• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH 4)KSIDASI TERHADAP KUALITAS KERNEL U3OS ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN. Dalnunir, dkk. ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH 4)KSIDASI TERHADAP KUALITAS KERNEL U3OS ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN. Dalnunir, dkk. ISSN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Dalnunir, dkk. ISSN 0216-3128 267

PENGARUH 4)KSIDASI TERHADAP KUALITAS

U3OS

KERNEL

Damunir, Sukarsono daD Indra Suryawan Puslitbang Teknologi M~iu BATAN, Yogyakarta

ABSTRAK

PENGARUH OKSIDASjf TERHADAP KUAUTAS KERNEL UJ08. Pengaruh oksidasi terhadap kualitas kernel U j08 telah ditelit,i. Penelitian ini mempelajari pengaruh perubahan suhu dan waktu oksidasi gel [Uranil-4( amonium)-2(polivinil alkohol) terhadap luas muka spesifik, jari-jari pori, volume pori spesifik, porositas dan ukuran diameter butir kernel UJ08. Gel [uranil-4(amonium)-2(polivinil alkohol) berupa butiran dan mengandun.!~ 150 gUll dan 8 g PVM dioksidasi pada suhu 200-800 DC selama 2-24 jam, menghasilkan kernel U J08. Setelah itu, kualitas kernel U J08 ditentukan dari sifat fisisnya berupa luas muka spesifik dan jari-jari porinya memakai surface areameter dengan gas N2 sebagai absorben. Volume pori spesifik dan porositasnya memakai piknometer dengan air sebagai pelarut, dan ukuran diameter butir memakai mikroskop optis. Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu dan waktu oksidasi butiran gel uranil-4(amonium)-.2 (Polivinil alkohol) berpengaruh terhadap luas muka spesifik, volume pori spesifik, porositas dan ukuran diameter butir kernel UJO8 Kondisi oksidasi paling baik adalah pada suhu 600-800 "C dan waktu oksidasi adalah 2:) Jam, menghasilkan kualitas kernel UjO8 yaitu luas muka spesifik, 10,84 -5,99 m2/g, volume pori spesifik, 10,35xl0.2-3,23xl0.z cdg, jari-jari pori 21,05-24,62 A pori, diameter bulir,

1264-1456Jlm dan porosilas,49,49-21,36 % Vol dengan kesala/lan analisis komulatif sebesar 8,55 %.

ABSTRACT

THE INFLUENCE 01" OXIDATION ON THE QUAliTY OF UJO, KERNELS. The influence of oxidation on quality of U jO, kernels have been studied. The investigated the influence was changed of time and temperature oxidatio,oz of Vranyl-4(ammonia)-2(polyvinyl alcohol) gel on surface area, pore radius, pore volume, porosity a~f diameter size of VjO, kernel. The spherical of uranyl-4(ammonia)-2(polyvinyl a/co/wI) containing 150g VII were oxidized at 200-800 DC temperature for 2-24 hours, formed V jOH kernel. After that, the quality of UjO, kernel were measured by their physical properties i.e. the surface area and pore radius using Surface areameter with N2 gas as absorbent. The pore volume and porosity using picnometer with aquabide,rt of water as a solvent, diameter size using a optical microscope. The experiment results, showed that the time and temperature oxidation of uranyl-4(ammonia)-2(polyvinyl alcohol) grain the influence to quality of V ~H in fonned the surface area of specific, pore radius, pore volume of specific, porosity, and diameter si;:e of VjO, kernel. The best accurred at 600-800 DC oxidation temperature and oxidation time was 2-5 fflJUrs. The resulted quality of V jO, kernel i.e surfacearea of specific was 10,84-5,99 m21g, pore volume oj' specific was IO,35xI0.2_3,23xI0.l cclg, pore radius "'as 21,05-24,62 A, diameter size was 1264-1456J1m and porosity was 49,49 -21,36 % Vol with Cumulative analysis error "'as 8,55 % Vol.

