ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN SERANG
2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
STATISTIK
DAERAH
KABUPATEN
SERANG
2015
Katalog BPS : 1101002.3604
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 28Halaman + iv
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis
Diterbitkan oleh :
Badan Pusat Sta s k Kabupaten Serang
Boleh diku p dengan menyebut sumbernya
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
KATA
PENGANTAR
KEPALA
BPS
KABUPATEN
SERANG
Publikasi Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Sta s k Kabupaten Serang. Publikasi berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Serang yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Serang.
Publikasi Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi publikasi sta s k yang sudah terbit secara ru n se ap tahun. Berbeda dengan publikasi‐ publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis dan penyajian (tampilan).
Materi yang disajikan dalam Sta s k Daerah Kabupaten Serang 2015 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Serang yang diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/sumber data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
Penghargaan dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini. Kepada para pengguna diharapkan saran dan kri k yang bersifat konstruk f untuk penyempurnaan publikasi ini pada masa yang akan datang.
Serang, Oktober 2015 Kepala BPS Kabupaten Serang ,
Ir. Indra Warman
NIP. 19631019 199003 1 001
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
DAFTAR
ISI
1. Geografi ………. 1
2. Pemerintahan………. 2
3. Penduduk……….. 4
4. Ketenagakerjaan……….. 6
5. Pendidikan……… 8
6. Kesehatan….……… 10
7. Perumahan.………. 11
8. Pembangunan Manusia……….. 12
9. Hotel dan Pariwisata ……… 13
10. Pertanian ………. 14
11. Pertambangan dan Energi ……… 18
12. Industri ……….. 19
13. Perdagangan ………. 20
14. Transportasi dan Komunikasi ………. 21
15. Perbankan dan Investasi ……… 22
16. Pendapatan Regional ……….. 23
17. Lampiran Tabel ……….. 24
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Sumber : Pemkab Serang
Keadaan Geografis dan Iklim
Kabupaten Serang, Tahun 2014
abupaten Serang merupakan kabupaten yang terletak di bagian barat laut Provinsi Banten. Letaknya ± 70 Km dari Kota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten
Serang sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang. Sebelah mur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda.
Secara keseluruhan, luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467,35 km2. Berdasarkan keadaan topografinya
sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah dengan ke nggian kurang dari 500 m dan terdapat pula pegunungan (antara 0 s.d 1.778 m di atas permukaan laut) yang terletak di perbatasan Kabupaten Pandeglang. Terdapat 17 buah pulau kecil, dengan pulau sangiang dan pulau tunda yang terkenal dengan objek wisatanya. Sungai terpanjang adalah sungai ciujung dengan panjang 56.625 km dan danau terluas adalah Situ Rawa Danau dengan luas 1300 ha.
Suhu Udara di Kabupaten Serang selama tahun 2014 berkisar antara 23,6— 32,2 °C, dengan kelembaban udara maksimal 81 %. Hujan turun dise ap bulannya dengan jumlah hari dan curah hujan dalam setahun masing‐masing 182 hari dan 90.3 mm.
GEOGRAFI
Lebih sejuk, lebih lembab dan lebih sering hujan
Kondisi Iklim selama tahun 2014 di Kabupaten Serang lebih sejuk, lebih lembab dan lebih sering hujan dibandingkan tahun 2013, hal ini ditandai dengan suhu yang lebih rendah, kelembaban yang lebih nggi dan hari hujan yang lebih banyak.
Peta Wilayah Administrasi
Kabupaten Serang
Keadaan Geografis Satuan Nilai
Luas Wilayah km2 1467.35
Jumlah Pulau Kecil buah
Kondisi Iklim Satuan 2013 2014
Suhu rata‐rata °C 27.4 27.2
Kelembaban
maksimal % 81 81
Hari hujan Hari 196 182
Curah hujan mm 214.4 90.3
17
Sungai Terpanjang
(Ciujung) km 56.625
Danau/Waduk/Rawa
Terluas ( Situ Rawa Danau)
ha 1.300
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Sta s k Pemerintahan Kabupaten Serang
2013‐2014
Wilayah Administrasi 2013 2014
Kecamatan 29 29
Desa 326 326
Kelurahan ‐ ‐
Jumlah PNS Pemerintah
Kabupaten Serang
Laki‐laki 6.778
(58,32 %) 6 295
(54,67%)
Perempuan 4.844
(41,68)
5 220 (45,33%)
Total 11.622
(100,00)
11 515 (100,00)
‐ Perkotaan 72 72
‐Perdesaan 254 254
ecara administra f Kabupaten Se‐ rang terbagi menjadi 29 Kecama‐ tan. Banyaknya desa di Kabupaten Serang tahun 2014 adalah 326 desa. Berdasarkan klasifikasi perdesaan
dan perkotaan, klasifikasi daerah masih
didominasi oleh desa perdesaan yakni sebanyak 254 desa sedangkan 72 desa merupakan desa perkotaan.
Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS sebagai aparatur Negara yang mela‐ yani masyarakat jumlahnya mengalami penurunan sebesar 0.92 % disbanding ta‐ hun 2014. Hal ini dikarenakan dak sebandingnya tambahan formasi pegawai baru dengan yang pension pada tahun 2014. Dari sisi gender, Secara umum pada tahun 2014 ASN pada Pemerintah Kabu‐ paten Serang didominasi oleh pegawai laki‐laki yakni sebesar 54.67 %.
Jika dilihat dari sebaran PNS menurut kepangkatan, maka PNS pada Pemerintahan Kabupaten Serang didominasi oleh pegawai dengan pangkat/ golongan III, hal ini sejalan dengan ke‐ bijakan penerimaan CPNS yang dominan dengan pendidikan Sarjana (DIV dan S1)
PEMERINTAHAN
Jumlah ASN atau PNS Daerah berkurang 0,92 persen.
PNS Kabupaten Serang pada tahun 2014 terdiri dari 54,67 persen PNS laki‐ laki dan 45,33 PNS perempuan
Sumber : BKD Kabupaten Serang
Jumlah PNS Kabupaten Serang Berdasarkan
Golongan 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Serang
Menurut Fraksi, 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
ntuk menjalankan roda pemerintahan dalam rangka melayani kebutuhan masyara‐ kat pemerintah daerah harus membuat Anggaran Pendapatan dan Be‐ lanja yang ditetapkan untuk kurun satu tahun. Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Serang mengelola anggaran sebesar Rp 2.012,07 milyar rupiah, me‐ ningkat sebesar 13,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Sumber anggaran di‐ peroleh dari pendapatan asli daerah Rp 464,33 milyar (20,75%), dana perim‐ bangan yang terdiri dari dana bagi hasil pajak, DAU, dan DAK merupakan penyumbang terbesar Rp 1.108,84 milyar (51,53%). Sementara Lain‐lain pendapa‐ tan yang sah sebesar Rp 438,90 milyar (15,50%). Jumlah anggaran tersebut yang dibelanjakan mencapai Rp 1.909,37 milyar yang terdiri dari belanja dak langsung Rp 985,25 milyar (51,60%) dan belanja lang‐ sung Rp 924,11 milyar (48,40%).
