KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset
Pemasaran“ yang sengaja penulis pilih karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru / dosen
pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian,karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data.
Tanpa mengetahuiteknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhistandart atau yang ditetapkan.Dalam riset
pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yangterdiri dari
observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei,
dantriangulasi (gabungan).Oleh karena itu untuk lebih memahami metode
pengumpulan data yang digunakandalam riset pemasaran, dalam bab ini akan
dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data
Agar setiap produk mempunyai nilai lebih tinggi maka harus terjadi
pertukaran. Untuk itu diperlukan strategi. Strategi pemasaran yang akan
dipelajari di sini adalah strategi peta produk yaitu melihat posisi produk dimata
pesaing. Strategi peta produk ada tiga yaitu produk baru, daur hidup produk, dan
BAB II PEMBAHASAN
Informasi yang dihasilkan oleh riset pemasaran marupakan hasil akhir
proses pengolahan selama berlangsungnya riset. Informasi pada dasarnya
berujung awal dari bahan mentah yang disebut data sehingga sering juga disebut
sebagai data mentah (rawdata).Data memiliki berbagai wujud seperti angka
penjualan, jumlah produk yang dihasilkan, pendapat konsumen, gerak perilaku
orang belanja, dan lain-lain.
1. Pembagian Jenis Data
Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori
besar, yaitudata sekunder dan data primer.
a) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan
oleh periset sendiri. Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data
tersebut (kadangsudah bentuk informasi) ke pihak lain yan telah
mengumpulkannya di lapangan. Perisethanya memanfaatkan data yang sudah
ada untuk penelitiannya. Contoh data sekunder adalah data kependudukan yang
diterbitkan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS).Selanjutnya data
sekunder dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu data internaldan data
eksternal.
b) Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan.
Datainternal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan
kegiatanoperasional perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal
seringkali tidak tersediasecara lengkap di perusahaan yang kecil atau kurang
terorganisir dengan baik.Perusahaan atau organisasi yang memiliki data
pelanggan yang terorganisir dengan baik,akan memiliki database lengkap yang
berisi karakteristik pelanggannya. Data-datainternal ini mungkin akan cukup
untuk pemasaran yang memiliki topik berupa deskripsi pelanggan saat ini,
ramalan penjualan, analisis provitabilitas produk atau pola pembelian produk
oleh konsumen yang secara umum berkaitan dengan kegiatan operasional atau
transaksi.
Bila dibandingkan dengan sumber data yang lain, data internal
mempunyai beberapa kelebihan yaitu data sudah tersedia dan tidak
membutuhkan biaya besar bagi periset untuk mendapatkannya.
c) Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya
yang bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi
nirlaba atauyayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan riset.
Untuk mendapatkandata eksternal yang kadang sudah berupa informasi, periset
dapat mengunjungi berbagai perusahaan yang lengkap.Bila diamati, data
eksternal cenderung lebih banyak berhubungan denganlingkungan makro seperti
kondisi persaingan, demografi, ekonomi, politik, hukum, sertasosial dan budaya.
Jadi bila topik riset pemasaran lebih mengarah pada aspek lingkunganluar seperti
mengukur potensi pasar di suatu daerah, mengukur daya beli
penduduk,menentukan wilayah pemasaran yang secara politik stabil atau
mungkin mengidentifikasi jumah pesaing dan pangsa pasar, maka pemanfaatan
data eksternal seringkali sudahmencukpi.Seperti data intenal yang memliki
keterbatasan, untuk riset dengan topik khusus,sepert mengungkapkan perilaku,
sikap, motivasi, tingkat kepuasan, atau pengetahuanyang dimiliki pembeli akan
sulit ditemui jika hanya mengandalkan data eksternal.Sebagai alternatifnya,
periset harus mengadakan atau mengumpulkan data sendiri yangmembutuhkan
komitmen yang lebih besar.
