• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Juni 2014 di Kota Padang terjadi inflasi sebesar 0,31 persen dan di Kota Bukittinggi juga terjadi inflasi sebesar 0,09 persen sehingga secara keseluruhan Provinsi Sumatera Barat terjadi inflasi sebesar 0,28 persen.

 Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 6 (lima) kelompok pengeluaran, kecuali kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi. Sementara inflasi di Kota Bukittinggi dipengaruhi oleh 3 (tiga) kelompok pengeluaran, kecuali kelompok bahan makanan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi.

 Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2014 Kota Padang adalah sebesar 0,12 persen, Kota Bukittinggi sebasar 1,80 persen dan Sumatera Barat sebesar 1,20 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2014 terhadap Juni 2013) untuk Kota Padang 6,26 persen, Kota Bukittinggi sebesar 5,44 persen dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 6,16 persen.

 Dari 82 kota IHK, 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,29 persen dan terendah di Kota Tual sebesar 0,06 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere sebesar 0,72 persen dan terendah terjadi di kota Pematang Siantar sebesar 0,09 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 14 di pulau Sumatera dan ke 58 dari semua kota yang mengalami inflasi. Sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 22 di pulau Sumatera dan ke 74 dari semua kota yang mengalami inflasi.

No. 34/07/13/Th. XVII, 1 Juli 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

JUNI 2014 INFLASI SUMATERA BARAT SEBESAR 0,28 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2 0 1 4 secara umum menunjukan

adanya peningkatan. Di Sumatera Barat pada bulan Juni 2 0 1 4 terjadi inflasi sebesar 0 ,2 8 persen,

terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 1 1 3 ,1 1 pada bulan Mei menjadi 1 1 3 ,4 3

pada bulan Juni 2 0 1 4 . Laju inflasi tahun kalender Provinsi Sumatera Barat sampai Juni 2 0 1 4 adalah

sebesar 1 ,2 0 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2 0 1 4 terhadap Juni 2 0 1 3 ) adalah

sebesar 6 ,1 6 persen.

Inflasi di Sumatera Barat terjadi karena adanya peningkatan harga pada 6 (enam) kelompok

pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0 ,0 6 persen, kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 0 ,2 6 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

(2)

sebesar 0 ,0 7 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0 ,0 2 persen, sedangkan

kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0 ,0 2 persen. Tabel 1

Inflasi Provinsi Sumatera Barat Juni 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 116.44 119,25 119,22 -0,02 2,38 12,59

Di Kota Padang pada bulan Juni 2 0 1 4 terjadi inflasi sebesar 0 ,3 1 persen atau terjadi

peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 1 1 3 ,5 4 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 1 3 ,8 9

pada bulan Juni 2 0 1 4 . Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2 0 1 4 sebesar 1 ,1 2 persen dan

laju inflasi year on year (Juni 2 0 1 4 terhadap Juni 2 0 1 3 ) sebesar 6 ,2 6 persen.

Bila dilihat menurut kelompok pengeluaran di Kota Padang terjadi infasi pada kelompok

bahan makanan sebesar 0 ,1 5 persen kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

sebesar 0 ,2 8 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1 ,0 0 persen;

kelompok sandang sebesar 0 ,2 8 persen; kelompok kesehatan sebesar 0 ,0 8 persen; kelompok

pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0 ,0 2 persen, kecuali untuk kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0 ,0 2 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Padang Juni 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 117.09 120,05 120,02 -0,02 2,50 12,91

(3)

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada bulan Juni 2 0 1 4 terjadi inflasi sebesar 0 ,0 9 persen, atau

terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 1 1 0 ,0 7 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi

1 1 0 ,1 7 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2 0 1 4 sebesar 1 ,8 0

persen dan inflasi year on year (Juni 2 0 1 4 terhadap Juni 2 0 1 3 ) sebesar 5 ,4 4 persen.

Di Kota Bukittinggi terjadi inflasi pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran antara lain kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0 ,0 8 persen, kelompok perumahan, air, listrik,

gas dan bahan bakar sebesar 1 ,0 5 persen; kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0 ,0 7 persen,

sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0 ,6 1 persen, sementara kelompok

kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kelompok transpor, komunikasi dan

jasa keuangan tidak mengalami perubahan.