PENDAHULUAN

0

ksidasi adalah proses reaksi antara suatu un sur, logam atau s(:nyawa kimia baik berupa padatan, cairan atau :gas dengan oksigen menghasilkan senyawa kimia yang baru. Reaksi antara gel Uranil-4(amonia)-2(polivinil alkohol) yang mempunyai rumu!; kimia [U02. 4(NH3).2(C2~0)n] dengan oksigen dalam alai pemanas pada suhu tinggi l1r1enghasilkan kernel U3O8 .gas karbon dioksida, 11itrogen oksida dan molekul air. Gas yang terjadi, keluar meninggalkan kernel U3O8, Kernel U3O8 ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan kernel U02 untuk bahan bakar reaktor temperatur tinggi. Bagan pembuatan kernel UO:! dapat dilihat pada

gambar I. Oksidasi gel Uranil-4(amonium)-2(polivinil alkohol) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah SUhUI dan waktu oksidasi

karena dapat mempengaruhi kualitas kernel U3O8 dan juga bahan bakar kernel U02 yang dihasilkan seperti luas muka, jari-jari pori, volume pori, porositas dan lain lain(I.2).

Luas muka, jari-jari pori kernel U3O8 dapat ditentukan dengan metoda adsorpsi gas menggunakan surface areameter dan nitrogen sebagai penyerap(3). Volume pori, porositas dapat ditentukan dengan metoda Miller menggunakan piknometer dan air sebagai pelarur4.S) .Ukuran atau diameter butir kernel oksida uranium dapat ditentukan dengan menggunakan mikroskop ortis (6). Besarnya sifat fisis terse but dipengaruhi oleh pori-pori pada kernel U3O8. Untuk kernel dengan jumlah pori-pori lebih ban yak, jumlah gas nitrogen dan air terserap ke dalam pori-pori banyak sehingga volume sampel menjadi besar, densitas kernel menjadi kecil. sedangkan luas muka,

jari-Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

(2)

waktu oksidasi yang tepat pada waktu proses oksidasi diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu dan waktu oksidasi gel Uranil-4(amonia)-2(polivinil alkohol) terhadap kualitas kernel U3Og hasil oksidasi yang meliputi luas muka spesifik, jari-jari pori, volume pori

spesifik dan porositas butiran kernel U3Og. jari pori, volume pori dan ][>orositasnya menjadi

menjadi besar. Untuk kernel dengan jumlah pori-pori lebih sedikit, jumlah g:as nitrogen dan air yang terserap kedalam pori-pori sedikit sehingga volume sampel menjadi kt:cil, densitas kernel menjadi besar, sedangkan IlJas muka, jari -jari pori, volume pori dan porositlSnya menjadi kecil.

Untuk memperoleh kernel U3Og yang memenuhi persyaratan seba!~ai bahan baku untuk pembuatan bahan bakar keJ:nel UOz. suhu dan

~

,.,

I ~, H2O

~

--.8

[~:~J---~

...

-Gambar 1. Diagram alir pembuatan kernel VOl untuk bahan bakar R1T dengan proses internal gela.s;

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Tabel 1 ditunjukkan basil analisis volume pori spesifik , volume sampel spesifik saat pengukuran dan porositas kernel U30s basil oksidasi butiran gel Uranil-4(amonium)-2(Polivinil alkohol) dengan rumus kimia [UO2.4(NH3).2(C2~O)n] yang mengandung kadar U= 150 g II dan PV A= 8g/l pada suhu 800 DC selama 4 jam dengan metoda Miller. Masing-masing dilakukan sebanyak enam kali pengulangan dari sampel yang sarna. Hasil analisisnya relatif baik dengan menghasilkan kesalahan komulatif sebesar 8,55 %. Kesalahan analisis ini terletak dalam interval selang kepercayaan an tara 5-10 % (S) dan diperbolehkan.

Alat

Satu perangkat alat pemanas (furnace), surface areameter NOVA-lOGO dan mikroskop optis.

Balran

Butiran gel Uranil-4(amonia)-2(polivinil alkohol) basil proses interl1lal gelasi emulsifikasi Nukem, akuabides dan karbon tetra klorida. Merck.

