• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perka Nomor 9 Tahun 2015 dan Lampiransigned

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perka Nomor 9 Tahun 2015 dan Lampiransigned"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PENYELENGGARAAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI

KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI

DI LEMBAGA SANDI NEGARA

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi perlu ditetapkan

Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani di Lembaga Sandi Negara;

b. bahwa untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani perlu dibuat Peraturan Kepala Lembaga Sandi

Negara tentang Penyelenggaraan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih

dan Melayani di Lembaga Sandi Negara;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Penyelenggaraan

Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lembaga Sandi

Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang

Nomor

28

Tahun

1999

tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun …

Bagian

Kumortala

(2)

- 2 -

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Nomor

3874)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4150);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan,

Tugas,

Fungsi,

Kewenangan,

Susunan

Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013;

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di

Lingkungan Instansi Pemerintah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG

PENYELENGGARAAN

ZONA

INTEGRITAS

MENUJU

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI DI LEMBAGA SANDI NEGARA.

(3)

- 3 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan:

1.

Zona Integritas yang selanjutnya disebut ZI adalah predikat yang diberikan

kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah

Birokrasi Bersih dan Melayani melalui reformasi birokrasi, khususnya

dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

2.

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi yang selanjutnya disebut Menuju WBK

adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja yang memenuhi

sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan

sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan

akuntabilitas kinerja.

3.

Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani yang selanjutnya disebut

Menuju WBBM adalah predikat yang diberikan kepada suatu Unit Kerja

yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata

laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan,

penguatan akuntabilitas kinerja dan penguatan kualitas pelayanan publik.

4.

Unit Kerja adalah Unit Kerja di Lembaga Sandi Negara.

5.

Tim Identifikasi Unit Kerja yang selanjutnya disebut TIUK adalah tim

Inspektorat yang dibentuk oleh Kepala Lembaga Sandi Negara yang

mempunyai tugas melakukan identifikasi dan pembinaan terhadap Unit

Kerja yang akan diusulkan memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju

WBBM.

6.

Tim Pembangunan ZI Unit Kerja adalah tim yang dibentuk oleh Kepala

Unit Kerja yang mempunyai tugas untuk melakukan pembangunan ZI di

setiap Unit Kerja.

7.

Tim Penilai Internal yang selanjutnya disebut TPI adalah tim yang dibentuk

oleh Kepala Lembaga Sandi Negara yang mempunyai tugas melakukan

penilaian Unit Kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju

WBK/Menuju WBBM.

8.

Tim Penilai Nasional yang selanjutnya disebut TPN adalah tim yang

dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap Unit Kerja yang diusulkan

menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan Menuju WBBM, terdiri dari

unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

(4)

- 4 -

Birokrasi (Kementerian PAN & RB), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),

dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Pasal 2

Penyelenggaraan ZI menuju WBK dan WBBM di Lembaga Sandi Negara

bertujuan untuk :

a.

meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas organisasi;

b.

mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; dan

c.

meningkatkan pelayanan publik.

BAB II

PEMBANGUNAN ZI

Pasal 3

(1)

Pembangunan ZI difokuskan pada penerapan program manajemen

perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, penguatan

pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan peningkatan kualitas

pelayanan publik yang bersifat konkret.

(2)

Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

membuat dokumen rencana pembangunan ZI sebagaimana terdapat pada

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini.

(3)

Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

seluruh Unit Kerja dengan membentuk Tim Pembangunan ZI Unit Kerja.

Pasal 4

(1)

Tim Pembangunan ZI Unit Kerja membuat laporan atas pembangunan ZI di

Unit Kerjanya secara berkala.

(2)

Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala

Unit Kerja masing-masing dan Kepala Unit Kerja yang membidangi

pengawasan.

Pasal 5

(1)

Tim Pembangunan ZI Unit Kerja terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4

(empat) orang sebagai anggota.

(2)

Tim Pembangunan ZI Unit Kerja diketuai oleh pejabat yang berada 1 level di

bawah kepala Unit Kerjanya.

(5)

- 5 -

BAB III

PENETAPAN UNIT KERJA MENUJU WBK/WBBM

Pasal 6

(1)

Kepala Lembaga Sandi Negara menetapkan satu atau beberapa unit kerja

yang diusulkan sebagai Unit Kerja berpredikat Menuju WBK dengan

Surat Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara.

(2)

Kepala Lembaga Sandi Negara menetapkan satu atau beberapa unit

kerja yang telah memperoleh predikat menuju WBK untuk diusulkan

sebagai Unit Kerja berpredikat Menuju WBBM dengan Surat Keputusan

Kepala Lembaga Sandi Negara.

(3)

Penetapan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilakukan melalui proses identifikasi oleh TIUK.

BAB IV

PEMBINAAN

Pasal 7

(1)

Unit Kerja yang telah ditetapkan untuk diusulkan memperoleh predikat

Menuju WBK/WBBM dilakukan pembinaan oleh TIUK sebelum dilakukan

penilaian oleh TPI.

(2)

Unit Kerja yang telah memperoleh predikat Menuju WBK tetap dilakukan

pembinaan oleh TIUK dalam rangka mempertahankan predikat Menuju

WBK serta memperoleh predikat Menuju WBBM.

(3)

Unit Kerja yang telah memperoleh predikat Menuju WBBM tetap dilakukan

pembinaan oleh TIUK dalam rangka mempertahankan predikat Menuju

WBBM.

(4)

Pembinaan dilakukan dengan cara memberikan asistensi dan konsultasi

kepada Tim Pembangunan ZI Unit Kerja.