d) Data Primer
Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk
menjawabmasalah risetnya secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer
diperoleh secaralangsung dari sumbernya, sehingga periset merupakan “tangan
sendiri oleh periset, tentu saja dibutuhkankomitmen yang lebih besar
dibandingkan perolehan data sekunder. Riset yangmengandalkan data primer
relatif membutuhkan biaya dan sumber daya yang lebih besar seperti biaya,
waktu yang lebih lama dan lebih rumit dibandingkan data sekunder.
e) Data Kualitatif
Data kualitatif dikumpulkan melalui pertanyaan – pertanyaan yang tidak
terstruktur.Artinya, alat yang digunakan untuk bertanya kepada responden
cenderung berupa topik dan biasanya tanpa diberikan pilihan jawaban.
Karena tujuannya untuk menggali ideresponden secara mendalam. Data kualitatif
bersifat tidak terstruktur dalam arti variasidata yang diberikan oleh sumbernya
(orang, partisipan atau responden yang ditanyai)sangat beragam.
f) Data Kuantitatif
Dalam pengumpulan data kuantitatif, karena sifat datanya terstruktur, periset
akan berusaha melakukan proses membuat data menjadi data kuantitatif yaitu
mengubah datasemula menjadi data berwujud angka.Data kuantitatif bersifat
terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang diperoleh darisumbernya
(responden yang ditanyai atau obyek yang diamati) cenderung memiliki polayang
2 . Metode Pengumpulan Data
Bermacam-macam metode pengumpulan data terdiri dari observasi,
wawancara,dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi
(gabungan)
1) Observasi
Pengumpulan data melalui observasi dijalankan dengan mengamati dan
mencatat pola perilaku orang, obyek atau kejadian – kejadian melalui cara
sistematik ( Malhotra,et.al., 1996 ). Dalam hal ini, periset tidak berkomunikasi
atau bertanya dengan orang atauobyek yang sedang diobservasi sehingga orang
atau obyek yang sedang diobservasi tidak sadar kalau mereka sedang diteliti.
Observasi bisa dilakukan dengan mengamati beberapa hal diantaranya :
a.Perilaku fisik, misalnya lalu lintas pengunjung yang berpindah dari satu lantai ke
lantaiyang lain dalam satu mal.
b.Perilaku mengonsumsi, misalnya perilaku mencuci pakaian dengan deterjen.
c.Perubahan mimik atau raut wajah, misal ekspresi muka yang ditunjukkan
parakonsumen yang sedang antre di depan kasir supermarket.
d.Obyek, misalnya mengamati merk – merk kemasan yang dibuang dalam
keranjangsampah di daerah perumahan.Metode observasi menawarkan
keunggulan beberapa perilaku yang nyata atauaktual dari orang atau obyek yang
Macam-macam Observasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1)Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedangdiamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data, dan ikutmerasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini,
maka data yang diperolehakan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada
tingkat mana dari setiap perilakuyang tampak.
2)Observasi Terus Terang atau Tersamar
Dalam hal ini, peneliti melakukan pengumpulan data menyatakan terus
terangkepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka
yang ditelitimengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi
suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini
untuk menghindari kalausuatu data yang dicari merupakan data yang masih
dirahasiakan. Kemungkinan kalaudilakukan dengan terus terang, maka peneliti
3)Observasi Tak Berstruktur
Observasi tidak tersturktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secarasistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena
peneliti tidak tahusecara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi
hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh
informasisecara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual.
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehinggadapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.Dalam wawancara, seorang responden ditanya oleh pewawancara
untuk mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap
suatu topik pemasaran ( Malhotra, 2004 )Bentuk wawancara yang terkini
memungkinkan pewawancara dan orang yangdiwawancarai tidak bertemu secara
1)Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
penelitiatau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akandiperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,
pengumpul data telahmenyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan.