Cara kerja

Tabel 1. Hasid analisis volume sampel spesifik. Volume pori spesifik dan Porositas kernel U j08

1. Mempelajari pengaruh suhu oksidasi

Dua gram butiran gel [Uranil-4(amonium)-2(polivinil alkohol) dengan kadar 150 gUn dan 8 g PV A/1 dalam cawan porselin, dioksidasi pacta

suhu 200 °C menggunakan alat pemanas (Furnace) selama 4 jam. Setelah itu diambil menggunakan pinset panjang dan disimpan dalam eksikator sampai suhunya sarna dengan suhu ruangan, kemudian diukur luas muka spesifik, jari-jari pori menggunakan surface aream<:ter NOVA-I 000 dan gas nitrogen sebagai penyerap. Pengukuran volume pori spesifik, porositas dengan metoda Miller menggunakan piknometer dan akuabidest sebagai pelarut dan pengukuran diameter butiran kernel U3Og dengan menggunakan mikroskop optis. Setelah percobaan selesai, dengan cara yang sarna percobaan diulangi unluk 300,400.500.600,700 dan 800 °C

Kesalahan analisis porositas kumulatif rerata =

2.18

= x 100 % = 8,54 %

25.52

2. Mempelajari pengaruh "Iaktu oksidasi

Disediakan 4 buah caY/an porselin, rnasing-rnasing rnengandung dua gram butiran gel Uranil-4(arnoniurn)-2(polivinil alkohol) dengan kadar

150 gUll dan 8 g P" All. Masing-rnasing dioksidasi pada suhu 200 D,C rnenggunakan alat pernanas seperti di atas selarna 2,3,4 dan 5 jam.

Setelah itu diarnbil rnenggunakan pinset panjang, dan disirnpan dalarn eksikator sarnpai suhunya sarna dengan suhu ruangan. K:ernudian diukur luas rnuka spesifik, jari-jari pori, '/olurne pori spesifik, porositas kernel U3Og deng;m cara yang sarna

dengan no I diatas. Setelah percobaan selesai, dengan cara yang sarna percobaan diulangi untuk 300,400,500,600,700 dan 800 DC.

Gambar 2 adalah kurva hubungan antara perbandingan [Vp.sp]/[Vs.sp] lawan porositas kernel U3Og yang berbentuk garis lurus dengan persamaan Y= 10,003 X-O,0977 dan koefisien regresi R =0,9994. Dimana X = Perbandingan [Vp.sp]/[Vs.sp] dan Y = Perubahan Porositas. Data percobaan pada Tabel 1 dan Gambar 2 menunjukkan bahwa volume sampel spesifik, volume pori spesifik dan porositas kernel oksida uranium U3Og dapat dianalisis menggunakan Matoda Miller.

Prosidlng Pertemuan dlln Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

(4)

Tabel

2.

Pengaruh suhu

oksidasi gel

UO2.4(NHj).2(C2H4O)n terhadap perubahan volume pori spesifik, jari-jri pori dan diameter butir kernel

UjOs 60 50 40 30 20 10 ""6

>

~

a>" 0 (') ::> ""Q; c:

~

~ (II

~

"Qj 0 5 c..

~

0 0 0.2 0.4

0.6

---> Perbendingan [Vp.spV[Vs.sp]

Gambar 2. Grafik hubungan perbandingan

[Vp.sp]/[Vs.sp] dengan Porositas

kernel kernel UjOa hasil kalsinasi

gel UO2.4(NHj).2(C2H4O)n]

pada

suhu suhu 800 'c selama 4 jam.

