..
MENTERI ENERGI DAN SUMBER
DAYA
MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 06 TAHUN 2009
TENTANG
PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALlSTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN TENAGA L1STRIK
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa dalam rangka menghasitkan tenaga teknik ketenagalistrikan yang memiliki kompetensi guna mewujudkan penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik yang and ai, aman dan akrab lingkungan, telah dilaksanakan Forum Konsensus Nasional pada tanggal 28 Oktober 2008 mengenai Standar Latih Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1094
Kl30/MEM/2003
tentang Standar Latih Kompetensi Tenaga TeknikKetenagalistrikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Latih Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Listrik;
1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3317);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1989 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3394) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4628);
,
2
-5. Keputusan Presiden Nemer 187/M Tahun 2004 tanggal 20 Okteber 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomer 77/P Tahun 2007 tanggal 28 Agustus 2007;
6. Keputusan Menteri Ener9i dan Sumber Daya Mineral Nemer 2052
Kl40/MEM/2001 tanggal28 Agustus 2001 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 015 Tahun 2007 tanggal 19 September 2007;
7. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1094
Kl30/MEM/2003 tanggal 19 September 2003 tentang Standar Latih
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan;
8.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomer 0030Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral;
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nemer 0031 Tahun 2006 tanggal 8 Mei 2005 tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kempetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Listrik Sub Bidang Instruktur Operasi Pembangkit dan Sub Bidang Instruktur Pemeliharaan Pembangkit;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR LATIH KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALlSTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA L1STRIK.
Pasal 1
Menetapkan Standar Latih Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Listrik yang terdiri atas:
a. Standar Latih Kempetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Listrik Sub Bidang Instruktur Operasi Pembangkit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I; dan
b. Standar Latih Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Jasa Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Listrik Sub Bidang Instruktur Pemeliharaan Pembangkit sebagaimana tercantum dalam Lampiran II,
yang merupakan bag ian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
I Pasal 3
feraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya daJam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tang gal 28 April 2009
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
ttd
PURNOMO YUSGIANTORO
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 April 2009
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ANDI MATTALATTA
LAMPI RAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MI NERAL NOMOR : 06 TAHUN 2009
TANGGAL : 28 April 2009
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN
TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR
OPERASI PEMBANGKI T
BUKU I
i
DAFTAR I SI
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
DAFTAR I SI ... i TI M PENYUSUN ... iii Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.001(3).A ... 1 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Ash Handling... 1 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.002(3).A ... 13 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Coal Handling... 13 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.003(3).A ... 26 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Auxiliary I sland... 26 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.004(3).A ... 38 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Batubara ... 38 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.005(3).A ... 51 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Unit PLTU... 51 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.006(3).A ... 63 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Minyak/ Gas ... 63 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.007(3).A ... 76 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Unit PLTU... 76 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OP.008(3).A ... 88 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTP... 88 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.009(3).A... 101 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Unit PLTP... 101 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.010(3).A... 113 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang (PLTU Gas/ Minyak) ... 113 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.011(3).A... 126 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
ii
Pengoperasian Unit PLTG... 139 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.013(3).A... 151 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang (PLTA) ... 151 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.014(3).A... 163 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Unit PLTA... 163 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.015(3).A... 175 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang (PLTD) ... 175 Kode Pelatihan : L.I NT.KI T.OPS.016(3).A... 187 Judul Pelatihan : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
iii
TI M PENYUSUN
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
No. N A M A I NSTANSI
1. 2.
Dr. I rwan Bahar
Dra. Retno Setyaningrum
Badiklat ESDM – DESDM Badiklat ESDM – DESDM 3.
4.
I r. Kansman Hutabarat I r. Zendra Permana Zen
Pusdiklat KEBT – DESDM Pusdiklat KEBT – DESDM 5.
6.
I r. Heri Budi Utomo Sukiman, M.H.
Politeknik Bandung Pusdiklat KEBT – DESDM
7. Elin Lindiasari, S.T. Pusdiklat KEBT – DESDM
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
I r. JM. Sihombing Sutisna Prawira, S.H. Dra. Upik Jamil Siti Rohana, S.H. I r. Ellydar Baher I r. Arief I ndarto I r. Agus Sufiyanto Sumarlanto, S.E. Rakhmawati, S.T. H.M. Arifin, B.E. Edi Sunardi I r. Hanafi I r. N. Suhandi I r. Priyo Rahardjo Drs. H. Suwarchan Drs. Abdul Rochim I r. Wahyudi I neza, S.T.
Didik Hadiyanto, S.T. Ali Martaka, S.T.
RR. Endang Widayati, S.T. Agus Hariyanto, S.E. I ndro Kuncoro Drs. Suwadji Dewi Rosilawati Siti Munawaroh Markus
Suyadi
Pusdiklat KEBT – DESDM Biro Hukum dan Humas Pusdiklat KEBT – DESDM
Biro Hukum dan Humas Ditjen LPE Ditjen LPE Ditjen LPE
Pusdiklat KEBT – DESDM Pusdiklat KEBT – DESDM
PT I ndonesia Power PT I ndonesia Power PT I ndonesia Power
PT I ndonesia Power-UBP Kamojang PT I ndonesia Power-UBP Priok
HAKI T HAKI T
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
1
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
Kode Pelatihan
:
L.I NT.KI T.OP.001( 3) .A
Judul Pelatihan
:
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian
Ash Handling
Diskripsi
: Standar Latih Kompetensi ini berkaitan denganpelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan
Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan standar
dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
Waktu
:40 Jam Pelajaran ( 1 JP = 45 menit)
I . TUJUAN
: Untuk menghasilkan tenaga instruktur sub bidanginstruktur operasi pembangkit yang memiliki
kompetensi di bidang pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan
standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
I I . SASARAN
: Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan inimampu mempersiapkan peserta, melaksanakan
pengajaran, memberi kesempatan praktik,
memastikan peserta telah memiliki unjuk kerja yang
sesuai dengan standar, mengevaluasi pelatihan dan
membuat laporan pelatihan.
I I I . PRASYARAT
: Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalahD3.
2
I V. KURI KULUM DAN SI LABI
:A. TEORI
1. Teknik Komunikasi 2 JP
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
2. Metode Mengajar 4 JP
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
3. Administrasi Pengajaran 2 JP
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
4. Pengoperasian Ash Handling 8 JP
4.1. Persiapan Pengoperasian Ash Handling
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Ash Handling
4.3. Pelaporan Pengoperasian Ash Handling
B. Praktik
24
JP
1. Trampil Mengajar
1.1. Persiapan Peserta
1.1.1. Penjelasan dan pendiskusian tujuan pelatihan
Pengoperasian Ash Handling dengan peserta.
