i
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 pada Pengadilan Tinggi Denpasar yang merupakan evaluasi pencapaian kinerja yang merupakan bagian dari penjabaran Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), serta DIKTUM Ketiga Instruksi Presiden Nomor Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja, yang dituangkan dengan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Negara Nomor : 11 Tahun 2011 tanggal 23 November 2011.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini, merupakan salah satu bentuk kegiatan rutin tahunan yang harus dibuat oleh tiap – tiap satuan kerja sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada instansi vertikal dan juga kepada publik, mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan selama tahun pelaporan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam Perencanaan Strategis yang akan dicapai pada masa berikutnya.
Sebagai bentuk kesadaran dan tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan, Pengadilan Tinggi Denpasar telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 dalam rangka mewujudkan Reformasi Peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Pengadilan Tinggi Denpasar yang mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yaitu “MENDUKUNG TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”
Kata Pengantar
Mengetahui KETUA I KETUT GEDE, SH.,M.H NIP. 19520615 197902 1 001 PANITERA H. JONI EFFENDI, SH.,M.H. NIP. 19610426 198402 1 001ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ………. iv EXECUTIVE SUMMARY .. ……… vi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LATAR BELAKANG ... 1B. TUGAS DAN FUNGSI ... 5
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN ... 13
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 15
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR ... 16
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 ... 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 20
A. PENGUKURAN KINERJA ... 20
B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA ... 19
1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara ... 19
2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 34 3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) ... 36
4. Sasaran 4. Meningkatnya kualitas pengawasan ... 38
C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS SUMBER DAYA MANUSIA ... 40
1. Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial ... 42
2. Persentase Pegawai yang lulus diklat non yudisial... 42
3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi ... 42
iii
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI ... 43
a. Belanja Pegawai ... 45
b. Belanja Barang ... 46
c. Belanja Modal ... 47
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM ... 41
a. Belanja Barang ……….……… 51
BAB IV PENUTUP... 52
A. KESIMPULAN ... 52
B. SARAN ... 53
LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Denpasar 2. Indikator Kinerja Utama (IKU)
3. Matriks Renstra 2015-2019
4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) TAHUN 2016 5. Penetapan Kinerja Tahunan (PKT)
6. SK Tim Penyusunan LAKIP
7. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Denpasar 8. SK Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Tinggi Denpasar
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Rumah Dinas ……… 1
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama ……… 16
Tabel 3. Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2016 ……….. 18
Tabel 4. Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama ……….. 21
Tabel 5. Hasil CapaianTarget Meningkatnya Penyelesaian Perkara ……….. 23
Tabel 6. Perbandingan Hasil Capaian Perkara Perdata ……… 24
Tabel 7. Perbandingan Hasil Capaian Perkara Pidana ……….. 25
Tabel 8. Keadaan Perkara Perdata Tahun 2015 ……… 26
Tabel 9. Perbandingan Persentase Perkara Perdata yang Di selesaikan …………. 27
Tabel 10. Kondisi Perkara Pidana Tahun 2015 ……….. 28
Tabel 11. Keadaan Perkara Tipikor Tahun 2015 ……….. 29
Tabel 12. Perbandingan Persentase Perkara Pidana dan Tipikor yang diselesaikan kurang dari 3 bulan ……….…….. 29
Tabel 13. Persentase Perkara yang diselesaikan kurang dari 3 (tiga) bulan ……. 31
Tabel 14. Perbandingan Persentase Perkara Perdata, Pidana dan Tipikor yang diselesaikan kurang dari 3 bulan ………. 32
Tabel 15. Persentase Perkara yang diselesaikan lebih dari 3 (tiga) bulan ……… 33
Tabel 16. Perbandingan Persentase Perkara Perdata, Pidana dan Tipikor yang diselesaikan lebih dari 3 bulan ……….. 34
Tabel 17. Hasil Capaian Target Meningkatnya Penyelesaian Perkara ……… 34
Tabel 18. Perbandingan Hasil Capaian Berkas Perkara yang Di register ………….. 35
Tabel 19. Perbandingan Ratio Majelis Hakim terhadap Perkara ………. 36
Tabel 20. Hasil Capaian Target PeningkatanAksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan ……… 37
Tabel 21. Perbandingan Persentase Amar Putusan yang di Upload ………. 38
Tabel 22. Hasil Capaian Target Meningkatnya Kualitas Pengawasan ……….. 39
Tabel 23. Perbandingan Persentase Penyelesaian Pengaduan Masyarakat ….. 39
Tabel 24. Perbandingan Persentase Pemeriksaan Eksternal ………. 40
Tabel 25. Hasil Capaian Target Peningkatan Kualitas SDM ………. 41
Tabel 26. Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 ………..…. 43
Tabel 27. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015 ………..………….. 44
v
Tabel 29. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014 ………. 45
Tabel 30. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 ………. 46
Tabel 31. Perbandingan Belanja Barang TA 2015 dan 2014 ………. 47
Tabel 32. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 ………. 48
Tabel 33. Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 ……….. 49
Tabel 34. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015 ……… 50
Tabel 35. Komposisi Realisasi Belanja TA 2015 ……… 50
Tabel 36. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014 ……… 51
vi
EXECUTIVE SUMMARY
Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik (good government) adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga yang wajib untuk dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denpasar tahun 2015 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja dari Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denapasar selama 1 (satu) tahun yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. Walaupun Inpres No : 5 Tahun 2004 memang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LAKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.
LAKIP Tahun ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Tinggi Denpasar sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Banding yang dilandasi oleh visi dan misi Mahkamah Agung yaitu : TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG, dan misi : MENJAGA KEMANDIRIAN BADAN PERADILAN, MEMBERIKAN PELAYANAN HUKUM YANG BERKEADILAN, MENINGKATKAN KUALITAS KEPEMIMPINAN BADAN PERADILAN, DAN MENINGKATKAN KREDIBILITAS DAN TRANSPARASI PERADILAN.
