• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppm pengembangan rpp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppm pengembangan rpp"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

/^ -.1

i I I !

PENGEMBANGAN

RPP

_

t\,4akatat- / Mate.i Saj:an paoa petatihan

Pengembangan

Ketetampilan

Dasat

teknik

lnstruksional (pEKERTI)

Bagi Tenaga pendidik

/

Dosen

/

lnstruktur di

fingtungan

fNi

,

,

Angkatan Udara

yarg

dtselenggarakan oleh

-Lemoaga penger-bangan dan penjaminan

l\,4utu pendidikan

(LppMpl

Unrverslas Neger i yogyakarta

pada Tanggal 1 Mej2O12

s.d

14Mei2O.2

Oleh

Dr. MUKMTNAN

Dosen Fakultas llmu Sosial _

UNy

Em ail : mukmina n. md@gmail. cam

HP: 08157956800

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNYJ

(2)

PENGEMBANGAN

RPP

OIeh: Dr.

Mukminan

A

Kornpetensi

Kompetensi yang diharapkan

darl pembahasan materi

lrengembangkan

Rpp

atau

SAp

sebagai rancangan

rrEnjadi tanggung jawab seorang dosen.

B-

hdikator

1-

Menjelaskan latar belakang pengembangan

Rpp

Z

Menjelaskan pengertian

Rpp

3-

Menunjukkan landasan pengeml

Rpp

rangan, prinsip pengembangan, dan pengembang

4.

Mengidentifikasi komponen

Rpp

5-

Menjelaskan jangkah-langkah

datam pengembangan

Rpp

6,

Menggunakan

format

Rpp

untul

menjadi tanggung jawao

"uor"nntolr"Jnl"toangkan

RPP mata mata

kuliah yang

ini

adalah:

pembelajaran mata kuliah yang

C.

Iateri

Sesuai

dengan

RPp ini membahas

1.

Latar Belakang

2.

penge.iian

Rpp

tompetensi

yang

diharapkan beserta jndikatornya,

maka

materi

tentangj

3.

Landasan pengembangan,

prnsip

pengambangan, dan pengembang

Rpp

4.

Komponen

Rpp

5.

Langkahjangkah

6'

Format

Rpp

(3)

-TTAR

BELAKANG

Di era demokrasi sekarang ini, kurikulum yang belaku secara nasional bukanlah

--:-3a

mati"

yang harus

diterima

dan

dilaksanakan

apa adanya,

melainkan masih

:::a:

dikembangkan sesuaj dengan situasj

dan

kondisi lapangan, sepanjang tidak

-:-..':npang

dad

pokok-pokok yang telah digariskan secara nasional. Dalam hal inj

::-:.i

adalah

pengembang kurikulum

yang

berada

dalam

kedudukan

yang

-:--ntukan

dan strategis. Jika kurikulum program studi diibaratkan sebagaj

rambu--:-:!

lalu

lintas, maka dosen adalah pejalan kakinya. Dalam

menyelenggarakan

:::-ah

proses pembelajatan,

kompetensi

yang harus

dikuasai

mahasiswa perlu

:

---,Jskan

terlebih dahulu secara

jelas.

Kompetensi hasil belajar

dimaksud

berupa

.:-retensi

yang

mencakup ranah atau aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

yang

- -2:apkan dicapai sebagai hasil

pembetajaran.

Hasil tersebut diukur

berdasar

-:

{ator

ketercapaian kompetensi.

Agar

perencanaan, pelaksanaan,

dan

penilaian

-:s

belajar dapat berjalan baik, perlu disusun Rencana program pembelajaran yang

-:

-_,,a terdiri

atas

Sl/abus

dan

Rencana pelaksanaan pembelajaran

(Rpp).

Sjlabus

---Jpakan

rencana

(design) pemberajaran

untuk satu

semester

atau satu

satuan

:'._:ram.

Sedangkan Rencana pelaksanaan pembelajaran

(Rpp),

atau

dikenaljuga

::-Jan

istilah Saiuan Acara perkuljahan (SAp), atau istilah_istilah

lain yang sejenis,

::.erti

rencana yang sedang dikembangkan oleh pemerintah terkait dengan Kerangka

(-aiifikasi

Nasional lndonesia (KKNI), menggunakan istilah

Rencana

program

dan

Kegiatan Pembelajaran Semester

(disingkat: RpKpS),

dimaksudkan

adalah

--'rcana

pembelajaran untuk setiap satuan tatap muka.

