MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM ISO
OLEH :
I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU
I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU
1.
1. DEFINISI KUALITASDEFINISI KUALITAS
Konvensional : menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti
performansi (performance), keandalan
(reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebaginya.
Strategik : segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of
customers).
ISO 8405 : totalitas dari karakteristik suatu
produk yang menunjang kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dispesfkasikan atau ditetapkan.
ISO 9000: 2000; derajat/tingkat karateristik yang melekat pada produk yang mencukupi persyaratan/keinginan.
Q-MATCH
MUTU
Menurut Beberapa Pakar (Ahli)
•
Philip B. Crosby
; mutu berarti kesesuaian terhadap
persyaratan, seperti jam tahan air, sepatu tahan lama,
dokter yang ahli, di mana menggambarkan pentingnya
setiap orang pada proses dalam organisasi—top down.
•
W. Edward Deming
; mutu berarti pemecahan
masalah untuk mencapai penyempurnaan
terus-menerus, seperti penerapan kaizen di Toyota dan
gugus kendali mutu pada Telkom… bottom up.
•
Joseph M. Juran
; mutu berarati keseuaian dengan
penggunaan, seperti sepatu yang dirancang untuk
olahraga…orientasi
pada
pemenuhan
harapan
pelanggan.
KARAKTERISTIK PRODUK
•
Karakteristik
fisik
(elektrikal,
mekanikal,
biologikal),
seperti
handphone, mobil, dan rumah.
•
Karakteristik
perilaku
(kejujuran,
kesopanan), seperti rumah sakit, dan
perbankan.
•
Karakteristik sensori
(bau, rasa),
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MUTU
BARANG DAN JASA
Peningkatan Kinerja
Peningkatan Kinerja
Dan Reliabilitas
Dan Reliabilitas
Peningkatan Reputasi Untuk Mutu
Peningkatan Pangsa Pasar
Peningkatan Volume Dan Efisiensi Produk
Peningkatan Harga
Peningkatan Harga PeningkatanKeuntungan
Gambar 01. Keuntungan Mutu ditinjau dari Pasar
Peningkatan
DEFINISI MANAJEMEN MUTU/KUALITAS
ISO 8402 (Quality Vocabulary); Manajemen kualitas (mutu) sebagai semua aktivitas dan fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan
kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance), dan peningkatan kualitas (quality
improvement).
Perencanaan kualitas; penetapan dan pengembangan tujuan dan
kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas, pengendalian
kualitas; teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk
memenuhi persyaratan kualitas, jaminan kualitas; semua tindakan
terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk akan
memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu, peningkatan kualitas;
Departemen Pertahanan Amerika Serikat; Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management) sebagai filosofi dan
sekumpulan petunjuk prinsip-prinsip yang menjadi landasan untuk perbaikan terus menerus dari suatu organisasi. Manajemen Kualitas Terpadu adalah penerapan metode-metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas material dan pelayanan yang dipasok pada suatu organisasi, semua proses dalam organisasi, dan memenuhi derajat kebutuhan pelanggan baik pada saat sekarang maupun masa yang akan datang. Manajemen Kualitas Terpadu
mengintegrasikan teknik-teknik manajemen fundamental, usaha-usaha perbaikan yang ada, dan alat-alat teknikal di bawah suatu disiplin
pendekatan yang berfokus pada perbaikan terus menerus.
Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management)-TQM; suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus
(Continous Perfomance Improvement) pada setiap level atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
DEFINISI MANAJEMEN MUTU (JURAN)
Manajemen Kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik :
1) Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda mananjemen puncak
2) Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis
3) Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking; fokus pada
pelanggan pada kesesuaian kompetisi, yaitu sasaran peningkatan kualitas tahunan
4) Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan
5) Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat
6) Pengukuran ditetapkan seluruhnya
7) Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan
dibandingkan dengan sasaran
8) Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik
PERENCANAAN KUALITAS : 1. Identifikasi Pelanggan
2. Menentukan Kebutuhan Pelanggan 3. Menciptakan Keistimewaan Produk
4. Menciptakan proses yang mampu menghasilkan Keistimewaan Produk 5. Mentransfer/mengalihkan proses ke operasi.
PENGENDALIAN KUALITAS :
1. Mengaevaluasi performansi aktual
2. Membandingkan yang aktual dengan sasaran
3. Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran
PERBAIKAN KUALITAS : 1. Menciptakan kesadaran diri
2. Menugaskan peningkatan kualitas 3. Menciptakan infrastruktur
4. Memberikan pelatihan tentang peningkatan kualitas 5. Meninjau kembali kemajuan secara teratur
6. Mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas 7. Memperbaiki balas jasa (reward)
DEMING
DEMING
Untuk membangun sistem kualitas modern diperlukan
transformasi manajemen menuju kondisi perbaikan secara
terus menerus (continous improvement) :
1) Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan produk
2) Adopsikan cara berpikir (filosofi) yang baru
3) Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk memperoleh
kualitas
4) Akhiri praktek bisnis dengan hanya bergantung pada harga
5) Tingkatan perbaikan secara terus menerus pada sistem produksi
dan pelayanan
6) Lembagakan pelatihan kerja
7) Lembagakan kepemimpinan
8) Hilangkan ketakutan
9) Hilangkan hambatan-hambatan diantara departemen
CROSBY’S QUALITY VACCINE
CROSBY’S QUALITY VACCINE
• DETERMINATION (DETERMINASI) • EDUCATION (PENDIDIKAN)
• IMPLEMENTATION (PELAKSANAAN)
LIMA UNSUR PERSIAPAN VAKSINASI ;
INTEGRITAS; pimpinan harus dapat menjamin bahwa
pelanggan menerima apa yang telah dijanjikan
SISTEM; serangkaian prosedur dan kegiatan individu di dalam
tim untuk menjamin kualitas
KOMUNIKASI; proses mengirim dan menerima informasi
mengenai kualitas dan mendukung peningkatan kualitas
OPERASI; kegiatan sehari-hari yang dilakukan organisasi
untuk menjaga agar tetap berfungsi
KEBIJAKAN; diperlukan adanya pernyataan dan pengarahan
KARAKTERISTIK TQM
KARAKTERISTIK TQM
1) FOKUS PELANGGAN, BAIK INTERNAL DAN EKSTERNAL
2) MEMILIKI OBSESI YANG TINGGI TERHADAP KUALITAS
3) MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
4) MEMILIKI KOMITMEN JANGKA PANJANG
5) MEMBUTUHKAN KERJA SAMA TIM (TEAMWORK)
6) MEMPERBAIKI PROSES SECARA BERKESINAMBUNGAN
7) MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
8) MEMBERIKAN KEBEBASAN YANG TERKENDALI
9) MEMILIKI KESATUAN TUJUAN
KEPUASAN PELANGGAN
TQM
TQM
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
(TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
P
ISO Standar lain
Gambar 03. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PROSES PENINGKATAN MUTU
MEMPUNYAI SUATU PROSES
SELEKSI
MEMPUNYAI SUATU PROSES
ORIENTASI
MEMPUNYAI SERTIFIKASI
MENGAJAR ATAU BELAJAR SECARA
BERKESINAMBUNGAN
KONDISI-KONDISI KEUNGGULAN
ORIENTASI PELANGGAN
KEUNGGULAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEPEMIMPINAN PRODUK
KEPEMIMPINAN PROSES
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
DAMPAK DARI MUTU
MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN
MENINGKATKAN MARKET SHARE DAN MEMPERCEPAT
TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI
MEMBERI DAMPAK TERHADAP PENGHEMATAN
II. PERKEMBANGAN PENDEKATAN MUTU
Tanpa Mutu; dimulai sebelum abad-18, di mana produk yang dibuat tidak diperhatikan mutunya.
Inspeksi; dimulai pada awal abad-19, mutu hanya melekat pada produk akhir, di mana berkaitan dengan produk rusak atau cacat. Penilaian terhadap produk akhir dilakukan dengan melakukan inspeksi, jadi tanggung jawab terhadap kualitas produk berada pada departemen Inspeksi.
