• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITAN. Bentuk penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian asosiatif metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITAN. Bentuk penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian asosiatif metode"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian asosiatif metode kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai suatu pernyataan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu untuk melihat keterkaitan variabel independen yang meliputi brand image sebagai functional

benefit dan brand image sebagai symbolic benefit dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di jasa Pangkas 88 yang beralamat di jalan Gagak Hitam Ringroad nomor 88 Medan. Penelitian ini juga dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga selesai.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh konsumen Pangkas 88. Dimana berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap pemilik pangkas diketahui bahwa jumlah pelanggan jasa Pangkas 88 setiap hari nya bila di rata-ratakan selama seminggu adalah sebanyak 15 orang. Namun data ini tidak dapat dijadikan dasar penentuan sampel nantinya dikarenakan data rata-rata merupakan data yang tidak ril.

3.3.2 Sampel

(2)

24

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan adalah metode

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan beberapa

pertimbangan tertentu seperti kriteria ataupun ciri-ciri dari populasi yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus Isac Michel. Berikut merupakan perhitungan penentuan sampel pada penelitian ini:

(Zα/2)2 p.q n =

e2 Dimana:

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat kepercayaan/signifikan (nilai Z tergantung pada α, bila α = 0.05 Zα/2 atau Z0,025 = 1,96) p = Proporsi populasi = 0,5 q = 1-p (1-0.5 = 0,5) e = Margin of error = 0.1 (Zα/2)2 p.q (1,96)2 0,5. 0,5 n = = = 96,04

Peneliti memutuskan untuk menggenapkan sampel menjadi 100 orang yang merupakan konsumen Pangkas 88 yaitu pria berusia 17-45 tahun.

3.4 Hipotesis

Adapun hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:

Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara functional benefit terhadap loyalitas

konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. H01 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara functional benefit terhadap

loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan.

Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara symbolic benefit terhadap loyalitas

(3)

H02 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara symbolic benefit terhadap loyalitas

konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara brand image dan symbolic benefit

terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jaan Gagak Hitam Ringroad Medan.

H03 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara brand image dan symbolic benefit

terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan.

3.5 Definisi Konsep

Adapun definisi konsep dari masing-masing variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menurut Aaker (2007:139) functional benefit adalah manfaat utama yang diberikan dari suatu produk.

2. Menurut Wijaya (2011:16) symbolic benefit adalah manfaat merek atau produk yang mampu menjawab kebutuhan ilusif konsumen dalam mengaktualisasi dan mengekspresikan makna diri dan kehidupannya bagi lingkungan demi eksistensi diri.

3. Menurut Kotler dan Keller (2009:138) loyalitas merupakan komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.

(4)

26

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

a. Functional Benefit (X1), dengan indikator:

1) Kinerja seperti yang dijanjikan. 2) Hasil yang dirasakan oleh konsumen. 3) Jasa yang bisa diandalkan.

b. Symbolic Benefit (X2), dengan indikator:

1) Nilai prestise yang baik. 2) Sesuai dengan gaya hidup. 3) Cocok dengan kelompok sosial.

2. Variabel Dependen yaitu Loyalitas Konsumen (Y) dengan indikator: a. Pilihan pertama menggunakan merek.

b. Terus menggunakan merek. c. Melakukan pembelian ulang.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Indikator Skala

1. Brand Image sebagai Functional Benefit (X1) Keuntungan yang

dirasakan oleh konsumen yang berhubungan dengan kinerja suatu produk maupun jasa.

a. Kinerja seperti yang dijanjikan.

b. Hasil yang dirasakan oleh konsumen. c. Jasa yang bisa diandalkan.

(5)

Lanjutan Tabel 3.1

No. Variabel Definisi Indikator Skala

2. Brand Image sebagai Symbolic Benefit (X2)

Keuntungan yang tidak berhubungan dengan kinerja produk dan dapat terpenuhi jika memenuhi kebutuhan simbolis yang diinginkan oleh

konsumen.

a. Nilai prestise yang baik.

b. Sesuai dengan gaya hidup. c. Cocok dengan kelompok sosial. Likert 3. Loyalitas Konsumen (Y)

Pilihan yang dilakukan konsumen untuk

membeli merek tertentu dibandingkan merek yang lain dalam kategori produk yang sama.

a. Pilihan pertama menggunakan merek. b. Terus menggunakan merek. c. Melakukan pembelian ulang. Likert Sumber: Peneliti, 2017

3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Sumber Data

Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan-keterangan serta fakta-fakta yang dibutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Pengumpulan data primer (Primary Data)

Pengumpulan data primer (primary data) yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan dengan menggunakan:

a. Kuesioner Tertutup

Kuesioner Tertutup adalah daftar pertanyaan berdasarkan indikator- indikator dari variabel penelitian dimana responden dibatasi dalam menjawab dengan memberikan daftar jawaban dan responden hanya

(6)

28

bisa menjawab dengan memilih pilihan jawaban yang telah disediakan. Kuesioner diberikan kepada responden yang merupakan konsumen dari Pangkas 88 untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan oleh peneliti.

b. Observasi

Observasi dilakukan untuk menambah informasi tentang brand image dan loyalitas konsumen di Pangkas 88 yang didasari pada realita di lokasi penelitian. Observasi dilaksanakan secara langsung kepada pegawai dan konsumen terhadap brand image di Pangkas 88, jumlah pembelian konsumen dan karakteristik konsumen.

