• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802007079 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802007079 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

36

membiara pada biarawati Katolik dan Buddha. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana proses yang terjadi pada seseorang yang mengambil keputusan untuk hidup membiara, sehingga metode kualitatif digunakan agar gambaran masing-masing individu dalam mengambil keputusan untuk hidup membiara dapat dilihat secara mendalam.

A. Metode Penelitian

Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, untuk mengetahui proses pengambilan keputusan hidup membiara pada biarawati Katolik dan

(2)

gambaran komprehensif dan lengkap tentang objek studi (Poerwandari, 2005).

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis penelitian lainnya, adalah sebagai berikut (Moleong, 2005) :

1. Latar alamiah

2. Manusia sebagai alat atau instrumen 3. Metode kualitatif

4. Analisis data secara induktif 5. Teori dari dasar (grounded theory) 6. Deskriptif

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil 8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus 9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 10.Desain yang bersifat sementara

11.Hasil penelitian disepakati bersama

B. Data dan Sumber Data

Partisipan penelitian ditentukan berdasarkan karakteristik yang diperlukan dalam penelitian ini, dan karakteristik tersebut ditentukan oleh peneliti. Karakteristik partisipan yang telah ditetapkan yaitu : 1. Empat partisipan yang terdiri dari dua biarawati Katolik dan dua

biarawati Buddha.

2. Partisipan telah ditahbiskan sebagai biarawati selama ±2 tahun,

(3)

maka partisipan telah menjalani masa novisiat dan telah diperbolehkan untuk berkarya dalam masyarakat.

3. Bertempat tinggal di biara ataupun dalam komunitas atau tarekat.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di daerah Salatiga (panti asuhan tempat

partisipan tinggal) dan Ampel (sekolah tinggi agama Buddha), Jawa Tengah. Lokasi dan waktu penelitian bersifat situasional, disesuaikan dengan perjanjian dengan partisipan penelitian.

D. Identifikasi Variabel Penelitian

Sebagai panduan dalam wawancara, peneliti menggunakan lima tahapan proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis dan Mann (1977). Kelima tahapan itu antara lain; mengenali tantangan (appraising the challenge), mencari alternatif (surveying alternatives), menimbang alternatif (weighing alternatives), menimbang komitmen (deliberating about commitment), menghadapi umpan balik (adhering despite negative feedback). Peneliti menggunakan kelima tahapan dari

Janis dan Mann, dengan alasan untuk memperoleh data mengenai proses yang dialami partisipan dalam mengambil keputusan, karena menurut peneliti, kelima tahapan yang dikemukakan oleh Janis dan Mann dapat memperlihatkan proses pengambilan keputusan secara detail. Dimana telah mencangkup seluruh proses pengambilan keputusan yang melibatkan pikiran, perasaan, dan tindakan dari

(4)

E. Prosedur Pengumpulan Data 1. Wawancara dan observasi

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Metode ini mengungkapkan informasi individu secara mendalam dan dilakukan berkali-kali sampai

pada tahap saturation atau tidak diketemukan lagi pertanyaan mengenai partisipan dan apa yang akan diteliti. Kedua partisipan dari dua agama yang berbeda diberikan pertanyaan yang serupa dalam wawancara untuk menggali lebih dalam informasi yang diperlukan sampai tahap saturation.

Observasi selalu menjadi bagian dalam penelitian psikologis, dapat berlangsung dalam konteks eksperimental maupun dalam konteks alamiah (Banister dkk. 1994, dalam Poerwandari, 2007). Pengertian observasi sendiri berarti kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena (Moleong, 2005).

(5)

eksplorasi terhadap isu tersebut (Banister dkk. 1994, dalam Poerwandari, 2007).

Lincoln dan Guba (1985, dalam Moleong, 2005) menegaskan wawancara bermaksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai

yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memferivikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memferivikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Dalam penelitian mengenai pengambilan keputusan hidup membiara, studi pada biarawati Katolik dan Buddha, peneliti menggunakan jenis wawancara dengan pedoman umum yang dikemukakan oleh Patton, 1990 (dalam Poerwandari, 2007). Jenis wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara hanya digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau ditanyakan.

(6)

a. Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen kunci, karena peneliti berperan besar dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, pendekatan topik, pengumpulan data hingga menganalisis dan melakukan interpretasi (Poerwandari, 2007). Karenanya, kompetensi peneliti adalah aspek

terpenting, Guba dan Lincoln, 1981 (dalam Moleong, 2005), mengungkapkan tiga hal yang harus dimiliki oleh peneliti, yaitu ciri-ciri umum, kualitas yang diharapkan, dan kemungkinan peningkatan manusia sebagai instrumen.

b. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara merupakan alur pertanyaan yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek yang harus dibahas saat wawancara (Poerwandari, 2007).

c. Alat perekam

Alat perekam yang digunakan untuk merekan jalannya wawancara berupa Digital MP3 (Moving Picture Experts Group

Layer-3 Audio) dan handphone. Sebelum melaksanakan

wawancara, peneliti memastikan bahwa alat perekam dapat berfungsi dengan baik.

(7)

Peneliti menggunakan catatan berupa buku catatan dan alat tulis pulpen, untuk membantu dalam merencanakan pertanyaan baru berikutnya, membantu peneliti untuk mencari pokok-pokok penting untuk mempermudah analisis selanjutnya.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, 1982 (dalam Moleong, 2005) analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan pada orang lain

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas). Selain itu pemeriksaan keabsahan data sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong, 2005). Istilah yang paling sering digunakan oleh peneliti kualitatif adalah kredibilitas, istilah kredibilitas banyak dipilih untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksporasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi

(8)

konsep reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, Lincoln dan Guba mengusulkan konstruk dependability, dimana hal-hal yang lebih penting dilihat dalam penelitian kualitatif seperti koherensi, keterbukaan, dan diskursus (Sarantakos, 1993 dalam Moleong, 2005).

Salah satu langkah meningkatkan keabsahan data adalah melakukan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

Referensi

Dokumen terkait

5) Mengajukan surat permohonan pindah program studi kepada Ketua STKIP Islam Bumiayu yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi. 6) Pengajuan permohonan pindah

Kemudian ketika mendesain sebuah board game untuk keluarga dapat dilihat contohnya dari jenis board game dengan genre family games , kemudian perlu

Pengujian ini dilakukan dengan memasukan data dari jari telunjuk pada masing- masing karakter sebanyak 10 kali, dan hasil yang diperoleh adalah waktu siang hari

Memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan DSO. Tugasnya adalah mengawasi kegiatan aktivitas promosi yang dilakukan oleh salesman dan melakukan pendistribusian rokok yang

Dengan adanya adat dalam suatu penyelenggaraan perkawinan ini membuktikan bahwa masih adanya jati diri dari masyarakat adat Mandailing yang merupakan suatu ciri

Selain permukaan yang memiliki daya pantul yang lebih besar (seperti salju atau es), semua energi tersebut akan diserap oleh tanah sehingga memanaskan permukaan

kelamin siswa, serta dapat melihat nilai rata- rata dari tiap sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka diambilah sebuah tema data warehouse siswa untuk memetakan

Tindakan bodoh adalah sesuatu yang dilakukan tapi tidak membuat Anda mendekati yang Anda inginkan atau, bahkan lebih buruk lagi, menjauhkan dari yang Anda