MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (
Konsep Organisasi Dalam Sistem Informasi Manajemen)
Dosen Pengampu: Andika Saputra S.Pd.I, M.M Disusun Oleh:
1. Aisyah Putri Adha 2151020129
2. Aninda Nur’aini 2151020138
3. Rizqi Zaki Maulana 2151020099
4. Rona Rozan 2151020100
5. Syalaisyah Aulia Syafwah 2151020111
6. Tiara 2151020112
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Konsep Organisasi Dalam Sistem Informasi Manajemen” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”. Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengampu: Andika Saputra S.Pd.I, M.M selaku dosen mata kuliah tersebut yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bandar Lampung, 18 Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
A. Latar Belakang...4
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan...5
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
A. Hakikat Organisasi...6
B. Perencanaa dan Pengendalian Organisasi...9
BAB III...21
PENUTUP...21
A. Kesimpulan...21
B. Saran...22
DAFTAR RUJUKAN 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi. Organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas aneka macam elemen atau subsistem, di antara mana subsistem manusia mungkin merupakan subsistem terpenting, dan di mana terlihat bahwa masing-masing subsistem saling berinteraksi dalam upaya mencapai sasaran- sasaran atau tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan. Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling terentang vertikal, dari para pengambil kebijaksanaan yang paling tinggi sampai pada pelaksana dan pembantu pelaksana terbawah dan secara horizontal yang mencakup berbagai pihak yang dapat memberikan kemudahan bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang mantap dan berkelanjutan.
Perencanaan merupakan tahap paling penting dari fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis Perencanaan yang dilakukan oleh organisasi harus bersifat fleksibel. Artinya, perencanaan tersebut dapat menyesuaikan terhadap lingkungan eksternal yang dinamis. hal itu disebabkan faktor eksternal merupakan hambatan terhadap pelaksanaan rencana yang akan dilakukan organisasi sehingga perencanaan tersebut dapat diubah tanpa mengubah tujuan perencanaan itu. Pengendalian organisasi adalah proses yang digunakan manajer dan pemimpin lain dalam suatu organisasi untuk memastikan perusahaan mencapai tujuannya. Ini melibatkan pembuatan aturan, prosedur, atau praktik terbaik untuk individu atau departemen
dalam suatu organisasi. Memahami pengendalian organisasi dan aspek sistem pengendalian yang efektif dapat membantu untuk membuat kebijakan yang lebih baik dalam tim maupun perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang maksud dengan Hakikat Organisasi?
2. Bagaimana Perencanaan dan Pengendalian Organisasi?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hakikat Organisasi 2. Untuk memahami bagaimana Perencanaan dan Pengendalian Organisasi
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Organisasi 1. Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau
“alat”. Dalam lingkup ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain ilmu sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen. Secara konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi (organization) sebagai kata benda, yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan pengorganisasian (organizing) sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen.1
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Organisasi adalah hubungan pekerjaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam suatu kelompok demi terwujudnya pekerjaan tersebut (Olan Hendrick, 1985). Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.2
2. Unsur-Unsur Organisasi
1 Machmoed Effendhie, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan, 2011, 1–90 <http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>.
2 Dr. Irene Silviani MSP, Komunikasi Organisasi, 2020.
Adapun Unsur-Unsur organisasi secara sederhana memiliki tiga unsur, yaitu3: 1) Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketata- lembagaan
sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/ workers). Semua itu secara bersama- sama merupa- kan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2) Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3) Tujuan Bersama merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan.
Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
3. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi sosial mencakup beberapa fungsi, di antaranya memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi.
3 Silviani MSP.
Dengan demikian, tujuan tersebut menciptakan pula sejumlah pedoman bagi landasan kegiatan organisasi.4
Melihat kegiatan para pelakunya, maka organisasi sosial mempunyai konsekuensi yang mengarah kepada pengertian produktivitas yaitu bahwa tujuan organisasi sosial tersebut adalah terutama5:
a) Menyelesaikan segala pekerjaan.
b) Memecahkan masalah.
c) Mempertahankan atau memperbesar output.
d) Memperbaiki cara kerja seefektif mungkin.
e) Memberikan kepuasan moral dan kepuasan berperan serta para anggotanya.
