan jika kita telusuri, wilayah kerajaan majapahit hingga asia tenggara. Begitu besarnya kerajaan majapahit sehingga sangat menggetarkan negara-negara yang ada di sekitarnya.

Apalagi ketika Gajah Mada menjabat sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit. Dengan penuh semangat, Mahapatih Gajah Mada terus berusaha untuk mengembangkan dan memperluas wilayah kekuasaan kerajaannya.

Tentunya, kondisi ini merupakan bukti bahwa kerajaan Majapahit adalah kerajaan besar. Baik angkatan darat maupun angkatan lautnya sedemikian kuatnya sehingga setiap kerajaan yang ada ketakutan dan takluk tanpa perlawanan berarti saat tentara kerajaan majapahit bergerak memasuki gerbang kota kerajaan.

Dan, akhirnya kerajaan tersebut menjadi negara jajahan atau negara bagian dari kerajaan Majapahit yang besar. Maka, dalam waktu yang relatif pendek, wilayah kerajaan Majapahit sedemikian luasnya. Tidak hanya terbatas dalam wilayah nusantara, melainkan hingga wilayah Campa dan Malaya.

2.3.4.9 Budaya Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sebagai sebuah kerajaan yang besar, tentunya banyak hal yang dapat kita temukan dalam pola kehidupan masyarakat pada saat kemashyuran kerajaan Majapahit ini.

Berbagai pola kehidupan menjadi satu bentuk khusus dari proses kehidupan masyarakatnya. Ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh setiap negara atau kerajaan besar sebagai bentuk eksistensinya. Dan, hingga sekarang budaya kerajaan majapahit telah menjadi peninggalan yang sangat berharga bagi kehidupan masa sekarang.

Budaya peninggalan kerajaan majapahit ini selanjutnya menjadi bagian budaya masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari pola kehidupan masyarakat. Bahkan, hingga sekarang budaya peninggalan kerajaan majapahit ini telah dijadikan dalam berbagai bentuk, misalnya kesenian atau adat istiadat kehidupan bermasyarakat.

(24)

Budaya peninggalan ini merupakan wujud dari rasa andarbeni yang begitu kuat tertanam dalam hati masyarakat.

Beberapa budaya peninggalan kerajaan Majapahit misalnya:

1. Kesenian Jaran Kepang

Jaran kepang atau kuda lumping adalah salah satu jenis kesenian yang cukup terkenal di masyarakat. Kesenian ini merupakan kesenian khas dari Jawa, dan jika kita telaah, sebenarnya ini merupakan salah satu kesenian yang berkembang saat kerajaan majapahit berkuasa di negeri ini.

Kesenian ini dapat juga dikatakan sebagai salah satu jenis permainan yang dikembangkan dan menjadi sebuah kesenian yang dipergunakan juga sebagai sarana untuk kegiatan-kegiatan ritual keagamaan dan sebagainya.

Pada perkembangannya, kesenian jaran kepang ini menjadi kesenian tanggapan atau ngamen yang berkeliling di sekitar wilayah bekasl kerajaan majapahit, misalnya Mojokerto, Jombang, Kertosono, dan Kediri. Dengan kesenian ini, maka dapat dijadikan sebagai profesi yang mendatangkan pemasukan finansial bagi pelakunya.

Kesenian yang merupakan budaya peninggalan kerajaan majapahit ini merupakan gabungan antara kesenian tari dan gending gending serta tetembangan atau seni suara. Dengan penggabungan tiga macam kesenian dasar ini, maka sebagai sarana hiburan, jaran kepang juda memenuhi syarat utama kesenian.

2. Kesenian Bantengan

Bantengan ini merupakan kesenian yang menggunakan gambaran dari sebuah banteng. Dalam hal ini kesenian bantengan menggambarkan sebuah banteng yang terusik oleh sekelompok manusia dan marah. Dalam kondisi tersebutlah, maka banteng yang merasa terganggu mengamuk dan menyerang orang orang yang berada di sekitarnya.