2. Pengumpulan data sekunder (secondary data)

Pengumpulan data sekunder (secondary data), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer yaitu melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi untuk penjelasannya sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, kaya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.

b. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian yaitu dokumen atau daftar konsumen yang menggunakan jasa pangkas di Pangkas 88.

(7)

3.7.2 Skala Pengukuran Instrumen Penelitian

Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti membutuhkan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan adalah Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 2. Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 4

3. Untuk pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3

4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan bantuan program SPSS.

3.8.1 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen dilakukan untuk dapat memenuhi ketetapan dan kebenaran melalui dua persyaratan, yaitu:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid jika

(8)

30

instrumen mampu mengukur data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka instrumen valid. b. Jika r hitung < r tabelmaka instrumen tidak valid 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Kriteria pengukuran tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r Cronbach’s Alpha > r standar (0,6) maka instrumen reliabel. b. Jika r Cronbach’s Alpha < r standar (0,6) maka instrumen reliabel. 3.8.2 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dikumpulkan dari seluruh responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

(9)

telah terkumpul dari sampel sehingga dapat diketahui nilai minimum, nilai maksimum, mean, median, standar deviasi, varian dan modus dari setiap variabel. 3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian agar memperoleh hasil pengujian hipotesis yang tepat. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan uji normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dimana kriteria ini untuk menentukan normal atau tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed) > α 0,05) maka data adalah normal.

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Adapun persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(10)

32

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏+ 𝒃𝟐𝑿𝟐 Keterangan:

Y = loyalitas konsumen (variabel dependen)

a = konstanta

b1 = koefisien regresi X1

X1 = functional benefit (variabel independen)

b2 = koefisien regresi X2

X2 = symbolic benefit (variabel independen)

3.8.5 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji parsial atau disebut juga uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel:

a. Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

b. Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel:

a. Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

(11)

b. Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

3.8.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi R2

menunjukkan besarnya variabel-variabel independent dalam mempengaruhi variabel dependent. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh

variasi variabel-variabel independent. Sebaliknya, makin kecil nilai R2, maka semakin kecil variasi variabel dependent yang dapat di jelaskan oleh variasi variabel independent.

(12)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Singkat Pangkas 88

Berawal dari pemikiran yang mendalam bagaimana caranya agar bisa mempunyai usaha yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak baik yang berasal dari kelas bawah hingga kelas atas. Jenis usaha yang tidak ada matinya yaitu jenis usaha yang bergerak di bidang jasa. Terpikir oleh Basyaruddin selaku pendiri sekaligus pemilik Pangkas 88 yang terletak di jalan Gagak Hitam Ringroad Medan No. 88, beliau melihat peluang dimana jasa perawatan rambut merupakan hal yang menjadi kebutuhan bagi mayoritas laki-laki dan di daerah Ringroad sendiri belum ada pelaku bisnis yang menawarkan perawatan rambut pria. Oleh karena itu beliau berniat membuka usaha jasa pangkas pria dan alhamdulillah terealisasi pada tanggal 6 Juni 2011 terbentuklah Pangkas 88 dengan modal tak lebih dari 30 juta mengingat beliau memanfaatkan tempat yang sudah ada.

Pangkas 88 menawarkan tarif maupun paket pangkas yang sangat terjangkau sesuai hasil pemikiran beliau yaitu memberikan manfaat bagi orang banyak baik yang berasal dari kelas bawah hingga kelas atas. Yang unik dari Pangkas 88 ini adalah mereka menawarkan tarif dan paket dengan harga miring namun pelayanan maupun hasil yang diperoleh sama layaknya Barber Shop atau salon pria yang notabene pelanggannya berasal dari kelas atas. Benar saja dengan tidak adanya pesaing, Pangkas 88 ini menjadi jasa perawatan rambut yang memonopoli daerahnya. Lokasi yang strategis menjadi nilai plus tersendiri dimana posisi gedung menghadap langsung ke arah jalan besar sehingga Pangkas 88 ini mudah untuk

(13)

ditemui. Tidak tanggung-tanggung beliau memberikan promo di awal berjalannya usahanya ini. Beliau juga menghadirkan 3 sekaligus sumber daya manusia yang berpengalaman di bidangnya. Harapan beliau pada saat itu adalah untuk menciptakan citra merek yang baik dan luas di masyarakat serta meningkatkan loyalitas pelanggannya. Dalam mengelola Pangkas 88 ini beliau tidaklah sendiri, yaitu Novi, istri beliau yang selalu membantu dalam mengelola Pangkas 88 ini hingga akhirnya beliau menyerahkan seluruh wewenang kepada sang istri untuk selanjutnya di kelola tetapi tetap sumbangsih dari beliau sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan Pangkas 88 ini.