4. Manajemen Dalam Organisasi
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan (planning), pergorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling) para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.6
Organisasi yang baik untuk mencapai tujuannya perlu manajemen yang baik begitupun sebaliknya untuk mendapatkan manajemen yang terbaik diperlukan sebuah organisasi yang memiliki orang-orang yang terampil, kreatif serta mampu bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi. Pada intinya manajemen dalam organisasi berfungsi
4 Silviani MSP.
5 Armeini Uha Satari, ‘Organisasi Sosial Dan Kepemimpinan’, Pengertian Dan Tujuan Serta Tipe Dan Struktur Organisasi Sosial., 2006, 1–28.
6 Dewi Permatasari, ‘Hakekat Manajemen Dalam Organisasi’, Tadulako, 2005, 2117–22.
untuk melaksanakan proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.7
5. Model Dasar Struktur Organisasi
Model dasar ini bekerja dengan memuaskan dalam sebagian kasus, tetapi banyak organisasi yang mendapatkan struktur alternatif yang lebih efektif. Ada tiga variasi pokok dalam model dasar pengorganisasian yang banyak dipakai, yaitu organisasi berdasarkan produk, jasa, dan penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi dan penguasa tanggung jawab digunakan untuk memutuskan bentuk organisasi. Salah satu yang terpenting adalah kebutuhan organisasi akan komunikasi dan pengolahan informasi.8 B. Perencanaan Dan Pengendalian Organisasi
1. Perencanaan Organisasi
a) Hakikat Perencanaan Dalam Organisasi
Perencanaan organisasi adalah proses mengubah analisis menjadi rancangan. Ia menentukan syarat-syarat struktur, hubungan, peran, sumber daya manusia dan lini-lini yang menjadi tempat pengimplementasian perubahan.9
b) Tujuan Perencanaan Organisasi
Perencanaan organisasional memiliki dua maksud, yaitu perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Maksud protektif adalah meminimalisasi risiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajemen yang berhubungan. Tujuan afirmatif adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam sebuah organisasi. Tidak adanya perencanaan biasanya disertai
7 Kemendikbud, ‘Konsep Manajemen Dalam Teknologi Pendidikan’, 1994, 1973, 1–7.
8 MM Rusdiana, ‘Sistem Informasi Manajemen’, Sistem Informasi Manajemen, 2014, 1–387.
9 Michael Armstrong, Perancangan Dan Pengembangan Organisasi: Handbook Manajemen SDM (Nusapedia, 2021).
dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidakefisienan. Akan tetapi, tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Koontz, O'Donnel menyatakan bahwa maksud perencanaan adalah untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan.10 c) Konsep Perencanaan
Berikut beberapa konsep perencanaan11:
1) Proses menentukan cara sistem manajemen akan mencapai tujuan- tujuan, menentukan cara organisasi dapat mencapai apa yang ingin ditujunya
2) Proses menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan, mem- bangun peraturan-peraturan dan prosedur, dan memperhitungkan hasil-hasil yang akan terjadi pada masa yang akan dating.
d) Pentingnya Perencanaan Dalam Organisasi
Ada beberapa alasan pentingnya perencanaan terhadap manajemen Organisasi12:
1) Tujuan menjadi jelas dan terarah
2) Semua bagian yang ada dalam organisasi akan bekerja ke arah satu tujuan yang sama.
3) Menolong mengidentifikasikan berbagai hambatan dan peluang.
4) Membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.
5) Perencanaan dapat diartikan sebagai aktivitas pengawasan.
