• Tidak ada hasil yang ditemukan

.-. EKSTRAKSI URANIUM DARI PENGOTOR-PENGOTORNY A MEMAKAI METODA MEMBRAN EMULSI SECARA SINAMBUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ".-. EKSTRAKSI URANIUM DARI PENGOTOR-PENGOTORNY A MEMAKAI METODA MEMBRAN EMULSI SECARA SINAMBUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

.-.

EKSTRAKSI URANIUM DARI PENGOTOR-PENGOTORNY A

MEMAKAI METODA MEMBRAN EMULSI SECARA

SINAMBUNG

A.Ninik Bintarti, Bambang EHB, R. Sudibya

Pus/itbang Tekn%gi Maju -BATAN, J/. Babarsari Kotak Pas /OO~. Yogyakarta 550/0

ABSTRAK

EKSTRAKSI URANIUM DARI PENGOTOR -PENGOTORNYA MEMAKAI METODA MEMBRAN EMULSI SECARA SINAMBUNG. Telah dilakukan ekstraksi untuk memisahkan uranium (U) dari unsur-unsur cesium (Cs), Gadolinium (Gd) den Dysprosium (Dy) memakar metoda membran emulsi dengan cera sinambung dalam tangki silinder tegak dilengkapi dengan pengaduk. Membran dialirl<an secara berlawanan arah dari bagian bawah, sedangkan umpan dari bagian alas tangki. Dicoba variasi kecepatan a/ir dari 1,4 sampai 16,6 ml/menit dan kecepatan pengadukan dari 100 hingga 400 'Pm. Diperoleh hasil optimum ada/ah kecepatan a/ir 4 ml/menit dan kecepatan pengadukan 300 'Pm memberikan efisiensi uranium 51,25 % dan perbandingan U/Cs = 6246; U/Gd = 1234 dan U/Dy = 254.

ABSTRACT

EXTRACTION OF URANIUM FROM ITS IMPU,qlTIES BY A CONTINUOS EMULSION MEMBRANE METHOD IN CONTINUE WA Y. An extraction process for separating uranium (U) from Cesium (Cs), Gadolinium (Gd) and Dysprosium (Dy) elements by continuos emulsion membrane method in cylindrical column provided by a strirra:r has been carried out. The membrane was counter currently flown from the bottom and the feed from the top of the column. The variables investigated were flow rate from 1.4 -16.6 mVminutes and agitation speed from 100 -400 !pm. The optimum result obtained were that the flow rate 4 ml/minute and the agitation speed 300 'Pm gave efficiency of U was 51,25 % and ratio of U/Cs = 6246; U/Gd =

1234 and UlDy = 254.

Telah ban yak dilakukan usaha-usaha pemisahan uranium dari unsur-unsur yang terikut, dan salah satu tara pemisahan adalah ekstraksi. Dalam proses ekstraksi telah dilakukan 'tlengan berbagai macam ekstraktan yang salah satunya adalah tributil fosfat (TBP) dengan pengencer kerosin. Dengan tujuan untuk meningkatkan hasil pemisahan, maka dicoba ekstraksi memakai metoda membran emulsi yaitu mengubah ekstraktan (pelarut) menjadi bentuk membran. Dua cairan yang tidak saling melarutkan yaitu fasa organik sebagai pelarut dan fasa air internal sebagai agen penstripping diupayakan dapat bercampur dengan bantuan zat ketiga sebagai zat pemantap. Untuk keperluan ekstraksi diperlukan membran emulsi tipe air dalam minyak (AIM) yaitu fasa air internal yang mengandung agen penstripping didistribusikan ke dalam cairan yang lain sebagai butir-butir kecil yang melayang-layang .Hal ini disebabkan karena zat pemantap membantu dalam pembentukan butir-butir terdispersi dengan tara mengabsorbsi pada antarmuka dan akan menurunkan tegangan

PENDAHULUAN

P ada pemumian uranium dari pengotor-pengotomya yang an tara lain cesium (Ce),

Gadolinium (Gd) clan Dysprosium (Dy) yang kesemuanya merupakan produk fisi perlu dilakukan dengan maksud untuk memperkecil jumlahnya. Unsur-unsur terse but diperkirakan mempunyai tampang lintang serapan neutron tinggi yang akan mengganggu karena konsentrasi neutron yang seharusnya dipakai untuk reaksi fisi dengan uranium, diserap oleh logam tersebut sehingga mengakibatkan turunnya efisiensi kerja reaktor.