Jumlah Wakil rakyat Kabupaten Serang berjumlah 50 orang dimana yang mempunyai kursi paling banyak berasal dari partai Golkar sebanyak 9 orang . Ke‐ terwakilan perempuan yang duduk di DPRD masih sedikit hanya 8 kursi atau sekitar 16 persen masih jauh di bawah 30 persen kuota yang telah ditetapkan sesuai Pasal 8 bu r d UU No. 10/2008.
Realisasi APBD Kabupaten Serang
2013‐2014 (Milyar Rp)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka,2015
PEMERINTAHAN
Pendapatan daerah meningkat 13,9 persen
APBD Kabupaten Serang meningkat dari tahun 2013 sebesar Rp 1 766,52 milyar menjadi Rp 2 012,07 milyar pada tahun 2014
Uraian 2013 2014
Pendapatan 1 766,52 2 012,07
‐Pendapatan Asli Daerah 417,68 464,33
‐Dana Perimbangan 1 036,91 1 108,84
‐Lain‐lain Pendapatan
Daerah yang Sah 311,93 438,90
Belanja 1 706,38 1 909,37
‐Belanja Tidak Langsung 902,60 985,25
‐Belanja Langsung 803,77 924,11
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ada tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Serang mencapai 1.463.094 orang, naik 0.83 persen dari tahun 2013 sebesar 1.450.894 orang. Terdiri dari 50,72 persen berjenis kelamin laki‐laki dan 49,28 persen berjenis kelamin perempu‐ an. Dari total penduduk Provinsi Banten total penduduk Kabupaten Serang men‐ capai 12,53 persen. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten, Kabupaten Serang merupakan wilayah dengan penduduk terbanyak keempat setelah Kabupaten Tangerang (27,91persen), Kota Tangerang (17,10 per‐ sen). Dan Kota Tangsel (12,77 persen).
Tingkat kepadatan penduduk mencapai 995 penduduk per kilometer persegi. Dengan kata lain, untuk se ap satu kilometer persegi wilayah Kabupaten Serang dihuni sekitar 995 penduduk. Sex ra o sebesar 103 yang menunjukan bahwa jumlah penduduk laki‐laki lebih banyak dari perempuan.
Rasio ketergantungan dapat mem‐ berikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Penduduk usia
produk f di Kabupaten Serang berjumlah 963.843 atau 65,87 persen. Dengan De‐ pendency ra o sebesar 51,79 berar secara rata‐rata se ap 100 penduduk usia produk f di Kabupaten Serang akan menanggung beban sebanyak 52 penduduk usia dak produk f.
Piramida Penduduk Kabupaten Serang 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Indikator Kependudukan Kabupaten Serang
2013‐2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
PENDUDUK
Terbesar keempat di Provinsi Banten
Kabupaten Serang merupakan kabupaten yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat setelah Kabupaten Tangerang , Kota Tangerang dan Kota Tangsel
.
Uraian 2013 2014
Jumlah
Penduduk 1 450 894 1 463 094
‐laki‐laki 736 297 742 298
‐Perempuan 714 597 720 796 Kepadatan
Penduduk 989 995 Sex Ra o 103 103 Rata‐rata ART 4 4 Rasio
Ketergantungan 52,16 51,50
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ecamatan Cikande merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kabupa‐ ten Serang, yaitu mencapai 95.773 jiwa. Sebaliknya Kecamatan Gunungsari dengan total penduduk 20.188 jiwa adalah kecamatan dengan penduduk yang paling sedikit. Kecamatan Cikande merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak disebabkan karena kecamatan ini merupakan salah satu dae‐ rah kawasan industri di Kabupaten Serang yang memungkinkan untuk menjadi faktor penarik terjadinya imigrasi masuk.
Dilihat keterbandingan antara total penduduk dengan luas wilayahnya, daerah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Ciruas yang merupakan ibukota Kabupaten Serang dengan ngkat kepadatan penduduk 2.153 penduduk per kilometer persegi. Sebaliknya Kecamatan Gunungsari merupakan daerah yang paling jarang penduduknya, yakni 415 penduduk per kilometer persegi.
Berdasarkan rasio jenis kelamin, hanya Kecamatan Kibin (yang juga kawasan industri) yang memiliki sex ra o penduduk dibawah 100 yaitu 69 yang berar ter‐ dapat 69 penduduk laki‐laki untuk se ap 100 penduduk perempuan.
Indikator Kependudukan Kabupaten
Serang Menurut Kecamatan 2014
PENDUDUK
Terbanyak penduduknya tetapi bukan yang terpadat
Kecamatan Cikande adalah kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, akan tetapi yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Ciruas yang mencapai 2.153 penduduk per kilometer persegi.
Kecamatan Penduduk Kepadatan
Penduduk Sex Ra o
Cinangka 55 605 499 108
Padarincang 63 988 646 106
Ciomas 38 692 797 106
Pabuaran 39 632 501 107
Gunungsari 20 188 415 108
Baros 53 488 1 214 110
Pe r 52 287 1 114 101
Tunjung Teja 40 604 1 027 103
Cikeusal 67 658 767 101
Pamarayan 50 914 1 215 103
Bandung 31 850 1 265 104
Jawilan 54 696 1 404 106
Kopo 50 248 1 124 105
Cikande 95 773 1 895 104
Kibin 70 115 2 092 69
Kragilan 76 290 2 100 104
Waringinkurung 43 061 840 105
Mancak 45 129 610 108
Anyar 53 315 938 105
Bojonegara 43 304 1 429 105
Pulo Ampel 35 559 1 092 105
Kramatwatu 91 069 1 874 105
Ciruas 74 252 2 153 103
Pontang 40 243 693 109
Carenang 34 561 1 054 103
Binuang 28 533 1 090 101
Tirtayasa 39 433 612 108
Tanara 38 479 781 106
Lebak Wangi 34 128 1 076 108
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2008‐2014
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten
Serang , 2008‐2014 pendudukenduduk usiayang kerjaberumur adalah 15
tahun ke atas. Pada tahun 2014 penduduk pada kelompok ini mencapai 1.015.683 jiwa. Dari keseluruhan kelompok penduduk pada usia tersebut, ngkat par sipasi angkatan kerja sebesar 61,28 persen atau dari 100 penduduk usia kerja, 61 orang diantaranya ak f secara ekonomi. Tingkat par sipasi tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebe‐ lumnya.