2)Wawancara Semi terstruktur
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan
secaralebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat,
dan ide-idenya.Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan
secara teliti dan mencatatapa yang dikemukakan oleh informan.
3)Wawancara tak berstruktur Wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah
wawancara yang bebas dimana penelitian pendahuluan atau malahan untuk
penelitian yang lebih mendalam tentangsubyek yang diteliti. Pada penelitian
pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkaninformasi awal tentang berbagai
permasalahan yang ada pada obyek, sehingga penelitidapat menentukan secara
pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan
melakukanwawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang
ada dalam obyek.
3.Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Hasil penelitiandari hasil observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau
dapat dipercaya kalaudidukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di
sekolah, di tempat kerja atau dimasyarakat.Tetapi perlu dicermati bahwa tidak
semua dokumen memiliki kredibilitas yangtinggi. Sebagai contoh banyak foto
yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, karenafoto dibuat untuk kepentingan
tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering
subyektif.
4. Focus Group
Suatu bentuk pengumpulan data melalui diskusi kelompok dalam
pemasarandikenal sebagai focus group atau diskusi grup terfokus. Diskusi group
terfokusmerupakan kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang dipilih
untuk mendiskusikan topik tertentu tanpa menggunakan kuesioner yang
Dari diskusi focus group ini diharapkan muncul ide secara spontan dari
para peserta. Dibandingkan wawancara, diskusi grup terfokus lebih
menitikberatkan hasilyang mencerminkan ide – ide yang mewakili
kelompok.Seperti halnya wawancara yang mampu memanfaatkan kemajuan
teknologi, dalamdiskusi grup terfokus pun dimungkinkan bahwa antar anggota
tidak bertemu secaralangsung dalam diskusi. Bentuk diskusi grup terfokus
melalui diskusi interaktif denganmenggunakan internet sudah mulai biasa
diterapkan dalam riset sehingga bisamenghemat biaya yang dikeluarkan untuk
transportasi peserta dan biaya – biaya fasilitas.
5.Teknik Proyeksi
Teknik proyeksi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh
datadengan mendorong responden menggungkapkan perasaan, motivasi, sikap
ataukeyakinannya terhadap suatu topik pemasaran dengan pertanyaan tidak
langsung dantidak terstruktur ( Malhotra, 2004 ). Pengertian tidak langsung disini
berarti bahwa partisipan bebas memproyeksikan atau menyamaartikan apa saja
yang muncul dalam pikiran atau perasaannya barkaitan dengan obyek atau topik
yang disampaikan peneliti.Bagi manajer pemasaran, informasi yang yang didapat
dari teknik proyeksi ini akanmemperkaya pandangannya mengenai masalah yang
sedang diteliti dan memperluas ide – ide baru seperti ide tentang nama merk
produk, ide tentang pesan suatu iklan, ide tentangcara penggunaan produk dan
Teknik proyeksi dapat dijalankan melalui beberapa cara seperti asosiasi
kata, penyelesaiaan kalimat atau uji melalui gambar.
a.Asosiasi kata
Melalui asosiasi kata, partisipan diminta untuk menyebutkan satu atau
beberapakata yang muncul di benak mereka saat sebuah kata atau serangkaian
kata utamadisebutkan atau ditampilkan oleh periset. Disini partisipan akan
mengasosiasikan ataumengidentikkan makna kata – kata yang disebutkan dengan
kata atau rangkaian kata yangditampilkan semula.
b.Penyelesaian kalimat
Melalui cara ini suatu kalimat yang tidak lengkap akan ditampilkan
kehadapan partisipan. Selanjutnya, partisipan diminta untuk melengkapi kalimat
itu menjadi kalimatyang utuh sesuai dengan pandangan , perasaan atau
pendapatnya.
c.Tes gambar Teknik proyeksi melalui tes gambar, menggunakan alat bantu
berupa gambar ataufoto yang mewakili obyek yang akan diteliti. Cara ini akan
membantu partisipanmengingat kembali dengan baik obyek atau produk yang
6.Survei
Survei merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam
risetkonsumen. Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar
pertanyaanatau kuesioner yang terstruktur.Dengan survei, periset bertujuan
memperoleh informasi seperti preferensi, sikap,atau pendapat responden yang
diungkapkan dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan.