3
1.1.3. Penjelasan penerapan Pengoperasian Ash Handling
kepada peserta.
1.1.4. Pengidentifikasian dan pembahasan semua hambatan
dalam pelaksanaan Pengoperasian Ash Handling
dengan peserta.
1.1.5. Penjelasan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Pembagian peserta dalam kelompok, berikut peran dan
tanggung jawab masing-masing untuk Pengoperasian Ash Handling.
1.2. Pelaksanaan Pengajaran
1.2.1. Pemilihan metode pangajaran yang sistemik sesuai
dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Penyampaian materi pelatihan Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Perubahan dan pemodifikasian proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para
peserta.
1.2.4. Peningkatan motivasi peserta dengan memberikan
masukan yang membangun.
1.2.5. Perancangan umpan balik selama pengajaran untuk
membantu peserta belajar dari kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Pemberian dorongan dan bimbingan kepada peserta
untuk mengevaluasi dirinya guna meningkatkan unjuk
kerjanya.
1.3. Pemberian Kesempatan Praktik
1.3.1. Penyediaan kesempatan praktik Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Pemberian umpan balik yang membangun dan
peningkatan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Pemonitoran kesiapan peserta untuk uji.
1.4. Pemastian peserta telah memiliki unjuk kerja yang sesuai
dengan standar
4
peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Pemberitahuan kepada peserta bahwa mereka sudah
mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Pelaporan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Pengevaluasian Pelatihan
1.5.1. Pemberian dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan yang
terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Pendiskusian kemampuan mereka dalam menerapkan
hasil pembelajaran.
1.5.3. Pemberian tanggapan para peserta terhadap pelatihan.
1.5.4. Pembandingan unjuk kerja instruktur terhadap
tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap komentar-komentar
peserta.
1.5.5. Pengambilan kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Penggunaan hasil evaluasi sebagai pedoman bagi
pelatihan berikutnya.
1.6. Pembuatan Laporan Pelatihan
1.6.1. Pencatatan secara teliti rincian data peserta yang telah
menyelesaikan pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Pembuatan dan pelaporan hasil penilaian peserta
sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Penyerahan hasil penilaian peserta kepada administrasi
pelatihan.
1.6.4. Penyimpanan hasil penilaian peserta di tempat yang
aman.
2. Komunikasi Efektif
2.1. Praktik Komunikasi Efektif
3. Pengoperasian Ash Handling
5
3.1.1. Pelaksanaan Analisis Data Operasi Sistem Pengolahan
Limbah
3.1.1.1. Pengidentifikasian Sistem Pengolahan
Limbah masing-masing fungsi dan
pengoperasiannya sesuai dengan SOP.
3.1.1.2. Pemahaman diagram kerja Sistem
Pengolahan Limbah proses kerja, input dan
outputnya.
3.1.1.3. Penyesuaian instrumen ukur besaran listrik
dan mekanik (ampere, tekanan, suhu, aliran)
dengan masing-masing prinsip kerjanya.
3.1.1.4. Pembandingan hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dengan nilai/ angka yang
ditetapkan dalam sistem.
3.1.1.5. Penyesuaian dengan SOP telah siap untuk
seluruh komponen Sistem Pengolahan
Limbah.
3.1.2. Pengoperasian Sistem Pengolahan Limbah
3.1.2.1. Pengoperasian Sistem Pengolahan Limbah
dengan menggunakan urutan kerja yang
ditetapkan dalam SOP.
3.1.3. Pengidentifikasian Masalah
3.1.3.1. Pengidentifikasian dengan pembacaan
instrumen/ alat ukur untuk gangguan yang
berkaitan dengan penyimpangan atas arus,
tekanan, suhu, dan aliran.
3.1.3.2. Pelaksanaan analisis penyebab dan
penetapan alternatif pemecahannya
terhadap penyimpangan yang teridentifikasi.
3.1.3.3. Pengkonsultasian kepada pihak yang terkait
atau di crosscheck dengan SOP yang berlaku
mengenai alternatif pemecahan masalah.
3.1.3.4. Persetujuan mengenai alternatif pemecahan
masalah diterapkan hingga gangguan
6
3.1.4. Pembuatan Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format
dan prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan.
4. Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
4.1. Praktik evaluasi belajar mengajar (Pre-Test, Post-Test dan
Kuesioner).
4.2. Praktik membuat laporan hasil belajar mengajar.
5. Memonitor Proses Belajar
5.1. Praktik monitoring proses belajar mengajar (menggunakan check-list).
6. Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
6.1. Praktik dokumentasi belajar mengajar.
HASI L BELAJAR
TEORI
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Belajar 1
: Memahami Teknik Komunikasi
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
Hasil Belajar 2
: Memahami Metode Mengajar
7
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar 3
: Memahami Administrasi Pengajaran
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana
dan prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
Hasil Belajar 4
: Memahami Pengoperasian Ash Handling
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
4.1. Persiapan Pengoperasian Ash Handling
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Ash Handling
4.3. Pelaporan Pengoperasian Ash Handling
HASI L BELAJAR
PRAKTI K
:Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Praktik 1
: Trampil Mengajar
Kriteria Penilaian
: Mampu :
1.1. Menyiapkan Peserta
1.1.1. Menjelaskan dan mendiskusikan tujuan
pelatihan Pengoperasian Ash Handling dengan
peserta.
1.1.2. Menjelaskan urutan kegiatan pelatihan kepada
8
1.1.3. Menjelaskan penerapan Pemeliharaan
Pengoperasian Ash Handling kepada peserta.
1.1.4. Mengidentifikasi dan membahas semua
hambatan dalam pelaksanaan Pengoperasian Ash Handling dengan peserta.
1.1.5. Menjelaskan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Membagi peserta dalam kelompok, berikut
peran dan tanggung jawab masing-masing
untuk Pengoperasian Ash Handling.
1.2. Melaksanakan Pengajaran
1.2.1. Memilih metode pangajaran yang sistemik
sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Menyampaikan materi pelatihan Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Merubah dan memodifikasi proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran para peserta.
1.2.4. Meningkatkan motivasi peserta dengan
memberikan masukan yang membangun.
1.2.5. Merancang umpan balik selama pengajaran
untuk membantu peserta belajar dari
kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Memberi dorongan dan bimbingan kepada
peserta untuk mengevaluasi dirinya guna
meningkatkan unjuk kerjanya.
1.3. Memberi Kesempatan Praktik
1.3.1. Menyediakan kesempatan praktik
Pengoperasian Ash Handling sesuai dengan
kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Memberi umpan balik yang membangun dan
meningkatkan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Memonitor kesiapan peserta untuk uji.
