l'rosirlirrg
.Scrrrilrar Nasiorral llusana 2006 .fi'rrrs;ur 'l'ckror.gi.fas;r rriur l)rcxrrrksi
rirkurtas .l.cknik trNNtr.s Scrnararrg, 20.lurri 20()6
Manajemen U.saha Busana yang Berorientasi pasar: Strategi Men cipta
k, n
ti.,
n-lguIa n
nersai;;"
rurusan
ManaJeme#lffiflil'i
,".rr
dan Ekonomi Universitas Negeri
yogyakarta
Abstrak
Pengelolaan usahn
.busana
yang
profcsional saat
ini
mutlak
diperlukan
keberadaannya,terutama daram ringkungan
uirnir
vang
telat
d;;g*';.;rrinr*;;';;'p;bahan.
Agar dapat memberikan-rir.i-*ggri
i6#
peranggan-r"ii'.i"rr.rutr.
kon."p
-[r**
y*g
elevenuntuk diaorikasikrn-"ua.ir-il1J.:l*i
n!g.i
r*j
terdiri dari
orientasi peranggan, orientasi pesaing dankoordin*i
*t
r.fungsi.
ro*rp-iii
secara.rereval dapat diterapkan dalam semuajenis
usaha u,sunau"iila"iri".r."l"'t
l*'lruo*
kecir.usahi
busana yang berorientasi pasarattal
ryenem;tilp.r*ge*
Jr;;;[epenringan
bisnis lainnya. Harini
f
:H*T,::,;:f;
ffi
lmla"lxl,r,r:,xta##;i::?httH#'l;*,",;;
Kata
kunci:
usaha busana,orientasi
pasar,nilai
pelanggan PendahuluanBisnis
di
bidang busana merupakan salah satu lahan yang dapat dikatakantidak pernah
ada
habisnya. mengingatbusana termasuk salah satu kebutuhan pokok bagi manusia
yang
keberadaannyatennr
sajatidak
dapat
dipisahkan
dari
kehidupansehari-hari. Ada banyak jenis usaha bidang
busana
yang
didirikan
secara
formatmaupun
informal
seperti
usaha menjahitperseorangan
(modiste,
tailor,
haute
couture),
atelier.
butik,
konveksi.
gnyabusana, garmen
dan
tain-lain.
Setiappelaku usaha tentunya menginginkan agar
bisnisnya
dapat
berjalan
bahkan _berkembang dengan
pesat.
Oleh
kerenaitulah
dibutuhkan adanya manajemenatau
pengelolaan
usaha
baik
dari
aspek
produksi, sumber daya manusia. keuangan
maupun pemasaran.
Dewasa ini dunia bisnis dihadapkan
dengan lingkungan persaingan yang sangat
ketat
dan
bergejolak, termasuk
juga
industri
busana.
Kondisi
ini
memaksa
perusahaan
agar
dapat
merumuskan
strategi bersaing
yang tepat
termasukdalam
aspek
pemasaran.Day
(lgg4)
mengungkapkan apabilastategi
bisnis saatini
telah memasuki
eramarlcct4riven
di mana fokus utamanya adatah pasar. Oleh
karena
itu
sarana keunggulankompetitif
harus bertolak
dari
penyampaiannilai
unggul pelanggan. Upaya
ini
dapat dicapai dengan penerapan konsep orientasi pasardalam entitas bisnis. Melalui
penelitiantelah
banyak
dibuhikan bila
konsepini
tidak
hanya relevan
di
organisasibesar
65
tetapi
juga
di
organisasi berukuran kecil-menengah atau bahkandi
sub organisasi(Nasution,
2004).
Misalnya
penelitianorientasi pasar
di
lembaga
pendidikanmendukung
adanya
hubungan
antaraorientasi pasar
dan kinerja
keseluruhan perusahaan (Caruanaet al.,
1998 dalam Nasution, 2004). Temuan serupa dijumpaipada penelitian yang dilakukan
di
rumahsakit
(Kumar
&
Subramaniam, 2000)rfraupln
di
organisasi
pemerintahan(Cervera
et
al.,
2001 dalam
Nasution,2004).