Oleh karena itu dalam proses olah ulang bahan bakar bekas uranium yang mengandung unsur-unsur produk fisi perlu dilakukan pemisahan. Adapun sebagai gambaran perbandingan uranium terhadap unsur-unsur pengotor tersebut pada bahan bakar bekas adalah untuk HTGR (Ilg/g) yaitu U = 5,44 X 105, Cs = 7,15 X 10.3, Dy = 4,85 X 10.1 clan Gd = 5,23 x 10.2 dan Ce 7,15 x 10-3.(1.2)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juri 2000

(2)

A. Ninik Bin/ar/i. dkk

194

ISSN 0216-3128

b. Kation diekstraksi oleh pelarut di antarfasa I membentuk komplek.

c. Komplek-komplek logam yang terbentuk pada antarfasa menembus melalui rasa membran menuju ke antarfasa II.

d. Komplek terdekomposisi di antarfasa II, mendifusi melalui lapisan film II ke rasa air internal dan ini merupakan hasil yang

diperoleh.(s.9) antarmuka. Surfaktan membungkus butir-butir

cairan terdispersi dengan suatu lapisan tipis, sehingga butir-butir tidak dapat bergabung satu sarna lain. Surfaktan membantu terbentuknya emulsi disamping kemampuannya menurunkan tegangan antarmuka juga mampu membentuk film antarmuka sebagai pelindung dari butir, disamping itu akan timbul lapisan ganda listrik yang merupakan pelindung listrik dari partikel.(J)

Surfaktan merupakan molekul ampibi yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian ekor yang hidrofobi (benci air) dan bagian kepala yang hidroflli (cinta air). Jika molekul surfaktan dimasukkan ke dalam air ia akan berada dipermukaan dengan bagian ekornya mencuat di atas permukaan air. Jika dalam air yang mengandung molekul surfaktan ditambahkan sedikit rasa organik dan dikocok maka ekor molekul surfaktan tertancap atau berikatan dengan rasa organik dan butiran-butiran rasa organik yang meiayang-layang dalam air dan disebutkan tipe emulsi adalah minyak dalam air (MIA). Butiran organik/minyak yang diselubungi molekul surfaktan dan larut dalam air disebut emulsi.(4.S)

Pada pembuatan membran emulsi

diperlukan tenaga dari luar berupa pengadukan dan pengaruhnya adalah kenaikan kekentalan bersamaan dengan perubahan waktu karena ukuran butir-butir yang tersebar bertambah kecil. Butir-butir dispersi terkecil terjadi pada saat tegangan geser yang diberikan oleh pengaduk sarna besarnya dengan tegangan antar muka kedua rasa yang akan diemulsikan.(6)

Membran emulsi yang kondisinya cukup stabil siap dipakai untuk ekstraksi yaitu rasa membran dikontakkan dengan rasa air internal (umpan) yang mengandung zat terlarut. Dalam peristiwa ini akan terjadi ekstraksi dan re-ekstraksi secara sinambung karena di dalam rasa air internal mengandung agen pens tripping, sehingga di sini mempunyai keuntungan jika dibandingkan dengan ekstraksi biasa yaitu hanya membutuhkan sedikit pelarut dan waktu ekstraksi yang lebih singkat. Hal ini dikarenakan zat terlarut setelah membentuk komplek dengan pelarut akan segera menuju perbatasan rasa organik -rasa air internal dan akan terdekomposisi masuk ke rasa air internal sehingga pelarut dapat kembali mengekstraksi lagi. Selanjutnya pelarut akan melakukannya secara terus-menerus sehingga hanya diperlukan lebih

sedikit pelarut dan waktu proses.(?)