Tabel 3

Inflasi Kota Bukittinggi Juni 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 111.84 113,56 113,56 0,00 1,54 10,36

*) Persentase perubahan IHK Juni 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Juni 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013

***) Persentase perubahan IHK Juni 2014 terhadap IHK bulan Juni 2013

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni 2 0 1 4 di kota Padang

antara lain: tukang bukan mandor, tomat sayur, ikan tonggol/ ambu -ambu, mobil, daging ayam ras,

telur ayam ras, rokok kretek filter, minyak goreng, ikan anak sala, bayam dan beberapa komoditi

lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: cabe merah, bahan

bakar rumah tangga, bawang merah, angkutan udara, ikan tuna, cabe hijau, salak, cumi-cumi, jengkol,

kentang, dan beberapa komoditi lainnya.

Pada bulan Juni 2 0 1 4 , 6 (enam) kelompok yang memberikan andil/ sumbangan inflasi di

Kota Padang adalah kelompok bahan makanan sebesar 0 ,0 4 persen kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 0 ,0 5 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

bahan bakar sebesar 0 ,2 0 persen; kelompok kesehatan, kelompok sandang, dan kelompok

(4)

persen. Sedangkan kelompok transport dan komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan

deflasi dengan angka mendekati 0 ,0 0 persen.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi antara

lain: bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, susu untuk balita, sewa rumah, jengkol, petai, kue

kering berminyak, kontrak rumah, tomat sayur, tomat buah, dan beberapa komoditi lainnya,

sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah cabe merah, bawang merah, belut,

dencis, cabe hijau, gula pasir, kacang panjang, salak, terong panjang, buncis, dan beberapa komoditi

lainnya.

Di kota Bukittinggi pada bulan Juni 2 0 1 4 dari tujuh kelompok pengeluaran 3 (tiga)

kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan inflasi adalah: kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau sebesar 0 , 0 2 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

bahan bakar sebesar 0 ,2 2 persen, dan kelompok sandang sebesar 0 ,0 1 persen, sedangkan kelompok

bahan makanan memberikan sumbangan/ andil deflasi sebesar 0 ,1 5 persen, sementara kelompok

kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga dan kelompok transport dan komunikasi

dan jasa keuangan tidak memberikan andil inflasi/ deflasi. Tabel 4

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Juni 2014 (persen)

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

Kota Padang Kota Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum 0,31 0,09

1. Bahan Makanan 0,04 -0,15 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 0,05 0,02 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 0,20 0,22

4. Sandang 0,02 0,01

5. Kesehatan 0,00 0,00 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0,00 0,00 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,00 0,00

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran

Bulan Juni 2014 (2012=100)

-0,80 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20

Umu m Makan an Jadi San dang Pend idikan

(5)

URAIAN MENURUT

KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2 0 1 4 di Kota Padang mengalami inflasi

sebesar 0 ,1 5 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 1 1 6 ,9 6 pada bulan Mei 2 0 1 4

menjadi 1 1 7 ,1 4 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 1 1 (sebelas) subkelompok yang ada dalam

kelompok ini, 1 0 (sepuluh) subkelompok mengalami inflasi, 1 (satu) subkelompok mengalami

deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 3 ,1 9 persen, dan

subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 2 ,8 8 persen, dan inflasi terendah terjadi

pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya serta subkelompok ikan diawetkan

sebesar 0 ,0 4 persen. Sebagaimana bulan sebelumnya deflasi masih terjadi pada subkelompok

bumbu-bumbuan sebesar 7 ,7 9 persen.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 4 persen, dengan

komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tomat sayur 0 ,0 7 persen, ikan

tongkol 0 ,0 6 persen, daging ayam ras dan telur ayam ras sebesar 0 ,0 5 persen, minyak goreng

0 ,0 2 persen, anak sala, bayam, petai, selar/ tude sebesar 0 , 0 1 persen , dan beberapa komoditi

lainnya. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabe

merah 0 ,1 7 persen, bawang merah 0 ,0 9 persen, ikan tuna dan cabe hijau sebesar 0 ,0 1 persen,

dan beberapa komoditi lainnya.

Di Kota Bukittinggi kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0 ,6 1 persen,

atau terjadi perubahan indeks dari 1 1 8 ,2 6 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 1 7 ,5 4 pada bulan

Juni 2 0 1 4 . Dari 1 1 (sebelas) subkelompok yang ada terjadi deflasi pada 2 (dua) subkelompok,

6 (enam) subkelompok mengalami inflasi, dan 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami

perubahan. Deflasi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 1 1 ,1 1 persen dan

subkelompok ikan segar sebesar 3 ,0 8 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok

sayur-sayuran sebesar 3 ,7 5 persen serta telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 3 ,1 1 persen,

sedangkan subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya subkelompok ikan diawetkan,

dan subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan.

Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0 ,1 5 persen dengan

komoditas penyumbang deflasi adalah cabai merah 0 ,1 9 persen, bawang merah 0 ,0 9 persen,

belut 0 ,0 5 persen, ikan dencis 0 ,0 4 persen, cabe hijau 0 ,0 2 persen dan beberapa komoditi

lainnya. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah daging ayam ras dan

susu untuk balita sebesar 0 ,0 5 persen, jengkol 0 ,0 4 persen, petai 0 ,0 3 persen, tomat sayur

(6)

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Juni

2 0 1 4 mengalami inflasi sebesar 0 ,2 8 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 1 1 4 ,4 7

bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 1 4 ,7 9 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada

pada kelompok ini 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang

tidak beralkohol sebesar 0 ,5 4 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol

sebesar 0 ,7 2 persen sedangkan subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 5 persen dengan komoditas yang

dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek filter sebesar 0 ,0 2 persen, rokok

putih sebesar 0 ,0 1 persen, kopi manis, rokok kretek dan beberapa komoditi lain dengan angka di

bawah 0 ,0 1 persen.

Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau

juga mengalami inflasi sebesar 0 ,0 8 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 1 0 6 ,8 1 pada

bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 6 ,9 0 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 3 (tiga) subkelompok yang ada

terdapat 1 (satu) subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar

0 ,2 5 persen, sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar

0 ,4 3 persen sementara subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami

perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 2 persen dengan komoditas

penyumbang antara lain kue kering berminyak sebesar 0 ,0 2 persen dan beberapa komoditi

lainnya dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen, sementara gula pasir memberikan sumbangan

deflasi dengan angka mendekati 0 ,0 0 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Juni 2 0 1 4 di Kota

Padang mengalami inflasi sebesar 1 ,0 0 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 1 0 7 ,6 2

pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 8 ,7 0 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok

yang ada pada kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok

biaya tempat tinggal sebesar 2 ,4 4 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar

0 ,2 8 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0 ,2 5 persen, sedangkan

subkelompok bahan bakar penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 1 ,7 8 persen . Kelompok

ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,2 0 persen dengan komoditas penyumbang antara

lain tukang bukan mandor 0 ,2 7 persen, semen sebesar 0 ,0 1 persen, dan komoditi lainnya yang

memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen, sementara bahan bakar

(7)

Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar

mengalami inflasi sebesar 1 ,0 5 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 1 0 6 ,6 9 pada

bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 7 ,8 1 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada

3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0 ,5 0

persen, bahan bakar, penerangan dan air sebesar 3 ,3 3 persen, dan subkelompok

penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0 ,1 8 persen, sedangkan subkelompok perlengkapan

rumah tangga tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar

0 ,2 2 persen dengan komoditas penyumbang antara lain bahan bakar rumah tangga sebesar 0 ,1 5

persen, sewa rumah sebesar 0 ,0 4 persen, kontrak rumah sebesar 0 ,0 2 persen, semen dan

beberapa komoditi lainnya dengan angka dibawah 0 ,0 1 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Juni 2 0 1 4 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0 ,2 8

persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 1 0 7 ,7 8 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 8 ,0 8

pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada seluruhnya mengalami inflasi

antara lain: subkelompok sandang laki-laki sebesar 0 ,1 5 persen, sandang wanita sebesar 0 ,2 1

persen, sandang anak-anak sebesar 0 ,3 7 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang

lainnya sebesar 0 ,3 9 persen. Kelompok sandang ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 2

persen dengan komoditas penyumbang emas perhiasan, seragam sekolah anak, ongkos jahit dan

beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0 ,0 1 persen.

Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok sandang juga mengalami inflasi sebesar 0 ,0 7

persen atau mengalami peningkatan indeks dari 1 0 2 ,6 8 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 2 ,7 5

pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada hanya subkelompok barang

pribadi dan sandang lainnya yang mengalami inflasi sebesar 0 ,3 0 persen, sementara subkelompok

lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka

dibawah 0 ,0 1 persen dengan komoditi penyumbang adalah emas perhiasan.

5.