Dengandemikian maka
tentunyakonsep
ini
dapat
diterapkan
puta
bagiusaha
bisnis
di
bidang
busana apapun bentuknya baik dalam skala besar maupunkecil.
Pengertian
Orientasi
PasarPerusahaan yang berorientasi pasar
adalah
perusahaan
yang
menjadikanpelanggan
sebagai
kiblat
untukmenjalankan
bisnisnya
(customerorientalion).
Agar
dapat
secara
terus-menerus berorientasi pada pelanggan makas@ara bersamaan perusahaan
juga
hanrsberorientasi
pada
pesaing
(competitororientation).
Kedua
orientasi
tersebutdapat
terlaksana
dengan
baik
apabila perusahaanmelakukan
koordinaii
antarfungsi
yang
ada
dalam
organisasi(interfunctional coordination).
Kohli
dan Jaworski mendefinisikan(1990)
orientasipasar
sebagai pengumpulan secara luas.Scrnirrar Nasiural Busana 2ffi6
informasi
pasar
yang
berkaitan
dengan kebutuhan pelanggan sekarang maupunmasa
mendatang,
penyebaduasaninformasi
di
antara
departemen-departemen dan respon organisasi terhadap informasi tersebut. Sedangkan Narver dan
Slater (1995) merumuskan orientasi pasar
sebagai
budaya
yang
pertamqmenempatkan
prioritas
teitinggi
pada usaha menciptakandan
memeliharanilai
unggul pelanggan dengan memperhatikan
kepentingan
berbagai
pihak
tain;
dankedua
menyediakan
norma
perilakusebagai respon terhadap informasi pas,rr.
Konsep orientasi pasar
ini
tidakhanya bersifat
reaktif
artinya
memenuhikebutuhan pelanggan
yang
tenrngkap (eustomers' expressed needs) tetapijuga
proaktif
karena
berupaya
memenuhikebutuhan
yang
belum
terungkap (customers'latent
needs)(Narver
et
al.,2000). Dalam kaiunnya
dengan
aspek strategis,orientasi pasar
memungkinlianunit
bisnis
mendapatkan
informasipelanggan, mengembangkan perencanaan
shategis berdasar
informasi
danmengimplementasikannya
untukkebutuhan pelanggan
(Rueken
dalamNasution, 2004).
Kemampuan organisasimelayani
pelanggan
yang
lebth
baik dibandingkan pesaingnya inilah yang nantipada
akhirnya
berkonribusi
terhadappengembangan keunggulan bersaing.
i
;
Komponen
Oricntasi
PasarOrientasi
pasar
terdiri
dari
tiga komponen keperilakuandan
dua
kritcriakeputusan
(lrlarver
dan
Slater,
1990). Komponen keperilakuan tersebut adalah:l)
Orientasi pelanggan.Orientasi
pelangganadalah
pemahaman
yangseksama
terhadap
pembelisasamn
sehingga
dapat mcmberikan nilai unggul kcpadamereka
secara
terus-menerus.Melalui
orientasi
pclanggan perusahaan berusaha memahami pelanggannya sekarang maupunpelanggan
potensial
di
masadepan,
apa yang
diinginkan pelanggan sekarang dandi
masadepan serta
apa yang
dapatditawarkan
untuk
memuaskan keinginan tersebut sekarang atau-
di
masadepan.
Dengan katalain
perusahaan
harusmempunyai sistem
nilai
yangselalu menomorsatukan
pelanggan
dan
selalu
bcrusahauntuk
lebih
dekat
denganpelanggan
(getting
closer
to customer).2)
Orientasi pesaing.Fokus pada
pelanggan memainkan perankunci
dalampenentuan
strategi
untukmenciptakan
nilai
unggul.St:rrrirrar Nasional llusaua 20ffi
pelanggan.
Tetapi Narver
dan Slater(1990)
menyatakan bilapcnci ptaan keunggulan bersaing
dalam pasar
memerlukan keseimbangan antara orientasipelanggan
dan
orientasipesaing.
