• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

A. Deskripsi Data

1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Pada tanggal 03 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 – 08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas kontrol adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1

Deskripsi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol

No Kode Siswa Nilai

1 K01 60 2 K02 65 3 K03 55 4 K04 30 5 K05 50 6 K06 35 7 K07 40 8 K08 60 9 K09 50 10 K10 55 11 K11 45 12 K12 55 13 K13 50 14 K14 35 15 K15 70 16 K16 50 17 K17 45 51

(2)

18 K18 50 19 K19 55 20 K20 45 21 K21 60 22 K22 55 23 K23 40 24 K24 45 25 K25 50 Jumlah 1250

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 70 dan nilai terendah adalah 30. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70 Nilai Terendah (L) = 35 Total Range (R) = H – L + 1 = 70 – 30 + 1 = 40+ 1 = 41 Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n = 1 + (3,3) x Log 25 = 1 + (3,3) x 1,397940009 = 1 + 4,613202029 = 5,613202029 = 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6 = 6,83 = 7

(3)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41, kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test padaKelas Kontrol Kelas (K) Interval (i) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%) 1 65–71 2 68 64,5–71,5 8 100 2 58–64 3 61 57,5–64,5 12 92 3 51–57 5 54 50,5–57,5 20 80 4 44–50 10 47 43,5–50,5 40 60 5 37–43 2 40 36,5–43,5 8 20 6 30–36 3 33 29,5–36,5 12 12 F = 25 P =100 Diagram 4.1

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

0 2 4 6 8 10 29,5-36,5 36,5-43,5 43,5-50,5 50,5-57,5 57,5-64,5 64,5-71,5 3 2 10 5 3 2 F R E K U E N S I Nilai Nyata

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

(4)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 29,5–36,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 36,5–43,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 43,5–50,5 adalah 10 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 50,5–57,5 adalah 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 57,5–64,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 64,5–71,5 adalah 2 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan nilai hasil Pre Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Interval f X fX fk (b) fk (a) 65–71 2 68 136 25 2 58–64 3 61 183 23 5 51–57 5 54 270 20 10 44–50 10 47 470 15 20 37–43 2 40 80 5 22 30–36 3 33 99 3 25 ∑F =25 ∑fX =1238 a. Mean 𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇𝑵𝑵 =123825 = 49,52 b. Median

(5)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 =𝓵𝓵 + 𝟏𝟏 𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃 𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌 𝒊𝒊 =43,5 + 1 2 25 − 5 10 x 7 =43,5+12,5 − 510 x 7 =43,5+7,510 x 7 =43,5+ 5,25 = 48,75 c. Modus 𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵 +�𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌 𝒊𝒊𝒇𝒇𝒇𝒇 = 43,5 +�5 + 2� x 75 = 43,5 +57 x 7 = 43,5 +5 = 48,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 49,52, Median adalah 48,75 dan Modus adalah 48,5. Untuk menghitung Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre Test pada kelas kontrolke dalam tabel sebagai berikut :

(6)

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol

Interval f X x' fx' x'2 fx'2 65–71 2 68 3 6 9 18 58–64 3 61 2 6 4 12 51–57 5 54 1 5 1 5 44–50 10 47 0 0 0 0 37–43 2 40 -1 -2 1 2 30–36 3 33 -2 -6 4 12 ∑F = ∑fx' =9 ∑ fx'2=49 a. Standar Deviasi 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐 𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝑵𝑵 � 𝟐𝟐 = 7�25 − �49 25�9 2 = 7�1,96 − (0,36)2 = 7�1,96 − 0,1296 = 7�1,8304 = 7 x1,352922762 = 9,470459334 = 9,470 b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 √𝑵𝑵 − 𝟏𝟏 = 9,470459334 √25 − 1 = 9,470459334 √24 = 9,4704593344,898979486

(7)

= 1,933149416 = 1,933

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi dari Pre Test pada kelas kontrol adalah 9,470 dan Standar Error dari Pre Test pada kelas kontrol adalah 1,933.