Pelayanan dan kenyamanan menjadi hal yang paling utama bagi beliau melihat suasana toko yang memberikan kenyamanan kepada pelanggannya serta pelayanan pemangkas yang baik mulai dari perilaku hingga kinerja mereka. Tidak jarang pelanggan yang memberikan tip kepada pemangkas sebagai tanda jasa atas hasil yang memuaskan. Namun beberapa bulan kemudian Pangkas 88 melakukan pergantian-pergantian pemangkas hingga pada suatu saat Pangkas 88 sempat tutup untuk sementara dikarenakan tidak ada pemangkas pada saat itu. Setelah mengambil langkah cepat dan tepat Pangkas 88 menemukan kembali jati dirinya. Pangkas 88 nantinya akan menjadi jasa perawatan rambut yang populer sebanding dengan jasa perawatan rambut seperti Next Salon for Men, MAXX Salon dan sejenisnya.

4.1.2 Profil Usaha

Nama usaha Pangkas 88 berasal dari jenis usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu jasa perawatan rambut atau pangkas, angka 88 sendiri berasal dari nomor ruko yang terletak di jalan Gagak Hitam Ringroad Medan yaitu bernomor 88.

(14)

36

Segmen pasar dari Pangkas 88 yang berdiri pada 6 Juni 2011 ini sendiri adalah laki-laki mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Pangkas 88 menawarkan berbagai menu selain pangkas seperti creambath, facial, cat rambut, cukur, dll. Pangkas 88 beroperasi pada jam-jam maupun hari-hari operasional berikut yaitu senin sampai minggu pada pukul 09.00 – 19.00, kecuali hari besar. Pangkas 88 ini dikelola oleh Bapak Ir. Bsyaruddin Ganie dan Ibu Novie Mutia Lusida sekaligus pendiri dan pemilik.

4.1.3 Visi dan Misi 1. Visi

Adapun visi dari usaha jasa Pangkas 88 ini yaitu:

Menjadi jasa perawatan rambut yang unggul dalam pelayanan dan kinerja. 2. Misi

Adapun misi dari usaha jasa Pangkas 88 ini sebagai berikut:

a. Memberikan mutu pelayanan yang prima kepada setiap pelanggan. b. Memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan permintaan

pelanggan.

c. Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perawatan rambut yang ditawarkan.

d. Menciptakan suasana kekeluargaan antara pengelola dengan karyawan sehingga tercipta hasil kerja yang efektif dan efisien.

(15)

4.1.4 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi pada jasa Pangkas 88 adalah sebagai berikut: Gambar 4.1

Struktur Organisasi Pangkas 88

Sumber: Peneliti, 2017 4.2 Penyajian Data

4.2.1 Penyajian Data Responden

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh konsumen jasa Pangkas 88 sebanyak 100 orang. Kuesioner yang dibuat oleh peneliti terdiri atas 18 pernyataan dan 9 indikator.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Persentase (%)

1 Laki-laki 100 100%

2 Perempuan 0 0%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi jenis kelamin laki-laki berjumlah 100 orang atau persentase sebesar 100%. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel berdasarkan jenis kelamin laki-laki

Pemilik (Owner)

Pengelola (Manager)

(16)

38

dikarenakan objek penelitian ini sendiri adalah jasa pangkas khusus pria sehingga tidak mungkin untuk mengambil sampel berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Responden Persentase (%)

1 <20 Tahun 38 38%

2 21-30 Tahun 46 46%

3 31-40 Tahun 14 14%

4 >41 Tahun 2 2%

Total 100 100%

Sumber: Peneliti (2017, diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi usia 20 tahun ke bawah berjumlah 38 orang atau persentase sebesar 38% dan selanjutnya responden yang berusia 21-30 tahun berjumlah 46 orang atau persentase 46%, responden yang berusia 31-40 tahun berjumlah 14 orang atau persentase sebesar 14% dan responden minoritas yaitu 41 tahun ke atas berjumlah 2 orang dengan persentase 2%. Dapat dilihat konsumen jasa Pangkas 88 ini lebih banyak dewasa 21-30 tahun yaitu berjumlah 46 responden, hal ini menunjukkan bahwa konsumen mayoritas jasa Pangkas 88 tergolong remaja akhir hingga dewasa.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan Terakhir

No Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

1 1 kali 6 6%

2 2-3 kali 67 67%

3 >3 kali 23 23%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi sekali berkunjung berjumlah 6 orang atau persentase sebesar 6% dan selanjutnya responden yang berkunjung sebanyak 2 sampai 3 kali berjumlah 67 orang atau persentase 67%, responden yang berkunjung lebih dari 3 kali berjumlah 23 orang atau persentase sebesar 23%. Dapat dilihat konsumen jasa Pangkas 88 ini lebih

(17)

banyak yang berkunjung sebanyak 2 sampai 3 kali yaitu berjumlah 46 responden, hal ini menunjukkan bahwa konsumen mayoritas jasa Pangkas 88 tergolong masih pelanggan baru.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

1 Pegawai Negeri Sipil 11 11%

2 Pegawai Swasta 34 34%

3 Wiraswasta 6 6%

4 Mahasiswa/Pelajar 39 39%

5 Lainnya 10 10%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 11 orang atau persentase sebesar 11% dan selanjutnya responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 34 orang atau persentase 34%, responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 6 orang atau persentase sebesar 6%, responden yang bekerja sebagai mahasiswa atau pelajar berjumlah 39 dengan persentase 39% dan responden yang memiliki pekerjaan lainnya berjumlah 10 orang atau persentase sebesar 10%. Dapat dilihat konsumen jasa Pangkas 88 ini lebih banyak yang memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa atau pelajar yaitu berjumlah 39 responden, hal ini menunjukkan bahwa konsumen mayoritas jasa Pangkas 88 adalah mahasiswa maupun akademisi yang belum memiliki pekerjaan.

4.2.2 Penyajian Data Variabel

Dalam penelitian ini terdapat pernyataan-pernyataan pada tiap indikator yaitu variabel Functional Benefit (variabel X1), Symbolic Benefit (variabel X2) dan

(18)

40

Tabel 4.5

Frekuensi Jawaban Responden Functional Benefit (X1)

No Uraian Jawaban Responden SS % S % N % TS % STS % Total Bobot Nilai Rata-Rata Bobot Nilai 1 Pangkas 88 memenuhi kebutuhan perawatan rambut saya. 32 32 44 44 16 16 8 8 0 0 400 4 2 Pangkas 88 memenuhi kebutuhan perawatan rambut sesuai dengan keinginan saya. 20 20 52 52 24 24 4 4 0 0 388 3,88 3 Pangkas 88 memberikan saya hasil potongan rambut yang rapi.

30 30 43 43 23 23 3 3 1 1 398 3,98

4

Pangkas 88 memberikan saya hasil potongan rambut yang cocok dan nyaman.

22 22 39 39 32 32 5 5 2 2 374 3,74

5

Pangkas 88 merupakan jasa pangkas yang dapat dipercaya dalam hal gaya rambut saya.

34 34 37 37 26 26 3 3 0 0 402 4,02

6

Pangkas 88 merupakan jasa pangkas yang mampu mengatasi masalah perawatan rambut saya.

31 31 48 48 18 18 3 3 0 0 407 4,07

Jumlah 2369 23,69

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

1. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 memenuhi kebutuhan perawatan rambut saya.” menunjukkan 32% responden sangat setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 44% responden setuju bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 16% responden

netral bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 8% responden tidak setuju bahwa variabel Functional

(19)

responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

2. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 memenuhi kebutuhan perawatan rambut sesuai dengan keinginan saya.” menunjukkan 20% responden sangat setuju bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 52% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 24% responden netral bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 4% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

3. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 memberikan saya hasil potongan rambut yang rapi.” menunjukkan 30% responden sangat setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 43% responden setuju bahwa variabel

Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88,

23% responden netral bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 1% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

(20)

42

4. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 memberikan saya hasil potongan rambut yang cocok dan nyaman.” menunjukkan 22% responden sangat setuju bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 39% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 32% responden netral bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 5% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 2% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

5. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 merupakan jasa pangkas yang dapat dipercaya dalam hal gaya rambut saya.” menunjukkan 34% responden sangat setuju bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 37% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 26% responden netral bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

6. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88 merupakan jasa pangkas yang mampu mengatasi masalah perawatan rambut

(21)

saya.” menunjukkan 31% responden sangat setuju bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 48% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 18% responden netral bahwa variabel Functional

Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Symbolic Benefit (X2)

No Uraian Jawaban Responden SS % S % N % TS % STS % Total Bobot Nilai Rata-Rata Bobot Nilai 1 Saya merasa istimewa dan bangga dengan menggunakan jasa Pangkas 88.

34 34 49 49 16 16 1 1 0 0 416 4,16

2

Saya merasa lebih percaya diri dengan menggunakan jasa Pangkas 88.

23 23 49 49 25 25 3 3 0 0 392 3,92

3

Saya merasa jasa Pangkas 88 memenuhi kebutuhan gaya hidup saya.

