• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan status lingkungan hidup daerah kota metro lampung tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan status lingkungan hidup daerah kota metro lampung tahun 2008"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

B AB I PE ND AHU LU AN

Kota Metro di bentuk berdas arkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang

Pembent ukan Dati II Kabupaten Way Kanan, D ati II Kabupaten Lampung Timur dan Dati II

Kot a Mady a Metro yang disyahkan pada tanggal 27 April 1999 di J akarta s ebagaim ana

dim aklumi bahwa k ota merupak an pusat k ons ervasi penduduk dengan segal a aktif itasnya

baik dibidang ek onomi, sosial, buday a dan politik.

Kota Met ro s ebagaimana dengan k ota l ai nnya memil iki permas al ahan k ota yang relatif

sama walaupun i ntens itas nya berbeda s eperti perm asalahan dalam kota, lingkungan

sanit asi persampahan, drai nase, air bersih, k epentingan masy arakat y ang meni mbulkan

kesemerawutan, pencemaran dan permasal ahan-permas alahan l ainnya.

Untuk mengatasi permas alahan y ang ada, Pemerintah Kota Metro mel al ui Dinas Tata

Kot a dan Lingk ungan H idup ak an mengupay akan memperbaiki sist em pengelol aan dan

sistem pel ay anan serta melengk api f asilitas kot a baik fasos maupun f asum.

Dalam upaya pel aksanaan pembangunan berkel anjut an Pers erikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) tent ang li ngkungan dan pem bangunan (the United N ati on C onv erence On

Env ironment and D evelopment –UNCED) di Ri o De J anei ro Tahun 1992 tel ah menghas ilkan

strategi pengel ol aan lingkungan hidup y ang dituangk an dalam agenda 21 tentang inf orm asi

bagi pengambil keput usan, tel ah m enggaris bawahi perlunya kem am puan pemeri ntahan

baik daerah Maupun nasional dalam mengumpulkan pemanf aatan dat a dan inf ormasi m ulti

sektoral pada proses pengambil an keputus an untuk mel aksanak an pembangunan

berk el anjutan.

Sej al an dengan Undang-Undang N om or 23 Tahun 1997 t entang Pengelol aan

Lingkungan Hidup, yang m ewaji bkan pemerint ah baik nasional maupun daerah untuk

menyediak an inf orm asi lingkungan hidup dan mensosial isasik an kepada masyarakat. Selai n

itu Undang-undang Nom or 32 Tahun 2004 t entang Pem eri ntah Daerah telah melim pahkan

kewenangan pengelol aan li ngkungan hidup kepada Pem eri ntah Daerah (Propi nsi/

Kabupat en/ Kot a).

Dengan meni ngkatnya kemampuan Pemerint ah Daerah dan dal am

menyel enggarakan kepemeri ntahan yang baik (GOOD Env ironmental) di harapkan semaki n

meningkatk an k epeduli an k epada pel estarian lingkungan hi dup.

Dari k esepakat an Negara-Negara Asia Fasif ik dan am anat Undang-U ndang tersebut

diat as, maka s ejak tahun 2002 pada tingkat nasional telah diterbitkan l aporan St atus

Lingkungan Hi dup Indonesi a (SLHI) seti ap t ahun, s ementara unt uk Pem erintah Daerah t elah

ditindak lanj uti dengan Surat Menteri N egara Lingkungan Hidup kepada daerah untuk

menyus un laporan Stat us Lingk ungan Hidup D aerah (SLHD), dengan m engacu k epada

pedoman umum penyusunan l aporan SLHD yang dik el uarkan oleh Kem ent eri an Lingkungan

(2)

I.1. Tujuan Penulisan Laporan

a. Menyediak an data, inf orm asi dan dokumentasi untuk meni ngk atkan k ual itas

pengam bil an keput usan pada sem ua tingkat dengan memperhatik an aspek dan

day a tam pung l ingkungan hi dup.

b. Meningkatk an m utu i nf ormasi tentang l ingkungan hi dup sebagai bagi an dari sist em

pel aporan publik serta s ebagai bentuk dari akuntabilit as publik.

c. Menyediak an sumber i nf ormasi utam a bagi Renc ana Pembangunan Tahunan

Daerah (Repet ada), Program Pembangunan Daerah (Propeda) dan kepentingan

penanaman modal (i nv estor).

d. Menyediak an i nf orm asi lingk ungan hidup sebagai sarana publik untuk melakukan

pengawasan dan penil aian pel aksanaan Tata Praja Lingkungan (Good

Env ironment al Gov ernance) di daerah s erta s ebagai l andasan publik untuk berperan

dal am menentuk an k ebijakan pembangunan berk elanjutan bers ama – s ama dengan

lem baga ekskutif , legeslatif dan y udikatif .

I.2. Isu-Isu Li ngk ungan Hidup

Kaj ian l ingkungan strategis menghasi lkan bany ak isu, tetapi ses uai dengan sif atnya

perencanaan strategis menganj urk an bahwa ti dak semua is u (permasal ahan) perl u

diat asi, dili hat dari bentuk isu. Sebab perencanaan strategis hany a mengatas i beberapa

isu-isu atau permas al ahan yang ut ama (strategis) saj a k arena k eters ediaan sumber

day a untuk m engatasi permasalahan j uga terbatas. N orris dan Pauton (1991)

menyebutkan bahwa, is u-is u strategis adal ah isu-is u yang berk aitan dengan keterk aitan

antara organisasi y ang dikaji dengan li ngkungannya (int ernal dan ekternal), y ang is u-isu

tersebut banyak mempengaruhi organisasi ters ebut, m aka semua is u strategis adalah

penting, tetapi tidak sem ua isu penting adal ah strategis.

Dengan berlandaskan Visi Pem bangunan Kota Metro y ang dipadukan dengan k aji an

secara mendal am terhadap arah pembangunan y ang akan dicapai sel am a 5 (lima)

tahun y ang akan datang, perm asal ahan pembangunan yang akan di hadapi termasuk

mem perhatikan perkembangan kebutuhan, tuntut an, dan as pirasi masy arakat y ang

tumbuh dan berkem bang, mak a disus unlah rumusan is u-is u Strategis Pembangunan

(3)

Tabel. 1.1. Isu – Is u Strategis Pembangunan Kota Metro

No Bidang Strat egis Isu-Isu Strategis

1 2 3

- Penat aan li ngkungan pem ukiman

- Penat aan dan pemel iharaan ass et daerah

- Pengendali an pemanf aatan ruang

- Sarana pras arana peribadatan

- Kualit as pemahaman dan pengam atan aj aran

agam a

- Keruk unan hidup um at beragama

- Sarana pras arana pendi dikan

- Tenaga pendi dik an

- Mutu Pendidik an

- Managem ent pendidik an

- Kes ej ahteraan penduduk

- Angka Kemiskinan

- Ti ngk at pengangguran

- Ket ersedi aan lapangan kerja

- Pertumbuhan ek onom i

- Pendapatan daerah

- Pengembangan perek onomian

- Pengembangan pertani an/ agro politan

- Kualit as lingkungan hi dup

- Pembangunan berkel anj utan

- Derajat k esehat an dan gi zi

- Kes ej ahteraan s osial

- Kinerja aparat ur

- Saran prasarana aparatur

- Ti ngk at partisi pas i dalam pembangunan

disegala bidang

- Partisipasi m asy arak at dalam duni a us aha

- Pemberdayaan masy arakat

- Peny elenggaraan pemerintahan

- Pemantapan Ot onomi Daerah

(4)

Berdasarkan isu-is u strategis diat as, mas al ah l ingkungan hidup y ang perl u di atas i di

Kot a Metro adalah peni ngk atan pel estarian lingkungan hidup mel alui rehabilitas i daerah

tangkapan ai r, kons ervasi daerah al iran dan bantaran sungai.