Mekanisme

transport

a. Kation-kation dalam umpan mendifusi melalui

lapisan film menuju ke antarfasa

I.

Gambar J, Skema transport ion logam M'+

Semua unsur dalam rasa air ckstcrnal (umpan) kemungkinan ada sebagian yang ikut uranium sebagai unsur terbesar membentuk komplek dengan pelarut, yang selanjutnya juga akan

ikut terdekomposisi masuk ke rasa air internal yaitu larutan Na2CO3 yang bertindak sebagai agen pens/ripping berupa butiran terdispersi dalam rasa organik, Oalam hal ini unsur mana yang paling

dominan masuk ke rasa air internal belum diketahui dan seandainya ion-ion yang ada dalam umpan ikut terekstraksi masuk ke rasa organik dengan memakai tributil fosfat (TBP) maka kemungkinan reaksi yang terjadi adalah :

UO2(NO3}2 + 2(RO}3-PO ~ UO2(NO3}2 2(RO}3-PO (1) Gd(NO3)3 + 2(RO}3-PO ~ Gd(NO3}3 2(RO}3-PO (2) Dy(NO3)3 + 2(RO}3-PO ~ Dy(NO3}3 2(RO)3-PO (3) CS(NO3)3 + 2(RO)3-PO ~ CS(NO3)3 2(RO}3-PO (4) Jika umpan berada dalam larutan HNO3 dan apabila konsentrasi HNO) dinaik-kan, maka ion nitrat akan masuk ikut reaksi seperti berikut :

HNO3 + (RO)3-PO ~ (RO)3-PO HNO3 (5) Karena TBP selektif terhadap uranium, maka diharapkan pengotor-pengotornya' akan tersisih dan tetap berada dalam rasa air eksternal.

Re-ekstraksi uranium dari rasa organik ke rasa air internal karena pacta rasa air internal terdapat agen penstripping antara lain larutan karbonat,

UO2(NO3}2 2(RO)3-PO + Na2CO3 ~ UO2CO3 +

2(RO}3-PO + 2NaNO3 (6)

Untuk un sur-un sur lain, jika ada yang ikut re-ekstraksi bersama uranium maka prinsipnya sarna. Komplek uranium dengan ion karbonat yang

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000

(3)

ISSN 0216-3128 195

A. Ninik Bintarti, dkk

terbentuk tergantung pada konsentrasi karbon at yang dipakai sebagai rasa air internal. Perbandingan konsentrasi uranium terhadap konsentrasi masing-masing unsur dalam rasa air internal sesudah dilakukan pemecahan membran dipakai sebagai ukuran keberhasilan proses pemisahan disamping efisiensi uranium (,,0) yang terambil. Efisiensi uranium dinyatakan sebagai perbandingan berat uranium terambil dalam rasa air internal (hasil) terhadap berat uranium mula-mula dalam umpan, daD untuk melihat keberhasilan proses pemisahan uranium dapat dipakai perbandingan konsentrasi uranium terhadap konsentrasi masing-masing pengotor dalam rasa air internal sesudah dilakukan pemecahan membran.

Membran emulsi sesudah dipakai ekstraksi dikenakan proses pemecahan membran memakai butanol yang menyebabkan rasa air internal yang telah mengandung zat terlarut terpisah dari rasa organiknya.

TATA KERJA

Bahan dan Alat

Bahan yang dipergunakan adalah UNH, GdZO3, DYzO3, CS(NO3)3, HNO3, kerosin, span-SO larutan NazCO3, TBP, butanol clan aquades, sedangkan alat yang dipergunakan adalah pen gad uk torax berkecepatan tinggi, magnetic stirrer, pH meter, neraca analitik, alat gelas clan XRF.

Metoda

a. Cara kerja Alat

UI,G)AN BUT }.}«)IJW,oooa

Umpan dimasukkan dari bagian atas tangki,

sedangkan membran dari bagian bawah. Membran

yang telah mengandung zat terlarut keluar kolom

dari bagian atas, sedangkan umpan bekas (fasa air

eksternal bekas) keluar .dari bagian bawah tangki I.

