• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemetaan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pemetaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

Ami Dilham

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara amidilham1967@gmail.com

M. Umar Maya Putra

Fakultas Ekonomi Universitas Al Azhar Medan UMAR_YAZLI@YAHOO.COM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemetaan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan. Permasalahan dalam penelitian adalah untuk melihat sejauh mana karateristik kemampuan sosial ekonomi dan rekomendasi yang layak digunakan untuk meningkatkan perkembangan perekonomian masyarakat. Metode analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer melalui kuisioner kepada masyarakat Medan Labuhan dari bulan April s.d Mei 2015 dan data sekunder diperoleh hasil studi kepustakaan (Library Research) yang digunakan sebagai pendukung teori-teori yang relevan dengan penelitian. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Usaha yang berkembang adalah Nelayan, Konsep Usaha berisfat biasa, Modal Usaha yang digunakan di bawah Rp. 1.000.000, Rata-Rata Penghasilan sebulan Rp. 2.000.000/bulan, Kendala Umum dalam Usaha berhubungan dengan masalah pemsaran online, Peran Lembaga Swasta dan pemerintah dalam usaha dirasakan bagus bagi UMKM, Infrastruktur daerah dalam penunjang usaha dirasakan bagus, Infrastruktur dirasakan bagus, Konsep pelatihan bisnis pernah diikuti oleh UMKM, wilayah pemasaran berlokasi di Kelurahan/Kecamatan setempat dan harapan masyarakat diperlukan suatu pelatihan bisnis berbasis e-commerce.

Kata Kunci: Sosial, Ekonomi, Medan Labuhan, e-commerce

I. LATAR BELAKANG

Kecamatan Medan Labuhan merupakan kota yang sangat berkembang dan mempunyai akses yang dekat dengan kecamatan lainnya di Kota Medan. Banyaknya industri yang berkembang di daerah ini dan pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan terbuka utk perdagangan internasional, regional dan nasional. Pelabuhan

Belawan ini merupakan urat nadi perekonomian Sumatera Utara khususnya arus keluar masuk barang dan penumpang melalui angkutan laut, sehingga Kota Medan dikenal dengan pintu gerbang Indonesia bagian barat.

Kecamatan Medan Belawan adalah daerah pesisir Kota Medan dan merupakan wilayah bahari dan maritim yang berbatasan langsung

(2)

pada Selat Malaka dengan penduduknya berjumlah 95.506 Jiwa. Kawasan maritim ini merupakan suatu wilayah yang dapat dijadikan suatu komoditas dari masyarakat Labuhan untuk meningkatkan perekonomian sekaligus menjadi muara dalam meningkat akses industri sekitar yang tergabung dalam Kawasan Industri Medan (KIM).[5]

Tawaran yang dilakukan juga bisa berasal dari UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ingin membuka usaha untuk memperluas usaha dan mengembangkan bisnis untuk bisa meningkatkan brand image dari perusahaan sehingga mampu untuk dikembangkan ke dalam usahanya dan sumbangsih dari pertamina dalam program yang berguna untuk masyarakat dalam terimplementasi dengan baik. Dengan adanya suatu implementasi yang baik dari diri dan masyarakat, dapat suatu konsep pemberdayaan yang baik.

Proses pemberdayaan cenderung dikaitkan sebagai unsur pendorong (driving’s force) sosial ekonomi dan politik. Pemberdayaan adalah suatu upaya dan proses bagaimana agar berfungsi sebagai power (driving’s force) dalam pencapaian tujuan yaitu pengembangan diri (self development). Dalam hal ini pemberdayaan masyarakat sering tidak sesuaui dengan arahan yang diamatkan sebagai pendorong sosial ekonomi dan politik dikarenakan kurangnya modal, missing link dalam konsep pelatihan, adanya kecemburuan sosial dikarenakan tidak sesuai bantuan diarahkan tanpa adanya pola pemetaan yang jelas. [4]

Pengembangan diri melalui konsep sosial ekonomi, sangat lazim dipergunakan oleh semua pengambil keputusan untuk memetakan suatu kelompok masyarakat. Masyarakat harus dibuat sebagai suatu subjek dalam pembangunan, agar dapat menjadikan suatu konsep pemberdayaan yang aktif sehingga dapat menghasilkan output yang dapat meningkatkan perkembangan suatu perekonomian. Keputusan yang diambil juga harus memenuhi suatu keputusan yang terprogram sehingga mampu menjadi suatu landasan keputusan yang dapat diambil suatu proses keputusan yang berkelanjutan.