Dengan demiki an masalah lingk ungan hi dup ini pada hakek atny a meny angk ut mas alah

kuantitas dan kualitas air sungai serta s umber daya l ahan y ang terangkum dal am isu-isu

utam a li ngk ungan hidup sebagai berikut :

a. Sumber Day a Air dan Sungai

• Pot ensi t erj adiny a penc emaran pada badan ai r sungai aki bat aktiv itas i ndustri,

dom estik dan aktifitas rumah tangga.

• Pot ensi terj adi ny a erosi pada DAS terut ama pada hulu s ungai. • Pot ensi terj adi ny a sedim entasi (pengendapan) pada hili r sungai.

b. Sumber Day a Lahan

Adanya kecenderungan mel uas nya lahan k ritis yang ditandai dengan menurunnya

kual itas kesuburan tanah, terjadiny a kerus ak an l ahan produktif , adany a alih fungsi

lahan dan pencemaran l ahan produktif akibat pemak aian pestisida dan pupuk y ang

berlebi han.

c. Tergangguny a kehi dupan dan popul asi keanek aragaman hayati serta meny usutnya

luas daerah tangk apan air karena pemanf aatan/ peruntuk an l ahan tidak sesuai

dengan f ungsiny a.

I.3. Kebijak an Pengelol aan dan Pendanaan Lingk ungan

A. Kebij akan pembangunan lingkungan hi dup

Kebij akan pembangunan li ngkungan hi dup y ang tertuang dalam Misi pembangunan

Kot a Metro adal ah meni ngk atkan pengelol aan s um ber day a al am dan kel estarian

lingkungan sec ara berkelanj utan. Pembangunan berkelanjutan sendiri pada

hak ekat nya dil aksanak an atas das ar kes ejahteraan masy arakat serta keadilan

dal am jangk a waktu pendek, menengah dan panj ang dengan kesei mbangan

pert umbuhan ek onomi, dinamika sos ial dan pel estari an lingkungan hi dup.

Sej al an dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelol aan

Lingkungan Hidup, y ang mengatur dan mel aks anakan proteks i atau perli ndungan

terhadap sumber day a alam y ait u udara, tanah, ai r, pesisi r dan l aut,

keanek aragaman hayati, pedes aan, perkot aan dan li ngkungan s osial agar tidak

mengalami k erusak an at au penc em aran, maka arah pembangunan berkel anjut an,

lingkungan hi dup harus memperhatik an day a dukung, daya tampung dan

produktif itas lingk ungan hidupny a.

Sas aran pengelolaan li ngkungan hidup y ang tert uang dalam Pasal 4 (empat)

(5)

1. Terci ptanya kesel arasan, keserasi an dan kesi nambungan hubungan antara

manusi a dengan li ngkungan hidup.

2. Terwuj udny a manusi a Indonesi a sebagai i nsan li ngk ungan hi dup y ang m emi liki

sikap dan tindak an mel indungi dan m em bina lingkungan hidup.

3. terjami nnya kepentingan generasi m asa kini dengan generasi masa depan.

4. Terc apainy a kelestari an f ungsi lingk ungan hi dup.

5. Terk endaliny a pemanfaatan sumber day a secara bij aksana.

6. Terli ndungi nya Negara Kesatuan Republik Indones ia terhadap dam pak us aha

dan atau kegiatan di luar wilay ah negara y ang meny ebabk an pencemaran dan

atau perusakan li ngk ungan hidup.

Kebij akan y ang di tempuh dalam rangk a pem bangunan lingk ungan hi dup adalah

peningk atan pel estarian dan pengendal ian l ingkungan hidup. Sedangk an program

kegi atan indikatif y ang akan dilaks anakan dalam upaya menterj em ahk an arah

kebi jak an pembangunan lingkungan hidup adal ah :

1. Pengem bangan kinerja pengelol aan pers am pahan.

2. Pengendali an pencemaran dan perusak an l ingkungan hi dup.

3. Perli ndungan dan k ons ervasi sumber day a al am.

4. Rehabilitas i dan pem uli han cadangan sumber daya alam.

5. Peni ngk atan kualitas dan akses i nf orm asi sum ber day a alam dan lingk ungan

hidup.

6. Peni ngk atan dan pengendalian pol usi.

7. Pengel olaan dan rehabilitas i ek osistem pes isir dan laut.

8. Pengel olaan Ruang Terbuka Hijau (R TH).

B. Arah kebijak an umum

1. Kebij akan Umum Bidang Pendi dikan

- Terwujudnya kualit as SD M di masyarakat mel al ui jenj ang pendidikan f ormal

dan non f ormal.

- Meningkatk an mutu dan relev ensi pendidik an.

2. Kebij akan Umum Bidang Keagamaan

Meningkat ny a keruk unan antar umat beragama dan lembaga agama.

3. Kebij akan Umum Bidang Kes ehatan

Meningkatk an derajat k esehat an masy arakat m el al ui usaha-us aha pel ay anan

dan penyuluhan kesehat an y ang terj angkau dan berkualit as.

4. Kebij akan Umum Bidang Kependudukan

a. Mem bangun ketahanan s osial y ang m am pu memberikan bantuan

peny elamatan dan pemberday aan terhadap peny andang masalah sosial

dal am rangk a peni ngkatan kesej ahteraan masy arakat.

b. Meningkatk an k ualitas SD M penc ari k erj a guna mempersi apk an t enaga

(6)

5. Kebij akan Umum Bidang Lingkungan Hidup

Mengendal ikan pencem aran dan perus akan li ngk ungan y ang diim bangi dengan

pengem bangan sistem dan mek anisme pengem bangan SDA.

6. Kebij akan Umum Bidang Perkotaan

a. Meningkatk an pembangunan dan pem eli haraan s arana dan prasarana

publik guna mendorong pem erataan pembangunan, perc epatan

pert umbuhan ek onomi daerah, s erta penanganan dampak benc ana alam.

b. Mengoptimalkan pemanf aatan dan penataan ruang kota.

c. Meningkatk an mutu hasil penel itian dan pendataan guna menunj ang

perencanaan dan pengembangan pembanguanan daerah.

7. Kebij akan Umum Perek onomian Daerah

a. Mengembangk an sist em ekonomi k eraky atan y ang bertumpu pada

mekanis me pas ar y ang didukung ol eh pem bangunan indust ri, peni ngkatan

pem anf aatan dan penguasaan teknol ogi.

b. Meningkatk an kemampuan dan produktif itas usaha melal ui optim alis asi

sumber day a pertani an, peternakan, perikanan dan lain-lain.

c. Mengembangk an pertanian dengan wawasan bisnis, menghasilk an nilai

tambah dan m eningkatkan partisi pasi masyarakat dalam pembangunan

pert anian.

d. Peni ngk atan dan pengembangan lem baga k euangan dan perkoperas ian.

e. Pengem bangan ikli m i nv estasi pem buk aan penanaman m odal dan

pengem bangan perusahaan daerah

8. Kebij akan Umum Bidang Kualitas Aparatur.

Meningkatk an kualitas peny elenggaraan admi nistras i negara melal ui penataan

kelembagaan m anagem ent publik dan peni ngkatan kapas itas SD M aparat ur.