2. Distribus Nilai Pre Test padaKelas Experimen

Pada tanggal 05 Agustus 2015, peneliti melaksanakan Pre Test di kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.50 – 09.10 WIB. Siswa yang mengikuti Pre Test di kelas experimen adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5

Deskripsi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

No Kode Siswa Nilai

1 E01 55 2 E02 40 3 E03 45 4 E04 55 5 E05 50 6 E06 35 7 E07 75 8 E08 50 9 E09 45 10 E10 60 11 E11 50 12 E12 55 13 E13 35 14 E14 50

(8)

15 E15 35 16 E16 50 17 E17 50 18 E18 45 19 E19 65 20 E20 50 21 E21 35 22 E22 60 23 E23 45 24 E24 50 25 E25 60 Jumlah 1245

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70 Nilai Terendah (L) = 35 Total Range (R) = H – L + 1 = 75 – 35 + 1 = 40 + 1 = 41 Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n = 1 + (3,3) x Log 25 = 1 + (3,3) x 1,397940009 = 1 + 4,613202029 = 5,613202029 = 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6 = 6,83 = 7

(9)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41, kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti mendeskripsikan nilai hasil Pre Test pada kelas experimen kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%) 1 70–76 1 73 69,5–76,5 4 100 2 63–69 1 66 62,5–69,5 4 96 3 56–62 3 59 55,5–62,5 12 92 4 49–55 11 52 48,5–55,5 44 80 5 42–48 4 45 41,5–48,5 16 36 6 35–41 5 38 34,5–41,5 20 20 F = 25 P = 100 Diagram 4.2

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69,5-76,5 5 4 11 3 1 1 F R E K U E N S I Nilai Nyata

Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

(10)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 5 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 41,5–48,5 adalah 4 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah 11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 1 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan nilai hasil Pre Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Pre Test pada Kelas Experimen

Interval f X fX fk (b) fk (a) 70–76 1 73 73 25 1 63–69 1 66 66 24 2 56–62 3 59 177 23 5 49–55 11 52 572 20 16 42–48 4 45 180 9 20 35–41 5 38 190 5 25 ∑F = 25 ∑fX =1258 a. Mean 𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇𝑵𝑵 =125825 = 50,32 b. Median

(11)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 =𝓵𝓵 + 𝟏𝟏 𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃 𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌 𝒊𝒊 =48,5 + 1 2 25 − 9 11 x 7 =48,5+12,5 − 911 x 7 =48,5+3,511 x 7 =48,5+ 2,22 = 50,72 c. Modus 𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵 +�𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌 𝒊𝒊𝒇𝒇𝒇𝒇 = 48,5 +�3 + 4� x 73 = 48,5 +37 x 7 = 48,5 +3 = 51,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 50,32, Median adalah 50,72 dan Modus adalah 51,5. Untuk menghitung Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Pre Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8

(12)

pada Kelas Experimen Interval f X x' fx' x'2 fx'2 70–76 1 73 3 3 9 9 63–69 1 66 2 2 4 4 56–62 3 59 1 3 1 3 49–55 11 52 0 0 0 0 42–48 4 45 -1 -4 1 4 35–41 5 38 -2 -10 4 20 ∑F = 25 ∑fx' = -6 ∑ fx'2= 40 a. Standar Deviasi 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐 𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝑵𝑵 � 𝟐𝟐 = 7�25 − �40 −625�2 = 7�1,6 − (0,24)2 = 7�1,6 − 0,0576 = 7�1,5424 = 7 x1,241933976 = 8,69353783 = 8,693 b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 √𝑵𝑵 − 𝟏𝟏 = 8,69353783 √25 − 1 = 8,69353783 √24 = 4,8989794868,69353783 = 1,774560978

(13)

= 1,774

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi dari Pre Test pada kelas experimen adalah 8,693 dan Standar Error dari Pre Test pada kelas experimen adalah 1,774.

