• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT HUKUM BY: RINDHA WIDYANINGSIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT HUKUM BY: RINDHA WIDYANINGSIH"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT HUKUM

(2)

HUKUM ALAM

• Bersifat tidak tertulis

• Hukum alam ditanggapi tiap-tiap orang sebagai hukum, karena menyatakan apa yang termasuk alam manusia itu sendiri, yaitu kodratnya

• Huijbers membedakan penggunaan istilah hukum alam dengan hukum kodrat

• Istilah yang benar untuk menyatakan hukum yang dimaksud adalah hukum kodrat, bukan hukum alam • Hal ini didasarkan atas pengertian bahasa latin lex

naturalis (natural law) yang diterjemahkan dalam

Bahasa Indonesia menjadi hukum kodrat DAN BUKAN

lex naturae (law of nature) yang diterjemahkan

(3)

• Lex naturae merupakan cara segala yang ada berjalan sesuai dengan aturan semesta alam

• Hukum alam menguasai kehidupan manusia juga seperti makhluk hidup lainnya yang mengikuti

kecenderungan jasmaninya, contohnya:sifat ketamakan, kerakusan,saling memangsa

• Lex naturalis menandakan bahwa terdapat tuntunan fundamental dalam hidup manusia yang menjadi nyata wujudnya sebagai makhluk yang berakal budi

• Dengan mengikuti lex naturalis, manusia tidak akan mengikti nalurinya yang irrasional,

melainkan pertimbangan akal budi dan rasa moral

(4)

• Namun dalam lex naturalis juga diakui bahwa

hukum yang dianut bukanlah kegiatan rasional

melulu.

• Hukum juga merupakan bagian aturan alam

semesta yang merupakan keseluruhan kosmis

yang penuh rahasia yang tidak bisa dijangkau

oleh akal budi manusia

(5)

• Dalam Bahasa Indonesia, istilah hukum alam

lebih menandakan lex naturae, yaitu sebagai daya yang menyebabkan segala yang ada di dunia ini berjalan menurut aturan yang telah ditetapkan • Sehingga untuk menggungkapkan lex naturalis

lebih sesuai digunakan istilah hukum kodrat

• Hukum kodrat lebih kuat daripada hukum positif, sebab menyangkut makna kehidupan itu sendiri • Karenanya hukum itu mendahului hukum yang

dirumuskan UU dan berfungsi sebagai azas bagi hukum yang dirumuskan dalam undang-undang • Hukum adalah aturan, basis dari aturan itu

ditentukan dalam aturan alamiah dalam wujud kodrat manusia

(6)

Menurut sumbernya, aliran hukum alam dapat

dibagi dua macam yaitu:

• Irasional :hukum yang berlaku universal dan

abadi itu bersumber dari tuhan secara

langsung

• Rasional :bahwa sumber hukum yang

(7)

Hukum Kodrat Dalam Sejarah

• ZAMAN KLASIK

Tokohnya Aristoteles

Manusia adalah zoon politicon (makhluk politik) yang harus

menyumbang bagi Negara yang merupakan kewajiban alamiah bagi laki-laki

yang memiliki hak-hak yuridis sebagai warga polis

(8)

Abad Pertengahan

• Tokohnya adalah Thomas Aquinas

• Hukum kodrat sebagai prinsip segala hukum

positif, berhubungan langsung dengan manusia dan dunia sebagai ciptaan Tuhan

• Prinsip itu dibagi menjadi dua:

1. Prinsip hukum kodrat primer, yaitu hukum yang telah dirumuskan oleh pemikir stoa zaman

klasik, yaitu honeste vivere (hidup terhormat),

neminem laedere (tidak merugikan orang lain), unicuique suum tribuere (memberikan orang

(9)

2. Prinsip hukum kodrat skunder, yaitu norma-norma moral seperti jangan membunuh, mencuri, dsb

Thomas Aquinas (1225-1274): yang mengatakan ada 4 macam hukum yaitu:

a. lex aeterna (hukum rasio tuhan yang tidak dapat

ditangkap oleh panca indera manusia)

b. lex devina (hukum rasio tuhan yang dapat ditangkap oleh

pancaindera manusia)

c. lex naturalis (hukum alam yaitu penjelmaan dari lex

aeterna kedalam rasio manusia)

d. lex positivis (penerapan lex naturalis dalam kehidupan

manusia didunia)