Dengan informasi yang didapat secara terprogram diperlukan suatu landasan pemetaan sosial ekonomi untuk dijadikan suatu landasan kebijakan mengenai kualitas dari sumber daya

manusia yang diberikan secara kualitatif dan kuantitatif sehingga dibuatlah penelitian berjudul “Pemetaan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan”

Adapun permasalahan utama yang akan diteliti ini adalah seberapa besar perkembangan sosial ekonomi masyarakat kecamatan Medan Labuhan dan apakah rekomendasi yang layak digunakan untuk meningkatkan perkembangan perekonomian Masyarakat Medan Labuhan?

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan Partisipatif bagi Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengembangan berbagai aktivitas program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan sosial (social well-being) masyarakat. Sebagai suatu kegiatan kolektif, pemberdayaan masyarakat melibatkan beberapa aktor, seperti perencana sosial, masyarakat setempat, lembaga donor, dan instansi terkait yang saling bekerjasama mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadap program tersebut. [4]

Masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirasakan banyak orang tidak menyenangkan serta pemecahan aksi sosial secara kolektif. Dari defenisi ini dapat disimpulkan, masalah sosial memiliki karateristik sebagai berikut: [4]

a. Kondisi yang dirasakan banyak orang Suatu masalah baru dapat dikatakan sebagai masalah sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang.

b. Kondisi yang dinilai tidak menyenangkan Menurut paham hedonisme, orang cenderung mengulang sesuatu yang menyenangkan dan menghindari sesuatu yang tidak mengenakan. c. Kondisi yang menuntut pemecahan

Suatu kondisi yang baik menyenangkan senantiasa menuntut pemecahan. Apabila seseorang merasa lapar, akan segera dicarinya rumah makan.

Pada dasarnya suatu keputusan yang terprogram akan dapat terlaksana dengan baik jika memenuhi beberapa syarat yaitu: [3]

(3)

a. Termilikinya sumber daya manusia yang memenuhi syarat sesuai standar yang diinginkan.

b. Sumber informasi baik bersifat kualitatif dan kuantitatif adalah lengkap tersedia serta informasi yang terima adalah dapat dipercaya.

c. Pihak organisasi menjamin dari segi ketersediaan dana selama keputusan yang terprogram tersebut dilaksanakan.

d. Aturan dan kondisi eksternal organisasi mendukung terlaksananya bagai ketentuan lainnya tidak ikut menghalangi, bahakan sebaliknya turut mendukung.

e. Dan lain-lain.

B. Peranan Invensi dan Inovasi terhadap pencapaian tujuan perusahaan

Invensi dan inovasi di dalam dunia bisnis pada dasarnya berkaitan erat dengan strategi perusahaan industri dalam menguasai keadaan pasar. Perusahaan-perusahaan industri besar menjalankan invensi dan inovasi pada umumnya selalu unggul untuk merebut simpati konsumen di dalam pasar. Mereka berhasil di dalam bersaing, selanjutnya pasar mereka menjadi meluas sehingga keuntungan menjadi meluas sehingga keuntungan pasar yang dapat diperoleh industri menjadi besar pula. Dalam pengertian sempit, invensi diartikan sebagai usaha-usaha yang dilakukan oleh satuan perusahaan dalam dunia bisnis guna menghasilkan temuan-temuan baru, baik dalam bentuk produk, peralatan dan perlengkapan produksi untuk menghasilkan input-output, teknik produksi maupun ilmu pengetahuan yang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Invensi akan menjadi ekonomis bila disertai oleh inovasi. Sebaliknya, Inovasi tidak akan berjalan secara baik kalau tanpa didahului oleh adanya invensi. [9]

Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia melaui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif. [1]

