• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled Document

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Untitled Document"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

PERSEDIAAN

PUPUK NIPKA PLUS

DI CV.

DIAN

PENSTRA

SEJAHTERA

MEDAN

OLE}I

:

Drs.

Nalorn

$inglan,MM

FAKULTAS

ItMU

SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HKBP

NOMMENSEN

(2)

PENGESAIIAN

LAPORAN

PENELITIAN

l.a.

Judul Penelitian

b.

Bidang llmu

c.

Kategori Penelitian

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pupuk Nipka Plus Di CV. Dian Penstra Sejahtera Medan.

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Penelitian Untuk Mengembangkan Fungsi Kelernbagaan Perguruan Tinggi

a.

Nama Lengkap dan Gelar

b.

Jenis Kelamin

c.

Golongan Pangkat

d.

Jabatan Fungsional

e.

Jabatan Stuktural

f.

Fakultas / Jurusan

g.

Pusat Penelitian

Drs. Nalom Siagian,MM Laki - Laki

III-c / 0l-1804-6604

Assisten

Ahli

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

a-b.

Susunan Tim Peneliti

Ketua Anggota

:

Drs. Nalom Siagian,MM

Lokasi Penelitian

:

Di CV. Dian Prenstra Sejahtera Medan

5. Lama Penelitian

:

4 (empat) bulan ( Agustus 2008 s/d Nopember 2008 ).

BiayaPenelitian

:

Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)

Medan,

Desember 2008

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

kan,

Menyetujui,

Drs. Nalom Siagian,MM Marlan

Hutahaean,MSi

DR.

4.

(3)

KATA

PENGANTAR

Segala

puji

syukur penulis

panjatkan kehadiran

Tuhan

Yang

Maha

Pengasih, yang telah memberikan rahmat

dan

karunia-Nya

serta kesabaran

bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian

ini,

yang berjudul " Perencanaan

Dan

Pengawasan Persediaan

Pupuk Nipka

Plus

Di

CV

Dian

Penstra

Sejahtera

Medan".

Penulis menyadari bahwa dalam banyak

hal

mulai

dari

awal sampai

akhir

dari

penelitian

ini

telah

banyak melibatkan berbagai pihak

yang

turut

serta mernbantu menulis merampungkan penulisan penelitian

ini.

Secara

khusus

mengucapkan terimakasih

pada semua pihak

yang

telah memberikan dukungan sehingga selesainya penelitian ini, antara lain

:

1.

Bapak

Dr.

lr.

Jongkers Tampubolon,Msc

selaku Rektor

Universitas

HKBP

Nommensen.

2.

Bapak

Drs. Marlan Hutahaean,MSi selaku Dekan Fakultas llmu Sosial

dan llmu Politik Universitas HKBP Nommensen

Medan.

3.

Bapak

Dr.

lr.

Hasan

Sitorus,MS

selaku

Ketua

Lembaga

Penelitian

Universitas HKBP Nommensen yang

telah

mendukung terlaksananya

4.

Bapak

Pimpinan

dan

seluruh

staf

/

karyawan

CV.

Dian

Penstra

Sejahtera

Medan.

Akhimya penulis

menyadari sepenuhnya bahwE

hasil

penelitian

ini

masih kurang

sempurna

dan

banyak

terdapat

kekurangan

baik

ditinjau

dari

segi

tehnik penulisan

dan

dari

segi

ilmiahnya. Maka dengan segala

kerendahan

hati,

penulis mengharapkan

kritik dan saran

dari

pembaca.

Harapan penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi

pembaca.

\

Medan,

Desember2008

Penulis,

a

#

(4)

ABSTRAK

CV

Dian Penstra Sejahtera Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

pengantongan Pupuk Nipka Plus.

CV Dian Penstra Sejahtera Medan menghadapi suatu masalah terutama perencanaan

dan pengawasan persediaan. Masalah tersebut adalah :

"

Apakah ada pengaruh perencanaan

dan

pengawasan persediaan barang terhadap produksi

?"'

Sedangkan hipotesi dalam

penelitian

ialah

:

"Terdapat pengaruh perencanaan dan pengawasan produksi terhadap

persediaan produksi di CV Dian Penstra Sejahtera Medan".

Adapun metode penetian yang digunakan dalam memecahkan permasalahan tersebut

adalah dengan metode korelasi regresi ganda (Multiple regresi) sedangkan alat Bantu korelasi regresi ganda menggunakan Statistical Program Sosial Science (SPSS) Versi I

l.

Setelah dianalisa maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

l.

CV Dian Penstra Sejahtera Medan adalah merupakan mata rantai pendistribusian

pupuk untuk kebutuhan dalam negeri.

2.

Penurunan persediaan diakibatkan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan

produksi yang kurang maksimal. Oleh karena itu t hitung 1 > t table

I

( 4.952 >

2.660) dan

r

hitung

2

>

t

table

2

(4.772

>

2.660

)

maka

Ho

ditolak artinya perencanaan pengawasan berpengaruh terhadap persediaan barang'

3.

Dari hasil analisis didpat R Square sebesar A,974yo atau79,4 o/oyang disignifikan

(0,000) maka dengan

hal

tersebut sehingga perencaniun

dan

pengawasan

produksi berpengaruh terhadap persediaan produksi sebasar 79,4 oh serta sisanya

( 1 00% - 7 9,4 o/o

:

2O,6oA dipengaruhi faktor-faktor

lain-Sedangkan saran adalah :

l.

Hendaknya perusahaan tetap melakukan perencanaan pengawasan produksi mulai dari awal proses sampai akhir proses secara teliti agar persediaan selalu terjamin dan

memenuhio standart.

2.

Untuk menjaga agar proses produksi tetap be{alan dengan lancar maka perencanaan

dan pengawasan terhadap persediaan, tenaga

kerjq

mesin-mesin perlu dilakukan

dengan lebih teliti.

3.

Untuk

meningkatkan hasil

yang

leb\

baik dari

pelaksanaan perencanaan dan

\

pengawasan produksi maka baiknya perusahaan menggunakan alat-alat tehnologi

(5)

DAFTAR

ISI

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

HALAMAN

PERSETUJUAN SKRIPSI

LEMBAR

PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA

PENGANTAR

DATTAR

ISI

BAB

I

PENDAHULUAN

I.A.

Latar Belakang

Masalah

"""

I

I.B. Perumusaan Masalah

...-.

""""""'

3

I.C.TujuandanManfaatPenelitiat

"""""

3

I.C.a.

T'ujuanPenelitian

""".'

3

'

I.C.b.

Manfaat,Penelitin'..:...."

"""""""'

4

I.D.a.a.

PengertianPerencanaan

.'...-.'...'.

4 I.D.a.b. Fungsi-fungsiPerencanaan..' -. .. ... . ..

.''.

"

"' "'

"

7

I.D.a.c.PerencanaanProduksi...

-.-.---....

7

I.D.b.Pengawasan...

1l

I.D.b.a.PengertianPengawasan

...'.

ll

I.D.b.b.FungsifungsiPengawasan.... ...'-

14

I.D.b.c.Pengawasan

hoduksi

...

15

I.D.c.Persediaan...

...'.""""

19

I.D.c.a. Pemesanan Kembali

Persediaan.

...19

I.D.c.b.Penetlran Jumlah Persediaan Penyelamat. . .. .

....

20

I.D.c.c. Hubungan Antara Perencanaan dan Pengawasan

(6)

I.E.

Hipotesis....

LF.

DefenisI Operasional...

I.G.

Metodologi penelitian... I.C.a. Metode Penelitian

I.G.b. Tehnik Pengurnpulan Data.

l.G.b.a. Data Primer

I.G.b.b. Data Sekunder...

I.G.c. Populasi dan Sampel

I.G.d. Rancangan

Uji

Hipotesis

I.H.

Tempat dan Waktu Penelitian

25

26

28

28

29

29

29

29

3l

34

BAB

II

GAMBARAN

UMUM

PERUSAHAAN

II.A

SejarahSingkatPerusahaan:...

...-....

35

III.C

Proses

Produksi

...44

II.D

Perencanaan Persediaan di

Perusahaan

45

U.E

Pengawasan

hoduksi

di

Perusahaan

...

47

II.F

Persediaan

Barang

50

II.G

Waktu

Pemesanan

51

BAB

ITI

ANALISA

DAN

EVATUASI

III.A

Analisa Perencanaan

Persediaan

...

52

III.B

AnalisaPengawasanPersediaan.

...57

m.C

Analisa Penganrh Perencanaan dan Pengawasan Terhadap

Persediaan

Produksi-.

.... 59

III.D

Analisa Pengujian

Hipotesis

...

59

BAB

IV KESIMPI]LAII

DAI\I SARAN

(7)

BAB

I

PENDAHULUAI\

I.A. Latar

Belakang Masalah

Setiappelakubisnispadaawalnyaharusmelakukanstrategibinsisyang

dimulaidariperencanaan'Perencanaanyaitutentangapayangdilakukan,kapan

dilakukandenganmenggunakan5W+lH,setiapperencaniu}nbisnisbiasanya

selalumelakukanpendekatanatauramalanyaitu:sesuafuperencanaanbaikdari

segijumlah,kiat_kitamenghadapipasar,ataumeramalkankeunikan_keunikan

sesuatuyangakandapatddualsehinggabisnisitudapatberjalandenganefisien.