Thomas Aquinas menggabungkan lex naturae dengan lex

naturalis, bahwa hukum kodrat itu tidak lain adalah

(10)

Zaman Rasionalisme

• Hukum kodrat diterima sebagai pernyataan akal budi praktis manusia

• Para pemikir cenderung menyusun daftar hukum kodrat yang dianggap tetap dan berlaku abadi

• Hugo Grotius menyatakan prinsip hukum a priori, yaitu hukum kodrat yang berlaku positif

• Ada dua macam prinsip:

Prinsip dasar, meliputi: prinsip kupunya-kaupunya, kesetiaan pada janji, ganti rugi, perlunya

hukuman

Prinsip yang melekat pada subjek hukum, meliputi hak atas kebebasan, berkuasa atas orang lain, hak berkuasa sebagai majikan, berkuasa atas milik

(11)

3 Macam Hukum Kodrat Messner

• Hukum kodrat primer mutlak, yaitu memberikan kepada tiap orang sesuai haknya. Dari prinsip ini diturunkan prinsip umum seperti jangan

membunuh, dst

• Hak fundamental, yaitu kebebasan batin, kebebasan agama, hak atas nama baik, hak privacy, hak atas pernikahan, hak membentuk keluarga

• Hak kodrat skunder, yaitu hak yang diperoleh karena berkaitan dengan situasi kebudayaan, misalnya hak milik dan azas-azas hukum adat

(12)

Awal Abad XX

• Tokohnya adalah Messner

• Hukum kodrat sama dengan prinsip-prinsip

dasar bagi kehidupan sosial dan individual

• Hukum kodrat adalah aturan hak-hak

(kompetensi) khas, baik pribadi maupun

masyarakat yang berakar dalam kodrat

manusia yang bertanggungjawab

(13)

Perkembangan Hukum Kodrat

• Adanya kesadaran bahwa hidup manusia

bersifat dinamis. Dinamis dapat dilihat dari

pandangan-pandangannya, misalnya

dihapuskannya perbudakan, kesetaraan

gender, dll

• Hukum kodrat sebagaimana zaman klasik dan

pertengahan tidak lagi dianggap bersifat

abadi, namun prinsip itu tetap ada, namun

memiliki kelonggaran untuk disesuaikan

(14)

POSITIVISME HUKUM

• Positivisme dalam pengertian modem adalah

suatu sistem filsafat yang mengakui hanya

fakta-fakta positif dan fenomena-fenomena

yang bisa diobservasi.

• Positivisme merupakan sebuah sikap ilmiah,

menolak spekulasi-spekulasi apriori dan

berusaha membangun dirinya pada data

pengalaman.

(15)

• Para positivis mengajarkan bahwa hukum positiflah yang merupakan hukum yang

berlaku;

• dan hukum positif disini adalah norma-norma yudisial yang dibangun oleh otoritas negara. • Positivisme menekankan pemisahan ketat hukum

positif dari etika dan kebijaksanaan sosial dan cenderung mengidentifikasikan keadilan

dengan legalitas, yaitu ketaatan kepada aturan-aturan yang ditentukan oleh negara.

(16)

Bentuk Positivisme Hukum

1. Positivisme yuridis

• Dalam perspektif positivisme yuridis, hukum dipandang sebagai suatu gejala tersendiri yang perlu diolah secara ilmiah.

• Tujuan postivisme yuridis adalah pembentukan struktur-struktur rasional sistem-sistem yuridis yang berlaku.

• Dalam praksisnya konsep ini menurunkan suatu teori bahwa pembentukan hukum bersifat

professional yaitu hukum merupakan ciptaan para ahli hukum.

(17)

Prinsip-prinsip positivisme yuridis adalah:

1. Hukum adalah sama dengan undang-undang,

Ini didasarkan pemikiran bahwa hukum muncul berkaitan dengan Negara, sehingga hukum yang benar adalah hukum yang berlaku dalam suatu Negara.

2. Tidak ada hubungan mutlak antara hukum dan moral. Hukum adalah ciptaan para ahli hukum belaka.

3. Hukum adalah suatu closed logical system .

Untuk menafsirkan hukum tidak perlu bimbingan norma sosial, politik dan moral melainkan cukup

disimpulkan dari undang-undang.