Dengan adanya strategi penetrasi pasar, memungkinkan untuk UMKM mengetahui setiap kekuatan yang timbul di dalam perusahaanya dan dibandingkan dengan perusahaan lain. Sisi kelemahan yang ditemua, perlu dilakukan evalusasi secara terus menerus. Dalam beberapa

strategi penetrasi pasar yang dapat digunakan terkait dalam usaha untuk meningkatkan pengusahaan pasar oleh perusahaan dan sekaligus meningkatkan penjualan adalah: [1] a. Strategi Rapid Skimming

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan dan tingkat kegiatan promosi yang lebih tinggi.

b. Strategi Low Skimming

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga penjualan yang tinggi dan kegiatan promosi yang rendah. Tujuan penetapan harga jual yang tinggi adalah memperoleh laba per unit setinggi-tingginya, sebelum para pesaing memasuki pasar dengan menawarkan pruk yang sama.

c. Strategi Rapid Penetration

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi. Strategi ini dijalankan dengan tujuan agar perusahaan dapat menyusup di pasar dan dapat memasuki pasar secepat-cepatnya, sehingga dapat diperoleh share pasar sebesar-besarnya.

d. Strategi Slow Penetration

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga jual yang rendah dan kegiatan promosi yang rendah juga. Harga yang rendah dimaksudkan agar perusahaan dapat merangsang pasar untuk menyerap produk dengan cepat, sedangkan di lain pihak, perusahaan dapat menjaga agar biaya promosinya tetap rendah, sehingga laba bersih yang dapat diperoleh cukup besar. C. Peranan Usaha Kecil dan Mikro dalam

Kejahteraan

Usaha kecil adalah usaha pemula yang menggantungkan keberhasilannya pada diri anda sendiri. Andalah yang menentukan usaha ini berhasil atau tidak, menjadi besar atau tetap kecil, berputar atau teronggok mati. Usaha kecil serba terbatas: modal terbatas, karyawan sedikit, lokasi berpindah-pindah, dan seterusnya. [6]

Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam itu, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, yang mencerminkan marak lesunya pembangunan. [7]

(4)

Untuk menggerakan pembangunan ekonomi, maka diperlukan suatu pemsaran secara global. Dalam melakukan pemasaran global suatu perusahaan dituntut tidak hanyamemasarkan kepada konsumen tidak hanyaproduk tetapi juga ada unsur jasa (after sales services) karena berperan aktif dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian suatu negara.Persiapan yang harus dilakukan oleh seorang pemasar adalah mengembangkan cara baru dalam mengkreasikan nilai-nilai lebihbagipelanggan melalui pemanfaatan modularity jasa yang bisa mengintegrasikan perbedaan permintaan dari pelanggan yang heterogen. [2]

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif, dimana peneliti memaparkan secara langsung mengenai rekomendasi dari pemetaan sosial ekonomi secara deskriptif. A. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pembuatan Sosial Ekonomi Maping di masyarakat Pematang Siantar menggunakan Sumber primer dan Sumber Sekunder Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Sumber Sekunder adalah merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data , misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. [8]

B. Analisis Data

Analisis data yang akan diambil dengan menggunakan Statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasinya [8]. Penelitian yang dilakukan pada populasi 100 pengusaha yang diambil dengan metode purposive sampling.

IV. HASIL

A. Deskripsi Daerah Penelitian

Medan Labuhan identik denga kelompok nelayan penangkap ikan dan kelompok nelayan pengolah ikan. Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' Lintang Utara dan

98 35'-98 44' Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Medan Labuhan Kota Medan dengan luas wilayah 420 Ha, jumlah penduduk sebanyak 7.714 jiwa, terdiri dari 3.934 jiwa laki-laki dan 3.780 jiwa perempuan dengan total kepala keluarga 1.543 Kepala Keluarga.

B. Karateristik Permasalahan Perekonomian Medan Labuhan

1. Tambak Udang, Kepiting dan Ikan

Dengan luasnya lahan yang tersedia di kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan membuat masyarakat membangun usaha baru yakni pertambakan. Saat ini tidak hanya pekerjan nelayan yang menjadi mata pencaharian utama tetapi juga pertambakan. Meskipun pertambakan memakan waktu sekitar 6 bulan dan memiliki kendala dalam pengerjaannya, tetapi masyarakat tetap terus berusaha bersama untuk mengerjakan tambak mereka.