22 22 56 56 20 20 2 2 0 0 398 3,98

4

Saya merasa jasa Pangkas 88 menjadikan gaya hidup saya layaknya masyarakat modern.

31 31 42 42 20 20 5 5 2 2 395 3,95

5

Saya merasa jasa Pangkas 88 sesuai dengan kelompok sosial saya.

23 23 50 50 24 24 3 3 0 0 393 3,93

6

Saya merasa jasa Pangkas 88 meningkatkan eksistensi kelompok sosial saya. 8 8 50 50 39 39 3 3 0 0 363 3,63 Jumlah 2357 23,57

(22)

44

1. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa istimewa dan bangga dengan menggunakan jasa Pangkas 88.” menunjukkan 34% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 49% responden setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 16% responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 1% responden tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

2. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa lebih percaya diri dengan menggunakan jasa Pangkas 88.” menunjukkan 23% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 49% responden setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 25%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

3. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa Pangkas 88 memenuhi kebutuhan gaya hidup saya.” menunjukkan 22% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 56% responden setuju bahwa variabel

(23)

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 20%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 2% responden tidak setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

4. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa Pangkas 88 menjadikan gaya hidup saya layaknya masyarakat modern.” menunjukkan 31% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 42% responden setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 20% responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 5% responden tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 2% responden sangat tidak setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

5. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa Pangkas 88 sesuai dengan kelompok sosial saya.” menunjukkan 23% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 50% responden setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 24%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel

(24)

46

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

6. Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa Pangkas 88 meningkatkan eksistensi kelompok sosial saya.” menunjukkan 8% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 50% responden setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 39%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

(25)

Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Loyalitas Konsumen (Y)

No Uraian Jawaban Responden SS % S % N % TS % STS % Total Bobot Nilai Rata-Rata Bobot Nilai 1 Saya berniat mengunjungi kembali jasa Pangkas 88 sebagai tempat perawatan rambut untuk keperluan penampilan. 31 31 42 42 20 20 5 5 2 2 395 3,95 2 Saya tetap menggunakan jasa Pangkas 88 karena dapat memenuhi kebutuhan perawatan rambut saya. 23 23 50 50 24 24 3 3 0 0 393 3,93 3

Saya tidak ragu untuk merekomendasikan jasa Pangkas 88 kepada orang lain dan kerabat.

8 8 50 50 39 39 3 3 0 0 363 3,63

4

Selain itu saya selalu menceritakan atau menginformasikan jasa Pangkas 88 tersebut. 32 32 44 44 16 16 8 8 0 0 400 4 5

Saya lebih suka memilih jasa Pangkas 88 dibanding jasa pangkas lainnya.

20 20 52 52 24 24 4 4 0 0 388 3,88

6

Saya tidak akan berpindah pada jasa

pangkas lainnya. 30 30 43 43 23 23 3 3 1 1 398 3,98

Jumlah 2337 23,02

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

1. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya berniat mengunjungi kembali jasa Pangkas 88 sebagai tempat perawatan rambut untuk keperluan penampilan.” menunjukkan 31% responden sangat setuju, 42% responden setuju, 20% responden netral, 5% responden tidak setuju dan 2% responden sangat tidak setuju.

2. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tetap menggunakan jasa Pangkas 88 karena dapat memenuhi kebutuhan perawatan rambut saya.” menunjukkan 23% responden sangat setuju, 50% responden

(26)

48

setuju, 24% responden netral, 3% responden tidak setuju dan 0% responden sangat tidak setuju.

3. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tidak ragu untuk merekomendasikan jasa Pangkas 88 kepada orang lain dan kerabat.” menunjukkan 8% responden sangat setuju, 50% responden setuju, 39% responden netral, 3% responden tidak setuju.

4. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Selain itu saya selalu menceritakan atau menginformasikan jasa Pangkas 88 tersebut.” menunjukkan 32% responden sangat setuju, 44% responden setuju, 16% responden netral, 8% responden tidak setuju.

5. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya lebih suka memilih jasa Pangkas 88 dibanding jasa pangkas lainnya.” menunjukkan 20% responden sangat setuju, 52% responden setuju, 24% responden netral, 4% responden tidak setuju dan 0% responden sangat tidak setuju.

6. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tidak akan berpindah pada jasa pangkas lainnya.” menunjukkan 30% responden sangat setuju, 43% responden setuju, 23% responden netral, 3% responden tidak setuju, dan 1% responden sangat tidak setuju.