Kondisi pasar tenaga kerja Kabupaten Serang pada tahun 2014 dak sebaik tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan ngkat kesempatan kerja 85,24 persen turun dibanding tahun 2013 yang mencapai 86,31 persen. Hal ini berar bahwa kegiatan perekonomian di Kabupaten Se‐ rang hanya mampu menyerap 85,24 persen dari total tenaga kerja yang ada di Kabupa‐ ten Serang.
Tahun 2014 Tingkat Penggangguran Terbuka/TPT di Kabupaten Serang meningkat dari 13,69 persen pada tahun 2013 menjadi 14,76 persen di tahun 2014. Hal ini memberikan gambaran bahwa dari 100 orang yang ada di pasar kerja, sekitar 15 orang diantaranya dak memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran di Kabu‐ paten Serang termasuk nggi di Provinsi Banten yang perlu mendapatkan perha an dari Pemerintah Daerah dan pihak swasta atau lainnya.
KETENAGAKERJAAN
Tingkat Pengangguran Terbuka meningkat
Tingkat Pengangguran Terbuka/ TPT Kabupaten Serang pada tahun 2014 sebesar 14,76 persen lebih nggi dibanding tahun 2013 yang besarnya 13,69 persen.
Uraian 2013 2014
Penduduk
Usia Kerja 996 979 1.015.683 Angkatan
Kerja 589 320 622.428
‐Penduduk
bekerja 508 633 530.551
‐Penganggur 80 687 91.877
TPAK
(persen) 59,11 61,28 Penduduk
bekerja (persen)/TKK
86,31 85,24
TPT (persen) 13,69 14,76
2012
1 036 160
669 029
582 314 86 715
64,57
87,04
12,96
Sta s k Ketenagakerjaan
Kabupaten Serang 2012‐2014
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2012‐2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ila diperha kan berdasarkan komposisinya, penyerapan tena‐
ga kerja sektor pertanian merupakan sektor yang paling
banyak menyerap tenaga kerja di Kabu‐ paten Serang yaitu sebesar 33,03 persen. Disusul kemudian sektor industri pen‐ golahan sebesar 21,94 persen, lalu sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,88 persen. Kondisi tersebut sesuai, jika dilihat dari nilai tambah (PDRB) yang dihasilkan dari ke ga sektor tersebut memberikan share yang besar. Sementara itu sektor jasa‐jasa menyerap tenaga kerja sebesar 11,69 persen dan sektor lainnya 12,46 persen.
Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku, se ap tenaga kerja rata‐ rata menghasilkan 98,51 juta rupiah per tahun. Nilai produk vitas yang dihasilkan dari tahun 2008‐2014 cenderung meningkat.
Peningkatan produk vitas tenaga kerja selaras dengan adanya peningkatan Upah Minimum Kabupaten/UMK yang se ap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 Upah Minimum Kabupaten Serang mengalami pe‐ ningkatan yang sangat signifikan yaitu
sebesar 22,96 persen, lebih nggi dibanding rata‐rata Upah Minimum Provinsi Banten yang hanya Rp 1.170.000.
Komposisi Lapangan Pekerjaan Penduduk
Usia Kerja Yang Bekerja, Agustus 2014
Produk vitas Tenaga Kerja Kabupaten
Serang 2008‐2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
KETENAGAKERJAAN
UMK meningkat signifikan
Pada tahun 2014 Upah Minimum Kabupaten /UMK Serang mencapai Rp 2 .700.000 meningkat 22,96 persen dari tahun 2013
Sumber : BPS, Hasil Olah Sakernas 2014
Sumber : BPS, data diolah
Sta s k Upah Minimum Kabupaten
(UMK) 2012‐2014
Uraian 2012 2013 2014
UMK 1 410 000 2 080 000 2 700 000
Kenaikan (%) 32,21 22,96
Pertanian 33,03% Industri Pengolahan 21,94% Perdagangan,
Hotel dan Restoran
20,88% Jasa‐jasa
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Indikator Pendidikan Kabupaten Serang
2013‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
endidikan merupakan kebutuhan hidup mendasar disamping kesehatan. Karena itu satu indi‐ kator dalam menentukan kuali‐ tas pembangunan manusia adalah pen‐ didikan. Rata lama sekolah penduduk Ka‐ bupaten Serang tahun 2014 adalah 6,69 atau meningkat sebesar 0,01 % dibanding tahun 2013. Ar nya ratarata lama me‐ nyelesaikan pendidikan kelas 6 SD hingga kelas 1 SMP.
Sedangkam Angka harapan lama sekolah tahun 2014 sebesar 12,35 bagi anak yang lahir pada tahun 2014 diharap‐ kan dapat menyelesaikan sekoahnya sela‐ ma 12,35 tahun atau setara dengan mengiku pendidikan di perguruan nggi hingga semester 1.
Angka Par sipasi Kasar ( APK ) ada‐ lah indikator untuk mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
Angka par sipasi kasar pada jenjang SMU memberikan gambaran bahwa ban‐ yaknya anak yang menerima pendidikan pada jenjang SMU hanya mencapai 64,87 %, ar nya jumlah murid SMU yang ada merupakan 65 % anak berusia 16‐18 ta‐ hun. Sedangkan 35 % lainnya dak melanjutkan sekolah atau bekerja.
PENDIDIKAN
Akses pendidikan bertambah, kualitas penduduk meningkat
Kualitas penduduk Kabupaten Serang meningkat cukup pesat, terlihat dari meningkatnya Angka Harapan Lama Sekolah (EYS ) dan angka rata‐rata lama sekolah
Uraian 2013 2014
Kualitas Pendidikan Penduduk
‐ Angka harapan lama sekolah 12,09 12,35
‐Rata‐rata lama sekolah (tahun) 6,65 6,69
Angka Par sipasi Kasar (persen)
‐Usia 7‐12 Tahun 98,96 99,78
‐Usia 13‐15 Tahun 90,84 96,61
‐Usia 16‐18 Tahun 58,25 64,87
Rata‐rata Lama Sekolah Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ualitas pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitas, dimana keberadaan fasilitas ter‐ sebut dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Pada tahun 2013 untuk semua fasilitas pendidikan yang tersedia jumlahnya mengalami pening‐ katan dibanding tahun sebelumnya. Ter‐ dapat 616 sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 112 TK, 725 SD, 184 SLTP dan 135 SLTA/Sederajat. Selain yang dikelola oleh Dinas Pendidikan terdapat juga fasili‐ tas pendidikan atau sekolah yang dikelola oleh Kementrian Agama yaitu 119 Madrasah Ib daiyah (MI) yang setara SD, 61 Madrasah Tsanawiyah setara SLTP dan 73 Madrasah Aliyah setara dengan SLTA.