9. Kebij akan Umum Bidang Otonom i Daerah

Mewujudkan k etentraman dan k eterti ban m asy arak at dal am kehi dupan

bermasy arakat.

10. Kebij akan Umum Bidang Partis ipasi Masyarakat

a. Meningkatk an partisipasi dan pem berday aan masy arakat dal am

peny elenggaraan pembangunan m el alui peningkat an kualitas pel ay anan

publik.

b. Meningkatk an sum ber day a perempuan dan pemenuhan perli ndungan

terhadap perempuan dan anak.

c. Pengem bangan kreatif itas kepem udaan dan olah raga.

C. Kebij akan Tata Ruang Kota Metro

Renc ana struktur tat a ruang merupakan pedoman dasar bagi pengembangan suatu

wi lay ah k awasan tert entu y ang selanj utny a akan menunjukk an pada tata ruang y ang

(7)

pem enuhan kebutuhan warga kota dal am kait anny a dengan usaha m eni ngkatkan

kual itas kehi dupan dan l ingkungan.

Peny usunan rencana strukt ur ruang pada mas ing-masi ng wil ay ah pengembangan

kota ak an m emberikan manfaat terpenuhiny a tujuan dan sasaran pengembangan

wi lay ah, pengem bangan kota antara l ai n :

• Menyerahk an tingkat perkem bangan masing-mas ing wil ayah bagi an kota sesuai

dengan pot ens i y ang dimi liki serta proposi onal dengan fungsi yang akan

dikembangkan dimas a y ang akan datang.

• Mengatur mekanisme perkembangan dan penentuan fungsi y ang direnc anak an,

yang tercermi n dari i ntensitas fisik, sehi ngga di harapkan dapat menunj ang

perk em bangan kota secara optim al.

• Mewujudkan pem erataan pembanguanan wilay ah dal am wil ay ah

pengem bangan f isik, khususnya dengan sarana dan pras arana kota.

Dengan demik ian ak an mempercepat pertumbuhan dan perambatan

perk em bangan kota akan lebi h terarah.

• Mem beri pedoman bagi perunt ukan lahan y ang berkait an dengan f asilitas dan

utilitas kot a sehingga dapat menunjang f ungsi masi ng-m asi ng wil ay ah

pengem bangan kota.

Arah umum kebij akan strukt ur pertumbuhan pada wil ay ah perenc anaan adalah :

a. Mengurangi beban k egiatan kot a di bagi an t engah dengan m eny ebarkanny a ke

bagian ut ara dan selatan.

b. Mem perluas wilayah pelay anan perk otaan dan regional, dan mempertahankan

intensitas permukiman exsiting.

c. Mem buk a j al ur akses k el uar wil ay ah perencanaan untuk m empercepat

terbent ukny a strukt ur pertumbuhan wilay ah perencanaan.

d. Menata k em bali j alur jalan, khususny a y ang t elah ditetapkan sebagai jal an arteri

dan kol ektor, sehingga memenuhi ket ent uan sem padan j alan yang dit etapkan.

e. Menata kem bali jal ur air permukaan khusus ny a yang telah ditetapkan s ebagai

saluran drainas e prim er dan sekunder, s ehi ngga memenuhi k etentuan

sempadan saluran y ang dit etapkan.

f . Menata kembali tata bangunan, khususnya bangunan pada pusat-pusat

pel ayanan sehi ngga m emenuhi persy arat an teknis bangunan dan k etentuan

sempadan bangunan.

g. Menata kembali k ebijaks anaan t ata ruang wilay ah Kota Met ro y ang

mengakomodasi kebij ak an pertanahan y aitu penataan penguas aan tanah,

(8)

h. Menetapkan pus at-pusat pelay anan y ang di dasarkan pada skal a pel ay anan

yaitu :

- Pus at pelay anan skal a regi onal/ int er regi onal

- Pus at pelay anan skal a kota

- Pus at pelay anan skal a lingk ungan.

Permuk iman perkotaan pada pel ayanan i ni dikembangkan diseti ap bagian

wi lay ah pengem bangan dan ditetapkan k elurahan yang mem iliki keterkaitan

satu sama l ain untuk berperan dan berkembang sebagai pert um buhan baru

diseti ap wilay ah pengembangan.

i. Mem perbaiki struktur k egiat an perk otaan dis eluruh bagian kot a dan m enentukan

f ungsi wil ay ah pembangunan sebagai berikut :

- Pus at pelay anan skal a kota

- Pus at perm ukim an

- Pus at wisat a kota

- Pus at pelay anan skal a regi onal

j. Menentukan sruktur baru kegiatan kota diseluruh wil ayah pengembangan.

Pengem bangan wil ayah merupakan upay a untuk memac u perkembangan sosial

ekonomi, m engurangi k esenj angan ant ar wil ay ah, dan m enjaga kel estarian

lingkungan hidup pada s uat u wi lay ah, k arena itu pengembangan wi lay ah Kota

Metro harus dis esuaikan dengan k ondis i dan permas al ahan yang dihadapi oleh

wi lay ah it u sendi ri.

Pengem bangan wilayah pada das arny a berori entasi pada main iss ue wil ay ah

yang sali ng berkaitan.

Konsep pengem bangan wil ayah di Kot a Metro di arahk an untuk menci ptakan

kesei mbangan pem bangunan antara wil ay ah y ang bert ujuan unt uk mengurangi

disprioritas antar wi layah Kecamat an dan m eny atuk an arah orient asi

pem bangunan dan pengembangan wi lay ah mel alui pendekatan struktur

ruang-ruang kawasan interaktif dan berbasis pada pot ensi s um ber day a alam.

Konsep kes eimbangan wilay ah m emi liki arti seti ap wil ay ah y ang ada di kawasan

perencanaan memiliki k esempatan yang relatif sama unt uk tumbuh dengan

mem anf aatk an berbagai rangs angan yang ada seperti bermunc ulannya

lingkungan perumahan baru dan kebijakan sosial ekonomi l ainny a.

D. Kebij akan Sosi al, Ek onomi, Budaya

Konsep mikro dalam kebijak an pengem bangan Kota Metro menc ak up kosep dal am

3 (tiga) kebij akan sos ial, ekonomi, buday a.

1. Kebij akan sosi al

(9)

- Meningkatk an k eters ediaan sarana dan prasarana pada wilay ah-wil ay ah

yang jauh dari t epi s ungai dan terpencil sehingga k esenjangan dis prioritas

yang tel ah terbentuk dapat berkurang.

- Dengan berkem bangny a keanek aragam an s uku bangsa yang ada di wil ay ah

Kot a Met ro s ebagai akibat dari perkembangan penduduk y ang pesat pada

hakik atnya akan mempengaruhi kegiatan sosial masy arakat.

- Dengan adany a perbedaan status, latar belakang, sosial, ek onomi, budaya,

agama, pendi dikan maupun ekonomi dapat berpotensi s ebagi pemicu

konf lik bahkan berpot ensi s ebagai s alah sat u faktor disi ntegrasi.