Unfukmencapaitujuantersebutdiataspemimpinperusahaanharus

mempersiapkansuatustrategiuntukdilaksanakandalamjangkapanjang.Salah

satuaspekperencanaanpersediaanyangperludipersiapakanterlebihdahulu

adalahaspekbidangproduksidandistribusibarangsampalketangankonsumen.

perencanaan persediaan merupakan tugas utama

yang

harus dilakukan

manajer produksi. Dengan adanya perencanaan menspesipikasi apa

yang

hants

dicapaiatauyangdilaksanakanpadamasa-masayangakandatang,danbagai

mana hal tersebut dapat dilaksanakan karena perencana:m memusatkan

perhatian

pada masa Yang akan datang'

Setelalrperencan:umdibuatmakadidalamperencanaaniniharusdiikuti

dengan pengawasan persediaan' Pengawasan merunakan;uatu

tindakan

untuk

menjamin keberhasilan

suafi

perencanaan. Karena dengan pengawasan yang

dilakukanmakahambatanyangdihadapidanpenyimpaneeyangterjadidalam

pelaksanaan pefencanaail dapat diatasi. Peirgawamn

itu

sendiri merupakan alat
(8)

ru

]\F

Irh:*

-ttalt:

t*l

rtosff

aafri"G D"tl!!il

\

r+:+r*

h

toto+t

Uniuersi

tas

fil[BP

Hffien$all

(9)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN:

Daftar

Questioner/ pertanyaan

penelitian

Hasil

Tabulasi euestioner/ pertanyaan

penelifian X

dan

y

Regression

Correlations

Surat Permohonan Riset

dari

Fakultas Surat Keterangan Selesai Riset

F

(10)

pengukur

untuk

memperbaiki

penyimpangan

-

penyimpangan

yang

tidak

diinginkan dan untuk menjamin tercapainya dan terlaksananya rencana yang telah

ditentukan perusahaan, penyimpangan

-

penyimpangan

yang terjadi

menjadi pertimbangan dalam rencana yang akan datang.

Adapun tujuan dari perencanaan dan pengawasan adalah untuk meqiarnin

bahwa semua yang direncanakan dapat dicapai

untuk

mencapai

tujuan

diatas perusahaan

di

dalam menjalankan aktivitas akan

lebih

efektif

dan

efisien

bila

direncanakan, diorganisasikan, diarahkan, dikoordinasi

dan diawasi

demikian perencanaan memegang peranan

penting

karena

melalui

perencanaan dapat diharapkan bahwa pencapaian tujuan akan tercapai sesuai apa yang diharapkan

sehingga

pupuk

tersedia dipasar dengan

cukup, dan

menunjang

hasil

panen sehingga sektor pertanian dapat diandalkan dimasa mendatang karena Indonesia

adalah negara Agraris.

Pada

CV. DIAN

PENSTRA SEJAHTERA

MEDAN

peranan

dari perencanaan

dan

pengawasan persediaan

pupuk

ini

sangat

dibutuhkan

serta

diharapkan dapat

meningkatkan

citra

nama

baik

CV. DIAN

PENSTRA SEJAHTERA

MEDAN

produksinya hendaknya sesuai dengan permintaan pasar

dan

kebutuhan pasar dapat terhindar

dari

segala penyimpangan

yang

terjadi

terhadap pupuk

Nipka

Plus. Jika

hal

tersebut telatr dapat dicapai maka pihak

perusahaan tidak perlu khawatir akan terjadinya kekurangan pasokan dipasar dan

pada akhirnya akan

merugikan perusahaan

itu

sendirirkarena

tidak

dapat memenuhi penmintaan konsumen.
(11)

Melihat pentingnya peranan perencanaan dan pengawasan produksi maka

penulis

membuat

judul:

"PERENCANAAN

DAN

PENGAWASAN

PERSEDIAAN

NIPKA

PLUS

DI

CV. DIAN

PENSTRA SEJAHTERA

MEDAN'

sebagai judul skriPsi.

I.B.

Perumusan Masalah

Setiap perusahaan

yang

sedang melakukan kegiatannya

tidak

mungkin

tidak

berhadapan dengan

suatu

masalah meskipun masalah

tersebut

sangat

berpengaruh atau

tidak

berpcngaruh terhadap keiangsungan

hidup

perusahaan. Sehubungan dengan

itu CV. DIAN

PENSTRA SEJAHTERA

MEDAN

sekarang berhadapan dengan suatu masalah yang berhubungan dengan perencanaan dan

pengawasan yang sedang dilakukannya.

Adapun

masalah.

yang

dihadapi

oleh

cv.

DIAN

PENSTRA

SEIAHTERA

MEDAN

adalah: 66Apakah

ada pengaruh perencanaan

dan

pengawasan terhadap persediaan pupuk

Nipka

Plus?" I.C.

Tujuan

dan Manfaat Penelitian.

I.C.

a

Tujuan

Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian

ini

adalah sebagai berikut:

1.

Unfuk

mengetahui sejauh mana pengaruh perencanaan dan pengawasan terhadap persediaan pupuk di pasar.

Z.

Melakgkan suatu pemecahan dan menentukan suatu kesimpulan sekaligus
(12)

3.

Untuk

mencoba meninjau, merumuskan dan melakukan pengevaluasian terhadap data

-

data yang diperoleh dari teori yang berlaku maupun data

-data yang diperoleh dari perusahaan.

I.C.

b. Manfaat Penelitian

Adapun

manfaat

yang akan diperoleh

dari hasil

penelitian

terhadap

masalah ini antara lain adalah:

l.

Untuk

mengetahui apakah perencanaan dan pengarvasan produksi yang

ada

di

dalam

perusahaan

tersebut

berjalan

sesuai dengan yang direncanakan sebelumnYa.

2.

untuk

memberikan pemikiran

bagi pimpinan

perusahaan

dalam

upaya

melaksanakan perencaflaan pengawasan persediaan.

3.

Untuk

mengetahui sertia meningkatkan kemampuan

berpikir

selanjutnya dapat mengambil keputusan untuk mencoba memecahkan masalah yang

diteliti supaya dapat berjalan lebih baik lagi.

I.

D. Landasan

Teori

I.D.a. Pereneanaan

I.I).a.a. Pen gertian Perencanaan

Perencanaan dan pengawasan adalah merupakan dua fungsi manajemen

yang

sangat

erat

hubungannla. Perencanaan

dan

pengawasan

mutlak

untuk dilaksanakan

dalam zuatu

manajemen

yang

baik,

karena

tanpa

adanya peilgawasiltr yang baik suatu perencanaan tidak akan berja{ap dengan sesuai yang
(13)

perencanaan

dalam

fungsi

manajemen merupakan

fungsi

yang

berhubungan

dengan pemilihan

dari

berbagai alternatif

tujuan'

kebijakan'

prosedurdanprogramperusahaanyangdilaksanakan.Tujuanyangdimaksud

dalam

hal

ini

adalah merupakan pernyataan

yang

dipedomani

atau

sistim

penyaluran pikiran dalam pengambilan keputusan'

Perencanaanadalahkaryamentalsertaintelektualyangdiperlukan

sebelum upaya dan aktivitas

fisik

dilaksanakan, perencanaan memungkinkan para

manajer mempersatukan sumber daya secara efektif dalam rangka usaha mencapai

sasafan andaikata perencanaan

tidak

mendahului tindakan

-

tindakan

maka

organisasi yang persangkutan secara sadar mernbatasi keberhasilannya maksudnya

kekutan

-

kekuatan

yang

tidak

diduga dapat

mempengaruhinya sehingga

kemampuan untukmenghadapi aneka macam krisis secara efektif dikurangi'

T.

Hani

Andoko

mendefinisikan perencanaan sebagai

berikut:

..Pefencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya

apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa"' I

GeorgeR.Terrymengatakan:..Perencanaanmerupakanpemilihandan

menghubungkan fakta, menggunakan asumsi

-

asumsi tentang masa depan

dalrrt

membuat

visualisasi dan

penrmusan kegiatan

yang diusulkan dan

memang

diperlukan untukmencapai hasil yang diinginkan''

2

KastdanRoSenzweigmengatakanbatrwaperencanaanadalah:o.Suatu

kegiatanyangterintegrasiyangbertujuanuntukmemaksimumkanefektifitas

ffisi

Ked,q cetarran Kesep,lulr Yotrakarta' BPFR' 1996, Hal

77'78

AIih Bahasa J'Smith DFM' cetakan

2

Gemge R Tery, HnsipPrinslp lVlanaiemen' Kelims,Jakarta" Bumi,l993flal

:46

(14)

keseluruhan usaha sebagai suatu sistem yang sesuai dengan

tujuan

perusahaan tersebut".3

Dari defenisi perencanaan di atas ada tiga hal yang dikemukan yaitu:

l.setiapperencanaanbilatidakpadafujuanyanghendakyangdicapaipada

masa yang akan datang.

2.

Setiap

perencanaan merupakan

proses

metrdasar

yang

mengandung

kegiatan

-

kegiatan terpadu untuk mencapainya'

3.

Setiap perencanaan perlu memaksimumnkan pemanfaatannya dengan cara

meningkatkan efi siensi.