Bila
hanya
berfokuspada
pelangganatau
pesaing sa.ia maka strategibisnis
yang dihasilkantidak
sempurna danmcngakibatkan
perusahaan hanya bersifatreaktif @ay
danWensley, 1988),
sehinggasecara
strategik maka
kedua fokusini
sebaiknya rerintegrasi dengan baik (Alteza, 2005).Penerapan
orientasi pesaing mempunyai dua tujuan.Dalam
jangka perusahaanpendek
berusaha
memahami
kekuatan
dankelentahan
baik
dari
pesaing sekarang atau pesaing potensialdi
masa mendatang. Sedangkandalam jangka
panjangperusahaan mengerti
kapabilitas
dan
strategi
apa yang mereka gunakan @ay danWensley,
1988).
MenurutNarver
dan
Slater (1994)
adatiga
pertanymn utama
yangingin dijawab perusahaan lewat
penerapan
orientasi
pasar.Pertamq siapa
saja
pesaingperusahaan.
Kedua,
teknologi apa yang dipakaioleh
pesaingdan ketig4
apakah
pesaing termasukpilihan
yang menarikdilihat
dari
sudut
pandangpelanggan sasaran.
3)
Koordinasi antar fungsi.Narver
dan
Slater (1eeO) mendefinisikankoordinasi
interfungsionalsebagai koordinasi pemanfaatan
sumber daya perusahaan dalam
menciptakan
nilai
unggulpelanggan.
Koordinasi
ir.imencakup
dua
tingkatananalisrs
organisasi
1,aituindividu dan kelompok
),angmewakili dinamika
interdepartemen.
Di
sini
satu bagian atau departemen dalamperusahaan
dituntut
memiliki
sensitivitas
atas
kebutuhanseluruh
departemen
lainnya(Nasution,
2004).
Denganadanya koordinasi antar fungsi
yang sinergis maka diharapkan
ada
respon organisasi
berupatindakan
pemasaran
untuk menyampaikannilai
pelanggan secaralebih baik
dibdndingkanpesaing, antara
lain
pemilihan pasar sasaran, pendesainan danScrnirrar Nasion;rl llusana 2006
penawaran
produk
danbaru,
pendistribusian promosl.Sementara
itu dua
kriteriakeputusan
yang
tercakupdalam
orientasipasar
adalah fokus
jangka
paqjang
danprofitabilitas (Narver dan Slater,
1990).Orientasi pasar
memiliki
fokus
jangkapanjang
dalam
usahanya
meraihkeuntungan
dan
juga
dalam
penerapantiap-tiap
komponen
keperilakuannya. Unruk menghindari duplikasi pesaing atassuperioritas
nilai
yang
dimiliki
maka perusahaan harus selalu menemukan danmemberikan
nilai
tambah yang baru untukpelanggannya. Perusahan
tidak
sekedaringin
menciptakan
transaksi
pelangganpada satu waktu tetapi
juga
berupayamempertahankan
hubungan
denganpelanggan
secara
berkesinambungan(Alte4
2005).
Dengan
nilai
unggulpelanggan
yang
dapat
memberikankepuasan
dan
mendorong
loyalitaspelanggan
maka
perusahaanmengharapkan profitabilitas yang meqiadi
tujuan
utama dapat tercapai.
Melalui
orientasi pasar diharapkan ada perolehan
pendapatan
yang
mencukupi
untukmenutup biaya dalam
jangka
panjang. Dengan demikian semakintinggi
orientasipasar
semakin besar
pula
profitabilitasperusahaan.
JASa serta
Orientasi Pasar Bagi Usaha Busana
Industri busana antara lain dicirikan dengan
mode yang
sangat cepat.e,lical
dan memiliki tingkat
persainganrelatif
ketat. Mayoritas konsumen senang denganberbagai perubahan datam fashion terkait
dengan
desain, teknologi,
pelengkapbusana (asesoris dan
miilineris)
danlain-Iain. Karakteristik
ini
tentunya mendukungpenerapan
konsep
or^entasipasar
bagi usaha dalam industri busana. Hooley et al.(dalam
Nasution.
