• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei

berbasis Android

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Sam Petrus Rahangmetan (672012154) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei

berbasis Android

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Sam Petrus Rahangmetan (672012154) Radius Tanone, S.Kom., M.Cs

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1. Pendahuluan

Berkembangnya teknologi saat ini sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan mobile device dalam membantu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat sehari – hari. Android merupakan sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan diseluruh dunia dan terus berkembang[1]. Penggunaan teknologi mobile memiliki keuntungan tersendiri dalam pengembangan aplikasi-aplikasi yang mendukung kinerjanya. Teknologi ini telah dikembangkan di berbagai bidang untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya mulai dari pendidikan, bisnis, budaya, hingga pariwisata.

Pariwisata merupakan sektor yang sangat penting sebagai sumber ekonomi negara dan masyarakat. Pengembangan sosial dan budaya dan mempromosikan citra bangsa di luar negeri. Di era otonomi daerah sekarang ini pembangunan sektor pariwisata menjadi lebih penting lagi bagi pengembangan suatu daerah, karena setiap daerah dituntut untuk dapat menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah dan meningkatkan ekonomi lokal[2].

Kepulauan Kei merupakan bagian dari Provinsi Maluku yang terletak di tenggara pulau Ambon dan terdiri dari dua daerah otonom yaitu Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Dewasa ini pariwisata di Kepulauan Kei mulai berkembangan, dari wisata alam, wisata bahari,

wisata budaya, dan wisata – wisata lainnya. Pada tahun 2016, Kepulauan Kei mendaptkan

penghargaan “Surga Wisata Tersembunyi Terpopuler” melalui Anugerah Pesona Indonesia (API). API merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia[3].

Melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2016 terdapat 35 tempat wisata yang ada di Kepulauan Kei, akan tetapi hanya sebagian kecil tempat wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan [4]. Menurut data tersebut, hanya terdapat lima tempat wisata yang sering dikunjungi yaitu Pantai Ngurbloat, Pantai Ngursarnadan, Pulau Ohoieuw, Ngurtavur, dan Goa Hawang padahal tempat wisata yang lainnya tidak kalah bagus dan memiliki keindahan tersendiri dibandingkan dengan lima tempat wisata tersebut. Sebagai contoh, air terjun Hoko merupakan air terjun yang sangat jernih dan langsung mengarah ke pantai, atau desa adat Tanimbar Kei yang masyarakatnya hidup rukun secara berdampingan hingga sekarang. Sangat disayangkan karekan kurangnya penyebaran informasi atau promosi yang kurang efektif tentang lokasi wisata secara lengkap kepada wisatawan sehingga wisatawan hanya berkunjung ke tempat-tempat wisata yang populer.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan mengimplementasikan pemetaan lokasi wisata Kepulauan Kei berbasis Android. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk membuat aplikasi pemetaan lokasi wisata di Kepulauan Kei berbasis Android. Penelitian ini memanfaatkan perkembangan teknologi mobile

dengan sistem operasi Android sebagai media penyebaran informasi pariwisata di Kepulauan Kei yang dikembangkan menggunakan Android native, sehingga aplikasi yang dihasilkan bersifat

native atau asli. Keuntungan dari Android native ialah mendukung fitur perangkat mobile yang digunakan seperti GPS (Global Positioning System) sebagai sistem navigasi dan Google Maps API

(9)

2. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang berjudul Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hotel Kota Palembang berbasis Android ini menjelaskan mengenai pemanfaatan teknologi dalam menjawab permasalahan pencarian hotel di Kota Palembang. Pada penelitian ini menjelaskan tentang langkah – langkah yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi pencarian hotel di Kota Palembang dengan dengan memanfaatkan teknologi Android. Pengembangan aplikasi ini, menggunakan PhoneGap, Google Maps API, Web Service, PHP dan XAMPP dimodelkan dengan diagram-diagram UML (Unified Modelling Language). Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, studi pustaka, dan wawancara. Adapun keluaran yang dihasikan dari pembuatan sistem ini adalah Aplikasi Pencarian Hotel di Kota Palembang berbasis Android. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Aplikasi ini mampu membantu wisatawan menemukan hotel sesuai kebutuhannya. Aplikasi hotel juga dapat menjadi sarana bagi pencari hotel dalam memperoleh informasi hotel dengan mudah melalui peta Online [5].