I.D.a.b. Fungsi

-

Fungsi Perencanaan

perencanaan suatu usaha adalah aktivitas yang disintegratifyang bernrjuan

memaksimumkan output sesuai dengan tujuan perusahaan. Pada dasarnya adalah

titiktolak

dan landasan untuk manajemen lainnya'

Komaruddin menyatakan fungsi perencanaan sebagai berikut:

1.

Untuk menentukanarah dan strategi manajemen

2.

Menentukan

titik

berangkat sebagai permulaan

aktivitas (kapan

dan

bagaiman me,mulai usatratengan tujuan metode yang diperkirakan).

3.

Membimbing usaba manajemen

4.

Mendapatkai

sebuah

oi*ran

yang bisa

digunakan dalam

kegiatan

pengawasan.

5.

iufeicegal

dan menekan pemborosan

-

pemborosan

waktu dan

faktor produksi

6.

Meningkatkan intensifikasi

7.

Memudahkan

i.nyttuui*

pada situasi yang berjalan'a'

Dari

nrmusan seperti yang telah dipaparkan

tersebut

dapat disimpulkan bahwa:

3

Komaruddin, Asas-Asrs Manajemen Produksi, Edisi Pertama, Cetakan Pertamq Bumi

Aksara,I96, Hal :59

i f"rurraOiiu Analisis Manajemen Produksi, Cetakan Kedua, Bandung,Alumni,l9S6, Hal 25

(15)

1.

Perencanaan

harus

didasarkan

atau

bertitik

tolak dari

kenyataan

-kenyataan atau keterangan yang

konkrit

yang

tidak

berdasarkan angan

-angan.

2.

Perencanaan merupakan

produk rasio

manusia

yang

tersusun Secara

sistematis

yang

mengandalkan

pikiran

serta

kejelian

tnemandang masa

depan.

3.

Perencanaan dapat

pula

dia(ikan

sebagai realitas

di

masa

yang

akan

datangyangmemerlukanstrategiuntukmenghindaripenyimpangan_

penyimpangan pada saat realisasi operasi'

I.D.a.c. Perencanaan

Produksi

Perencanaan persediaan dibutuhkan

untuk menjamin kontinuitas,

dan

fungsi

persediaan dapat dipergunakan dengan

efisiensi dalam

merealisasikan

perencanaan persediaan tersebut. Efisiensi dapat dicapai bila perencanaan disusun

sebagai pedoman

yang

didalamnya tercantum

formulasi atau strategi

yang

dirancang unfuk melaksanakan pengawasan persediaan'

Agus

Ahyari

mengatakan: "Perencanaan mempakan perencanaan produk

apa dari berapajumlahnya masing

-

masing yang segera akan diproduksikan pada

periode yang akan datangi's

Seme,lrtara Harsono mengatakan bahwa: "Pet€ncanaan

produksi

adalatt

serallgkaian akativitas

yang

saling

berhubungan

dan

dikoordinir

yang

dilaksanakan

oleh

beberapa

group

departemen dimana

tiap

-

tiap

aktivitas

5 AgrsAhyari, Manricmen Produksi Pcrencanaan Produksi, Buku Satu, Edisi Keempat,

Cetakan Keempa! YogyakartqBPFE,l92,Hal : 13

(16)

direncanakan

untuk

mengatur dan menyusun

tiap

-

tiap

usaha manufacfuring dalam bidang masing

-

masing...." 6

Dari

kedua defenisi diatas dapat

diambil

suatu kesimpulan

bahwa perencanaan produksi merupakan suatu aktivitas

untuk

mengadakan persiapan secara

terinci

dan sistematis

untuk

berproduksi sehingga

tiap

bagian produksi dalam wakru dan jumalah yang tersedia.

Menurut Agus

Ahyari

ada dua unsur yang utama

di

dalam penyusunan

perencan:um produksi, yaitu:

1.

Peramalan produksi

2.

Perkiraan produksi 7.

Peramalan produksi adalahmerupakan peramalan tentang produk apa dan

brapa akan akan

segera diproduksikan

oleh

perusahaan

yang

bersangkutan. Perkiraan produksi merupakan perkiraan tentang

jumlah

dan

jenis

bahan baku, tenaga kerja, lama penggunaan

jam

mesin yang diperlukan serta mesin

*

mesin

apa yang akan digUnakan

untuk

produksi tersebut

dan

lain

sebagainya yang berhubungan dengan pelaksanaan proses produksi sehubungan dengan adanya

psrimalan produksi yang telah disusun.

Dengan

demikian

diketatrui bahwa penyusunan perencanaan produksi

bukan

suatu pekerjaan

yang

mudah

tetapi

membutuhkan

pertimbangan

dan ketelitian )Nang terpsrinci di dalam menganalisa kebijaksanaan karena perencan&m produksi ini merupakan dasar penentu untuk mencapai tujuan perusahaan.

6

Harsono, Mrnejemen Pabrik, Cetakan Kedu4 Jakarta, Bumi Aksarg 1982, Hal: 51

7

(17)

Tujuan dari perencanaan produksi adalah:

l.

Untuk mencapai tingkat/ level keuntungan (profit) yang tertentu.

2.

Untuk menguasai pasar tertentu sehingga hasil atau output perusahaan

ini

tetap mempunyai pangsa pasar (market share) tertentu.

3.

Untuk

mengusahakan supaya perusahaan

pabrik

ini

dapat bekerja pada tingkat efi siensi tertentu.

4.

Untuk

mengusahakan

dan

mempertahankan

supaya pekerjaan

dan

kesempata kerja yang sudah ada tetap pada tingkatnya yang berkembang.

5.

Untuk menggunakan sebaik

-

baiknya (efisien) fasilitas yang sudah ada

pada peruahaan yang bersangkutan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perencanan produksi

adalah

untuk

menghasilkan barang

-

barang (output) dalarn

waktu

tertentu di

masa

mendatang

dengan

kualitas

dan

kuantitas

yang

dikehendaki

untuk memperoleh sejumlah keuntungan tertentu serta dengan harga yang terjangkau

oleh konsumen.

Untuk

dapat membuat suatu perencanaan yang baik harus diperhntikan

faktor

-

faktor yang mendukung pelaksanaan perencanaan tersebut seperti

faklor

internal

perusahan

maupun

faktor

eksternal

perusahaan.

Fak1or

internal perusahaan berupa keadaan tenaga kerja" kapasitas mesin dan peralatan lainnya,

kemampuan untuk pengadaan bahan baku yang kesemuanya itu termasuk

faktor-faktor yang

dapat dikendalikan (controllable

faktor).

Adapun

faktor

ekstemal

yang

dapat mempengaruhi penrsahaan antara

lain

kebijakasanaan pemerintatr, inflasin bencana alam, penrsahaan saingan dan sebagainya. Faktor lain yang perlu

diperhartikan oleh perusatraan adalah faktor sifat proses produksi. Jenis

-

jenis

produksi terbagi atas du4 yaitu:

8

Soryan Assauri, Mrnafemen Produksi drn Operrsi, Edisi Keempal Jakartq Lembaga Penerbit FE UI, Hak167-168

(18)

l.

Proses pengolahan yang terpufus

-

putus (intcrmittent production process)

2.

Proses pengolahan yang terus

-

menerus (continuous production process) e.

Ad.l.

Proses pengolahan terputus

-

putus

Pada proses pengolahan terputus

-

putus

setiap bahan

yang

sedang

diolah

harus

melalui

berbagai kegiatan

yang

berbeda

-

beda dimana

setiap

kegiatan

tersebut

harus berhenti,

segera

setelah bahan

yang

bersangkutan menjalani suatu

jenis

kegiatan pengolahan, sebelum diteruskan dengan kegiatan pengolahan berikutnya. Ciri

-

ciri

utaman proses produksi seperti

ini

adalah:

l.

Jumlah hasil operasi tidak terlaku besar.

2.

Kegiatan operasi adalah padat karya

3.

Satu mesin dapat dihentikan setiap saat tanpa mengganggu kegiatan

-kegiatan mesin lainnya.

4.

Terdapat persediaan barang dalam proses (in-process

inventory)

dalam jumlah yang cukup besar.

5.

Jumlah pckerjaan yang dilakukan per satuan waktu dapat diubah

-

ubah

dengan mudah

6.

Dapat digunakan

untuk

mengolah bahan

yang

berbeda

-

beda

untuk

menghasilakan barang yang berbeda

*

beda.

7.

Umumnya digunakan untuk menghasilkan barang

-

barang berdasarkan

pesanan (made to order).

A.d

2. Proses pengolahanyang terus

-

menerus

Pada proses pengolahan yang terus

-

menerus setiap bahan

juga

rnelalui

berbagai

jenis

pengolahan yang berbeda

-

beda yang dilakukan menggunakan mesin

-

mesin

atai

peralatan yang berbeda

-

beda pula.

Ciri

-

ciri

utama proses pengolahan seperti ini adalah:

l.

Jumlah hasil pengolahan yang cukup besar

2.

Kegiatan pengolahan adalah padat modal

3.

Setiap mesin tidak dapat dihentikan tanpa mengganggu kegiatan mesin

-mesin lainnyayang ada dalam suatu rangkaian.

e

PontasPardedg Manajemen Operasi dan Produksi Teorl, Model dan Kebtjakan, Edisi

(19)

4.