2OO4) mengemukakanbila
perusahaandengan
orientasilebih tinggi
cocok
beroperasilingkungan
dengan
kondisipasar dalam
pasar
pasar Sasaran
Sumben John
c'
Narver and Stanley F. slater, "The Effect ofa Markei orientation on Business profi tabi I ity.,
Jo urn al of Mar ke t i n g, v"f . i
alO"i"U.j,.pp.
f
.Scnrinar Nasional llusana 2006
berkembang.
kebutuhan pelanggan
dan
teknologi
berubahcepat
dan
persainganyang intens.
Orientasi pasar
yang
diterrapkanbagi
manajemen
usaha busana
akanmemungkinkan
pclaku bisnis
untukmemiliki
kemampuan
menterjemahkankeinginan
pelanggan
dan
memberikanmasukan/ saran
pemilihan model
yangdipakai
sehingga busana
yang
hendakdipakai pelanggan tidak sekedar mengikuti
mode tetapi
juga
sesuai dengan bentuktubuh dan
mampumenutupi
kekuranganyang
dimiliki.
Dalam upayanya memahami [image:5.595.4.549.35.804.2]kebutuhan dan keinginan pelanggan akan
Gambar
I.
KomponenOrientasi
pasarOrientasi Pelanggan
Laba Jangka Panjang
fashion,
pelaku
usaha
tidak
sekedarmenunggu
busanasepcrti
apakah
yang
diinginkan
oleh
konsurnentetapi
secara
proaktif
mencari sumber_sumberide
barudan tidak
hanya terpaku
dengan modelyang selama
ini
sudahad4
sehingga dapat selalu memberikanciri
dan keunikanpada rancangan busana yang ditawarkan.
penerapan
orientasi
pasar
bagi usaha busana nr rtlak memerlukan adanyapengumpulan
dan
penyebarluasaninformasi yang berasal dari banyak sumber internal maupun eksternal misalnya trend busana
yang
sudah
ada
berupa
bentuk,desain.
teknologi, wama,
bahan,
teknikmenjahit
dan
lain_lain.
pengumpulaninformasi
bisa
dilakukan
dengan
melakukan
survei
kepada
pelangganmengenai
keinginan.
kebutuhan,kualitas dan harapan mereka terhadap produk yang
ditaw'arkan
(barang
dan
jasa
fashion
temrasuk pelengkapnya)
atau
secarakhusus membuat
panel
pelanggan yang'terdiri
dari
wakil-wakit
pelanggan, pelanggan
yang
terbesaratau
pelanggan yang paling
aktif. Mod:l
yangterakhir ini
'selain
dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan
berupa informasi
pelanggan
juga
menjadi saranamenjalin ikatan yang
lebih kuat untuk
membangun ,loyalitas lewat perhatian yang sifatnyape rsonalized. Informasiyang
dikumpulkantidak
hanyaterfokus pada
kebutuhandan
preferensipelanggan
yang
tampak
tetapi
juga
Suninar Nasional llusana 2006
berusaha mengidentifikasi
kebutuhan laten
di
nrasa depan dengan melakukan analisisatas
faktor
eksogenyang
memengaruhikebutuhan pelanggan
seperti
perafuranpemerintah,
teknologi, kompetitor
dan
kekuatan lingkungan
lainnya
(Nteza
2005). Oleh karena
itu
maka pelaku bisnisjuga
perlu
mengumpulkan
informasi
kompetitif
dengancara
mengamatiatau membeli produk pesaing, mengfiadiri open
house
dan
pameran dagangyang
terkait secara langsung maupuntidak
langsungdengan
bidang
fashion,
menghadiri
Peragaan
busanq
membaca
laporanpesaing
yang
dipublikasikan,
metakukan
komunikasi dengan
pihak
eksternal(distributor,
supplier,fashion
stylist, d.anIain-lain),
mengumpulkaniklan
pesaing
dan
mencari
berita_berita terbanr terkait dengan fashion di berbagai sumber.Khususnya bagi usaha busana
png
menawarkan jasa maka penerapan orientasi pasar akan termanifestasikan dalam bentuk layanan prima.Disini
berarti layanantidak
sekedar
dapat
memenuhi
apa
yang
diinginkan (good service) tetapi
hanrsmelampaui
apa yang
diekspektasikanpelanggan
(excellent serttice).
