M
abupaten Maluku Tengah Propinsi Maluk
TESIS
Diajukan kepada:
ram Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada
Mama tercinta Tabitha Ungirwalu dan Mama Tua Thresia Angwarmase
Untuk setiap kasih sayang, kepercayaan, air mata,
doa dan kerja kerasnya untuk kesuksesanku.
Papa tercinta Alexander Ungirwalu(Almarhum)
Meskipun yang teringat hanya setiap kenangan bersamamu,
tetapi semua itu menjadikanku kuat dan selalu tersenyum
menghadapi hidup ini.
Saudara-saudaraku
Esau A. Ungirwalu dan Abraham Ungirwalu
untuk setiap kasih persaudaraan sebagai adik dan kakak
Aku tahu, aku sampai disini
MOTTO
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan sorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih,
pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai penolong dan sumber kekuatan, karena atas anugrah dan berkat-Nya sehingga
tesis yang berjudul : Makna Meja Gandong (Suatu studi Antropologi-Budaya Terhadap Adat Perkawinan di Negeri Paperu Kabupaten Maluku Tengah Propinsi Maluku)
Tesis ini mengarah pada sebuah pemahaman, bahwa masyarakat Maluku pada umumnya memiliki adat-istiadat dan budaya. Adat dan budaya ini merupakan sebuah
warisan yang mampu memberikan berbagai nilai positif misalnya saja dalam adat Meja Gandong ada nilai kekeuargaan, kebersamaan dan saling membantu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dari bantuan dari
banyak pihak. Karena itu, ucapan terima kasih patut diberikan kepada mereka yang berjasa dalam penyelesaian tesis (dan proses studi) ini :
1. Prof. John. A. Titaley, Th.D., selaku Rektor UKSW beserta seluruh pihak rektorat yang telah memberikan penulis kesempatan untuk berstudi di tempat ini dan mengisi lembar hidup penulis dengan berbagai pengalaman baru yang sarat makna
di sini. Semua fasilitas yang kemudahan selama berstudi sangat membantu penulis untuk mengembangkan diri
2. Prof. Dr. John Titaley dan Dr. Tobias Messakh, selaku dosen pembimbing yang
telah rela meluangkan waktu, pikiran, serta ilmu yang baik untuk penyelesaian tesis ini dan dimana saja penulis membutuhkan bantuan. Kepada mereka, penulis
3. Dr. Retnowati, selaku dosen wali studi atas berbagai nasihat dan dorongannya
selama penulis mengikuti studi dilembaga ini.
4. Pemerintah Negeri Paperu dan masyarakat Negeri yang telah membantu proses
dan Nasehat bagi penulis. Tuhan memberkati
7. Terima kasih buat keluarga Esau Batlajerry (om cau dan tante yati) yang telah banyak membantu penulis. Tuhan Memberkati
8. Mama tercinta, Tabitha Ungirwalu dan mama tua tercinta Tresia Angwarmase terimakasih karena doa, kasih sayang, didikan, kepercayaan dan pengorbanannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi, dengan penyertaan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Saudara-saudaraku yang kucinta, kukasihi Esau A. Ungirwalu, S. Pd dan Abraham Ungirwalu, S. Pd tidak lupa kedua Kk ipar Yanti
Luhukay, S. Pd dan Juliana Atua terima kasih untuk kasih persaudaraan, doa dan dukungan selama ini. Tuhan Yesus sayang katong semua.
9. Frits Gerit John Rupilele, S.T terima kasih untuk kasih sayang, cinta, motivasi, perhatian dan pengertiannya selama ini. Terima kasih untuk 4 tahun kebersamaan. Satu per satu doa dan harapan telah tercapai. Tuhan Yesus kiranya tetap menjaga
Seperti kata pepatah, “tak ada gading yang tak retak.” Apabila dalam penulisan ini terselip kesalahan dan kekurangan, penulis memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Terima kasih.