Membran dari kolom I keluar dan masuk ke kolom

II melalui bagian bawah, butanol sebagai pemecah

membran dialirkan dari bagian atas kolom II sambil

dilakukan pengadukan. Fasa air internal yang telah

mengadung zat terlarut keluar dari bagian bawah

kolom II dan ditampung sebagai hasil, kemudian

dianalisis. Fasa organik sebagai hasil pemecahan

membran keluar dari bagian atas kolom II.

b. Pembuatan umpan clan membran.

Larutan umpan dibuat sebanyak 50 ml yang

mengandung uranium 5.268 ppm, Cs 786 ppm, Gd

363 ppm clan Dy 458 ppm.

Umpan sudah tersedia dengan kandungan

unsur-unsur dalam perbandingannya dengan

uranium tidak bisa tepat seperti dalam kenyataan

sebab alat analisisnya tidak mampu untuk

mendeteksi un sur unsur dalam jumlah yang sangat

kecil. Jadi di sini memanfaatkan umpan yang sudah

ada clan terutama adalah untuk pengujian

kemampuan membran emulsi dalam memisahkan

uranium dari unsur-unsur yang terikut. Unt!1-k hasil

ekstraksi yang ternyata hasilnya kebanyakan

dibawah limit deteksi alat, maka dilakukan analisis

secara adisi memakai XRF.

Solven dibuat dalam bentuk membran yang

terdiri dari 10 % vol. TBP ; 2,5 % vol. Span-80 ;

kerosin 37,5 % vol dan 50 % vol. larutan karbonat

pH 10-11 sebagai rasa air internal.

c. Proses Pemecahan membran.

Dalam kolom II ditetesi

butanol untuk memecah membran

sambi I diaduk. Lapisan film yang

melingkupi butiran terdispersi akan

rusak, sehingga akan terjadi

penggabungan butiran terdispersi

I ~t"\1 menjadi satu rasa hingga akan terjadi

'-I Fa I pemisahan dua rasa yaitu rasa air

internal yang akan keluar dari bagian

1 bawah clan rasa organik yang akan

J keluar dari bagian atas kolorn.. Fasa

organik ini dapat didaur ulang dengan

cara menghilangkan dulu butanolnya

dengan pemanasan, barn kemudian

ditambah-kan dengan rasa air internal

yaitu larutan karbonat dalam

.perbandingan I : 1 dan ditambahkan

surfaktan span-80 sebanyak 5 % vol,

Gambar 2. Skema alat ekstraksi metoda lnembran emulsi secara diaduk dengan kecepatan tinggi untuk

sinambung. dipakai lagi mengekstraksi umpan.

Variasi kecepatan volumetrik untuk proses

ekstraksi dari kolom I mulai dari 1,4 ; 2 ; 4 ; 7,3 ;

~I ~P.JN PDnAruI.SUnJ ~I po~a

-i---KOlOM

EKST~;~

(¥DIom I) "1 FAe I<OL~SPUTTER (rJ>Iom 2) WSD.

Prosiding Per1emuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakar1a, 25 -26 Juli 2000

(4)

A. Ninik Bintarti. dkk

ISSN 0216-3128 196

10,8 ; 14 dan 16,6 mI/menit. Sesudah ditetapkan kecepatan volumetrik yang memberikan basil yang relatif baik kemudian dilakukan variasai pengadukan mulai daTi 100,200,300, dan 400 rpm.