3. Distribusi Nilai Post Test padaKelas Kontrol

Pada tanggal 14September 2015, peneliti melaksanakan Post Test di kelas kontrol dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 – 08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas kontrol adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9

Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

No Kode Siswa Nilai

1 K01 65 2 K02 35 3 K03 50 4 K04 55 5 K05 45 6 K06 45 7 K07 55 8 K08 50 9 K09 60 10 K10 45 11 K11 60 12 K12 45 13 K13 40 14 K14 55 15 K15 55 16 K16 45

(14)

17 K17 50 18 K18 50 19 K19 55 20 K20 75 21 K21 55 22 K22 45 23 K23 65 24 K24 55 25 K25 65 Jumlah 1320

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah adalah 35. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70 Nilai Terendah (L) = 35 Total Range (R) = H – L + 1 = 75 – 35 + 1 = 40 + 1 = 41 Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n = 1 + (3,3) x Log 25 = 1 + (3,3) x 1,397940009 = 1 + 4,613202029 = 5,613202029 = 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6 = 6,83 = 7

(15)

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41, kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas kontrol kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%) 1 70–76 1 73 69,5–76,5 4 100 2 63–69 3 66 62,5–69,5 12 96 3 56–62 2 59 55,5–62,5 8 84 4 49–55 11 52 48,5–55,5 44 76 5 42–48 6 45 41,5–48,5 24 32 6 35–41 2 38 34,5–41,5 8 8 F = 25 P = 100 Diagram 4.3

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 34,5-41,5 41,5-48,5 48,5-55,5 55,5-62,5 62,5-69,5 69.5-76.5 2 6 11 2 3 1 F R E K U E N S I Nilai Nyata

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

(16)

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 34,5–41,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 41,5–48,5 adalah 6 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 48,5–55,5 adalah 11 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 55,5–62,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 62,5–69,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 69,5–76,5 adalah 1 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan nilai hasil Post Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.11

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

Interval f X fX fk (b) fk (a) 70–76 1 73 73 25 1 63–69 3 66 198 24 4 56–62 2 59 118 21 6 49–55 11 52 572 19 17 42–48 6 45 270 8 23 35–41 2 38 76 2 25 ∑F = 25 ∑fX = 1307 a. Mean 𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇𝑵𝑵 =130725 = 52,28 b. Median

(17)

𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 =𝓵𝓵 + 𝟏𝟏 𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃 𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌 𝒊𝒊 =48,5 + 1 2 25 − 8 11 x 7 =48,5+12,5 − 811 x 7 =48,5+4,511 x 7 =48,5+ 2,86 = 51,36 c. Modus 𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵 +�𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌 𝒊𝒊𝒇𝒇𝒇𝒇 = 48,5 +�2 + 6� x 72 = 48,5 +28 x 7 = 48,5 +1,75 = 50,25

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 52,28, Median adalah 51,36 dan Modus adalah 50,25. Untuk menghitung Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post Test pada kelas kontrol ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.12

(18)

pada Kelas Kontrol Interval f X x' fx' x'2 fx'2 70–76 1 73 3 3 9 9 63–69 3 66 2 6 4 12 56–62 2 59 1 2 1 2 49–55 11 52 0 0 0 0 42–48 6 45 -1 -6 1 6 35–41 2 38 -2 -4 4 8 ∑F = 25 ∑fx' =1 ∑ fx'2= 37 a. Standar Deviasi 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐 𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝑵𝑵 � 𝟐𝟐 = 7�25 − �37 25�1 2 = 7�1,48 − (0,04)2 = 7�1,48 − 0,0016 = 7�1,4784 = 7 x1,215894732 = 8,511263126 = 8,511 b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 √𝑵𝑵 − 𝟏𝟏 = 8,511263126 √25 − 1 = 8,511263126 √24

(19)

= 8,5112631264,898979486

= 1,73735431 = 1,737

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi dari Post Test pada kelas kontrol adalah 8,511 dan Standar Error dari Post Test pada kelas kontrol adalah 1,737.Peneliti juga mendeskripsikan perhitungan nilai Post Test dari kelas kontrol dengan menggunakan SPSS 21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol Menggunakan SPSS 21.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 35,00 1 4,0 4,0 4,0 40,00 1 4,0 4,0 8,0 45,00 6 24,0 24,0 32,0 50,00 4 16,0 16,0 48,0 55,00 7 28,0 28,0 76,0 60,00 2 8,0 8,0 84,0 65,00 3 12,0 12,0 96,0 75,00 1 4,0 4,0 100,0 Total 25 100,0 100,0 Diagram 4.4

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Kontrol Menggunakan SPSS 21.0

(20)

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 35 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 40 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 45 adalah 24,0%. Siswa yang memperoleh nilai 50 adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 55 adalah 28,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah 8,0%. Siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75 adalah 4,0%.