Dengan asumsi bahwa dosen adalah orang

yang

paling

tahu

terhadap

-anasiswa

(peserta didik)-nya

menyangkut

tjngkat

perkembangan,

perbedaan

-:i',,ldual, daya serap, suasana

perkuliahan, seda sarana dan sumber yang tersedia,

-:aka

dosen berwenang

untuk menjabarkan dan mengembangkan kurikulum menjadi s.abus dan

Rpp

(Rencana pelaksanaan pembelajaran).

PENGERTIAN

Dalam rangka mengimplementasikan pogram perkuliahan yang sudah dituangkan

<e

daraor

sirabus'

seranjutnya

dosen harus

menyusun Rencana

peraksanaan

P-mbelajaran (yang seranjutnya disingkat dengan:

Rpp). Rpp

adarah rencana yang

-enggambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu

(4)

::::1a1

ke

dalam silabus.

perlL

==- : : :

:

:

ana d atu, da am

pp

no,

;,:5rT::;

j;Hi

;:;"::,il

:"::::ilTi;

:+-=-<

,'ang ketika diterapkan pada institusitertentu

dapat

digun"k"n

n"r"lirtir"h

r"in

-=-_-

remilikl

makna yang sama.

-

-gkup

Rpp

paling luas menci

=

::,

io

karor atau beberapa

;::;

.,::::,i-illl?:l

T"l#::i":::

n:;

:::-.Jinya

Rpp

akan menjadipegangan bagjdosen

dalam melaksanakan perkuliahan

::

.

.

kelas, Iaboratorium,

dan/ataL

. : -.1

?

tu,

apa

yans

tertuans

.,

."1"'fl

ilt;;:I::;:iiiil;til:,*"#:l

:^_1.:

_

-1*,:*.

pernbelajaran

dalam upaya

pencapaian

olnnr]"u"n

,r",,

-:Lc|st

uasar

talam

menyusun

Rpp

dosen ha

-.

-

a yu

ns

Ko m

petens

""

*,

r ";';;,:

T;il:nil

l"ffi;:

Ii:

:T:

lil:

-:-_s

memuat

Tujuan pembelajaran,

l\y'ateri pembelajaran, tr,tutoO" pembelajaran,

-=-j(ah-rangkah

Kegiatan pemberajaran, sumber Belajar,

dan peniraian

-ANDASAN

PENGEMBANGAN, PRINSIP

PENGEMBANGAN, DAN PENGEMBANG RPP

A.

Landasan

pengembangan

Rpp?

Landasan bagi pengembangan

Rpp

adalah sebagajmana tertuang datam

pp

.o.

19 tahun 2OOS, maupun perubahannya Oerupa

eR no.

,r,*r"

rO.,a

O"*,,

yang menyaiakan bahwa perencar

Rencana Pelaksanaan

pembelalal

proses pembelajaran meliputi

silabus

dan

pemberajaran, materi

ajar,"'",".;

;l#::"J:ffi:,

ril:::.:Tililnji::;

belajar. Sementara dalam pasal

20

pp

no.

32/2013 dinyatakani

perencanaan

Pembelajaran merupakan peny!..lsur

s et ja

p

m

uatan

pem beraja ra

n

De

n;il

:J_T"tffi

"li::ff;:,,]];T|}

seorang dosen memahamjserta ma

semester untuk mensembanskan

"J,':ili._H:l

?"J:ffi

:il;Tn:l

nya.

B.

Prinsip pengembangan

Rpp

Prjnsip

pengembangan

paradigma pembelajaran yang

21, yaiiu:

RPP

hendaknya

mempertimbangkan

perubahan harus dipenuhi terkait dengan pendidikan

(5)

1.

dari berpusat pada guru menujLr

berpusat pada pesda didjk,

2.

dari satu arah menuju interaktif,

3

ddn iso,as

me.-JJ

^9i

Lnga-

.e1ar.g

4

dari pasif menuju aktif_menyelidiki,

5.

dari maya/abstrak rnenujLl konteks clunja nyata,

6.

dari pribadi menuju pembelalaran berbasis tint,

7.

dari luas menujLr perilaku khas memberdayakan kaidah

keterikatan,

8.

dari stimulasi rasa tLlnggal menuju sttmulasl ke

segala penjuru,

L

dari alat tunggal menujLr alat multimedia,

10. dari hubLrngan satLt arah bergeser menulu kooperatif,

1 '1. dari produksi massa rnenujLr

kebutLrhan peianggan,

12. dari usaha sadar tunggal menuju

jar.ak

13. dari satu ilmLr dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin

jamak

14. dari kontrojterpusat menuju otonomidan kepercayaan,

15. dari pemikiran faktual

menuj!

kitis

dan

16

dari penyampaian pengetahuan menujLt pertukaran pengetahuan.

