• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

No. 26/05/16 Th.XVIII, 2 Mei 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG

DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN

2016

BPS PROV I N SI SU M AT ERA SELAT AN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG SUMATERA SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR MINUS 3,92 PERSEN

 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) Sumatera Selatan Triwulan I Tahun 2016 sebesar minus 3,92 persen, jauh menurun dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan IV Tahun 2015 sebesar 0,93 persen.

 Semua produksi IBS yang ada di Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan negatif selama Triwulan I Tahun 2016 dengan pertumbuhan terendah terjadi pada Industri Makanan sebesar minus 4,08 persen.

 Secara nasional, pertumbuhan produksi IBS pada Triwulan I Tahun 2016 juga mengalami perlambatan sebesar minus 1,34 persen.

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL SUMATERA SELATAN TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR 3,29 PERSEN

 Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil (IMK) Sumatera Selatan Triwulan I Tahun 2016 tumbuh sebesar 3,29 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,24 persen.

 Pertumbuhan produksi tertinggi terjadi pada Industri Alat Angkutan Lainnya sebesar 12,52 persen, sebaliknya pertumbuhan produksi terendah terjadi pada Industri Minuman sebesar minus 4,87 persen.

(2)

I. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan I Tahun 2016 Sumatera Selatan

Produksi industri manufaktur besar sedang pada triwulan I tahun 2016 mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar minus 3,92 persen. Pertumbuhan produksi ini jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 0,93 persen.

Berdasarkan hasil Survei Industri Besar Sedang Bulanan yang dilakukan terhadap 37 sampel perusahaan IBS yang ada di Sumatera Selatan, diketahui bahwa seluruh produksi IBS selama triwulan I tahun 2016 ini mengalami perlambatan pertumbuhan atau pertumbuhannya negatif. Pertumbuhan produksi terendah terjadi pada industri makanan (KBLI 10) yang mengalami penurunan dari sebesar 1,96 persen pada triwulan IV tahun 2015 menjadi minus 4,08 persen pada triwulan ini. Adapun perbandingan pola pertumbuhan produksi per jenis IBS pada triwulan I tahun 2016 secaraq-to-qdapat dilihat pada Grafik 1.

Grafik 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Secara y-on-y atau dengan membandingkan angka produksi di triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, pertumbuhan IBS Sumatera Selatan pada triwulan I tahun 2016 lebih tinggi dari pertumbuhan q-to-q, yaitu sebesar 5,32 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 4,06 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22) sebesar 9,70 persen dan sebaliknya pertumbuhan terendah terjadi pada jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (KBLI 33) dengan pertumbuhan negatif sebesar minus 1,51 persen.

-4,50 -4,00 -3,50 -3,00 -2,50 -2,00 -1,50 -1,00 -0,50 0,00 10 11 17 20 22 33

-4,08

-1,47

-0,92 -1,75

-4,00

-1,51

Persen

Ko

de

KB

(3)

Tabel 1

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan Triwulan IV Tahun 2015 dan Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri TW IV-15 TW I-16 TW IV-15 TW I-16q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan -Manufacture of food

products 1.96 -4.08 9.90 5.55 11 Industri Minuman -Manufacture of

beverages -1.47 -1.47

17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas

-Manufacture of paper and paper products -0.92 2.73 -0.87 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari

Bahan Kimia -Manufacture of chemicals and chemical products

-6.28 -1.75 6.17 7.29

22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -Manufacture of rubber and plastic products

1.48 -4.00 6.49 9.70

33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -Repair and installation of machinery and equipment

-1.51 -1.51

Industri Besar Sedang 0.93 -3.92 4.06 5.32

II. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Triwulan I Tahun 2016 Sumatera Selatan dan Nasional

Pada triwulan I tahun 2016, produksi IBS Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan sebesar minus 3,92 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar minus 1,34 persen. Sama halnya dengan pertumbuhan Sumatera Selatan, semua produksi IBS secara nasional menunjukkan pertumbuhan negatif dengan pertumbuhan terendah terjadi pada industri karet dan barang dari karet dan plastik sebesar minus 7,66 persen