PenelitimenghitungMean, Median, Modus,Standar Deviasi dan Standar Error dari nilai hasil Post Test pada kelas kontroldengan

(21)

menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.14

Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Kontrol

Menggunakan SPSS 21.0 Statistics Kelas Kontrol N Valid 25 Missing 0 Mean 52,8000 Std. Error of Mean 1,80462 Median 55,0000 Mode 55,00 Std. Deviation 9,02312 Variance 81,417 Range 40,00 Minimum 35,00 Maximum 75,00 Sum 1320,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 52,80, Median adalah 55,00, Modus adalah 55,00, Standar Deviasi dari Post Test pada kelas kontrol adalah 9,023 dan Standar Error dari Post Test pada kelas kontrol adalah 1,804.

(22)

Pada tanggal 09September 2015, peneliti melaksanakan Post Test di kelas experimen dengan alokasi waktu 2x40 menit yaitu dari pukul 07.10 – 08.30 WIB. Siswa yang mengikuti Post Test di kelas experimen adalah 25 siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal. Adapun nilai hasil Pre Test pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15

Deskripsi Nilai Post Test pada Kelas Experimen

No Kode Siswa Nilai

1 E01 75 2 E02 60 3 E03 90 4 E04 55 5 E05 85 6 E06 80 7 E07 70 8 E08 90 9 E09 75 10 E10 65 11 E11 80 12 E12 90 13 E13 70 14 E14 95 15 E15 80 16 E16 75 17 E17 65 18 E18 90 19 E19 85 20 E20 80 21 E21 75 22 E22 70 23 E23 85 24 E24 65 25 E25 75

(23)

Jumlah 1930

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Untuk menentukan Total Range, Kelas dan Interval Kelas, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Tertingi (H) = 70 Nilai Terendah (L) = 35 Total Range (R) = H – L + 1 = 95 – 55 + 1 = 40 + 1 = 41 Kelas (K) = 1 + (3,3) x Log n = 1 + (3,3) x Log 25 = 1 + (3,3) x 1,397940009 = 1 + 4,613202029 = 5,613202029 = 6

Interval Kelas (i) = 𝑅𝑅 𝐾𝐾 =

41 6 = 6,83 = 7

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Total Range adalah 41, kelas adalah 6 dan Interval kelas adalah 7. Selanjutnya, Peneliti mendeskripsikan nilai hasil Post Test pada kelas experimen kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :

(24)

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Kelas (K) Interval (I) Frekuensi (f) Nilai Tengah (X) Nilai Nyata Frekuensi Relatif (%) Frekuensi Komulatif (%) 1 90–96 5 93 89,5–96,5 20 100 2 83–89 3 86 82,5–89,5 12 80 3 76–82 4 79 75,5–82,5 16 68 4 69–75 8 72 68,5–75,5 32 52 5 62–68 3 65 61,5–68,5 12 20 6 55–61 2 58 54,5–61,5 8 8 F = 25 P = 100 Diagram 4.5

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 54,5–61,5 adalah 2 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 61,5–68,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 68,5–75,5 adalah 8 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 75,5–82,5 adalah 4 siswa. Siswa

Series 1 Series 3 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 2 3 8 4 3 5 F R E K U E N S I Nilai Nyata

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen

(25)

yang memperoleh nilai 82,5–89,5 adalah 3 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 89,5–96,5 adalah 5 siswa.

