• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan/organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu : a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh

organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya(resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.

b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang menpraktikkan desentralisasi. Salah satu pandangan berargumentasi bahwa sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengan strategi perusahaan. Ini menyiratkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui proses formal dan rasional, dan strategi ini kemudian menentukan desain sistem manajemen perusahaan. Satu perspektif alternatif mengatakan bahwa strategi muncul melalui eksperimentasi yang dipengaruhi oleh sistem manajemen perusahaan. Menurut pandangan ini, sistem pengendalian manajemen dapat mempengaruhi perkembangan strategi. Kedua sudut pandang ini akan dibahas, beserta implikasinya dalam hal desain operasi sistem pengendalian manajemen.

(2)

2 BAB II

ISI

SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu mengejawantahkan / menerjemahkan antara lain :

a) Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif, dan produktif.

b) Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.

c) Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen sama, yaitu :

a. W = Work (Pekerjaan) b. E = Employe (Tenaga Kerja) c. R = Relationship (Hubungan) d. E = Environment (Lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis-praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan.

Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen : Edy Sukarno menyatakan :

“Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggung jawaban, yang

(3)

3 hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”

Sedangkan Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan :

“Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.”

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :

a) Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.

b) Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c) Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan-pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama manajer harus memutuskan, apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya, lewat keputusan ini akan diketahui seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebijakan-kebijakan yagn dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.

(4)

4 Fungsi Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan usaha yang tersistematis dari perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.

Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada komunikasi yang baik antara informasi akuntansi dengan manajemen. Dengan membuat laporan prestasi kerja, controller memberikan saran kepada berbagai tingkat manajemen mengenai tindakan perbaikan yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Laporan bisa berbentuk pernyataan langsung ataupun tertulis dari kontroller kepada tingkat manajemen perusahaan yang berisikan laporan penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan, sesuai dengan prinsip manajemen berdasarkan penyimpangan. Laporan ini selain laporan penyimpangan rencana (jika ada) juga memberikan laporan prestasi kerja yang telah dicapai oleh para pekerja.

Konsep-konsep Dasar - Pengendalian

Suatu organisasi harus dikendalikan dengan baik. yaitu harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategi organisasi dapat tercapai.

1.Detector.Informa si mengenai apa yang sedang terjadi

Perangkat kendali Perusahaan yang sedang dikendalikan 2. Assessor. Perbandingan dengan ukuran standar 3. Effector. Perubahan perilaku, jika diperlukan

(5)

5 Elemen-elemen Sistem Pengendalian

Setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat elemen:

1. Pelacak (detector) atau sensor- suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.

2. Penilai (assessor)- suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.

3. Effector- suatu perangkat (yang sering disebut umpan balik) yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.

4. Jaringan komunikasi- perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector.

Unsur-unsur ini satu sama lain saling berhubungan dan membentuk suatu proses kerja. Proses yang terjadi berawal ketika detektor mencari informasi tentang aktivitas. Detektor ini dapat berupa sistem informasi baik formal maupun informasi, yang menyediakan informasi kepada pimpinan mengenai apa yang terjadi di dalam suatu aktivitas.

Setelah informasi diperoleh, aktivitas yang terekam didalamnya dibandingkan dengan standar atau patokan berupa kriteria mengenai apa yang seharusnya dilaksanakan dan seberapa jauh perlunya pembenaran.

Proses perbaikan dilaksanakan oleh efektif, sehingga penyimpanan-penyimpanan diubah agar kegiatan kembali mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Begitulah proses pengendalian manajemen, dinamis dan berkelanjutan.

- Manajemen

Setiap organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organsisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkatan laba yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief executive officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section), dan subunit lainnya berada di bawah CEO dalam bagan organisasi.