6) Perencanaan membantu mengurangi risiko dan ketidakpastian.
e) Proses Perencanaan
Menurut T. Hani Handoko (1999), kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap sebagai berikut13:
menetapkan tujuan
10 Rusdiana.
11 Ibid, hlm 142-143 12 Ibid, hlm 143-144 13 Ibid, hlm 144
merumuskan keadaan (proses-proses perencanaan)
menentukan berbagai alternative tindakan
mengembangkan rencana dan melaksanakannya.
f) Tipe, Bentuk, Dan Jenis Perencanaan
Arif Wibowo (2008) menjelaskan bahwa tipe perencanaan menurut jangka waktu dapat digolongkan sebagai berikut14:
Perencanaan jangka panjang adalah rencana yang akan dijalankan oleh seluruh komponen dalam organisasi atau perencanaan dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara ke- seluruhan.
Perencanaan jangka menengah adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka panjang.
Perencanaan jangka pendek adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan sebagai dorongan tercapainya tujuan jangka menengah.
Bentuk-bentuk perencanaan, meliputi sebagai berikut15:
Rencana global (global plan) Analisis penyusunan rencana global terdiri atas:
1) Strenght, yaitu kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan;
2) Weaknesses, memerhatikan kelemahan yang dimiliki organisasi yang bersangkutan;
3) Opportunity, yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi;
4) Treath, yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.
14 Ibid, hlm 146 15 Ibid, hlm 146-147
Rencana strategik merupakan proses perencanaan jangka panjang yang tersusun dan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Alasan penggunaan perencanaan strategi ini, yaitu:
1) Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan lainnya yang akan dilakukan;
2) Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya;
3) Titik permulaan pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
Rencana operasional (operational plan) rencana ini meliputi perencanaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional dan bersifat jangka pendek.
1) Rencana sekali pakai (single use plan), yaitu kegiatan yang tidak digunakan lagi setelah tercapainya tujuan dan sifatnya lebih terperinci hanya sekali pakai, misalnya rencana pembelian dan pemasangan mesin komputer dalam suatu perusahaan.
2) Rencana tetap (standing plan), yaitu berupa pendekatan- pendekatan standar untuk penanganan-penanganan situasi yang dapat diperkirakan terlebih dahulu dan akan terjadi berulang- ulang.
Jenis perencanaan, yaitu sebagai berikut16:
1) Perencanaan strategis, Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan. Perencanaan jangka panjang manajer adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun
16 Ibid, hlm 147-148
mendatang. Manajemen strategis merupakan proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat. Langkah proses dalam manajemen strategis:
- perumusan strategi;
- implementasi strategi;
- pengukuran hasil strategi;
- evaluasi strategi.
2) Perencanaan Taktis, adalah perencanaan jangka pendek menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan.
2. Pengendalian Organisasi a) Hakikat Pengendalian
Pengendalian adalah suatu proses pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi secara sistematis agar konsisten dengan ekspektasi yang terdapat dalam rencana, target dan standar kinerja. Inti dari pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer.17
b) Macam-Macam Pengendalian
Pengendalian dibagi menjadi 3, yaitu18:
Pengendalian antisipatif (freeforwort), pengendalian pendahuluan/
pengendalian prefentif
Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumber daya keuangan yang mengalir ke dalam organisasi. Tujuannya adalah
17 Ibid, 151
18 Ibid, hlm 151-152
untuk mencegah masalah/mengantisipasi risiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas. Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru, inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi tertentu.
Pengendalian bersama (concurrent control)
Pengendalian dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan.
Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktivitas kerja memberikan hasil yang tepat. Pengendalian bersama meliputi self control, di mana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. Misalnya dalam operasi manufaktur dengan menggunakan alat tertentu karyawan mengukur apakah item-item yang tengah diproduksi sesuai dengan standar, kualitas atau tidak.
Pengendalian umpan balik (feedback control)
Pengendalian umpan balik kadang-kadang disebut juga pengendalian setelah kejadian atau pengendalian output.
Pengendalian ini berfokus pada output organisasi, khususnya kualitas dari produk akhir.
c) Langkah-Langkah Pengendalian Berikut langkah-langkah pengendalian19: 1) Membentuk standar kinerja
Dalam rencana strategik manajer mendefinisikan tujuan yang spesifik untuk departemen fungsional, yang melibatkan standar kinerja yang dibandingkan dengan aktivitas organisasi. Standar harus didefinisikan secara jelas agar manajer dan karyawan dapat menentukan apakah aktivitas mereka mengarah ke target.