Untuk menghitungMean, Median dan Modus,peneliti memasukkan nilai hasil Post Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.17

Perhitungan Mean, Median dan Modus Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Interval f X fX fk (b) fk (a) 90–96 5 93 465 25 5 83–89 3 86 258 20 8 76–82 4 79 316 17 12 69–75 8 72 576 13 20 62–68 3 65 195 5 23 55–61 2 58 116 2 25 ∑F = 25 ∑fX = 1926 a. Mean 𝐌𝐌𝐌𝐌 =∑𝒇𝒇𝒇𝒇𝑵𝑵 =192625 = 77,04 b. Median 𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌𝐌 =𝓵𝓵 + 𝟏𝟏 𝟐𝟐𝑵𝑵 − 𝒇𝒇𝒇𝒇𝒃𝒃 𝒇𝒇𝒊𝒊 𝐌𝐌 𝒊𝒊 =68,5 + 1 2 25 − 5 8 x 7 =68,5+12,5 − 58 x 7

(26)

=68,5+7,58 x 7 =68,5+ 6,56 = 75,06 c. Modus 𝐌𝐌𝐌𝐌 = 𝓵𝓵 +�𝒇𝒇𝒇𝒇 + 𝒇𝒇𝒃𝒃� 𝐌𝐌 𝒊𝒊𝒇𝒇𝒇𝒇 = 68,5 +�4 + 3� x 74 = 68,5 +47 x 7 = 68,5 +4 = 72,5

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 77,04, Median adalah 75,06 dan Modus adalah 72,5. Untuk menghitung Standar Deviasi dan Standar Error,peneliti memasukkan nilai hasil Post Test pada kelas experimen ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.18

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Interval f X x' fx' x'2 fx'2 90–96 5 93 3 15 9 45 83–89 3 86 2 6 4 12 76–82 4 79 1 4 1 4 69–75 8 72 0 0 0 0 62–68 3 65 -1 -3 1 3 55–61 2 58 -2 -4 4 8 ∑F = 25 ∑fx' =18 ∑ fx'2=72

(27)

a. Standar Deviasi 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏= 𝒊𝒊�∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝟐𝟐 𝑵𝑵 − � ∑𝒇𝒇𝒇𝒇′ 𝑵𝑵 � 𝟐𝟐 = 7�25 − �72 25�18 2 = 7�2,88 − (0,72)2 = 7�2,88 − 0,5184 = 7�2,3616 = 7 x1,536749817 = 10,75724872 = 10,757 b. Standar Error 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 = 𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏 √𝑵𝑵 − 𝟏𝟏 = 10,75724872 √25 − 1 = 10,75724872 √24 = 10,757248724,898979486 = 2,1958142 = 2,195

(28)

Hasil dari perhitungan di atas diperoleh bahwa Standar Deviasi dari Post Test pada kelas experimen adalah 10,757 dan Standar Error dari Post Test pada kelas experimen adalah 2,195.Peneliti juga mendeskripsikan perhitungan nilai Post Test dari kelas experimen dengan menggunakan SPSS 21.0. Adapun hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Menggunakan SPSS 21.0

Kelas Experimen

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 55,00 1 4,0 4,0 4,0 60,00 1 4,0 4,0 8,0 65,00 3 12,0 12,0 20,0 70,00 3 12,0 12,0 32,0 75,00 5 20,0 20,0 52,0 80,00 4 16,0 16,0 68,0 85,00 3 12,0 12,0 80,0 90,00 4 16,0 16,0 96,0 95,00 1 4,0 4,0 100,0 Total 25 100,0 100,0

(29)

Diagram 4.6

Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Post Test pada Kelas Experimen Menggunakan SPSS 21.0

Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 55 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 60 adalah 4,0%. Siswa yang memperoleh nilai 65 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 70 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 75 adalah 20,0%. Siswa yang memperoleh nilai 80 adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 85 adalah 12,0%. Siswa yang memperoleh nilai 90 adalah 16,0%. Siswa yang memperoleh nilai 95 adalah 4,0%.