K e s e h a t a n

Pada bulan Juni 2 0 1 4 kelompok kesehatan di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0 ,0 8

persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 1 0 7 ,4 5 pada bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 0 7 ,5 4

pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini 2 (dua)

subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0 ,0 2 persen, dan

perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0 ,1 9 persen, sedangkan subkelompok jasa kesehatan

dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan

sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0 ,0 0 persen dengan komoditas penyumbang

(8)

di bawah 0 ,0 1 persen. Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok kesehatan ini tidak mengalami

perubahan.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan Juni 2 0 1 4 di Padang mengalami

inflasi sebesar 0 ,0 2 persen atau mengalami peningkatan indek dari 1 0 9 ,4 6 pada bulan Mei

2 0 1 4 menjadi 1 0 9 ,4 8 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 5 (lima) subkelompok 2 (dua) subkelompok

mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan sebesar 0 ,0 8 persen,

dan subkelompok rekreasi sebesar 0 ,0 6 persen, sedangkan 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak

mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati

0 ,0 0 persen dengan komoditas penyumbang akademi/ universitas dan majalah berkala/ dewasa.

Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami

perubahan.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok tranpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2 0 1 4 di Kota Padang

mengalami deflasi sebesar 0 ,0 2 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 1 2 0 ,0 5 pada

bulan Mei 2 0 1 4 menjadi 1 2 0 ,0 2 pada bulan Juni 2 0 1 4 . Dari 4 (empat) subkelompok yang ada

hanya subkelompok traspor yang mengalami deflasi sebesar 0 ,0 3 persen, sedangkan

subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi

dengan angka mendekati 0 ,0 0 persen dengan komoditas penyumbang antara lain angkutan

udara sebesar 0 ,0 6 persen, dan mobil memberikan sumbangan inflasi sebesar 0 ,0 5 persen.

Sedangkan di Kota Bukittinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak

(9)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juni 2 0 1 4 Sumatera Barat sebesar 1 ,2 0 persen.

Sedangkan laju inflasi kota Padang sampai bulan Juni 2 0 1 4 sebesar 1 ,1 2 persen, dan kota

Bukittinggi sebesar 1 ,8 0 persen. Laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Juni

2 0 1 4 terhadap bulan Juni 2 0 1 3 Sumatera Barat tercatat sebesar 6 ,1 6 persen, kota Padang

sebesar 6 ,2 6 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 5 ,4 4 persen. Perbandingan laju inflasi dan

inflasi year on year bulan Juni 2 0 1 4 dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 5

Inflasi Bulanan , Tahun Kalender, dan Year on Year, Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Juni 2014

Inflasi Sumatera

Barat

Kota Padang

Kota Bukittinggi

1. Juni 0,28 0,31 0,09

2. Juni (Tahun Kalender) 1,20 1,12 1,63

3. Juni (tahun n) terhadap Mei (tahun

n-1) (year on year) 6,16 6,26 5,44 Gambar 2

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari- Juni 2014 Sumatera Barat, Kota Padang dan Kota Bukittinggi (2012=100)

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Juni 2014-Juni 2013) Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi (2012=100) 0

0.5 1 1.5 2 2.5

Jan Jan-Feb Jan-Mar Jan-Apr Jan-Mei Jan-Juni

Sumatera Barat Padang Bukittinggi

0 2 4 6 8 10 12

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun

(10)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Juni 2 0 1 4 , dari 8 2 kota IHK terdapat 7 6 kota mengalami inflasi dan 6 kota

mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1 ,2 9 persen sedangkan inflasi

terendah terjadi di Kota Tual sebesar 0 ,0 6 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Maumere

sebesar 0 ,7 2 persen dan terendah di Kota Pematang Siantar 0 ,0 9 persen. Kota Padang

menduduki urutan ke 5 8 dari seluruh kota yang mengalami inflasi sedangkan kota Bukittinggi

menduduki posisi ke 7 4 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 2 3 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Juni 2 0 1 4 , 2 2 kota IHK mengalami

inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0 ,8 3

persen dan terendah di Kota Bukittinggi 0 ,0 9 persen. Satu-satunya kota yang mengalami deflasi

adalah Kota Pematang Siantar dengan angka sebesar 0 ,0 9 persen. Kota Padang menduduki posisi

ke 1 4 dan Kota Bukititnggi menduduki posisi ke 2 2 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di

Sumatera.