(5)

Pembinaan dilakukan atas 6 (enam) komponen pengungkit dan 2 (dua)

indikator hasil.

(6)

Komponen pengungkit sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas

manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM,

penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan

kualitas pelayanan publik.

(7)

Indikator hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (5) terdiri atas

terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN serta terwujudnya

peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

(6)

- 6 -

BAB V

PENILAIAN WBK/WBBM

Pasal 8

(1)

TPI melakukan penilaian terhadap Unit Kerja yang ditetapkan untuk

diusulkan memperoleh predikat WBK/WBBM dengan mengacu pada

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini.

(2)

Hasil penilaian TPI dilaporkan kepada Kepala Lembaga Sandi Negara

untuk disampaikan ke Menteri PAN & RB dalam rangka evaluasi oleh

TPN.

(3)

Unit Kerja yang telah mendapat rekomendasi dari TPN untuk memperoleh

predikat Menuju WBK ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala

Lembaga Sandi Negara sebagai Unit Kerja berpredikat menuju WBK.

(4)

Unit Kerja yang telah mendapatkan predikat menuju WBK agar

meningkatkan pembangunan ZI menuju predikat WBBM.

(5)

Unit Kerja yang telah mendapat rekomendasi dari TPN untuk memperoleh

predikat Menuju WBBM ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri PAN

& RB sebagai Unit Kerja berpredikat menuju WBBM.

(6)

Unit Kerja yang telah mendapatkan predikat menuju WBBM agar

mempertahankan predikat WBBM.

(7)

Unit Kerja yang belum memenuhi syarat memperoleh predikat menuju

WBK/WBBM dilakukan pembinaan kembali.

Pasal 9

TPI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 terdiri dari:

a.

satu orang ketua berasal dari Unit Kerja yang membidangi pengawasan;

b.

satu orang sekretaris berasal dari Unit Kerja yang membidangi Organisasi;

dan

c.

anggota berasal dari Tim Pembangunan ZI masing-masing 1 (satu) orang

dari setiap Unit Kerja.

(7)

- 7 -

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara

Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 05 Mei 2015

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

ttd.

DJOKO SETIADI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 25 Mei 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

(8)

RENCANA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

MENUJU WBK/WBBM DI UNIT KERJA …

A.

DASAR

1.

2.

3.

dst.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN

1.

2.

3.

dst.

C.

RENCANA AKSI KOMPONEN PENGUNGKIT

a.

Manajemen Perubahan

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Penyusunan

Tim Kerja

Pembentukan tim untuk melakukan

pembangunan

Zona

Integritas

menuju WBK/WBBM;

Dokumen

Rencana

Pembangunan

Zona Integritas

menuju

WBK/WBBM

1.

Penyusunan

rencana

kerja

pembangunan

zona

integritas

menuju WBK/WBBM;

2.

Sosialisasi pembangunan zona

integritas menuju WBK/WBBM.

Pemantauan

dan

Evaluasi

Pembangunan

Zona Integritas

menuju

WBK/WBBM

Pelaksanaan

monitoring

dan

evaluasi pelaksanaan pembangunan

zona integritas.

Perubahan Pola

Pikir

dan

Budaya Kerja

1.

Pimpinan menjadi role model

dalam

pembangunan

Zona

Integritas menuju WBK/WBBM

2.

Penetapan

agen

perubahan

dalam

pembagunan

zona

LAMPIRAN I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

(9)

integritas

3.

Pelaksanaan pelatihan budaya

kerja dan pola pikir

4.

Anggota organisasi terlibat

dalam pembangunan Zona

Integritas menuju WBK/WBBM.

b.

Penataan Tatalaksana

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Prosedur

Operasional

tetap

(SOP)

Kegiatan Utama

1.

Penyusunan SOP kegiatan utama

yang mengacu kepada bisnis

proses Lembaga Sandi Negara;

2.

Evaluasi/perbaikan SOP.

E-Office

1.

Penyusunan Sistem pengukuran

kinerja berbasis sistem informasi;

2.

Penyusunan Sistem kepegawaian

berbasis sistem informasi;

3.

Penyusunan Sistem pelayanan

publik berbasis sistem informasi.

Keterbukaan

Informasi

Publik

1.

Penerapan

kebijakan

tentang

keterbukaan informasi publik;

2.

Monitoring

dan

evaluasi

pelaksanaan

kebijakan

keterbukan informasi publik

c.

Penataan Sistem Manajemen SDM

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Perencanaan

Kebutuhan

Pegawai sesuai

dengan

Kebutuhan

Organisasi

1.

Menerapkan rencana kebutuhan

pegawai yang mengacu kepada

peta jabatan dan hasil analisis

bebankerja;

2.

Menerapkan

monitoring

dan

evaluasi

terhdap

rencana

kebutuhan

pegawai

di

unit

kerjanya.

Pola

Mutasi

Internal

1.

Penyusunan

kebijakan

pola

mutasi internal;

2.

Penerapan kebijakan pola mutasi

internal;

3.

Monitoring dan evaluasi atas

kebijakan pola mutasi internal;

Pengembangan

Pegawai

Berbasis

1.

Penganggaran

kegiatan

pengembangan profesi (Diklat);

(10)

Kompetensi

kegiatan pengembangan profesi.

Penetapan

Kinerja Individu

1.

Penerapan

penetapan

kinerja

individu;

2.

Penetapan kinerja individu sesuai

dengan indikator kinerja level

diatasnya;

3.

Penetapan

kinerja

individu

dilakukan secara periodik;

4.

Hasil penilaian kinerja individu

telah

dilaksanakan/diimplementasikan

mulai

dari

penetapan,

implementasi dan pemantauan.