Selain jumlah sekolah, salah satu indikator kecukupan fasilitas pendidikan adalah berdasarkan rasio murid‐guru. Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar tahun 2014 rasio murid‐guru sebesar 20 ar nya seorang guru rata‐rata mengajar 20 murid, ,pada jenjang SLTP rasio murid‐ guru sebesar 18 ar nya seorang guru rata‐ rata mengajar 18 murid. Sementara itu rasio murid‐guru pada jenjang SLTA/ Sederajat sebesar 11 ar nya seorang guru rata‐rata mengajar 11 murid. Rasio yang ideal menurut Suryadarma (2005) adalah 25, berar untuk semua jenjang pendidikan baik SD. SLTP dan SLTA/ Sederajat sudah op mal.
Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta
Menurut Tingkat Pendidikan
di Kabupaten Serang 2014
Sumber : Kab. Serang Dalam Angka 2015
PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan semakin membaik
Sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Serang cukup memadai hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah sekolah dan nilai rasio murid
‐guru untuk semua jenjang pendidikan yang op mal
Uraian 2014
PAUD 616
TK 112
SD 725
SLTP 184
SLTA/SEDERAJAT 135
2013 686 106 725 181 135
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Rasio Murid‐Guru di Kabupaten Serang 2014
SD SMP SMA
Indikator Kesehatan Kabupaten Serang
2013‐2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
KESEHATAN
Capaian di bidang kesehatan semakin membaik
Walaupun Angka Harapan Hidup(AHH) meningkat, tetapi angka kesakitan juga meningkat. .
Uraian 2013 2014
AHH (tahun) 63,03 63,09
Angka Kesakitan ( % ) 30,36 30,48
Rata‐rata lama sakit (hari) 5,68 5,76
Rasio Sarana Kesehatan ( % ) 13,67 13,79
Rasio Tenaga Kesehatan ( % ) 0,82 0,84
Rasio Kunjungan ke Faskes. ( % ) 0,78 0,80
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka, 2015
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
di Kabupaten Serang 2014
esehatan adalah salah satu indi‐ kator dalam pengukuran indek pembangunan manusia, yang merupakan salah satu kebutuhan hidup yang mendasar. Angka Harapan Hidup (AHH) menunjukkan perkiraan usia seseorang dihitung sejak ia dilahirkan
.
AHH Kabupaten Serang Tahun 2014 sebe‐ sar 63,09 tahun, ar nya seseorang yang dilahirkan pada tahun 2014 diharapkan dapat hidup hingga berumur 63 tahun.Rasio sarana kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten serang sebesar 13,79 %, hal ini menunjukan se ap sarana kesehatan dapat melayani sebanyak 140.000 orang. Namun sarana kesehatan ini didominasi oleh Posyandu yakni sebanyak 1.513 unit.
Rasio kunjungan ke fasilitas kesehatan menunjukan rata‐rata jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan, karena seseorang yang mengeluh sakit dapat berkunjung lebh dari sekali, maka kunjun‐ gan dak terbatas pada upaya kura f melainkan untuk upaya prefen f.
Rasio kunjungan ke fasilitas kesehatan pada tahun 2014 di Kabupaten Se‐rang sebesar 0,80 % ar nya rata‐rata pasien berkunjung untuk berobat hanya sekali ke tempat fasilitas kesehatannya.
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ndikator kesejahteraan rakyat salah satunya adalah perumahan, dimana rumah dengan lingkungan yang nya‐ man merupakan Kebutuhan pokok manusia, sebanyak 87,50 persen rumah tangga di Kabupaten Serang telah mem‐ ilIki rumah sendiri, ar nya kemampuan ekonomi masyarakat mulai membaik , hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang sebesar 6,73 %.
Proporsi rumah tangga yang men‐ huni rumah dengan atap dari genteng sebesar 93,68 % yang ar nya secara umum kondisi bangunan tempat nggal semakin baik,
Indikator kesejahteraan lainnya ada‐ lah, semakin membaiknya pola hidup sehat, Sementara itu, untuk terjaganya kualitas hidup, fasilitas perumahan seper tempat buang air besar. Fasilitas yang di‐ miliki sendiri sebesar 56 %, sedangkan yang masih buang air besar di kebun / sawah nggal 1 %, ar nya pengetahun masyarakat tentang hidup bersih sudah membaik.
*** Tahukah anda
Pemerintah Kabupaten Serang tahun 2014 membangun MCK Komunal sebanyak 11 unit dan akan ditambah lagi pada tahun 2015 sebanyak 54 unit.
Sta s k Perumahan Kabupaten Serang
2013‐2014
Uraian 2013
( % )
2014
( % )
Rumahtangga menempa rumah
milik sendiri 87,20 87,50
Rumahtangga menempa rumah
dengan lantai terluas bukan tanah 90,42 97,91
Rumahtangga menempa rumah
dengan atap dari beton/genteng 93,56 93,68
Rumahtangga menempa rumah dengan dinding terluas dari tem‐ bok
84,49 85,07
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Prosentase Rumah Tangga menurut
penggunaan fasilitas tempat buang air
besar di Kabupaten Serang ,2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
PERUMAHAN
Tingkat kesejahteraan penduduk meningkat
Periode 2014 jumlah rumahtangga di Kabupaten Serang yang memiliki rumah sendiri meningkat mencapai 87,5 persen dari total rumahtangga, disamping itu kualitas rumah yang ditempa juga semakin membaik
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PEMBANGUNAN
MANUSIA
IPM Kabupaten Serang semakin meningkat
Selama periode 2012‐2014 IPM Kabupaten Serang mengalami peningkatan seiring dengan adanya kualitas hidup penduduk yang semakin membaik
embangunan manusia meru‐ pakan proses perubahan kualitas manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, bukan hanya alat dari pembangunan. Perkembangan kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat me‐ lalui perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu capaian di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. IPM merupakan salah satu ukuran kinerja pemerintah daerah, khususnya untuk mengevaluasi proses pembangunan sum‐ ber daya manusia.