Tokohnya adalah : R. von Jhering dan John Austin

(18)

2. Positivisme sosiologis

• Dalam perspektif positivisme sosiologis,

hukum dipandang sebagai bagian dari

kehidupan masyarakat.

• Dengan demikian hukum bersifat terbuka bagi

kehidupan masyarakat. Keterbukaan tersebut

menurut positivisme sosiologis harus diselidiki

melalui metode ilmiah.

• Tokohnya adalah Auguste Comte (1789-1857)

yang menciptakan ilmu pengetahuan baru,

(19)

Positivisme Analitik

• Mendefinisikan hukum sebagai suatu aturan

yang ditentukan untuk membimbing makhluk

berakal oleh makhluk berakal yang telah

memiliki kekuatan mengalahkannya.

Sehingga karenanya hukum, yang dipisahkan

dari keadilan dan sebagai gantinya

didasarkan pada ide-ide baik dan buruk,

dilandaskan pada kekuasaan yang tertinggi

• Tokohnya adalah John Austin (1790-1859)

(20)

Pandangan Hukum Versi Austin

• Hukum adalah tiap -tiap undang-undang

positif yang ditentukan secara langsung atau

tidak Iangsung oleh seorang pribadi atau

sekelompok orang yang berwibawa bagi

seorang anggota atau anggota-anggota suatu

masyarakat politik yang berdaulat, dimana

yang membentuk hukum adalah yang

tertinggi.

(21)

Jenis-jenis Hukum Menurut Austin

I). Hukum Allah, merupakan suatu moral hidup daripada hukum dalam arti sejati.

2). Hukum manusia, yakni segala peraturan yang dibuat oleh manusia sendiri.

Hukum manusia dibedakan lagi menjadi:

a. Hukum yang sungguh-sungguh (properly so called). Hukum ini adalah undang-undang yang berasal dari suatu kekuasaan politik, atau peraturan-peraturan pribadi-pribadi swasta yang menurut undang-undang yang berlaku .

b. Hukum yang sebenarya bukan hukum (improperly so called) . Seperti peraturan -peraturan yang berlaku bagi suatu klub

olahraga, pabrik, dan sebagainya.

Peraturan-peraturan ini bukan hukum dalam arti yang

sesungguhnya, sebab tidak berkaitan dengan pemerintah sebagai pembentuk hukum.

(22)

Unsur Pembentuk Hukum

• (1) adanya penguasa (souvereighnity )

• (2) suatu perintah (command)

• (3) kewajiban untuk menaati (duty)

• (4) sanksi bagi mereka yang tidak taat (sanction ). • Dinyatakan sebagai hukum apabila memenuhi

keempat unsur tersebut

• Apabila tidak mengandung keempat unsur

tersebut maka bukanlah hukum positif tapi hanya sebagai moral positif

(23)

Should be Attentioned

Ajarannya tidak berkaitan dengan nilai baik-buruk, sebab penilaian ini berada di luar bidang hukum

Apa yang dimaksud kaidah moral, secara yuridis tidak penting bagi hukum, walau ada pengaruhnya bagi masyarakat

Hakikat hukum semata-mata adalah perintah

Masalah kedaulatan tidak perlu dipersoalkan, karena telah ada dalam kenyataan

Kurang/tidak memberikan tempat bagi hukum yang hidup dalam masyarakatHukum merupakan perintah dari

manusia

Tidak ada hubungan antara hukum yang berlaku dengan hukum yang seharusnya

Analisis hukum harus dibedakan dengan studi historis maupun sosiologis, atau penilaian kritis

(24)

Teori Hukum Murni

Tokohnya adalah Hans Kelsen

Menurut Kelsen, hukum harus dibersihkan dari anasir-anasir yang nonyuridis, seperti unsur sosiologis, politis, historis, bahkan etis.

Hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah laku manusia sebagai mahluk rasional.

Pengertian hukum menyatakan hukum dalam arti formalnya, yaitu sebagai peraturan yang

berIaku secara yuridis

Berusaha menjawab pertanyaan "apa hukum itu?" tetapi bukan pertanyaan "apa hukum itu

(25)

Positivisme Pragmatik

• Hukum menurut Positivisme Pragmatik, harus

ditentukan oleh fakta-fakta sosial yang berarti sebuah konsepsi hukum dalam perubahan terus menerus dan

konsep masyarakat yang berubah lebih cepat dibandingkan hukum

• Kaum Positivis Pragmatis mementingkan hukum seharusnya

• Bagi kaum positivis Analitis, hukum dipisahkan dari etika, sernentara kaum Positivis Pragmatis melekatkan makna penting kebaikan etik, tetapi esensi dari kebaikan

• Mempelajari hukum sebagai karya-karya dan fungsi-fungsinya bukan sebagai yang tertulis di atas kertas.