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 2 6 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Juni 2 0 1 4 , seluruh kota IHK

mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 1 ,0 7 persen dan terendah

terjadi di Kota Jember sebesar 0 ,1 2 persen.

Dan dari 3 3 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 2 8 kota mengalami inflasi dan 5 kota

mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1 ,2 9 persen dan terendah di

Kota Tual sebesar 0 ,0 6 persen, sementara kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota

(11)

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Juni 2014 (2012=100)

KOTA

Juni 2014

IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2014 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Meulaboh 112,75 0,20 1,19 5,76

2 Banda Aceh 108,61 0,40 1,98 5,33

3 Lhokseumawe 108,61 0,17 2,07 5,26

4 Sibolga 111,90 0,20 1,55 4,75

5 Pematang Siantar 115,04 -0,09 1,81 8,14

6 Medan 112,96 0,60 1,31 6,03

7 Padangsidempuan 111,00 0,55 0,79 5,79

8 Padang 113,89 0,31 1,12 6,26

9 Bukittinggi 110,17 0,09 1,80 5,44

10 Tembilahan 117,61 0,81 4,34 10,64

11 Pekanbaru 111,89 0,54 1,57 6,17

12 Dumai 112,62 0,66 2,20 6,78

13 Bungo 110,63 0,80 1,27 4,58

14 Jambi 112,09 0,14 1,52 6,47

15 Palembang 109,00 0,54 1,00 4,47

16 Lubuklinggau 107,66 0,47 1,07 3,19

17 Bengkulu 113,00 0,38 0,57 5,79

18 Bandar Lampung 110,79 0,78 1,39 5,47

19 Metro 121,29 0,45 1,80 11,51

20 Tanjung Pandan 116,28 0,83 3,74 9,77

21 Pangkal Pinang 111,10 0,24 0,34 4,14

22 Batam 109,61 0,27 0,80 5,86

(12)

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Juni 2014 (2012=100)

KOTA

Juni 2014

IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2014 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DKI Jakarta 112,07 0,41 2,25 7,09

2 Bogor 112,59 0,46 1,51 5,84

3 Sukabumi 113,19 0,48 2,80 8,06

4 Bandung 110,91 0,20 2,05 5,55

5 Cirebon 111,66 0,33 2,09 6,35

6 Bekasi 110,67 0,47 1,43 5,68

7 Depok 112,31 0,43 1,47 6,94

8 Tasikmalaya 111,07 0,43 2,63 6,63

9 Cilacap 114,85 1,07 2,54 9,65

10 Purwokerto 111,90 0,48 2,11 6,42

11 Kudus 117,48 0,52 2,75 9,54

12 Surakarta 110,78 0,51 2,40 6,63

13 Semarang 112,15 0,85 2,51 7,13

14 Tegal 108,95 0,60 1,99 5,68

15 Yogyakarta 111,62 0,43 1,82 6,35

16 Jember 111,35 0,12 1,88 6,53

17 Banyuwangi 112,59 0,37 1,99 7,17

18 Sumenep 110,55 0,70 1,82 6,00

19 Kediri 112,51 0,52 1,66 6,54

20 Malang 112,46 0,31 2,06 6,91

21 Probolinggo 112,94 0,47 1,59 7,04

22 Madiun 110,95 0,43 1,99 6,42

23 Surabaya 111,76 0,37 2,36 6,57

24 Tangerang 116,34 0,25 2,56 9,08

25 Cilegon 112,97 0,75 2,70 6,38

26 Serang 114,20 0,66 3,25 7,69

(13)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Juni 2014 (2014=100)

KOTA

Juni 2014

IHK Inflasi/Deflasi

(%)

Laju Inflasi Tahun Kalender

2014 **)

