• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikrobiologi Pangan BAB 12 Fermentasi Bahan Pangan Hewani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mikrobiologi Pangan BAB 12 Fermentasi Bahan Pangan Hewani"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 12

FERMENTASI

BAHAN PANGAN HEWANI

(2)

Dulu, hewan yang sembelih harus langsung dikonsumsi untuk

mencegah pembusukan. Ketika proses pendinginan sudah diketahui, daging bisa disimpan pada suhu rendah selama beberapa hari.

Teknik pengawetan daging yang pertama diketahui adalah

pengeringan. Kemudian dikuti dengan pengasinan dan pengasapan. Fermentasi daging telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Produk ini berasal dari Eropa Selatan. Pengolahan sosis ini pada awalnya dikembangkan oleh negara empat musim, yang bertujuan untuk mengawetkan, sehingga mereka tidak kekurangan daging selama musim dingin.

(3)
(4)

Kandungan Daging

Daging kaya akan zat gizi sehingga merupakan media pertumbuhan yang baik bagi mikrobia. Daging sapi mengandung :

- Protein 20% - Lemak 2-3%

- Sedikit karbohidrat dan zat anorganik - Air 75%, sehingga aw > 0,99

- pH 6,8 - 7

Teknik fermentasi daging baru ditemukan pada tahun 1950-an.

Mikroorganisme yang berperan pada fermentasi daging adalah

bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus sp. dan Pediococcus sp, seperti Lactobacillus sakei, Pediococcus pentosaceus,

(5)

SOSIS

Sosis adalah salah satu produk olahan daging yang sekarang mulai populer di masyarakat. Istilah sosis sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu salsus yang berarti asin, merujuk pada artian potongan atau

hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman. Dari teknologi produksinya, sosis dibuat dari daging yang digiling (dihaluskan), diberi bumbu lalu dimasukan ke dalam selonsong (casing) berbentuk bulat panjang simetris yang kemudian diolah lebih lanjut.

Sosis berdasarkan proses pengolahannya:

1) Sosis mentah (fresh sausage) : diolah tanpa pemanasan, contohnya polish sausage.

2) Sosis yang dimasak dan diasap, contohnya frankfuter, bologna, knackwurst

3) Sosis yang dimasak tanpa diasap, contohnya beef salami, liver sausage

4) Sosis kering, semikering (atau sosis fermentasi), misalnya summer sausage, cervelat, dry salami, pepperoni

(6)

Bahan Baku

Daging

Kandungan lemak pada daging akan memberi kontribusi pada flavor produk. Lemak sapi banyak mengandung asam lemak tak jenuh

dibanding dengan lemak babi. Oleh karena itu, sosis sapi lebih mudah teroksidasi dan menghasilkan bau tengik.

Gula

Meskipun daging mengandung glikogen, namun kandungan glikogen ini akan berkurang setelah binatang disembelih. Oleh karena itu, ke dalam daging mentah harus ditambahkan gula sebagai sumber karbohidrat. Garam

Konsentrasi garam yang dibutuhkan adalah 2,4 - 3%. Garam berfungsi untuk :

-meng-ekstraksi dan melarutkan komponen protein -membentuk flavor

(7)

Mikrobia

Mikrobia umumnya dalam bentuk beku atau terliopilisasi. Mikrobia beku lebih umum digunakan di USA.

Curing agent

Curing agent adalah senyawa nitrit atau nitrat, baik berupa garam natrium atau kalium. Dulu, garam nitrat lebih sering digunakan. Namun, mulai tahuan 1970, garam nitrit lebih sering digunakan. Penambahan nitrit maksimal 156 ppm untuk sosis kering. Fungsi penambahan curing agent adalah untuk seleksi mikrobia dan organoleptik.

Bumbu

(8)

Proses Pembuatan Sosis

1) Daging dipilih (daging berlemak dan tanpa lemak), ditimbang, dipotong, dihaluskan kemudian dicampur dengan bahan lain. Campuran ini kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. 2) Potongan daging diletakkan pada ruang yang sesuai untuk

fermentasi. Pada suhu 21 – 24 C, fermentasi terjadi selama 2-3 hari. Pada suhu 29 – 32 C, fermentasi terjadi selama 12 – 16 jam.

3) Proses post-fermentasi untuk membentuk flavor dan tekstur. Di USA, ada tahap post-fermentation yang berupa pemanasan. Sementara di Eropa tidak ada tahap post-fermentation.

(9)
(10)

Penyimpanan

- Suhu dingin ( untuk mencegah oksidasi lemak)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis apakah stress kerja dan motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.. SMART Tbk Sumatera

Dari pengertian tersebut dapat dirangkum bahwa idea atau jiwa perencanaan sebuah Kota Baru adalah menciptakan suatu lingkungan kehidupan masyarakat yang baik secara

Hasil penelitian menunjukkan : (1) perusahaan sudah menerapkan struktur organisasi yang memisahkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab di tiap tingkatan manajemen, (2)

Berdasarkan pada tabel di atas mengenai langkah-langkah implementasi peraturan menteri agama nomor 447 tahun 2015, maka KUA Medan Belawan bersama dengan P3N Bagan

peneliti yang belum terjawab oleh informan kunci. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti

Pada praktikum kali ini melakukan proses koagulasi dan flokulasi ddengn menggunakan sampel air sungai. Koagulasi dan flokulasi ini bertujuan untuk memperbesar luas

Dengan cara demikian, pompa sentrifugal akan dapat memindahkan atau memompakan fluida ketempat- tempat yang lebih jauh atau lebih tinggi, jadi dalam hal ini pompa

Apakah terjadi gejala pada konsep diri klien sebelum dan setelah Masuk Rumah Sakit dan bagaimana dengan persepsi klien tentang penyakit saat ini1. -Pola Sensori