(30)

PenelitimenghitungMean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar Error dari nilai hasil Post Test pada kelas experimen dengan menggunakan SPSS 21.0.Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.20

Perhitungan Mean, Median, Modus, Standar Deviasi dan Standar Error Nilai Post Test pada Kelas Experimen

Menggunakan SPSS 21.0 Statistics Kelas Experimen N Valid 25 Missing 0 Mean 77,0000 Std. Error of Mean 2,08167 Median 75,0000 Mode 75,00 Std. Deviation 10,40833 Variance 108,333 Range 40,00 Minimum 55,00 Maximum 95,00 Sum 1925,00

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa Mean adalah 77,00, Median adalah 75,00, Modus adalah 75,00, Standar Deviasi dari Post Test pada kelas eksperimen adalah 10,408 dan Standar Error dari Post Test pada kelas eksperimen adalah 2,081.

(31)

B. Hasil Analisis Data

Sebelum menghitung t-test, peneliti menghitung normalitas dan homogenitas. Peneliti menguji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan SPSS 21.0.Setelah memperoleh hasil dari perhitungan normalitas dan homogenitas, peneliti akan menghitung t-test dari data. Untuk mnghitung t-test, peneliti menggunakan dua perhitungan yaitu perhitungan secara manual dan perhitungan dengan menggunakan SPSS 21.0.

1. Uji Normalitas dan Homogenitas a. Uji Normalitas

Perhitungan normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Adapun hasil dari perhitungan normalitas dengan menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.21

Uji Normalitas Menggunakan SPSS 21.0 Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Nilai 1 ,104 25 ,200* ,967 25 ,562

2 ,164 25 ,083 ,957 25 ,355

Berdasarkan dari perhitungan normalitas di atas, diperoleh bahwa nilai signifikan dari kelas kontrol adalah 0,355 dan nilai signifikan dari kelas experimen adalah 0,562. Artinya bahwa databerdistribusi normal karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05.

(32)

b. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan SPSS 21.0 untuk menghitung homogenitas data. Hasil dari uji homogenitas data dengan menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22

Uji Homogenitas Menggunakan SPSS 21.0 Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean ,775 1 48 ,383

Based on Median ,658 1 48 ,421

Based on Median and

with adjusted df ,658 1 47,889 ,421 Based on trimmed mean ,779 1 48 ,382 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh bahwa nilai probabilitas adalah 0,383. Data adalah homogen apabila nilai probabilitas (p) lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa data adalah homogen karena nolai probobilitas lebih besar dari 0,05 (0,383 > 0,05). 2. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Secara Manual

Peneliti menggunakan perhitungan t-test untuk menguji hipotesis dari penelitian. Untuk menghitung t-test, peneliti menggunakan Standar Deviasi dan Standar Error dari kelas kontrol dan kelas experimen. Standar Deviasi dan Standar Error tersebut adalah sebagai berikut :

(33)

Tabel 4.23

Standar Deviasi dan Standar Error dari X1 dan X2

Variabel Standar Deviasi Standar Error

X1 10.757 2. 195

X2 8. 511 1.737

Dimana :

X1 : Kelas Experimen

X2 : Kelas Kontrol

Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi dari X1

adalah 10,757 dan Standar Error dari X1 adalah 2,195. Standar Deviasi

dari X2 adalah 8,511 dan Standar Error dari X2 adalah 1,737.

Selanjutnya, peneliti menghitung perbedaan Standar Error antara X1

dan X2. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut :

𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐 = �𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏𝟐𝟐+ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐𝟐𝟐 = �2,1952+ 1,7372 = �4,818025 + 3,017169 = �7,835194 = 2,799141654 = 2,799

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa perbedaan Standar Error antara X1 dan X2 adalah 2,799. Selanjutnya, peneliti menghitung

(34)

nilai dari t-observed. Hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut : 𝒕𝒕𝒐𝒐 =𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝟐𝟐 𝑺𝑺𝟏𝟏− 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝟐𝟐 = 77,04 − 52,28 2,799 =2,79924,8 = 8,860307252 = 8,860 Dengan Kriteria :

 Apabila t-test (t-observed) ≥ t-tabel, artinya bahwa Ha diterima dan

Ho ditolak.

 Apabila t-test (t-observed) < t-tabel, artinya bahwa Ha ditolak dan

Ho diterima.