(26)

Sociological Jurisprudence

• Menurut aliran Sociological Jurisprudence ini, hukum yang abik haruslah hukum yang sesuai dengan yang hidup di

masyarakat. Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum positif (the positive law) dan hukum yang hidup

(the living law)

• Tokoh-tokoh aliran Sociological Jurisprudence antara lain adalah:

• Eugene Ehrlich (1862-1922): ia beranggapan bahwa hukum tunduk pada ketentuan-ketentuan social tertentu. Hukum tidak mungkin efektif, oleh karena ketertiban dalam

masyarakat didasarkan pengakuan sosial terhadap hukum, dan bukan karena penerapannya secara resmi oleh Negara. • Roscoe Pound (1870-1964): dengan teorinya bahwa hukum

adalah alat untuk memperbaharui (merekayasa) masyarakat (law as a tool of social engineering)

(27)

INTI PEMIKIRAN ALIRAN INI :

• Hukum yang baik adalah yang sesuai dengan

Hukum yang hidup di dalam masyarakat

• Hukum itu merupakan a tool of social

engineering (Hukum sebagai pranata sosial

atau hukum sebagai alat untuk membangun

masyarakat)

• Aliran ini memandang hukum sebagai

kenyataan, bukan sebagai Kaidah.

(28)

Positivisme

Sociological Jurisprudence

Sangat menjamin kepastian hukum. Sistematika hukum yang tersusun rapi

Hukum peka terhadap masyarakat Rasa keadilan masyarakat sangat dikedepankan

Penegakan hukum berpijak pada masyarakat

Tidak semua hukum lahir dari keinginan pihak yang berdaulat

Deskripsi hukum menjadi sangat kaku, sekalipun itu merugikan masyarakat banyak

Hukum hanya dimaknai sebagai sebuah aturan legal-formal belaka

Hukum dapat menjadi terlambat dari perkembangan masyarakat

kepastian hukum dinisbikan

mengandaikan tingkatan kesadaran hukum yang tinggi di dalam masyarakat definisi hukum menjadi cair

(29)

Utilitarianisme

• Utilitaianisme atau Utilisme adalah aliran yang

meletakan kemanfaatkan sebagai tujuan

utama hukum.

• Kemanfaatan disini diartikan sebagai

kebahagiaan

• faham ini pada akhirnya sampai pada

kesimpulan tujun hukum adalahmenciptakan

ketertiban masyarakat

(30)

Tokoh-tokoh Pendukung:

• Jeremy Bentham (1748-1832):

Manusia akan bertindak untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan mengurangi penderitaan.

Ukuran baik buruknya perbuatan manusia tergantung

kepada apakah perbuatan itu mendatangkan kebahagiaan atau tidak

Pemidanaan haruslah bersifat spesifik untuk tiap kejahatan Pemidanaan hanya bisa diterima apabila ia memberikan harapan bagi tercegahnya kejahatan yang lebih besar

(hedonistic utilitarianism)

Pembentuk Undang-undang hendaknya bisa melahirkan keadilan bagi individu sehingga mendatangkan kebahagiaan

(31)

• Jhon Stuart Mill (1806-1873): \

Menyatakan bahwa tujuan manusia adalah kebahagiaan.

Sumber dari kesadaran keadilan bukan terletak pada kegunaan namun pada rangsangan untuk mempertahankan diri dan perasaan simpati

Keadilan bersumber pada naluri manusia untuk menolak dan membalas kerusakan yang diderita, baik oleh diri sendiri atau siapapun yang

mendapat simpati dari kita

Hakikat keadilan mencakup semua pesyaratan

moral yang sangat hakiki bagi kesejahteraan umat manusia

(32)

• Rudolf von Jhering (1818-1892)

Tujuan hukum adalah untuk melindungi

kepentingan-kepentingan.