Penegakan

Aturan

Disiplin/Kode

Etik/Kode

Perilaku

Pegawai

Penerapan

aturan

disiplin/kode

etik/kode perilaku pegawai

Sistem

Informasi

Kepegawaian

Pemutakhiran informasi

kepegawaian dilakukan secara

berkala

d.

Penguatan Akuntabilitas

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Keterlibatan

Pimpinan

1.

Pimpinan

terlibat

secara

langsung

dalam

penyusunan

perencanaan;

2.

Pimpinan

terlibat

secara

langsung

dalam

penyusunan

penetapan kinerja;

3.

Pimpinan memantau pencapaian

kinerja secara berkala.

Pengelolaan

Akuntabilitas

Kinerja

1.

Penyusunan

dokumen

perencanaan;

2.

Dokumen

perencanaan

berorintasi hasil;

3.

Penetapan

Indikotor

Kinerja

Utama (IKU);

4.

Indikator kinerja memiliki kriteria

SMART;

5.

Penyusunan Laporan kinerja;

6.

Peningkatan kapasitas SDM yang

(11)

e.

Penguatan Pengawasan

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Pengendalian

Gratifikasi

1.

Public

campaign

tentang

pengendalian gratifikasi;

2.

Mengimplementasikan

pengendalian gratifikasi.

Penerapan

Sistem

Pengawasan

Internal

Pemerintah

(SPIP)

1.

Membangun

lingkungan

pengendalian di unit kerja;

2.

Melakukan penilaian risiko atas

unit kerja terkait;

3.

Sosialisasi SPI ke pihak terkait.

Pengaduan

Masyarakat

1.

mengimplementasikan kebijakan

pengaduan masyarakat;

2.

menindaklanjuti

hasil

penanganan

pengaduan

masyarakat;

3.

monitoring dan evaluasi hasil

penanganan

pengaduan

masyarakat;

4.

menindaklanjuti hasil evaluasi

penanganan

pengaduan

masyarakat.

Whistle Blowing

System

1.

Menerapkan

Whistle

Blowing

System

;

2.

Mengevaluasi penerapan

Whistle

Blowing System

;

3.

Menindaklanjuti

evaluasi

penerapan

Whistle

Blowing

System

;

Penanganan

Benturan

Kepentingan

1.

Mengidentifikasi

benturan

kepentingan dalam tugas fungsi

utama;

2.

Mensosialisasikan

kebijakan

penanganan

benturan

kepentingan;

3.

Mengimplementasikan kebijakan

penanganan

benturan

kepentingan;

4.

Mengevaluasi

pelaksanaan

penanganan

benturan

kepentingan;

5.

Menindaklanjuti hasil evaluasi

pelaksanaan

penanganan

(12)

f.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Standar

Pelayanan

1.

Penyusunan standar pelayanan

di unit kerja;

2.

Penyusunan SOP bagi standar

pelayanan;

3.

Melakukan reviu dan perbaikan

atas standar pelayanan dan SOP.

Budaya

Pelayanan

Prima

1.

Melakukan Sosialisasi/pelatihan

berupa

kode

etik,

estetika,

capacity building

dalam upaya

penerapan

budaya

pelayanan

prima;

2.

Memiliki

informasi

tentang

pelayanan

mudah

diakses

melalui berbagai media;

3.

Memiliki

sistem

reward

and

punishment

bagi

pelaksana

layanan

serta

pemberian

kompensasi

kepada

penerima

layanan bila layanan tidak sesuai

standar;

4.

Memiliki

sarana

layanan

terpadu/terintegrasi;

5.

Melakukan inovasi pelayanan.

Penilaian

Kepuasan

Terhadap

Pelayanan

1.

Melakukan

survey

kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan;

2.

Hasil survey kepuasan masyakat

dapat diakses secara terbuka;

3.

Melakukan tindak lanjut atas

hasil

survey

kepuasan

masyarakat.

D.

RENCANA AKSI INDIKATOR HASIL

a.

Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Nilai

persepsi

korupsi

Melakukan survei eksternal atas

persepsi korupsi di Lembaga Sandi

Negara

Presentase

penyelesaian

TLHP

(13)

b.

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat

INDIKATOR

RENCANA AKSI

TARGET WAKTU

PELAKSANAAN

Nilai

persepsi

kualitas

pelayanan

Melakukan survei eksternal atas

persepsi

kualitas

pelayanan

di

Lembaga Sandi Negara

Kepala Unit Kerja,

ttd.

(...)

NIP. ...

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

ttd.

(14)

LEMBAR KERJA EVALUASI ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WBK/WBBM

: :

Pilihan

Jawaban Jawaban Nilai % Penjelasan Bukti yang harus Diperoleh

A.

I. 5.0 0.00 0.00%

1 1.0 0.00 0.00%

a. Apakah unit kerja telah membentuk tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam unit kerja Kepka Tim Pembangunan ZI Unit Kerja a. Dengan prosedur / mekanisme yang jelas; Prosedur / mekanisme penentuan anggota tim b. Sebagian menggunakan prosedur;

c. Tidak di seleksi

2 1.0 0.00 0.00%

a.

Apakah ada dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila memiliki dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas

Dokumen Rencana Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM

a. Semua target-target prioritas relevan dengan tujuan pembangunan WBK / WBBM;

b. Sebagian target-target prioritas relevan dengan tujuan pembangunan WBK / WBBM;

c. Tidak ada target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan WBK / WBBM

c.

Apakah terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan WBK / WBBM ?