[AUTHOR NAME] 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat banding, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI, Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi Negara/kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor:XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Tinggi Denpasar membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Gambaran umum pada satuan kerja Pengadilan Tinggi Denpasar adalah sebagai salah satu garda depan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang membawahi 8 (delapan) Pengadilan Tingkat Pertama yakni : Pengadilan Negeri Denpasar, Pengadilan Negeri Singaraja, Pengadilan Negeri Negara, Pengadilan Negeri Semarapura, Pengadilan Negeri Tabanan, Pengadilan Negeri Gianyar, Pengadilan Amlapura dan Pengadilan Negeri Bangli.
Kantor Pengadilan Tinggi Denpasar yang bertempat di Jalan Tantular Barat No. 1 Renon Denpasar dengan luas tanah seluas 3750 m² dengan gedung kantor berlantai dua seluas 1600 m² dan halaman seluas 3669 m², dimana kedepannya diharapkan dapat menambah luas gedung bangunan guna menampung segala kegiatan kedinasan
[AUTHOR NAME] 2
pada satuan kerja Pengadilan Tinggi Denpasar yang belum bisa memenuhi seluruh aktivitas kegiatan perkantoran.
Pada lantai 1 Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Denpasar, terdapat ruang Sidang Utama, ruang Kepala Bagian Umum dan Keuangan, ruang sub bagian Rumah Tangga dan Tata Laksana, ruang sub bagian Keuangan dan Pelaporan, ruang Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian, ruang sub bagian Kepegawaian dan TI, ruang sub bagian Rencana Program dan Anggaran, ruang Panitera Muda Tipikor, ruang Panitera Pengganti, ruang Panitera Muda Perdata, ruang Panitera Muda Pidana, ruang IT dan ruang Panitera Muda Hukum, juga dilengkapi dengan dapur dan ruang Perpustakaan yang kurang memadai.
Pada Lantai 2 terdapat ruang Ketua Pengadilan Tinggi, ruang rapat Ketua Pengadilan Tinggi, 12 (dua belas) ruang Hakim Tinggi, ruang Hakim Adhock Tipikor, dan ruang Panitera.
Sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi yang baru sesuai dengan Perma nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka masih terdapat kekurangan ruangan, sebagai berikut :
1. Ruang Sekertaris;
2. Ruang Kepala Bagian Perencanaan (sekarang bergabung dengan ruang arsip Kepegawaian dan TI)
3. Ruang sub bagian Rencana Program dan Anggaran (sekarang menempati ruang arsip Rumah Tangga dan Tata Laksana)
4. Ruang Perpustakaan (belum ada sehingga buku – buku yang ada masih tersimpan di kantor lama, Jalan Yos Sudarso No.1 Denpasar, dan beberapa sudah tertata di rak buku di ruang sub bagian Rumah Tangga dan Tata Laksana) 5. Ruang Arsip ( Masih terdapat beberapa arsip yang tersimpan di kantor lama,
[AUTHOR NAME] 3
Formasi Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Tinggi Denpasar di Tahun 2015, didukung oleh 19 (Sembilan belas) Hakim Tinggi termasuk Ketua dan Wakil Ketua, 2 (dua) orang Hakim Adhock Tipikor dan 56 (lima puluh enam) pegawai yang dimulai dari Panitera/Sekretaris hingga pegawai golongan II ditambah 1 (satu) orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dengan rincian sebagai berikut :
a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan :
Tenaga Honorer = 12 orang
Golongan I = --
Golongan II = 6 orang
Golongan III = 45 orang
Golongan IV = 25 orang
Jumlah = 88 orang b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis :
Ketua = 1 orang
Hakim Tinggi = 15 orang Hakim Yustisial = 1 orang
Hakim Adhock = 2 orang
Panitera = 1 orang
Wakil Panitera = 1 orang Panitera Muda Pidana = 1 orang Panitera Muda Perdata = 1 orang Panitera Muda Hukum = 1 orang Panitera Muda Tipikor = 1 orang Panitera Pengganti = 18 0rang KaBag Umum dan Keu = 1 orang KaBag Perenc dan Kp = 1 orang Kasubag TU&RT = 1 orang Kasubag Keu dan pelaporan = 1 orang
[AUTHOR NAME] 4
Kasubag Renprog&Angg = 1 orang Kasubag Kp dan TI = 1 orang Pengadministrasi umum/
Staf = 28 orang
CPNS = 1 orang
Jumlah = 76 orang
Untuk mendukung kelancaran pekerjaan administrasi perkara dan penyelesaian perkara setiap bagian telah dilengkapi dengan minimal 1 (satu) buah Personal Compuer (PC) dan tersedia 43 (empat puluh tiga) Laptop dengan 34 (tiga puluh empat) Laptop dipergunakan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi, Panitera/Sekretaris, Wakil Sekretaris, Wakil Panitera, Panitera Pengganti, Kepala sub – sub bagian dan beberapa staf, sedangkan 6 (enam) Laptop sisanya dilaporkan rusak berat.
Mobilitas rutin kantor Pengadilan Tinggi Denpasar didukung dengan 8 (delapan) unit kendaraan dinas roda 4 yang peruntukannya dipergunakan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi, Panitera/ Sekertaris, 2 (dua) unit operasional kantor dan 2 (dua) unit dalam proses pengusulan penghapusan.
Selain kendaraan roda 4, juga didukung oleh 11 (sebelas) unit kendaraan roda 2 yang dipergunakan oleh Wakil Panitera, Wakil Sekertaris dan para kepala sub bagian beserta Panitera Muda dan beberapa pegawai dengan 1 (satu) unit dilaporkan rusak berat.
Kantor Pengadilan Tinggi juga dilengkapi dengan fasilias rumah dinas dengan rincian sebagai berikut :
[AUTHOR NAME] 5
Tabel 1. Rincian Rumah Dinas
URAIAN LOKASI PERUNTUKAN KONDISI
1 2 3 4 6
1 Rumah Negara Gol II Tipe B Permanen
JL. Adiyaksa No.1, Kel. Dauh Puri Kelod, Kec. Denpasar Barat, kota Denpasar
RumDin KPT Baik
2 Rumah Negara Gol II Tipe B Permanen
JL. Nusa Indah Gang XIII No. 5, Kel. Sumerta, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar
RumDin Hakim Tinggi
Rusak Ringan 3 Rumah Negara Gol II Tipe
B Permanen
JL. Singaraja No. 29, Kel.