1.4. Memastikan Peserta Telah memiliki Unjuk Kerja yang
9
1.4.1. Mengumpulkan bukti pelaksanaan unjuk kerja
oleh peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Memberitahukan kepada peserta bahwa
mereka sudah mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Melaporkan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Mengevaluasi Pelatihan
1.5.1. Memberikan dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan
yang terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Mendiskusikan kemampuan mereka dalam
menerapkan hasil pembelajaran.
1.5.3. Memberi tanggapan para peserta terhadap
pelatihan.
1.5.4. Membandingkan unjuk kerja instruktur
terhadap tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap
komentar-komentar peserta.
1.5.5. Mengambil kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Menggunakan hasil evaluasi sebagai pedoman
bagi pelatihan berikutnya.
1.6. Membuat Laporan Pelatihan
1.6.1. Mencatat secara teliti rincian data peserta
yang telah menyelesaikan pelatihan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Membuat dan melaporkan hasil penilaian
peserta sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Menyerahkan hasil penilaian peserta kepada
admintrasi pelatihan.
1.6.4. Menyimpan hasil penilaian peserta di tempat
yang aman.
Hasil Praktik 2
: Komunikasi Efektif
10
2.1. Melaksanakan Praktik Komunikasi Efektif
Hasil Praktik 3
: Mengoperasikan Ash Handling
Kriteria Penilaian
: Mampu :3.1. Melaksanakan Praktik Mengajar Pengoperasian Ash
Handling
3.1.1. Melaksanakan Analisis Data Operasi Sistem
Pengolahan Limbah
3.1.1.1. Mengidentifikasikan Sistem
Pengolahan Limbah masing-masing
fungsi dan pengoperasiannya sesuai
dengan SOP.
3.1.1.2. Memahami diagram kerja Sistem
Pengolahan Limbah proses kerja,
input dan outputnya.
3.1.1.3. Menyesuaikan instrumen ukur
besaran listrik dan mekanik
(ampere, tekanan, suhu, aliran)
dengan masing-masing prinsip
kerjanya.
3.1.1.4. Membandingkan hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dengan
nilai/ angka yang ditetapkan dalam
sistem.
3.1.1.5. Menyesuaikan dengan SOP telah
siap untuk seluruh komponen
Sistem Pengolahan Limbah.
3.1.2. Mengoperasikan Sistem Pengolahan Limbah
3.1.2.1. Mengoperasikan Sistem Pengolahan
Limbah dengan menggunakan
urutan kerja yang ditetapkan dalam
SOP.
3.1.3. Mengidentifikasikan Masalah
11
pembacaan instrumen/ alat ukur
untuk gangguan yang berkaitan
dengan penyimpangan atas arus,
tekanan, suhu, dan aliran.
3.1.3.2. Melaksanakan analisis penyebab
dan penetapan alternatif
pemecahannya terhadap
penyimpangan yang teridentifikasi.
3.1.3.3. Mengkonsultasikan kepada pihak
yang terkait atau di crosscheck
dengan SOP yang berlaku mengenai
alternatif pemecahan masalah.
3.1.3.4. Persetujuan mengenai alternatif
pemecahan masalah diterapkan
hingga gangguan teratasi.
3.1.4. Membuat Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Membuat laporan sesuai dengan
format dan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan.
Hasil Praktik 4
: Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
Kriteria Penilaian
: Mampu :4.1. Melaksanakan praktik evaluasi belajar mengajar ( Pre-Test, Post-Test dan Kuesioner).
4.2. Melaksanakan praktik membuat laporan hasil belajar
mengajar.
Hasil Praktik 5
: Memonitor Proses Belajar
Kriteria Penilaian
: Mampu :
5.1. Melaksanakan praktik monitoring proses belajar
mengajar (menggunakan check-list).
12
Kriteria Penilaian
: Mampu :
6.1. Melaksanakan praktik dokumentasi belajar mengajar.
Strategi Pembelajaran
: Strategi pembelajaran dan tujuanpelatihan harus cocok baik menurut teori
maupun praktik. Proses pembelajaran dan
pengujian disesuaikan dengan urutan dari
materi mata ajar.
Strategi Pelaksanaan Praktik
: Strategi pelaksanaan praktik dapatdilakukan dengan praktik langsung
dilapangan baik pada instalasi milik
perusahaan maupun pada instalasi yang
disediakan oleh lembaga diklat.
V. PENI LAI AN HASI L PELATI HAN
:1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes.
2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100% .
VI . LEMBAGA PELAKSANA
: Lembaga Penyelenggara Diklat adalahlembaga yang terakreditasi.
Referensi
: - Standar Kompetensi Tenaga TeknikKetenagalistrikan No.I NT.KI
T.OP.001(3).A-Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Ash Handling
- Mengoperasikan Sistem Pengolahan
Limbah KUB.OLK.001(3) A
- Standing Operation Procedure (SOP)
terkait
- I nstruction Manual masing-masing
13
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
Kode Pelatihan
:
L.I NT.KI T.OP.002( 3) .A
Judul Pelatihan
:
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian
Coal Handling
Diskripsi
: Standar Latih Kompetensi ini berkaitan denganpelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan
Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan standar
dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
Waktu
:40 Jam Pelajaran ( 1 JP = 45 menit)
I . TUJUAN
: Untuk menghasilkan tenaga instruktur sub bidanginstruktur operasi pembangkit yang memiliki
kompetensi di bidang pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan
standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
I I . SASARAN
: Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan inimampu mempersiapkan peserta, melaksanakan
pengajaran, memberi kesempatan praktik,
memastikan peserta telah memiliki unjuk kerja yang
sesuai dengan standar, mengevaluasi pelatihan dan
membuat laporan pelatihan.
I I I . PRASYARAT
: Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah14
I V. KURI KULUM DAN SI LABI
:A. TEORI
1. Teknik Komunikasi 2 JP
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
2. Metode Mengajar 4 JP
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
3. Administrasi Pengajaran 2 JP
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
4. Pengoperasian Coal Handling 8 JP
4.1. Persiapan Pengoperasian Coal Handling
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Coal Handling
4.3. Pelaporan Pengoperasian Coal Handling
B. Praktik
24
JP
1. Trampil Mengajar
1.1. Persiapan Peserta
15
Pengoperasian Coal Handling dengan peserta.
1.1.2. Penjelasan urutan kegiatan pelatihan kepada peserta.
1.1.3. Penjelasan penerapan Pengoperasian Coal Handling
kepada peserta.
1.1.4. Pengidentifikasian dan pembahasan semua hambatan
dalam pelaksanaan Pengoperasian Coal Handling
dengan peserta.
1.1.5. Penjelasan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Pembagian peserta dalam kelompok, berikut peran dan
tanggung jawab masing-masing untuk Pengoperasian Coal Handling.