(6)

6 CEO (atau dalam beberapa organisasi, satu tim manajer senior) memutuskan keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Tunduk kepada persetujuan CEO, para manajer dari berbagai unit bisnis mamformulasikan strategi tambahan yang memungkinkan unit mereka masing-masing untuk memperluas tujuan-tujuan ini. Proses pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama dengan elemen pada sistem pengendalian yang lebih sederhana sebagaimana telah digambarkan sebelumnya : detector,assessor,effector dan sistem komunikasi. Bagaimanapun terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang lebih sederhana sebagaimana digambarkan sebelumnya:

Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen pada sistem pengendalian yang lebih sederhana. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan.

1. Tidak sama halnya dengan termostat atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam proses ini, manajemen memutuskan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi, dan sebagian dari proses pengendalian adalah perbandingan antara pencapaian aktual dengan rencana – rencana ini.

2. Seperti halnya mengendalikan mobil, pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis. Beberapa detector dalam organisasi mungkin adalah ahli mekanik, tetapi manajer seringkali mendeteksi informasi dengan mata, telinga, dan indra mereka sendiri. Manajer secara pribadi harus melakukan fungsi assessor, memutuskan bagi dirinya sendiri apakah perbedaan hasil aktual dengan standar cukup signifikan untuk membenarkan tindakan, dan jika demikian, tindakan apa yang akan diambil.

(7)

7 3. Tidak seperti pengendalian sebuah mobil yang merupakan suatu fungsi yang dilakukan oleh seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar individu. Pengendalian manajemen juga harus memastikan bahwa setiap bagian bekerja secara harmonis dengan bagian lainnya.

4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditempatkanya tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas. Tidak seperti thermostat atau pengendara mobil , sistem pengendalian manajemen merupakan kotak hitam. Tidak dapat diketahui apa tindakan yang akan diambil oleh manajer tertentu ketika terjadi sebuah perbedaan yang sangat signifikan antara hasil aktual dengan hasil yang diharapkan, atau apa tindakan yang akan diambil orang lain sebagai respons terhadap tanda / sinyal dari manajernya. Sebaliknya, diketahui dengan pasti kapan thermostat memberikan tanda diperlukannya suatu tindakan dan apa tindakan yang akan dilakukan. 5. Banyak pengendalian manajemen bersifaty pengendalian diri sendiri,

pengendalian tidak dilakukan oleh para manajer yang menggunakan penialaian mereka sendiri dan bukannya mengikuti instruksi yang diberikan oleh seorang atasan.

- Sistem

Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktifitas. Thermostat dan proses pengendalian suhu tubuh merupakan contoh sistem. Penting untuk disadari bahwa proses informal amat dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan dioperasikan.

Batas-Batas Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi focus pada jangka panjangdan tidak sistematis. Sementara pengendalian tugas focus pada jangka pendek dan paling sistematis.

(8)

8 Aktivitas pertama adalah formulasi strategi, dimana dari formulasi strategi akan menghasilkan tujuan dari organisasi, strategi yang dgunakan untuk mencapai tujuan tersebut dan kebijakan-kebijakan yang diperlukan .

Aktivitas setelah dilakukan formulasi strategi adalah pengendalian manajemen, dimana aktivitas ini menghasilkan bagaimana cara menerapkan strategi tersebut yang telah ditetapkan pada aktivitas sebelumnya.

Aktivitas ketiga adalah pengendalian tugas, dimana aktivitas pengendalian tugas ini menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif dari masing-masing tugas individu.

- Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan sebagai berikut.

Kegiatan Pengendalian Manajemen meliputi :

- Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. Formulasi strategi Pengendalian manajemen Pengendalian tugas

Aktivitas Sifat Akhir Produk

Tujuan, strategi, dan kebijakan

Penerapan strategi

Kinerja yang efisien dan efektif dari

(9)

9 - Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.

- Mengomunikasikan informasi. - Mengevaluasi informasi.

- Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.

- Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran. Rencana tersebut diformulasikan. Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran tidaklah selalu buruk.