2. Kebij akan ek onomi

Sehubungan pes atnya l aju pertumbuhan ek onomi di Kota Metro menunjukkan

peningk atan setiap tahun, pertumbuhan ek onom i Kota Metro m enc apai 6,74 %

setiap tahunnya.

Sekt or penunj ang lajuny a perekonomian Kota Met ro, adal ah sektor

perdagangan, hotel, restoran. s ektor transportasi dan kom unikas i.

3. Kebij akan Buday a

Pemerint ah Kot a Met ro telah menetapkan beberapa kebij akan yang akan

ditempuh adalah :

- Meningkatk an dan mengem bangkan ni lai -ni lai l uhur budaya daerah

- Memfasilitasi kes enian dan budaya lainnya, sarana dan prasarana s ehingga

diharapk an kedepan buday a y ang ada di Kota Metro l ebih maj u dan l ebi h

baik lagi.

- Untuk menunj ang l ajunya buday a di Kota Metro perlu m eni ngkatkan

keamanan, ket ertiban, dan perli ndungan masyarakat, serta kebebasan

berpolitik.

- Yang tidak k alah pentingny a peni ngkatan perli ndungan dan kesejahteraan

sosial.

Program indikatif y ang dil akukan adal ah : • Pengem bangan nil ai -ni lai buday a

• Pengel olaan kek ay aan dan keanekaragaman buday a • Pengem bangan kerja sama pengel olaan kekayaan buday a • Peni ngk atan keamanan dan keny am anan lingkungan • Pemel iharaan ketertiban dan pencegahan tindak kri minal. • Pengem bangan wawas an berkebangsaan

• Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

• Pemberdyaan m asy arak at untuk menjaga ket erti ban dan keamanan • Meningkatk an pembrantasan penyakit m asy arak at (pekat).

(10)

• Pemberday aan fakir miski n, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Peny andang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainy a. • Pel ayanan dan rehabilitasi k esej ahteraan sosi al

• Pembi naan anak terl ant ar, peny andang cac at dan eks peny andang peny akit

sosial (narapi dana, PSK, narkoba) dan peny akit sosi al l ainny a. • Peni ngk atan promosi dan k erjasama i nv estasi

(11)

B AB II GAMB ARAN UMUM

II.1. Visi dan Mis i Kota Metro

A. Visi Pem bangunan Jangk a Menengah

Visi dal am membangun Kota Metro ke depan sel am a 5 (li ma) tahun adalah

:“Terwuj udny a Kota Metro s ebagai Kot a Pendidik an y ang asri, maju, makmur, aman

dan demok ratis ”.

Visi Kota Metro sebagai Kota Pendidik an berarti menjadik an daerah i ni s ebagai

sentra pendi dik an di Propinsi Lampung y ang mempuny ai day a tarik dan day a sai ng,

baik pada ti ngk at lok al, nasional maupun int ernasi onal.

Kot a y ang asri berarti pem bangunan y ang dil akuk an didasarkan pada pel estarian

sumber day a al am dan mut u lingkungan hidup.

Maj u berarti terjadi ny a percepat an pembangunan dengan di duk ung pendidik an y ang

komprehensif, seimbang antara ”Iptek” dan “Imt ak”.

Makmur berarti perekonomian yang m enj ami n pemerat aan kesejahteraan rakyat

dan menyedi akan kesem pat an k erj a

Am an berarti pembangunan dil aks anakan dalam suatu kondis i dimana aparatur

Pemerint ah Daerah dan masyarak at menj unjung ti nggi huk um, bersatu, ruk un dan

dam ai.

Dem okratis berarti peny elenggaraan otonomi daerah didasark an pada pri nsi p –

pri nsip dem okratis, mengedepankan peran serta masyarakat sehingga mampu

mencipt akan pemeri ntahan y ang partisipatoris dan egaliter.

B. Misi Pem bangunan Jangka Menengah

Suatu misi ti dak ak an berarti bila tidak dioprasionalkan. Oprasional v isi tersebut

diwujudkan dal am bentuk misi y ang sel engk apny a digam barkan di bawah ini :

1. Membangun sumber daya manusi a y ang bert aqwa, berkualitas, propesi onal,

unggul, berday a saing, berahlak mul ia mel al ui sist em pendidik an y ang t erarah

dan kom prehens if.

Pel aks anaan misi ini dituj ukan untuk mewujudkan Kot a Metro s ebagai Kota

Pendidik an, membangun sumber day a manusia y ang bermoral, berk ualitas,

prof esi onal, unggul dan berdaya sai ng sangat ditentukan sist em pendi dik anny a.

Sumber day a manusia y ang baik ak an sangat menent ukan k eberhas ilan

pem bangunan it u sendiri, oleh k arenany a misi ini dituj ukan untuk membangun

kual itas sum ber daya manusia melal ui peni ngkatan k ual itas dan perluasan

cakupan pendidik an. Hal yang akan dicapai adalah penguasaan ilmu

pengetahuan dan tek nol ogi s erta kemampuan k ewirausahaan dengan di duk ung

(12)

2. Mencipt akan kes eim bangan pembangunan k ota dengan

mem perhatikan kel estarian sum ber daya alam dan m utu li ngkungan hi dup

menuj u pem bangunan y ang berk el anj utan.

Pel aks anaan i ni dituj ukan untuk menghil angkan ketimpangan pembangunan di

segala bidang sek aligus pemerat aan pem bangunan dan hasil-hasil ny a bagi

seluruh masyarakat dengan tetap memperhatikan kel estarian sumber day a al am

dan mut u lingkungan hi dup agar pem bangunan berkelanj utan dapat terwujud.

Keberhasil an misi i ni dit ent ukan oleh k ebij akan pemerint ah dan peran serta

masyarakat ol eh karena it u perwuj udan misi ini akan dimul ai dari membangun

komitmen bers ama, membangun kes adaran s emua lapis an m asy arak at dan

aparatur pemeri ntah, k ebijak an dan perencanaan tata ruang dipaduk an dengan

program pel estarian lingk ungan hidup.

3. Mewujudkan k esejahteraan raky at mel alui pembangunan ekonomi y ang

berbasis perdagangan dan agro industri, mem perbaiki ikl im usaha, menarik

inv estasi dan penyediaan lapangan kerja.

Misi ini ditujukan dal am rangka meningkatk an tarap hi dup masy arakat mel alui

perwuj udan kes ej ahteraannya, pembangunan dan pengoptimal an s el uruh

potensi ekonomi daerah harus terus dil anjutkan dengan upay a mensinergikan

seluruh pot ens i pelak u ekonomi, dunia usaha, lem baga keuangan dan

kelembagaan lainny a, potensi pertani an, j asa, dan perdagangan ak an tetap

menjadi pri oritas dengan di dukung pembangunan pada s ektor y ang lal u dim ana

antara s ektor tersebut harus saling terkait dan mendukung.

4. Mewujudkan tata kepemerintahan y ang baik dan bert anggung j awab.

Dal am rangka m enc iptak an peny elenggaraan pemerint ah y ang baik, maka tata

kepemeri ntahan harus dilaksanak an s ecara bertanggung jawab, transparan,

prof esi onal, ef isien dan ef ektif , berkeadil an s ert a taat pada aturan-at uran

huk um. Dengan demik ian di harapk an dapat m ewuj udk an ik lim yang kondusif

dal am m engem ban tugas-t ugas Pem eri ntahan D aerah guna lebi h m ewujudkan

tingk at kesejahteraan dan pelay anan kepada masyarakat yang berk ualitas.