1.2. Pelaksanaan Pengajaran
1.2.1. Pemilihan metode pangajaran yang sistemik sesuai
dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Penyampaian materi pelatihan Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Perubahan dan pemodifikasian proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para
peserta.
1.2.4. Peningkatan motivasi peserta dengan memberikan
masukan yang membangun.
1.2.5. Perancangan umpan balik selama pengajaran untuk
membantu peserta belajar dari kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Pemberian dorongan dan bimbingan kepada peserta
untuk mengevaluasi dirinya guna meningkatkan unjuk
kerjanya.
1.3. Pemberian Kesempatan Praktik
1.3.1. Penyediaan kesempatan praktik Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Pemberian umpan balik yang membangun dan
peningkatan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Pemonitoran kesiapan peserta untuk uji.
16
dengan standar
1.4.1. Pengumpulan bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh
peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Pemberitahuan kepada peserta bahwa mereka sudah
mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Pelaporan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Pengevaluasian Pelatihan
1.5.1. Pemberian dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan yang
terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Pendiskusian kemampuan mereka dalam menerapkan
hasil pembelajaran.
1.5.3. Pemberian tanggapan para peserta terhadap pelatihan.
1.5.4. Pembandingan unjuk kerja instruktur terhadap
tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap komentar-komentar
peserta.
1.5.5. Pengambilan kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Penggunaan hasil evaluasi sebagai pedoman bagi
pelatihan berikutnya.
1.6. Pembuatan Laporan Pelatihan
1.6.1. Pencatatan secara teliti rincian data peserta yang telah
menyelesaikan pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Pembuatan dan pelaporan hasil penilaian peserta
sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Penyerahan hasil penilaian peserta kepada admintrasi
pelatihan.
1.6.4. Penyimpanan hasil penilaian peserta di tempat yang
aman.
2. Komunikasi Efektif
17
3. Pengoperasian Coal Handling
3.1. Praktik Mengajar Pengoperasian Coal Handling
3.1.1. Pelaksanaan Analisis Data Operasi Sistem Bahan Bakar
3.1.1.1. Pengidentifikasian Sistem Bahan Bakar
masing-masing fungsi dan pengoperasiannya
sesuai dengan SOP.
3.1.1.2. Pemahaman diagram kerja Sistem Bahan
Bakar Limbah proses kerja, input dan
outputnya.
3.1.1.3. Penyesuaian instrumen ukur besaran listrik
dan mekanik (ampere, tekanan, suhu, aliran)
dengan masing-masing prinsip kerjanya.
3.1.1.4. Pembandingan hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dengan nilai/ angka yang
ditetapkan dalam sistem.
3.1.1.5. Penyesuaian dengan SOP telah siap untuk
seluruh komponen Sistem Bahan Bakar.
3.1.2. Pengoperasian Sistem Bahan Bakar
3.1.2.1. Pengoperasian Sistem Bahan Bakar dengan
menggunakan urutan kerja yang ditetapkan
dalam SOP.
3.1.3. Pengidentifikasian Masalah
3.1.3.1. Pengidentifikasian dengan pembacaan
instrumen/ alat ukur untuk gangguan yang
berkaitan dengan penyimpangan atas arus,
tekanan, suhu, dan aliran.
3.1.3.2. Pelaksanaan analisis penyebab dan
penetapan alternatif pemecahannya terhadap
penyimpangan yang teridentifikasi.
3.1.3.3. Pengkonsultasian kepada pihak yang terkait
atau di crosscheck dengan SOP yang berlaku
mengenai alternatif pemecahan masalah.
3.1.3.4. Persetujuan mengenai alternatif pemecahan
masalah diterapkan hingga gangguan
18
3.1.4. Pembuatan Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format
dan prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan.
4. Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
4.1. Praktik evaluasi belajar mengajar (Pre-Test, Post-Test dan
Kuesioner).
4.2. Praktik membuat laporan hasil belajar mengajar.
5. Memonitor Proses Belajar
5.1. Praktik monitoring proses belajar mengajar (menggunakan check-list).
6. Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
6.1. Praktik dokumentasi belajar mengajar.
HASI L BELAJAR
TEORI
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Belajar 1
: Memahami Teknik Komunikasi
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
Hasil Belajar 2
: Memahami Metode Mengajar
19
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar 3
: Memahami Administrasi Pengajaran
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
Hasil Belajar 4
: Memahami Pengoperasian Coal Handling
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
4.1. Persiapan Pengoperasian Coal Handling
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Coal Handling
4.3. Pelaporan Pengoperasian Coal Handling
HASI L BELAJAR
PRAKTI K
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Praktik 1
: Trampil Mengajar
Kriteria Penilaian
: Mampu :
1.1. Menyiapkan Peserta
1.1.1. Menjelaskan dan mendiskusikan tujuan
pelatihan Pengoperasian Coal Handling
dengan peserta.
1.1.2. Menjelaskan urutan kegiatan pelatihan
20
1.1.3. Menjelaskan penerapan Pengoperasian Coal Handling kepada peserta.
1.1.4. Mengidentifikasi dan membahas semua
hambatan dalam pelaksanaan Pengoperasian Coal Handling dengan peserta.
1.1.5. Menjelaskan proses pengujian kepada
peserta.
1.1.6. Membagi peserta dalam kelompok, berikut
peran dan tanggung jawab masing-masing
untuk Pengoperasian Coal Handling.
1.2. Melaksanakan Pengajaran
1.2.1. Memilih metode pangajaran yang sistemik
sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Menyampaikan materi pelatihan
Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan
urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Merubah dan memodifikasi proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran para peserta.
1.2.4. Meningkatkan motivasi peserta dengan
memberikan masukan yang membangun.
1.2.5. Merancang umpan balik selama pengajaran
untuk membantu peserta belajar dari
kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Memberi dorongan dan bimbingan kepada
peserta untuk mengevaluasi dirinya guna
meningkatkan unjuk kerjanya.
1.3. Memberi Kesempatan Praktik
1.3.1. Menyediakan kesempatan praktik
Pengoperasian Coal Handling sesuai dengan
kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Memberi umpan balik yang membangun dan
meningkatkan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Memonitor kesiapan peserta untuk uji.
21
Sesuai dengan Standar
1.4.1. Mengumpulkan bukti pelaksanaan unjuk kerja
oleh peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Memberitahukan kepada peserta bahwa
mereka sudah mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Melaporkan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Mengevaluasi Pelatihan
1.5.1. Memberikan dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan
yang terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Mendiskusikan kemampuan mereka dalam
menerapkan hasil pembelajaran.
1.5.3. Memberi tanggapan para peserta terhadap
pelatihan.
1.5.4. Membandingkan unjuk kerja instruktur
terhadap tujuan-tujuan pelatihan dan
terhadap komentar-komentar peserta.