Untuk mendeskripsikan hasil dari t-test, peneliti menggunakan perhitungan degree of freedom (df) sebagai berikut :

𝐌𝐌𝐝𝐝 = (𝑵𝑵𝟏𝟏 + 𝑵𝑵𝟐𝟐 – 𝟐𝟐) = (25 + 25 – 2 ) = 48

Dimana :

df : Degree of freedom

(35)

N2 : Jumlah siswa pada kelas experimen

2 : Jumlah dari variabel

t-table pada df 48 dan pada level signifikan 5% = 2,021

tobserved=8.860 > ttable =2,021 (Ha diterima dan Ho ditolak)

Hasil dari perhitungan di atas dapat dideskripsikan ke dalam tabel sebagai berikut :

Table 4.24

Hasil Perhitungan T-Test

Variable t-observe t-table df/db

5% 1%

X1– X2 8.860 2,021 2,704 48

Berdasarkan hasil dari perhitungan t-test, diketahui t-observed ≥ t-tabel (2,021 <8.860 > 2,704). Artinya bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak. Jadi, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kelas VIII MTs Darul Ulum Palangka Raya” adalah diterima.

b. Uji Hipotesis Menggunakan SPSS

Peneliti juga menggunakan SPSS 21.0 untuk menguji hipotesis dari penelitian. Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS 21.0 digunakan untuk mendukung perhitungan t-test secara manual. Hasil dari perhitungan t-test dengan menggunakan SPSS 21.0 adalah sebagai berikut :

(36)

Table 4.25

Perhitungan Standar Deviasi dan Standar Error Menggunakan SPSS 21.0 Group Statistics Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai 1 25 52,8000 9,02312 1,80462 2 25 77,0000 10,40833 2,08167 Dari tabel diatas diketahui bahwa Standar Deviasi dari kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 9,023dan Standar Error dari kelompok 1 (kelas kontrol) adalah 1,804. Standar Deviasi dari kelompok 2 (kelas experimen) adalah 10,408 dan Standar Error dari kelompok 2 (kelas experimen) adalah 2,081.

Table 4.26

Perhitungan T-Test Menggunakan SPSS 21.0 Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference F Sig. t df Sig. (2-tailed ) Mean Difference Std. Error Differen ce Lower Upper Ni lai Equal variances assumed .775 .383 8,784 48 .000 24,20000 2,75500 18,66071 29,73929 Equal variances not assumed 8,784 47,053 .000 24,20000 2,75500 18,65783 29,74217

(37)

Dari tabel di atas diketahui bahwa tobserved adalah 8,784.

Perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas experimen adalah 24,200. Perbedaan standar error antara kelas kontrol dan kelas experimen adalah 2,755.

C. Pembahasan

Sebelum peneliti melakukan penelitan di Kelas VIII MTs Darul Ulum Palangka Raya pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen di sekolah lain yang telah melakukan pembelajaran Fiqih materi Puasa, kemudian soal-soal yang telah di uji coba akan dipilih mana yang valid untuk digunakan pada saat penelitian, soal-soal yang vailid tersebut digunakan untuk soal Pre-test dan soal Post-test sehingga antara soal Pre-test dan Post-test akan tetap sama.

Sebelum melaksanakan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan terlebih dahulu Pre-test di kedua kelas tersebut dengan soal yang sama sehingga dapat diketahui kemampuan awal siswa sebelum melakukan pembelajaran, kemudian dilakukan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen akan melakukan pembelajaran Fiqih pada materi Puasa dengan menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe STADsedangkan pada kelas Kontrol peneliti akan menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru yang ada di sekolah tersebut yaitu pembelajaran langsung (metode konvensional).

(38)

Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi puasa kelas VIII MTs Darul Ulum Palangka Raya. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai pre-test dan post-pre-test dari kedua kelompok tersebut. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) memiliki nilai rata-rata 77,04, sementara siswa yang belajar dengan metode konvensional memiliki nilai rata 52,28 sehingga selisih nilai rata-rata pos-test kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 24,76.

Proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen (kelas VIIIA) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam empat kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan 2x40 menit. Pada pembelajaran ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri. Dalam pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa tahapan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran.

Adapun tahapan atau langkah dalam pembelajaran pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Penyampaian tujuan dan motivasi

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar. Pada saat peneliti menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai siswa

(39)

antusias mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan tersebut.