5. Mewujudkan kehidupan demokrasi dal am segala aspek kehi dupan,

menjuj ung ti nggi dan menghorm ati hak azazi manusi a, menj unjung ti nggi huk um

dan menj ami n tegak ny a superm asi huk um.

Misi ini di maks udk an untuk m eningkatk an peran serta masy arakat di dal am

pem bangunan, s ebab masy arakat adal ah suby ek dari pembangunan it u sendiri.

Sel ai n juga untuk m enci ptak an ras a am an, nyaman, terti b dan tentram supaya

hak-hak dasar masy arakat tidak t erlanggar dengan menj unjung ti nggi huk um

sehi ngga hukum m enj adi pangli ma di dalam k ehidupan m asy arak at y ang

(13)

6. Mem bangun sert a meni ngkatkan kualit as dan k uantitas i nfrastruktur

guna m endukung pembangunan daerah Kot a Metro memiliki keunggulan karena

lokas i y ang strategis di tengah-t engan wil ay ah propinsi, sehingga menjadi

penghubung dari dan ke berbagai daerah lain s erta dapat m enarik pergerakan

penduduk baik dari maupun dil uar wil ay ah Kota Metro.

Ol eh karena it u kondisi fisik terutama inf rastruktur sangat menentukan

pem bangunan Kota Metro di mas a mendat ang untuk mendukung kelanc aran

arus pertuk aran barang, j asa bahk an sum ber day a m anusi a dan s ekaligus

mem perbesar kapasitas ali ran arus tersebut.

Dengan demikian hasil pembangunan dapat dipasark an atau di distribusikan

secara l ebi h lanc ar, efektif dan ef isien.

7. Mewujudkan kemandirian rakyat melal ui prinsip-pri nsip ot onomi di era ref orm asi

dan gl obalis asi.

Kemandi ri an masy arak at sangat menent ukan perc epatan hasil-hasil

pem banguan dimulai dengan m eni ngk atkan k apasit asnya mel alui penciptaan

akumul asi m odal dan s urpl us yang di has ilkan, y ang pada giliranny a dapat

mencipt akan pendapat an unt uk dinikmati masyarakat.

Proses t ransf ormasi ak an berj al an dengan efektif dan ef isien hanya jika

digerakkan ol eh masyarakat yang mandiri.

Pengem bangan kegiatan s osi al ekonomi masyarakat perlu di pri oritaskan

terut ama m ulai dari keluarga ti dak mam pu, baik dengan peni ngkatan sumber

day a m anusiany a maupun peningkat an perm odal an y ang dil ak ukan secara

bert ahap, terus -menerus, terpadu didasarkan kepada kemandiri anny a.

II.2. Program Prioritas Pembangunan Daerah

Berdasarkan v isi dan misi sert a is u-is u y ang berkem bang mak a program prioritas

pem bangunan daerah Kota Metro Tahun Anggaran 2008 adalah :

A. Pembangunan Sektor Pertani an

Sekt or pertanian merupakan salah s atu s ektor y ang memberikan sumbangan besar

bagi pembangunan Produk D om estik R egi onal Bruto (PDRB). Program peni ngkatan

produksi tanam an pangan di Kota Metro diarahkan kepada peni ngkatan produksi

padi dan palawija. Dengan bantuan iri gas i teknis s ebagian besar petani

diik utsert akan dal am kegi atan int ensif ikasi pertanian. Dis amping itu, pem erintah

mem beri dukungan terhadap peny edi aan s aran dan prasarana produksi pertanian

yang berupa benih, pupuk dan pestisi da. Sec ara umum j enis tanaman pangan di

Kot a Met ro terdiri dari padi, jagung, kedel ai, kac ang tanah, kac ang hijau, ubi kayu

dan ubi j al ar. Sedang prosentas e pertumbuhan produktif itas dan produksinya

(14)

menjel askan bahwa sel ama pereode ters ebut t erj adi alih fungsi lahan di Kota Metro

dari lahan pertani an menjadi non pertani an.

Sementara untuk meni ngk atkan produksi pertanian dil akuk an berbagai bentuk

program int ensif ikasi peningkat an produktif itas hasil pertani an ters ebut perlu terus

dil akuk an, disampi ng dit ujuk an unt uk m eni ngkatkan produksi pertani an j uga agar

pendapatan petani semaki n meni ngk at.

B. Pembangunan di Bi dang Peternakan

Sub Sektor di Bidang Peternakan meliputi usaha pemeli haraan sem ua j enis ternak

(bes ar dan kecil) dan unggas, baik bertuj uan untuk dikem bangbi akkan, di potong

maupun untuk dimanfaatkan hasi l-hasil ny a.

populasi ternak di Kota Met ro Tahun 2008 ± 690.997 ekor.

C. Pengem bangan Pem bangunan di Bidang Industri

Pengem bangan pembangunan di Bidang Industri di Kota Metro dituj ukan untuk

mencipt akan struktur ekonomi y ang lebih k okoh, meningk atkan nil ai tam bah

produksi pertani an, serta untuk meningk atkan dan memperluas kes empatan us aha

dan lapangan kerja.

Perkem bangan i ndustri di Kota Metro rel atif pesat, khusus ny a industri k ecil dan

industri rum ah tangga. Juml ah unit usaha dan pertumbuhan industri di Kot a Metro

dapat di lihat pada Basis Data.

D. Pengem bangan Pem bangunan di Bidang Pendi dikan.

Untuk m endukung v isi Kota Met ro s ebagai Kota Pendidik an mak a berbagai program

peningk atan fasilitas pendidikan tel ah dilakukan dengan s arana pendi dik an y ang

lengkap serta didukung oleh suasana k ota yang tenang dan tentram akan

meningkatk an daya tarik para pelajar dari luar daerah menuntut ilmu di Kota Metro

meskipun demikian, upaya y ang dil akuk an belum sepenuhnya memenuhi harapan

seluruh k omponen m asy arak at, karena adanya prioritas-prioritas pembangunan dan

keterbat asan sumber biaya y ang dimiliki Pem eri ntah Daerah Kot a Metro.

E. Pembangunan di Bi dang Kesehat an

Pembangunan di Bi ang Kesehat an di arahk an pada upaya peni ngk atan pel ayanan

dan kualit as kesehatan pada masyarakat Kota Metro. Sem aki n tinggi tingkat

kesehat an mencermi nk an ti ngkat pelay anan kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat yang semak in baik.

F. Pembangunan di Bi dang Peri badat an

Pembangunan pada sektor agam a memegang peranan penti ng dalam pembentukan

moral, etika, s pi ritual dan akhlak masy arakat. Masyarakat yang berkualit as j uga

ditentuk an dengan adany a kesei mbangan antara s egi i ntelekt ual dan segi

keim anan. Agama mengajark an adanya hubungan antara m anusi a dengan

Tuhanny a dan kes eimbangan baik manusi a sebagai pribadi maupun hubungan

(15)

II.3. Kondisi Geograf is, demograf is, geologi, tata ruang, kependuduk an dan kes ehatan

masy arak at.