(BSNP, 2010: 48,50)

C.

Pengembang Rpp

Sesuai dengan tugas yang

diembannya maka

adalah dosen mata kLrliah, atau kelompok dosen mata

mata kuljah tertentu, pengembang Rpp_nya adalah Pengampu mata kuJjah

IV.

KOMPONEN DAN FORMAT RPP

sebagai

pengembang

Rpp

kLrliah. Oleh karena itu untuk

dosen atau kelo'npok dosen

A.

Komponen Rpp

Sebagaimana tertuang dalam

pp

no

19/2005 rnaupun perubahannya berupa PP no.3212013, maka sebuah

Rpp

pembelalaran, materi

ajar,

r",oo"

out'""t'ut

sekurang-kurangnya tuiuan

hasir berajar. sesuai kedudukanny"

t-:,fffli:J;l::::?il;:::]iil

tersebut perlu dtjabarkan ke dalam

k

(6)

B,

Format

Rpp

Pada

dasamya tidak ada

aturan

baku

'' '' ''(

sks)

: ... x 50 menit

: ....

I

I

l

i

2. 3. 4.

5.

{uq^

cqa

arurah

baku

tontang

fomat

RpF,

namun dalar&

mengembangkan

Rpp

hendaknya memuat

s.ecara utuh kompcnen-konponen Rpp,

seperti dikemukakan pada butir tV.A. Sel sebagai

be.ikqt

bagai galah satu

conlrh

format RPP'

adahh

Caotoh Farmat

Rpp:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. ldentitas

Nama Fakulias

Nama Jurusan/ program Studi

Nama Mata kutiah

(.

sks) Kode L4ata Kutirh

Semester

Waktu pertemuan

Pertemuan Ke .

Kompetensi Dasar

lndikator Kete.caparan Kompetensj

MaterjAjar

Skenario pembelajaran

Tahap Keghtan- Uraian

Kigiatan

Pembelajaran Pembelajaran,

l\y'edia Pembelajaran

dan Alat Fendahuluaa

Penyajian (lnti)

(7)

6,

lnsaumen Penilaian

7.

Sumber Belajar/Referensi

20...

Keba

Jurusan/Prodi Dosen Pengampu Mata Kuliah

Y.

LANGKAH.LANGKAH PENGEMBANGAN RPP

l\renuliskan identitas

Langkah pertama dalam pengembangan

Rpp

adalah menuliskan yang meliputi:

ideniitas,

1.

Nama Fakultas

Nama Jurusan/ Program Studi Nama Mata kuliah (... sks) Kode Mata Kuliah

Semester

Waktu Pertemuan Pertemuan Ke ...

. .... ... \...

s^!/

: ..._...

: ... x 50 menit

: _...

Khusus terkait dengan Alokasi waktu

pertemuan diperhitungkan

untuk

pencapaian satu kompetensidasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam

tatap muka

dan

banyaknya periemuan.

Oleh karena itu, waktu

untuk mencapai

suatu

kompetensi

dasar dapat

diperhitungkan

dalam

satu atau

beberapa

kali

(8)

mengarokasikan waktu, dosen perru memperhatikan pura arokasi waktu untuk setiap

semestel. Dalam

satu

semester

tersedia

antara

.16_.17

minggu untuk

kegiatan

perkuliahan di kelas. Kalau suatu mata kuliah tertentu diberikan bobot 3 sks atau memiliki 3 jam tatap muka per mjnggu, berarti dalam setiap

semesternya, tersedia waktu 3

x

16

jam

pertemuan, dengan 1

jam

pertemuan

(Jp)

adalah 50 menit tatap muka di kelas, S0 menit kegiatan terstruktur, dan 50 menit kegiatan mandiri.

2.