Keselarasan Tujuan

Proses pengendalian manajemen tidak bersifat mekanis. Pengendalian manajemen meliputi interaksi antar invidividu yang tidak dapat digambarkan secara mekanis. Masalah dari pengendalian manajemen yang utama adalah bagaimana mempengaruhi individu untuk bertindak demi pencapaian tujuan pribadi para manajer dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi.

Perangkat Penerapan Strategi

Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen merupakan satu –satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Strategi juga di implementasikan melalui struktur organisasi, manajemensumber daya manusia (SDM), dan budayanya.

(10)

10 Kerangka Kerja untuk penerapan strategi.

Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian tanggungjawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

Manajemen SDM merupakan kegiatan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok, sikap, dan norma umum yang secara eksplisit maupun implisit mengarahkan tindakan manajerial.

Tekanan Finansial dan Nonfinansial

Dimensi finansial memfokuskan pada hasil – hasil moneter, yaitu laba bersih pengembalian atas modal ( return on investment) , seterusnya. Tetapi sebenarnnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial, yaitu mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja karyawan.

Mekanisme Penerapan Struktur organisasi Manajemen SDM Pengendalian Manajemen Kebudayaan Struktur organisasi Struktur organisasi

(11)

11 Bantuan Dalam Mengembangkan Strategi Baru

Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri berbeda dalam lingkungan yang cepat berubah, informasi pengendalian manajemen, terutama yang bersifat nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Fungsi ini disebut sebagai pengendalian interaktif. Mengundang perhatian manajemen pada pengembangan baik negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar) maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru) yang menunjukan perlu adanya inisiatif strategi baru.

- Perumusan Strategi

Formula strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan stretegi untuk mencapai tujuan – tujuan ini. Istilah tujuan digunakan untuk menggambarkan tujuan keseluruhan dari suatu organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan langkah – langkah khusus guna mancapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan.

Tujuan tidak memiliki jangka waktu;tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah. Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Suatu keputusan dari satu pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis.

Sesungguhnya siapapun memiliki sebuah “gagasan cemerlang”, yang setelah dianalisis dan didiskusikan dapat menjadi dasar bagi strategi yang baru. Tanggung

Pengendalian hari ini

(12)

12 jawab lengkap dalam formulasi strategi seharusnya tidak pernah dibebankan kepada seseorang atau satu unit organisasi saja.

Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen

Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru; sementara pengendalian manajemen adalah proses implentasi strategi tersebut. Dari sudut pandang desain sistem, perbedaan yang paling penting antara formulasi strategi pada dasarnya tidaklah sistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap; dengan demikian, keputusan strategis mungkin dapat dibuat kapan pun.

- Pengendalian Tugas

Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen. Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat ilmiah; yaitu, keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kondisi di luar kendali kembali kondisi yang diinginkan dapat diprediksikan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan.

Perbedaan Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen

Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen adalah banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan – persamaan. Dalam pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer lainnya dalam pengendalian tugas, manusia tidak terlibat sama sekali (sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang terotomatis), atau interaksinya adalah antara seorang manajer dan nonmanajer.

Dalam pengendalian manajemen, fokus terletak pada unit organisasional; sementara pada pengendalian tugas fokus terletak pada tugas spesifik dilakukan oleh

(13)

13 unit – unit organisasional ini. Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas – tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya.

Contoh-contoh keputusan dalam fungsi perencanaan dan pengendalian.

Perumusan Strategi Pengendalian Manajemen Pengendalian Tugas Mengakuisisi bisnis yang

tidak terkait

Memperkenalkan produk atau merk baru dalam lini produk

Mengkoordinasikan pesanan yang masuk Memasuki bidang bisnis

baru

Memperluas pabrik Menjadwalkan produksi Menerapkan kebijakan yang

telah disepakati Menerapkan program rekruitmen minoritas Memelihara dokumen kepegawaian Menyusun kebijakan spekulasi persediaan Memutuskan tingkat persediaan Memesan ulang suatu barang

- Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen

Revolusi informasi dipercepat dengan ditemukannya komputer dan internet pada tahun 1990 an. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya teknologi internet dewasa ini.