Peguyangan, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar
RumDin Hakim Tinggi
Rusak Berat 4 Rumah Negara Gol II Tipe
B Permanen
JL. Saelus No. 5, Kel. Sesetan, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar
RumDin
Hakim Tinggi Baik 5 Rumah Negara Gol II Tipe
B Permanen
JL. Tukad Balian No. 36, Kel. Renon, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar
RumDin
WKPT Baik 6 Rumah Negara Gol II Tipe
B Permanen
JL. Kemuda, Kel. Tonja, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar
RumDin Hakim Tinggi
Rusak Berat 7 Rumah Negara Gol II Tipe
B Permanen
JL. Tukad Balian No. 36-A, Kel. Renon, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar
RumDin
Hakim Tinggi Baik 8 Rumah Negara Gol II Tipe
C Permanen
JL. Muwardi I No. 3, Kel. Sumerta Klod, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar
RumDin
Pan/Sek Baik 9 Rumah Negara Gol II Tipe
C Permanen
JL. Palapa, Kel. Sesetan, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar
RumDin
Wapan Baik 10 Rumah Negara Gol II Tipe
C Permanen
JL. Palapa, Kel. Sesetan, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar
RumDin
Wasek Baik
B. Tugas dan Fungsi
Pengadilan Tinggi Denpasar merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka (pengertiannya bahwa dalam memutus perkara tidak dipengaruhi oleh siapapun) untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan. Pengadilan Tinggi Denpasar berfungsi sebagai kawal depan Mahkamah Agung di daerah Provinsi
[AUTHOR NAME] 6
Bali. Pengadilan Tinggi Denpasar sebagaimana Pengadilan Tinggi Lainnya mempunyai Tugas Pokok yaitu Menerima, Memeriksa, dan Memutus Perkara Banding yang masuk. Sedangkan fungsinya adalah :
1. Melakukan urusan administrasi kesekretariatan berupa urusan kepegawaian, keuangan dan tata laksana (umum).
2. Melakukan urusan administrasi kepaniteraan berupa urusan kepaniteraan perdata, pidana dan hukum.
3. Menyiapkan program dan evaluasi. 4. Melakukan hubungan masyarakat.
5. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap satuan kerja/jajarannya di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar.
6. Melakukan pembinaan ketatalaksanaan dan sarana serta pembinaan teknis Pengadilan.
Sedangkan tugas dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1. Ketua dan Wakil Ketua ( Pimpinan Pengadilan Tinggi Denpasar).
- Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.
- Mengadakan pengawasan dan pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera/ Sekretaris , Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat Administrasi peradilan di daerah hukumnya.
- Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama.
2. Majelis Hakim
- Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. 3. Panitera/Sekretaris
[AUTHOR NAME] 7
- Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, para Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian teknis Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan. - Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang
diterima di Kepaniteraan.
- Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan undang-undang yang berlaku.
- Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akte, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga, barang bukti dan surat-surat-surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.
- Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, para Kepala Sub Bagian, Pejabat Administrasi Umum, serta seluruh pelaksana di bagian Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan anggaran yang dikuasakan kepadanya.
- Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).
4. Wakil Sekretaris membantu sekretaris dalam melaksanakan tugas di bidang administrasi Umum/Kesekretariatan dan mengkoordinir tugas-tugas Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan.
5. Wakil Panitera membantu Panitera di dalam melaksanakan tugas kepaniteraan Pengadilan, melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan;
[AUTHOR NAME] 8
Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya dan membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasi tugas administrasi perkara.
6. Panitera Muda Pidana beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menerima berkas perkara banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri, dan memori / kontra banding yang dikirim oleh Pembanding / Terbanding; - Mengirim memori / kontra memori banding yang dikirim ke Pengadilan Tinggi oleh Pembanding / Terbanding kepada Pengadilan Negeri untuk disampaikan kepada pihak lawannya;
- Menerima kembali memori/kontra memori banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri lengkap dengan akta pemberitahuan / penyampaian memori / kontra memori banding;
- Mendaftar perkara yang masuk dalam buku register induk perkara pidana sesuai dengan urutan dalam buku register tersebut;
7. Panitera Muda Perdata beserta stafnya melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menerima berkas perkara yang baru ( banding ) dari Pengadilan Negeri dan
Memori atau kontra memori;
- Mengirim memori atau kontra memori banding yang dikirim ke Pengadilan Tinggi oleh pembanding atau terbanding ke Pengadilan Negeri untuk disampaikan kepada pihak lawannya;
- Menerima kembali memori atau kontra memori banding yang dikirim oleh Pengadilan Negeri lengkap dengan akte pemberitahuan penyampaian memori atau kontra memori banding dan memasukkan dalam berkas yang bersangkutan ;
[AUTHOR NAME] 9
- Menerima dan membukukan uang panjar perkara banding yang diterima dari Pengadilan Negeri dalam buku jurnal keuangan perdata banding (KII-aI);
- Mencatat perkara dalam buku jurnal diikuti dengan pemberian nomor perkara tersebut;
8. Panitera Muda Hukum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut : - Menginput data perkara dan membuat laporan-laporan baik elektronik
maupun manual, seperti :
Laporan Bulanan, yang meliputi :
- Laporan Keadaan Perkara Perdata (F. L1-A1) - Laporan Jenis Perkara Perdata (Model IIA) - Laporan Keuangan Perkara Perdata (F.L1-A7) - Laporan Keadaan Perkara Pidana (F.L1-B1) - Laporan Jenis Perkara Pidana (Model IA) - Laporan Keuangan Perkara Pidana - Laporan Pengaduan.