Menuliskan Kompetensi Dasar

Dilihai

dari

cakupan materi dan kata kerja yang digunakan, Kompetensi

lnti

masih bersifat umum, sehingga perlu

dijabarkan

menjadi sejumlah

kompetensi

dasar,

yaitu

kemampuan

minimal pada

seiiap

mata kuliah

yang

harus

dicapai

rnahasiswa.

Kompetensi yang dimiriki

mahasiswa harus dapat didemonstrasikan

untuk

menunjukkan keberhasilan

belajar

mahasiswa.

Cakupan materi

pada

kompetensi

dasar

lebih sempit dibanding pada Kompetensi

lnij.

Kata kerja yang

digunakan

pada

kompetensi

dasar harus

operasional,

dj

antaranya

adalah:

menghitung,

mengidentifikasj, membedakan,

menafsirkan,

menganatisis,

mene-apkan, merangkum dan sebagatnya.

untuk mencapai kompetensi dasar diperrukan pengaraman belajar mahasiswa yan9 tepat. pengalaman belajar ini dirancang oleh dosen dan dapat djlakukan di sekolah atau

di

luar

kampus. Untuk mengeiahui sejauh mana kompetensi

dasar te ah otcapai diperlukan sistem penila.an yang repat.

3,

Menetapkan Indjkator Ketercapaian Kompetensi

lndikator

ketercapaian kompetensi diartikan

sebagai

perilaku

yang

dapat

diukur dan/atau

diobservasi untuk rnenunjukkan ketercapaian kompeiensj

dasar

tertentu

yang

menjadi

acuan

penjJaian. lndikator djkembangkan

dari

kompetensi dasar dengan memperhatikan materi pokok dengan

menggunakan kata kerja yang

operasional dengan tingkat berpikir yang rnenengah dan tinggi.

Setiap kompetensi dasar dapat dijabarkan nrenjadi 3 atau

lebjh

indikator. Setiap indikator dapat diOuat

3 butir soal atau lebih. pengembangan indikator dan penentuan soal ujian djlakukan

oleh

dosen. Dengan demjkian dosen dituntut memiliki

kemampuan

untuk

mengembangkan

kompeiensi

dasar

menjadi sejumrah indicator,

dan

indikator

menjadi sejumlah

soal

ujian.

Oleh

karena

iiu

(9)

menggunakan

kata kerja

operasional yang

dapat diukur dan

cakupan materjnya

sudah terbatas.

4.

lllenentukan Materi pembelajaran

\,4ateri

pembelajaran

adaJah mat(

pemberajaran rvraterj pemberajaran

:

-:ill":il

.*#:il::T5:

H:;

pokok yang ada dalam silabus

lvlateri pembelajaran atau materj pokok adalah

pokok_pokok maten yang

harus dipelajari

mahasiswa sebagat

sarana

pencapaian kompetensi

dasar

dan yang akan dinirai dengan menggunakan instrumen peniraian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar. Secara umum materi pembelajaran atau materi pokok

dapat diklasifikasikan menjadi 4

jenis,

yaitu:

fakta,

konsep, prinsip dan prosedur

(Reigetuth, 1987).

[,4ateri yang harus dipelajari perlu diidentiflkasi apakah termasuk fakta, konsep,

prinsip,

prosedur,

atau

gabungan Jebih

dari saiu jenis

materi.

Dengan

mengidentifikasi

jenis,jenis materi yang harus dipelajari, maka dosen

akan mendapatkan kemudahan dalam cari

pemberajaran",""."n,i""l,,,"n,

rffi

fi:::ljJi:ff

::;:.::

ff lT;

penilajan yang mungkin berbeda.

Menyusun

Skenario pembelajaran

Skenario pembelajaran memuat sekurang_kurangnya 4 (empat) hal, yaitu: tahap kegiatan, uraian kegiatan, meiode, media dan arat, serta estjmasiwaktu.

a.

Tahap

Kegiatan pembelajaran

Uniuk

mencapai suatu kompetensi dasar perlu dicantumkan

tahap-tahap

kegiatan

pembelajaran

untuk setiap pertemuan. Kegiatan

pembelajaran

diartikan sebagai tahap-tahap kegiatan yang dirakukan serama pemberajaran berlangsung. pada dasarnya,

tahap{ahap

kegiatan pembelajaran/perkujiahan

harus

memuat

unsur

kegjatan

pendahuluan/

pembuka, kegiatan

intj,

dan

kegjatan penutup. Salah satu modelnya dapat djgunakan misalnya modetnya

Dick dan Carey (2009).

b.

