• Tidak ada hasil yang ditemukan

standar 12.doc 96KB Jan 09 2011 11:45:06 PM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "standar 12.doc 96KB Jan 09 2011 11:45:06 PM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

AKREDITASI

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

KUMPULAN INSTRUMEN STANDAR 12

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

(2)
(3)

Buku 1

NASKAH AKADEMIK AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan di tingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan. Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional.

Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif.

Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

(4)

Buku 2

STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN

TINGGI

Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal

12.1. Deskripsi Standar

Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan di tingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan.

Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional.

Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif.

Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi.

12.2. Elemen Penilaian

a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya.

1) Keberadaan Manual Mutu

2) Implementasi penjaminan mutu

b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(5)

d. Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri.

e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

(6)

Buku 3

PEDOMAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal

a. Pelaksanaan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya.

1) Adanya manualmutu

2) Implementari penjaminan mutu b. Sasaran mutu perguruan tinggi

1) Penetapan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2) Rekrutmen calon mahasiswa bermutu

3) Daya tarik perguruan tinggi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah c. Bukti tertulis tentang adanya rekaman data yang diolah menjadi informasi

untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

(7)

Buku 4

PEDOMAN ASESMEN LAPANG AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal

12.1. Deskripsi Standar

Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan ditingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan.

Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional.

Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif.

Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi.

12.2. Elemen Penilaian

a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Keberadaan Manual Mutu

2) Implementasi penjaminan mutu

b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Perguruan tinggi merekrut calon mahasiswa yang bermutu.

(8)

e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

(9)

Buku 5

PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

Standar 12. Sistem Penjaminan Mutu Internal

12.1. Deskripsi Standar

Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi secara berkelanjutan, setiap perguruan tinggi harus memiliki sistem penjaminan mutu sebagai bagian dari sistem pengelolaan dan proses pelaksanaan program-program akademik. Sistem penjaminan mutu dibentuk ditingkat institusi dan dapat pula dikembangkan ditingkat fakultas/jurusan, sesuai dengan kebutuhan.

Sistem penjaminan mutu internal pada suatu perguruan tinngi tercermin pada adanya pengorganisasian, dan manual mutu yang memuat pernyataan mutu sebagai komitmen institusi, kebijakan mutu, prosedur mutu instruksi kerja mutu. Perguruan tinggi harus menetapkan sasaran mutu yang harus dicapai oleh unit-unit kerja sesuai dengan kapasitas dan kinerja masing-masing. Perguruan tinggi juga harus memiliki mekanisme peningkatan mutu berkelanjutan serta pengembangan sistem penjaminan mutu untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan di tingkat nasional maupun internasional.

Pelaksana monitoring dan evaluasi terhadap proses peningkatan mutu berkelanjutan dapat berkoordinasi dengan pelaksana audit internal, jika ada, untuk memberikan masukan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan perbaikan yang efektif.

Perguruan tinggi harus memiliki sistem rekaman data dan informasi yang baik mengenai proses serta hasil pelaksanaan sistem penjaminan mutu. Rekaman data dan informasi yang baik dimaksudkan untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

Hasil-hasil seluruh sistem penjaminan mutu yang terdokumentasi dengan baik hendaknya digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program penjaminan mutu eksternal termasuk program untuk memperoleh akreditasi.

12.2. Elemen Penilaian

a. Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya. 1) Keberadaan Manual Mutu

2) Implementasi penjaminan mutu

b. Perguruan tinggi menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(10)

d. Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan luar negeri.

e. Perguruan tinggi memiliki rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

(11)

Buku 6

MATRIKS PENILAIAN PORTOFOLIO AKREDITASI INSTITUSI

STANDAR-12. SISTEM JAMINAN MUTU

KOMPONEN/PARAMETE R

HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT

BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

12.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan pelaksanaannya.

12.1.1 Keberadaan Manual

Mutu Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang lengkap meliputi:

a. Pernyataan Mutu b. Kebijakan

Mutu c. Standar

Mutu d. Prosedur

Mutu e. Instruksi

Kerja

Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang lengkap, meliputi:

Pernyataan

tetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem

dokumen

Ada bukti bahwa Perguruan Tinggi memiliki Manual Mutu yang hanya meliputi:

a. Pernyataan Mut u b. Kebijakan

mut u c. Standar

Mut u d. Prosedur

Mut u e. Instruksi

Kerj a

Tidak ada bukti bahwa perguruan tinggi memiliki Manual Mutu.

12.1.2 Implementasi

penjaminan mutu. Penjaminanmutu sudah berjalan diseluruh unit kerja yang berjalan tetapi tidak diseluruh unit kerja yang mencakup berjalan yang mencakup

Perguruan tinggi tidak dapat menunjukkan bahwa

(12)

KOMPONEN/PARAMETE R

HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT

BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1 menetapkan sasaran mutu, memonitor dan mengevaluasi

pencapaiannya, minimal di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian

dievaluasi.

Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian

dievaluasi.

Ada rumusan sasaran mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian dimonitor dan tidak

dievaluasi.

Tidak ada mahasiswa yang bermutu

Rasio pelamar dibanding yang diterima >4:1

Rasio pelamar dibanding yang diterima antara 3:1 dan 4:1

Rasio pelamar dibanding yang diterima antara 1:1 dan 2:1

Rasio pelamar dibanding yang diterima kurang 1:1

12.2.3 Perguruan tinggi memiliki daya tarik institusi bagi calon mahasiswa dari berbagai daerah di indonesia dan Indonesia dan luar negeri. dari propinsi di Indonesia. 12.3.Perguruan tinggi memiliki

rekaman data yang diolah menjadi informasi untuk memungkinkan

pelacakan kembali data dan informasi yang diperlukan serta memberikan peringatan dini kepada pihak yang melakukan tindakan perbaikan.

Memiliki bukti rekaman data

Memiliki bukti rekaman data yang diolah menjadi informasi yang bisa dilacak untuk tindakan perbaikan.

Memiliki bukti rekaman data

Tidak memiliki bukti rekaman data dan informasi yang bisa dilacak dengan mudah dan digunakan untuk

(13)

KOMPONEN/PARAMETE R

HARKAT DAN PERINGKAT SANGAT

BAIK BAIK CUKUP KURANG

4 3 2 1

12.4. Perguruan tinggi memiliki komitmen institusi untuk menyediakan dana yang menjamin upaya peningkatan mutu internal serta akreditasi, secara terus menerus.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk penelitian Observational Analitik yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan antar variabel, yang dalam hal

diperoleh nilai ketersediaan air selama setahun yang merupakan pasokan sumber daya air dari curah hujan yang terdapat di atas permukaan tanah, aliran bawah tanah, dan air yang

Nara sumber jero balian mengenal semua spesies tanaman obat (47 spesies), nara sumber masyarakat bali setempat mengenal 40 spesies dari 47 tanaman obat dan pedagang ceraken di

Pembayaran jasa yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan hasil kerja saya.. Gaji yang diberikan pada saya setimpal dengan prestasi yang telah

Jawaban untuk menjawab kenapa dibangunnya SIMP3 adalah Bisnis Proses di Direktorat Penyiaran sangatlah beragam, kompleks dan unik juga bersinggungan dengan banyak sisi seperti

Gerindo Investa Internasional yang terletak di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya (DH. Desa Tebing Tinggi Okura Kecamatan Bukit Raya) Kota Pekanbaru Provinsi

Untuk Desa Warialau, strategi pengelolaan yang diterapkan dalam aturan seperti sasi cukup baik, namun ada beberapa tambahan yaitu: (1).Pengayaan stok teripang di habitat alaminya