Laporan Triwulan, yaitu :
- Laporan Triwulan mengenai Pengaduan Laporan Catur Wulan, yang terdiri dari :
- Laporan Perkara Perdata Banding )F.L1-A2) - Laporan Perkara Perdata Kasasi (F.L1-A3)
- Laporan Perkara Perdata Peninjauan Kembali (F.L1-A4) - Laporan Perkara Perdata Eksekusi (F.L1-A5)
- Laporan Perkara Pidana Banding (F.L1-B2) - Laporan Perkara Pidana Kasasi (F.L1.-B3)
- Laporan Perkara Pidana Peninjauan Kembali (F.L1-B4) - Laporan Perkara Pidana Grasi/Remisi (F.L1-B5)
[AUTHOR NAME] 10
- Laporan tentang Kegiatan Hakim Perdata (F.L1-A6) - Laporan tentang Kegiatan Hakim Pidana (F.L1-B6) Laporan Tahunan, terdiri dari :
- Laporan tahunan perkara perdata (gugatan dan permohonan) - Laporan tahunan perkara pidana (biasa,cepat, ringan dan lalu
lintas)
- Laporan keuangan perkara perdata - Lapoan keuangan perkara pidana
- Menegur pengadilan negeri yang terlambat mengirim laporan-laporan. - Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pengaduan (menyiapkan
blanko penelaahan, berita acara pemeriksaan, LHP. dan pengiriman LHP) - Mencatat dan menyurati Hakim yang memutus lebih dari 3 bulan ;
- Mencatat dan menyurati Panitera Pengganti yang terlambat melaksanakan minutasi perkara
- Melaksanakan manajemen persuratan dan pengarsipan. - Mengelola SIPP (sistim informasi penyusunan perkara (SIPP). - Mengontrol pengisian papan data/papan statistik perkara
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan Penyumpahan Advokat - Memberikan data-data perkara kepada instansi pemerintah maupun
swasta.
- Mengelola Website Pengadilan Tinggi Denpasar
- Membuat statistik perkara perdata dan perkara pidana
- Menyusun dan menyimpan arsip berkas perkara perdata dan perkara pidana.
TUGAS TAMBAHAN :
- Sebagai tim Pengawas dan pembinaan ke Pengadilan Negeri - Sebagai Sekretaris Tim dalam memeriksa pengaduan
[AUTHOR NAME] 11
- Sebagai Juri dalam Lomba Kadarkum Propinsi Bali - Mengikuti kegiatan Kehumasan
- Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyumpahan Advokat - Sebagai tim penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) dan laporan Tahunan.
9. Kepala Sub Bagian Kepegawaian beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut: - Memonitor pemutakhiran data kepegawaian ( SAPK ).
- Menyiapkan daftar Bezetting per 6 (enam) bulan dan 3 (tiga) bulan. - Menyiapkan Daftar Urut Kepangkatan per 1 Januari setiap tahunnya. - Pengumpulan data penilaian atasan langsung.
- Memproses data para pegawai yang melanggar disiplin. - Memproses usulan Kenaikan Pangkat.
- Memproses dan membuat surat Kenaikan Gaji Berkala.
- Mendata pegawai untuk mengikuti diklat maupun ujian dinas. - Memproses usul jabatan fungsional dan struktural.
- Menyelesaikan proses surat cuti.
- Memproses permohonan mutasi / pensiun di Pengadilan Tinggi Denpasar dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Memproses KARPEG, KARIS dan KARSU pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar dan pengadilan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Denpasar serta pengelolaan SIKEP dan KOMDANAS.
-
10. Kepala Sub Bagian Keuangan beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut : - Mengajukan SPM Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal - Mencatat pengeluaran kedalam Buku Kas Umum dan buku-buku lainnya - Menyetorkan uang leges dan uang PNBP ke kas Negara melalui bank atau
[AUTHOR NAME] 12
- Mengirimkan Laporan Realisasi Anggaran ( LRA ) setiap bulan ke Mahkamah Agung
- Bertugas sebagai Korwil SAKPA dan KOMDANAS yang mengkoordinir laporan di aplikasi SAKPA dan KOMDANAS yang ada di wilayah Bali.
- Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap awal bulan - Membuat Laporan Tahunan ( termasuk didalamnya CALK).
- Melaporkan SPT Pegawai Pengadilan Tinggi Denpasar setiap Tahun.
11. Kasubag Umum beserta staf melaksanakan tugas sebagai berikut :
- Menerima, mengirim dan mendistribusikan surat - surat kepada bagian yang dituju atau pun pihak luar
- Menerima dan mencatat berkas banding yang masuk dan mendistribusikan langsung ke Panitera Sekretaris, Wakil sekretaris, dan Wakil Paniter serta memberi nomor berkas banding yang keluar;
- Mencatat Inventaris Barang Milik Negara dan memasukannya dalam aplikasi SIMAK BMN ;
- Mengawasi pemeliharaan dan kebersihan Gedung dan asset yang ada di lingkungan kantor;
- Menerima, mencatat dan mendistribusikan barang – barang ATK ke masing-masing ruangan ;
- Mencatat dalam buku register dan mendistribusikan surat - surat sesuai disposisi atasan kepada pihak – pihak yang dituju.
- Melaksanakan tugas-tugas keamanan dan pengamanan lingkungan kantor; - Membersihkan dan perawatan gedung serta menata taman lingkungan
kantor;
- Menyiapkan ruangan dan kelengkapannya (soundsystem,meja dll) untuk acara- acara yang diadakan di kantor.
[AUTHOR NAME] 13
12. Panitera Pengganti, Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis justisial kepada majelis Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar. Melaksanakan administrasi penyelesaian putusan Pengadilan Tinggi Denpasar, sebagai salah satu unsur dalam persidangan perkara banding.
C. Sistematika Penyajian
.
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar dalam tahun anggaran, dengan bentuk sajian seperti berikut :
Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Tinggi Denpasar dan tentang LAKIP, yang berisikan antara lain;
a. Latar Belakang; b. Tugas dan fungsi; c. Sistematika Penyajian.
Bab II. Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Tinggi Denpasar dalam tahun anggaran 2016 yang berisikan antara lain;
a. Rencana Strategis (2015–2019) yang berisi( visi misi, Tujuan dan Sasaran Strategis, program utama dan kegiatan pokok);
b. Rencana Kinerja tahun 2016; dan
c. Pernyataan Penetapan Kinerja tahun 2015.
