16 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Alasan menggunakan metode ini karena permasalahan mengenai perubahan peran perempuan yang begitu kompleks dan dinamis. Metode ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas. Melalui metode kualitatif dapat memahami situasi sosial secara mendalam sehingga mampu menghasilkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai perubahan peran perempuan.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong bahwa metodologi kualitatif diartikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-oarang dan perilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Tujuan penelitian kualitatif adalah mencari dan memperoleh informasi mendalam dibandingkan dengan luas atau banyaknya informasi (Moleong, L.J.,1996 :84).
B. Lokasi Penelitian
17 Alasan lain peneliti menentukan Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora karena menurut data HRD dan Personalia bulan Februari 2013 bahwa 96% dari total karyawan sudah berumah tangga. Sehingga penulis lebih leluasa dalam mengkaji peran ganda perempuan.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan langsung di lapangan, informan, pustaka, serta dokumen. Pengamatan langsung atau observasi dilakukan di lingkungan kerja kepada subjek penelitian yaitu karyawati Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora dimulai ketika para pekerja melakukan presensi, aktifitas produksi, istirahat, hingga aktifitas di lingkungan rumah untuk mendapatkan data mengenai kehidupan di sektor publik dan domestik.
18 Selain itu, sumber data juga diperoleh dari pustaka-pustaka yang relevan secara teoritis. Sumber dokumen juga diperoleh dari HRD, personalia, dan perpustakaan Griya Pelatihan Apac Inti Corpora (GRIPAC).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi atau pengamatan langsung, wawancara, kajian pustaka, dan studi dokumen.
1. Observasi
Observasi merupakan jenis pengumpulan data langsung di lapangan, teknik ini dilakukan untuk mengamati kehidupan perempuan dalam lingkungan kerja maupun hubungannya dengan keluarga dan masyarakat dimana dia tinggal. Seperti yang diungkapkan Spradley dalam buku Sugiyono bahwa objek penelitian dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen, antara lain:
a. Place atau tempat dimana interaksi dalam situasi sosil sedang
berlangsung, dalam hal ini lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggal.
b. Actor, pelaku dalam hal ini karyawati PT. Apac Inti Corpora.
19 2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara ialah suatu cara untuk memperoleh data mengenai kelakuan manusia dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang diteliti kepada orang-orang bersangkutan. (J. Vredenbregrt, 1984: 88-89). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan sebelum memasuki lapangan dan peneliti juga menggunakan teknik wawancara semi terstruktur untuk menggali permasalahan lebih mendalam mengenai peran ganda perempuan. Wawancara melibatkan 1 Manajer dan 35 karyawati Unit Kerja Spining 2 PT. Apac Inti Corpora.
3. Kajian Pustaka
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur buku, jurnal, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik peran ganda perempuan. Peneliti menggunakan metode ini guna mencari landasan teori dan kajian pustaka mengenai gagasan emansipasi dan gender. Dalam penelitian ini peneliti melakukan kajian pustaka-pustaka di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan Perpustakaan Daerah yang berlokasi di Ambarawa dan Ungaran.
4. Studi Dokumen
20 dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode kualitatif. (Sugiyono, 2011: 240).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelusuran dokumen di HRD, Personalia, dan perpustakaan Griya Pelatihan Apac Inti Corpora (GRIPAC) dengan mengumpulkan dokumen mengenai sejarah berdirinya PT. Apac Inti Corpora, data karyawan, informasi jam kerja, dan foto lokasi PT. Apac Inti Corpora.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik deskriptif analitis yaitu usaha untuk mendeskripsikan peran ganda dengan penjabaran data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, wawancara, studi dokumen, dan catatan lapangan, dan bahan-bahan yang lain sehingga dapat dipahami dengan menggunakan analisa ilmiah.
Adapun langkah analisis data sebagai berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan hal-hal penting sehingga memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah dalam pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dengan bentuk uraian untuk menggambarkan peran ganda perempuan.
21 Penarikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan analisis data yang diperoleh dari lapangan. Dalam penelitian kualitatif kesimpulan dapat menjawab persoalan penelitian. (Sugiyono, 2005: 89-99).
F. Validitas Data
Untuk mendapatkan kredibilitas data teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber. Dalam konteks ini menguji tingkat kepercayaan dan kebenaran data dengan melakukan pengujian dengan berbagai sumber. Langkah-langkah triangulasi seperti dalam sketsa berikut:
Wawancara
22 G. Kerangka Pikir
Penelitian dengan judul Peran Ganda Perempuan Sebuah Kajian Pada Karyawati Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora dapat dilihat dalam skema kerangka pikir sebagai berikut:
 Pekerjaan rumah  Kerja bakti lingkungan
 PKK
 Sinoman  dll
 proses produksi
Benang (yarn) Unit Kerja Spinning 2 Industri:
PT. Apac Inti Corpora
Peran Ganda Perempuan:
Karyawati Unit Kerja Spinning 2
Kehidupan Sosial
Domestik Publik
Kebijakan Masa Orde Baru:
23 Penjelasan singkat skema kerangka berfikir:
Pada penelitian ini penulis menjelaskan kehidupan sosial berupa peran ganda perempuan Unit Kerja Spinning 2 PT. Apac Inti Corpora. Peran ganda mereka terdiri dari peran dalam sektor domestik dan peran dalam sektor publik. Peran ganda perempuan tersebut muncul sebagai dampak dari dua sebab, antara lain:
1. Kebijakan Masa Orde baru dalam hal intensifikasi pertanian dengan mengenalkan teknologi pertanian yang berdampak pada kurang terlibatnya masyarakat, khususnya perempuan dalam lahan garapan dan berubahnya sistem pertanian lama.