Untuk menyemarakkan kegiatan, maka pada kesenian bantengan ini-pun menggunakan alat music dan diiringi dengan tetembangan yang begitu rancak.

(25)

Hadirnya musik dan nyanyian tersebut menjadikan kesenian bantengan menjadikan kesenian ini menjadi semakin menarik. Dan, peranan musik dan nyanyian adalah sebagai alat penyiaran kegiatan sehingga masyarakat mengetahui kegiatan dan dating berbondong untuk ikut menikmati kesenian bantengan ini.

3. Kesenian Reog

Kesenian reog inipun sebenarnya merupakan kesenian yang tumbuh dan berkembang pada jaman keemasan kerajaan majapahit. Kesenian ini menggambarkan sebuah permainan aneh yang terdiri atas beberapa permainan.

Dalam kesenian reog, kita dapat menemukan kesenian jaran kepang, bantengan, tari topeng, bahkan profil reog itu sendiri merupakan sesuatu yang sangat aneh. Kita dapat melihat bahwa pada sebuah reog ada kepala harimau dan diatasnya ada seekor burung merak.

Tentunya, jika kita kupas, maka setidaknya kita mengetahui bahwa kesenian pada jaman kerajaan majapahit merupakan kesenian yang menjadi daya tarik sendiri di jaman sekarang ini. Bahkan, selanjutnya daerah sekitar kerajaan majapahit akan dijadikan wawasan wisata sehingga keberadaan kesenian budaya peninggalan kerajaan majapahit ini dapat menjadi pemikat wisatawan, baik lokal maupun asing.

2.3.5 Kerajaan Ternate

Pada abad ke-13 di Maluku sudah berdiri Kerajaan Ternate. Ibu kota Kerajaan Ternate terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Selain Kerajaan Ternate, di Maluku juga telah berdiri kerajaan lain, seperti Jaelolo, Tidore, Bacan, dan Obi. Di antara kerajaan di Maluku, Kerajaan Ternate yang paling maju. Kerajaan Ternate banyak dikunjungi oleh pedagang, baik dari Nusantara maupun pedagang asing.

(26)

2.3.5.1 Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan

Raja Ternate yang pertama adalah Sultan Marhum (1465-1495 M). Raja berikutnya adalah putranya, Zainal Abidin. Pada masa pemerintahannya, Zainal Abidin giat menyebarkan agama Islam ke pulau-pulau di sekitarnya, bahkan sampai ke Filiphina Selatan. Zainal Abidin memerintah hingga tahun 1500 M. Setelah mangkat, pemerintahan di Ternate berturut-turut dipegang olehSultan Sirullah, Sultan Hairun, dan Sultan Baabullah. Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate mengalami puncak kejayaannya. Wilayah kerajaan Ternate meliputi Mindanao, seluruh kepulauan di Maluku, Papua, dan Timor. Bersamaan dengan itu, agama Islam juga tersebar sangat luas.

Di kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara. Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate lebih kuat. Begitu pula bangsa spanyol memihak tidore akhirnya terjadilah peperangan antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan perjanjian saragosa. Dalam perjanjian tersebut bangsa spanyol harus meninggalkan maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di Maluku.

Sultan Hairun

Untuk dapat memperkuat kedudukannya, portugis mendirikan sebuah benteng yang di beri nama Benteng Santo Paulo. Namun tindakan portugis semakin lama di benci oleh rakyat dan para penjabat kerajaan ternate. Oleh karena itu sultan hairun secara terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa portugis.

Sultan Baabullah

Sultan Baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang Portugis. Tahun 1575 M Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng.

(27)

2.3.5.2 Aspek Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan

Perdagangan dan pelayaran mengalami perkembangan yang pesat sehingga pada abad ke-15 telah menjadi kerajaan penting di Maluku. Para pedagang asing datang ke Ternate menjual barang perhiasan, pakaian, dan beras untuk ditukarkan dengan rempah-rempah. Ramainya perdagangan memberikan keuntungan besar bagi perkembangan Kerajaan Ternate sehingga dapat membangun laut yang cukup kuat.

Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Ternate dalam kehidupan sehari-harinya banyak menggunakan hukum Islam. Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Hairun dari Ternate dengan De Mesquita dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah dibawah kitab suci Al-Qur’an. Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari kerajaan Ternate adalah keahlian masyarakatnya membuat kapal, seperti kapal kora-kora.

2.3.5.3 Kesenian Kerajaan Ternate

Menurut Prof. DR. Hasan M. Ambary, setidaknya di Pulau Ternate terdapat dua kompleks para raja Ternate, pertama di kaki bukit Foramadyahe dan yang kedua terletak di dekat kompeks Mesjid Agung Ternate. Yang dimakamkan di Foramadyahe antara lain Sultan Khairun dan Sultan Baabullah, sedangkan yang dimakamkan di dekat Mesjid Agung adalah para Sultan (dan keluarganya) yang memerintah antara abad XVIII-XIX.

Makam-makam yang menarik perhatian adalah makam para sultan yang terdapat di sekitar Mesjid Agung. Makam tertua di sini adalah makam Sultan Sirajul Mulk Amiruddin Iskandar Qaulin yang wafat pada Sabtu 10 Syawal 1213 H atau 13 Maret 1799 M, seperti tertera pada kaligrafi jirat/nisannya.

Seni kaligrafi di makam-makam Mesjid Agung ini terususun dengan indahnya, bergaya tulis Naskhi, dengan ragam hias floralistik khas Ternate yang memiliki persamaan gaya seni Polynesia.

Istana dengan bangunan gaya Eropa Abad XIX ini mengahadap ke arah laut, berada satu kompleks dengan Mesjid Kesultanan yang didirikan oleh Sultan Hamzah, Sultan

(28)

Ternate ke-9, Istana Kesultanan Ternate terletak pada dataran pantai di Kampung Soa-Sio, Kelurahan Letter C, Kodya Ternate, Kabupaten Maluku Utara.

Istana kekar yang dikelilingi perbentengan ini, berubah fungsi menjadi Museum Kesultanan Ternate, yang menyimpan, merawat dan memamerkan benda-benda pusaka milik kesultanan seperti senjata, pakaian besi, pakaian kerajaan, perhiasan, mahkota, topi-topi perang (helmet), alat-alat rumah tangga, naskah-naskah (Al Quran kuna, maklumat, surat-surat perjanjian) dan sebagainya.

Senjata-senjata yang dipamerkan antara lain senapan, meriam kecil, peluru-peluru bulat, tombak, parang dan perisai.

Mengenai senjata tradisional (tombak dan pedang/keris/parang) terdapat catatan penting yang dikemukakan oleh Cornelis Speelman (1670) dan J.H. Toblas (1857) di mana disebutkan mengenai ekspor senjata (tombak dan pedang) dari Kerajaan Tobungku (Sulawesi Tenggara) ke Ternate dalam jumlah besar, terutama sebagai upeti, mengingat pantai timur Sulawesi pada abad XVI-XVII menjadi wilayah kekuasaan Ternate.

Beberapa budaya peninggalan kerajaan Ternate misalnya:

1. Tari Cakalele

Tarian Cakalele atau tarian kebesaran adalah tarian perang yang saat ini lebih sering dipertunjukan untuk menyambut tamu agung maupun untuk acara yang bersifat adat.

Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30 laki-laki dan perempuan. Para penari cakalele pria biasanya menggunakan parang dan salawaku sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan). Cakelele merupakan tarian tradisional khas Maluku.

Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sementara, penari

(29)

perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.

Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1) Pakaian berwarna merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang. (2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.