Pengendalian Kualitas Statistikal; pendekatan ini pada departemen Inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode statistik yang mendeteksi penyimpangan yang terjadi dalam atribut produk yang dihasilkan dalam proses produksi,
berkembang pada tahun 1930. Deteksi penyimpangan
Quality Assurance (Jaminan Kualitas); konsep mutu mengalami perluasan, dari konsep yang sempit (hanya terbatas pada tahap produksi) ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen jasa, juga mulai disadari keterlibatan manajemen penting dalam
penanganan mutu produk. Pada era ini mulai diperkenalkan biaya mutu yang berkaitan dengan pencegahan dan bergeser ke arah desain produk, muali berkembang pada tahun 1950-an
Strategic Quality Management (TQM-TQS); keterlibatan manajemen puncak sangat besar dan menentukan dalam
KUALITAS
Gambar 04. Quality Assurance Era
LIMA PENDEKATAN
LIMA PENDEKATAN
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS);
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS);
1) TRANCENDENT QUALITY; suatu kondisi ideal menuju keunggulan,
seperti yang diterapk dalam seni musik, seni drama atau pernyataan yang berkaitan dengan tempat belanja yang menyenangkan
(supermarket), elegan (mobil).
2) PRODUCT-BASED QUALITY; suatu atribut produk yang memenuhi
kualitas, bahwa atribut kualitas dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
3) USER-BASED QUALITY; keseuaian atau ketepatan dalam penggunaan
produk, bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya.
4) MANUFACTURING-BASED QUALITY; kesesuaian terhadap
persyaratan-persyaratan standar, berkaitan dengan praktek
perekayasaan dan pemanufakturan, bahwa kualitas sama dengan persyaratannya (standar perusahaan).
5) VALUE-BASED QUALITY; derajat keunggulan pada tingkat harga yang
DIMENSI KUALITAS (GARVIN)
1) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), karakteristik
pelengkap.
3) Kehandalan (reliability),yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification),
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyaman,
mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), citra dan
DIMENSI KUALITAS JASA (SERVICE)
ZEITHAML, BERRY DAN PARASURAMAN (1985),
ADA LIMA KARAKTERISTIK YANG DIGUNAKAN
PELANGGAN;
1) BUKTI LANGSUNG (TANGIBLES); meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sasaran komunikasi
2) KEHANDALAN (RELIABILITY); kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan
3) DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS); keinginan para staf
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
4) JAMINAN (ASSURANCE); mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, beban dari bahaya, risiko atau keragu-raguan
5) EMPATI; kemudahan dalam melakukan hubungan
STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU
DEMING PRIZE (JEPANG)
MALCOLM BALDRIGE
EUROPEAN QUALITY AWARD
THE BRITISH QUALITY AWARD
THE IRISH QUALITY AWARD
KONSEP KUALITAS
BERDASARKAN PANDANGAN TRADISIONAL
Para pembuat produk biasanya melakukan inspeksi
terhadap produk setelah produk tersebut selesai dibuat,
dengan cara menyortir produk yang baik dari yang
jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian
produk yang cacat tersebut.
Konsep kualitas berdasarkan pengertian tradisional
hanya terfokus pada aktivitas inspeksi untuk mencegah
lolosnya produk-produknya cacat ke tangan pelanggan.
KONSEP KUALITAS BERDASARKAN
PANDANGAN MODERN
BERORIENTASI PADA PELANGGAN
ADANYA PARTISIPASI AKTIF YANG DIPIMPIN OLEH
MANAJEMEN PUNCAK (TOP MANAGEMENT) DALAM
PROSES PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS
MENERUS.
ADANYA PEMAHAMAN DARI SETIAP ORANG
TERHADAP TANGGUNG JAWAB SPESIFIK UNTUK
KUALITAS.
ADANYA AKTIVITAS YANG BERORIENTASI PADA
TINDAKAN PENCEGAHAN KERUSAKAN.