Inflasi Tahun keTahun

***)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Singaraja 116,35 -0,61 2,30 9,56

2 Denpasar 110,15 -0,20 2,20 5,77

3 Mataram 111,03 0,45 1,30 6,20

4 Bima 115,10 0,31 2,75 8,94

5 Maumere 110,93 -0,72 1,91 6,70

6 Kupang 113,63 0,81 2,52 8,31

7 Pontianak 115,88 0,90 3,71 9,20

8 Singkawang 110,69 1,03 3,16 6,86

9 Sampit 112,03 1,03 3,11 6,15

10 Palangka Raya 112,40 0,91 3,18 6,78

11 Tanjung 111,79 0,98 4,02 7,02

12 Banjarmasin 110,84 0,79 2,42 6,81

13 Balikpapan 113,64 0,49 2,66 7,31

14 Samarinda 114,42 0,24 1,62 7,78

15 Tarakan 116,58 0,54 3,03 8,29

16 Manado 110,28 0,67 1,97 6,26

17 Palu 113,64 0,94 2,90 10,37

18 Bulukumba 118,31 0,49 3,09 14,10

19 Watampone 111,58 0,69 2,90 8,14

20 Makassar 109,26 0,25 1,77 5,38

21 Pare-Pare 109,33 0,39 1,59 5,57

22 Palopo 110,28 0,41 3,09 7,36

23 Kendari 108,71 0,94 0,51 4,21

24 Bau-Bau 112,72 0,49 2,99 6,58

25 Gorontalo 109,32 0,45 0,67 5,82

26 Mamuju 110,28 0,66 1,82 6,65

27 Ambon 111,85 0,18 3,84 9,14

28 Tual 113,36 0,06 0,83 5,68

29 Ternate 114,28 1,29 2,17 9,75

30 Manokwari 107,39 0,36 0,83 3,80

31 Sorong 109,88 -0,26 1,16 5,76

32 Merauke 113,74 0,09 3,10 8,89

33 Jayapura 112,27 -0,44 0,85 6,87

(14)

Tabel 9

IHK dan Perubahan IHK Kota Padang MenurutKelompok/ Sub Kelompok Juni 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 111,20 0,04 0,54 11,20 Daging dan Hasil-hasilnya 111,32 2,05 3,92 3,76 Ikan Segar 114,35 1,80 5,99 7,65 Ikan Diawetkan 116,68 0,04 4,58 9,96 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 120,33 2,88 7,38 13,47 Sayur-sayuran 136,33 3,19 11,24 18,54 Minuman yang Tidak Beralkohol 106,43 0,54 1,37 3,73 Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,88 0,72 3,39 7,63

III

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 108,70 1,00 2,97 5,18

BiayaTempatTinggal 109,11 2,44 3,53 5,04 BahanBakar, Penerangan dan Air 109,63 -1,78 2,26 6,19 Perlengkapan Rumahtangga 105,58 0,28 2,28 5,64 Penyelenggaraan Rumahtangga 106,35 0,25 1,96 2,64

IV SANDANG 108,08 0,28 0,46 7,38

Sandang Laki-laki 110,87 0,15 1,64 8,23 Sandang Wanita 104,16 0,21 1,99 2,48 Sandang Anak-anak 102,90 0,37 0,44 1,41 Barang Pribadi dan Sandang Lain 112,59 0,39 -1,81 15,41

V KESEHATAN 107,54 0,08 2,04 4,38

Jasa Kesehatan 102,90 0,00 1,95 1,95 Obat-obatan 110,30 0,02 1,21 4,74 Jasa Perawatan Jasmani 112,28 0,00 2,69 10,62 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 109,68 0,19 2,24 5,09

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 109,48 0,02 1,08 2,26

Pendidikan 112,10 0,00 0,82 1,87 Kursus-kursus / Pelatihan 108,90 0,00 2,23 2,23 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103,09 0,08 0,08 0,16 Rekreasi 105,59 0,06 2,67 5,62 Olahraga 109,53 0,00 0,25 9,07

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120,02 -0,02 2,50 12,91

Transpor 128,89 -0,03 3,24 17,92 Komunikasi Dan Pengiriman 99,54 0,00 0,56 0,56 Sarana dan PenunjangTranspor 103,09 0,00 0,27 1,33 Jasa Keuangan 100,96 0,00 0,00 0,00

(15)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Juni 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 121,44 0,00 8,76 12,27 Daging dan Hasil-hasilnya 121,16 1,70 10,02 14,63 Ikan Segar 112,08 -3,08 7,88 13,40 Ikan Diawetkan 119,22 0,00 1,85 13,20 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121,82 3,11 4,96 14,48 Sayur-sayuran 133,97 3,75 7,81 15,48 Minuman yang Tidak Beralkohol 99,60 -0,43 -1,19 -0,60 Tembakau dan Minuman Beralkohol 117,71 0,00 2,21 10,99

III

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 107,81 1,05 3,58 4,46

BiayaTempatTinggal 107,28 0,50 4,47 6,93 BahanBakar, Penerangan dan Air 112,67 3,33 3,15 -0,57 Perlengkapan Rumahtangga 100,60 0,00 -0,65 0,36 Penyelenggaraan Rumahtangga 106,92 0,18 2,24 4,52