1. Akses secara mudah dan cepat, perpindahan data dengan menggunakan internet dapat dilakukan oleh setiap orang dalam hitungan detik.

2. Komunikasi multi target, memiliki pengertian bahwa internet memiliki jangkauan yang luas dan dapat menjangkau jutaan orang.

3. Komunikasi berbiaya rendah, dengan menggunakan internet dapat menghemat biaya seperti biaya telepon

(14)

14 4. Kemampuan untuk menampilkan citra tertentu, konsumen dapat melihat produk yang ditawarkan melalui internet, hal ini berbeda dengan jika menggunakan telepon

5. Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu, konsumen berlaku seperti raja dengan menggunakan web yang ada

Dengan manfaat-manfaat tersebut, internet secara dramatis telah mengubah aturan permainan dalam bisnis ke sector konsumen individual.

Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efektif dan efisien, tetapi internet tidak menggantikan fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena penerapan strategi melalui pengendalian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial sehingga tidak dapat diotomatisasikan secara penuh.

Ketersediaan akses data secara elektronis kedata base hanya memberikan kontribusi kecil pada penilaian yang diperlukan untuk mendisain dan mengoperasikan suatu sistem pengendalian yang optimal. Penilaian tersebut meliputi:

1. Memahami nilai relatif dari pentingnya keanekaragaman dan terkadang bersaing dalam tujuan yang mendorong individu untuk bertindak pribadi dibandingkan prestasi bersama, penciptaan nilai bagi pelanggan, dan pemegang saham daripada diri sendiri.

2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi.

3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan departemen-departemen yang akan dinilai.

4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan organisasi.

5. Menjelaskan variable kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual terhadap tujuan organisasi.

(15)

15 6. Mengevaluasi kinerja actual relative terhadap ukuran standar dan pembuatan

kesimpulan tentang kinerja manajer.

7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif. 8. Mendisain struktur penghargaan yang tepat.

9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.

Secara ringkas, meskipun internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, namun elemen fundamental dari pengendalian manajemen- informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana menggunakannya-pada dasarnya melibatkan perilaku dan oleh karenanya tidak dapat digantikan dengan pendekatan formula semula.

(16)

16 BAB III

PENUTUP Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

Konsep-konsep Dasar 1. Pengendalian

Suatu organisasi harus dikendalikan dengan baik. yaitu harus ada perangkat-perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategi organisasi dapat tercapai.

2. Manajemen

Setiap organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organsisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh tingkatan laba yang memuaskan).

3. Sistem

Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktifitas.

(17)

17 DAFTAR PUSTAKA

Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.2004. Management Control System, Salemba Empat: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Sigit Haryono (2015), “The Effects of Service Quality on Customer Customer Satisfaction, Customer Delight, Trust, Repurchase Intention, and Word of Mouth ”,

[r]

Project team: Ronald Rael, Virginia San Fratello, Kent Wilson, Alex Schofield, Sofia Anastassiou, Yina Dong, Stephan Adams, Alex Niemeyer, Ari Oppenhiemer, Reem Makkawi, Steven

Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti lembaga keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money changer dan yang lainnya). Sedangkan barang

Pada umumnya perjalanan penyakit GNAPS ditandai dengan fase akut yang berlangsung 1-2 minggu, kemudian disusul dengan menghilangnya gejala

Terjun Curug Tujuh Cibolang dengan N-Gain 0,77 kategori peningkatan tinggi. 2) Skor pretest, posttest, dan N-gain untuk setiap aspek literasi sains. Adapun rata-rata skor

Penulis menggunakan instrumen yang telah diujicobakan oleh Eko Sucipto (2012) yang berjudul “Perilaku Hidup Sehat dari Members Fitness Center GOR FIK UNY.”

Rinitis alergi secara klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah paparan alergen melalui inflamasi yang diperantarai IgE pada