LANGKAH-LANGKAH SISTEM KUALITAS MODERN
1) Mendifinisikan dan merinci sasaran dan kebijaksanaan kualitas;
2) Berorientasi pada kepuasan pelanggan;
3) Mengerahkan semua aktivitas untuk mencapai sasaran dan
kebijaksanaan kualitas yang telah ditetapkan;
4) Mengintergrasikan aktivitas-aktivitas dalam organisasi;
5) Memberikan penjelasan maupun tugas-tugas kepada pekerja;
6) Merinci aktivitas pengendalian kualitas pada penjual produk;
7) Mengidentifikasi kualitas peralatan secara cermat;
8) Menidentifikasikan dan mengefektifikan aliran informasi kualitas,
memprosesnya, dan mengendalikannya;
9) Melakukan pelatihan serta memotivasi karyawan untuk terus
bekerja dengan orientasi meningkatkan kualitas.
TIGA BAGIAN
SISTEM KUALITAS MODERN
1) KUALITAS DESAIN
; mengacu pada aktivitas yang
menjamin bahwa produk baru, atau produk yang
dimodifikasi, didesain sedemikian rupa untuk memenuhi
keinginan dan harapan pelanggan.
2) KUALITAS KONFORMANSI
; pembuatan produk atau
pemberian jasa pelayanan yang memnuhi spesifikasi
yang telah ditentukan sebelumnya pada tahap desain
tersebut
3) KUALITAS PEMASARAN DAN PELAYANAN PURNA
JUAL
; berkaitan dengan tingkat sejauhmana dalam
menggunakan produk tersebut memenuhi
III. FOKUS PELANGGAN
1) Identifikasi Jenis-Jenis Pelanggan; pelanggan adalah
semua orang yang menuntut perusahaan memenuhi
suatu standar kualitas tertentu, dan ini berpengaruh
pada performansi perusahaan. Tiga jenis pelanggan
dalam sistem Kualitas Modern, yaitu :
a) Pelanggan Internal (Internal Customer); orang-orang yang
berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan suatu perusahaan.
b) Pelanggan Antara (Intermediate Customer); mereka yang
bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai
pemakai akhir produk, tetapi seperti distributor, agen-agen atau biro jasa.
c) Pelanggan Eksternal (External Customer); pembeli atau
HUBUNGAN MUTU DENGAN
PELANGGAN
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL PELANGGAN
INTERNAL
INTERNAL
ORGANISASI
ORGANISASI
Transakasi
Transakasi
2) Prinsip-Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan; fokus kualitas
adalah kepuasan pelanggan (Customer satisfaction). Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Apabila kepuasan pelanggan dinyatakan sebagai suatu perbandingan, seperti Z = X/Y, di mana Z adalah kepuasan pelanggan, X adalah kualitas yang dirasakan oleh pelanggan, dan Y adalah kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, maka;
Z > 1 ; apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka, sehingga kepuasan pelanggan menjadi tinggi.
Z < 1 ; apabila pelanggan merasakan bahwa kualitas dari produk lebih rendah atau lebih kecil dari kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka, sehingga kepuasan pelanggan menjadi lebih rendah.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI DAN EKSPEKTASI PELANGGAN
1.
KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
2.
PENGALAMAN MASA LALU
3.
PENGALAMAN DARI
TEMAN-TEMAN
3)
PROSES MENGETAHUI
EKSPEKTASI PELANGGAN
a) APA KARAKTERISTIK PRODUK YANG
DIINGINKAN PELANGGAN ?
b) BERAPA TINGKAT PERFORMANSI YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MEMENUHI
EKSPEKTASI PELANGGAN ?
c)
BAGAIMANA KEPENTINGAN RELATIF
(URUTAN PRIORITAS) DARI SETIAP
KARAKTERISTIK ?
d) BAGAIMANA KEPUASAN PELANGGAN
TINGKAT EKSPEKTASI PELANGGAN
TINGKAT EKSPEKTASI PELANGGAN
SENANG (DELIGHTED)
EKSPEKTASI DASAR (BASE EXPECTATION) LEVEL 1:
Tingkat performansi minimum Yang selalu diasumsikan ada
(Ekspektasi Implisit)
Spesifikasi Dan Kebutuhan LEVEL 2:
Pilihan-pilihan dan trade-off yang Tersedia untuk dipilih oleh pelanggan
(Ekspektasi Eksplisit) LEVEL 3:
Nilai tambah dari karateristik dan features Yang tidak diketahui sebelumnya oleh pelanggan
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
(QFD)
QFD merupakan suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan
kebutuhan-kebutuhan ke dalam kebutuhan teknis yang relevan, di mana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat memahami dan bertindak.