Bab III. Akuntabilitas kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar yang terdiri dari;
a. Pengukuran Kinerja;
b. Analisa Akuntabilitas Kinerja;
[AUTHOR NAME] 14
Bab IV. Penutup, menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja (LAKIP) serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar di masa yang akan datang, yang berisikan antara lain;
a. Kesimpulan dan b. Saran.
Bab V. Lampiran, yang berisi antara lain ;
1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Denpasar; 2. Indikator Kinerja Utama;
3. Matriks Renstra 2015-2019; 4. Rencana Kinerja Tahun 2016; 5. Penetapan Kinerja Tahun 2016; dan
6. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Tinggi Denpasar; 7. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahunan;
[AUTHOR NAME] 15
BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas dan fungsi Pengadilan Tinggi Denpasar
Adapun visi dari Pengadilan Tinggi Denpasar adalah:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN TINGGI DENPASAR YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Denpasar menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan;
[AUTHOR NAME] 16
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI DENPASAR.
Pengadilan Tinggi Denpasar telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Panitera / Sekretaris Nomor : W24.U/304/HK.06.10/I/2014 tanggal 6 Januari 2014, dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perdata - Pidana
b. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata - Pidana
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari3 bulan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 3 bulan - Kasasi
- Peninjauan Kembali 2 Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap
[AUTHOR NAME] 17
b. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
3 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
4 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti. 5 Peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi.
B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi Denpasar, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
[AUTHOR NAME] 18
Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar Nomor : W.24-U/20/KP.01.2/2/2016 tanggal 24 Februari 2016 perihal Penetapan Indikator Kinerja Utama PengadilanTinggi Denpasar, sebagai berikut:
Tabel 3. Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2016
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Perdata - Pidana
100%
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata
- Pidana
80 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan
80 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan
0,5 %
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis 100 %
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
[AUTHOR NAME] 19
3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase (amar) putusan perkara) yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100 %
4. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti 85 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan
eksternal yang ditindaklanjuti. 100 % 5 Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusi ( SDM )
a. Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial. 85 %
b. Persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial 80 %
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.
50 %
6. Meningkatnya Layanan Perkantoran
a. Persentase pembayaran Gaji dan Tunjangan 95% b. Persentase terpenuhinya kebutuhan Operasional Perkantoran 95% c. Persentase terpenuhinya kebutuhan Non Operasional Perkantoran
95%
7. Meningkatnya sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar
a. Persentase Pengadaan Peralatan / Fasilitas Perkantoran
[AUTHOR NAME] 20
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA.
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai, dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward / punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
[AUTHOR NAME] 21
Tabel 4. Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana 100 % 100 % 100 % b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana 80 % 90 % 100 % c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan
98,5 % 90 % 91 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan
1,5 % 0. % 0% 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100 % 100 % 100 %
b. Ratio Majelis Hakim
[AUTHOR NAME] 22 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase (amar) putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100 % 100 % 100 % 4 Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 90 % 87,5 % 97,2 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100% 100 % 100 % 5 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
85 % 100 % 100 %
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
80 % 100 % 100 %
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.
[AUTHOR NAME] 23
B. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Tinggi Denpasar telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. Sasaran 1. Meningkatnya penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Capaian Target Meningkatnya Penyelesaian Perkara
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perdata - Pidana
100 % 100 % 100 %
b. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perdata - Pidana
80 % 89,6 % 100 %
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari3 bulan
98.5 % 89,9 % 91%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan
[AUTHOR NAME] 24
- Persentase sisa perkara yang diselesaikan: a) Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2014 dan baru dapat disidangkan pada tahun 2015, sedangkan yang masuk dibawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan dan ada yang masih dalam proses.
Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2014 sebanyak 11 perkara dan pada Tahun 2015 diselesaikan seluruhnya sebanyak 11 perkara sehingga capaiannya 100%.
Penyelesaian perkara tahun 2014 dan yang diselesaikan pada tahun 2015 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:
Tabel 6. Perbandingan Hasil Capaian Perkara Perdata
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian %
[AUTHOR NAME] 25
Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam mempertahankan kinerja yang sangat baik pada Pengadilan Tinggi Denpasar.
b) Pidana
Perkara pidana yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan desember 2014 dan baru disidangkan pada Tahun 2015, sedangkan yang masuk dibawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan.
Sisa perkara pidana tahun 2014 sebanyak 4 perkara dan pada tahun 2015 diselesaikan seluruhnya sebanyak 4 perkara sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara pidana tahun 2014 yang diselesaikan pada tahun 2015 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara pidana yang diselesaikan, sebagai berikut:
Tabel 7. Perbandingan Hasil Capaian Perkara Pidana
PERKARA TAHUN 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian %
[AUTHOR NAME] 26
Berdasarkan data tersebut di atas adanya konsistensi dalam mempertahankan kinerja yang baik pada Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Persentase perkara yang diselesaikan: a) Perdata
Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2015 sebanyak 234 perkara, ditambah sisa perkara tahun 2014 sebanyak 11 perkara, diselesaikan sebanyak 190 perkara dengan sisa perkara sebanyak 44 perkara, maka bila dihitung capaiannya sebesar 81,2 %.
Tabel 8. Keadaan Perkara Perdata Tahun 2015
No Bulan Masuk Putus Sisa
Sisa Tahun Lalu 11
1. Januari 22 5 28 2. Pebruari 21 11 38 3. Maret 15 17 36 4. April 17 22 31 5 Mei 26 14 43 6 Juni 20 12 51 7 Juli 18 24 45 8 Agustus 19 18 46 9 September 29 15 60 10 Oktober 11 12 59 11 November 19 29 49 12 Desember 17 22 44 Jumlah 234 190
Berdasarkan target 80 % yang ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar di awal tahun 2015, dan persentase capain sebesar 81,2% maka hasil yang dicapai melebihi target yaitu sebanyak 1,2 %. Dengan capain tersebut
[AUTHOR NAME] 27
menandakan bahwa kinerja dan Standar Operasioanl Prosedur (SOP) Pengadilan Tinggi Denpasar telah dilaksanakan dengan baik.