1.5.5. Mengambil kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Menggunakan hasil evaluasi sebagai
pedoman bagi pelatihan berikutnya.
1.6. Membuat Laporan Pelatihan
1.6.1. Mencatat secara teliti rincian data peserta
yang telah menyelesaikan pelatihan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Membuat dan melaporkan hasil penilaian
peserta sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Menyerahkan hasil penilaian peserta kepada
administrasi pelatihan.
1.6.4. Menyimpan hasil penilaian peserta di tempat
yang aman.
22
Kriteria Penilaian
: Mampu :
2.1. Melaksanakan Praktik Komunikasi Efektif
Hasil Praktik 3
: Mengoperasikan Coal Handling
Kriteria Penilaian
: Mampu :
3.1. Melaksanakan Praktik Mengajar Pengoperasian Coal Handling
3.1.1. Melaksanakan Analisis Data Operasi Sistem
Bahan Bakar
3.1.1.1. Mengidentifikasikan Sistem Bahan
Bakar masing-masing fungsi dan
pengoperasiannya sesuai dengan
SOP.
3.1.1.2. Memahami diagram kerja Sistem
Bahan Bakar Limbah proses kerja,
input dan outputnya.
3.1.1.3. Menyesuaikan instrumen ukur
besaran listrik dan mekanik
(ampere, tekanan, suhu, aliran)
dengan masing-masing prinsip
kerjanya.
3.1.1.4. Membandingkan hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dengan
nilai/ angka yang ditetapkan dalam
sistem.
3.1.1.5. Menyesuaikan dengan SOP telah
siap untuk seluruh komponen
Sistem Bahan Bakar.
3.1.2. Mengoperasikan Sistem Bahan Bakar
3.1.2.1. Mengoperasikan Sistem Bahan
Bakar dengan menggunakan
23
dalam SOP.
3.1.3. Mengidentifikasikan Masalah
3.1.3.1. Mengidentifikasikan dengan
pembacaan instrumen/ alat ukur
untuk gangguan yang berkaitan
dengan penyimpangan atas arus,
tekanan, suhu, dan aliran.
3.1.3.2. Melaksanakan analisis penyebab
dan penetapan alternatif
pemecahannya terhadap
penyimpangan yang teridentifikasi.
3.1.3.3. Mengkonsultasikan kepada pihak
yang terkait atau di crosscheck
dengan SOP yang berlaku
mengenai alternatif pemecahan
masalah.
3.1.3.4. Persetujuan mengenai alternatif
pemecahan masalah diterapkan
hingga gangguan teratasi.
3.1.4. Membuat Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Membuat laporan sesuai dengan
format dan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan.
Hasil Praktik 4
: Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
Kriteria Penilaian
: Mampu :
4.1. Melaksanakan praktik evaluasi belajar mengajar ( Pre-Test, Post-Test dan Kuesioner).
4.2. Melaksanakan praktik membuat laporan hasil belajar
mengajar.
Hasil Praktik 5
: Memonitor Proses Belajar24
Kriteria Penilaian
: Mampu :
5.1. Melaksanakan praktik monitoring proses belajar
mengajar (menggunakan check-list).
Hasil Praktik 6
: Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
Kriteria Penilaian
: Mampu :
6.1. Melaksanakan praktik dokumentasi belajar mengajar.
Strategi Pembelajaran
:
Strategi pembelajaran dan tujuan pelatihan harus cocok baik menurut teorimaupun praktik. Proses pembelajaran dan
pengujian disesuaikan dengan urutan dari
materi mata ajar.
Strategi Pelaksanaan Praktik
: Strategi pelaksanaan praktik dapatdilakukan dengan praktik langsung
dilapangan baik pada instalasi milik
perusahaan maupun pada instalasi yang
disediakan oleh lembaga diklat.
Referensi
: - Standar Kompetensi Tenaga TeknikKetenagalistrikan No.I NT.KI T.OP.002(3).A-
Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Coal Handling
- Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan No. KUB.OBK.001(3) A -
Mengoperasikan Sistem Bahan Bakar
Batubara
- Standing Operation Procedure (SOP)
terkait
- I nstruction Manual masing-masing
25
V. PENI LAI AN HASI L PELATI HAN
:1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes.
2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100% .
VI . LEMBAGA PELAKSANA
: Lembaga Penyelenggara Diklat adalah26
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
Kode Pelatihan
:
L.I NT.KI T.OP.003( 3) .A
Judul Pelatihan
:
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian
Auxiliary I sland
Diskripsi
: Standar Latih Kompetensi ini berkaitan denganpelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan
Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai dengan standar
dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
Waktu
:40 Jam Pelajaran ( 1 JP = 45 menit)
I . TUJUAN
: Untuk menghasilkan tenaga instruktur sub bidanginstruktur operasi pembangkit yang memiliki
kompetensi di bidang pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Pengoperasian Auxiliary I sland dengan
standar dan batasan yang ditetapkan dalam Standar
Kompetensi.
I I . SASARAN
: Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan inimampu mempersiapkan peserta, melaksanakan
pengajaran, memberi kesempatan praktik,
memastikan peserta telah memiliki unjuk kerja yang
sesuai dengan standar, mengevaluasi pelatihan dan
membuat laporan pelatihan.
I I I . PRASYARAT
: Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah27
I V. KURI KULUM DAN SI LABI
:A. TEORI
1. Teknik Komunikasi 2 JP
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
2. Metode Mengajar 4 JP
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
3. Administrasi Pengajaran 2 JP
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
4. Pengoperasian Auxiliary I sland 8 JP
4.1. Persiapan Pengoperasian Auxiliary I sland
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Auxiliary I sland
4.3. Pelaporan Pengoperasian Auxiliary I sland
B. Praktik
24
JP
1. Trampil Mengajar
1.1. Persiapan Peserta
1.1.1. Penjelasan dan pendiskusian tujuan pelatihan
Pengoperasian Auxiliary I sland dengan peserta.
1.1.2. Penjelasan urutan kegiatan pelatihan kepada peserta.
28
kepada peserta.
1.1.4. Pengidentifikasian dan pembahasan semua hambatan
dalam pelaksanaan Pengoperasian Auxiliary I sland
dengan peserta.
1.1.5. Penjelasan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Pembagian peserta dalam kelompok, berikut peran dan
tanggung jawab masing-masing untuk Pengoperasian Auxiliary I sland.
1.2. Pelaksanaan Pengajaran
1.2.1. Pemilihan metode pangajaran yang sistemik sesuai
dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Penyampaian materi pelatihan Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Perubahan dan pemodifikasian proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para
peserta.
1.2.4. Peningkatan motivasi peserta dengan memberikan
masukan yang membangun.