2. Nelayan

Di kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan, mata pencaharian utama adalah nelayan. Wilayah pesisir identik dengan pemenuhan kebutuhan sehari hari masyarakat di dengan melaut. Nelayan yang terdapat di wilayah ini terbagi atas 3 jenis Nelayan, Nelayan Ambai, Nelayan Bubu, dan Nelayan Jaring. Nelayan Ambai ialah Nelayan yang beroperasi mencari ikan di wilayah pinggir laut, mereka mencari ikan tidak jauh hanya menggunakan sampan kecil. Untuk Nelayan Bubu, mereka bekerja untuk mencari kepiting dengan menggunakan Bubu yang terbuat dari jaring dan besi. Terakhir ialah Nelayan Jaring, biasanya Nelayan Jaring beroperasi ke wilayah agak ke tengah laut, mereka menggunakan kapal yang lebih besar serta jenis ikan yang didapat berbeda dari jenis Nelayan lainnya. Nelayan di daerah sini sudah sering mendapatkan bantuan dari Dinas Perikanan setempat, mulai dari yang kecil sampai yang besar berupa kapal.

(5)

3. Pangkalan Ojek

Untuk Pangkalan Ojek terletak di dekat perkampungan Nelayan. Usaha Ojek ini memiliki banyak armada sekitar 100-an lebih. Armada tersebut mempunyai keakraban yang bagus sehingga dapat saling bertukar informasi dan memperkuat sisi pemasaran. Armada berharap dibuatnya suatu pangkalan ojek binaan perusahaan baik negeri ataupun swasta agar dapat memiliki usaha perbengkelan sebagai tambahanan pendapatan dari usaha ojek. Pola kerja akan disusun berdasarkan shift sehingga dapat aktif selama 24 jam dan mampu mengambil pangsa pasar yang besar dari masyarakat Belawan.

C. Karateristik Sosial Ekonomi Masyarakat Medan Labuhan

Dari waktu waktu masyarakat di daerah ini menggantungkan hidupnya atas 3 usaha utama yakni Nelayan, Pertambakan dan Ojek. Walaupun sudah menjadi usaha utama bagi mereka, tetapi terlihat belum ada pengaruh yang berarti terhadap peningkatan keadaan ekonomi mereka, dengan kata lain usaha yang telah lama ini belum bisa dikategorikan usaha yang telah berkembang. Hal ini disebabkan oleh beberap faktor dan kendala yang dihadapi masyarakat tersebut. Berikut disebutkan 10 faktor yang bisa menjadi acuan untuk mengatasi permasalahan sosial ekonomi yang ada di sekitar Medan Labuhan :

1. Usaha yang berkembang

Usaha yang ada di wilayah ini sebenarnya di dominasi oleh masyarakat yang bekerja sebagai Nelayan, tetapi jika dilihat dari prospek kedepan merupakan usaha yang diminati dikarenakan usaha kondisi alam langsung yang mendukung. Invensi dari produk input dapat diubah menjadi produk lain diolah menjadi bahan derivatif untuk dipasarkan. Bagi usaha pertambakan dinilai lebih berpotensi disebabkan lahan yang tersedia di wilayah ini cukup luas serta pangkalan ojek merupakan suatu alternatif usaha yang mulai bisa dikembangkan. Dari keseluruhan jumlah usaha berkembang di dominasi oleh Nelayan 50% diikuti usaha Tambak 30% serta usaha Ojek 20%.

Gambar 1. Grafik Usaha Berkembang

2. Konsep Keunikan Usaha

Berbicara mengenai konsep keunikan usaha konsumen lebih menyukai Kreasi biasa yang disediakan oleh Produsen. Sebenarnya bukan lebih menyukai, tetapi memang belum ada inovasi dan kreasi atas produk yang selama ini mereka hasilkan. Mereka cenderung lebih memilih langsung menjual produk yang mereka hasilkan tanpa melakukan prosesnya lebih lanjut.