Pada Penelitian yang berjudul Aplikasi Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Polsek berbasis Android di wilayah Provinsi Bangka Belitung yang dibuat dengan menggunakan pemrograman java Android / native application dapat mengakses informasi lokasi polsek yang ada di Bangka Belitung, selain itu penerapan teknologi GPS dalam aplikasi ini membuat pengguna dapat mengetahui lokasi keberadaannya. Keuntungan dalam menggunakan aplikasi ini adalah dapat menyajikan informasi secara cepat dan akurat, menghemat waktu untuk pencarian lokasi, dan mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang[6].

Dari kedua penelitian di atas dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi mobile dalam hal ini sistem operasi Android sangat membantu masyarakat, terutama menyediakan informasi terkait lokasi yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti hotel, sebagai tempat menginap, ataupun polsek, sebagai tempat pengaduan masyarakat. Selain itu pengembangan Android sangat dimudahkan dengan adanya fitur – fitur pendukung seperti GPS dengan bantuan Google Maps API. Sehingga pada penelitian ini digunakan sistem operasi Android sebagai media untuk menyediakan informasi digital kepada masyarakat.

Android adalah sistem operasi untuk telepon selular yang berbasis Linux, yang bersifat open source. Android merupakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri dan untuk digunakan oleh berbagai macam mobile device. Hal ini memungkinkan para pengembang menulis kode terkelola (managed code) dalam bahasa pemograman Java, mengontrol device via library Java yang dikembangkan oleh Google. Selain itu Android juga menawarkan beragam SDK yang berupa Tools dan API sehingga memungkinkan para pengembang aplikasi untuk membuat aplikasi dan mendistirbusikannya dengan mudah melalui pusat aplikasi Android (Google Play Store). Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc, dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler[7].

Android native merupakan pembuatan aplikasi yang secara khusus terfokus pada salah satu sistem operasi, seperti Objective-C atau Swift untuk iOS atau java untuk Android. Android native

(10)

pemrograman untuk satu platform, dengan kata lain dapat memfokuskan pada satu bahasa pemrograman tertentu[8].

Google Maps merupakan bentuk layanan peta online dari Google yang menawarkan teknologi pemetaan berupa gambar dari satelit untuk seluruh dunia menggunakan layanan berbasis peta. Aplikasi mobile Google Maps merupakan salah satu aplikasi populer, dengan lebih dari 54% dari pemilik smartphone yang menggunakannya. Selain itu Google Maps juga mempunyai

platformopen source yang mempermudah penggunaannya dalam aplikasi – aplikasi, namun harus memenuhi syarat yang telah diterapkan. Google Maps memberikan kebebasan kepada pengembang untuk mengembangkan teknologi pemetaan yang berbasis Google Maps, sehingga dapat memperkaya fitur yang sebelumnya ada pada Google Maps. Dalam hal ini pengembangan

platform Google Maps menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang dinamakan dengan Maps API Java Script Programming yang khusus digunakan dalam pemetaan menggunakan Google Maps[9].

3. Metode Penelitian

Incremental Model digunakan sebagai pengembangan sistem. Model ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama meliputi Requirement, Specification dan , Architecture Design, sedangkan pada tahap kedua meliputi Analys, Design, Code, dan Test.