QFD dikembangkan pertama kali tahun 1972 oleh Mitsubishi’s
Shipyard di Kober Jepang.
Teknik QFD membantu dalam mendefinisikan unit pengukuran dan
memberikan suatu kerangka kerja untuk mengevaluasi trade-off di antara berbagai kombinasi dari features desain.
Inti QFD adalah suatu matriks besar yang menghubungkan apa
keinginan pelanggan (WHAT) dan bagaimana suatu produk akan didesain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan (HOW).
SUARA PELANGGAN
1.
MEMIKIRKAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
PELANGGAN
2.
SEBAGAI TITIK AWAL UNTUK MERANCANG
PRODUK DAN PROSES OPERASIONAL
3.
BERFOKUS DAN MENGENDALIKAN PROSES
4.
HARUS DIMONITOR TERUS MENERUS
5.
MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SEMUA AREA
FUNGSIONAL AGAR MEMAHAMI
EMPAT AKTIVITAS UTAMA QFD
1.
PERENCANAAN PRODUK (PRODUT PLANNING);
menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan ke
dalam kebutuhan-kebutuhan teknik (technical
requirement)
2.
DESAIN PRODUK (PRODUCT DESIGN);
menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik ke dalam
karakteristik komponen
3.
PERENCANAAN PROSES (PROCESS PLANNIG);
mengidentifikasi langkah-langkah proses dan
parameter-parameter serta menerjemahkan ke dalam
karakteristik proses
4.
PERENCANAAN PENGENDALIAN PROSES
(PROCESS-CONTROL PLANNING); menetapkan atau
menentukan metode-metode pengendalian untuk
4) MEKANISME MEMAHAMI EKSPEKTASI PELANGGAN
Survai tidak Terstruktur Analisis Data Penjualan Umpan balik dari PelangganEMPAT JENIS BENCHMARKING
1. INTERNAL BENCHMARKING; merupakan investigasi
benchmarking yang paling mudah melalui membandingkan
operasi-operasi di antara fungsi-fungsi dalam organisasi itu sendiri, jenis investigasi ini dapat diterapkan pada perusahaan
internasional atau multidivisi.
2. COMPETITIVE BENCHMARKING; merupakan tingkatan yang lebih
lanjut dari internal benchmarking, di mana berfungsi untuk memposisikan produk dari perusahaan terhadap produk dari
pesaing, yang diterapkan untuk menciptakan atau meningkatkan daya saing serta mampu memperbaiki posisi produk dalam pasar yang kompetitif.
3. FUNCTIONAL BENCHMARKING; merupakan jenis benchmarking
yang tidak harus membatasi pembandingan terhadap pesaing
langsung. Jenis ini dapat melakukan investigasi pada perusahaan-perusahaan yang unggul dalam industri yang tidak sejenis.
4. GENERIC BENCHMARKING; di mana beberapa fungsi bisnis dan
SEPULUH BENCHMARK UNTUK KUALITAS
(FEIGENBAUM)
1. Kualitas adalah suatu company-wide process
2. Kualitas adalah apa yang dikatakan oleh pelanggan
3. Kualitas dan biaya adalah suatu penjumlahan, bukan suatu
perbedaan
4. Kualitas membutuhkan antusiasme bersama individu-individu dan
tim kerja
5. Kualitas adalah suatu way of management
6. Kualitas dan inovasi saling tergantung secara timbal balik
7. Kualitas adalah suatu etika
8. Kualitas membutuhkan perbaikan terus menerus (continuous
improvement)
9. Kualitas adalah paling efektif, least capital intensive route to
productivity
10. Kualitas diimplementasikan dengan suatu sistem total yang
THE SPIRAL OF PROGRESS IN QUALITY
(JOSEPH JURAN)
1.
RISET PASAR
2.
PENGEMBANGAN PRODUK
3.