Pada Tabel 2 ditunjukkan analisis kualitas kernel U3Og basil oksidasi butiran gel seperti diatas pada suhu 200-800 DC selama 4 jam. Perubahan suhu oksidasi gel tersebut be:rpengaruh terhadap perubahan volume pori spesifik, jari-jari pori dan diameter butiran kernel U3Og. Pada suhu oksidasi antara 200-400 DC menghasilkan oksida uranium yang mempunyai volume pori ~;pesifik relatif besar, karena pada kondisi ini terjadi penguraian senyawa kimia polivinil alkohol, amonia, parafin dan mono sarbitol oleat dalam gel menjadi gas karbon dioksida, nitrogen oksida dan gas H2O, kemudian keluar melalui pori-pori padatan, sehingga pori-pori kernel m'~njadi besar. Pada suhu diatas 400 DC terbentulc kernel U3Og yang diikuti perubahan dan penyusutan volume pori-pori kernel sampai pada suhu 800 DC, sedangkan jari-jari pori mengalami perubahan dari 26,96 A

sampai 22,64 A. Perubahan Jjari pori-pori kernel tersebut terletak dalam interval meso pore yaitu 20 A <r< 500 A (3) dan perub:lhan diamter butiran dari 1320 11m sampai 1456 11m. Perubahan volume pori spesifik dan jari-jari pori kernel dapat mempengaruhi sifat fisis yan!~ lain yang meliputi luas muka spesifik dan porositas kernel U3Og

Dengan catalan;

*) : Dianalisis dengan metoda Miller menggunakan piknometer dan pelarut air pada suhu ruangan 28 °C

**): Dianalisis dengan metoda adsorpsi gas menggunakan Surface areameter NOVA 1000 dan penyerap gas nitrogen pada tekanan relatif PlPo = 0,35

***): Dianalisis dengan mikroskop ortis pada pembesaran 50 X

Oksidasi gel pada suhu diatas 300 °C terjadi penurunan luas muka spesifiknya kernel U3O8. Menurut Zimmer (7) luas muka spesifik kernel U3O8 hasil oksidasi gel uranium-PV A pada suhu 400-500°C adalah sebesar 40-25 m2/g. Pada suhu 500-600°C terjadi perubahan komposisi kristalisasi dengan membentuk gradien kurva perubahan suhu versus luas muka spesifik yang diikuti perubahan dan penyusutan pori-porinya. Oksidasi pada suhu 600 °C selama 4 jam krisital kernel U3O8 terbentuk relatif sempurna dengan menghasilkan luas muka spesifik sebesar 9,27 m2/g, pada 700-800 °C proses kristalisasinya sempurna dan terjadi penyatuan kembali pori-pori kernel oksida uranium dan perubahan perubahan luas muka spesifik dari 8,76 m2/g sampai

6,44 m2/g. Oksidasi pada suhu 800 °C selama 4

jam menghasilkan kernel U3O8 yang mempunyai luas muka spcsifik sebesar 6,44 m2/g , volume pori spesifik sebcsar 3,55 x I 0-2 CC/g dan jari-jari pori 22,64 A, hal ini juga mirip dengan laporan Zimmer diatas yaitu luas muka spesifiknya bcrkisar. antara 2-10 m2/g

Pada Gambar 3 ditunjukkan pengaruh perubahan suhu oksidasi gel hasil proses yang sarna dengan diatas terhadap lJerubahan luas muka spesifik kernel 0308. Perubahan luas muka spesifik tersebut dipengaruhi oleh be:.arnya suhu oksidasi dan pori-pori kernel U308 yang terbentuk. Pada suhu 200 -300 DC terjadi penguraian senyawa kimia didalam gel dengan menghasilkan kernel oksida uranium yang mempunyai pori-pori dan luas muka spesifik yang dihasilkan relatif besar.

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002

(5)

membentuk sedikit gradien pacta kurva suhu versus porositas pacta suhu 600 °C. Hal ini menunjukkan bahwa pacta kondisi ini terjadi penyatuan kembali pori-pori kernel oksida uranium, akibanya porositas yang terukur pacta suhu 600-800 °c relatif kecil yaitu sebesar 34,29 -22,99 % Vol.

20 !£; 16 E

i:

"in 12 Q) 0-Il)

'-

'"

E II) tU

'"

-J ~ 4 r

--,.