Jumlah persediaan barang dalam proses sangat sedikit atau tidak ada sama sekali.

5.

Jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan persatuan waktu adalah sesuai

dengan jadwal

6.

Digunakan untuk menghasilkan barang

-

barang yang serupa atau sejenis.

7.

Umumnya

barang

-

barang

yang

dihasilkan

dimaksudkan

untuk

persediaan (made to stock).

I.D.b. Pengawasan

I.D.b.a. Pengertian Pengawasan

Tindakan pengawasan

(conrolling)

sangat

erat

hubungannya dengan

perencanaan. Perencanaan mengidentifikasikan komintmen .. komintmen terhadap

tindakan

-

tindakan yang ditujukan untuk masa yang akan datang sedangakan

pengawasan dilaksanakan sebagai manifestasi usaha agar komitmen

*

komitmen

terencana dapat direalisasikan dengan sebaik

-

baiknya.

Adapun yang dimaksud pengawasan agar lebih

jelas disini

diuraikan

beberapa defenisi pengawasan antara lain:

Pengawasan Fungsi mencakup semua yang oleh pihak manajemen dalam

upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan

hasil

yang direncanakan. Pengertian pengawasar menurut Sondang

P.

Siagian ialah "Proses pengamatan

dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi

untuk

menjamin agar semua pekerjaan yang sedang direncanakan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan pada

waktu sebeltrmnya" dar pangertian diatas bahwasannya terdapat hubungan yang

sangat erat antara perencanaan dengan pengawasan. Sedemikian eratnya kedua

fungsi organik Adminishasi

dan

Manajemen hingga dapat dikatakan "Planing

and Controling are the twosides of thesam coin". Artinya bahwa perencanaan dan

pengawasan menrpakan dua belah mata uang yang sama dus selain tanpa rencana

(20)

dan pengawasan akan

berarti

timbulnya penyimpangan dan penyelewengan

-penyelewengan

yang serius tanpa ada

alat untuk

mencegahnya, meskipun

efisiensi merupakan sasaran terakhir dari pengawasan, dan msaran antara yang

perlu dicapai pula sasaran itu adalah:

l.

Bahwa

melalui

pengawasan pelaksanaan

tugas

-

tugas

yang

telah ditentukan sesuai dengan pola yang telah digariskan dan direncanakan.

2.

Bahwa struktur serta

hirarki

organisasi sesuai dengan

pola yang

telah ditentukan dalam rencana.

3.

Bahwa

seorang sungguh

-

sungguh ditempatkan sesuai dengan bakat

keahlian pendidikan serta pengalaman

ban

bahwa usaha penembangan keterampilan di laksanakan secara berencan4 kontiniu dan sistematis.

4.

Bahwa penggunaan alat

-

alat diusahakan agar supaya sehemat mungkin.

5.

Bahwa sistem dan prosedur kerja

tidak

menyimpang

dari

garis

-

garis kebijaksanaan yang telah tercermin dalam rencana

6.

Bahwa pembagian pertimbangan yang

objektif

dan rasional dan tidak atas dasar "personal likes and dislikes".

7.

Bahwa

tidak

terdapat penyimpangan

dan

penyelewengan

adalah

penggunaan kekuasaan kedudukan, terutama keuangan.

G. R.

Terry

menyatakan

:

"Pengawasan dapat

di

rumuskan sebagai proses penentuan apa

yang

harus dicapai

yaitu selain dari

apa

yang

sedang

dilakukan

yaitu

pelaksanaan,

menilai

pelaksanaan

dan

bila

perlu

melakukan perbaikan-perbaikan sehingg pelaksanaan sesuai dengan rencana selaras dengan

standard lo

Menurut definisi

di

atas pengawasan

itu

diartikan sebagai suatu prcses

untuk

menetapkan

pekerjaan

apa

yang

akan

dilaksanakan

menilai

dasar mengkorek signal bila perlu supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana

semul4 hal

ini

ditentukan juga menyangkut pengawasan terhadap barang tenaga

r0

(21)

kerja,

dan peralatan yang digunakan serta per)gawasam yang

baik mulai

dari

proses awal sampai dengan akhir pelaksanaan tersebut.

Menurut

M

Manullang.

"

Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang dapat mengarahkan perilaku dan sekaligus

bila

perlu mengadakan korelasi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar

dengan maksud tercapainya tujuan yang telah digariskan semula.',l1

Sofuan

Assauri

mengatakan

i

o'

Pengawasan

adalah

kegiatan pemeriksaan dan pengendalian atas kegiatan yang telah dan sedang dilakukan agar

kegiatan-kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan atau yang

direncanakan".l2

Definisi lain

tentang pengawasan adalah

:

"

Proses

untuk

menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai". 13

Dari ke

empat

definisi

di

atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan

ditujukan

untuk

mengendalikan,

menilai

dan

menjamin

kegiatan-kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan suatu perusahaan.

Sehingga fungsi pengawasan bertujuan :

l.

Menberikan pelayanan

informasi

yang lengkap, cermat dan

teratur

mengenai apa yang sedang dicapai kepada para petugas.

2.

Memberikan

kemampuan

kepada mereka

untuk

melihat

ke

dapan (mengantisipasi) bagi peluang munculnya setiap kendala bagi produktifitas

yang

tertinggi

dengan

lebih

tepat dan

untuk

mengambil langkah untuk

melenyapkan atau mengurangi dampak kendala-kendala tersebut.

u

M.Manullang Drsar-Dasar Manajemen cetakan ghatia Indonesia, Jakarta l98l hal 23-24

"

Sofran Assauri Op. Cit Hal 159

''

Kamanrddin, Op.Cit lril 222
(22)

3.

Apabila kedua tujuan

(

pelayanan informasi dan kemampua antisipasi ) tersebut dapat tercapai, maka tujuan pengawasan terruju pada asran akhir;

menjamin

produktifitas

maksimum

dan

pencapaian

hasil

dengan

sempurna.

I.D. b.b. Fungsi-fun gsi Pengawasan

untuk

dapat menjalankan

pengawagn

dengan sempurna

dan

efektifi, maka pengawasan produksi yang dilakukan hendaknya mempunyai fungsi sebagai

berikut:

l.

Routing.

2.

Loading.

3.

Scheduling.

4.

Dispatching.

5.

Follow upra

Routing

adalah fungsi yang menentukan dan mengatur urutan kogiatan

pekerjaan yang logis, sistematis dan ekonomis melalui urutan mana bahan-bahan

dipersiapkan untuk diproses menjadi barang jadi.

Looding adalah merupakan penentuan dan pengaturan muatan peket'aan

(work

load) pada masing-masing pusat pekerjaan

(work

centre) sehingga dapat

dilentukan berapa lama waktu yang diperlukan pada setiap operasi tanpa adanya

penundaan atau kelambatan waktu

( time

delay

).

Loading

ini

merupakan dasar peneotuan scheduling.

scheduling

adalah merupakan pengorganisasian tentang

waktu

dalam kegiatan berproduksi, sehingga dapat diadakan pengalokasian bahan-bahan baku

to

(23)

dan bahan-bahan pembantu serta perlemgkapan kepada bagian-bagian pengolahan

dalam pabrik pada waktu yang telah ditentukan.

Dispatching adalah meliputi

pelaksanaan

dari

semua rencana dan pengaturan dalam bidang routing dan scheduling. Sebagian besar kegiatan dalam

dispatching

ini

terdiri dari penyampaian perintah kepada bagian pengolahan, yang dilakukan sesuai dengan skedul dan urutan pekerjaan yang telah ditentukan.

Follow

up adalah merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap

semua aspek yang mempengaruhi kelancaran proses produksi.

I.D.b.c. Pengawasan Produ ksi

Semua aktifitas dalm perusahaan harus berorientasi ke arah terjaminnya

suatu kontinuitas dan koordinasi kegiatan dengan

tidak

mengabaikan mutu dan

jumlah

barang yang distandartkan pada bagian perencanaan. Pengawasan perlu inengingat betapa banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi

jika

suatu usaha atau kegiatan tidsak

diikuti

dengan pengawasan maka tujuan suatu

perusahaan sulit dicapai.

Menurut Marwan

Asri

dan John Suprihanto pengawasan produksi atau pengendalian produksi adalah:

"

Berbagai kegiatan dan metode yang digunakan

oleh manajemen atau pengusaha untuk mengelolq mengatur, mengkoordinir dan

mengarahkan proses

produlsi".

t5

Sementara

menurut

Sofyan

Assauri

pengertian pengawa$m produksi (pengendalian

produksi)

adalah

:

"

Kegiatan

untuk

mengkoordinir

aktivitas-15

l"larwan Asri dan John Suprihanto, ManaJenen Perusehaan Pendekatan Operasiona[ Edisi

Satu, Cetakan Pertamq Yogyakarta,BPFE,lgS6, Hal : E5

(24)

aktivitas

pengerjaan

atau

pengelolaan

agar waktu

penyelesaian

yang

telah ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efesien".r6

Dari

defenisi

di

atas dapat disimpulkan bahwa p€ngawasan produksi merupakan usaha untuk membantu manajemen atau pengusaha

untuk

menjaga agar proses produksi dapat berjalan dengan tepat waktu dan dengan kualitas dan

kuantitas yang diharapkan.