IV SANDANG 102,75 0,07 0,80 3,99 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 106,13 0,00 0,04 2,40

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 104,79 0,00 1,20 4,01

Pendidikan 102,59 0,00 1,97 1,97 Kursus-kursus / Pelatihan 110,09 0,00 2,73 5,76 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 99,82 0,00 -0,37 -0,20 Rekreasi 113,96 0,00 0,12 13,61 Olahraga 99,90 0,00 -0,10 -0,10

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 113,56 0,00 1,54 10,36

Transpor 119,26 0,00 1,72 14,40 Komunikasi Dan Pengiriman 100,03 0,00 0,00 0,03 Sarana dan PenunjangTranspor 107,42 0,00 4,32 7,33 Jasa Keuangan 102,09 0,00 0,00 0,00

(16)

Tabel 11

IHK dan Perubahan IHK Provinsi Sumatera Barat Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Juni 2014 (2012=100)

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 112,47 0,04 1,56 11,33 Daging dan Hasil-hasilnya 112,54 2,01 4,67 5,10 Ikan Segar 114,07 1,20 6,22 8,36 Ikan Diawetkan 116,99 0,04 4,24 10,36 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 120,51 2,91 7,08 13,59 Sayur-sayuran 136,04 3,26 10,81 18,16 Minuman yang Tidak Beralkohol 105,59 0,42 1,05 3,20 Tembakau dan Minuman Beralkohol 124,87 0,63 3,25 8,04

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 108,59 1,01 3,05 5,09

BiayaTempatTinggal 108,88 2,20 3,65 5,28 BahanBakar, Penerangan dan Air 110,01 -1,15 2,37 5,35 Perlengkapan Rumahtangga 104,96 0,25 1,91 4,99 Penyelenggaraan Rumahtangga 106,42 0,24 1,99 2,88

IV SANDANG 107,42 0,25 0,51 6,96

Sandang Laki-laki 110,87 0,13 2,07 8,53 Sandang Wanita 103,87 0,18 1,75 2,24 Sandang Anak-anak 102,84 0,32 0,23 1,12 Barang Pribadi dan Sandang Lain 110,58 0,38 -1,71 14,21

V KESEHATAN 107,75 0,07 1,84 4,15

Jasa Kesehatan 104,69 0,00 1,84 1,84 Obat-obatan 109,22 0,02 1,08 4,35 Jasa Perawatan Jasmani 112,38 0,00 2,36 10,93 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 109,24 0,17 1,97 4,76

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108,90 0,02 1,09 2,48

Pendidikan 110,92 0,00 0,96 1,88 Kursus-kursus / Pelatihan 109,05 0,00 2,30 2,67 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102,69 0,07 0,02 0,11 Rekreasi 106,62 0,05 2,36 6,61 Olahraga 108,34 0,00 0,20 7,94

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 119,22 -0,02 2,38 12,59

Transpor 127,70 -0,03 3,05 17,49 Komunikasi Dan Pengiriman 99,60 0,00 0,49 0,49 Sarana dan PenunjangTranspor 103,63 0,00 0,77 2,07 Jasa Keuangan 101,10 0,00 0,00 0,00

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Lingkupnya dibatasi pada pengujian beberapa faktor yang mempengaruhi piutang tak tertagih, yaitu prosedur masuk rawat yang diterapkan oleh rumah sakit, prosedur lepas rawat

Dalam pembuatan Aplikasi Analisis Kelemahan Website Dengang Menggunakan Metode Injeksi Remote File Inclusion dan Local File Incluison ini dapat menscanning website dimana

Kajian ini dilaksanakan untuk tujuan membantu meningkatkan kemahiran murid-murid tingkatan 2 menterjemah lukisan skematik litar elektronik kepada Lukisan bergambar

Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai produk perbankan syariah Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahuinya penerapan dan sistem bagi hasil

Ijtihad Insya‟iy yaitu menetapkan hukum atas berbagai masalah baru yang belum pernah dikenal oleh Ulama-Ulama terdahulu karena memang belum ada pada zaman itu, atau dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan yang mempengaruhi kepemimpinan Kepala Desa dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Bilato, Kecamatan Bilato,

Pagal kitus LR BK straipsnius kvalifikuotų seksualinės prievartos prieš vaikus veikų, įskaitant ir sunkiausias – išžaginimą ir seksualinį 42 Lentelė sudaryta pagal