Dalam mendefinisikan “kepentingan” ia

mengikuti Bentham, dengan melukiskannya

sebagai pengejaran kesenangan dan

menghindari penderitaan

Hukum dibuat oleh negara atau dasar

kesadaran sepenuhnya untuk mencapai tujuan

tertentu

(33)

Mazhab Sejarah

• Friedrich Karl von savigny (1770-1861): menurutnya hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau

karena kebiasaan, tetapi karena perasaan keadilan yang terletak dalam jiwa bangsa itu.

• Puchta (1798-1846): sama dengan savigny, ia

berpendapat bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa bangsa yang bersangkutan.

• Henry Summer Maine (1822-1888): ia melakukan

penelitian untuk memperkuat pemikiran von Savigny, yang membuktikan adanya pola evolusi pada pembagi masyarakat dalam situasi sejarah yang sama.

(34)

Realisme Hukum

Dalam pandangan penganut Realisme, hukum adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan kontrol social.

Beberapa ciri realisme yang terpenting diantaranya:

a. Tidak ada mazhab realis; realisme adalah gerakan dari pemikiran dan kerja tangan hukum.

b. Realisme adalah konsepsi hukumyang terus berubah dan alat untuk tujuan-tujuan sosial, sehingga tiap bagian hrus diuji tujuan dan akibatnya.

c. Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum yang ada dan harusnya ada, untuk tujuan-tujuan studi.

d. Realisme tidak percaya pada ketentuan-ketentuan dan konsepsi-konsepsi hukum, sepanjang ketentuan-ketentuan dan konsepsi-konsepsi

hukum menggambarkan apa yang sebebarnya dilakukan oleh pengadilan-pengadilan dan orang-orang.

e. Realisme menekankan evolusi tiap bagian hukum dengan mengingatkan akibatnya.

(35)

• Menurut aliran ini, hukum tidak statis dan selalu bergerak secara terus menerus sesuai dengan perkembangan jamannya dan

dinamika masyarakat.

• Tujuan Hukum selalu dikaitkan dengan Tujuan Masyarakat, tempat hukum itu diberlakukan.

• Ilmu Hukum yang sesungguhnya dibangun dari studi tentang hukum dalam pelaksanaannya.

• Mereka menempatkan Hakim sebagi titik pusat perhatian dan penyelidikan hukum.

• Hal penting yang berpengaruh dalam pembentukan hukum adalah : 1. Logika

2. Kepribadian 3. Prasangka

4. Unsur-unsur lain di luar Logika .

Aliran ini berpengaruh dalam sejarah hukum Inggris dan Amerika yang menunjukkan pengaruh faktor-faktor politik, ekonomi, kualitas

(36)

Realisme Amerika

Sumber hukum utama aliran ini adalah putusan hakim, semua yang dimaksud dengan hukum adalah putusan hakim.

Hakim lebih sebagai penemu hukum daripada pembuat

hukum yang mengandalkan peraturan perundang-undangan.

Tokoh-tokoh utama realisme amerika yaitu:

Charles Sanders Peirce (1839-1914): ia adalah orang pertama

yang memulai pemikiran pragmatism, dimana menyangkal kemungkinan bagi manusia untuk mendapat suatu

pengetahuan teoritis yang benar.

John Chipman Gray (1839-1915): ia menyatakan bahwa

disamping logika sebagai faktor penting pembentukan perundang-undangan, unsur kepribadian, prasangka, dan faktor-faktor lain yang tidak logis memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan hukum

(37)

• Oliver Wendell Holmes (1841-1935): ia

berpendapat bahwa pikiran-pikiran tentang apa yang akan diputuskan oleh pengadilan itulah yang dimaksud dengan hukum.

• William James (1842-1910): menurutnya

pragmantisme adalah nama baru untuk beberapa pemikiran yang sama, yang sebenarnya juga

positivis.

• John Dewey (1859-1952): inti ajaran Dewey adalah bahwa logika bukan berasal dari

kepastian-kepastian dari prinsip-prinsip teoritis, seperti silogisme, tetapai suatu studi tentang kemungkinan-kemungkinan.

(38)

Realisme Skandinavia

Tokoh-tokoh utama antara lain adalah:

• Axel Hagerstrom (1868-1939): ia menyatakan bahwa hukum sehrusnya di selidiki dengan bertitik tolak pada data empiris, yang dapat ditemukan dalam perasaan piskologi.