IPM pada tahun 2014 yang dihitung dengan menggunakan metode baru, ta‐ hun 2010 merupakan tahun dasar penghi‐ tungan, hal ini dikarenakan metode lama sudah dak relevan, seper angka melek huruf ( AMH ) sudah dak dapat meng‐ gambarkan kualitas pendidikan dan di ubah menjadi Harapan Lama Sekolah ( HLS ). Laju IPM dari tahun 2013– 2014 sebesar 0,01 % merupakan perkembangan yang posi f, dimana dari sisi kesehatan adanya lembaga penjamin kesehatan ( BPJS ) dalam penyelenggaraan kesehatan serta perbaikan lainnya dalam pendidikan dan pendapatan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Serang dan Komponennya
2012‐2014
Sumber : BPS Provinsi Banten
Uraian 2012 2014
Angka Harapan Hidup
(Tahun) 62.90 63.09
Harapan Lama Sekolah
(%) 11.72 12.35
Rata‐rata lama sekolah (Tahun)
Daya Beli ( Juta Rupiah) 9,777 9,886
IPM 62.97 63.97
6.57 6.69
2013 63.03 12.09 6.65 9,831 63.57 Sumber : BPS Provinsi Banten
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Serang 2012‐2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
abupaten Serang merupakan salah satu tempat tujuan wisata Provinsi Banten teruta‐ ma wisata pantai. Tujuan wisata (des nasi), pengebangan kawasan wisata, dan pembagian objek wisata yang dikelola pemerintah daerah dan swasta di Kabupaten Serang, akan diatur dalam RIPPARDA ( Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah ). Kurangnya pro‐ mosi obyek wisata kemudahan akses ke obyek wisata diduga menjadi penyebab kunjungan wisata tahun 2014 menurun sebesar 0,261 % dibanding tahun 2013 yang mencapai 11.651.499 orang. Dilhat dari Nilai tambah bruto pada pemben‐ tukan PDRB di Sektor penyediaan ako‐ modasi dan makanan hanya memberikan kontribusi sebesar 2,46 %.
Dari sisi pertumbuhannya PDRB atas dasar harga berlaku (ADHK) Kabupat‐ en Serang tahun 2014 dari sector ini mengalami peningkatan sebesar 6,72 % dibanding tahun 2013, yang hanya Rp 40.246 milyar. Sektor penyediaan ako‐ modasi dan makan minum memberikan kontribusi PDRB sebesar 2,46 %.
HOTEL
DAN
PARIWISATA
Kabupaten yang menjadi tujuan wisata di Provinsi Banten
Kabupaten Serang merupakan kabupaten yang menjadi salah satu tujuan wisata di Provinsi Banten terutama di Kecamatan Anyer dan Cinangka yang merupakan pusat potensi wisata
Uraian 2013 2014
Jumlah Hotel Bintang 20 20
Jumlah Hotel Non Bintang 61 61
Jumlah Objek Wisata
Situ/Danau 7 7
Air Panas 3 3
Air Terjun 6 6
Wisata Sejarah 11 11
Suaka Alam 3 2
Objek wisata lainnya 26 28
Situs Purbakala 16 14
Jumlah perusahaan pendukung sektor pariwisata
Usaha Perjalanan Wisata 22 22
Restoran/Rumah makan 131 131
Jumlah Wisatawan
Wisatawan 11.651.499 9.239.273
Sta s k Hotel dan Pariwisata Kabupaten Serang 2013‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang Sumber : BPS Kabupaten Serang
PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Kabupaten Serang, Tahun 2012‐2014
( Tahun Dasar 2010 = 100 )
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERTANIAN
Hasil ST 2013 dapat memotret usaha pertanian
Melinjo merupakan salah satu tanaman starategis yang ada di Kabupaten Serang, 13 % petani Kabupaten Serang menanam tanaman melinjo
.
i Kabupaten Serang, sektor per‐ tanian memiliki peranan yang sangat pen ng dalam proses pembangunan perekonomian, pemenuhan penyediaan bahan pangan penduduk dan penyedia lapangan peker‐ jaan. Selain itu konstribusi lainnya dari per‐ tanian yaitu menjadi salah satu sumber pendapatan daerah.
Tahun 2013 telah dilakukan sensus pertanian, dan tahun 2014 dilanjutkan dengan melakukan pendataan berdasarkan subsektor. Komposisi rumah tangga tani tanaman padi masih mendominasi, hal ini dikarenakan lahan pertanian di Kabupaten Serang masih cocok untuk menanam jenis ini, disamping beras merupakan bahan pokok pangan masyarakat Kabupaten Se‐ rang. Tanaman sengon sedang marak dibudidayakan petani, karena memiliki nilai ekonomis, produk kayu yang dihasilkan di jual keperusahaan yang berbahan dasar kayu, dan petani sengon telah bermitra dengan sejumlah perusahaan berbahan da‐ sar kayu.
Luas Hutan Negara di Kabupaten Se‐ rang sebesar 4.556,13 Ha. Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Mancak mem‐ iliki luas hutan negara terluas di Kabupaten Serang.
Prosentase Rumah Tangga Tani Yang
Menghasilkan Komoditas Strategis Kabu‐
paten Serang, Tahun 2013
Luas Hutan Negara di Kabupaten Serang, Tahun 2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan,Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERTANIAN
Taman Wisata Alam Pulau Sanghyang berada di Kecamatan Anyer
Produk Unggulan tanaman Perkebunan di Kabupaten Serang adalah tana‐ man kopi.
utan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam haya yang didominasi pe‐ pohonan dalam persekutuan alam ling‐ kungannya, yang satu dengan lainnya d‐ ak dapat dipisahkan.hanya ada dua jenis status kepemilikan hutan yang di akui di Indonesia, yakni hutan negara dan hutan hak. Rawa Danau adalah kawasan hutan Negara yang paling luas di Kabupaten Se‐ rang.
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai. Tanaman perkebunan di Kabupaten Se‐ rang belum ada yang menanam secara monokultur, biasanya menanam dicampur dengan tanaman hor kultura. Luas tana‐ man kopi sangat dominan dibanding dengan 7 komoditas utama yang dikem‐ bangkan di wilayah Kabupaten Serang, Jenis kopi yang ditanam di Kabupaten Se‐ rang adalah kopi robusta. Rata— rata produksi tanaman kopi sebesar 1,75 kg/ pohon. Untuk produksi tanaman kopi Ka‐ bupaten Serang produksi ap pohonnya sudah baik, hal ini perlu dipertahankan.
Luas Hutan Negara dirinci Menurut Ka‐
wasan di Kabupaten Serang, Tahun 2014
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan,Peternakan
Luas Areal Tanaman dan Produksi Perke‐
bunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Ka‐
bupaten Serang, Tahun 2014
NO KAWASAN LUAS (Ha)
1 Cagar Alam Rawa Danau 3,542.70 2 Cagar Alam Tukung Gede
3 Cagar Alam Tukung Gede Barat
1,121.00 4 Taman Wisata Alam P. Sangi-
5 Taman Wisata Alam Laut P. Sangiang
720.00
6,318.55
JUMLAH
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan,Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERTANIAN
Luas panen tanaman padi meningkat, swasembada pangan op mis tercapai.