2. Tarian Tujuh Putri

Tarian ini diambil dari legenda tujuh bidadari yang merupakan awal terbentuknya masyarakat ternate yaitu seorang penyiar islam, Jafar Sadik dari Persia yang terdampar di pulau Gapi ( Ternate ) dan mempersunting satu diantara tujuh bidadari yang turun mandi di talaga. Legenda ini merupakan awal dari kerajaan ternate yaitu “Tara No Ate” yang berarti pikatlah semua rakyat dan bersama – sama membangun negeri.

2.3.5.4 Kemunduran Kerajaan Ternate

Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.

Kesultanan Ternate populer juga disebut kerajaan Gapi, berkembang sejak abad ke-13 hingga abad ke-17.

(30)

2.3.5.5 Wilayah

Pada periode awal, wilayah kesultanan Ternate hanya terdiri dari empat wilayah:

• Soa-sio, terdiri dari 9 soa atau desa, yaitu Marsaoly, Tomaito, Tomagola, Tomaidi, Payahe, Jiko, Jawa, Tolongara dan Tabala.

• Sangadji, terdiri dari 9 desa, yaitu Tomajiko, Malayu Konora, Limatahu, Kulaba, Malayu Cim, Toboleu, Tafamutu, Tafaga dan Takofi.

• Heku, terdiri dari 12 desa, Labuha, Takome, Sula, Gam Cim, Tabanga, Siko, Toma afu, Dorari Isa, Mado, Togolobe, Faudu dan Tomajiko.

• Cim, terdiri dari 12 desa, Tobona, Talangame, Mayau, Tafure, Maitara, Koloncucu, Wucu, Tamao, Doi, Ta’ake dan Tomahutu.

Di kemudian hari, kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 dan memperluas wilayahnya melingkupi Maluku, Sulawesi Selatan, Sumawesi Timur, Nusa Tenggara, Mindanao, dan pulau Marshal di Pasifik.

2.3.5.6 Struktur Pemerintahan • Pemerintahan pusat:

Sultan: pemimpin kesultanan Ternate dengan gelar Kolano.

 Fala Raha: rahasia yang anggotanya berasal dari empat kepala klan yang mewakili 4 Momole yang membentuk kerajaan Ternate awal, yaitu Marasaoli, Tomagola, Tomaito, Tamadi.

 Sadaha kodato: kepala rumah tangga istana.

 Bobato Ma-Dopolo: dewan pemerintahan eksekutif. Dewan ini terdiri dari lima petugas kerajaan sesuai fungsinya, yaitu:

1) Jogugu: menteri tingkat tertinggi yang mengatur kerja-kerja pemerintahan.

(31)

3) Hukum Soa Sio: Menteri Kerajaan Urusan Dalam Negeri

4) Hukum Sangadji: Menteri luar negeri.

5) Tuli Lamo: Sekretaris Kerajaan.

 Bobato Nyagi Moi Se-Tufkange: dewan perwakilan rakyat. Terdiri dari 18 kepala klan di Ternate, 9 delegasi dari wilayah Soa Sio dan 9 delegasi dari wilayah Sangadji.

 Gam Raha: sebuah majelis dari kepala distrik 4 wilayah, yaitu Soa-sio, Sangadji, Heku dan Kim.

 Jou Lebe: dewan yang bertanggung jawab untuk persoalan keagamaan. Dewan ini dipimpin oleh Kadhi sebagai jabatan tertinggi dan dibantu 5 imam kerajaan: Imam Jiko, Imam Jawa, Imam Sangadji, Imam Moti, Imam Bangsa, dan 6 Khatib: Khatib Jiko, Khatib Jawa, Khatib Sangaji, Khatib Moti, Khatib bangsa dan Khatib Juru Tulis. Masing-masing dibantu oleh seorang modim.

1) Salahakan : perwakilan sultan di daerah jajahan/jauh.

2) Utusan sultan: duta besar kerajaan yang bertugas di kawasan perbatasan. Ada 3 Utusan di Kesultanan Ternate, yaitu Utusan Kayoa, Utusan Galela dan Utusan Dodinga.