Gambar 2. Grafik Konsep Usaha

3. Modal Usaha

Untuk Nelayan dan Ojek memiliki Modal Usaha < Rp. 1.000.000 sebulan dan untuk tambak memiliki modal usaha > Rp. 1.000.000 sebulan sehingga dapat dikatakan dari 100 responden menjawab < Rp. 1.000.000 sebanyak 70% dan > Rp. 1.000.000 sebanyak 30% yang dimiliki oleh usaha tambak.

(6)

4. Rata-Rata keuntungan Usaha

Untuk usaha Nelayan dan Ojek memiliki keuntungan Rp.2000.000 sebulan dan untuk petambak memiliki keuntungan Rp. 3.000.000 sebulan. Keuntungan ini berada di atas Upah Minimum Daerah Medan yang berada di atas Rp. 1.910.000. Banyak konsep invensi dan inovasi yang dapat dilakukan agar dapat menaikan hasil usaha semakin lebih baik lagi.

Gambar 4. Rata-Rata Keuntungan Usaha

5. Kendala Umum dalam Usaha

Kendala yang dihadapi oleh UMKM baik Nelayan, Tambak dan Ojek adalah masalah operasional sebnayak 30% berupa peralatan yang terkadang mahal harganya, pakan ternak serta penyesuaian dengan perkembangan teknologi. Pemasaran online merupak suatu tonggak untuk dapat dijadikan suatu langkah maju untuk mengupadate perkembangan yang merupakan kendala sebanyak 50% dan diperlukan suatu pelatihan mengenai e-commerce ini. Untuk Non Teknis yaitu limbah pabrik ada sebanyak 20% mengganggu untuk nelayan dan petambak yang berasal dari Pabrik di sekitar wilayah usaha.

Gambar 5. Kendala Usaha 6. Peran Lembaga Swasta dan Pemerintah dalam Usaha

Peran lembaga swasta maupun pemerintah dalam pengembangan usaha tergolong dalam kategori bagus, hal ini dapat dilihat dengan

sering masukya bantuan dari Dinas Perikanan setempat, tetapi mereka menyayangkan bantuan yang diberikan hanya sekedar bantuan, tidak ada

observasi dan evaluasi lanjutan terhadap bantuan tersebut. 90% responden mengatakan bagus dan 10% mengatakan tidak bagus.

Gambar 6. Grafik Peran Lembaga Swasta dan Pemerintah 7. Infrastruktur Daerah dalam Penunjang Usaha

Pembangunan yang dilakukan di wilayah ini cukup bagus, jalan sudah di aspal, akses mudah ke lokasi hanya saja mungkin belum tersedianya tempat penjualan produk hasil mereka yang bagus, serta belum adanya kontrol terhadap harga yang dipatok di Tempat Pelelangan Ikan. Infrastruktur daerah yang terlihat bagus sangat disukai oleh UMKM dimana 100% dari UMKM mengatakan bagus dan tidak ada yang mengatkan bagus. Dengan infrastruktur yang bagus dapat menjadikan hasil usaha menjadi lebih baik lagi.

Gambar 7. Grafik Sarana dan Prasarana Untuk Menunjang Pengembangan Usaha

8. Konsep Pelatihan Bisnis

Usaha Nelayan, Pertambakan dan Ojek pernah mengikuti pelatihan bisnis, mereka pernah mengikuti pelatihan dalam bidang bisnis, contohnya pelatihan pembuatan kerupuk, ikan asin dan lainnya, namun hal ini dirasa masih kurang karena perlu ditingkatkan kualitas dari

(7)

pelatihan. 85% mengatakan bahwa pernah mengikuti pelatihan bisnis dan 15% mengatakan tidak pernah mengikuti pelatihan bisnis.

Gambar 8. Konsep Pelatihan Bisnis

9. Wilayah Pemasaran Usaha

Wilayah pemasaran produk yang dihasilkan Nelayan, Pertambakan dan ojek mayoritas berada di wilayah Kelurahan/ Kecamatan setempat sebnayak 75%. Produk yang mereka produksi, dikonsumsi oleh masyarakat setempat saja. Para UMKM tidak memasarkan produknya keluar daerah dengan kisaran Kabupaten/Kota sebanyak 25% dibantu oleh beberapa rekan pekerja lainnya.

