• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnalis Pejuang.doc 36KB Jun 13 2011 06:28:09 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jurnalis Pejuang.doc 36KB Jun 13 2011 06:28:09 AM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Idris No Madjid

Jurnalis Pejuang

JARANG kita dapati seorang jurnalis Islam yang profesional, melakukan tugasnya secara baik dengan mewartakan segala apa yang telah diliputnya di lapangan. Tetapi masih melupakan, bahwa dirinya merupakan salah satu bagian dari juru dakwah yang mementingkan nilai-nilai Islam untuk memperjuangkan misi dan visinya dalam percaturan perang media massa.

Keyakinan semacam itu dirasakan betul oleh Idris No Madjid, seorang jurnalis Islam internasional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dirinya yang sudah punya pengalaman dalam jurnalistik nasional, tatkala memperkuat menjadi redaktur di majalah Panji Masyarakat, merasakan pentingnya sekarang ini para jurnalis Islam tahu tugasnya dan sadar betul peranan dalam menciptakan opini dunia demi kepentingan syiar Islam internasional.

Ketika sepanjang umur mudanya telah dihabiskan di media massa nasional, Idris No Madjid masih belum au berhenti elepaskan 'baju pena' kerjanya pada saat usianya telah memasuki usia senja. Dan tekadnya dipertaruhkan dalam pergaulan perang media di luar negeri, tepatnya memasuki jaringan media internasional di Tokyo, Jepang.

Akses memasuki jaringan media internasional di Jepang dilakukan Idris, lewat lobi-lobi di Islamic Centre Jepang, sebuah lembaga perkumpulan kaum Muslim Jepang untuk perjuangan dakwah Islam Internasional. "Di komunitas ini kami banyak berkenalan dengan kaum Muslim berbagai bangsa. Ada juga orang-orang Indonesia yang aktif di Islamic Centre Tokyo," katanya.

Untuk kepentingan Islam itulah, dakwah yang dilakukan Idris No Madjid, dilaluinya lewat penerbitan "Wawasan Kepulauan" dengan jabatannya sebagai Pemimpin Umum/Penanggung Jawab dengan dibantu oleh Tamura Toshiro. Selaku penerbit, produksi dan sirkulasi ditangani Ummah Media yang beralamat 2-25-17-206, Minami Otsuka, Toshima-ku, Tokyo, 170-0005, telp: 03-5976-0749, fax: 03-3946-1812. Media "Wawasan Kepulauan" ini sudah sampai pada 40 penerbitan, memakai bahasa Indonesia dan Jepang. Sehingga memudahkan orang-orang pribumi Jepang sendiri dapat belajar tenang Islam lewat berbagai artikel yang dimuat.

Idris No Madjid, adalah insan jurnalis yang cukup berpengalaman, selain mengaku sudah sering bertemu dan mewancarai tokoh-tokoh Islam internasional termasuk dengan Yasser Arafat, Muammar Kadhafi, Saddam Husein dll. Bahkan tatkala terjadi berbagai peristiwa pertentangan politik di Filipina dengan penduduknya yang mayoritas Muslim di Selatan, Idris No Madjid juga mampu menyempatkan dirinya untuk meliput berbagai peristiwa di sana. "Jurnalis Islam pejuang, adalah orang yang tahu eksistensi dirinya untuk memperjuangkan kepentingan dakwah Islam di dunia," aku Idris.

Dia sangat menyayangkan banyak media Islam yang tidak peka soal ini, contohnya adalah ketika para emigran Pakistan dan Afghanitan yang ingin menjadi warga negara Australia dianggap sebagai para imiran gelap, banyak media Islam yang mengecamnya. Tidak dapat menempatkan diri bahwa para pencari warga negara baru itu adalah orang-orang Muslim yang juga nantinya ingin menebarkan syiar Islam. "Kita selalu kalah perang dengan media asing Barat, bahkan ikut tertelikung dengan taktik dan stategi politisnya," papar Idris.

Tetapi Idris juga acungi jempol kepada media Islam tertentu yang getol memperjuangkan aspirasi Muslim yang terletak di berbagai belahan dunia, seperti di Thailand, Burma, Filipina, dsb. “Kita pantas meperhatikan perjuangan Muslim di negara-negara itu dengan syiar media Islam kita!"

(2)

menyem-patkan waktunya untuk menjadi 'konsultasi ekonomi' rekan-rekan pelaku bisnis asal negeri. Banyak pengusaha Indonesia yang terbantu atas peranan Idris No Madjid, dalam penguasaan wawasan budayanya terutama dalam meluaskan ekspansi ekonomi di Jepang.

Idris No Madjid sangat terkesan dengan orang-orang Jepang yang sering dipandang sebagai bangsa yang suka kekerasan, "kesan itu terlalu mengada-ada. Orang Jepang sangat kooperatif dan ramah, mereka adalah para pekerja keras yang perlu kita contoh."

Di Ninami Otsuka Toshimaku Tokyo terdapat masjid yang cukup megah bernama masjid "Otsuka", juga dijadikan sebagai basis kegiatan ummat Islam dengan segala kegiatan dakwahnya. Di masjid itu sering dilakukan upacara orang yang menyatakan masuk Islam, apalagi kegiatan ibu-ibu di Islamic Centre yang berasal dari Indonesia banyak diminati penduduk di sekitar Tokyo karena berbagai keterampilannya.

Idris berpesan, sudah saatnya orang Barat dan Asia lainnya perlu mengetahui tentang Islam yang sebenarnya. "Dan itu, kitalah yang harus memberinya kesempatan yang seluas-luasnya dengan media Islam kita. "Termasuk dapat bekerjasama dengan tokoh-tokoh dan pejabat pemerintah Barat yang dipandang dapat menguntungkan Islam. (am)

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan beberapa tahap metode yaitu pengumpulan data, pengelolaan data, tahap analisis data dan diakhiri dengan tahap perancangan, diharapkan dapat mencapai

paling dominan terhadap penghasilan kena pajak dengan kontribusi pengaruh yang diberikan sebesar 42,02%, disusul oleh perencanaan pajak yang memberikan pengaruh

 Surat keterangan dari Pengadilan Negeri/Tata Niaga tidak dilampirkan yang berhubungan dengan surat pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak sedang dalam

[r]

Bagi peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang berkeberatan atas penetapan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan

2012 Nomor:4SIPBJ-KUPP.Ba'alU2A12 tanggal2S Januari 2012telah melaksanakan Rapat Perhitungan Hasil Koreksi Aritmatik terhadap masing-masing Dokumen Penawaran untuk

[r]

The Influence of The Debt to Equity Ratio, Managerial Ownership, Firm Size, and Investment of Opportunity Set on Dividend