• Pemerintah Daerah

Kampung merupakan unit administrasi terkecil di Kesultanan Ternate, yang terdiri dari satu atau lebihi kelompok persaudaraan atau klan (soa). Tiap soa dipimpin oleh seorang Kepala Soa dengan gelar Kimelaha, Fanyira atau Sangadji. Di tingkat administrasi yang lebih tinggi, ada 4 distrik yang terbentuk dari kelompok Soa dalam satu kewilayahan distrik.

Berikut merupakan penjelasan data-data mengenai hal yang berhubungan dengan cerita dan karakter yang dapat mendukung pemilihan cerita untuk film animasi seri ini.

(32)

2.3.5 Sihir

Dasar sihir pada cerita ini, banyak diambil dari mistik Jawa. Sesuai kepercayaan mistik Jawa, bahwa setiap benda memiliki roh penunggu. Benda pusaka ataupun senjata (misalnya keris); pasti memiliki khodam (roh penunggu). Kekuatan khodam dan pemiliknya sangat mempengaruhi sihir yang dapat digunakan, terutama saat bertarung.

2.4 Data Referensi Visual 2.4.3 Pakaian

(33)

Gambar 2.2 pakaian prajurit masa kerajaan Majapahit

(34)

Gambar 2.4 pakaian rakyat kerajaan Ternate

(35)

Gambar 2.6 pakaian sultan kerajaan Ternate

2.4.4 Persenjataan

(36)

Gambar 2.8 persenjataan pada abad ke 12 (2)

2.4.5 Arsitektural dan Properti

(37)

Gambar 2.10 halaman istana kerajaan Ternate

(38)

2.4.6 Kultur

Gambar 2.12 Jaran Kepang

Gambar 2.13 Kesenian Bantengan

(39)

Gambar 2.15 Tarian Tujuh Putri

(40)

2.5 Data Survey

1. Berapakah usia anda?

Jumlah Persentase (%)

< 18 tahun 5 5.0

18 – 30 tahun 90 90.0

> 30 tahun 5 5.0

Total 100 100.0

2. Apakah anda penikmat acara serial TV?

Jumlah Persentase (%)

Ya 71 72.4

Tidak 27 27.6

(41)

3. Menurut pendapat anda, animasi ditujukan untuk...

Jumlah Persentase (%)

Anak-anak hingga remaja 3 3.0

Remaja hingga dewasa 4 4.0

Keduanya 93 93.0

Total 100 100.0

4. Mana yang anda lebih sukai?

Jumlah Persentase (%)

Animasi Jepang (Anime) 79 79.0

Animasi Barat (Cartoon) 21 21.0

(42)

5. Bagaimana penilaian anda tentang film hasil karya lokal yang bertemakan percintaan/romance? (1 tidak monoton; 5 sangat monoton)

Jumlah Persentase (%) 1 4 4.0 2 3 3.0 3 23 23.0 4 24 24.0 5 46 46.0 Total 100 100.0

6. Untuk animasi dengan genre "Romance Fantasy", media apa yang anda rasa lebih cocok?

Jumlah Persentase (%)

Animasi 2D 63 63.0

Animasi 3D 37 37.0

(43)

7. Menurut anda, bagaimana kemasan (gambar, cerita, nuansa, dll) untuk film yang mengusung kebudayaan lokal di Indonesia? (1 tidak bagus; 5 sangat bagus)

Jumlah Persentase (%) 1 2 10.0 2 5 15.0 3 9 45.0 4 3 15.0 5 1 5.0 Total 20 100.0

Berdasarkan data survey yang dikumpulkan penulis, dapat disimpulkan bahwa audience berumur 18-30 tahun kebanyakan penikmat acara serial TV. Kebanyakan dari mereka, menyukai animasi jepang (Anime).