Kota Metro y ang m empuny ai luas 68, 74 km2 berada di tengah-t engah wil ay ah

Propi nsi Lam pung memiliki kel ebihan tersendiri karena menjadi penghubung ke

semua arah dengan jal ur jalan propinsi dan jal ur Kabupat en berdasark an hal -hal

tersebut diat as dapat dik atak an bahwa terdapat ketergant ungan pada skala k ota

wi lay ah dan i nterregi onal di dalam wilay ah perencanaan; ketergant ungan ini l ebi h

didasarkan pada ketersediaan penduduk penduk ung dalam jum lah tertentu dal am

pengadaan s arana dan prasarana perk otaan. Hal ini terut ama dikaitk an dengan

keberadaan Kota Metro sebagai kota orde k edua di bawah kota Bandar Lampung

y ang menduduki orde pertama dal am sist em k ota. Sedangkan dalam sk al a regi onal,

Kota Metro m erupakan wilay ah bel akang/Hiter l and dari Kot a Bandar Lampung.

Kondisi ini di duk ung oleh keberadaan k ota y ang relatif dek at dengan Kota Bandar

Lampung.

Kota Metro dengan j uml ah penduduk ± 151.078 ji wa y ang t ers ebar pada 5 (lima)

Kecam atan dan 22 (duapul uh dua) Kel urahan. Dengan Batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatas an dengan Kec amatan Punggur Kabupat en Lampung

Tengah, dan Kec amatan Pekal ongan Kabupat en Lampung Tim ur.

b. Sebelah Selat an berbatas an dengan Kecamatan Met ro Kibang Lam pung Timur

c. Sebelah Tim ur berbatas an dengan Kec am atan Pekalongan dan Kecamatan

Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

d. Sebelah Barat berbatas an dengan Kecamat an Tri murjo Kabupaten Lampung

Tengah.

Kecam atan y ang wil ay ahnya pali ng luas adal ah Kecamatan Metro Ut ara seluas 19,64

km2 atau 28,57 % dari luas total Kota Metro. Sem entara Kecamatan lainnya memi liki

luas wilay ah antara 17% s ampai 21% terhadap luas seluruh kot a. (sebagaimana pada

Tabel 2.1)

Kota Metro m emil iki topograf i yang rel atif datar dengan k emi ringan 0 – 12 % namun

rata-rata k emiringan 0 -25 %, s edangk an daerah y ang berbuk it/bergelombang t erl etak

di sebel ah Sel atan y ang berbat asan dengan Kecamatan Kibang Lampung Tim ur.

Penggunaan Lahan

Sampai dengan tahun 2007 l uas lahan sawah di Kota Met ro s eluas 2. 616,25 ha y ang

terdi ri dari :

1. Dapat dit anami tanaman padi 1 kali tanam seluas 213 ha (9 %).

2. Dapat dit anami tanaman padi 2 kali tanam seluas 2403,25 ha (91 %).

Lahan kering di Kota Metro sel uas 3.993, 78 ha yang terdiri dari lahan pekarangan,

tegalan/ ladang dan lai n-l ainny a. Lahan tersebut dapat di gunakan unt uk kegiatan

pertanian tanaman pangan, pet ernakan dan perik anan. Tanaman y ang dom inan di

(16)

Tabel 2. 1. Luas Admi nistrasi Kot a Metro Per Kec am atan

Sumber : Bagi an Pemeri ntahan Setda Kota Met ro

Kondisi Iklim

Kot a Metro berikli m tropis s ebagaimana hal ny a dengan kondisi ikl im di wilay ah Propi nsi

Lam pung pada umumny a secara terinci kondisi iklim di Kota Metro adal ah sebagai berikut :

- Arus Angin

Kot a Metro terlet ak di garis khatulistiwa pada pos isi 50 Lint ang Selat an y ang berikl im

hum id tropis, dengan arah angi n laut y ang bertiup dari samudra indones ia dan Laut

Jawa. Pada bul an November sampai Maret angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut.

Sedangk an pada bulan Juli s ampai Agust us berti up dari arah Timur dan Tenggara.

(17)

- Tem peratur dan Kel embaban U dara

Pada k etinggian antara 40 – 62 meter dari perm ukaan l aut, temperatur udara rata-rata

berk isar 260 C - 300 C, dengan s uhu udara rata-rata siang hari 280 C kelembaban udara

rata-rat a berkis ar antara 80 % - 88 %.

- Curah H uj an

Rata-rat a curah hujan Kota Metro adalah antara 1.921,07 mm pertahun sejak tahun

2005 – 2003. Bulan huj an berkisar antara bul an Sept ember sampai bulan Mei dengan

curah hujan terti nggi pada bul an J anuari s ampai bul an Maret s edangkan bulan kering

terjadi pada bul an Juni sampai Agust us.

Proporsi Kawasan terbangun sebesar 37,20% dari luas wil ay ah atau 2.557,13 hektar,

sedangkan k awasan ti dak terbangun s ebes ar 62,80% at au 4.316,88 hektar, perkembangan

kawasan permuki man terj adi kes egal a arah, namun mengi ngat prasarana dan sarana

essensial lebih banyak di bangun di bagi an Barat dan Selatan m engakibatkan arah

perk em bangan kota cendrung berk embang k e arah Barat dan Selat an k ota.

Prosentas e terbes ar kawasan terbangun adalah sebagai pusat permukiman y ang

meli puti l uas lahan s ebesar 2.401,44 ha at au 34,94 % dari l uas wil ay ah, sedangkan lai nnya

merupakan l ok asi f asilitas ol ah raga dan rek reasi, taman, hutan kot a, tem pat i badah,

perk antoran, pendi dikan, kesehatan, perdagangan, hotel, rest oran, dan aneka i ndustri

menengah dan keci l.

Pusat pem ukiman penduduk tersebut ters ebar hampir m erata di wil ay ah kecamatan

dengan l uas kawas an permukiman pali ng tinggi berada di Kecamat an Metro Pusat (673,18

ha) dan pali ng rendah berada di Kec amatan Metro Ti mur (283,61 ha), sementara lahan

terbangun non pem ukim an pali ng l uas terletak pada Kecamat an Metro Pusat (60,73 ha) dan

pal ing rendah berada di Kec amatn Metro Barat (11,72 ha).

Kawas an ti dak terbangun di Kota Metro didominas i ol eh persawahan dengan sist em

irigasi teknis yang m enc apai 2.616, 25 ha atau 38, 06 % dari l uas tot al wilay ah, sel ebi hnya

adalah lahan k ering pek arangan s ebes ar 3.001, 73 ha. Tegal an 266,9 ha dan sawah non

irigasi s ebesar 45 ha. Areal sawah iri gasi t eknis y ang pal ing luas berada di Kecamatan

Metro Selat an (784,25 ha) dan pali ng rendah berada di Kecamatan Metro Pus at (224 ha).

Persawahan baik teknis m aupun non teknis dapat berkembang dengan baik karena

didukung oleh k eters ediaan sum ber day a y ang m em adai seperti pengairan t eknis, ½ tek nis,

(18)

B AB III AIR

Kota Metro y ang di bat asi aliran 2 (dua) sungai , masing-m asi ng s ungai W ay

Sek ampung pada batas bagian Sel atan Kota Metro dengan Kec am atan Metro Kibang dan

Way Raman s ebagai batas antara Kota Met ro dengan Kecamatan Punggur di s ebelah

Utara, selai n it u di dalam wilay ah Kota Metro terdapat 2 (dua) sungai y aitu Way Batanghari

dan Way Bunut. Pada m usim k emarau debit ai r Way Batanghari menc apai 9 – 10 m3/detik

dan pada musi m hujan debitny a mencapai 500 l/detik, sedangk an W ay Bunut pada mus im

kemarau debitny a mencapai 5 – 6 l/ detik dan pada musi m hujan debit nya menc apai 100 –

200 l/detik.