Y/T Tidak 0 Ya, apabila ada media sosialisasi pembangunan WBK / WBBM

Dokumentasi dan Laporan Sosialisasi; notulensi pengarahan mengenai ZI oleh pimpinan di unit kerja

3 2.0 0.00 0.00%

a. Semua kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana;

Laporan Pelaksanaan Pembangunan ZI di Unit Kerja b. Sebagian besar kegiatan pembangunan telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana; c. Sebagian kecil kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana;

d. Belum ada kegiatan pembangunan yang dilakukan sesuai dengan rencana

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM dilakukan bulanan;

Laporan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM dilakukan tahunan

a. Jika semua laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM telah ditindaklanjuti;

Dokumen Rencana Aksi terhadap Monev Pelaksanaan Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM telah ditindaklanjuti;

c. Jika sebagian kecil laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM telah ditindaklanjuti;

Dokumen Rencana Pembangunan ZI Menuju WBK/WBBM memuat target

b. Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas

A/B/C/D

c. Apakah hasil Monitoring dan Evaluasi telah ditindaklanjuti ?

A/B/C/D 0 A/B/C C

0

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK / WBBM (2

0 D A/B/C/D Apakah seluruh kegiatan pembangunan sudah

dilaksanakan sesuai dengan rencana ? Apakah penentuan anggota Tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur / mekanisme yang jelas ?

0

Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas (1)

Apakah dalam dokumen pembangunan terdapat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan

pembangunan WBK / WBBM ? b.

a.

LAMPIRAN II

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

(15)

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi tim internal atas persiapan dan pelaksanaan kegiatan Unit WBK / WBBM belum ditindaklanjuti

4 1.0 0.00 0.00%

a. Apakah pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan Pembangunan WBK / WBBM ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan memberi teladan nyata, misalnya mengisi / mencatat kehadiran setiap hari seperti pegawai lain

Daftar hadir rapat internal, presensi elektronik pimpinan di unit kerja

b. Apakah sudah ditetapkan agen perubahan ? Y/T 0 Ya, jika agen perubahan sudah ditetapkan Kepka Tim Pembangunan ZI Unit Kerja; terdapat personil unit kerja yang menjadi anggota SMO, PMO, RB, perubahan SOTK,

penyusunan Renstra. c. Apakah telah dibangun budaya kerja dan pola pikir di

lingkungan organisasi ?

Y/T 0 Ya, jika dilakukan pelatihan budaya kerja dan pola pikir Dokumentasi Pelatihan yang terkait budaya kerja dan pola pikir pegawai, misalnya: Diklat Budaya Kerja, Diklat Pelayanan Prima, Pencarahan Pegawai, Sosialisasi Kode Etik dan Nilai-nilai Lemsaneg, dll.

a. Jika semua anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM dan usulan-usulan dari anggota diakomodasikan dalam keputusan;

Kepka Tim Pembangunan ZI di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM; c. Jika sebagian kecil anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM;

d. Jika belum ada anggota terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM

II. 5.0 0.00 0.00%

1 1.5 0.00 0.00%

a. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis dan juga melakukan inovasi yang selaras;

Daftar SOP di Unit Kerja b. Jika semua SOP unit telah mengacu peta proses bisnis;

c. Jika sebagian besar SOP unit telah mengacu peta proses bisnis; d. Jika sebagian kecil SOP unit telah mengacu peta proses bisnis a. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang

ditetapkan organisasi dan juga melakukan inovasi pada SOP yang diterapkan;

Permintaan Keterangan atas pelaksanaan SOP; Daftar SOP di unit Kerja

b. Jika unit telah menerapkan seluruh SOP yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit telah menerapkan sebagian besar SOP yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit telah menerapkan sebagian kecil SOP yang ditetapkan organisasi

a. Jika seluruh SOP utama telah dievaluasi dan telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan perbaikan SOP;

Laporan Hasil Evaluasi SOP, Revisi SOP

b. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi dan telah ditindaklanjuti berupa perbaikan SOP atau usulan perbaikan SOP;

c. Jika sebagian besar SOP utama telah dievaluasi tetapi belum ditindaklanjuti;

d. Jika sebagian kecil SOP utama telah dievaluasi

2 2.0 0.00 0.00%

a. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja yang menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan e-performance (contoh: print out sample SKP, logbook, printscreen penggunaan e-performance) b. Jika unit memiliki sistem pengukuran kinerja terpusat

yang menggunakan teknologi informasi;

c. Belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang menggunakan teknologi informasi

a. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan TI dalam manajemen SDM unit kerja (contoh: APAKSI, SIMPEG, SIMWAS, dll)

b. Jika unit memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang menggunakan teknologi informasi secara terpusat; A/B/C/D

b. Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan

0

PENATAAN TATALAKSANA (5)

Prosedur Operasional Tetap (SOP) kegiatan utama (1,5)

a. Apakah SOP mengacu pada peta proses bisnis instansi 0 d. Apakah anggota organisasi terlibat dalam

pembangunan Zona Integritas menuju WBK / WBBM ?

A/B/C/D

Perubahan pola pikir dan budaya kerja (1)

A/B/C/D 0

0 c. Prosedur operasional tetap (SOP) telah dievaluasi

Apakah sistem pengukuran kinerja unit sudah menggunakan teknologi informasi ?

A/B/C/D

A/B/C 0

E-Office

a.