Pada tahun 2014 luas panen tanaman kacang tanah di Kabupaten Serang menurun yaitu dari 3.442 ha pada tahun 2013 menjadi 3.126 ha.
anaman pangan adalah semuajenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein. Seiring dengan program pemerintah dalam hal swasembada pangan maka peningkatan produksi pangan tetap dikedepankan walaupun hambatan seper alih fungsi lahan yang dak dapat diben‐ dung guna investasi dan perbaikan penda‐ patan daerah non pertanian sedang digala‐ kan. Bantuan pemerintah lewat kelompok tani dengan Sekolah lapang guna pening‐ katan produksi merupakan salah satu upaya dalam swasembada pangan. Target Kabu‐ paten Serang dalam kurun waktu 3 tahun kedepan adalah swasembada beras, maka pada tahun 2014 di lakukan perbaikan dari mulai sarana dan prasarana sampai kepada cara pengolahan lahan.
Tahun 2014 luasan tanaman padi meningkat 0,08 % dibanding tahun 2013 yang mampu melakukan panen sebesar 79.879 Ha. Kacang tanah memberikan kontribusi yang cukup baik dibanding tana‐ man palawija lainnya, kacang tanah ini ban‐ yak dihasilkan di Kecamatan Bojonegara, Kramatwatu, Mancak dan Waringin Kurung, hal ini karena takstur tanah masih cocok untuk jenis tanaman ini. Produk vitas tana‐ man kacang tanah sebesar 13,19 ku/Ha.
Sta s k Tanaman Pangan Kabupaten
Serang 2013‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Uraian 2013 2014
PADI
‐Luas Panen (Ha) 79 879 86 922
‐Produksi (Ton) 433 733 465 858
JAGUNG
‐Luas Panen (Ha) 545 724
‐Produksi (Ton) 1 774 2 279
KEDELAI
‐Luas Panen (Ha) 145 496
‐Produksi (Ton) 189 723
KACANG TANAH
‐Luas Panen (Ha) 3 442 3 126
‐Produksi (Ton) 4 721 4 123
KACANG HIJAU
‐Luas Panen (Ha) 246 204
‐Produksi (Ton) 201 164
UBI KAYU
‐Luas Panen (Ha) 1 551 1 551
‐Produksi (Ton) 23 707 23 707
‐Luas Panen (Ha) 699 516
‐Produksi (Ton) 9 238 7 008
UBI JALAR
Produk vitas Tanaman Pangan Kabupaten Serang 2014 (ku/ha)
Sumber : BPS Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERTANIAN
Kecamatan Cikande penghasil Jamur yang cukup baik
Buah pisang merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Serang dengan produksi 202.954 ku di tahun 2014
or kultura Kabupaten Serang mempunya prospek cukup baik untuk dikembangkan, di‐ mana pemanfaatan lahan per‐ tanian digunakan juga untuk melakukan penanaman tanaman hor kultura. Penggunaan lahan campuran sebesar 32.981,284 Ha digunakan untuk menanam tanaman hor kultura.
Budidaya Tanaman Jamur dikabu‐ paten Serang mulai dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar mengenai jamur krispy, Kecamatan Cikande memberikan share terbesar dalam produksi jamur. Tanaman ke mun merupakan jenis tana‐ man terbesar ke dua dimana produk ter‐ sebut pangsa pasarnya menjanjikan teru‐ tama rumah makan.
Sementyara untuk tanaman ta‐ hunan, produksi buah‐buahan di Kabupat‐ en Serang di dominasi oleh pisang. Tahun 2014 produksi tanaman pisang sebanyak 202.954 ku. Produksi ke dua terbesar un‐ tuk jenis tanaman sayuran tahunan adalah tanaman melinjo sebanyak 101.739 Ku. Buah melinjo selain digunakan untuk sa yuran juga sebagai bahan industri emping. Kecamatan dengan produksi melinjo terbesar adalah Kecamatan Waringin Ku‐ rung sebesar 47.130 Ku atau 46 % dari total produksi melinjo Kabupaten Serang.
Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut
5 Jenis Tanaman Sayuran Terbesar di
Kabupaten Serang, Tahun 2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Produksi Tanaman Buah dan Sayuran
Menurut 5 Jenis Tanaman Buah Terbesar
di Kabupaten Serang, Tahun 2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERTAMBANGAN
DAN
ENERGI
Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel daerah penghasil batu andesit
99,41 % rumah di Kabupaten sudah teraliri listrik PLN
ertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pem‐ anfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Tahun 2014 perusahan galian baik galian pasir dan galian batu andesit memberikan share terhadap perekonomian Kabupaten Serang. Produksi batu andesit pada tahun 2014 tercetak sebesar 476.20 m2 dengan nilai produksi sebesar Rp 42,349 milyar . Maraknya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan mengakibatkan per‐ mintaan akan batu andesit meningkat. Volume produksi bahan galian pasir tahun 2014 menurun (4,52 ) dibanding tahun 2013 yang mampu memproduksi sebesar 123,17 ribu m³ .
Sementara pembangun sector kelistrikan, seiring dengan program listrik masuk desa, tahun 2014 bangunan rumah yang sudah teraliri listrik sebesar 99,41 %. Hal ini berdampak posi f untuk menggen‐ jot perekonomian kerakyatan, namun fak‐ tanya industri mikro dan kecil se ap tahun selalu mengalami penurunan, hal ini disebabkan kurangnya fasilitas pemasaran produk yang sudah di produksi.
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015 Produksi Galian Batu Andesit dan Pasir Sungai
di Kabupaten Serang, Tahun 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Prosentase Rumah Tangga Penggunaan Penerangan di Kabupaten Serang, Tahun
2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
erekonomian Kabupaten Serang ditopang oleh sektor industri, Industri Besar Sedang ( IBS ) ta‐ hun 2014 mengalami pertum‐ buhan yang posi f, hal ini ditandai adanya pabrik baru di Kecamatan Cikande dan Bojonegara. Nilai tambah yang tercipta dari industri manufaktur memberikan kontribusi yang sangat posi f untuk perekonomian Kabupaten Serang. Kontri‐ busi Industri pada PDRB ADHK sebesar 51 %, pertumbuhan industri manufaktur be‐ sar dan sedang pada tahun 2014 disebab‐ kan karena pertumbuhan produksi jenis industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 11,47 % dan industri kimia dan farmasi sebesar 11,08 %.