2) Mengukur kinerja aktual
19 Ibid, hlm 152-153
Sebagian besar organisasi membuat laporan formal menyangkut ukuran kinerja kuantitatif yang ditinjau manajer setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.
3) Membandingkan kinerja dengan standar
Ketika manajer membaca laporan atau inspeksi ke perusahaan, manajer mengidentifikasikan apakah kinerja aktual memenuhi, melampaui, atau tidak mencapai standar.
4) Mengambil tindakan korektif
Jika kinerja menyimpang dari standar, manajer harus menentukan perubahan-perubahan yang diperlukan.
d) Anggaran Dan Pengendalian Keuangan
Anggaran dan kontrol keuangan tidak hanya memberitahukan apakah organisasi berada pada pijakan keuangan yang sehat, tetapi juga bisa menjadi indikator kinerja lainnya. Contoh, penurunan penjualan mungkin mengisyaratkan masalah pada produk, pelayanan konsumen, atau efektivitas tenaga penjual.
e) Penerapan Metode Pengendalian Dalam Organisasi
Metode pengendalian pimpinan merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber daya perusahaan dilakukan empat tahap, sebelumnya pada saat proses pengolahan organisasi dimulai dengan perencanaan strategik (strategic planning) uang didalamnya terjadi proses penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, barulah terjadi.20
Penyusunan program (rencana jangka panjang)
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program yang akan dilaksanakan oleh organisasi.
Penyusunan anggaran (rencana jangka pendek)
20 Ibid, hlm 155
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penerapan peran (role setting) dalam usaha pencapaian tujuan organisasi.
Pelaksanaan dan pengukuran
Pelaporan dan analisis.
f) System Pengendalian Internal
Suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan. Tujuan adanya pengendalian intern,
yaitu21:
Menjaga kekayaan organisasi;
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi;
Mendorong efisiensi;
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut, sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua, yaitu22:
Pengendalian intern akuntansi (preventive controls)
Pengendalian intern akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang bertujuan menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh: adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.
Pengendalian intern administratif (feedback controls)
Pengendalian administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) contoh:
21 Ibid, hlm 157 22 Ibid, hlm 157
pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil tindakan.
g) Elemen Pengendalian Internal
Elemen pengendalian internal meliputi 3 hal, yaitu23: 1) Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang secara bersamaan memengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian, yaitu:
Filosofi dan gaya operasional manajemen, adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan)
Struktur organisasi, struktur organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan (desentralisasi ataupun sentralisasi).
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan, dan dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan.
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab sangat berpengaruh dalam lingkungan pengendalian.
Metode pengendalian manajemen, metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggungjawaban dan audit internal
Kebijakan dan praktik yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, sangat
23 Ibid, hlm 157-158
berpengaruh dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana dilakukan dalam meminimumkan risiko.
Pengaruh ekstern 2) Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen, berikut beberapa sistem akuntansi:
Menyampaikan informasi yang diperlukan oleh semua tingkat manajemen, pemilik atau pemegang saham secara tepat dan cepat;
Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak luar:
perpajakan, bank atau kreditur, dan lembaga-lembaga lainnya yang berkaitan dengan perusahaan;
Menyempurnakan kontrol melalui organisasi, prosedur-prosedur, dan cara-cara lain untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan;
Mengurangi biaya penyelenggaraan administratif ke tingkat yang lebih rendah dari nilai manfaatnya.
3. Organisasi Dalam Sistem Informasi
a) Hubungan Sistem Informasi Dengan Organisasi
Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan.