Penilaian mengenai film karya lokal yang bertemakan percintaan/romance, kebanyakan dari mereka menganggap tayangan lokal tersebut sangat monoton dan tidak menarik. Kemasannyapun masih biasa saja, bahkan kurang bagus.

Sedangkan untuk pilihan responden mengenai jenis media animasi yang dirasa cocok untuk digunakan dalam film bergenre “Romance Fantasy” adalah animasi 2D.

(44)

2.6 Data Target Audiens

Audiens dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, berdasarkan demografis dan psikorgrafisnya. Berdasarkan buku “Periklanan Promosi aspek tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu”, berikut merupakan beberapa segmen konsumen/audiens :

• Anak-anak

Audiens ini dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :

o Toddler atau balita dengan rentang umur 0-4 tahun o Kids atau anak-anak dengan rentang umur 5-12 tahun

Audiens toddler biasanya menonton tayangan e-learning, karena mereka masih dalam tahap belajar mengenal keadaan sekitar. Cerita tidak mereka utamakan. Warna yang cerah, bentuk-bentuk geometris dan phase yang lambat adalah tayangan yang paling cocok untuk mereka. Misalnya animasi tv seri "Dora the Exploler".

Audiens kids biasanya mengedepankan cerita yang imajinatif. Mereka sudah dapat membedakan dunia fantasi dan dunia nyata. Audiens kalangan anak-anak dapat menerima cerita yang memiliki pattern atau repetitif. Seperti contohnya animasi tv seri "Doraemon".

• Remaja

Audiens remaja memiliki rentang umur 12-19 tahun. Kalangan ini,sangat menyukai tontonan yang imajinatif, namun tipe cerita yang berulang akan membuat mereka bosan. Cerita yang linear dengan sedikit kerumitan ditambah sedikit bumbu percintaan, adalah pilihan utama kalangan remaja. Animasi tv seri "Avatar: the Legend of Aang" adalah salah satu tayangan untuk remaja.

(45)

• Generasi X

Audiens generasi x sebenarnya adalah kalangan mahasiswa dengan rentang umur 18 hingga 20 lebih. Kalangan ini, biasa mendapat pelabelan yang cenderung mengejek seperti pemalas,suka mengeluh,tidak ada masa depan. Sebenarnya kalangan ini hanya ingin dapat diterima. Dengan menggunakan pendekatan yang terbuka dengan kebiasaan maupun kesukaan mereka, audiens ini dapat ditarik. Misalnya seperti animasi serial "Initial D" yang mengambil tema balap liar, sangat dekat dengan kehidupan audiens generasi X.

• Dewasa

Audiens ini, memiliki rentang umur 30-35 tahun. Kalangan ini,biasanya adalah orang-orang yang memiliki karir namun belum berada di puncaknya atau mapan. Kebanyakan dari mereka menjadi audiens yang mengutamakan grafis dan yang kedua adalah cerita. Grafis yang bagus menarik, dapat menjadi pancingan utama kalangan ini untuk menonton.

• Paruh Baya

Kalangan ini memiliki rentang umur 35-54 tahun dan biasanya didominasi orang-orang yang sudah mapan. Karena banyak orang dari kalangan ini telah banyak mencapai tingkat kemapanan. Mereka akan senang bila digambarkan.sebagai pribadi yang aktif,vital,sibuk, berpandangan kedepan, ingin berpenampilan menarik dan romantis. Audiens kalangan ini sudah akrab dengan tontonan yang mempunyai jalan cerita yang rumit serta mature content. Audiens paruh baya lebih memilih untuk menonton tayangan yang mengispirasi terutama tentang kehidupan dan memiliki pesan/makna yang dalam.