4.3 Uji Instrumen Data 4.3.1 Uji Validitas

Untuk mengukur validitas pernyataan pada setiap variabel dalam penelitian ini maka dapat dilihat melalui nilai rhitung dan rtabel. Jika nilai rhitung lebih besar dari

rtabel maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid. Nilai rtabel dengan df= n-2

(27)

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Functional Benefit (X1)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.1 0,600 0,199 Valid P.2 0,623 Valid P.3 0,776 Valid P.4 0,633 Valid P.5 0,595 Valid P.6 0,706 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.8 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item

Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian semua

butir pernyataan pada variabel Functional Benefit (X1) dinyatakan valid. Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Variabel Symbolic Benefit (X2)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.1 0,627 0,199 Valid P.2 0,679 Valid P.3 0,582 Valid P.4 0,680 Valid P.5 0,611 Valid P.6 0,490 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.9 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item

Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian semua

butir pernyataan pada variabel Symbolic Benefit (X2) dinyatakan valid. Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P.1 0,585 0,199 Valid P.2 0,581 Valid P.3 0,540 Valid P.4 0,494 Valid P.5 0,521 Valid P.6 0,509 Valid

(28)

50

Tabel 4.10 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected

Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian

semua butir pernyataan pada variabel Loyalitas Konsumen (Y) dinyatakan valid. 4.3.2 Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas setiap variabel pada penelitian ini dapat menggunakan uji Cronbach’s Alpha dimana nilai Cronbach’s Alpha harus lebih besar dari 0,60 maka dapat dinyatakan variabel tersebut reliabel.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Functional Benefit (X1)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

0,731 0,735 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.11 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu

0,731 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Symbolic Benefit (X2)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

0,668 0,668 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.12 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu

0,668 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

(29)

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based

on Standardized Items

N of Items

0,622 0,622 6

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.13 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu

0,668 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

4.4 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik yaitu histogram dan normal p-p plot. 4.4.1 Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji kolmogorov-smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan

kolmogorov-smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan normal.

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Kormogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,36710394

Most Extreme Differences Absolute ,070

Positive ,070

Negative -,050

Test Statistic ,070

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

(30)

52

Pada tabel 4.14 dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig (2 tailed) adalah 0,200. Artinya, perolehan nilai lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai

kolmogorov-smirnov Z adalah 0,070, dimana angka ini lebih kecil dibandingkan

nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian uji statistik telah memenuhi kedua kriteria yang ditetapkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi normalitas.

4.4.2 Kurva Histogram

Kurva histogram untuk pengujian normalitas regresi linear antara functional

benefit dan symbolic benefit terhadap loyalitas konsumen dapat dilihat hasilnya

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Kurva Histogram

(31)

Berdasarkan gambar 4.2 hasil kurva histogram menunjukkan bahwa bentuk kurva simetris dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Sehingga berdasarkan kurva histogram, model regresi berdistribusi normal.

4.4.3 Grafik Normal P-P Plot

Pada grafik normal p-p plot, model memenuhi asumsi normalitas jika titik-titik pada kurva berhimpit mengikuti garis diagonalnya. Berikut ini hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-p plot:

Gambar 4.3

Grafik Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan gambar 4.3 diatas hasil kurva normal probability plot memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonal nya, sehingga dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal.

(32)

54

4.4.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)

pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Adapun hasil koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Koefisien Regresi Linear Berganda Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,128 1,290 ,100 ,921 Functional Benefit ,524 ,046 ,600 11,479 ,000 Symbolic Benefit ,459 ,054 ,447 8,550 ,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan regresi linear berganda yang ditujukan dalam tabel 4.13 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y=0,128+0,524X1+0,459X2+e

Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Koefisien regresi konstanta sebesar 0,128, artinya jika variabel independen

(bebas) yaitu symbolic benefit = 0 maka loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan akan sebesar 0,128.

2. Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 0,524 (positif),

menunjukkan bahwa functional benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada

functional benefit, maka loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan

(33)

3. Koefisien regresi variabel motivasi (X2) sebesar 0,459 (positif), menunjukkan

bahwa symbolic benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada symbolic benefit, maka loyalitas konsumen Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan akan meningkat 0,459 satuan.

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa functional benefit dan

symbolic benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen pada Jasa

Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Artinya peningkatan terhadap masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian, gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi tepat akan mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Medan, yakni variabel motivasi (X2) dengan nilai koefisien regresi sebesar

0,558 kemudian diikuti variabel gaya kepemimpinan (X1) dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,472 dan terakhir diikuti oleh variabel kompensasi (X3) dengan

nilai koefisien regresi hanya sebesar 0,014. 4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi terhadap variabel dependen (terikat) yaitu kinerja karyawan. Apabila

(34)

56

thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila thitung < ttabel maka

Ho diterimadan Ha ditolak.

Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung <0,0.05 (sign. < a 0,05), maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Sebaliknya apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,0.05 (sign. < a 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 100-3=97,

sehingga nilai taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 1,984. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) ,128 1,290 ,100 ,921 Functional Benefit ,524 ,046 ,600 11,479 ,000 Symbolic Benefit ,459 ,054 ,447 8,550 ,000

a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.x diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai thitung untuk variabel functional benefit sebesar 11,479 dengan

signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal

ini menunjukkan bahwa thitung (11,479) > ttabel (1,984) dan nilai probabilitas

0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa functional benefit (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen (Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa functional benefit (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(35)

loyalitas konsumen (Y). Artinya peningkatan variabel functional benefit (X1)

dapat meningkatkan loyalitas konsumen.

2. Nilai thitung untuk variabel symbolic benefit sebesar 8,550 dengan signifikansi

sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal ini

menunjukkan bahwa thitung (8,550) > ttabel (1,984) dan nilai probabilitas 0,000

< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa symbolic benefit (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas konsumen (Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa symbolic benefit (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

loyalitas konsumen (Y). Artinya peningkatan variabel symbolic benefit (X2)

dapat meningkatkan loyalitas konsumen.

Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial (individu), variabel functional benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dan variabel symbolic benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji signifikan simultan (uji-F) digunakan untuk menguji apakah variabel

functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2) memiliki pengaruh secara

bersamaan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Uji F juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0,05 (sig. < α 0,50), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

(36)

58

diterima dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak

100 responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh: 1. df (pembilang) = 3-1=2

2. df (penyebut) = 100-2=98

Nilai ftabel pada α = 5% adalah sebesar 3,09. Sedangkan nilai fhitung akan

diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 656,282 2 328,141 172,026 ,000b

Residual 185,028 97 1,908

Total 841,310 99

a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

b. Predictors: (Constant), Functional Benefit, Symbolic Benefit Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 172,026

dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%

(α = 0,05) adalah 3,09. Maka Fhitung (172,026) > Ftabel (3,09) dan nilai probabilitas

0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel independen (bebas) yaitu functional benefit dan symbolic benefit secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat) yaitu loyalitas konsumen. Dengan demikian functional benefit dan symbolic benefit dapat meningkatkan loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Namun, apabila salah satu variabel menurun maka juga dapat menurunkan loyalitas konsumen.

(37)

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel independen yaitu functional benefit dan symbolic benefit menerangkan variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. Dimana nilai Adjusted R Square yang mendekati satu maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil koefisien determinasi (R2) antara functional benefit dan symbolic benefit terhadap loyalitas

konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error Of the Estimate

1 ,883 ,780 ,776 1,381

a. Predictors: (Constant), Functional Benefit, Symbolic Benefit Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.45 diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai R sebesar 0,883 berarti hubungan antara functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y) sebesar 0,883. Artinya

hubungan antar variabel tergolong sangat erat.

2. Nilai R Square yaitu sebesar 0,780. Hal ini berarti 78% loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan dapat dipengaruhi oleh variabel functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2). Sedangkan

sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

(38)

60

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Functional Benefit Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan thitung > ttabel yaitu dengan nilai

11,479 > 1,984 dengan sig 0,000 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa Ha diterima,

maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel functional benefit terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Artinya, semakin baik manfaat utama atau functional benefit yang diberikan dan dirasakan oleh konsumen jasa pangkas tersebut maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas konsumen terhadap jasa pangkas tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Priska Nita Anggreini dengan judul “Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Mediasi Pada Produk Viva Kosmetik di Kota Surabaya”. Hasil dari pengujian hipotesis variabel functional benefit berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan hasil nilai thitung sebesar 2,88. Hasil tersebut menunjukkan bahwa functional benefit berpengaruh signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas

konsumen pada produk Viva Kosmetik di Kota Surabaya.

Dengan demikian pengaruh functional benefit membawa dampak positif terhadap peningkatan loyalitas konsumen. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Foxall (Sondoh, et al, 2007:98) menyatakan bahwa jika konsumen merasakan manfaat fungsional seperti kinerja yang dijanjikan dan bisa diandalkan maka konsumen akan loyal dengan produk atau jasa tersebut. Loyalitas konsumen sangatlah penting dalam suatu perusahaan barang maupun jasa apalagi dalam suatu usaha-usaha kecil menengah karena jika loyalitas konsumen tinggi terhadap barang

(39)

atau jasa tersebut maka sudah dipastikan tingkat penjualan mereka akan terus meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh citra merek yang kuat pada benak konsumen sehingga persepsi baik yang hadir pada setiap konsumen akan mendorong mereka untuk cenderung loyal terhadap perusahaan tersebut. Oleh karena itu menghadirkan citra merek yang kuat di pasar menjadi salah satu tantangan utama bagi seorang pemilik usaha atau seorang pemasar.