A/B/C 0 b. Apakah operasionalisasi manajemen SDM sudah

(16)

c. Belum memiliki operasionalisasi manajemen SDM yang sudah menggunakan teknologi informasi

a. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan teknologi informasi dan juga melakukan inovasi;

Unit Kerja telah menggunakan TI dalam pelayanan publik (contoh: SPMB, JDIH, PPID, dll)

b. Jika unit memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan teknologi informasi secara terpusat; c. Belum memberikan pelayanan kepada publik dengan menggunakan teknologi informasi

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan bulanan;

Laporan Monev atas pemanfaatan TI di Unit Kerja

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik dilakukan tahunan

3 1.5 0.00 0.00%

a. Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan

Y/T 0 Ya, jika kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan

Kepka pembentukan PPID, Kepka pengelolaan informasi publik (terdapat personil unit kerja yang menjadi anggota pengelolaan informasi publik), Daftar Informasi Publik

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik

Laporan Monev atas pengelolaan informasi publik

III. 15.0 0.00 0.00%

1 2.0 0.00 0.00%

a. Apakah kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan ?

Y/T 0 Ya, jika kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan

ABK Unit Kerja, Surat Permintaan Formasi Pegawai di Unit Kerja

a. Jika semua penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

ABK Unit Kerja, Sample Kepka Penempatan Pegawai di unit Kerja

b. Jika sebagian besar penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

c. Jika sebagian kecil penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan;

d. Tidak ada penempatan pegawai hasil rekrutmen murni yang mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja

Laporan Monev terhadap penempatan pegawai / ABK Unit Kerja

2 2.0 0.00 0.00%

a. Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, apakah telah dilakukan mutasi pegawai antar jabatan ?

Y/T 0 Ya, jika dilakukan mutasi pegawai antar jabatan sebagai wujud dari pengembangan karier pegawai

Kepka Perpindahan Jabatan Pegawai di Unit Kerja terkait A/B/C 0

c. Apakah pemberian pelayanan kepada publik sudah menggunakan teknologi informasi ?

A/B/C/D 0 d. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik ?

b. Apakah penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan ?

A/B/C/D 0

Keterbukaan Informasi Publik (1,5)

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15)

Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuh

(17)

a. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi dan juga unit kerja memberikan pertimbangan terkait hal ini;

Standar Kompetensi Jabatan, Pola Karir Pegawai

b. Jika semua mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi;

c. Jika sebagian besar mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi;

d. Jika sebagian kecil semua mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan organisasi

c. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja

Laporan Monev terhadap mutasi pegawai di unit Kerja

3 3.0 0.00 0.00%

a. Apakah Unit Kerja melakukan Training Need Analysis

untuk pengembangan kompetensi ?

Y/T 0 Ya, jika sudah dilakukan Training Need Analysis untuk pengembangan kompetensi

Kepka TNA (terdapat personil unit kerja yang mengikuti kegiatan TNA), Daftar pelatihan di Unit Kerja

a. Jika semua rencana pengembangan kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

SKP, Laporan TNA di Unit Kerja

b. Jika sebagian besar rencana pengembangan kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

c. Jika sebagian kecil rencana pengembangan kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;

d. Belum ada rencana pengembangan kompetensi pegawai yang mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai a. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar <25% ;

Persentase hasil analisis kesenjangan kompetensi dengan standar kompetensi jabatan di unit kerja

b. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar >25%-50% ;

c. Jika sebagian besar kompetensi pegawai dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan >50%-75% ;

d. Jika persentase kesenjangan kompetensi pegawai dengan standar kompetensi yang ditetapkan sebesar >75%-100%

a. Jika seluruh pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya;

SKP pegawai di unit kerja telah memuat pengembangan kompetensi (Diklat), SP Diklat

b. Jika sebagian besar pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya; c. Jika sebagian kecil pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya; d. Belum ada pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya

a. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada seluruh pegawai;

Daftar kegiatan pengembangan kompetensi di unit kerja

b. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada sebagian besar pegawai; c. Jika unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada sebagian kecil pegawai;

d. Jika unit kerja belum melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai

A/B/C/D 0 e. Dalam pelaksanaan pengembangan kompetensi,

apakah unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai (dapat melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house training, atau melalui coaching, atau mentoring, dll) ?

A/B/C/D 0 b. Apakah dalam melakukan mutasi pegawai antar

jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan ?

b. Dalam menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai, apakah mempertimbangkan hasil

pengelolaan kinerja pegawai ?

A/B/C/D 0

Pengembangan pegawai berbasis kompetensi (3)

A/B/C/D 0 c. Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada

dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan

d. Pegawai di Unit Kerja telah memperoleh kesempatan / hak untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya

(18)

a. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan bulanan;

Laporan Monev terhadap hasil pengembangan komptensi

b. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan triwulan;

c. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan semesteran;

d. Jika laporan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja dilakukan tahunan

4 4.0 0.00 0.00%

a. Jika seluruh penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi;

SKP pegawai di unit kerja b. Jika sebagian besar penetapan kinerja individu yang

terkait dengan kinerja organisasi;

c. Jika sebagian kecil penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi;

d. Belum ada penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi

a. Jika seluruh ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya;

SKP pegawai dan atasannya

b. Jika sebagian besar ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya;

c. Jika sebagian kecil ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya;

d. Belum ada ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya

a. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara bulanan; Penilaian Prestasi Kerja PNS (P2KP), b. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara triwulananLogbook bulanan pegawai di unit kerja c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara semesteran;

d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan; e. Pengukuran kinerja individu belum dilakukan a. Hasil penilaian kinerja individu seluruhnya telah dijadikan dasar pemberian reward;

Surat pemberian reward, ketentuan pemberian reward di unit kerja

b. Hasil penilaian kinerja individu sebagian besar telah dijadikan dasar pemberian reward;

c. Hasil penilaian kinerja individu sebagian kecil telah dijadikan dasar pemberian reward;

d. Hasil penilaian kinerja individu belum dijadikan dasar pemberian reward

5 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Peraturan Kode Etik, Buku Saku Pegawai, Surat Penjatuhan Hukuman Disiplin, Laporan Rekapitulasi Absensi Pegawai