1.2.5. Perancangan umpan balik selama pengajaran untuk
membantu peserta belajar dari kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Pemberian dorongan dan bimbingan kepada peserta
untuk mengevaluasi dirinya guna meningkatkan unjuk
kerjanya.
1.3. Pemberian Kesempatan Praktik
1.3.1. Penyediaan kesempatan praktik Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai dengan kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Pemberian umpan balik yang membangun dan
peningkatan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Pemonitoran kesiapan peserta untuk uji.
1.4. Pemastian peserta telah memiliki unjuk kerja yang sesuai
dengan standar
1.4.1. Pengumpulan bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh
29
1.4.2. Pemberitahuan kepada peserta bahwa mereka sudah
mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Pelaporan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Pengevaluasian Pelatihan
1.5.1. Pemberian dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan yang
terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Pendiskusian kemampuan mereka dalam menerapkan
hasil pembelajaran.
1.5.3. Pemberian tanggapan para peserta terhadap pelatihan.
1.5.4. Pembandingan unjuk kerja instruktur terhadap
tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap komentar-komentar
peserta.
1.5.5. Pengambilan kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Penggunaan hasil evaluasi sebagai pedoman bagi
pelatihan berikutnya.
1.6. Pembuatan Laporan Pelatihan
1.6.1. Pencatatan secara teliti rincian data peserta yang telah
menyelesaikan pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Pembuatan dan pelaporan hasil penilaian peserta
sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Penyerahan hasil penilaian peserta kepada admintrasi
pelatihan.
1.6.4. Penyimpanan hasil penilaian peserta di tempat yang
aman.
2. Komunikasi Efektif
2.1. Praktik Komunikasi Efektif
3. Pengoperasian Auxiliary I sland
3.1. Praktik Mengajar Pengoperasian Auxiliary I sland
30
3.1.1.1. Penerapan Peraturan dan Undang-undang K2
(Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk
Pengoperasian Auxiliary I sland.
3.1.1.2. Penerapan prosedur pelaksanaan untuk pengoperasian turbin generator berdasarkan SOP.
3.1.2. Persiapan Pelaksanaan Pengoperasian
3.1.2.1. Pengidentifikasian peralatan yang berkaitan
dengan fungsi dan kelayakan operasi sesuai
dengan spesifikasi SOP.
3.1.2.2. Pengidentifikasian parameter dan fungsi
I nstrumen/ alat ukur berupa besaran listrik
dan mekanik sesuai prinsip kerja dan
batasan operasi.
3.1.2.3. Pengidentifikasian fungsi proteksi Auxiliary I sland sesuai SOP.
3.1.2.4. Pelaksanaan interpretasi dan prediksi hasil
pembacaan instrumen/ alat ukur dan
akibatnya sesuai SOP.
3.1.2.5. Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai SOP.
3.1.3. Pengoperasian Auxiliary I sland
3.1.3.1. Pengoperasian Auxiliary I sland dengan
menggunakan urutan yang berdasarkan
SOP.
3.1.3.2. Pelaksanaan test rutin operasi sesuai SOP.
3.1.3.3. Penanggulangan gangguan/ penyimpangan
yang teridentifikasi pada parameter operasi
sesuai SOP.
3.1.3.4. Pemonitoran dan pengobservasian Auxiliary I sland untuk mengetahui respon operasi yang benar.
3.1.3.5. Pengambilan tindakan koreksi yang sesuai SOP.
3.1.4. Pembuatan Laporan Pengoperasian
3.1.5.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format
31
perusahaan.
4. Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
4.1. Praktik evaluasi belajar mengajar (Pre-Test, Post-Test dan
Kuesioner).
4.2. Praktik membuat laporan hasil belajar mengajar.
5. Memonitor Proses Belajar
5.1. Praktik monitoring proses belajar mengajar (menggunakan check-list).
6. Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
6.1. Praktik dokumentasi belajar mengajar.
HASI L BELAJAR
TEORI
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Belajar 1
: Memahami Teknik Komunikasi
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
Hasil Belajar 2
: Memahami Metode Mengajar
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
32
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar 3
: Memahami Administrasi Pengajaran
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
Hasil Belajar 4
: Memahami Pengoperasian Auxiliary I sland
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
4.1. Persiapan Pengoperasian Auxiliary I sland
4.2. Pelaksanaan Pengoperasian Auxiliary I sland
4.3. Pelaporan Pengoperasian Auxiliary I sland
HASI L BELAJAR
PRAKTI K
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Praktik 1
: Trampil Mengajar
Kriteria Penilaian
: Mampu :
1.1. Menyiapkan Peserta
1.1.1. Menjelaskan dan mendiskusikan tujuan
pelatihan Pengoperasian Auxiliary I sland
dengan peserta.
1.1.2. Menjelaskan urutan kegiatan pelatihan kepada
peserta.
1.1.3. Menjelaskan penerapan Pengoperasian
Auxiliary I sland kepada peserta.
1.1.4. Mengidentifikasi dan membahas semua
33
Auxiliary I sland dengan peserta.
1.1.5. Menjelaskan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Membagi peserta dalam kelompok, berikut
peran dan tanggung jawab masing-masing
untuk Pengoperasian Auxiliary I sland.
1.2. Melaksanakan Pengajaran
1.2.1. Memilih metode pangajaran yang sistemik
sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Menyampaikan materi pelatihan Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai dengan urutan kurikulum silabus yang distandarkan.
1.2.3. Merubah dan memodifikasi proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran para peserta.
1.2.4. Meningkatkan motivasi peserta dengan
memberikan masukan yang membangun.
1.2.5. Merancang umpan balik selama pengajaran
untuk membantu peserta belajar dari
kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Memberi dorongan dan bimbingan kepada
peserta untuk mengevaluasi dirinya guna
meningkatkan unjuk kerjanya.
1.3. Memberi Kesempatan Praktik
1.3.1. Menyediakan kesempatan praktik
Pengoperasian Auxiliary I sland sesuai dengan
kurikulum dan silabus pelatihan.
1.3.2. Memberi umpan balik yang membangun dan
meningkatkan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Memonitor kesiapan peserta untuk uji.
1.4. Memastikan Peserta Telah memiliki Unjuk Kerja yang
Sesuai dengan Standar
1.4.1. Mengumpulkan bukti pelaksanaan unjuk kerja
oleh peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Memberitahukan kepada peserta bahwa
34
1.4.3. Melaporkan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Mengevaluasi Pelatihan
1.5.1. Memberikan dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan
yang terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Mendiskusikan kemampuan mereka dalam
menerapkan hasil pembelajaran.
1.5.3. Memberi tanggapan para peserta terhadap
pelatihan.
1.5.4. Membandingkan unjuk kerja instruktur
terhadap tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap
komentar-komentar peserta.