Gambar 9. Grafik Pemasaran Usaha 10. Harapan Pengembangan Usaha

Terkait pengembangan Usaha, para UMKM baik nelayan, petambak dan ojek mengharapkan untuk dibuat Pelatihan E Commerce sebanyak 90% agar nantinya mampu bersaing dengan perkembangan usaha. Untuk bagian keuangan dan operasional masing-masing 5%. Dengan demikian para pengusaha dituntut untuk melakukan invensi dan inovasi untuk mengusai pangsa pasar.

V. PEMBAHASAN

Perencanaan sosial merupakan suatu pekerjaaan yang dijalankan secara bersama dari semua komponen dan perencana sosial untuk menghasilkan kondisi yang dirasakan banyak orang, menyenangkan dan menghasilkan pemecahan. Dalam hal permasalahan untuk sosial ekonomi masyarakat Medan Labuhan terdapat 3 UMKM yaitu Pertambakan, Nelayan dan Ojek yang terlihat didominasi oleh Nelayan yang pada umumnya semua usaha masih bersifat biasa dengan modal usaha dibawah Rp. 1.000.000 dan keuntungan Rp 2.000.000 sebulan. Walaupun masih di atas Upah Minum Regional Kota Medan, namun perlu pemberdayaan masyarakat yang lebih terstruktur untuk bisa mengembangkan kemampuan dalam meningkatkan keuntungan serta mampu untuk lebih merencanakan kearah perkembangan sosial ekonomi masyarakat secara terencana menuju kepada inovasi bisnis.

Invensi dan inovasi di dalam dunia bisnis pada dasarnya berkaitan erat dengan strategi perusahaan industri dalam menguasai keadaan pasar. Peranan teknologi yang berkembang perlu diadopsi agar terciptanya strategi perusahaan yang tepat. Permasalahan pemasaran online perlu menjadi hal yang dikuatkan bagi masyarakat Medan Labuhan. Konsep pemasaran berbasis online menjadi solusi dalam meningkatkan penetrasi pasar. Strategi Rapid Penetration yaitu Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi dapat menjadi suatu solusi dalam pengembangan pemasaran di daerah Medan Labuhan yang sejalan dengan harapan dari masyarakat Medan Labuhan. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang efektif, diperlukan peran dari lembaga swasta dan pemerintah untuk melakukan pendampingan usaha UMKM tersebut.

(8)

Usaha kecil serba terbatas: modal terbatas, karyawan sedikit, lokasi berpindah-pindah, dan seterusnya. Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi. Dengan posisi semacam itu, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Langkah dari pembangunan ekonomi yang dilakukan pemerintah di Masyarakat Medan Labuhan telah mendapatkan perhatian yang bagus dari pemerintah dengan banyaknya bantuan dari Dinas Perikanan secara operasional dan pelatihan bisnis, namun masih kurang dilanjutkan evaluasi secara berkala sehingga output yang dihasilkan belum mencapai kepada konsep keberlangsungan secara terus menerus (sustainability).

Usaha pemasaran yang sudah mencapai kepada wilayah Kelurahan/ Kecamatan setempat serta untuk wilayah Kabupaten/Kota, usaha yang dilakukan pemasaran dibantu oleh pengusaha lain. Jika pemasaran online sudah menjadi suatu hal yang berkembang, taraf perkembangan bisnis bisa dilanjutkan kepada skala promosi yang lebih besar dengan strategi Rapid Skimming dimana strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan dan tingkat kegiatan promosi yang lebih tinggi dengan bantuan teknologi. Kerjasama yang baik antara swasta dan pemerintah, dapat menjadi solusi sustainability dari UMKM yang berkembang bagi perkembangan sosial ekonomi dan perlu dilakukan pendampingan yang dilakukan dengan hasil yang lebih akurat dan transparan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Perlunya dilakukan perencanaan sosial untuk meningkatkan hasil usaha dari aktivitas sosial ekonomi UMKM Medan Labuhan baik Nelayan, Pertambakan dan Ojek untuk meningkatkan hasil usaha baik keuntungan dan target usaha.