Efisiensi

=

{Vol FAi} {Kons U dIm FAi,ppm (hasil)}

--,,;, .-x 100 %

{Vol Umpan} {Kons U dalam FAe (umpan)} Jadi jika volume rasa air internal berkurang, maka efisiensi U juga akan berkurang. Dalam keadaan seperti itu maka disebutkan bahwa rasa air internal mengalami perubahan volume negatifyaitu sebagian rasa air internal keluar ke rasa air eksternal dan ini dapat ditandai dengan :

IAVil

T=-Vi

HASIL

DAN BAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh basil seperti dalam tabel berikut :

Dari tabel I. menunjukkan semua pengotor di dalam basil berada di bawah batas limit deteksi alat analisis yang berkisar 100 ppm. Dari hasil analisis secara adisi diperoleh gambaran bahwa unsur-unsur yang terikut di dalam larutan basil semuanya di bawah 100 ppm. Dari semua kecepatan alir yang dicoba, maka pada kenaikan kecepatan alir menyebabkan efisiensi U semakin naik karena olakan yang ditimbulkannya juga bertambah besar yang menyebabkan kontak an tara umpan clan membran semakin efektif sampai batas tertentu yaitu 4 ml/menit. Untuk kenaikan aliran yang lebih tinggi basil pemisahan cenderung turun. Hal ini dapat difahami karena olakan yang terJalu besar menyebabkan sebagian lapisan film butiran terdispersi yang mempunyai fungsi sebagai pelindung terhadap koa/esen. Koa/esen adalah bergabungnya butiran-butiran terdispersi menjadi rasa kontinyu yang akhimya menerobos rasa organik untuk bcrsatu dengan rasa air ekstcmal (umpan).

Tabel 1. Hasil ekstraksi dengan variasi kecepatan alir.

~ Vi = Perubahan volume rasa air internal Vi = Volume rasa air internal mula-mula

Jadi di sini dipilih kecepatan aliI' yang kemungkinannya memberikan harga or sangat kecil yang berarti menjaga volume rasa air internal sebe.lum dan sesudah ekstraksi relatif tetap.

Tabel 2. Hasil ekstraksi dengan variasi kecepatan

pengadukan

~-m 83 17 15184 0.8314,2 19.60 5112~136,6 19..87 Kec.peng i adukan I rpm.

I~~

1300 1400

Dari tabel 2. menunjukkan kecenderungan bal1wa pada kecepatan pengadukan yang bertambah besar, maka semakin bertambah besar pula unsur-unsur yang terekstrak dan ini dapat dilihat pad a kecepatan pengadukan 400 rpm. Hal ini disebabkan karena kecepatan pengadukan akan memberikan tenaga yang mempengaruhi bentuk dan ukuran but iran umpan yang masuk ke dalam rasa membran untuk mengadakan kontak. Bentuk but iran yang seragam dalam ukuran yang semakin kecil akan memberikan luas bidang kontak yang semakin besar, sehingga meningkatkan harga koefisien

perpindahan massa yang akhimya akan

mempercepat proses ekstraksi. Kenaikan koefisien perpindahan massa dipengaruhi oleh besamya rpm, sehingga pada kecepatan pengadukan 400 rpm memberikan efisiensi U paling besar, tetapi juga diikuti oleh unsur-unsur lain dalam hasil, sehingga meskipun U yang terambil cukup besar tetapi kemumiannya kurang. Untuk kecepatan pengadukan yang lebih rendah dari 400 rpm memberikan tingkat pemisahan cukup baik yaitu unsur-unsur lain yang terikut dalam hasil sangat kecil, hampir sem\:la tidak terikut atau dibawah harga limit deteksi, sehingga pemilihan kecepatan pengadukan berdasarkan harga efisiensi U yang relatif paling besar diluar 400 rpm yaitu pada 300 rpm dengan efisiensi 51,25 %.

.[U] I [pengolor] dalam

_~ai Ef.U ! (l1U).%,

~

31,54 36,00 15,00 2,03 5,10! 5.70 I KeC. Alir ml/menit. -~IU D , 65 47 358 223 15 10 38 ~-~ 14052 1,72 87,1 62,4 2356 3864 0,85 31,8 82,6 4546 4852 0,97[30,7 18,8 5002 .3009 0,67 78,7 13,5 4491 315 0,71 161..8 20,8 444! 592 0,61 51,7 59,0 971 I 883 0,52JJ!!.,I j 23,0 I 1698 I

Ml9.Q1

46.5

! 121,5 158,0 38,3 5.1 11.5

~L

~1~,4 2,0 4,0

7.3

10,8

14.0

16.6 ~

Ketera-ngan:Fai = fasa air internal

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM.BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000

(5)

KESIMPULAN

--.