Guna mewujudkannya ada beberapa
hal
yangperlu
dibangun
yaitu
pertama,Profesionalisme
yang
mencakupreliabilitas
(konsistensi,
keandalan,akurasi),
kredibilitas, dan
tampilanfisik.
mencakup
kesediaan professional untukmelayani,
dan
courtesy
(sopan
santun,ramah tamah). Ketiga, memberikan empati sehingga pelanggan merasa merrdapatkan
perhatian secara
individual.
Misalnya calon pengantin yang ingin membuat gaunpengantin
maka
pelaku
usaha
harus
bersedia meluangkan
waktu
konsultasi;,ang
lcbih
banyak agar pctangganbenar-benar merasa puas.
Penutup
Orientasi pasar
merupakan salah satu konsep dalam bidang pemasaran yangdapat
membantu
perusahaan
untukmenciptakan
keunggulan
bersaing,era
sekarangyang
ditandaidengan
hypercompetition.
Denganorientasi pasar maka pelaku usaha dapat menempatkan pelanggan sebagai
inti
darisetiap aktivitas
tisnis yang
dijalankan.Melalui
pengumputan dan penyebarluasaninformasi pasar maka
organisa^si bisnisdapat mengidentifikasi setiap
perubahan dalam kebutuhan dan keinginan pelanggansekaligus memberikan
respon
dalambentuk yang tepat.
Hal
ini
tentunya snngotrelevan dengan usaha
busana
yang termasuk bidang yangrelatif
mengalami perkembanganpesat
dan
berubah_ubahseiring
dengan
perilaku
dan
selerapelanggan.
.Scrrrirrar Niusional llusarra 2006
Daftar
pustakaAlteza,
^Muniya (2005),
..lntegrasiOrientasi
pasar,
Inovasi
danpembelajaran
dalam
Organisasi
sebagai Strategi
-Meraih KeunggulanKompititif ,,
Jurnal
Studt
Bisnis,-
UnlversitasLtmajay-a
yogyakarta,
yol.2,
No.l,
hal,6l-76.
Kohli,
A. K.
and
B.
J.
Jaworski
(1990),,.Market
Orientation:
Thc Construct, Research propositions,and
ManagerialImplications,,
inB.
M.
Enis,K. K.
Cox
andM.
p.Mokwa
(eds),
MarketingClo,rsic.r:
/
Selection
,f
Influential Articles,
gth
ed.Englewood
Cliffs, NJ:
prentice-Hall, pp. 253-279.Duy,
G. S.
and
R.
Wensley
(l9gg).
'Assessing
Advantagi:
A
Framework
for
biagnosingCompetitive Superiority,,,
Joirnal
if
Marketing.Vol.
52 1april1, pp.l-20.
Day.
-9.
S.
(1994), ..The Capabilities
of
Market-Driven
Organizations.,.Journal
oi
A{arkefinS.Vot.
5g.No.
2 (October). pp.37-.s2.Nasution, Hanny
N
(2004).
..OrientasiPasar: Konsep. Relevansi
danKonsekuensi".
ManajemenUsahav,an
Indonesia,
No.06,Juni, hal. 3-10.
N&rver. J. C. and S. F. Slater (1990).
.,The
Effectof
a Market Orientation onBusiness
profitability,,,
Journal
of
Marketing,
Vol.Si
(October), pp.20.35.Slater, S. F. and J. C. Narve r (1994),..Does Competitive Environment Moderate the Market Orientation-performance
Relationship?,"
Journal
of
Mark-eting,
Vol.
5g
(January), pp. 46-55.