4.6.2 Pengaruh Symbolic Benefit Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan thitung > ttabel yaitu dengan nilai 8,550

> 1,984 dengan sig 0,000 < 0,05. Hal ini membuktikan bahwa Ha diterima, maka

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel symbolic benefit terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Artinya, semakin baik manfaat simbolis atau symbolic benefit yang diberikan dan dirasakan oleh konsumen jasa pangkas tersebut maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas konsumen terhadap jasa pangkas tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Priska Nita Anggreini dengan judul “Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Mediasi Pada Produk Viva Kosmetik di Kota Surabaya”. Hasil dari pengujian hipotesis variabel symbolic benefit berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dengan hasil nilai thitung sebesar 3,26. Hasil tersebut menunjukkan bahwa symbolic benefit berpengaruh signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas

konsumen pada produk Viva Kosmetik di Kota Surabaya.

Dengan demikian pengaruh symbolic benefit membawa dampak positif terhadap peningkatan loyalitas konsumen. Sesuai dengan teori yang dikemukakan

(40)

62

oleh Reynolds dan Keller (Sondoh, et al, 2007:99) menyatakan bahwa jika konsumen merasakan manfaat simbolis misalnya memiliki nilai prestise yang baik, sesuai dengan gaya hidup yang diinginkan dan cocok dengan kelompok sosial maka akan membuat konsumen melakukan pembelian ulang, merekomendasi merek tersebut kepada orang terdekat dan menjadikan merek tersebut menjadi pilihan pertama. Dengan adanya manfaat simbolis atau ilusif yang dirasakan oleh konsumen maka peluang untuk tercapainya citra merek yang luas di masyarakat akan terealisasi dan pemilik usaha tidak lagi susah payah mencari konsumennya karena konsumen itu sendiri yang akan mencari informasi yang disalurkan dari mulut ke mulut.

4.6.3 Pengaruh Functional Benefit dan Symbolic Benefit Secara Simultan Terhadap Loyalitas Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji F yang menunjukkan nilai Fhitung yaitu sebesar 172,026

dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan Ftabel (α = 0,05) adalah 2,86. Maka

Fhitung (172,026) > Ftabel (3,09) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga Ha

diterima. Hal ini dapat membuktikan bahwa variabel bebas (functional benefit dan

symbolic benefit) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen). Berdasarkan hasil penelitian melalui pengujian koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa

functional benefit dan symbolic benefit secara bersama-sama memberikan

kontribusi sebesar 78% terhadap loyalitas konsumen dan sisanya 22% dipengaruhi variabel diluar variabel penelitian ini.

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel functional benefit dan symbolic benefit terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Sehingga diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara parsial, variabel functional benefit (X1) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan telak dibuktikan melalui hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai thitung > ttabel.

2. Secara parsial, variabel symbolic benefit (X2) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan telak dibuktikan melalui hasil pada uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji-t yang menunjukkan nilai thitung > ttabel.

3. Secara simultan, variabel functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan telah dibuktikan melalui hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis uji F yang menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

(42)

64

1. Bagi usaha Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan pendapat konsumen tergolong positif mengenai manfaat fungsional atau functional benefit dan manfaat simbolis atau symbolic benefit yang diterapkan oleh jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan, disarankan kepada pengelola ataupun tenaga kerja pada pangkas ini untuk tetap konsisten dalam memberikan pelayanannya dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi serta bagi pengelola untuk tetap memberikan kompensasi kepada pegawainya sehingga kinerja dan semangat kerja pegawainya meningkat dan menghasilkan hasil yang memuaskan kepada konsumen agar pelanggan akan terus loyal bahkan bertambah.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang functional benefit dan

symbolic benefit terhadap loyalitas konsumen, disarankan untuk menambah

variabel-variabel lain yang mempengaruhi loyalitas konsumen selain dari

functional benefit dan symbolic benefit sehingga dapat lebih memperkaya

pengetahuan tentang aspek pemasaran khususnya citra merek atau brand

Gambar

Tabel 3.1  Definisi Operasional
Tabel 4.8 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item  Total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel   0,199
Tabel  4.10  menunjukkan  semua  butir  pernyataan  memiliki  nilai  Corrected  Item  Total  Correlation  yang  lebih  besar  dari  nilai  r tabel   0,199
Gambar 4.2  Grafik Kurva Histogram

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Orang perseorangan warga Indonesia dan/ atau Badan Hukum Indonesia yang telah memiliki sertifikat operasi pelayanan jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

1) Siswa menyajikan hasil pengendalian server melalui koneksi client-server pada RDBMS dengan teliti sesuai dengan prosedur (STEAM Enggenering, Matematik) di

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih

 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, yang selanjutnya disingkat dengan PBB-P2, adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai,

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses

Oleh karena itu kami berusaha melakukan inovasi pengolahan tanaman hasil hutan tersebut menjadi makanan olahan berupa permen yang dapat langsung di nikmati tanpa

Dengan demikian, pengajaran Veda yang dilakukan pada anak usia dini tidak bertentangan dengan prinsip- prinsip pendidikan anak usia dini, sesuai dengan keputusan Forum