TANYA JAWAB

Dari hasil percobaan yang 'telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil yang relatif baik untuk ekstraksi secara sinambung pada umpan yang

mengandung U 5268 ppm, Cs 786 ppm, Gd 362

ppm dan Dy 458 ppm dalam larutan HNO3 adalah adalah kecepatan alir 4 ml/menit dan kecepatan pengadukan 300 rpm memberikan efisiensi uranium 51,25 % dan perbandingan U/Cs :: 6246; U/Gd :: 1234 dan U/Dy:: 254.

DAFTAR

PUSTAKA

I. LONG. J T.. " Engineering for Nuclear Fuel Reprocessing"., ANS., Oak Ridge Tenese.

(1978)

2. HARMON MK, " Removal of Fission Product From Feeds"., Hanford Atomic Product Operation, HW 49344 A., (1980).

3. MOH. AN IF ., Emulsi., Fak. Farmasi UGM Yogyakarta (1982).

4. R. VOIGHT. , Buku Pelajaran Teknologi Farmasi., UGM Press. (1994).

5. JOHANES. H., Pengantar Kimia Koioid dan Kimia Permukaan., UGM Press., Yogyakarta .( 1973).

6. SUYITNO., Tingkat Kcscmpumaan Dispcrsi Emulsi CCI4 Dalam Medium Air Dengan Surfaktan Sodium Dodecyi Solfat Dalam Tangki Berpengaruh., Tesis. Fakultas pasca Sarjana

UGM, Yogyakarta. (1985).

7. SA YEKYI, W., Preparasi Membran Cair Kerosin Span-80 dan Penerapannya Pada Ekstraksi Selektif Uranium (III), Tembaga (II) dan Besi (III) dalam sampel air, Tesis, FMIPA_UGM, Yogyakarta. (1995).

8. CHING -TSVEN HUANG and TING CHIA HUANG, " Kinetics of The Coupied Transport of Uranium (VI) across Supported Liquid Membraness Containing Bis (2-ethyihexyl) Phosphoric Acid as a mobiie Carrier"., Departement of Chemicai Engineering, Nationai Cheng Kung University, Taiwall. 70101 ROC. ( 1988).

9. ANIRUDDHA.J.SHERE and H. MICHAEL

CHEUNG., "Effect of Preparation Parameters on Leakege in Liquid Surfactant Membrane System"., Dep. Of Chemical Engineering The University of Akron., Ohio., (1988).

Damunir

);.. Pada ekstraksi, emulsi yang saudara lakukan menggunakan 2,5% Span-80, menurut sifatnya Span-80 dapat bersifat hidrofilik dan hidrofob, pertanyaannya:

);.. Gugus apak yang bersifat hidrofilik dan gugus apa yang bersifat hidrofob dan dimana gugus tersebut berada diwaktu ekstraksi dilakukan ? );.. Apakah Span-80 juga berfungsi sebagai

pembentuk emulsi daD ekstraktor logani...logam yang akan dipisahkan ?

ANlnlk Blntartle

.l:;>- Gugus yang hidrofilik adalah bagian kepala (gugus karboksilat) don yang hidrofob

adalah bagian ekor (gugus hidrokarbon)

gugus hidrofilik masuk ke fasa air don bagian ekor masuk ke fasa organik.

.l:;>- Span-80 tetap berfungsi sebagai pemebtnuk emulsi dengan tipe airlminyak (AIM) don

ekstraktor logam-logam yang akan

dipisahkan tergantung salven yang digunakan.

Fathurrachman

.-);.. U terekstraksi hanya 51 % ini cukup rendah clan belum optimal. Mengapa hal ini terjadi clan apa usul saudara meningkatkan efisiensi U tersebut. );.. Berapakah stage yang diperlukan dalam

percobaan saudara. Dimasa datang perlu dilakukan proses ekstraksi dengan stage yang lebih banyak.