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:
Tabel 9. Perbandingan Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja persentase penyelesaian perkara perdata selama tahun 2013 dengan capaian 67 %, tahun 2014 dengan capaian 98 % dan tahun 2015 dengan capaian 81,2 % terlihat sedikit mengalami penurunan untuk penyelesaian perkara di tahun 2015, namun secara garis besar dilihat dari penetapan target sebesar 80% maka terlihat telah melampaui dari target yang ditetapkan.
b) Pidana
Perkara pidana yang masuk pada tahun 2015 sebanyak 60 perkara, diselesaikan sebanyak 59 perkara dan sisa 1 perkara dengan capaian 98%. Dari data tersebut di atas dapat dipaparkan bahwa Kinerja dan penerapan Sistem Operasional Prosedur (SOP) pada Pengadilan Tinggi Denpasar sudah berjalan dengan baik terbukti dari target capaian di awal tahun 2015 sebayak 98,5 % dan berhasil mencapai realisasi pencapaian sebesar 98 %. Keadaan Perkara Pidana dan Tipikor Di Pengadilan Tinggi Denpasar Tahun 2015 :
Perkara
2013 2014 2015
Masuk Selesai Capaian %
Masuk Selesai Capaian %
Masuk Selesai Capaian %
[AUTHOR NAME] 28
- Perkara Pidana
Tabel 10. Kondisi Perkara Pidana Tahun 2015
No Bulan Masuk Putus Sisa
Sisa tahun lalu 4
1. Januari 13 3 14 2. Pebruari 5 9 10 3. Maret 4 7 7 4. April 4 7 4 5 Mei 3 1 6 6 Juni 7 5 8 7 Juli 1 4 5 8 Agustus 3 4 4 9 September 8 5 7 10 Oktober 1 4 4 11 November 9 4 9 12 Desember 2 6 5 Jumlah 60 59
[AUTHOR NAME] 29
- Perkara Tipikor
Tabel 11. Keadaan Perkara Tipikor Tahun 2015
No Bulan Masuk Putus Sisa
Sisa tahun lalu 1
1. Januari 1 1 1 2. Pebruari 1 1 1 3. Maret - 1 - 4. April 3 - 3 5 Mei 3 3 3 6 Juni 2 3 2 7 Juli 1 - 3 8 Agustus - 2 1 9 September - 1 - 10 Oktober 1 - 1 11 November 2 - 3 12 Desember - 2 1 Jumlah 14 14
Sebagai bahan perbandingan persentase perkara Pidana dan Tipikor yang diselesaikan, sebagai berikut:
Tabel 12. Perbandingan Persentase Perkara Pidana dan Tipikor yang diselesaikan kurang dari 3 bulan
Perkara
2013 2014 2015
masuk selesai Capaian %
Masuk Selesai Capaian %
masuk selesai Capaian %
[AUTHOR NAME] 30
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana capaian penyelesaian perkara pidana tahun 2013 sebesar 88%, tahun 2014 sebesar 98% dan tahun 2015 sebesar 98,6% menunjukkan bahwa penyelesaian perkara pidana oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Denpasar terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
- Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Berdasarkan Surat Edaran (SEMA) Nomor : 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan, terdapat batas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu maksimal 3 (tiga) bulan setelah perkara diterima atau didaftarkan apabila lebih dari 3 (tiga) bulan penyelesaian sampai tahap minutasi perkara maka perkara tersebut dianggap terlambat penyelesaiannya sesuai standard pelayanan peradilan tersebut.
Keadaan Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
[AUTHOR NAME] 31
Tabel 13. Persentase Perkara yang diselesaikan kurang dari 3 (tiga) bulan No Penetapan Majelis Hakim Pada Bulan
Perkara Diselesaiakan Kurang Dari
3 (tiga) bulan
Jumlah Perkara Perdata Dan Pidana
Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu
Kurang Dari 3 Bulan % Perdata Pidana Tipikor
M P M P M P M P 1. Januari 22 5 13 3 1 1 36 9 25 2. Pebruari 21 11 5 9 1 1 27 21 78 3. Maret 15 17 4 7 - 1 19 25 132 4. April 17 22 4 7 3 - 24 29 121 5 Mei 26 14 3 1 3 3 32 18 56,2 6 Juni 20 12 7 5 2 3 29 20 69 7 Juli 18 24 1 4 1 - 20 28 140 8 Agustus 19 18 3 4 - 2 22 24 109 9 September 29 15 8 5 - 1 37 21 56,8 10 Oktober 11 12 1 4 1 - 13 16 123 11 November 19 29 9 4 2 - 30 33 110 12 Desember 17 22 2 6 - 2 19 30 158 Jumlah 308 274 89%
Keterangan : M = perkara masuk, P = perkara yang diputus.
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara perdata, pidana dan tipikor yang masuk tahun 2015 sejumlah 308 perkara dan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak pendaftaran perkara sampai tahap minutasi, terdapat 274 perkara perdata, pidana dan tipikor yang diselesaikan oleh Majelis Hakim yaitu 89 % , kurang 9,5% dari target yang ditetapkan sebesar 98,5%. Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan, sebagai berikut:
[AUTHOR NAME] 32
Tabel 14. Perbandingan Persentase Perkara Perdata, Pidana dan Tipikor yang diselesaikan kurang dari 3 bulan
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian % Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan
74 % 100 % 89 %
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja penyelesaian perkara perdata, pidana dan tipikor yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan mengalami penurunan, namun secara garis besarnya dari hasil capaian sebesar 89% hampir memenuhi target yang ditetapkan yakni sebesar 98,5%.
- Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan dapat dilihat pada tabel berikut :
[AUTHOR NAME] 33
Tabel 15. Persentase Perkara yang diselesaikan lebih dari 3 (tiga) bulan
No Pendaftaran Perkara / Penetapan Majelis Hakim Pada Bulan
Perkara Diselesaikan Lebih Dari 3 (tiga) bulan Jumlah Perkara Perdata Dan Pidana Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih Dari
3 Bulan
% Perdata Pidana Tipikor
1. Januari - - - - 2. Pebruari - - - - 3. Maret - - - - 4. April - - - - 5 Mei - - - - 6 Juni - - - - 7 Juli - - - - 8 Agustus - - - - 9 September - - - - 10 Oktober - - - - 11 November - - - - 12 Desember - - - - Jumlah - - - -
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan, sebagai berikut:
[AUTHOR NAME] 34
Tabel 16. Perbandingan Persentase Perkara Perdata, Pidana dan Tipikor yang diselesaikan lebih dari 3 bulan
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian % Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan
1,36 % 0 % 0 %
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara perdata dan pidana yang masuk diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Hanya pada tahun 2013 terdapat 1,36% perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan untuk 2 tahun setelahnya, tidak ada lagi perkara yang diselesaikan lebih dari 3 (tiga) bulan atau sebesar 0 % perkara.
2. Sasaran 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Hasil Capaian Target Meningkatnya Penyelesaian Perkara
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
308 308 100 %
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
[AUTHOR NAME] 35
- Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis : Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa berkas perkara perdata, pidana dan tipikor yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim sebanyak 308 berkas perkara dan semuanya diregister dan terdistribusi ke Majelis Hakim capaiannya 100 %.
Sebagai bahan perbandingan Persentase berkas perkara yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis Hakim, sebagai berikut:
Tabel 18. Perbandingan Hasil Capaian Berkas Perkara yang Di register
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian %
Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis
100 % 100 % 100%
Berdasarkan data tersebut di atas akuntabilitas kinerja pada persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis dari capaian tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 100 %, menunjukkan adanya kestabilan dan konsistensi kinerja bagian register dan pendistribusian perkara ke Majelis Hakim.
- Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Dari Tabel di atas rasio perbandingan Majelis Hakim dapat dijelaskan sebagai berikut :
Selama tahun 2015 pada Pengadilan Tinggi Denpasar terdapat 7 (tujuh) Majelis Hakim yang memeriksa 308 perkara perdata, pidana dan tipikor yang masuk, memiliki rasio majelis hakim terhadap perkara untuk 1 (satu) majelis hakim berbanding 2,3 % perkara, namun realisasi dalam tahun berjalan Majelis Hakim
[AUTHOR NAME] 36
ternyata menghasilkan 274 putusan sehingga rasio 1 (satu) Majelis Hakim terhadap perkara sebesar 2,6 % dari rasio yang ditetapkan
Sebagai bahan perbandingan Rasio 1 ( satu ) Majelis Hakim terhadap penyelesaian perkara dalam tahun 2013 sampai dengan 2015, sebagai berikut:
Tabel 19. Perbandingan Ratio Majelis Hakim terhadap Perkara
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian %
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
30 % 39,3 % 64,7 %
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diuraikan bahwa peningkatan rasio Majelis Hakim terhadap perkara tidak luput dari penerapan Standar Operasional Prosedur dan peningkatan kinerja dan kerjasama yang baik di lingkungan Pengadilan Tinggi Denpasar.
3. Sasaran 3. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
[AUTHOR NAME] 37
Tabel 20. Hasil Capaian Target Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 3. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus.
308 308 100 %
- Persentase (amar) putusan yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus sebanyak 308 putusan dan tidak terdapat amar putusan maupun putusan yang tidak dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus. Hal ini disebabkan karena pada kantor Pengadilan Tinggi Denpasar telah didukung oleh penerapan sistem informasi Penelusuran Perkara secara online dan sistem direktori putusan yang dapat dikases secara online oleh publik atau masyarakat. Sistem informasi ini telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh masing-masing pengguna guna menunjang keterbukaan informasi publik.
Sebagai bahan perbandingan Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus, sebagai berikut:
[AUTHOR NAME] 38
Tabel 21. Perbandingan Persentase Amar Putusan yang di Upload
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian % Persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus
73,6 % 100 % 100 %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada persentase amar putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus dari capaian tahun 2013 73,6% dan mengalami peningkatan hingga 100% sejak tahun 2014 hingga tahun 2015. Dapat dijelaskan bahwa penyebab putusan yang akan diakses secara online dalam jangka waktu 1 hari kerja setelah diputus mengalami peningkatan pada tahun 2014 karena penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kebijakan Pimpinan Pengadilan Tinggi Denpasar yang mewajibkan untuk meng-upload maupun meng-input data-data perkara sidang tepat waktu.
4. Sasaran 4. Meningkatnya kualitas pengawasan.
[AUTHOR NAME] 39
Tabel 22. Hasil Capaian Target Meningkatnya Kualitas Pengawasan
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 2. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 16 14 87,5 % b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti 14 14 100 %
- Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti sebanyak 16 (enambelas) pengaduan dan yang tidak dapat ditindak lanjuti adalah sebanyak 2 (dua) pengaduan dengan capaiannya 87,5 %.
Sebagai bahan perbandingan persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti, sebagai berikut:
Tabel 23. Perbandingan Persentase Penyelesaian Pengaduan Masyarakat
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian % persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti 91 % 100 % 87,5 %
[AUTHOR NAME] 40
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti pada tahun 2013 sebesar 91%, dan mengalami peningkatan sebesar 100% di tahun 2014, namun mengalami penurunan sebesar 12,5% dengan angka capaian 87,5% dikarenakan ada 2 (dua) pengaduan yang masih dalam proses pemeriksaan oleh tim Pengadilan Tinggi Denpasar.
- Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Tabel 24. Perbandingan Persentase Pemeriksaan Eksternal
Perkara Tahun 2013 Capaian % 2014 Capaian % 2015 Capaian %
Persentase Temuan Hasil pemeriksaan Eksternal yang Ditindaklanjuti
90 % 100 % 100 %
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti terdapat 14 (empatbelas) temuan eksternal dan seluruhnya dapat terselesaikan sesuai dengan target sebesar 100%
C. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Pembinaan dan pengelolaan setiap satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia khususnya pada Pengadilan Tinggi Denpasar melingkupi dan mengelola sumber daya manusia teknis yudisial dan sumberdaya manusia non teknis yudisial (administrasi umum). Kedua sumber daya ini saling terkait erat dan bersinergi satu sama lain dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi setiap bagian dalam unit kerja
[AUTHOR NAME] 41
masing-masing serta mencapai tujuan bersama yang tertuang secara umum dalam Visi dan Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pembinaan dan pengelolaan baik untuk tenaga teknis yudisial maupun tenaga nonteknis yudisial dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja lembaga peradilan umum khususnya dan Mahkamah Agung Republik Indonesia pada umumnya.