DESAIN DAN SPESIFIKASI PRODUK
4.
PEMBELIAN DAN PEMASOK
5.
PERENCANAAN MANUFAKTURING
6.
PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PROSES
7.
INSPEKSI DAN PENGUJIAN
8.
PEMASARAN
JENDELA PELANGGAN
(ARBOR,Inc)
A
ttention
B
ravo
D
on’t worry
Be Happy
C
ut
or
C
ommunicate
Pelanggan tidak puas, Karakteristik yg diinginkan
Tidak diperoleh
PELANGGAN MENGINGINKAN
Berhenti menawarkan atau Mendidik pelanggan
IV. MANAJEMEN PROSES
DAN PENGUKURAN PERFORMANSI MUTU
PADA UMUMNYA SEMUA PRODUK, DIPRODUKSI
DAN DISERAHKAN PADA PELANGGAN MELALUI
SUATU PROSES KERJA ATAU PROSES BISNIS.
PROSES KERJA ATAU PROSES BISNIS PERLU
DITINGKATKAN PERFORMANSINYA SECARA TERUS
MENERUS AGAR MAMPU MEMUASKAN PELANGGAN
SECARA TERUS MENERUS.
EMPAT KELOMPOK YANG TERLIBAT DALAM
OPERASI DAN PERBAIKAN PROSES
1) PELANGGAN (CUSTOMERS); orang yang akan
menggunakan output secara langsung atau orang yang
akan menggunakan output itu sebagai input dalam
proses kerja mereka.
2) KELOMPOK KERJA (WORK GROUP); orang-orang
yang bekerja dalam proses untuk menghasilkan dan
menyerahkan output yang diinginkan.
3) PEMASOK (SUPPLIERS); orang yang memberikan input
ke proses kerja
KOMPONEN MANAJEMEN PROSES (GABRIEL)
1) KEPEMILIKAN (OWNERSHIP); menugaskan tanggung jawab
untuk desain, operasi, dan perbaikan proses
2) PERENCANAAN (PLANNING); menetapkan suatu pendekatan
terstruktur dan terdisiplin untuk mengerti, mendefinisikan, dan mendokumentasikan semua komponen utama dalam proses dan hubungan antar-komponen utama tersebut.
3) PENGENDALIAN (CONTROL); menjamin efketivitas, di mana
semua output dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan
4) PENGUKURAN (MEASUREMENT); menetapkan performansi
atribut terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi, dan frekuensi perolehan data.
5) PERBAIKAN ATAU PENINGKATAN (IMPROVEMENT);
meningkatkan efektivitas dari proses melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap
6) OPTIMISASI (OPTIMIZATION); meningkatkan efisiensi dan
ENAM PERTANYAAN IDENTIFIKASI PROSES
BERDAMPAK PADA PELANGGAN
PRODUK APA YANG TERPENTING BAGI PELANGGAN?
PROSES APA YANG MENGHASILKAN PRODUK LAIN?
KOMPONEN ATAU FAKTOR KUNCI APA YANG
MERANGSANG TINDAKAN DALAM ORGANISASI, DAN PROSES APA YANG MENGKONVERSI ATAU MENGUBAH RANGSANGAN TERSEBUT MENJADI OUTPUT?
PROSES MANA YANG MEMILIKI VISIBILITY TERTINGGI
DENGAN PELANGGAN?
PROSES MANA YANG MEMILIKI DAMPAK TERBESAR
TERHADAP STANDAR PERFORMANSI YANG
DIKENDALIKAN OLEH PELANGGAN (CUSTOMER-DRIVEN PERFORMANCE STANDARDS)
BERDASARKAN DATA PERFORMANSI, PROSES MANA
REKASAYA ULANG PROSES BISNIS (BPR)
DOKUMENTASI PROSES SEKARANG
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN
ANALISIS PROSES
PENGEMBANGAN TINDAKAN KOREKTIF
PENGEMBANGAN RENCANA TINDAKAN
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
(DIAGRAM TULANG IKAN-K. ISHIKAWA)
MANUSIA
MATERIAL
PENGUKURAN METODE
MESIN LINGKUNGAN