Ditinjau dari cara menjalankannya, survei dapat dikelompokkan menjadi
beberapa bantuk yaitu survei secara individu, survei intersep, survei melalui
telepon, survei melaluisurat, dan survei menggunakan internet.
a.Survei secara individuSurvei ini dijalankan periset dengan menemui responden
secara bertatap muka.Periset atau etugas lapangan yang ditugaskan akan
menanyai responden dengan sejumlah pertanyaan terstruktur yang sudah
disiapkan sebelumnya. Jawaban responden terhadap pertanyaan – pertanyaan ini
akan dicatat oleh periset untuk dianalisis lebih lanjut.
b.Survei intersepSurvei intersep berarti survei yang dilakukan dengan
“menghentikan” responenyang sedang berjalan di mal atau tempat – tempat lain,
lalu meminta kesediannya secarasukarela untuk berpartisipasi dalam
survei.Dalam hal ini periset akan mengidentifikasi lebih dulu calon responden
yangdiyakini qualifed sesuai dengan topik riset.
c.Suvei melalui teleponSurvei ini dijalankan melalui percakapan lewat telepon.
terdaftar dalam buku petunjuk nomor telepon. Calon responden terlebih dahulu
akan dihubungi lewat telepon atau mediayang lain dan akan dimohon
kesediaannya untuk berpartisipasi dalam riset.
d.Survei melalui suratBentuk survei melalui surat “dijawab sendiri” oleh
responden sehinggadimungkinkan bahwa periset dan responden tidak pernah
saling bertemu baik secaralangsung maupun tidak langsung maupun melalui
percakapan.Metode ini dipandang murah namun periset tidak mampu
mengontrol tanggapanresponden dan kemungkinan responden mengabaikan
cukup besar.
e.Survei melalui internetBentuk survei terkini dapat dijalankan melalui
pamanfaatan fasilitas internet.Penggunaan survei melalui internet tentunya
memiliki kelebihan dalam cakupan geografiresponden yang luas dengan biaya
yang murah dan waktu yang cepat.Di samping manfaat yang bisa diperoleh,
survei melalui internet memiliki beberapakelemahan yaitu terbatas pada
penggunaan internet yang biasanya memiliki karakterististertentu.generasi yang
sangat tua atau mereka yang jauh dari teknologi tentu tidak dapat berpartisipasi
jika survei dijalankan melalui internet. Demikian juga internet memilikikelemahan
7. Triangulasi (gabungan)
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulandata yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, makasebenarnya peneliti mengumpulkan
data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitumengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagaisumber data.Triangulasi
teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakanobservasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi
untuk sumber data yangsama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“
dapat disimpulkan bahwa :
Ditinjau dari sumbernya, data dapat dikategorikan menjadi dua kategori besar
yaitudata sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data yang telah
dikumpulkanoleh pihak lain bukan oleh periset sendiri. Sedangkan data primer
merupakan data asliyang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah
risetnya secara khusus.Dalam sebuah penelitian diperlukan beberapa metode
untuk mendapatkan data. Ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data yang terdiridari observasi, wawancara, dokumentasi,
focus group, teknik proyeksi, survei, dantriangulasi (gabungan).Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkandata yang
memenuhi standart atau yang ditetapkan
B. SARAN
Bertolak dari pembahasan “ Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran“
Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
DAFTRA PUSTAKA
Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sawir, agnes.2001, Analisis kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Departemen perindustrian dan perdagangan 1998
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
DAN RISET PEMASARAN
Disusun oleh: BAMBANG ROYANI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA JURUSAN EKONOMI ISLAM