Kawasan Industri di Kabupaten Se‐ rang berada di Kecamatan Kibin dan Keca‐ matan Cikande. Pergerakan industri man‐ ufaktur diperkirakan akan mengalami pen‐ ingkatan sejalan dengan akan dibukanya pintu tol serang mur di Kecamatan Kibin. Kawasan industri yang berada di Kabupat‐ en Serang adalah Kawasan Pancatama, Langgeng Sahabat dan Modern Cikande Estate. Kawasan industri modern real es‐ tate yang berada di Kecamatan Kibin ada‐ lah kawasan yang paling dimina para in‐ vestor.
Uraian 2012 2013 2014
Perusahaan 144 175 178
Tenaga Kerja 71 169 72.208 86.197
Sta s k Industri Besar dan Sedang
Kabupaten Serang 2012‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
PDRB ADHB Sektor Industri Manufaktur Kabupaten Serang 2010‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Banyaknya Industri Besar dan Sedang Menurut Kecamatan di Kabupaten Serang,
Tahun 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2014
INDUSTRI
Memiliki kontribusi terbesar dalam PDRB
Sektor industri memiliki kontribusi/share sebesar 51 persen dalam PDRB Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
tahun 2014 nilai tambah bru‐ to pada sektor perdagangan sebesar Rp 4.503,105 milyar naik sebesar 8,62 % dibanding tahun 2013, hal ini di duga terkait dengan penurunan harga komodi ini di pasar perdagangan internasional serta gejolak dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap valuta asing.
Malaysia dan Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor yang paling baik, Ekspor tahun 2014 masing— masing ke dua Negara tersebut adalah US$ 48.998,98 dan US$ 33.733,22. Teks l dan kertas merupakan komoditas yang paling banyak di ekspor.
Perusahaan perdagangan nasional yang terda ar pada kantor Dinas Perdagangan , Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Serang sebanyak 607 usaha. Usaha perdagangan ini jumlahnya menurun dibanding tahun 2013 yang tercatat sebanyak 767 unit usaha. Perdagangan besar yang men‐ galami penurunan cukup signifikan yakni
sebesar (95 % ) hal ini dikarenakan per‐ saingan yang kompe f.
PERDAGANGAN
Malaysia dan Amerika menjadi tujuan ekspor teks l dan alas kaki
Pada tahun2014 nilai ekspor barang non migas Kabupaten Serang mengalami penurunan hingga persen dari tahun sebelumnya
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Banyaknya dan Nilai Ekspor terbesar
Menurut Negara Tujuan
di Kabupaten Serang, Tahun 2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Banyaknya Perusahaan Perdagangan Na‐ sional Terda ar dan Golongan Usaha
di Kabupaten Serang, Tahun 2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
TRANSPORTASI
DAN
KOMUNIKASI
Masih ada jalan yang belum di aspal
Di Kabupaten Serang sepanjang 506,64 km jalan sudah diaspal. Sedangkan 94,49 km atau 15,72 persen belum diaspal.
ransportasi dan komunikasi merupakan faktor pen ng dalam mendukung pembangunan. Ketersediaan infrastruktur transportasi dan komunikasi yang baik dan memadai sangat dibutuhkan. Di Kabupat‐ en Serang infrastruktur transportasi bisa dikatakan cukup memadai. Tahun 2014 total panjang jalan 601,13 Km. Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Peker‐ jaan Umum dan Jasa Marga terus berupa‐ ya dalam rangka pemeliharaan jalan, hal ini tercatat adanya peningkatan kualitas jalan yang diaspal/dibeton pada tahun 2014 sepanjang 80,78 %. Perbaikan jalan ini akan terus di lakukan guna mendorong terciptanya percepatan ekonomi.
Program PNPM sebagian besar digunakan untuk perbaikan jalan gang dan lorong, yakni dengan menggunakan rabat beton.
Dengan adanya teknologi canggih yang semakin digemari masyarakat, me‐ nyebabkan animo masyarakat untuk ge‐ mar bersurat mulai menurun, hal ini se‐ jalan dengan perkembangan teknologi yang bermunculan, seper telepon geng‐ gam, media internet dan lain sebagainya. Tahun 2014 jasa pengantar surat yang berhasil dikirm sebesar 159.856 surat, menurun sebesar ( 23 ,16 % ) dibanding tahun 2013 sebesar 196.175 surat.
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Serang, Tahun 2013‐2014
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Banyaknya Bendapos yang Dikirim dirinci menurut Jenis Benda Pos di Kabupaten Serang,
Tahun 2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
PERBANKAN
DAN
INVESTASI
Realisasi investasi menurun
Tahun 2014 dana yang tersimpan pada Bank Umum di Kabupaten Serang sebesar Rp 6,79 Triliun.
erdasarkan data dari Bank Indonesia, dana masyarakat yang berhasil dihimpun kalangan perbankan baik dalam bentuk rupiah maupun valuta asing di Kabupaten Serang pada akhir tahun 2014 mencapai Rp 6,79 trilyun. Jumlah ini meningkat 108 persen dari tahun sebelumnya. Sementara total pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 16,48 trilyun. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 28 persen dari tahun sebelumnya. Dari total jumlah kredit tersebut jika dilihat menurut jenis penggunaannya sebesar 39,88 persen atau Rp 6,72 trilyun disalurkan sebagai modal kerja, 26,01 persen atau Rp 4,54 trilyun untuk investasi dan sisanya untuk konsumsi.
Sementara itu apabila dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit perbankan pada tahun 2014 terbesar disalurkan pada sektor perindustrian yaitu 30,36 persen atau mencapai Rp 5,9 trilyun .
Geliat investasi selama tahun 2014 di Kabupaten Serang dak sebaik pada tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan jumlah realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menurun sebesar 43,36 persen.
Posisi Dana Simpanan dan Kredit Bank Umum Kabupaten Serang 2013‐2014 (Triliun Rp)
Keadaan Akhir Tahun 2013 2014
Dana simpanan rupiah dan
valuta asing 3,78 6,79
Dana kredit rupiah dan valuta asing menurut jenis
penggunaan
14,57 16,48
‐Modal Kerja 5,81 6,72
‐Investasi 3,79 4,54
‐Konsumsi 4,97 6,49
Nilai Investasi PMDN Kabupaten Serang 2014
(Milyar Rp)
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015 Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka 2015
Kredit Perbankan Yang disalurkan Menurut Sektor
Ekonomi Kabupaten Serang 2014 (Milyar Rp)
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
DRB adalah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan nilai barang dan jasa‐jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Penghitungan PDRB mulai Tahun 2014 mengalami perubahan tahun dasar dari Tahun 2000 menjadi 2010. Pemilihan tahun dasar baru 2010 karena perekonomian pada tahun tersebut da‐ lam kondisi stabil, disamping rekomen‐ dasi PBB untuk mengimplementasikan System Na onal Account SNA 2008.