Salatiga, Juni 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin ... 31
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur... 32
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharia ... 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pemerintahan Negeri Paperu ... 35 Gambar 2. Struktur Organisasi Gereja Pada Jemaat GPM Paperu ... 48
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Pembatasan Masalah ... 6
F. Metode Penelitian ... 7
1. Jenis Penelitian ... 7
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
G. Defenisi istilah-istilah 9
H. Kerangka Penulisan ... 10
BAB II PENDEKATAN ANTROPOLOGIS TERHADAP PELAKSANAAN MAKAN BERSAMA ... 11
A. Pengertian Antropologi ... 11
B. Pengertian Budaya ... 12
C. Hubungan Antropologi dan Budaya ... 14
D. Masyarakat dan Kebudayaan ... 16
E. Ritual Makan Bersama dalam Masyarakat Suku Indian ... 17
BAB III HASIL PENELITIAN MEJA GANDONG DALAM ADAT ORANG PAPERU ... 22
A. Gambaran Umum Masyarakat Paperu ... 22
1. Latar belakang terbentuknya Negeri Paperu ... 22
a. Asal-usul orang Paperu ... 22
b. Terbentuknya Negeri Paperu ... 25
2. Letak Geografis ... 30
3. Iklim ... 31
4. Jumlah Penduduk ... 31
5. Mata Pencaharian ... 32
6. Pendidikan ... 33
7. Sistem Pemerintahan ... 34
9. Peranan Lembaga Pemerintah, Lembaga Agama, dan Lembaga Adat
... 38
10. Raja dalam Kehidupan Sosial Warga ... 40
11. Peranan Gereja dalam Kehidupan Sosial Warga ... 47
12. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Lingkup Penduduk Setempat ... 52
B. Deskripsi Adat Meja Gandong ... 53
C. Deskripsi Adat Meja Gandong ... 54
D. Tata Cara Pelaksanaan Ritual Adat Meja Gandong ... 57
E. Makna Meja Gandong Bagi Orang Paperu ... 66
F. Sikap Orang Paperu Terhadap Adat Meja Gandong ... 69
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS ... 72
A. Makna Meja Gandong... 73
B. Sikap Orang Paperu Terhadap Adata Meja Gandong ... 81
BAB V PENUTUP ... 83
A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
ABSATRAK
Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dan sumber data berasal dari wawancara dan studi pustaka. Wawancara dilakukan kepada pemerintah desa, tua adat, tokoh masyarakat dan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang apa makana meja gandong dalam kehidupan masyarakat Paperu. Meja gandong merupakan meja perekutuan orang bersaudara yang didalamnya mempererat tali persaudaraan. Meja gandong merupakan ketentuan adat yang harus dilakukan, ketaatan terhadap adat ini akan mengalami kebahagian dalam rumah tangga, usaha lancar dan sebagainya, akan tetapi jika adat meja gandong ini tidak dilakukan maka sebaliknya meraka akan mengalami sakit penyakit sampai pada kematian. Teori yang digunakan adalah berangkat dari tradisi makan bersama (Potlach) salah satu suku Indian di Amerika. Tradisi makan bersama pada suku Indian memiliki persamaan dan perbedaan dengan meja gandong pada masyarakat Paperu. Persamaan antara kedua tradisi ini terletak pada ritual makan bersama, namun perbedaannya terletak pada status dan kedudukan sosial. Dalam adat meja gandong semua masyarakat makan pada duduk pada meja yang sama, namun dalan ritual potlatchpembagian makanan sesuai dengan status dan kedudukan dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil temuan dilapangan bahwa pemahaman tentang meja gandong ternyata ada dua hal; pertama, memperekat tali persaudaraan orang gandong, kedua, memperkenalkan istri kapada kelurga laki-laki. Selain itu juga dalam proses pelaksanaan adat meja gandong orang Paperu percaya bahwa roh para leluhur hadir dan turut menyatu dalam meja makan.