2. Pembagian kelompok

Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik.Ketika peneliti membagi kelompok pada kelas eksperimen ada beberapa siswa yang tidak setuju dengan kelompok yang telah dibentuk khususnya siswa perempuan karena mereka ingin dipisahkan antara kelompok siswalaki-laki dan siswa perempuan, menanggapi hal tersebut maka peneliti tetap berpatokan pada tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mengharuskan setiap kelompok itu adanya keragaman. Setelah peneliti memberikan pengertian kepada siswa kelas eksperimen akhirnya mereka menerima kelompok yang telah dibentuk oleh peneliti. Setiap kelompok dibagi rata-rata terdiri dari 3 siswa perempuan dan 3 siswa laki-laki.

3. Presentasi guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga

(40)

tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan diakui siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.

Ketika peneliti menyampaikan indikator pembelajaran siswa hanya diam dan memperhatikan. Setelah menyampaiakan indikator, peneliti membagi materi yang akan dibahas oleh setiap kelompok yang telah dibentuk dan mereka menerima materi tersebut dengan senang hati.

4. Kegiatan belajar dalam tim

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja ini merupakan ciri terpenting dari STAD.Ketika kegiatan belajar dalam tim semua siswa dalam tiap kelompok saling bertukar pikiran dan bekerja sama dalam memahami materi yang telah diberikan oleh peneliti, dan ada beberapa siswa yang bertanya kepada peneliti mengenai hal-hala yang sulit dipahami dalam materi tersebut.

5. Kuis (evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kuis secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ketika diberikan kuis siswa

(41)

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru bahkan mereka sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. 6. Penghargaan prestasi tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru.

Hasil penelitian ini diketahui berdasarkan uji T bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbeda nyata dan lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menggunakan metode konvensional. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar fiqih pada materi puasa.

Setelah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen selama 4 kali pertemuan ternyata model pembelajaran ini sangat disenangi dan diterima oleh siswa ketika diterapkan dan cocok digunakan pada pelajaran fiqih materi puasa. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru saja tetapi peserta didik juga berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Peserta didik belajar secara berkelompok membuat mereka bisa belajar bersama dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif yang menekankan aktivitas siswa untuk bekerja secara berkolaborasi, dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar kelompoknya serta memberikan

(42)

kesempatan kepada siswa untuk brinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap prestasi belajar siswa pada materi puasa. Jadi pembelajaran fiqih pada materi puasa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif yaitu ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,04. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memberikan kontribusi hasil belajar yang lebih baik, sebab dalam anggota kelompok terjadi diskusi dalam membahas materi yang telah diberikan oleh guru sehingga terjadi interaksi tatap muka dalam menjalin hubungan interpersonal.

Referensi

Dokumen terkait

algoritma Not So Naϊve fase pencarian dimulai dari indeks kedua dari pola sampai indeks terakhir.. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan hasil dari

kondisi dari unit usaha tahu yaitu ruang produksi, perlunya penanganan sanitasi menyeluruh meliputi sanitasi tempat, peralatan dan pekerja, penanganan maksimal

Dalam Undang-Undang Penataan Ruang, Pasal 1 ayat (5) dikemukakan “Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian

7. Tentukan rumusempiris hidrokarbon tersebut, jika Mr hidrokarbon = 40.. Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat yang terlibat dalam reaksi.

Konfirmasi tanaman yang lolos seleksi dari kanamisin dilakukan dengan menggunakan primer gen PaCS , primer spesifik ketahanan higromisin dan primer kombinasi 35S

 Menjawab pertanyaan tentang materi Perbedaan dan persamaan dari beberapa undangan resmi untuk beberapa acara yang berbeda yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perjanjian jaminan fidusia dengan objek jaminan barang titip jual yang dilakukan oleh Perusahaan apabila dikaji lebih lanjut

Control Mouse merupakan cara untuk mengendalikan mouse dengan ujung jari pada virtual panel yang dapat kita capai agar lebih akurat dan efektif dalam berinteraksi