Pengawasan pelaksanaan

ini

dilakukan

dengan

kontinyu

dan

sesuai

dengan prinsip efisiensi dan egektivitas untuk setiap yang dilakukan. Jadi yang

diharapkan dengan adanya pengawasan produksi ini adalah:

E

Jumlah produksi sesuai dengan yang direncanakan.

E

Kualitas produksi sesuai dengan rencana.

tr

Biaya-biaya produksi per unit dapat lebih murah

E

Efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan produksi.

Ada beberapa macam pengawasan (pengendalian)

di

dalam proses produksi, yaitu:

l.

Pengendalian order (order control)

2.

Pengendalian ams

(flow

cotrol)

3.

Pengendalian beban (load control)

4.

Pengendalian blok (block control)

5.

Pengendalian proyek khusus (special project

con@l)

6.

Pengendalian kekecualian

(contol

by exception) 17.

lu

Sofyan Assauri, Op.Cit, Hal :

l9l

"

Murti Sumarni dan John soeprihanto, pengantar Bisnis (Drsar-dasar Ekonomi
(25)

Ad.l.

Pengendolian Oyder (Order Control)

Pengendalian produksi

di

sini menjaga agar produk yang dibuat

sesuai

dengan

pesanan/order

yang

terah masuk,

pengendarian

order

harus

dapat

memperkecil adanya penyimpangan-penyimpangan daram pembuatan produk.

oleh

karena

itu

setiap order yang masuk masing-rnasing harus segera dibuar

routing, scheduling dan dispatcingnya. Jenis pengendalian

ini

sesuai untuk

jenis

proses produksi terputus-putus atau intermittent production process.

Ad. 2. Pengendqlisn Arus (Flow Cowrol)

Titik

berat

pengendalian

ini

adalah

proses

produksi

itu

sendiri.

Kelancaran proses produksi sangat diperhatikan, hal

ini

harus didukung adanya

tingkat

produksi masing-masing bagian yang

relatif

stabil, persiapan sebelum produksi dimulai, memegarg peranan yang penting

sebab

jika

salah satu mesinnya macet, proses selanjutnya akan terganggu. Routing disini lebih banyak ditentukan

oieh

alat-alat produlcsi yang dipakai yang biasanya sudah merupakan satu

unit

peralatan. Pengendalian

ini

digunakan untuk tipe proses produksi terus-menerus

atau continuoes production process.

Ad. 3. P engendal ion Beban (Loud Control)

Jenis pengendarian

ini

lebih

menitikberatkan pada beban

yang

hanrs

dilaksanakan masing-masing bagian dalam penrsahaa4 terutama pada bagian

yang mempunyai kegitan yang paling

padat

perencanaan

produksi dan routing

disusun

apabila

ada pesanan

yang

datang. scheduling dapat disusun setelah

routing selesai.

(26)

Masalah penting yang perlu diperhatikan:

a.

Apabila ada proses yang sama dalam bagian yang sama untuk beberapa jenis

produk

disini

perlu

diusahakan pengalokasian

waktu dan

kapasitas, agar

semua proses berjalan dengan lancar dalam wantu yang tepat'

b.

Agar

diadakan

pemisahan

bahan

untuk

masing-masing

produk

dalam

kelompok bahan

yang

sama,

sehingga memudahkan

perhituttgan

atas

komponen tersebut ke dalam produk akhir.

Disini

bisa diadakan identifikasi

dengan memberikan tanda pada masing-masing produk'

Ad.4. Pengendalian blok (Block Control)

Pengendalian

ini

mengelompokkan

jenis

pesanan yang masuk pada jenis

yang mempunyai penyelesaian proses produksi yang sama atau

hampir

sama. Pesanan tersebut didaftar dalam satu

bloh

sehingga

blok

di

sini

merupakan

kumpulan pesanan dimana proses prodtrksi dari masing-masing

produk

adalah

sama atau hampir sama.

Tujuan

pengendalian

blok

ini

adalah

agar

tercapai

stabilitas

tingkat

produksi pada masing-masing bagian. Oleh karena itu routing dari blok yang satu

dengan

blok

yang

lain

mungkin

tidak

sama. Setiap bagian

yang

telah

menyelemikan satu

blok

akan dilaporkan oleh pengawas atau mandor ke bagian pengendalian proses produksi, dari

blok itu

pekerjaan akan diteruskan

ke blok

yang lain untuk proses lebih lanjut.

Ad5.

Pengendalian Proyek Khusus (Spectal Proiect Control)

pengendalian

ini

sebenarnya merupakan salah satu bentuk khusus dari

pengendalian pesanan (order control). Pengendalian

ini

biasanya dilakukan pada
(27)

proyek-proyek besar. Pengendalian

di

sini

harus cermat sekali, satu kesalahan

kecil

saja dapat berakibat fatal. Oleh karena

itu

pekerjaan dilaksanakan dengan cara membagi ke dalam sub-sub bagian pekerjaan dan perlu mendapat perhatian

adanya koordinasi antara sub-sub bagian

di

dalam menyelesaikan pekerjaan'

Routing,

scheduling

dan

dispaching

harus

teliti

dan

cermat

untuk

dikoordinaasikan dengan perencanaan produksi'

Ad.6. Pengendalian Kekecualian

(Contol

by F'xception)

Sistempengendalianiniberanggapanbahwapadaumumnyaproses

produksi berjalan dalam keadaan yang sama dari waktu ke waktu, sehingga tidak

perlu diadakan pengendalian yang ketat dan kontinyu setiap saat' Pengendalian

dilakukan hanya pada saat diperlukan yaitu pada saat terjadi kekecualian dalam

proses

produksi.

Keunggulan sistem

ini

adalah biayanya

rendah

sedangkan kelemahannya

tidak

cocok

untuk

usaha

pencegahan

atau preventif'

Tipe

pengendalian

ini

hanya cocok untuk jenis pekerjaan yang relatif tetap dari waktu

ke waktu.

I.D.c. Persediaan

I.D.c.a. Pemestnan Kembali Persediaan

Dalam pengelolaan persediaan terdapat dua keputusan penting yang harus

ditakukan

oleh

manejer penrsalraan

yai$

berapa banyak

jumlah

barang yang

hanrs

di

pesan

untuk

setiap

kali

pengadaan persediaan dan kapan pemesanan barang harus di pe$m.
(28)

Menurut Drs. Loran Tambunan,Ak.,MBA l*Barang harus

di

pesan kembali

bila

jumlah

persediaan

telah

berkurang

kejumlah

penggunaan secara wakfu menunggu

ditambah

persediaan penyelamat

(seperti

stok)

jika

pemesanan

dilakukan pada

waktu

persediaan mencapai

jumlah

tersebut, pengiriman baru diharapkan baru tiba waktu jumlah

irit

persediaan masih ada sama dengan jumlah persediaan penyelamat dengan perkataan

lain

Woking Inventory

sudah habis, kesinambungan usaha dapat berjalan secara terus-menerus apabila pemesanan

kembali

barang

telah

direncanakan dengan

baik

dan benar

sesuai dengan perkembangan permintaan

dari

pasar,

bila

terdapat ketidak pastian

waktu menunggu (lead time) dadir permintaan pengguna, maka analisa mengenai kapan

perusahaan kembali memesan barang sebagai persediaan harus dilakukan, menjadi

sangat

sulit

jika

persediaan

yang ada

di

jual

lebih cepat

dari

waktu

yang

diperkirakan

daripada

waktu yang

menunggu

(aktual antar

pesanan) dapat kehabisan persediaan

(stok ouQ

biasanya kehabisan persediaan merupakan biaya/kerugian, kehabisan persediaan barang dagangan atau persediaan barang

jadi

(finis

goods) sama artinya dengan kehilangan laba dari penjualan potensial,

beralihnya pelanggan karcna kecewa atau denda atas

kontak

pemasokan barang yang terlambaat dipenuhi.

LD.c.b. Penenfuan Jumlah Persediaan Penyelamat

penentuan besar jumlah persediaan penyelamat secara suka-suka/arbitrary

dapatmenimbulkan pemborosan yang besar. Jumlatr penuh persediaan penyelamat

sama dengan

jumlatr

rata-rala persediaan penyelamat, karena

jumlah

persediaan
(29)

penyelamat pada akhir periode, dari kedua

jumlah

ini

merupakan

jumlah

penuh persediaan penyelamat,

jumlah

pemesanan ekonomi atau

The Economi

Order

Qualrty

(EoQ)

adalah

jumlah

pesanan yang mengakibatkan

jumlah

persediaan

terendah (terkecil) untuk periode EOQ dicapai pada

titik

kesamaan antara biaya

penyimpangan persediaan. Model

EoQ

merupakan model persediaan mendasar (basis inventory model). Model persediaan yang lebih canggih juga telah banyak

dikembangkan

bagi

kebutuhan

manajemen persediaan

untuk

perusahaan-perusahaan yang operasi kegiatannya sangat kornpleks'

Contoh:misalnyaperusahaanmempunyaisatupilihandaribeberapa

alternatif

jumlah

persediaan penyelamat

yang

mempunyai perobablitas yang

berbeda.