1.5.5. Mengambil kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Menggunakan hasil evaluasi sebagai pedoman
bagi pelatihan berikutnya.
1.6. Membuat Laporan Pelatihan
1.6.1. Mencatat secara teliti rincian data peserta yang
telah menyelesaikan pelatihan disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Membuat dan melaporkan hasil penilaian
peserta sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Menyerahkan hasil penilaian peserta kepada
admintrasi pelatihan.
1.6.4. Menyimpan hasil penilaian peserta di tempat
yang aman.
Hasil Praktik 2
: Komunikasi Efektif
Kriteria Penilaian
: Mampu :
2.1. Melaksanakan Praktik Komunikasi Efektif
35
Kriteria Penilaian
: Mampu :
3.1. Melaksanakan Praktik Mengajar Pengoperasian Auxiliary I sland
3.1.1. Menerapkan Prosedur Pelaksanaan
Pengoperasian
3.1.1.1. Menerapkan Peraturan dan
Undang-Undang K2 (Keselamatan
Ketenagalistrikan) untuk
Pengoperasian Auxiliary I sland.
3.1.1.2. Menerapkan prosedur pelaksanaan untuk pengoperasian turbin generator berdasarkan SOP.
3.1.2. Mempersiapkan Pelaksanaan Pengoperasian
3.1.2.1. mengidentifikasi peralatan yang
berkaitan dengan fungsi dan
kelayakan operasi sesuai dengan
spesifikasi SOP.
3.1.2.2. mengidentifikasi parameter dan
fungsi I nstrumen/ alat ukur berupa
besaran listrik dan mekanik sesuai
prinsip kerja dan batasan operasi.
3.1.2.3. Mengidentifikasi fungsi proteksi
Auxiliary I sland sesuai SOP.
3.1.2.4. Melaksanakan interpretasi dan
prediksi hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dan akibatnya
sesuai SOP.
3.1.2.5. Mengoperasikan Auxiliary I sland
sesuai SOP.
3.1.3. Mengoperasikan Auxiliary I sland
3.1.3.1. Mengoperasikan Auxiliary I sland
dengan menggunakan urutan yang
berdasarkan SOP.
36
sesuai SOP.
3.1.3.3. Menanggulangi
gangguan/ penyimpangan yang
teridentifikasi pada parameter
operasi sesuai SOP.
3.1.3.4. Memonitor dan mengobservasi Auxiliary I sland untuk mengetahui respon operasi yang benar.
3.1.3.5. Mengambil tindakan koreksi yang sesuai SOP.
3.1.4. Membuat Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Membuat laporan sesuai dengan
format dan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan.
Hasil Praktik 4
: Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
Kriteria Penilaian
: Mampu :
4.1. Melaksanakan praktik evaluasi belajar mengajar (
Pre-Test, Post-Test dan Kuesioner).
4.2. Melaksanakan praktik membuat laporan hasil belajar
mengajar.
Hasil Praktik 5
: Memonitor Proses Belajar
Kriteria Penilaian
: Mampu :
5.1. Melaksanakan praktik monitoring proses belajar
mengajar (menggunakan check-list).
Hasil Praktik 6
: Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
Kriteria Penilaian
: Mampu :
37
Strategi Pembelajaran
: Strategi pembelajaran dan tujuanpelatihan harus cocok baik menurut teori
maupun praktik. Proses pembelajaran dan
pengujian disesuaikan dengan urutan dari
materi mata ajar.
Strategi Pelaksanaan Praktik
: Strategi pelaksanaan praktik dapatdilakukan dengan praktik langsung
dilapangan baik pada instalasi milik
perusahaan maupun pada instalasi yang
disediakan oleh lembaga diklat.
Referensi
: - Standar Kompetensi Tenaga TeknikKetenagalistrikan No.I NT.KI T.OP.003(3).A-
Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Auxiliary I sland
- Standar Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan No. KTL.PO.20.203.02 -
Mengoperasikan Auxiliary I sland
- Standing Operation Procedure (SOP)
terkait
- I nstruction Manual masing-masing
peralatan
V. PENI LAI AN HASI L PELATI HAN
:1. Setiap akhir pelatihan teori dan praktik diakhiri dengan tes.
2. Penilaian syarat kelulusan teori minimal 80% dan praktik 100% .
VI . LEMBAGA PELAKSANA
: Lembaga Penyelenggara Diklat adalah38
STANDAR LATI H KOMPETENSI
TENAGA TEKNI K KETENAGALI STRI KAN
BI DANG JASA PENDI DI KAN DAN PELATI HAN TENAGA LI STRI K
SUB BI DANG I NSTRUKTUR OPERASI PEMBANGKI T
Kode Pelatihan
:
L. I NT.KI T.OP.004( 3) .A
Judul Pelatihan
:
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang
Diskripsi
: Standar Latih Kompetensi ini berkaitan denganpelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang PLTU Batubara
sesuai dengan standar dan batasan yang ditetapkan
dalam Standar Kompetensi.
Waktu
:40 Jam Pelajaran ( 1 JP = 45 menit)
I . TUJUAN
: Untuk menghasilkan tenaga instruktur sub bidanginstruktur operasi pembangkit yang memiliki
kompetensi di bidang pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan Pengoperasian Peralatan Penunjang sesuai
dengan standar dan batasan yang ditetapkan dalam
Standar Kompetensi.
I I . SASARAN
: Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan inimampu mempersiapkan peserta, melaksanakan
pengajaran, memberi kesempatan praktik,
memastikan peserta telah memiliki unjuk kerja yang
sesuai dengan standar, mengevaluasi pelatihan dan
membuat laporan pelatihan.
I I I . PRASYARAT
: Persyaratan dasar kualifikasi pendidikan formal adalah39
I V. KURI KULUM DAN SI LABI
:A. TEORI
1. Teknik Komunikasi 2 JP
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
2. Metode Mengajar 4 JP
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
3. Administrasi Pengajaran 2 JP
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)
4. Pengoperasikan Peralatan Penunjang 8 JP
4.1. Persiapan Pengoperasikan Peralatan Penunjang
4.2. Pelaksanaan Pengoperasikan Peralatan Penunjang
4.3. Pelaporan Pengoperasikan Peralatan Penunjang
B. Praktik
24
JP
1. Trampil Mengajar
1.1. Persiapan Peserta
1.1.1. Penjelasan dan pendiskusian tujuan pelatihan
Pengoperasian Peralatan Penunjang dengan peserta.
40
1.1.3. Penjelasan penerapan Pengoperasian Peralatan
Penunjang kepada peserta.
1.1.4. Pengidentifikasian dan pembahasan semua hambatan
dalam pelaksanaan Pengoperasian Peralatan
Penunjang dengan peserta.