~

Pada Tabel 3 dan Gambar 5 ditunjukkan

pengaruh waktu oksidasi kernel gel [VOl, 4(NH3).2(Cz~O)n] , hasil proses internal gelasi emulsifikasi Nukem dan mengandung kadar U= 150 g n dan PV A= 8 g/l pada suhu antara 600-800 °c. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa oksidasi selama 2-5 jam perubahan volume pori spesifik dan porositas relatif besar. sedangkan jari-jari pori dan diameter butiran relatif kecil. Pada Gambar 5 ditunjukkan pengaruh waktu oksidasi gel terhadap perubahan luas muka spesifik kernel U3Og. Oksidasi pada suhu 600 °c selama 2-4 jam, terjadi

perubahan luas muka spesifik kernel yang

dihasilkan. setelah itu naik kembali, pada kondisi tersebut proses kristalisasi menjadi relatif sempurna seperti telah diterangkan pada gambar 3 dan 4. Sedangkan oksidasi pada suhu 700 °c selama 2-3 jam terjadi kenaikan luas muka spesifik kernel U3Og. setelah itu stabil sampai 4 jam dan kemudian turun kembali karena terjadi penyusutan pori-pori pada kernel U3Og. Oksidasi pada suhu 800 °c selama 2-5 terjadi proses penyatuan pori-pori dengan menghasilkan luas muka spesifik kecil seperti pada hasil percobaan diatas. Namun demikian perbedaan perubahan sifat fisis pada Tabel 2 dan Gambar 4 adalah kecil dan dapat di abaikan.

"

"""""'8

8 0 800 400 ~)O 600 ---> SuhlJ oksidasi oC 700 200 300

Gambar 3. Pengaruh perubahan suhu oksidasi gel U02.4(NH3).2(C2H4O)n terhadap peru-bahan LUGs muka s,pesifik kernel U 308

Pada Gambar 4 ditunjukkan pengaruh

perubahan suhu terhadap perubahan porositas

kernel oksida uranium. Seperti telah diterangkan di alas bahwa pada kondisi ini terjadi penguraian senyawa kimia dengan membentuk pori-pori relatif besar dan terjadinya perubahan porositas pada kernel oksida uranium yang tt:rbentuk.

60 g 40 ~0 .,;

'"

;!::

'"

30 0 '6 ~ 20

Pada Tabel 4 ditunjukkan hasil oksidasi butiran gel [U02. 4(NH3).2(C2~0)n] yang sarna dan mengandung kadar U= 150 g II dan PV A= 8g/l pada suhu 200-800 °C dan waktu oksidasi diatas 5 jam. Pada suhu oksidasi antara 200-800 °C selama

9-24 Jam terjadi perubahan volume pori spesifik dan porositas. Sedangkan diameter butiran relatif stabil dan sedikit mengalami perubahan seperti di alas. Dapat dilihat pada label 3, perubahan volume pori spesifik dan porositas adalah mirip dan sarna dengan perubahan volume pori spesifik dan porositas pada oksidasi gel selama 2-5 jam pada suhu oksidasi yang sarna. Dimana pada suhu 600-800°C selama 9-12 jam menghasilkan volume pori spesifik sebesar 5,65 xl0 -2 -3 xl0 -2 cc/g, porositas sebesar 29,81 -22,95 % Vol.

10 0 800 600 400 200 -> Suhu oksidasi oC

Pengaruh perubahan suhu oksidasi gel [UO2.4(NHj).2(C2H4O)n] ter-hadap perubahan porositas kernel UjOx

Gambar 4.

Pada suhu oksidasi diatas 300 DC terjadi penurunan porositas kernel oksida uranium secara pclan-pelan sampai pada suhu 800 DC dengan

(6)

Tabel 3. Pengaruh 'waktu oksidasi gel U02.4(NHj).2(C2H4O)n terhadap perubahan volume pori spesifik, jari-jari pori dan diameter butir kernel U j08.