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil aturan disiplin / kode etik / kode perilaku yang ditetapkan organisasi

6 1.0 0.00 0.00%

a. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara bulanan;

Dislokasi Pegawai Bulanan b. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah

dimutakhirkan secara triwulan; A/B/C/D 0

Sistem Informasi Kepegawaian (1)

a. Data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala

A/B/C/D 0 d. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar

untuk pemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan, dll)

a. Aturan disiplin / kode etik / kode perilaku telah dilaksanakan / diimplementasikan

A/B/C/D/E 0

Penegakan aturan disiplin / kode etik / kode perilaku pe

A/B/C/D 0 A/B/C/D 0

c. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik b. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian

dengan indikator kinerja individu level diatasnya a. Terdapat penetapan kinerja individu yang terkait

dengan kinerja organisasi

A/B/C/D 0

Penetapan kinerja individu (4)

f. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja ?

(19)

c. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara semesteran;

d. Jika data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara tahunan

IV. 10.0 0.00 0.00%

1 5.0 0.00 0.00%

a. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan

Notulensi Rapat terkait perencanaan, dokumentasi kegiatan terkait perencanaan

b. Apakah pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja

Notulensi Rapat penyusunan Tapkin, Dokumen Tapkin c. Apakah pimpinan memantau pencapaian kinerja

secara berkala ?

Y/T 0 Ya, jika pimpinan pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala

Laporan Capaian Target Kinerja bulanan

2 5.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja telah memiliki seluruh dokumen perencanaan (Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja);

Dokumen Renstra, RKT, dan Tapkin

b. Jika unit kerja hanya memiliki Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja;

c. Jika unit kerja belum memiliki dokumen perencanaan a. Jika seluruh dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan Tapkin

b. Jika sebagian besar dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

c. Jika sebagian kecil dokumen perencanaan telah berorientasi hasil;

d. Belum ada dokumen perencanaan yang berorientasi hasil

a. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi dan juga membuat IKU tambahan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan Tapkin

b. Jika unit kerja memiliki IKU yang ditetapkan organisasi; c. Jika unit kerja belum memiliki IKU

a. Jika seluruh indikator kinerja unit kerja telah SMART; Hasil Evaluasi LAKIP Unit Kerja, Dokumen Renstra, RKT, dan Tapkin

b. Jika sebagian besar indikator kinerja unit kerja telah SMART;

c. Jika sebagian kecil indikator kinerja unit kerja telah SMART;

d. Belum ada indikator kinerja unit kerja yang SMART e. Apakah laporan kinerja telah disusun tepat waktu ? Y/T 0 Ya, jika unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat

waktu

LAKIP unit kerja, Hasil Evaluasi LAKIP unit kerja a. Jika seluruh pelaporan kinerja telah memberikan

informasi tentang kinerja;

b. Jika sebagian besar pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja;

c. Jika sebagian kecil pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja;

d. Belum ada pelaporan kinerja yang memberikan informasi tentang kinerja

a. Jika unit kerja berupaya meningkatankan seluruh kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

SP diklat/workshop terkait akuntabilitas kinerja untuk personil di unit kerja (pegawai dan pimpinan unit kerja)

b. Jika unit kerja berupaya meningkatankan sebagian besar kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;

c. Jika unit kerja berupaya meningkatankan sebagian kecil kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja; d. Unit kerja belum berupaya meningkatankan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja

a. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh seluruh SDM yang kompeten;

SP penyusunan akuntabilitas kinerja (contoh: Renstra unit kerja, Tapkin unit kerja, LAKIP unit kerja), DUK

LAKIP unit kerja, Hasil Evaluasi LAKIP unit kerja

0

0 g. Apakah terdapat upaya peningkatan kapasitas SDM

yang menangani akuntabilitas kinerja ?

A/B/C/D

h. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten

A/B/C

d. Apakah indikator kinerja telah SMART ? A/B/C/D 0

f. Apakah pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja ?

A/B/C/D 0 A/B/C 0 b. Apakah dokumen perencanaan telah berorientasi hasil

?

c. Apakah terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) ?

A/B/C 0

A/B/C/D 0

Keterlibatan pimpinan (5)

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5)

a. Apakah dokumen perencanaan sudah ada ?

(20)

b. Jika pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh sebagian SDM yang kompeten;

c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja belum dilaksanakan oleh seluruh SDM yang kompeten

V. 15.0 0.00 0.00%

1 3.0 0.00 0.00%

a. Public campaign telah dilakukan secara berkala; Dokukumentasi pelaksanaan public campaign (sosialisasi, banner online/offline, dll)

b. Public campaign dilakukan tidak secara berkala; c. Belum dilakukan public campaign

a. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait pengendalian gratifikasi yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Perka pengendalian gratifikasi, Laporan pengendalian gratifikasi di unit kerja

b. Jika unit kerja mengimplementasikan pengendalian gratifikasi sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; c. Jika unit kerja belum mengimplementasikan pengendalian gratifikasi

2 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait lingkungan pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Pakta Integritas, Kode Etik, Peraturan SPIP, SOP atau peraturan-peraturan di unit kerja, Kepka Satlak/Satgas SPIP

b. Jika unit kerja membangun seluruh lingkungan pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; c. Jika unit kerja membangun sebagian besar lingkungan pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; d. Jika unit kerja membangun sebagian kecil lingkungan pengendalian sesuai dengan yang ditetapkan organisasi a. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait lingkungan pengendalian yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Dokumen penilaian risiko

b. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas seluruh pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas sebagian besar pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja melakukan penilaian risiko atas sebagian kecil pelaksanaan kebijakan sesuai dengan yang

ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Dokumen RTP

b. Jika unit kerja melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum melakukan seluruh kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko

a. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait;

Dokumentasi sosialisasi, notulensi rapat terkait SPI b. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada

sebagian pihak terkait;

c. Belum ada pihak terkait yang mendapatkan informasi dan komunikasi mengenai SPI

3 3.0 0.00 0.00%

A/B/C 0 d. SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada

seluruh pihak terkait

A/B/C 0

Pengaduan Masyarakat (3)

A/B/C/D 0

c. Telah dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi

A/B/C 0

b. Telah dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan

A/B/C/D 0 b. Pengendalian gratifikasi telah diimplementasikan

A/B/C

Penerapan SPIP (3)

a. Telah dibangun lingkungan pengendalian

0 a. Telah dilakukan public campaign tentang

pengendalian gratifikasi

(21)

a. Jika unit kerja mengimplementasikan seluruh kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait pengaduan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Peraturan tentang Pengaduan Masyarakat, Adanya saluran pengaduan (kotak saran, email, telepon, dll)

b. Jika unit kerja telah mengimplementasikan seluruh kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian besar kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja telah mengimplementasikan sebagian kecil kebijakan pengaduan masyarakat sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Laporan penanganan Pengaduan Masyarakat b. Jika sebagian besar hasil penanganan pengaduan

masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja; c. Jika sebagian kecil hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat belum ditindaklanjuti oleh unit kerja

a. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat dilakukan bulanan;

Laporan Monev atas penanganan Pengaduan Masyarakat b. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan

pengaduan masyarakat dilakukan triwulan; c. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat dilakukan semesteran; d. Jika monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat dilakukan tahunan

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penerapan Pengaduan Masyarakat

b. Jika sebagian hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti unit kerja

4 3.0 0.00 0.00%

a. Apakah Whistle-Blowing System sudah di internalisasi ?

Y/T 0 Ya, jika Whistle-Blowing System telah di internalisasi di unit kerja

Dokumentasi sosialisasi tentang WBS a. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan

Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait pelaksanaan Whistle-Blowing System yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Peraturan tentang WBS, media WBS

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh kebijakan Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar kebijakan

Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil kebijakan

Whistle-Blowing System sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan bulanan;

Laporan Evaluasi penerapan WBS b. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan triwulan;

c. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan semesteran;

d. Jika evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

dilakukan tahunan

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penerapan WBS A/B/C/D 0

c. Telah dilakukan evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

d. Hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D

A/B/C/D 0

Whistle-Blowing System (3)

b.Whistle-Blowing System telah diterapkan d. Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan

masyarakat telah ditindaklanjuti

A/B/C/D 0

0 A/B/C 0 A/B/C/D 0 b. Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah

ditindaklanjuti

c. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat

A/B/C/D 0 a. Kebijakan pengaduan masyarakat telah

(22)

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penerapan

Whistle-Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penerapan

Whistle-Blowing System telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System yang ditindaklanjuti unit kerja

5 3.0 0.00 0.00%

a. Telah terdapat identifikasi / pemetaan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama

Y/T 0 Ya, jika unit kerja telah mengidentifikasi / memetakan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama

Hasil identifikasi/pemetaan atas benturan kepentingan di unit kerja

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan / diinternalisasikan ke seluruh unit kerja;

Dokumentasi sosialisasi tentang penanganan benturan kepentingan

b. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan / diinternalisasikan ke sebagian besar unit kerja; c. Jika penanganan Benturan Kepentingan disosialisasikan / diinternalisasikan ke sebagian kecil unit kerja;

d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum disosialisasikan / diinternalisasikan ke seluruh unit kerja a. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke seluruh unit kerja;

Peraturan tentang penanganan benturan kepentingan b. Jika penanganan Benturan Kepentingan

diimplementasikan ke sebagian besar unit kerja; c. Jika penanganan Benturan Kepentingan diimplementasikan ke sebagian kecil unit kerja; d. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum diimplementasikan ke seluruh unit kerja

a. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi secara berkala oleh unit kerja;

Laporan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan b. Jika penanganan Benturan Kepentingan dievaluasi tidak

secara berkala oleh unit kerja;

c. Jika penanganan Benturan Kepentingan belum dievaluasi oleh unit kerja

a. Jika seluruh hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja;

Dokumen Rencana Aksi atas Laporan Evaluasi penanganan benturan kepentingan

b. Jika sebagian besar hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja; c. Jika sebagian kecil hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti oleh unit kerja; d. Jika belum ada hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan yang ditindaklanjuti unit kerja

VI. 15.0 0.00 0.00%

1 3.0 0.00 0.00%

a. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Kebijakan standar pelayanan di unit kerja

b. Jika unit kerja memiliki kebijakan standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum memiliki kebijakan standar pelayanan

Penanganan Benturan Kepentingan (3)

0

0 b. Penanganan Benturan Kepentingan telah

disosialisasikan / internalisasi

A/B/C/D

0 c. Penanganan Benturan Kepentingan telah

diimplementasikan

A/B/C/D

0 d. Telah dilakukan evaluasi atas penanganan Benturan

Kepentingan

A/B/C

A/B/C e. Hasil evaluasi atas penanganan Benturan Kepentingan

telah ditindaklanjuti

A/B/C/D

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) Standar Pelayanan (3)

(23)

a. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait maklumat standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