Secara riil, ekonomi Kabupaten Serang tahun 2014 tumbuh sebesar 6,73 persen mengalami percepatan dibanding kan tahun sebelumnya.
Jika dilihat berdasarkan penge‐ lompokan sektor, selama periode 2012‐ 2014 yang mengalami percepatan adalah sektor Tersier sedangkan sektor lainnya berfluktuasi. Selama tahun 2014 sektor
tersier mengalami pertumbuhan ter nggi yaitu mencapai 1,78 persen.
Percepatan pembangunan sektor tersier merupakan dampak dari kebijakan pemerintah pada sector Jasa‐Jasa dalam hal pemberian bantuan , seper bantuan pendidikan melalui dana BOS, , bantuan kesehatan melalui program BPJS dan lain sebagainya.
PEDAPATAN
REGIONAL
Sektor Industri masih tetap mendominasi
Pada tahun 2014 secara nominal nilai tambah yang dihasilkan pelaku ekonomi Kabupaten Serang mencapai 52.263,70 milyar rupiah, dimana sektor industri mendominasi dengan share sebesar 51,00 persen
Uraian 2012 2013* 2014**
PDRB ADH Berlaku (milyar Rp)
42,039.51 46,156.85 52,263.70
PDRB ADH Konstan (milyar Rp)
37,849.64 40,246.07 42,953.75
PDRB Perkapita ADH Berlaku (Ribu Rp)/ Tahun
29,240.91 31,812.70 35,721.35
Pertumbuhan
Ekonomi (%) 5.42 6.33 6.73
PDRB Kabupaten Serang 2012‐2014
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Sumber : BPS Kabupaten Serang
Struktur Perekonomian Kabupaten Serang Menurut Kelompok Sektor, Tahun 2012‐2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Tabel
1.
Kondisi
Iklim
per
bulan
di
Kabupaten
Serang,
2014
Bulan Suhu rata‐rata
°C
Kelembaban Rela f (%)
Hari Hujan (Hari)
Curah Hujan (mm)
(1) (2) (3) (4) (5)
Januari 26,1 85 25 15,1
Februari 26,3 87 24 8,8
Maret 27,0 85 19 5,4
April 27,7 80 15 4,8
Mei 28,0 82 18 6,3
Juni 27,2 84 16 4,0
Juli 27,0 82 13 17,8
Agustus 27,1 78 5 1,9
September 27,3 74 4 5,5
Oktober 28,4 73 4 5,3
November 27,6 80 17 9,1
Desember 27,3 82 22 6,3
Rata‐rata 27,2 91 16,7 8
Sumber : Kabupaten Serang dalam angka 2015
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Tabel
2.
Luas
Wilayah
Menurut
Kecamatan
di
Kabupaten
Serang,
2014
Kecamatan Luas
Km² %
(1) (2) (3)
1. Cinangka 111,47 7,60
2. Padarincang 99,12 6,76
3. Ciomas 48,53 3,31
4. Pabuaran 79,14 5,39
5. Gunungsari 48,60 3,31
6. Baros 44,07 3,00
7. Pe r 46,94 3,20
8. Tunjung Teja 39,52 2,69
9. Cikeusal 88,25 6,01
10. Pamarayan 41,92 2,86
11. Bandung 25,18 1,72
12. Jawilan 38,95 2,65
13. Kopo 44,69 3,05
14. Cikande 50,53 3,44
15. Kibin 33,51 2,28
16. Kragilan 51,56 3,51
17. Waringinkurung 51,29 3,50
18. Mancak 74,03 5,05
19. Anyar 56,81 3,87
20. Bojonegara 30,30 2,06
21. Pulo Ampel 32,56 2,22
22. Kramatwatu 48,59 3,31
23. Ciruas 34,49 2,34
24. Pontang 58,09 3,74
25. Lebak Wangi 31,71 2,16
25. Carenang 32,80 2,10
26. Binuang 26,17 1,78
27. Tirtayasa 64,46 4,39
Kabupaten Serang 1 467,35 100,00
28. Tanara 49,30 3,36
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Sumber : Kabupaten Serang dalam angka 2015
Kecamatan
Desa Rukun Tetangga
(1) (2) (3)
1. Cinangka 14 284
2. Padarincang 14 280
3. Ciomas 11 149
4. Pabuaran 8 156
5. Gunungsari 7 87
6. Baros 14 225
7. Pe r 15 242
8. Tunjung Teja 9 187
9. Cikeusal 17 270
10. Pamarayan 10 187
11. Bandung 8 139
12. Jawilan 9 185
13. Kopo 10 166
14. Cikande 13 320
15. Kibin 9 149
16. Kragilan 12 218
17. Waringinkurung 11 150
18. Mancak 14 209
19. Anyar 12 223
20. Bojonegara 11 144
21. Pulo Ampel 9 131
22. Kramatwatu 15 278
23. Ciruas 15 186
24. Pontang 11 131
25. Lebak Wangi 10 137
25. Carenang 8 197
26. Binuang 7 101
27. Tirtayasa 14 134
Kabupaten Serang 326 5.373
28. Tanara 9 108
Tabel
2.
Banyaknya
Desa
dan
Rukun
Tetangga
Menurut
Kecamatan
di
Kabupaten
Serang,
Tahun
2014
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Tabel
4.
Jumlah
Penduduk
Berdasarkan
Golongan
Umur
dan
Jenis
Kelamin
Kabupaten
Serang
20134
Golongan
Umur
2014
Laki
‐
laki
Perempuan
(1) (2) (3)
0‐4 77,157 73,579 5‐9 75,941 71,888 10‐14 76,985 72,909 15‐19 72,689 65,405 20‐24 68,718 68,987 25‐29 61,998 61,491 30‐34 59,215 59,943 35‐39 56,072 54,058 40‐44 50,641 49,108 45‐49 43,786 40,241 50‐54 33,916 31,876 55‐59 24,836 24,374 60‐64 18,061 18,428 65 + 22,283 28,509
Sumber : BPS Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
Tabel
5.
Sta s k
Ketenagakerjaan
Kabupaten
Serang
2012
‐
2013
Uraian
2012
2013
(1) (2) (3)
Penduduk Usia Kerja 1.036.160 996.979
Angkatan Kerja 669.029 589.320
a. Bekerja 582.314 508.633
b. Pengangguran 86.715 80.687
Bukan Angkatan Kerja 367.131 407.659
a. Sekolah dan Mengurus Rumah Tangga 320.047 340.272
b. Lainnya 47.084 67.387
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 12,96 13,69
Tingkat Par sipasi Angkatan Kerja (%) 64,57 59,11
Tingkat Kesempatan Kerja (%) 87,04 86,31
Sumber : BPS Kabupaten Serang
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps
ht
tp:/
/s
er
angkab.bps