Sebagai dasar dalam penyusunan rencana pembinaan dan pengelolaan kami lampirkan data pegawai pada Pengadilan Tinggi Denpasar untuk menjadi kajian MahkamahAgung Republik Indonesia.
Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas pada tahun 2014 sebagai berikut :
Tabel 25. Hasil Capaian Target Peningkatan Kualitas SDM
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 5. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
85 % 100 % 100 %
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
80 % 100 % 100 %
c. Persentase pejabat yang lulus
mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.
[AUTHOR NAME] 42
1. Persentase Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.
Diklat Teknis Yudisial yang diikuti oleh Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Denpasar pada tahun 2015 adalah :
a. Diklat Sertifikasi Hakim dalam perkara Korupsi sebanyak 1 orang; b. Diklat Lemhanas sebanyak 1 orang;
c. Diklat SPPA sebanyak 1 orang.
Dapat dilihat persentase Hakim/pegawai pada Pengadilan Tinggi Denpasar yang lulus diklat teknis yudisial dari yang ditargetkan 85%, mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik sehingga capaian realisasinya sebesar 100% sehingga capaian yang di harapkan melampaui dari persentase jumlah yang ditargetkan.
2. Persentase Pegawai yang lulus diklat non yudisial.
Pada tahun 2015 terdapat berbagai Diklat Non Yudisial dengan rincian sebagai berikut :
a. Diklat KPA sebanyak 1 (satu) orang b. Diklat PIM 3 sebanyak 1 (satu) orang c. Diklat PIM 4 sebanyak 1 (satu) orang
Persentase pegawai pada Pengadilan Tinggi Denpasar yang lulus diklat non yudisial dari yang ditargetkan 80 %, dan mampu menyelesaikan seluruh pembelajaran Diklat dengan baik sehingga capaian realisasinya mencapai 100 % melebihi target pencapaian sebesar 80%.
3. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.
Pada Pengadilan Tinggi Denpasar terdapat 2 (dua) orang Hakim Tinggi yang mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi dalam tahun 2015 yakni seleksi Hakim Agung. Namun tidak lolos dalam pemilihan Hakim Agung
[AUTHOR NAME] 43
tersebut, sehingga tidak ada capaian yang diraih dari indicator kinerja tersebut diatas.
D. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2015 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Denpasar tahun anggaran 2014, rincian pagu awal, pagu revisi, dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI
Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 26. LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah)
TA 2014
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 5,269,362 0.00 28,774,488
JUMLAH PENDAPATAN - 5,269,362 0.00 28,774,488
BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 19,959,235,000 17,095,426,125 85.65 19,023,722,797 Belanja Barang B.4 1,401,299,000 1,312,767,517 93.68 1,229,158,554 Belanja Bantuan Sosial - - 0.00
Jumlah Belanja Operasi 21,360,534,000 18,408,193,642 86.18 20,252,881,351 Belanja Modal
Belanja Tanah - - 0.00 Belanja Peralatan dan Mesin B.5 155,000,000 154,497,000 99.68 Belanja Gedung dan Bangunan - - 0.00 Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan - - 0.00 Belanja Modal lainnya - - 0.00
Jumlah Belanja Operasi 155,000,000 154,497,000 0.00 JUMLAH BELANJA 21,515,534,000 18,562,690,642 86.28 20,252,881,351
% thd Angg CATATAN
[AUTHOR NAME] 44
Realisasi Belanja Negara Pengadilan Tinggi Denpasar per 31 Desember TA 2015 adalah sebesar Rp. 18.562.690.642 setelah dikurangi pengembalian belanja, atau sebesar 86,28% dari anggaran senilai Rp. 21.515.534.000. Realisasi Belanja Negara mengalami penurunan sebesar Rp. (1.690.190.709) atau sebesar (8,35) persen dari realisasi tahun lalu pada periode yang sama. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya belanja pegawai yang tidak dapat diserap, hal ini disebabkan adanya beberapa Hakim Tinggi yang di mutasi ke satker lain sementara yang masuk jumlahnya tidak sebanyak yang keluar sehingga sisa anggaran khususnya belanja pegawai masih banyak anggarannya. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 27. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015
Belanja Pegawai 19,959,235,000 17,095,426,125 85.65% Belanja Barang 1,401,299,000 1,312,767,517 93.68% Belanja Modal 155,000,000 154,497,000 99.68%
Total Belanja Kotor 21,515,534,000 18,562,690,642 86.28%
Pengembalian Belanja - - 0
Jumlah 21,515,534,000 18,562,690,642 86.28
Uraian
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
[AUTHOR NAME] 45
Tabel 28 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015
(dalam satuan Rupiah)
Perbandingan realisasi belanja TA 2015 dan TA 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 29. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014
URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK
(TURUN) % Belanja Pegawai 17,095,426,125 19,023,722,797 (10.14) Belanja Barang 1,312,767,517 1,229,158,554 6.80 Belanja Modal 154,497,000 - 100.00 Jumlah 18,562,690,642 20,252,881,351 (8.35) A. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 17.095.426.125 dan Rp 19.023.722.797. Realisasi Belanja Pegawai mengalami penurunan sebesar Rp. (1.928.296.672) atau sebesar (10.14) persen dari realisasi tahun lalu pada periode yang sama. Penurunan tersebut disebabkan :
0 2.000.000.000 4.000.000.000 6.000.000.000 8.000.000.000 10.000.000.000 12.000.000.000 14.000.000.000 16.000.000.000 18.000.000.000 20.000.000.000 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal R u p ia h
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Anggaran 19.959.235.000 1.401.299.000 155.000.000 Realisasi 17.095.426.125 1.312.767.517 154.497.000