Staf dari

perusahaan telah menentukan bahwa perobablitas kehabisan persediaan sama dengan 0,5

bila

persediaan penyelamat

tidak

ada sebanyak 100

ton

akan

mengurangi perobablitas kehabisan persedian

menjadi

0,3'

jika

persediaan penyelamaat berjumlah 250 ton, perobliAs kehabisan persediaan sama

dengan

0,05

dan kalau

julah

persediaan penyelamat

500

toru

perobablitas

kehabisan persediaan ditaksil hanya

0,0l,jika

biaya dari suatu kejadian kehabisan

persediaan ditaksir bedumlah Rp 320.000 maka pilihan dari terbaik dari keempat

pilihan

jumlatr

persediaan penyelamat adalah

jumlah

25

ton-

sebagaimana dibuktikan oleh analisa pada tabel dibawah

ini'

(30)

Tabel 1.1

Analisa

Kebijakan

Penyelamat

Persediaan penYelamat

Biaya penyimpanan Taksiran biaya

kehabisan persediaan

Jumlah biaya

0 0xRp.2.250

= Rp.o

25'ooo

il.5x32o.ooo

1.200

:

Rp.3.333.333

Rp. 3.333.333

100 L00xRp.2.?50 = Rp" 225.000

25'ooo

,ojr32o.ooo

1.200

:

ftp.1.000.000

Rp. 2.225.000

2s0 250xRp.2.250

:

Rp.562.500 25'ooo

fl3n

.320.ooo

1.200

= Rp.3.333.333

Rp.895.833

(Optimal)

500 500xRp.2.250

:

Rp.1.125.000

25'ooo

,o.otx.Rp32o.oo

1.200

:

Rp. 66.667

Rp. 1.191.667

Sumber: Drs.Loran Tambunen, Akuntansi Manajemen,penerbit Universitas HKRP

Nornmensen

HaI:350

I.I).c.e. Ilubungan

Antara

Perencanaan

dan

Pengawasan

Terhadap

persediaan

Adapun

yang

dimaksudkan dengan

percncanatrn

dan

pengawasan persediaan adalah kegitan'kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai

tujuan perusahaan tersebut dan mengawali kegiatan pelaksanaan dari proses dan

hasil

poduksi.

Salah

satu firngsi

terpenting dalam usaha mencapai

tduan

perusahaan adalah melakukan perencanaan dan pengawasan produksi terhadap persediaan

baik

dan terhindm

dari

segala kekurangan maupun penyimpangan persediaan.

Untuk

menjaga konsistefisi barang tersedia dengan cukup agar sesuai dengan

tuntutao kebutuhan pasar. Konsentrasi pengawasan persedi&m pada awalnya

dimulai dari

perencanaao produk

yaitu

pemeriksaan bmang

,

menerima yang memenuhi sya,rat dan menolak yang tidak memonuhi syarat. [image:30.595.125.528.114.431.2]
(31)

Melalui

sistem pengawasan persediaan yang berdasarkan inspeksi tersebut

sulit terjadi kekurangan persediaan, ketidak tepatan waktu pemesanan dan denda

karena barang yang

dikirim ditolak

sebagai akibat

tidak

memenuhi persyaratan pengiriman pada konsumen. Oleh karena itu timbul pemikiran untuk menciptakan

sistem

yang

dapat mencegah

timbulnya

masalah mengenai porsediaan yaitu

melakukan perencanaan dan pengawasan persediaan pupuk nipka plus mula.i dari

tahap proses produksi yang pertama sampai dengan tahapan yang terakhir barang

samapai kegudang dan dikirim ke agen-agen pemasar atau konsumen.

Persediaan pada awalnya dianggap hanyalah sebagi tuntutan perusahaan

untuk

menyediakan

pupuk

yang

dibutuhkan

dipasar

namun

dalam

perkembanganny4

untuk itulah

perusahaan harus melakukan perencanaan dan

pengawasan produksi terhadap persediaan pupuk Nipka plus supaya tujuan yang

diinginkan perusahaan seperti dibawah

ini

dapat tercapai'

Umumnya tujuan dari pelaksanaan perencanaan dan pengawasan produksi

terhadap persediaan pupuk yang dilakukan perusahaan adalah :

1. Dapat menghasilkan produk dengan mutu yang berkualitas' 2. Dapat memenuhi kebutuhan penmintaan para konsumen' 3. Dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasaran' 4. Dapat meningkatkan kepuasan konsumen.

5.

Dapat

terhin'dar

dari

segala

kenrsakan-kerusakan

produk yang

bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Pengawasan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan perencanaan.

Langkah

awal

dari

proses

pengawasan

adalah

perencanaan, penetapan

tujuan standar atau sasamn pelaksanaan. Pengawasan membantu penilaian untuk

melihat

apakah psrenoanaan

tslah

dilaksanakan sccara

efektif- Menurut

J.

B.
(32)

Heckerle: "Perencanaan merupakan suafu proses yang kontinu untuk menetapkan

kejadian dan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan.ls

Hal

ini

menunjukkan suatu proses pengukuran atau perbandingan antara hasil dan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya untuk melihat apakah

realisasi yang

telah terjadi

dalam perusahaan sesuai atau

tidak

dengan yang

direncanakan

sebelumrrya

Menurut Sofian

Harahap

tahap

dan

proses

pengawasan itu adalah:

l.

Menyusun standar.

2. Menilai prestasi.

3. Membandingkan prestasi dengan standar.

4. Menilai dan menyesuaikan dengan situasi.20.

Menurut Drs.Loran Tambunan,

Ak., MBA2I

Perencanaan dan Pengawasan Terhadap Persediaan adalah salah satu masalah yang

sulit

dan kompleks bagi manajemen perusahaan.Bergantung pada

jenis

usaha persediaan dapat

terdiri

dari

bahan

bakq

barang dalam proses

( in

process goods

)

dan barangjadi

(

finished

goods ), termasuk suku cadang dan komponen barang

jadi

(subassemblies).

Menurut

Pontas

M

Pardedez, Perenceilaan

dan

Pengawasan terhadap Persediaan adalah

di

dalam manajemen sediaan terdapat berbagai

jenis

model

yang

dapat digunakao

untuk

perencanaan dan pengawasan.

Dari

model

yang

re

J.B.Heckert Controllershlp ThcWork Of Tbc Mrnagerial Accountanf3n Edition : Tugas Akuntansi Manajemen,,A,hli Batras: ljintjin Fenix, Edisi Ketig4 Cetakan Sembilan, Erlangga" Jakart4l996, Hal : 6

20

Solian Syafari Haralrap, Budgcting Perangg3ran Perenclnaan : Lengkap untuk membantu manajemen, edisi pertama: Raja Grafindo Persada, Jakarta 1996, Hal, 8.

2' Drs. Loran Tambunan,

Ak., MBA Akuntansl Manajemen, Edisi KeduaHal : 325

22

(33)

tersedia tersebut perusahaan dapat memilih salah satu atau beberapa model yang

sesuai dengan keadaan yang berlaku atau yang dihadapinya'

Untukmembangunataumembentukmodelsediaanyangsesuaibagisuatu

perusahaan, sebaiknya

pemimpin

bagian nsediaan

mengikuti

langkah-langkah

berikut:

Mempelajarikeadaanyangberlakuyangberkaitandertgansediaandan

kemudiaanmerumuskansifat-sifatatauciri-cirikeadaantersebut

Merumuskan andaian-andaian (assumptions ) yang dibutuhkan'

Membuat rumus atau persamaan biaya sediaan'

Menggunakan rumus atau persamaan tersebut untuk menentukan

titik

atau waktu pemesanan serta jurnlah pesanan'

Dariuraiantersebutdiatasdapatdiambilkesimpulanbahwadenganadanya

perencanaandanpengaw,}sanpefsediaanmakaakandapatmempengaruhi

perusahaansemakinrnaju,karenaCV'DIANPENSTRASEJAHTERA

MEDANsebagaiperusatraanyangmenjalankanfungsinyauntukmembangun

sektorpertanian untukmenunjang ekonomi kerakyatan, semakin baik percncanaan

dan pengawasan persediaan dilakukan perusahaan tersebut akan semakin maju'

I.E.

Hipotesis

Hipotesisyaituasumsiataudugaanyangbersifatsementaf,aatas

permamlahan yang

di

hadapi, yang sebenarnya masih hanrs

di

buktikan

secaxa empiris.

1.

2.

4.

(34)

Berdasarkan permasalahan

di

atas maka hipotesis adalah:

"Ada

pengaruh

perencanaan datt pengarvasan terhadap persediaan"'

Lebih lanjut hipotesis yang diaiukan dapat dirangkai ke dalam suatu pola

pikir

dengan bentuk paradigma (permodelan), 1'aitu:

[*-,

I

ll\

\

r7E

Keterangan

:Xl

:Perencanaan

X2

: Pengawasan

Y

: Persediaan

Penjelasan gambar

di

atas

yaitu

apabila perencanaan

dan

pengawasan dilakukan dengan baik di dalam perusahaan maka persediaan dapat sesuai dengan

kebutuhan dasar.