Uraian

Kegiatan pembelajaran

uraian kegiatan pemberajaran memuat kegiatan yang secara konkrit harus dilakukan oleh mahasiswa dalam berinteraksi dengan dosen

(10)

objek atau sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasarMengikuti model

yang

dikembangkan

Dick dan

Carey uraian kegiatan

pembelajaran dapat dijelaskan sbb.:

'I

)

Kegiatan PendahuluanlPembuka

(introduction)

Merupakan

kegiatan

awal

sebelum memasuki penyajian

materj pembelajaran jnti. Pada tahap ini perlu dijelaskan secara garis besar tentang

materi

pembelajaran, kegunaan

materi

pembelajaran

untuk

kehidupan

seharihari, hubungan materi dengan

enf4l

behavior,

seda.indikator

ketercapaian. Tahap ini umumnya memerlukan waktu antara 5-10 menit

(l

5%

dariwaktu

untuk tatap muka)

2)

Kegiatan lnti/Penyajian (presentation)

Merupakan kegiatan utama dari kegiatan pembelajaran. Pada tahap jni tercakup kegiatan:

al

Utaian (explanation)

Untuk uraian ini dapat dilakukan dengan metode tertentu baik secara

verbal maupun dengan

menggunaan

media tertentu,

seperti: grafik, gambar, realia, model dan/atau cara lajn

Contoh

(exampleJ dan

bukan contoh

(non

example).

Tujuannya untuk membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit.

Latihan fexercise),

Tujuannya untuk melatih mahasiswa menerapkan konsep-konsep yang

disajikan oleh dosen ke dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional.

Tahap

penyajian

yang

meliputi

tiga

kegiatan

ini

umumnya memakan

waktu antara

80-90%

dari waktu untuk tatap muka.

3)

Kegiatan Penutup

(test and

follow-up)

Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari kegiatan tatap muka. Pada tahap ini

tercakup 3 kegiatan utama, yaitu: 1). Pelaksanaan

tes (post-tesl).

b)

(11)

pelaksanaan

postes ini da

rair< ooyektir

riffi J;fl:::::::

::,k

secara rertulis maupun risan,

tersedia.

---'v^ur'(ergantungsituasisertakese.no","nn"nn

2). Umpan batik.

pelaksanaannya

dapat ber

3).

Tindak

lanjur

'"v.t

ucrupa pemberian jnformasi tentang hasiltes.

yakni

berupa petunjuk tentr

orur,

'"r,",i"*"'"ll;;;flt:::

T:t

l.arus dirakukan atau diperajari

;:::::*

Tt'-

*:"#

i#ffi":Tffi

J:[i:J::i

berhubungan

dengan

i"',u,.".,1-]'

d€u

remedi,

atau

tugas

lahap

penutup

'n,

o"o"

uotn

u"nn

"kan

datang

--

'"scs

yang

munit

1ro-rsz

o",i w"itu

;;ilj:l"to*,nkan

waktu antara

1o-15

^-,

?"'"t

kaitan

dengan

kegiatan

s€ruruh ranskaian

*r,"-,

""1"",

'"j"ltl",:|t:i

r,

dimunskinkan

daram

::n::unakan

urutan

sintakese;;;;.;:t":^:1i"**,,"ik

moder

yans

dip,rih,

pendahuluan/

pembu*",

*"n",""

,u^""'.::]^:"*"*

oleh

karena iru, kegiaran ada datam setiap

pertemua;

-

" rLrl pc, 'yajran' dan kegiatan penutup

tioat-narus

"

'l",lllii.

ffflii,1?"Media

Pemberajaran dan

Arat

ug$$fffihi.ffi

**u**,lld-*ffi

;:""ff

;'ild:i:ffi

"#ff

"::::"

j1fr

:1ffi

(12)

i

RPP

harus

pandai-pandai

di

dalam

memiljh

metode

pembelajaran

yang

cocok untuk setiap Kompetensi Dasar.