Requirement, pada bagian ini dilakukan penentuan lokasi wisata yang tersebar di Kepulauan Kei dan nantinya digunakan sebagai data dan kemudian merupakan langkah awal dalam membangun sistem aplikasi ini. Specification, pada bagian ini dilakukan proses spesifikasi tempat dan jenis wisata dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya. Architecture Design, yaitu melakukan perancangan aplikasi dengan menggunakan UML. Analys, pada bagian ini dilakukan analisis data yang telah dikumpulkan. Design, merupakan proses pembuatan kerangka antarmuka sistem aplikasi. Berikutnya Code, setelah melakukan proses desain antarmuka aplikasi selanjutnya dilakukan pengkodean atau implementasi desain kedalam program. Tahap yang terakhir yaitu Test, merupakan tahap pengujian atau evaluasi sistem dan aplikasi, dapat seperti pada Gambar 1.

(11)

Sistem ini dirancang menggunakan UML (Unified Modelling Language), ke dalam tiga diagram, yaitu: use case diagram, diagram activity dan class diagram. Use case diagram berguna untuk mendiskripsikan tindakan sistem dari sudut pandang pengguna dan untuk menjelaskan fungsi dan proses utamanya, serta pada aplikasi ini aktor yang menggunakannya adalah pengguna. Pada use case diagram yang terdapat pada Gambar 2, dapat dijelaskan bahwapenggunaakan langsung masuk pada halaman utama ketika aplikasi mulai di jalankan. Pada halaman ini pengguna dapat memilih lokasi tujuan wisata berdasarkan jenis wisata atau dengan cara memilih titik awal (posisi awal) dan titik akhir (posisi akhir). Menu Bantuan berguna untuk mendeskripsikan penggunaan aplikasi, Menu Dokumentasi, mendeskripsikan hasil dokumentasi pada destinasi wisata, dan menu tentang menjelaskan tentang aplikasi.

Gambar 2. Use Case Diagram

Saat pengguna menjalankan aplikasi, secara bersamaan aplikasi menampilkan menu utama. Menu utama langsung masuk ke Menu Peta Lokasi Wisata. Pada menu ini terdapat Menu Navigasi yaitu destinasi wisata secara keseluruhan ataupun dapat dipilih sesuai jenis destinasi wisata yang tersedia dan juga terdapat proses pencarian rute lokasi. Untuk menampilkan rute destinasi wisata, penggunadapat memilih Posisi Awal sebagai Star Position dan Tujuan sebagai

End Position. Selain itu pengguna juga dapat memilih Menu Bantuan, Dokumentasi dan Tentang, dimana menu – menu tersebut mendeskripsikan kebutuhan informasi tambahan kepada pengguna

dalam menjalankan aplikasi ini.

(12)

Gambar 3. Activity Diagram

Berikutnya, Class Diagram menggambarkan struktur objek, deskripsi objek, class package, serta relasi antara yang satu dengan yang lain. Class diagram digambarkan kedalam beberapa kelas serta paket yang ada dalam sistem. Class diagram aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.

(13)

Pada Class diagram Gambar 4, Class MainActivity adalah class utama yang akan dijalankan aplikasi, pada class ini akan menampilkan Peta Lokasi Wisata serta menu pilihan lainnya. TourLocationFragment, DocumentationFragment, HelpFragment dan AboutFragment

berfungsi sebagai menu pada aplikasi yang menampilkan deskripsi sesuai judul menu tersebut. Selain itu DownloadTask bertugas untuk mengeksekusi polyline dan menampilkan rute lokasi wisata. Sedangkan PickTourActivity berfungsi menyimpan Start Position yang merupakan titik awal dan End Position sebagai titik akhir rute, dan untuk menampilkan rute sistem akan terhubung dengan database pada classDataSource dan melakukan proses menampilkan rute.