I.R

Defenisi

0perasional

Masri Singarimbun dan Soffan Effendi mengemukakan bahwa: "Defenisi

operasional menrpakan petunjuk pelaksanaan hgaimana caranya mengllkur suatu

(35)

menggunakan variabel yang sama, sehingga akan dapat mengctahui bagaiinana

caratyapengukumn atas variabel itu dilakukan" -23

Defenisi operasional adalah merupakan defenisi yang diberikan kepada

semua variabel

-

variabel dengan

cara

memberikan arti oleh si peneliti, adapun

variabel

yang

dimaksud

di

dalanr penelitian

ini

adalah:

Variabel

bebas yak:ri

perencanaan produk

(Xl)

yaitu merupakan suatu proses dasar dimana manajemen

memutuskan tujuan dan serta cara mencapainya, sedangkan pengawasan produksi

(X2)

yaitu

merupakan suatu pendekatan

yang

terorganisir

untuk

menghadapi

masalah

-

masalah yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi. Variabel

tidak

bebas yakni Persediaan

(Y)

yaitu

merupakan Persediaan Pupuk yang

memiliki

kemampuan

unfuk

memuaskan

para

pelanggan

atau

konsumen.

Dan

untuk mengetahui indikator dari masing

-

masing variabel, dapat

dilihat

pada tabel di bawah ini.

u lr[asri Singarimbun dan So$anEflendi, MetodePenelitlrn Survey,LP3ES,Jakarta,l984, Hal : 47.

(36)

Tabel1.2

Indikator

Variabe Bebas Dan

Variabel Tidak

Bebas

Variabel

i

Dirnensi

Indikator

No

T

Variabel Bebas Perencanaan

Pengawasan

Program

Sifat

Prosedur Kebijakan Kegiatan

Waktu Gaya Sanksi

2

V"tiab.ffidak

Bebas

Produk Kualitas

Biaya

Harga Waktu

Persediaan

Sumber:

Masri

Singarimbun

dan

Sofyan

Effendi'

Metode

Penelitian

Survey,LPStESJakarta,l gS4'Hal : 47'

I.G.

Metodologi Penelitian I.G.a. Metode Penelitian

Metodepenelitianyangdigunakanunfukpenulisaniniadalahmetode

penelitian survei

yaitu

penulis langsung melakukan penelitian

ke

lapangan dan

juga

memberikan daftar pertanyaan (quesioner) kepada responden'

Dari

setiap
(37)

I.G.b. Teknik

Pengumpulan Data l.G.b.a. Data

Primer

Data primer

yaitu

data yang

diambil dari

lapangan dengan membagikan Questioner kepada

si

responden

yang menjadi

sampel

penelitian yang

telah ditetapkan sebelurnnya. Questioner

ini

dibuat dalam bentuk pertanyaan dengan

menggunakan atau memakai 3 jawaban

yakni:

Ya,

Kadang

-

kadang, Tidak,

dengan skor pembobotan yaitu:

Ya

: Skor 3

Kadang-kadang

: Skor2

Tidak

: Skor

I

I.G.b.b.

D*ta

Sekunder

Data sekunder yaitu data bentuk laporan yang sifatnya perangkaan seperti

laporan

tahunan perusahaan,

jumlah

karyawan,

sejarah perusahaan, tingkat pendidikan dan sebagainya.

I.G.a.c, Populasi tlan SamPel

Penentuan sampel

dilakukan atau diambil dari jumlah populasi

yang

menjadi

sasaran penelitian, Dimana

jumlah

karyawan

di

CV. Dian

Penstra Sejahtera

Medan.

sebanyak 75 orang sebagai populasi

(N):

75 dengan tingkat

presisiX

=

0.05.Maka sampel

(n)

yang

diperoleh

*baflya>ry

dengan

menggunakanrumusberikut

--'..-,

t ' 't

'l

u

.'

(38)

rV

2t

fl----.,..,...

N(ri

')

+ I

Dimano:

N:

Jumlah PoPulasi

d2

:'fingkat

Presisi

1

:

Konstan

75(0.05'?) + 1

75

0,1875 + I

75

=#

0.1875 + I

:75

1.1875

n = 63 orang

Sebagaimanadiasumsikanstaratapopulasidansampelnyaadalah

berdasarkan

tingkat

pendidikan

karyawan

di

CV. Dian

Penstra

Seiahtera

Medan.

Dengan demikian masing

-

masing sampel

untuk tingkat

pendidikan

harus dialokasikan secara proporsional dengan rumus:

Ni

n-

-xn

nr

Dimana

:

Ni

= Strata ke-I

N

= Populasi

n

= Sampel

2a $ugionorlletode Penelitian Administasl, Alfabetq Bandrmg 1993' Hal : 61

(39)

Jadijumlah sampel berdasarkan tingkat pendidikan yaitu:

a

1

Sl :3

:x63=3

75

68

SMU

:68 :r63=57

75

4

SMP

:4

-x63=j

Jumlah

= 63 orang

I.G.d. Rancangan

Uji lliPotesis

Untuk menguji hipotesis, rlalam penelitian

ini

digunakan alat

uji

statistik dengan menggunakan rumus regresi ganda (multiple regresi). Analisa korelasi

ini

berguna

untuk

menentukan

suatu

besaran

yang

menyatakan seberapa kuat

hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya, adapun rumusan tersebut dapat

dihitung sebagai berikut

Y=a*bl.

xl

+b2

+o

...:....

)"

Dan untuk

mengetahui hubungan peroncanaan pengawasan persediaan pupuk Nipka Plus secara bersama

*

sama dapat dihitung rnelalui rumus korelasi produk momen menurut sigioan yaitu.

Y=a+blxl+bZX2

Dimana:

Y

=Persediaan

Borblrb2

=

Nilai

parameter

Xl

= Perencanaan Produksi

X2

=PengawasanProdulsi
(40)

tJi

ri

.-t ^: I

vt\ Lt! \r.l q Wl 'L

rr-

o-t

llq

:a

cl

lv

;i) t >\

.\

.l

a(l

6l !Y

t!!g

rdu-o E dd

E p

t\-X'- ? I v)

ti -!l Y

:rr

e.,l 5{

I

sl&

tZ l*

a

\lH

oo

ll

a

e rlt

. >14

M

;>lB

a

.

Elx

)l\

=l

E

l-li .d (€

)

M ,E 1 c\ X

N

c\ 3 + X

^]

E + E/N

g?8

o La o & M .I

aE

hv

N >,1

L^.ll

"

I N

\

N

II o F M U) cd -oo

Hco

EO

.=) v

L

o

c'i N

ll M 6, a

ar

O-NT

\otr

E

o F"

HoI

:l

\otr

k.-(1) .ai

.o(€

HL

aa

'6 o bDa

EE

dA

-.:

Uil

d
(41)

Setelah persamaan antara

Y

dengan

Xl,

X2

diperoleh

kembali

untuk mendapatkan U.ii over

all

yang dilakukan atas dasar analisa varians

(ANOVA)

Untuk

mendapatkan

Tingkat siknifikan F-Hitirng

lalu

mengkonsultasikannya terhadap nilai presisi (0,05) dengan catata:

Ho

ditolak

:jika

tingkat signifikan < nilai tingkat presisi. Ho

direrima

:jika

tingkat signifikan > nilai tingkat presis

Supaya

bisa

mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas dapat dilihat melalui pedoman interpretasi koefisien korelasi berikut:

Tabel

l.

1

Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi 26

Untuk

dapat menghitung hipotesis,

maka

dapat

di uji

dengan

menggunakan

uji

statistik t rumusnya adalah sebagai berikut:

bi

zt

!

-l(NKsisa)Cii

Dimona:

t

-

t- Hitung

b

=Nilai

Parameter

26

Sugiano, OP Cit : hal : 145

27

Harun AL

-

Rasyid OP Cit Hal 7l

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

0,00

-

0,199 0,20

-

0,399

o,4o

-

0,599 0,6a

-

0,799 0,80

-

1,000

Sumber: Sugiano, OP

Cit:

hal:

145

33

[image:41.595.127.534.349.485.2]
(42)

RJK

Sisa

:

Rata

-

rata Jumlah Kuadrat Sisa

C

= Hasil Matriks Invers

i

:0,1,2..

Setelah harga

t-

Hitung diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga

t- table dan svaratnya?

Ho

ditolak

:

jikat

-Hit>t

- Tabel

Ho

diterima

:jikat

-

Hit

<t

- Tabel Ho

ditolak

:

jikat

-

Tabel:t-Tabel

I.H.

Tempat dan

Waktu

Penelitian

Pen,:lis melakukan penelitan

di

CV.

Dian Penstra Sejahtera

Medan

yang berlokasi

di

Jl. Mesjid Raya No.24 Medan. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah

l2

minggu dengan perincian sebagai berikut

Tabel

1.5

Kegiatan dan

lYaktu

Penelitian

Sumber : CV. Dian Penstra Sejahtera Medan

No Kegiatan Minggu ke

I

)

3 4 5 6 7 8 9 10

ll

t2

I

Tiniauan pustaka * +

2 Penulisan outline

*

*

*

3 Bimbingan

outline

*

*

*

* i

4 Penelitian

laoansan

*

*

*

*

5 Pengolahan data

*

*

*

6 Penulisan skripsi

*

*

,.