Air m erupak an sumber day a y ang m utl ak di but uhk an unt uk kehidupan dan

aktif itasnya, ketidaksei mbangan ant ara ket ers ediaan air bersi h dengan jumlah penduduk

dan tingkat permintaannya mem butuhk an s uat u kearif an dal am penggunaan sumber daya

alam tersebut sec ara al ami. Sum ber daya air term asuk sumber day a y ang dapat

diperbaharui, namun dal am kas us-k asus tertentu sumber day a ini mengal ami perubahan

potensi menjadi sumber day a al am tak terbaharui.

W ilay ah Kota Metro y ang di lalui ol eh sal uran irigasi teknis dengan berbagai jenis

saluran, mul ai dari saluran pri mer hi ngga saluran ters ier. Sebagi an besar wi layah Kot a Metro

masi h m erupak an k awasan persawahan i rigasi teknis terut ama di wilay ah bagian Selatan

dan Utara, hal ters ebut menggambark an bahwa s umber daya air mem punyai arti sangat

penting bagi masyarakat.

Dalam hal kebut uhan ai r bers ih s ebagi an masy arakat di penuhi kebutuhannya dari

saluran air y ang disel enggarakan dan dikelol a oleh PDAM Kota Metro namun bel um sel uruh

wi lay ah k ota dapat dilay ani/ dipenuhi kebutuhannya. Pada umumnya masyarakat Kot a Metro

(19)

B AB IV UDAR A

Sumber Day a Udara

Udara merupak an salah sat u uns ur alam yang pokok bagi m akhl uk hi dup y ang ada di muka

bum i terutam a m anusia, tanpa udara y ang bersi h mak a manusi a akan terganggu terutama

kesel am atanny a yang pada ak hirny a dapat m eny ebabkan kemati an. Kualitas udara dari

suatu daerah ditentukan ol eh day a dukung dalam daerah ters ebut, sert a jum lah sumber

pencemaran atau beban pencemaran dari s umber y ang ada.

Kot a Metro y ang ti dak m emil iki i ndustri – i ndustri bersk ala besar dan k egiat an industri y ang

tidak menim bulk an dam pak pencemaran udara. Sedangkan beban penc emaran dari sumber

bergerak adal ah kendaraan berm otor dengan polut an berupa Karbon Monoks ida dan

pol utan berupa Hidro Karbon m asi h diam bang batas normal arti nya beban penc emaran dari

trans portasi kota masih rel atif rendah

Pengendali an pencemaran udara adalah suat u upay a y ang dimaksudkan unt uk menurunkan

juml ah dan kadar pencemaran.

Sec ara umum k ondisi k ualitas udara di Kota Metro masi h relatif baik. Upay a pencegahan

dan mempertahank an kondisi terus di lak ukan dengan mempertahank an pel estarian

lingkungan.

Kegi atan pengendali an pencem aran udara juga di lak ukan m elalui sosi alisasi Perat uran

Pemerint ah Kota Metro t ent ang Lingkungan Hidup. Unt uk m emberikan pemahaman k epada

masyarakat pada umumny a dan duni a usaha, terutamapada i ndustriy ang dalam pros es

produksiny a berpot ensi bes ar m eny ebabkan penc em aran udara.

Upay a pengendali an penc emaran udara yang dilak ukan oleh berbagai pi hak y ang

meli batk an s eluruh komponen masy arakat m erupakan langk ah ny ata.

Untuk terlaks anany a program pemerintah dal am pel estarian lingk ungan hi dup.

Langkah-langkah y ang ditem puh oleh Pemeri ntah Kota Metro dalam menjaga kualitas udara

a. Peran Pemerintah Daerah

Pengendali an pada tahap penc emaran yang pelaks anaanny a disesuaik an dengan

ketentuan y ang berlaku.

– Pemantauan dan pengawasan terhadap pel aku pencem ar udara dan upaya

pengendalian oleh mas ing-m asi ng penanggung jawab kegiat an.

Peny edi aan Ruang Terbuka Hij au (R TH) dan t aman hut an kota serta penyelamatan

jal ur hi jau di wilayah perkot aan sebagai paru – paru k ota.

Penertiban k endaraan berm otor y ang tidak layak jal an

– Pemantauan sec ara berkala dan penguji an kualitas udara pada lal u li ntas s ebagai

bahan ev aluas i terhadap k emungki nan dil akuk an pola penanganan dan

penanggulangan bil a terjadi peny impangan dari ambang batas y ang ditol eransi.

– Pemberi an sanksi hukum y ang pelaksanaanya dises uaikan dengan k etentuan y ang

(20)

b. Peran sert a masyarakat dan mitra lingk ungan

- Mendukung program pemeri ntah mel al ui peran sertanya dal am langkah-l angkah

sosialisasi dili ngkunganny a dengan pem ahaman dan ketaatanny a terhadap

kelestari an l ingkungan.

- Mendukung dan meny ukseskan program pemerint ah dalam pelaks anaan uji emisi

(21)

B AB V L AH AN D AN HU TAN

Sampai dengan Tahun 2007 luas lahan pert anian di Kota Metro sel uas 2. 616,25 Ha.

Yang terdiri dari :

1. Dapat dit anami tanaman padi satu k ali tanam sel uas 213 Ha (9%)

2. Dapat dit anami padi 2 k ali tanam sel uas 2403,25 Ha (91 %).

Lahan keri ng di Kota Metro s eluas 3.993, 78 Ha y ang terdiri dari l ahan pekarangan,

tegalan, ladang dan lain-lain. Lahan ters ebut dapat digunak an k egi atan pertani an tanaman

pangan, peternakan dan perikanan.

Tanam an yang domi nan di Kota Metro adal ah padi, jagung dan tanaman holtikultura

dataran rendah. Sedangkan unt uk lahan kehutanan di Kot a Metro hanya ada hutan kota

yang m empuny ai l uas 13,2 ha y ang terdiri dari hutan k ota linara, hutan kota stadion, hutan

kota terminal 16c, hutan kota Tesarigaga y ang kes emuany a merupakan sebagai paru-paru

(22)

B AB VI

KE AN EK AR AGAMAN HAYATI

Kota Metro y ang mempunyai luas 68, 74 km2 dan berada dit engah-t engah wil ay ah

Propi nsi Lampung m em puny ai keanekaragaman hay ati dis ektor pert ani an tanam an pangan

dan pada umum ny a penggunaan lahan di domi nasi k epada tanaman pangan (padi, jagung,

kedelai, kacang tanah, kacang hij au, ubi kay u, ubi jalar), tanaman holtikult ura (say ur-s ay uran

sepeti : bawang daun, kac ang panj ang, cabai, tom at, terung, buncis, ketim un, kangkung,

bay am, sawi ) dan tanaman buah-buahan tahunan seperti mangga, ram but an, duri an,

alpukat, sawo, pisang dan lai n-lai n.