(4)

Grafik 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Tabel 2

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri Sumsel Nasional Sumsel Nasionalq-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan -Manufacture of food

products -4.08 -0.76 5.55 4.54 11 Industri Minuman -Manufacture of

beverages -1.47 -0.09 -1.47 -0.95 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas

-Manufacture of paper and paper products

-0.92 -5.73 -0.87 -9.18

20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -Manufacture of chemicals and chemical products

-1.75 -0.05 7.29 -10.85

22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -Manufacture of rubber and plastic products

-4.00 -7.66 9.70 -3.84

33 Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan -Repair and installation of machinery and equipment

-1.51 -1.02 -1.51 -2.23

Industri Besar Sedang -3.92 -1.34 5.32 4.08

(5)

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan I Tahun 2016 Sumatera Selatan

Pertumbuhan produksi IMK pada triwulan I tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 3,29 persen, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 5,24 persen. Penurunan pertumbuhan produksi yang terjadi salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku yang memaksa penggiat usaha mikro kecil di Sumatera Selatan untuk mengurangi produksinya.

Berdasarkan hasil Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2016 (VIMK-16) yang dilakukan secara panel setiap akhir triwulan, terdapat tujuh belas jenis IMK di Sumatera Selatan yang dapat dirilis angka pertumbuhannya selama tahun 2016. Adapun industri yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi pada triwulan I tahun 2016 adalah industri alat angkutan lainnya (KBLI 30) dengan pertumbuhan sebesar 12,52 persen, disusul oleh industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) dan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 10,83 dan 9,52 persen.

Sebaliknya, pertumbuhan terendah terjadi pada industri minuman (KBLI 11) dengan pertumbuhan sebesar minus 4,87 persen. Pertumbuhan negatif juga terjadi pada industri barang galian bukan logam sebesar minus 0,31 persen. Industri dengan KBLI 23 ini di Sumatera Selatan didominasi oleh industri batu bata dan industri genteng yang berasal dari tanah liat. Selama musim panen yang terjadi pada triwulan I ini, sebagian pengusaha batu bata atau genteng yang juga berprofesi sebagai petani memilih untuk beralih sementara ke sektor pertanian yang lebih memberikan keuntungan dibandingkan sektor industri manufaktur.

Grafik 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

(6)

Tak sejalan dengan pertumbuhan produksi IMKq-to-q, secaray-on-yproduksi IMK di Sumatera Selatan pada triwulan I tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan negatif sebesar minus 1,97 persen. Pertumbuhan tertinggi masih dimiliki oleh industri alat angkutan lainnya sebesar 27,32 persen, sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer (KBLI 29) dengan pertumbuhan sebesar minus 10,70 persen.

Secara lebih detail, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan baik dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) maupun dengan membandingkan angka produksi dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y) dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4)

10 Industri Makanan 2.77 8.55 11 Industri Minuman -4.87 -8.13 13 Industri Tekstil 1.4 -3.88 14 Industri Pakaian Jadi 2.7 -7.73 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6.73 11.92 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus danBarang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 8.9 8.29 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 7.2 6.01 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 10.83 -3.4 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obta Tradisional 9.52 10.7 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.9 -4.13 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -0.31 -9.53 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 8.51 -7.31 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0 8.97 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 7.03 -10.7 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 12.52 27.32 31 Industri Furnitur 8.41 9.63 32 Industri Pengolahan Lainnya -2.95 -3.43

(7)

IV. Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Triwulan I Tahun 2016 Sumatera Selatan dan Nasional

Seperti telah diketahui sebelumnya, pertumbuhan produksi IMK triwulan I tahun 2016 Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 3,29 persen. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari angka pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan pertumbuhan hanya sebesar 0,76 persen.