);.. Apakah saudara melakukan reekstraksi/stripping ? Bila tidak mestinya tidak menyinggung reekstraksi/stripping dalam gambar yang saudara tampilkan.

A.Nlnlek Bintartie

.l:;>- Untuk meningkatkannya perlu direcycle (diumpankan) lagi demikian seterusnya sampat V hampir terambil semua.

.l:;>- Sampat soot ini komi belum mempelajari stage yang kembali komi perlukon jadi akan dilakukon pada penelitian berikutnya. .l:;>- Re-ekstraksi/stripping berlangsung terus

sesudah proses ekstrak, jadi disini

berlangsung proses ekstraksi don

re-ekstraksi secara sinambung didalam membran.

Nurwijayadi

);.. Mohon dijelaskan mengapa variasi kec. Alir diambil 1,4 -16,6 ml/menit, melihat hasil optimum 4 ml/menit (berupa satu angka dibelakang koma).

);.. Berapa kadar U dalam umpan.

(6)

A. Ninik Bin/ar/i. dkk

ISSN 0216-3128

198

surfak/an yang /epa/ un/uk /ipe emulsi yang diperlukan. Disini dipakai Span-80 yang .mempunyai nila HLB 4,36 yang bersifat

lipofil sehingga diperoleh tipe emul'\'i AIM, ./;(' Tidak ado reaksi. karena yang terjadi adalah

pencampuran secara hidrocarbon jadi

mengencerkan

dan Span-80 ber/ugas untuk

menurunkan tegangan muka fasa organik-fasa air internal sebagai membentuk

caillpuran homo,l,'en,

./;(' Solven/pelarut yang digunakan adalah selektif terhadap uranium sehingga uranium dalam jumlah kecilpun (ukuran ppm) bisa diekstraksi sehingga bisa masuk ke membran,

A.Ninik Bintarti

..c.. Sebenarnya kecepatan alir adalah dinyatakan dengan angka I, 2, 3, 4...dst dan ~'esudah dikoreksi dipervleh be~'aran dalam ukuran kecepatan yang memiliki 1,4 , 2,4 mllmenit dst.

..c.. Kadar U dalam umpan 5268 ppm, dari limbah yang sudah tersedia.

Dwi Wahini Nurhayati

~ Bagaimana

membuat emulsi agar stabil ?

~ Apakah ada reaksi yang terjadi dalam membran,

kalau ada reaksi apa dan bagaimana tara

men

d eteksin

ya/ anal

isan

ya.

~ Pada gradient konsentrasi minimal berapa agar

uranium bisa masuk ke dalam membran.

A.Ninik Bintartie

..c.. Supaya emulsi stabil maka dibultihkan zat ketiga sebagai zat pemantap berupa

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan T eknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000

Gambar

Gambar  J, Skema  transport  ion  logam  M'+

Referensi

Dokumen terkait

Probability sampling merupakan teknik metode sampling yang mensyaratkan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Hanif &amp; Himawanto,

Bila konstruksi ini ingin kita gunakan sebagai filter akustik yang mampu menapis gelombang akustik dengan range frekuensi 3000 Hz, maka panjang buffer yang

Ketidaksesuaian antara konsep yang dianut oleh bangsa Liberal dengan bangsa Indonesia mengenai konsep kepemilikan tubuh memberikan dampak yakni kekosongan hukum

Dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan ion logam K + pada konsentrasi 1 mM dan 5 mM dapat

Dari hasil pengujian, diketahui penambahan kadar fly ash yang optimum sebesar 10 %, Sedangkan makin banyak kadar fly ash maka nilai permeabilitas dan porositas

Hasil perancangan sekolah tinggi tata boga spesialis vegetarian di kota malang dengan tema ekologi arsitektur dapat menjadi perancangan yang perduli dengan alam, serta

The purpose of the study was to determine the productivity of the integrated cutting of pulpwood and delimbed energy wood, along with the time consumption of cutting work

(2) Memastikan bahwa SELURUH bahan baku yang digunakan oleh industri farmasi tersebut HARUS SESUAI dengan spesifikasi yang telah dibuat, dengan cara membuat aturan