Beberapa metode

pembelajaran

yang

biasa digunakan dalam

kegiatan

pembelajaran

di

antaranya:

Metode

Ceramah (Lecture),

Metode

Demonstrasi, Metode penampitan, Metode Diskusi, Metode Studi l\.4andiri,

Metode Kegiatan

pembelajaran

Ierprogram,

l\,4etode

Latihan

dengan Teman, Metode Simulasi, Metode Curah pendapat (Bra,,;?_sform,,i?g),

Metode

Studi Kasus, Metode Computer Assisted tnstruction

(CAr,

l,4etode lnsiden,

Metode

Praktikum,

Metode proyek,

lvletode

Bermain peran,

lMetode

Seminar, Metode Simposium, Metode Tutorial, Metode Dedukiif, dan Metode lnduktif.

Selain

metode-metode

di

atas, sebenarnya masjh banyak

sekali

metode Iain yang ada dan dapai digunakan. Dalam buku

karangan Andrej

Huczynski,

terdapai

lebih

darj 303

contoh

model

pendjdikan

dan

latjhan.

(Percival

dan

Ellington,

1984:B).

Itulah

sebabnya

dosen perlu

sekali

memahami bagaimana memilih metode yang cocok untuk perkuliahan yang

dikembangkan.

Media Pembelajaran

Banyak deijnisi tentang media pembelajaran ini. AECT (Association

for

Educational Communicatjon

and

Technology) misalnya,

mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan uniuk proses

informasi.

NEA

(National

Educational

Association),

mengartikan media

sebagai segala benda yang dapat

djmanjpulasjkan,

diljhat,

didengar,

dibaca,

atau

dibicarakan,

beserta instrumen

yang

dipergunakan untuk kegiatan

tersebut.

Heinich,

dkk. (1982j

B)

mengartikan

media

sebagaj

suatu isiilah yang menunjuk pada sesuaiu yang membawa informasi dari

sumber kepada

penerima. Sedangkan

yusufhadi Miarso

(j9g5)

mendefinisjkan media sebagaisegala sesuaiu yang dapat digunakan untuk merangsang

fikjran,

perasaan, perhatian,

dan

kemauan peserta

djdik,

sehjngga dapat

mendorong

ierjadinya proses belajar pada

diri

peserta didik.

Seperti halnya penggunaan metode pembelajaran, beberapa media

pembelajaran mungkin

saja

digunakan

untuk langkah tertentu,

atau

seballknya satu media digunakan untuk beberapa langkah. Dengan kata

tl

(13)

lain media yang akan digunakan dalam kegiaian pembelajaran perlu dipitih dengan sebaik-baiknya, mengingat:

a)

Adanya bermacam-macam media

b)

Tiap media memiliki karakieristjknya sendiri-sendiri

c)

Tidak adanya satu jenis media yang dapat

dipergunakan

untuk

menyampaikan berbagai message/jnformasi secara memuaskan, dan

d)

Agar Kompetensi dapat dikuasaisecara maksimal.

3)

Alat

AJat dalam konteks pembetajaran tidak sama dengan

media. Oleh karena

itu

pengedian

alai

di

sini

harus

dibedakan

dengan media.

perbedaan

mendasar antara

alat

dengan media

adalah,

jika

alat

menunjuk pada

perangkat keras (rard_ware), sedangkan media menunjuk pada perangkat

lunak (sot-ware). Oleh

karena

itu

penentuan

alat tidak bisa

dipisahkan

dengan medianya. Nilisalnya: ketika medianya adalah berupa gambar, foto,

grafik, skema tentang

berbagai

gejala yang relevan dengan

proses

interaksi antara

mahasiswa dengan

obyek

belajar

yang

sudah dikemas

dalam

bentuk

power point, maka

alai

yang

dibutuhkan adalah

LCD

Prolecfoi:

Sementara

ketika

medianya

adalah

CD

pembelajaran, maka

alat-nya adalah CD

p/ayer

Demikianjuga dengan bentuk_bentuk atauJenis

media yang lain.

Terkait dengan metode, medja dan alat jni, penting untuk diketahui bahwa

dalam

kegjatan pembelajaran

inj,

seluruh

metode

pembelajaran,

media

pembelajaran

dan alat

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar mahasiswa, mahasiswa

dengan dosen, lingkungan, dan sumber belajar iainnya dalam

rangka pencapaian

kompetensi. pendekatan

pembelajaran

yang

bervariasi

dan

mengaktifkan

mahasiswa.