Keanekaragaman hay ati disektor peternak an (f auna) di Kota Metro meli puti : sapi,

kerbau, kambi ng, domba, babi, ay am buras, ay am pedagi ng, ay am petel ur, itik, burung

puy uh, disektor perik anan m eli puti ikan l ele, patin, gurame, ikan mas, ik an ni la, k ebanyakan

ikan diperol eh dari has il kol am - kolam y ang dikel ola oleh kelompok-k elompok tani y ang

(23)

B AB VII

LINGKUNGAN P ERMUKI MAN

Berdasarkan kaji an pemanf aatan tata ruang Kota Metro penyebaran kawasan

terbangun di k ota ini l ebi h c enderung m embentuk pola grid atau k urv a li ni er dim ana

kawasan pemuki man membent uk suat u pola kot a dengan pembatas an berupa jaringan

jal an. Pola i ni t erj adi disemua k awas an kec amatan y ang ada di Kota Metro. Secara

kecenderungan terjadi pertumbuhan kota dengan pol a y ang didukung oleh kondisi f isik y ang

rel atif datar, sehingga sangat coc ok untuk berbagai kegiat an perk otaan s eperti j asa,

perdagangan, perm ukim an dan pem eri ntahan. Dengan kondisi yang terjadi pada saat ini

perk em bangan pert umbuhan dengan karakt eristik kegiat an y ang berbeda berdas ark an hasil

kaji an, penggunaan l ahan terutama di Kecamatan Metro Pus at dim anf aatk an secara ef ektif

untuk k egi atan perkotaan m eli puti k egi atan perm ukim an, perdagangan dan j asa,

pem erintahan s erta berbagai f asilit as pelay anan l ainny a, sedangkan sis any a dimanf aatkan

untuk pertanian karena adanya dukungan iri gasi.

Prosentas e terbes ar kawasan terbangun adalah sebagai pusat permukiman y ang

meli puti l uas lahan s ebesar 2.401,44 ha at au 39,94 % dari l uas wil ay ah, sedangkan lai nnya

merupakan l ok asi f asilitas ol ah raga dan rek reasi, taman, hutan kot a, tem pat i badah,

perk antoran, pendi dikan, kesehatan, perdagangan, hotel, rest oran, dan aneka i ndustri

menengah dan keci l.

Pusat pem ukiman penduduk tersebut ters ebar hampir m erata di wil ayah kecamatan

dengan l uas kawas an permukiman pali ng tinggi berada di Kecamat an Metro Pus at (673,18

ha) dan pali ng rendah berada di Kec amatan Metro Ti mur (283,61 ha), sementara lahan

terbangun non pem ukim an pali ng l uas terletak pada Kecamat an Metro Pusat (60,73 ha) dan

pal ing rendah berada di Kec amatn Metro Barat (11,72 ha) s ebagaimana pada lam piran 2.

Kawas an tidak terbangun di Kota Metro di dominasi oleh persawahan dengan sistem irigasi

teknis y ang mencapai 2.616, 25 ha atau 38, 06 % dari l uas total wil ayah, sel ebihny a adalah

lahan keri ng pekarangan sebes ar 3. 001,73 ha. Tegal an 266.9 ha dan sawah non irigasi

sebesar 45 ha. Areal sawah iri gas i teknis yang paling luas berada di Kec am atan Metro

(24)

B AB VIII

AGEND A PENGEL OL AAN LINGKUNGAN HID UP

Seperti y ang telah disi nggung pada bab s ebelum ny a sal ah s atu k egi atan untuk mel estarikan

dan mempertahankan li ngkungan hi dup Kota Metro, Pemeri ntah D aerah Kota Metro pada

Bidang Lingkungan hidup m empuny ai agenda s ebagai berikut :

1. Program pengel olaan lingkungan hi dup Kota Metro.

2. Program pemul ihan k ual itas li ngk ungan

3. Program pembinaan dan pengawas an industri, peternakan dan rum ah potong hewan,

Rum ah Sakit, R umah Bersali n.

4. Program pembi naan pengel ol aan laborat ori um li ngkungan hi dup.

5. Program ev aluasi dokumen Amdal, UKL dan RPL

6. Program peningk atan aparatur Sum ber D ay a Manus ia Lingkungan Hidup.

7. Program sosialisas i perat uran perundang-undangan lingk ungan hi dup.

8. Program pembi naan sek olah Adi wiy ata.

9. Program Adipura.

(25)

DAF TAR PUST AKA

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelol aan Lingkungan Hidup.

2. Dinas Pekerj aan Umum Kot a Metro, 2004, Laporan Akhi r Penyusunan Plan

Persampahan dan Ai r Limbah Ibukot a Kabupat en/ Kota Baru Sum bagsel, Metro

Lampung.

3. Bapedalda Propi nsi Lam pung, 2005, Stat us Li ngk ungan H idup D aerah Propi nsi

Lampung, Bandar Lampung.

4. Bappeda Kota Metro, 2005, Renst ra Kota Metro Tahun 2005 - 2009, Metro Lam pung.

5. Dinas Tat a Kota dan Lingkungan hi dup Kot a Met ro, 2005, Renc ana Detai l Tat a Ruang

Kota (RD TRK) Kecamatan Metro pusat Kota Metro Tahun 2005 – 2015, Metro

Lampung.

6. Dinas Tat a Kota dan Lingkungan hi dup Kot a Met ro, 2005, Renc ana Detai l Tat a Ruang

Kota (RD TRK) Kecamatan Metro pusat Kota Metro Tahun 2005 – 2015, Metro

Lampung.

7. Badan Pusat statistik Kot a Met ro, 2007, Metro Dalam Angk a, Metro Lampung.

8. Dinas Pert ani an Kota Metro, 2007, Potensi dan Sentra Pertani an di Kota Metro, Metro

Lampung.

9. Dinas Peri ndustri an, Perdagangan dan Koperasi Kota Metro, 2007, Perindustri an,

Perdagangan dan Koperasi dalam Angka, Metro Lampung.

10. Kementerian Lingk ungan Hidup, 2007, Perlak ukan Bumi dengan Ci nta, Buku Saku

Gambar

Tabel.  1.1. Isu – Isu Strategis Pembangunan Kota Metro

Referensi

Dokumen terkait

Adapun penanggulangan kelelahan kerja menurut Setyawati (1997) yaitu : 1) Lingkungan kerja bebas dari zat berbahaya, penerangan memadai sesuai dengan jenis pekerjaan yang

Guru perlu Guru perlu memberikan memberikan contoh teladan contoh teladan yang baik dalam yang baik dalam berkata, berkata, bersikap, dan bersikap, dan bertingkah laku bertingkah

Kebijakan moneter adalah suatu kebijaksanaan yang dilakukan untuk mengontrol penawaran dan permintaan uang (uang yang beredar di masyarakat), persediaan uang yang ada,

Diskusi: bahwa Ho ditiolak dan HI diterima artinya ada terapi musik klasik terhadap tingkat stress dalam menyusun tugas akhir pada mahasiswa tingkat akhir

And Jonathan Drazen was going to sit by me and look at me just like he did before I spilled gin and tonic all over him, but like I’m an equal, not some little piece of candy working

Greater understanding of the tripartite infuence of on the host state is needed.

PUNDARIKA ATMA SEMESTA Direktur Penjualan : DIAN NOVITA. Alamat

Perhatikan bahwa pada mesin Moore, keadaan-sekarang dalam lingkaran (yang di nyatakan dengan kode-kode biner di atas garis) disertai oleh keluaran untuk keadaan bersangkutan (di