2. Strategi Rapid Penetration dengan menetapkan harga produk yang rendah dan kegiatan promosi yang tinggi dapat menjadi suatu solusi dalam pengembangan pemasaran pada masyarakat Medan Labuhan dengan mendekatkan teknologi tepat guna sebagai suatu pencapaikan yang lebih efektif.

3. Efektifnya peran swasta dan pemerintah di masyarakat Medan Labuhan menjadikan

sinergi dengan UMKM merupakan suatu solusi dalam pengembangan aktivitas sosial ekonomi.

4. Usaha yang berkembang perlu ditingkatkan kapasitas produksi lebih tinggi dengan wilayah pemasaran yang lebih jauh dan mampu meningkatkan strategi Rapid Skimming dimana strategi ini dijalankan dengan menetapkan tingkat harga penjualan dan tingkat kegiatan promosi yang lebih tinggi dengan bantuan teknologi.

B. Saran

1. Perlunya ditingkatkan pelatihan bisnis yang lebih jelas hasil output akhir yang dapat terlihat pencapaian dari target yang ditetapkan dan dikhususkan pada pelatihan online berbasis e-commerce.

2. Beberapa permasalahan limbah dari Pabrik yang menggangu usaha UMKM, perlu diperhatikan agar bisa terciptanya iklim bisnis yang kondusif.

3. Bagi peneliti berikutnya, perlu dikaji kembali bidang dan permasalahan lain untuk lebih meningkatkan khasanah sosial ekonomi masyarakat Medan Labuhan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Assauri, S. (2014). Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. [2] Bhayangkari, S. K. (2012). Penerapan Standarisasi Dan

Adaptasi Sebagai Upaya Pengembangan Strategi Produk Pada Pemasaran Internasional. Mankeu, Vol. 1, No. 3 , 245-258.

[3] Fahmi, Ismail. (2013). Manajemen Strategis. Bandung: Alfabeta CV.

[4] Huraerah, A. (2008). Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat (Model & Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan). Bandung: Pendidikan Anggota IKAPI mencerahkan kehidupan.

[5] http://medankota.bps.go.id/. (n.d.).

http://medankota.bps.go.id/. retrieved September 7, 2015

[6] Kasali, Rheinald. (2012). Cracking Values Bersih, Bersinar dan Kompetitif. Jakarta: PT. Gramedia. [7] Lailan, S., & Rahayu, S. E. (2011). Analisis Pengaruh

Investasi Pemerintah Dan Swasta Terhadap Penciptaan Kesempatan Kerja Di Sumatera Utara. Jurnal Manajemen & Bisnis, 1-11.

[8] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Bandung.

[9] Teguh, M. (2010). Ekonomi Industri. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 1. Grafik Usaha Berkembang
Gambar 4. Rata-Rata Keuntungan Usaha
Gambar 8. Konsep Pelatihan Bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Dari 3 penegrtian tentang Bank Perkreditan Rakyat diatas dapat disimpulkan bahwa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksankan kegiatan sebagaimana

Furthermore, our taxonomy includes only recommenders that attempt to help individual consumers based on preference data, such as interest information about products or

Dalarn hal ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha meridorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatal mengajamya,

Kegunaan serta manfaat dari penelitian ini adalah dapat memahami data dan informasi mengenai tingkat erosi berdasarkan pola aliran sungai dan tingkat kemiringan lereng

Apabila konsep ideal dilaksanakan maka dapat diharapkan kualitas pendidikan akan meningkat secara signifikan.sehingga dengan pelaksanaan supervisi yang baik, maka hasil

□ Mengingkari penyakit yang diderita □ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya.. Jelaskan

Dengan perhitungan Fuzzy RPN, mode kegagalan paling kritis pada koridor III adalah jalur yang belum steril dari pengguna kendaraan pribadi (0,742), sedangkan pada

Rumus Kolmogrov-Smirnov untuk mencari nilai signifikansi, distribusi yang diharapkan merupakan distribusi frekuensi berbentuk kurva.. Kriterianya adalah pada taraf