Menentukan Sistem penilaian Hasil Belajar

Penentuan

sistem

penjlaian

hasil belajar harus

berangkat

dari

indikator

ketercapaian kompetensi dasar, dengan

rnempertimbangkan,

acuan

penilajan, bentuk instrument

dan

instrumen yang dipakaj untuk mengumpulkan

data,

serta

(14)

system penilaian berkelanjutan. Dalam sa.jiannya dapat dituangkan dalam bentuk rnatrik horisontar

atau vertikal. Apabira penilaian menggunakan teknik

tes

terturis uraian,

tes

unjuk keda, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

Acuan penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah

Penilaian Acuan patokan

/pA,p (Ctiterion

Reference Test

/

CR.l), dengan asumsi:

a)

semua

orang bisa berajar apa saja,

hanya

waktu yang diperrukan beroeda

b)

Standar

harus ditentukan

tertebih

dahulu

c)

Hasit penilaian adalaht lulus dan tidak lulus.

Bentuk instrumen dapat berupa: pirihan ganda, uraian objektif,

uraian

nonobjektif, performens, dan porffolio. Sedangkan bentuk instrumen

untuk aspek afektif dapat berbentukt non tes,

observasi dan kuesioner. l\lisalnyai minat, sikap, disiplin, dsb.

7.

Menetapkan Sumber Belajar

pemilihan sumber belajar

mef

disiapkan dalam sirabus.

sumber

lgacu

pada perumusan-perumusan yang sudah

media,

narasumbe,,

n*

*"

ri3:'#ilil-.,ff';J#iff:'.:ll

dituliskan

buku

referensi iertentu, maka harus dicantumkan

pengarang, tahun

penerbitan, judui

buku, nama kota, penerbit, dan halaman yang diacu.

Khusus

untuk

sumber

bela.jar

atau

sumber

bahan

dimaksudkan

adalah rujukan, referensj atau literaiur yang digunakan, baik untuk menyusun

Rpp maupun

buku yang digunakan oleh dosen d:

menyusun

Rpp

kita terhindar

O"r,''"t

t"nnuj"t

Hal ini diperlukan agar dalam menyebutkan sumber berajar kita

"_jiil,il"J"

jliiii";j"::l:::,hffi::l

karya

orang

lain

(ptagiat).

Bagi dosen, sumber belajar utama dalam

penyusunan RPP adalah buku teks dan buku kurik

ceneJjtian, penerbitan berkara,

dokur

umber-sumber rain sepertijurnar, hasir

:ijnja

maya, dan rain-rainnya

jusa

d"rji.lj""ji"ilt'"r-sumber

vans tersedia di

Sedangkan untuk media

dan

alat

juga

supaya disebutkan

secara jelas,

-

-'arnya berupa gambar-gambar/foto, grafik, djagram,

cD

pemberajaran tentang

:

-::r

gejala, fenomena atau peistiwa

tertentu, yang ditampilkan menggunakan atat

::::'ti:

OHp, komputer, LCD, slide prolector, dll.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Studi etnografi masyarakat maritim di Wakatobi menarik untuk diketahui karena selain dapat mengetahui dan memahami kebudayaan pelayar terkait dengan perahu bangka

Data-data pedagang pasar yang diperlukan untuk kegiatan purposive sampling pedagang ini dikumpulkan dari hasil kegiatan pada Modul Identifikasi Pedagang Pasar dan

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan,

Kondisi proses oksidasi yang dilakukan pada temperatur 800 °C selama 1 jam dengan proses pendinginan alamiah nilai kekerasan permukaanya turun menjadi 273 HV, dimana

Penerapan model POE2WE yang di integrasikan dengan bencana tsunami pada materi gelombang berjalan dan gelombang stasioner dapat memudahkan guru dalam menyampaikan

Menurut Vansina (dalam Didipu, 2011:32) bahwa sastra daerah mempunyai kesejajaran yang kurang lebih sama dalam hal cirinya dengan sastra lisan, tradisi lisan, foklor

Pada bagian ini dilakukan perbandingan numerik antara metode iterasi bertipe New- ton untuk kasus persamaan nonlinear dan sistem persamaan nonlinear terhadap be- berapa

Percepatan gerakan tanah yang relatif tinggi di daerah yang jauh dari sumber gempa sesuai dengan formasi geologi daerah tersebut yang berupa endapan danau Kuarter.. Daerah sebelah