Dengan catalan;

*) : Dianalisis dengan metoda Miller menggunakan piknometer dan pelarut air pada suhu ruangan 28 °c

**): Dianalisis dengan metoda adsorpsi gas menggunakan Surface areameter NOVA 1000 dan penyerab ~~as nitrogen pada tekanan relatif P/Po= 0,35

***): Dianalisis dengan mikroskop ortis pada pembesaran 50 X

Tabel 4. Pengaruh suhu dan waktu oksidasi gel UO2.4(NHj).2(C2H4O)n terhadap perubahan volume pori spesifik. porositas dan diameter butir kernel

UjOs

Gambar 5. Pengaruh perubahan waktu oksidasi

gel UO2.4(NHj).2(C2H4O)n terhadap peru-bahan lUllS muka spesifik kernel

UjOx

Oari hasil percobaan cJiatas dapat dipahami bahwa suhu clan waktu oksidasi paling baik untuk mengoksidasi gel [U02.4(I'lH3).2(C2H4O)n] men-jadi kernel U3O8 adalah pada suhu 600-800 DC

selama

2-5 jam.

Dengan catatan;

*): Dianalisis dengan metoda Miller meng-gunakan piknometer dan pelarut air pada suhu ruangan 28 °C

**): Dianalisis dengan mikro~kop ortis pada pembesaran 50 X

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002

(7)

ISSN 0216.3128

273 Damunir, dkk.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan clan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sbb:

Suhu clan waktu oksidasi butiran gel (uranil)-4(amonium)-2(polivinil alkohol) berpe-ngaruh terhadap kualitas kernlel U3Os yang meliputi luas muka spesifik, volume pori spesifik, jari-jari pori clan diameter butiran keflrtel U3Os.

Kondisi oksidasi paling baik adalah pada suhu 600-800 °C clan waktu oksidasi adalah 2-5 jam.

Kualitas kernel U3Os yang dihasilkan adalah luas muka spesifik sebesar 10,85-55,99 m2/g, volume pori spesifik sebesar 10,35-3,23x10.2 cc/g, jari-jari pori sebesar 24,62-21,05 A, diameter butir sebesar 1264 -1456 f.1m dan Porositas sebesar 21,36-49,49 % Vol dengan kesalahan analisis kumulatif sebesar 8,55 % Vol..

--~~~~-~

4. MILLER,R.S and O'Leary.W.J.," Preli-minary Chracterization and standardization of Uranium and Thoria Powder for Extrusion", Allis-Chalmer, Manufacturing company, Nuclear Power Departement, U.S AEC

Contract No.A T( 11-1-767). December 1961,

pp.298-321

5. MIKHAEL,R.S.H and ROBENS.E," Micro-structure and Thermal Analysis of solid surfaces", John Willey & Sons, by Wiley Heyden LTD, New York 1983, ppl-29

6. PAUL DEGARMO,E.,TEMPLE BLACK, J.,KOHSER,R.A.," Materials and Processes In Manufacturing", Sixth edition, Macmillan Publishing Company, New York, 1984, pp 62-75

7. ZIMMER, E., GANGULY.C, BOR-CHARDT. J and LANGEN,H., " SGMP-An Advanced Method for Fabrication of UO2 and MOX Fuel Pellets", Journal of Nuclear Material 152( 1988) 169-177, North-Holland. Amsterdam. 10 October 1987.

8. SURY Am, P.A., " Pendahuluan Teori kemungkinan & Statika", Departemen Mate-matika Institut Teknologi Bandung , Penerbit Universitas ITB, 2000, pp. 197 -200.

SARAN

Mengingat perubahan butiran kernel U30S yang dihasilkan masih banyak yang retak saat pemanasan, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terutama kondisi keasaman dan pengaruh suhu dan waktu reduksi kernel U3OS.

TANYAjAWAB

UCAP AN TERIMA

Ki~SIH

Penulis mengucapkan

banyak terima kasih

kepada saudara Abdurrahmar.i Dzikri, Mahasiswa PATN, Drs Nurwijayadi, End:mg Nawangsih yang telah melakukan penelitian ini sampai selesai dan juga kepada semua pihak yang telah membantu.

Endang Susiantini

..Pada batasan-batasan angka berapa S.A, porositas dan densitas untuk mendapatkan gel yang baik. Bagaimana kalau pada angka tersebut masih diperoleh gel yang retak. Usaha apa yang anda jalankan, apakah memperbaiki proses alau metode analisisnya yang belum benar.