1.1.5. Penjelasan proses pengujian kepada peserta.
1.1.6. Pembagian peserta dalam kelompok, berikut peran dan
tanggung jawab masing-masing untuk Pengoperasian
Peralatan Penunjang.
1.2. Pelaksanaan Pengajaran
1.2.1. Pemilihan metode pangajaran yang sistemik sesuai
dengan kebutuhan pelatihan.
1.2.2. Penyampaian materi pelatihan Pengoperasian Peralatan
Penunjang sesuai dengan urutan kurikulum silabus
yang distandarkan.
1.2.3. Perubahan dan pemodifikasian proses pengajaran
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para
peserta.
1.2.4. Peningkatan motivasi peserta dengan memberikan
masukan yang membangun.
1.2.5. Perancangan umpan balik selama pengajaran untuk
membantu peserta belajar dari kesalahan-kesalahan.
1.2.6. Pemberian dorongan dan bimbingan kepada peserta
untuk mengevaluasi dirinya guna meningkatkan unjuk
kerjanya.
1.3. Pemberian Kesempatan Praktik
1.3.1. Penyediaan kesempatan praktik Pengoperasian
Peralatan
Penunjang sesuai dengan kurikulum dan silabus
pelatihan.
1.3.2. Pemberian umpan balik yang membangun dan
peningkatan keterampilan selama praktik.
1.3.3. Pemonitoran kesiapan peserta untuk uji.
1.4. Pemastian peserta telah memiliki unjuk kerja yang sesuai
41
1.4.1. Pengumpulan bukti pelaksanaan unjuk kerja oleh
peserta sesuai rencana pelatihan.
1.4.2. Pemberitahuan kepada peserta bahwa mereka sudah
mencapai unjuk kerja standar.
1.4.3. Pelaporan hasil unjuk kerja peserta kepada
administrator pelatihan.
1.5. Pengevaluasian Pelatihan
1.5.1. Pemberian dorongan kepada peserta untuk
mengajukan masalah atau kesulitan-kesulitan yang
terjadi selama pelatihan.
1.5.2. Pendiskusian kemampuan mereka dalam menerapkan
hasil pembelajaran.
1.5.3. Pemberian tanggapan para peserta terhadap pelatihan.
1.5.4. Pembandingan unjuk kerja instruktur terhadap
tujuan-tujuan pelatihan dan terhadap komentar-komentar
peserta.
1.5.5. Pengambilan kesimpulan penilaian terhadap
komentar-komentar.
1.5.6. Penggunaan hasil evaluasi sebagai pedoman bagi
pelatihan berikutnya.
1.6. Pembuatan Laporan Pelatihan
1.6.1. Pencatatan secara teliti rincian data peserta yang telah
menyelesaikan pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
1.6.2. Pembuatan dan pelaporan hasil penilaian peserta
sesuai dengan aturan perusahaan.
1.6.3. Penyerahan hasil penilaian peserta kepada administrasi
pelatihan.
1.6.4. Penyimpanan hasil penilaian peserta di tempat yang
aman.
2. Komunikasi Efektif
2.1. Praktik Komunikasi Efektif
42
3.1. Praktik Mengajar Pengoperasian Peralatan Penunjang
3.1.1. Pelaksanaan Analisis data Operasi Sistem Peralatan
Penunjang
3.1.1.1. Pengidentifikasian Sistem Peralatan
Penunjang masing-masing fungsi dan
pengoperasiannya sesuai dengan SOP.
3.1.1.2. Pemahaman diagram kerja Sistem Peralatan
Penunjang proses kerja, input dan
outputnya.
3.1.1.3. Penyesuaian instrumen ukur besaran listrik
dan mekanik (ampere, tekanan, suhu, aliran)
dengan masing-masing prinsip kerjanya.
3.1.1.4. Pembandingan hasil pembacaan
instrumen/ alat ukur dengan nilai/ angka yang
ditetapkan dalam sistem.
3.1.1.5. Penyesuaian dengan SOP telah siap untuk
seluruh komponen Sistem Peralatan
Penunjang.
3.1.2. Pengoperasian Peralatan Penunjang
3.1.2.1. Pengoperasian Sistem Pengolahan Limbah
dengan menggunakan urutan kerja yang
ditetapkan dalam SOP.
3.1.3. Pengidentifikasian Masalah Pengoperasian Peralatan
Penunjang
3.1.3.1. Pengidentifikasian dengan pembacaan
instrumen/ alat ukur untuk gangguan yang
berkaitan dengan penyimpangan atas arus,
tekanan, suhu, dan aliran.
3.1.3.2. Pelaksanaan analisis penyebab dan
penetapan alternatif pemecahannya
terhadap penyimpangan yang teridentifikasi.
3.1.3.3. Pengkonsultasian kepada pihak yang terkait
atau di crosscheck dengan SOP yang berlaku
mengenai alternatif pemecahan masalah.
43
masalah diterapkan hingga gangguan
teratasi.
3.1.4. Pembuatan Laporan Pengoperasian
3.1.4.1. Pembuatan laporan sesuai dengan format
dan prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan.
4. Mengevaluasi Prosedur Pelatihan
4.1. Praktik evaluasi belajar mengajar (Pre-Test, Post-Test dan
Kuesioner).
4.2. Praktik membuat laporan hasil belajar mengajar.
5. Memonitor Proses Belajar
5.1. Praktik monitoring proses belajar mengajar (menggunakan check-list).
6. Menyimpan Hasil Penilaian dan Mendokumentasikan
6.1. Praktik dokumentasi belajar mengajar.
HASI L BELAJAR
TEORI
: Setelah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan ini peserta
mampu
Hasil Belajar 1
: Memahami Teknik Komunikasi
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
1.1. Proses Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar
1.2. Komunikasi I nterpersonal
1.3. Komponen Keterampilan Komunikasi I nterpersonal
1.4. Pembelajaran yang Efektif
1.5. Pengetahuan Keterampilan Mengajar
44
Hasil Belajar 2
: Memahami Metode Mengajar
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
2.1. Tujuan Pembelajaran
2.2. Rancangan Kegiatan Pembelajaran
2.3. Pembuatan Bahan Ajar (Buku Ajar/ Modul)
2.4. Pelaksanaan Pembelajaran
2.5. Evaluasi dan Pelaporan Proses Belajar Mengajar
Hasil Belajar 3
: Memahami Administrasi Pengajaran
Kriteria Penilaian
: Mampu Menjelaskan :
3.1. Persiapan Pengajaran (jadwal, instruktur, sarana dan
prasarana)
3.2. Pelaksanaan Pengajaran (ruangan, hand out)
3.3. Pelaporan Pengajaran (hasil evaluasi, kuesioner)