(46)

2.7 Data Pembanding

2.7.1 Data Pembanding Cerita

Gambar 2.17 “Romeo X Juliet” data pembanding cerita

Romeo X Juliet

This is a story of a young and tragic love, set in the aerial city of Neo Verona. Tyranny rules this island in the sky after the Montague family took control 14 years prior. The disparity among the wealthy and poor is apparent in the present state, the earth dries and water stagnates. The sky itself is wrapped in a deep dense fog. Both Romeo and Juliet's lineages are of present and past ruling families of Neo Verona. Romeo is the son of the current Montague dictator, Juliet (a beautiful woman) masquerades as a man (Odin), she's the last descendant of Capulet the previous rulers who were killed by an assassin's dagger 14 years ago. Her true background is not to be revealed to her until her 16th birthday while being raised by her sister. The cruel hands of fate introduces 2 people who will become "Star Crossed Lovers".

(47)

2.7.2 Data Pembanding Visual

(48)
(49)

2.8 Analisa Kasus

2.8.1 Pertimbangan Pengambilan Cerita

Saat ini di Indonesia, ada beberapa animasi karya lokal, seperti Paddle Pop, Dufan the Defender, beberapa bagian pada program e-learning dan bumper di stasiun TV. Yang menjadi tv series hanyalah Dufan the Defender, dan itu adalah 3Dimensi, bukan 2Dimensi seperti film animasi ini.

Selain itu, penulis berusaha memberikan bukti dan pemikiran baru bahwa sebuah animasi tv series dapat mengangkat kebudayaan lokal menjadi suatu tontonan baru dan menarik. Originalitas cerita dan kebudayaan lokal yang ada, menjadi alasan mengapa penulis akhirnya membuat serial tv animasi seri.

2.8.2 Faktor Pendukung

1. Menurut pengamatan penulis, tidak ada animasi tv series karya anak bangsa yang ditujukan untuk penonton dewasa.

2. Memiliki banyak pesan moral untuk para penonton.

3. Animasi kini banyak diminati masyarakat sehingga membuat film animasi dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk masyarakat Indonesia.

4. Membuka pemikiran baru, bahwa animasi dapat menjadi tontonan orang dewasa karena cerita yang cukup berat.

5. Menjadi salah satu pilihan tontonan alternatif sebagai hiburan sekaligus membuka wawasan tentang budaya pakaian, kesenian dan senjata Indonesia.

2.8.3 Faktor Penghambat

1. Masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang melihat animasi juga dapat mengusung kebudayaan lokal.

Gambar

Gambar 2.1 pakaian rakyar masa kerajaan Majapahit
Gambar 2.2 pakaian prajurit masa kerajaan Majapahit
Gambar 2.5 pakaian prajurit kerajaan Ternate
Gambar 2.6 pakaian sultan kerajaan Ternate
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat terdapat dua jenis implikatur yaitu implikatur percakapan dan implikatur konvensional, tiga sifat implikatur, yaitu

Partai Golkar yang berada diperingkat kedua memiliki elektabilitas yang cukup tinggi yaitu sebesar 15,5 % namun cenderung statis atau tidak berubah dikarenakan partai

Sistem pakar membaca file dataset diagnosis dan dataset obat (diperoleh dari ekstraksi data pada kartu pasien), kemudian membentuk file lain dengan format tertentu yang dapat

peraturan perpajakan yang dikeluarkan pemerintah dalam bidang jasa konstruksi. Dengan adanya sertifikasi yang dikeluarkan oleh LPJK ini, membuat

Bahasa Jepang ** (Keterampilan/Bhs. Asing) Pembelajaran Terbagi Antara : Kls.. Bahasa Jerman ** (Keterampilan/Bhs.

• Sejalan dengan kenaikan harga pasokan gas dari produsen di hulu untuk area Medan/Sumatera Utara, maka terhitung mulai 1 September 2011, ditetapkan harga jual baru untuk

Diversity in the person, diversity in the group: Challenges of identity complexity for social perception and social interaction.. European Journal of Social Psychology,

3.4 Calon jenis 1, 7, dan 8 dibenarkan untuk mengambil mata pelajaran yang tidak ditawarkan di sekolah/institusi (luar pakej sekolah) dengan syarat mata