Manajer membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan teknologi informasi, dimana Manajer akan memutuskan siapa yang akan membuat dan mengoperasikan sistem dan pada akhirnya memberikan per-timbangan rasional dalam pembuatan sistem.24
24 Ibid, hlm 168
b) Penerapan Sistem Informasi Dalam Manajemen Suatu Organisasi Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi-operasi manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi. Operasi-operasi manajemen terdiri atas beberapa tahap, yaitu perencanaan, peng- organisasian, pelaksanaan, dan pengendalian, berikut penjelasannya25: 1) Tahap perencanaan adalah tahap awal dari suatu operasi dalam
manajemen organisasi. Dalam tahap ini, organisasi tersebut merumuskan segala sesuatu tentang operasi yang akan dilakukannya, di antaranya nama operasi, jenis operasi, tujuan operasi, metode operasi, dan lain-lain.
2) Tahap pengorganisasian. Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang dibutuhkan, penjadwalan, dan lain- lain. Dalam beberapa literatur, tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam tahap perencanaan.
3) Tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian yang telah direncanakan dapat dilaksanakan.
Semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi dicatat, disimpan, dan diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi.
4) Tahap pengendalian. Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasi, apakah operasi yang berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
Hasil pelaksanaan operasi dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan keputusan berikutnya.
Selain itu, dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah, tingkat menengah, dan tingkat atas.
25 Ibid, hlm 169
Manajemen tingkat bawah menangani masalah-masalah transaksi dan membuat laporan rutin.26
26 Ibid, hlm 169
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan pengorganisasian.
Unsur-Unsur organisasi secara sederhana memiliki tiga unsur, yaitu Man (orang-orang), Kerjasama, Tujuan bersama.
Tujuan organisasi mencakup beberapa fungsi, di antaranya memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang senantiasa berusaha dikejar dan diwujudkan oleh organisasi.
Untuk mendapatkan manajemen yang terbaik perlu sebuah organisasi yang memiliki orang yang terampil, kreatif serta mampu bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi. Tiga variasi pokok dalam model dasar pengorganisasian, yaitu organisasi berdasarkan produk/jasa, penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi, dan penguasa tanggung jawab digunakan untuk memutuskan bentuk organisasi.
Perencanaan organisasi adalah proses mengubah analisis menjadi rancangan, Perencanaan organisasional memiliki dua maksud, yaitu perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative).
Bentuk-bentuk perencanaan meliputi: Rencana global (global plan), Rencana Strategik, Rencana operasional (operational plan)
pengendalian adalah tindakan yang menyesuaikan operasi dengan standar yang telah ditetapkan, dasarnya adalah informasi yang dimiliki manajer.
Pengendalian dibagi menjadi yaitu: Pengendalian antisipatif (freeforwort), Pengendalian bersama (concurrent control), Pengendalian umpan balik (feedback control)
Organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Operasi- operasi manajemen terdiri atas beberapa tahap, yaitu perencanaan, peng- organisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
B. Saran
Dengan demikian komunikasi yang efektif memiliki peranan penting di dalam sebuah organisasi. Dari komunikasi yang efektif akan menciptakan hasil yang selaras dan tercapainya target/visi dan misi dari organisasi tersebut.
Dapat dilakukan dengan cara :
Pengoptimalan lebih lanjut terkait fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengoperasian organisasi
Diadakan pelatihan bagi karyawan sesuai kebutuhan, hal ini membantu peningkatan kemampuan karyawan terhadap pekerjaan.
DAFTAR RUJUKAN
Armstrong, Michael, Perancangan Dan Pengembangan Organisasi: Handbook Manajemen SDM (Nusapedia, 2021)
Effendhie, Machmoed, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan, 2011, 1–90 <http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp- content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>
Kemendikbud, ‘Konsep Manajemen Dalam Teknologi Pendidikan’, 1994, 1973, 1–7 Permatasari, Dewi, ‘Hakekat Manajemen Dalam Organisasi’, Tadulako, 2005, 2117–
22
Rusdiana, MM, ‘Sistem Informasi Manajemen’, Sistem Informasi Manajemen, 2014, 1–387
Satari, Armeini Uha, ‘Organisasi Sosial Dan Kepemimpinan’, Pengertian Dan Tujuan Serta Tipe Dan Struktur Organisasi Sosial., 2006, 1–28
Silviani MSP, Dr. Irene, Komunikasi Organisasi, 2020