Standar pelayanan unit kerja

b. Jika unit kerja memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; c. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian besar standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi; d. Jika unit kerja memaklumatkan sebagian kecil standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi a. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait SOP yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;

SOP pelaksanaan standar pelayanan di unit kerja

b. Jika unit kerja menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja menerapkan sebagian besar SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

d. Jika unit kerja menerapkan sebagian kecil SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi

a. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga unit kerja berinisiatif melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP;

SP Tim Asistensi Penyusunan SOP, Rekap SOP, laporan kegiatan pemutakhiran SOP

b. Jika unit kerja melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi;

c. Jika unit kerja belum melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP

2 3.0 0.00 0.00%

a. Seluruh sosialisasi / pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima;

Laporan sosialisasi/pelatihan penerapan budaya pelayanan prima b. Sebagian besar sosialisasi / pelatihan telah dilakukan

dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima; c. Sebagian kecil sosialisasi / pelatihan telah dilakukan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima; d. Seluruh sosialisasi / pelatihan belum dilakukan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima

a. Informasi pelayanan dapat diakses melalui berbagai media (misal: papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media televisi, radio, dsb);

Sistem Informasi di Lembaga Sandi Negara dan unit kerja (contoh: Website Lembaga Sandi Negara, Portal Lembaga Sandi Negara, dsb)

b. Informasi pelayanan dapat diakses melalui beberapa media (misal: papan pengumuman, selebaran, dsb); c. Informasi pelayanan sulit diakses melalui berbagai media

a. Telah terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar dan sudah diimplementasikan;

Ketentuan pemberian reward/punishment terkait pelayanan di unit kerja

b. Telah terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar namun belum diimplementasikan;

c. Belum terdapat sistem sanksi / reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar

b. Standar pelayanan telah dimaklumatkan

A/B/C/D 0 A/B/C/D 0

A/B/C 0 c. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan

A/B/C/D d. Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar

pelayannan dan SOP

Budaya Pelayanan Prima (3)

a. Telah dilakukan sosialisasi / pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima

b. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media

A/B/C 0 0

A/B/C 0

c. Telah terdapat sistem punishment (sanksi) / reward

(24)

a. Apabila seluruh pelayanan sudah dilakukan secara terpadu;

Daftar pelayanan di unit kerja b. Apabila sebagian besar pelayanan sudah dilakukan

secara terpadu;

c. Apabila sebagian kecil pelayanan sudah dilakukan secara terpadu;

d. Apabila tidak ada pelayanan yang dilakukan secara terpadu

a. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang seluruhnya berbeda dengan unit kerja lain;

Pelayanan berbasis TI b. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan yang

sebagian besar sama dengan unit kerja lain;

c. Jika unit kerja telah memiliki inovasi pelayanan sama dengan unit kerja lain;

d. Jika unit kerja belum memiliki inovasi pelayanan

3 4.0 0.00 0.00%

a. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dilakukan secara berkala;

Hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan b. Survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan tidak

berkala;

c. Belum ada survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

a. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses melalui berbagai media (misal: papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media televisi, radio, dsb);

Publikasi hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses melalui beberapa media (misal: papan pengumuman, selebaran, dsb);

c. Hasil survey kepuasan masyarakat sulit diakses melalui berbagai media

a. Dilakukan tindak lanjut atas seluruh hasil survey kepuasan masyarakat;

Rencana aksi atas hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

b. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian besar hasil survey kepuasan masyarakat;

c. Dilakukan tindak lanjut atas sebagian kecil hasil survey kepuasan masyarakat;

d. Belum dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat

Diisi dengan nilai hasil Survey Eksternal atas Persepsi Korupsi

Hasil survey Persepsi Korupsi

2. 5.0

0-100% 0.00

0.00% Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Internal dan Eksternal

II. 20.0 0.00 0%

1. 20.0

0-4 0.00

0.00%

Diisi dengan nilai hasil Survey Eksternal Kualitas Pelayanan

Hasil survey PMPRB

40.0 0.00 0

0

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA ttd.

DJOKO SETIADI A/B/C/D 0

A/B/C/D 0 d. Telah terdapat sarana layanan terpadu / terintegrasi

A/B/C 0 e. Terdapat inovasi pelayanan

A/B/C 0

Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4)

a. Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

A/B/C/D 0 b. Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses

secara terbuka

Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survey Eksternal) (20

TOTAL HASIL

NILAI EVALUASI ZI MENUJU WBK/WBBM

c. Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat

TOTAL PENGUNGKIT

HASIL (40)

PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survey Eksternal) (15)

Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan Eksternal) yang ditindaklanjuti (5)

Referensi

Dokumen terkait

Definisi operasional pengelolaan sampah adalah kegiatan untuk melakukan pengumpulan, penampungan sementara, pengolahan, pengangkutan dan pemrosesan akhir

Dinamika hukum waris adat tidak lepas dari peranan pemuka adat dan hakim yang melakukan penemuan hukum dalam memutus perkara di pengadilan. Sistem pewarisan adat mengalami

Muhammad Zaim Ubadillah, NIM 108 025, Upaya Membiasakan Anak Didik berbahasa Santun melalui Penggunaan Bahasa Jawa Krama dalam Proses Proses Pengembangan Niali –

peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dari satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Hal ini menjadi salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang, karena salah satu fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

Berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru, pada kegiatan penutup, materi Empati, Hormat kepada Orang Tua dan Guru yaitu: guru memberikan penguatan materi dan memberi

Sedangkan hasil rerata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan Johnson Pascal test pada kelompok anemia adalah 194,89 detik dan 163,99 detik yang diperlukan