• Karl Olivecrona (1897-1980): menurutnya adalah keliru untuk menganggap hukum sebagai perintah dari

seseorang manusia, sebab tidak mungkin ada manusia yang dapat memberikan semua perintah terkandung dalam hukum itu.

• John Rawls (lahir 1921): ia mengembangkan

pemikirannya tentang masyarakat yang adil dengan teori keadilanya yang dikenal pula dengan teori posisi asli.

(39)

Pengembangan Aliran Pragmatic Legal Realism di Indonesia

• Mochtar Kusumaatmadja mengembangkan teori hukum pembangunan. • Pengembangannya lebih luas, karena beberapa hal, yaitu :

1 Lebih menonjolnya perundang-undangan dalam proses pembaharuan hukum di Indonesia, walaupun yurisprudensi juga memegang peranan. Berlainan dengan keadaan di Amerika di mana pembaharuan hukum banyak dipengaruhi oleh keputusan-keputusan pengadilan, khususnya keputusan Supreme Court sebagai mahkamah tertinggi.

2 Sikap yang menunjukkan terhadap kenyataan masyarakat yang menolak aplikasi “mechanistis” daripada konsepsi “law as tool of social

engineering”. Aplikasi kata tool akan mengakibatkan hasil yang tidak

(40)

lanjutan

Dalam pengembangannya di Indonesia, konsepsi hukum sebagai sarana pembaharuan dipengaruhi pula oleh

pendekatan-pendekatan Filsafat Budaya dan Pendekatan

Policy Oriented dari Lasswell dan Mc Dougal.

3 Apabila dalam pengertian “hukum” termasuk pula hukum internasional, maka Indonesia sudah menjalankan asas Hukum sebagai Alat pembaharuan.

Misalnya;

- Perombakan hukum di bidang pertambangan - Perkembangan di bidang hukum laut

(41)

Freirechtslehre(Ajaran Hukum Bebas )

Freirechtslehre merupakan penentang paling keras Positivisme Hukum.

Aliran Hukum Bebas berpendapat bahwa hakim mempunyai tugas menciptakan hukum.

Penemu hukum yang bebas tugasnya bukanlah menerapkan undang-undang, tetapi menciptakan penyelesaian yang tepat untuk peristiwa konkret, sehingga peristiwa-peristiwa berikutnya dapat

dpecahkan oleh norma yang diciptakan oleh hakim.

(42)

FREIRECHTSLEHRE

• Menurut aliran ini UU bukan merupakan alat utama tetapi sebagai alat bantu untuk memperoleh pemecahan yang tepat menurut hukum dan yang tidak perlu harus sama dengan

penyelesaian undang-undang.

• Hukum pada dasarnya adalah the product of official activity. Meskipun demikian pembentukan hukum oleh hakim lebih sering terjadi.

• Hakim harus dapat menemukan dan menciptakan hukum, bukan hanya menerapkan UU dalam menyelesaikan sengketa hukum ( the discretion thesis)

• Keputusan hakim banyak dipengaruhi oleh pertimbangan

politik dan moral dan bukan pertimbangan hukum ( influenced

by the judge’s political and moral confiction, not by legal consideration)

Referensi

Dokumen terkait

pengetahuan hasil penyuluhan pendewasaan usia perkawinan (PUP) pada remaja. di SMPN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intellectual capital terhadap kinerja penjualan melalui inovasi produk sebagai variabel intervening pada UKM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kota Jambi menempati peringkat pertama dalam kinerja pembangunan secara keseluruhan, diikuti oleh dari Tanjab Barat dan

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Riley dan Skirrow (1975) dalam Wenno (2007) bahwa proses geofisik sangat mempengaruhi masuknya nutrien dari darat melalui aliran sungai

Nilai perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar kepemilikan institusional salah satunya adalah apabila kepemilikan

aktivasi tambahan berupa strontium klorida 50 mM dapat memberi dukungan yang nyata terhadap pembentukan 2PN pada oosit domba yang diinjeksi melalui metode ICSI dengan spermatozoa

Jenis perawatan infertilitas, bila didasarkan pada kualitas semen/sperma ditetapkan bahwa bila konsentrasi sama atau di atas 20 juta/mL, motilitas (a + b) di atas atau sama dengan

kelas dengan hanya dengan ceramah, media yang digunakan berupa modul dan papan tulis, suasana belajar yang cenderung serius, kurangnya konsentrasi siswa yang