*

*

7 Bimbingan

skripsi

*

*

*

8 Ujian akhir {.

[image:42.595.124.535.490.713.2]
(43)

ru

trlr"+

_11??tr

*#rl

+loFtf

{,tlrtrt

b"?l*ll

f

s+s+#

h

t+r+}r

(44)

BAB

II

GAMBARAN

UMI'M

PERUSAHAAN

II.A

Sejarah Singkat Perusahaan

CV.

Dian

Penstra Sejahtera merupakan

salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang produksi pupuk cair.

CV.

Dian Penstra Sejahtera berdiri pada tahun 1994 yang bertempat di Jln. Menteng

VII

No. 95A Medan' Dan berdasarkan

hasil penelitian dan penelitian terhadap realisasi produksi percobaan perusahaan

industri

CV. Dian

Penstra Sejahtera yang bergerak dalam

jenis

industri pupuk buatan majemuk dan campuran lainnya dianggap

telah

memenuhi syarat dan mendapat pengakuan pemerintah

melalui

surat keputusan menteri perindustrian

nomor: I 54lKanwil -02 lDl 9 4. Den gan merek dagang Nipka Plus'

cv.

Dian

Penstra Sejahtera

didirikan

pada

tahun 1994 oleh

Dr.

Ir.

Alexander Manurung, yang juga sekaligus bertindak sebagai formulator. Pada saat

itu

jumlah

tenaga

kerja yang ada hanya 10

orang.

Tahun 2004 Bapak

S.

Manunrng.

BBA

bergabung ke dalam perusahaan

ini.

Pada dasamya yang melaarbelakangi berdirinya perusahaan

ini

adalah

karena pihak perusahaan melihat masih rendahnya pengetahuan para petani untuk

meningkatkan hasil panen dan dalam

hal

penggunaan pupuk yang berimbang.

Maka

dengan

itu

CV. Dian

Penstra Sejahtera mencoba memproduksi Pupuk Pelengkap Cair (PPC) Nipka Plus, sekaligus melakukan penyuluhan langsung ke

tempat para petani.

(45)

Produk yang dihasilkan CV. Dian Penstra Sejahtera adalah Nipka Plus 500

ml

dan Nipka Plus 1000

ml.

Pemberian Nipka Plus ke tanaman dapat digunakan dengan penyemprotan daun dan penyiraman ketanah sekitar pangkal tanaman

yang bennanfaat:

1.

Untuk menambah jumlah hijau dan luas

2.

Memacu/memperbaiki/meningkatkan pertumbuhan tanaman

3.

Menambah perkembangan jumlah akar dan cabang

4.

Memperkokoh tanaman dan tidak mudah rebah

5.

Menahan serangan hama dan penyakit

6.

Meningkatkan vitamin, gula dan protein tanaman

7.

Meningkatkan aroma dan

citra

rasa ianaman, dan sebagainya yang

dapat memberikan keuntungan bags para petani.

Adapun tujuan Pupuk

Nipka

Plus yang dihasilkan oleh

CV.

Dian

Penstra Sejahtera adalah

untuk

membantu

para petani untuk

meningkatkan hasil panen.

II.B

Struktur

Organisasi

Adapun

bentuk struktur

organisasi

yang

digunakan

CV.

Dian

Penstra Sejahtera adalah

bentuk struktur

organisasi

garis

dimana gambarnya adalalt

sebagai berikut:

(46)

rts€*-lO\ul

.EE3Fi

:EEgrEiits

,fAEFJE<Xln

r,i(xa--Fi !'ll'l

Ets'z

E

lE

ua F g

17

FF

r

i- v)

E+l! ql-J

HU6

5z

z

i:rPr

kC!5'-= ! t! tsilFn

OEFSE

;q

15
(47)

1.

Genpral

Manajer

Bertanggungjawab atas semua aktivitas yang ada

di

perusahaan, majtt

mundurnya

perusahaan

tergantung

kepada sistem

kepemimpinan

yang dibawahannya. Wewenangnya adalah sebagai berikut:

a.

Pemimpin

tertinggi

dalam perusahaan, pengambilan keputusan dan

tanggungiawab atas pekerjaan dan tercapainya tujuan perusahaan .

b.

Menetapkan langkah-langkah

pokok

dalam melaksanakan kebijakan

perusahaan dan saran-saran perusahaan.

2.

Deputy Purchasing

Tujuan dan tanggungiawab Deputy Purchasing adalah:

a.

Membantu general manajer dalam merencanakan serta mengkordinir

seluruh

pengolahan

yang

berhubungan

dengan

pembelian, penyimpanan dan pendistribusian bahan baku yang dipergunakan oleh

perusahaan.

b.

Merencanakan sistem pangadaan dan persedian bahan'

c.

Mempersiapkan

permintaan kebutuhan bahan

dan

mendapatkan

standarbahan.

3.

Deputy QualitY

Control

a.

Bertanggungiawab atas penelitian dan penge'ndalian mutu batran baku dari produkjadi.

b.

Mengkoordinir

kegiatan

laboratorium, bertanggungiawab

atas

pengembangan dan kelangsungan kegiatan laboratorium.

(48)

c.

Menyusun laporan

hasil

analisa bahan

baku, produk

jadi

kepada

menajer produksi.

4.

Manajer

Produksi

Bertanggung

jawab

kepada general manager atas segala

aktivitas yang

di

bawahinya. Wewenang dari general manager adalah sebagai berikut:

a.

Mengatur pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan

perusahaan dibidang produksi sesuai dengan kebijakan dan ketetapan

perusahaan.

b.

Penetapan peraturan-peraturan dibidang pelaksanaan dan pengendalian

menajemen dari unit produksi.

c.

Bertanggungiawab atas pengendalian bahan baku .

d.

Menandatangani order pembelian.

e.

Menyetujui cuti bagiannya

f.

Menyetujui Iembur pada bagiannya.

5.

Marketing

Manager

Wervenangnya adalah scbagai berikut:

a.

Merencanakan,

mengkoordinir

dan

mengawas

kegiatan

dibidang

pemasaran.

b.

Merencanakan

kegiatan penelitian pasar agar

mendapatkan data

tentang

tingakat kebutuhan komsumen

dan tingkat

persaingan sehingga direncenakan volume penjualan.

c.

Menentukan renc:ma anggaran biaya pemasaran dan mengkoordinir

tenaga atrli yang memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat.

d.

Menentukan kebiiaksanaan dan strategi pemasiran

yang

mencakup jenis produk yang akan dipasarkan."
(49)

6,

Finance And Accounting Manager

Tugas dan tanggungiawab serta wewenangnya dalah sebagai berikut:

a.

Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan akuntansi dan keuangan perusahaan.

b.

Membantu general manager dalam merencanakan rencana anggaran

perusahaan.

c.

Merencanakan bahwa semua transaksi keuangan

dilakukan

dengan

benar.

d.

Bertanggungiawab atas dana

dan

dokumen-dokumen

penting

yang disimpan dalam kas perusahaan, memeriksa dan menganalisa laporan

biaya perusahaan.

7.

Accounting Head Section

Wewenangnya adalah sebagai berikut:

a.

Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembukuan perusahaan.

b.

Menyusun laporan keuangan bulanano tahunan serta menghitungkan

besarnya pajak yang harus dibayar.

8.

FinancelleadSection

Wewenangnya adalah sebagai berikut:

u

Mcngolah penerimaan

dan

pcngeluaran kas termasuk penyelesaian

Bilyet

Giro dan menutup kasa setiap hari.

b.

Mengkoordinir pembagian diskon penjualan kepada langganan melalui

kerjasama dengan Feed Sales Head Section.

(50)

c.

Mengkoordinir

dan

mengawasi

pelaksanaan

kegiatan

dibagian

perusahaan."

9.

Feed Sales Head Section

Wewenangnya adalah sebagai berikut:

a.

Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan

kegiakn

penjualan sesuai

dengan pro

Gambar

Tabel 1.1Analisa Kebijakan Penyelamat
Tabel l. Pedoman Interprestasi 1Koefisien Korelasi 26
Tabel 1.5Kegiatan dan lYaktu Penelitian
CY. Tabel2,3Dian Penstm Sejahtera Medan
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui hubungan antara pemahaman membaca dan tanggapan siswa terhadap novel Negeri 5 Menara, (2) menjelaskan pengklasifikasian

Kepada Usaha Kerupuk Singkong UD Kelompok Tani Kulim Unggul yaitu hasil analisis BEP yang ada dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam melakukan kegiatan

Depot Rawon Setan adalah suatu jenis usaha dalam bidang makanan yakni makanan rawon yang berdiri pada 21 Juli 1953 yang awalnya diberi nama dengan Rawon Nirom oleh sang

SM P Bonavita seperti sekolah atau institusi pendidikan lainnya masih menggunakan sistem yang manual untuk kegiatan operasionalnya sehingga proses pengolahan data yang dilakukan

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, pada tahun 2014 Puslitbang Kependudukan bekerjasama dengan UNFPA melaksanakan

Data yang digunakan adalah data sekunder perdagangan ekspor dan impor produk elekrtonik antara Indonesia dengan China yang diperoleh dari BPS, dan data kinerja makro

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa , kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor kebiasaan belajar, siswa hanya terbiasa belajar

Saya suka bertemu orang orang baru dan mengetahui apa yang membuat mereka sukai Saya selalu tahu ketika saya menjadi tidak masuk akal Saya dapat secara sadar mengubah pikitan