• Tidak ada hasil yang ditemukan

COMMUNITYCENTER DI BSD CITY - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "COMMUNITYCENTER DI BSD CITY - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

106 ALMESA YULI HASYYATI – L2B 008 007

COMMUNITY CENTERdi BSD City

(Penekanan Desain GREEN ARCHITECTURE) TA-118

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

4.1KESIMPULAN

Dengan melihat uraian yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengadaan Community Center merupakan faktor yang penting dalam upaya menyediakan

suatu fasilitas rekreatif dan edukatif yang dapat menggabungkan berbagai komunitas atau

masyarakat di BSD City.

2. Tinjauan aspek perencanaan dan perancangan studi banding di The Club Graha Padma

Semarang, Arcadia Clubhouse Mega Residence Semarang, dan Clubhouse Graha Wahid serta

Kitsilano Community Center Vancouver, dan Palo Verde Library and Maryvale Community

Center Arizona sebagai bangunan yang memiliki karakteristik yang sama dengan bangunan

yang direncanakan, dijadikan sebagai salah satu pedoman perencanaan dan perancangan.

3. Terdapat 6 kriteria penilaian Green Architecture, yaitu appropriate site development,energy

efficiency metering, water conservation, material resource and cycle, indoor health and

comfort, dan building environmental management.

4.2BATASAN

Agar dapat memecahkan masalah secara proporsional dalam merencanakan dan merancang

Community Center di BSD City, diperlukan batasan-batasan yang jelas, yaitu:

1. Karena Kota Tangerang belum memiliki peraturan-peraturan daerah seperti RTRW, maka

saat ini masih peraturan yang digunakan masih mengacu pada peraturan kota induknya

yaitu Kota Tangerang, sehingga RTRW Kota Tangerang yang dijadikan pedoman dalam

perencanaan.

2. Data-data yang tidak dapat didapatkan dibuat asumsinya dengan mengacu kepada data lain

yang relevan dan hasil studi literatur.

3. Disiplin ilmu lain yang tidak berhubungan dengan proses perencanaan tidak dibahas.

4. Lokasi perencanaan dipilih berdasarkan potensi yang ada di BSD City, yaitu dipilih lokasi

yang dekat pusat keramaian (kampus SGU dan Prasetiya Mulya) dan lokasi berada di

wilayah pusat bisnis dan perumahan.

5. Pendekatan perancangan disain yang diterapkan pada Community Center ini adalah konsep

(2)

107 ALMESA YULI HASYYATI – L2B 008 007

COMMUNITY CENTERdi BSD City

(Penekanan Desain GREEN ARCHITECTURE) TA-118

sekali karena rancangan ini berupa fasilitas publik yang selain bersifat edukatif juga bersifat

rekreatif yang sangat erat hubungannya dengan lingkungan yang amat membutuhkan

keasrian lingkungan sekitarnya sehingga pengunjung dapat melepas penat dan menikmati

setiap berkegiatan di dalamnya.

6. Diantara 6 kriteria penilaian Green Architecture, salah satu kriterianya yaitu aspek

appropriate site development menjadi penekanan Green Architecture pada Community

Center, dimana terdapat 8 poin yang menjadi pertimbangan di dalamnya, diantaranya basic

green area, site selection, community accesibility, public transportation, bicycle, site

landscaping, micro climate, dan storm water management. Penerapan yang akan ditonjolkan

dalam desain diantaranya penggunaan material bambu, pengadaan jalur dan parkir sepeda,

serta penerapan storm water management.

7. Community Center yang dibangun di BSD City ini adalah Community Center berskala lokal

(skala kota) dengan mempertimbangkan lokasi dan keadaan sosial di BSD City.

4.3ANGGAPAN

Anggapan yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan adalah:

1. Dalam mendirikan Community Center di BSD City, tapak terpilih dianggap tidak ada elemen Iainnya yang mengganggu. Serta tidak ada masalah dengan status tanah atau pembebasan

lahan. Untuk bentuk dan luasan tapak yang direncanakan juga dianggap tidak ada masalah.

2. Community Center yang direncanakan merupakan bangunan tunggal (single building)

dengan penataan landscape yang terkonsep dan tetap memiliki unity dengan lingkungan

sekitar.

3. Tanah pada tapak terpilih dianggap mempunyai daya dukung tanah yang cukup kuat untuk

dibangunnya Community Center di Semarang.

4. Kontur pada tapak dianggap datar.

Referensi

Dokumen terkait

“Terima kasih atas masukannya pak, natinya akan saya perbaiki lagi dalam revisi”.. Memberikan Komentar dan

kuat untuk pembangunan Rusunawa Kodam IV/Diponegoro. 4) Utilitas lingkungan dan fasilitas umum pada tapak dianggap telah tersedia. 5) Cara mendapatkan unit satuan rumah susun

Berdasarkan hasil analisa pemilihan tapak pada bab sebelumnya, maka tapak yang terpilih untuk Semarang Orthopedic and Medical Rehabilitation Hospital adalah tapak alternative 1

tanah, batas-batas site disesuaikan dengan luasan kebutuhan lahan. Daya dukung tanah pada site terpilih dianggap

Dalam kurun waktu 10 tahun sampai tahun 2021 dianggap tidak terjadi perubahan yang drastis. pada kondisi lokasi

Dana untuk pembangunan Youth Center yang direncanakan telah dianggap telah tersedia dan. sesuai dengan program perencanaan

Membuat City Hotel yang tidak hanya dapat menampung para wisatawan yang berkunjung, namun juga mampu menjadi icon baru di kota Bandung.

Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang hotel, standar-standar mengenai hotel dan city hotel sebagai salah satu jenis dari hotel yang ada di dunia,