Secara nasional, pertumbuhan produksi IMK tertinggi pada triwulan I tahun 2016 terjadi pada industri kertas dan barang dari kertas (KBLI 17) yang tumbuh sebesar 13,95 persen, sebaliknya industri dengan pertumbuhan produksi terendah secara nasional adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) yang mengalami perlambatan pertumbuhan hingga minus 7,70 persen. Selanjutnya, perbandingan pola pertumbuhan produksi IMK per jenis industri Sumatera Selatan dan Nasional dapat diamati pada Grafik 4.

Grafik 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Bertolak belakang dengan perbandingan pertumbuhan produksi IMK triwulan I secara

q-to-q, pertumbuhan produksi IMK Sumatera Selatan y-on-y justru menunjukkan angka pertumbuhan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional. Jika produksi IMK Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 1,97 persen, maka produksi IMK secara nasional mampu tumbuh sebesar 5,91 persen. Secara agregat, pertumbuhan produksi nasional IMK tertinggi pada triwulan I tahun 2016 terjadi pada industri mesin dan perlengkapan YTDL (KBLI 28) sebesar 24,17 persen, sebaliknya IMK dengan pertumbuhan produksi terendah terjadi pada barang logam, bukan mesin dan peralatannya

-4,87

12,52 13,95

-7,70 -10

-5 0 5 10 15 20

10 11 13 14 15 16 17 18 21 22 23 25 28 29 30 31 32

Pe

rs

en

Kode KBLI

(8)

Tabel 4

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Selatan dan Nasional Triwulan I Tahun 2016 (Persen)

Kode

KBLI Jenis Industri Sumsel Nasional Sumsel Nasionalq-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

10 Industri Makanan 2.77 1.36 8.55 6.16 11 Industri Minuman -4.87 1.29 -8.13 7.49 13 Industri Tekstil 1.4 1.56 -3.88 5.50 14 Industri Pakaian Jadi 2.7 2.06 -7.73 5.79 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 6.73 -0.04 11.92 8.74

16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayudan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu,

Rotan dan Sejenisnya 8.9 0.82 8.29 -2.27 17 Industri Kertas dan Barang dari Kertas 7.2 13.95 6.01 11.82 18 Industri Percetakan dan Reproduksi MediaRekaman 10.83 11.94 -3.40 23.31

21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan ObtaTradisional 9.52 9.60 10.70 16.27 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 2.9 1.07 -4.13 -4.22 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -0.31 -0.40 -9.53 2.59 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin danPeralatannya 8.51 -7.70 -7.31 -11.07 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 0 12.37 8.97 24.17 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan SemiTrailer 7.03 9.89 -10.70 5.64 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 12.52 5.39 27.32 7.44 31 Industri Furnitur 8.41 0.75 9.63 0.41 32 Industri Pengolahan Lainnya -2.95 -0.57 -3.43 0.28

Gambar

Grafik 1
Tabel 1
Grafik 2
Grafik 3Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Sumatera Selatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyesuaian yang terjadi antara kalender Saka dengan kalender Hijriyah yang kemudian menghasilkan kalender Islam

Melakukan Login Pelanggan Kasir Mem-BackUp Data Mengelola Daftar Pelanggan Mengelola Daftar Model Rambut Mengelola Reservasi Melihat Laporan Mengelola Transaksi Mengelola Daftar

Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi.

PEMENUHAN KEWAJIBAN FASOS FASUM • DIAKUI pada saat BAST • Penguasaan berpindah • DINILAI berdasarkan BAST, atau • Nilai Wajar/Nilai Pasar DICATAT sebagai Pendapatan

Parameter kimia fisik air permukaan yang akan menerima beban limbah dari proyek pengembangan Kelapa Gading Square pada saat beroperasi yakni saluran kali sunter dan

Jalan Letnan Amir Kusman No.2 Telp 421153. Email: admin@bondowosokab.go.id , Website:

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan perhitungan kwantitatif, dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif bersumber dari data sekunder berupa

Hasil penelitian yang dilakukan, konfigurasi yang terdapat di dalam aplikasi web yang berada direktori dalam satu server, walaupun tetap terbaca dengan menggunakan