DAFT AR PUST AKA

Damunir

.Batas- batas kualitas kernel U J08 paling baik adalah Surface Area (SA): 2-10 m2/g (Zimmer tahun i997). Porositas: 5-20% val ( lAEA tahun 1997 ) dan

densitas : 90% DT ( Nickel tahun 1970 ). Pada hasil penelitian yang diperoleh adalah relatif mendekati angka tersebut. tetapi penelitian ini perlu diperbaiki

terutama kondisi umpan gelasinya yang meliputi kadar asam ion nitrat totalnya

sekecil mungkin. 1. Nickel, H.," Development of Coated Fuel

Particles, KFA Contribution Within the Frame of The German High Temperature Reactor Fuel Development Program". Kernforscungsanlage Julil::h, KFA, JUI-687-RW, August 1970, Translation.

2. Mc. BRIDE, J.P.," Laborallory Studies of Sol-gel Process at the OA.K Ridge National Laborator". ORNL- TM.1980

3. GREG.S.l and SING. K.S.W," Adsorption Surface area and Porosity", Academic Press. Inc (London) Ltt:! 24/28 Oval .Road

london NW 17 DX, Second edition, london

(8)

274 ISSN 0216 -3128 Damunir, dkk terjadi perbesaran hasil analisis kualitas kernel U j08. Hal ini disebabkan karena terjadi lase proses kristalisasr' pembentukan kristal kernel Uj08. Pada suhu 600 °C adalah lase pertama proses pembentukan kristal kernel UjO& pada suhu 700 ° C adalah lase transisi dan pada suhu 800 °C adalah lase pembentukan kristal kernel U j08 dengan sempurna.

Wiwik

..Mengapa

pada variasi ~'aktu untuk waktu

antara 3-4 jam terjadi perubahan

pada suhu

600 °C, 700 °c dan 800°C.

Damunir

.Pada proses oksidasi butiran gel [VO2. 4(NH1).2(C2H4O)nJ pada suhu 600 °c. 700 °C dan 800"C .I'elama 3 -4 jam

Proslding Pertemuan Idan Presentasi Ilmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Juni 2002

Gambar

Gambar  1.  Diagram  alir  pembuatan kernel  VOl  untuk  bahan  bakar  R1T  dengan  proses  internal  gela.s;
Tabel  1.  Hasid  analisis  volume  sampel spesifik.
Tabel 2. Pengaruh  suhu  oksidasi  gel UO2.4(NHj).2(C2H4O)n  terhadap perubahan  volume pori  spesifik,  jari-jri  pori  dan  diameter  butir  kernel
Gambar 3.  Pengaruh  perubahan suhu oksidasi gel U02.4(NH3).2(C2H4O)n  terhadap   peru-bahan  LUGs  muka  s,pesifik kernel  U 308
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari

Bagaimanapun juga, tidak dapat dipungkiri dalam sejarah perjuangan politik Islam di Indonesia, Qahhar Mudzakkar merupakan salah satu tokoh yang cukup berpengaruh

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak tersebut meliputi kenaikan muka air

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: (1) proses dan hasil implementasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif jenjang SD se-Kota

Sebab-sebab perusahaan yang dikategorikan bangkrut kemudian mengganti auditor dan menerima opini audit non-going concern dapat berupa bahwa auditor yakin tindakan yang dilakukan

Berdasarkan hasil pengujian variabel indepedensi dewan komisaris terhadap praktik konservatisme akuntansi dengan ukuran akrual, menunjukkan nilai variabel komisaris

Imam Thabari mengatakan dalam menafsirkan ayat ini bahwa maksud ayat tersebut adalah, “Zakatkanlah sebagian yang baik yang kalian peroleh dengan usaha kalian, baik

Dasar hukum yang digunakan Dewan Syariah Nasional selain al-Qur'an juga Hadist tentang pertukaran jual emas dengan emas dan perak dengan perak, salah satu hadits