Gambar 5. Alur Pengelolaan Tempat Wisata Kepulauan Kei oleh Pemerintah Daerah [4]

Gambar 5 merupakan proses pengelolaan destinasi wisata oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata masih menggunakan pihak ketiga sebagai pelaksana lapangan yang secara langsung mengolah dan menyediakan sarana pendukung seperti transportasi kepada wisatawan saat berkunjung ke Kepulauan Kei. Pihak ketiga dalam hal ini merupakan Serikat Usaha Restoran dan Perhotelan (swasta) dan Biro Perjalanan Wisata (swasta). Untuk itu wisatawan yang ingin mengujungi destinasi wisata di Kepulauan Kei, biasanya menggunakan Jasa pihak ketiga dan sebagai penanggung jawab aktivitas wisatanya yaitu Dinas Pariwata.

Sistem pada aplikasi ini dibuat dengan mengacuh pada alur yang baru (Gambar 6a) dan dibuat arsitektur sistem (Gambar 6b). Dapat didefenisikan bahwa hanya dengan memanfaatkan aplikasi yang ada wisatawan dapat melakukan perjalanan wisata. Wisatawan bisa memilih tempat wisata dan melakukan perjalanan wisata dengan mudah sesuai jenis wisatanya dan secara langsung tanpa harus melalui pihak ketiga sebagai penyedia jasa perjalanan serta dapat memberikan efektivitas perjalanan wisata sesuai waktu yang diharapkan.

(14)

4. Hasil dan Pembahasan

Kepulauan Kei terdapat memiliki 47 tempat wisata yang terbagi kedalam empat jenis wisata yaitu Wisata Pantai/Mangrove, Wisata Pemandian/Air Terjun, Wisata Religi dan Wisata Sejarah/Budaya. Hasil penelitian berupa aplikasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android. Aplikasi ini memiliki empat Halaman antar muka, yaitu Peta Lokasi Wisata, Dokumentasi, Bantuan, dan Tentang. Pada saat aplikasi dijalankan, aplikasi akan menampilkan logo aplikasi yang dibuat dengan Splash screen Activity sehingga terlihat seperti animasi bergerak dapat dilihat Gambar 7.

Gambar 7. Halaman Peta Lokasi Wisata

Kode Program 1 merupakan kode program yang berisi perintah implementasi antarmuka peta Kepulauan Kei dengan Google Maps API pada aplikasi. Kode program ini bertujuan untuk menghubungkan aplikasi dengan Google Maps API yang ada pada Android sehingga saat dijalankan aplikasi hanya akan menampilkan peta Kepulauan Kei dengan titik zoom out pada

LatLing atau titik koordinat -5.642810,132.827438.

Kode Program 1 Implementasi Peta Kepulauan Kei

1. public void onMapReady(GoogleMap map)

2. {

3. this.googleMap = map;

4. googleMap.animateCamera(CameraUpdateFactory.newLatLngZoom(new LatLng(-5.642810,

5. 132.827438), 9.f));

6. googleMap.setMapType(MAP_TYPES[curMapTypeIndex]);

7. .

8. if (ActivityCompat.checkSelfPermission(getActivity(),

9. Manifest.permission.ACCESS_FINE_LOCATION) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED &&

10. ActivityCompat.checkSelfPermission(getActivity(),

11. Manifest.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION) != PackageManager.PERMISSION_GRANTED)

12. {

13. ActivityCompat.requestPermissions(getActivity(), new

14. String[]{Manifest.permission.ACCESS_FINE_LOCATION,

15. Manifest.permission.ACCESS_COARSE_LOCATION}, PERMISSION_REQUEST);

(15)

Kode Program 2 Pengelompokan Jenis Wisata

Kode Program 2 merupakan kode program yang berisi perintah untuk membuat jenis wisata Kepulauan Kei dan dibedakan dengan menggunakan warna pin pada aplikasi. Selanjutnya aplikasi menampilkan Halaman Peta Lokasi Wisata pada botton All Tours. All Tour merupakan

botton Navigation yang memuat semua jenis wisata di Kepulauan Kei yang sudah dipetakan menggunakan Google Maps API yang dapat dilihat pada Gambar 8. Terdapat icon berupa pin

berwarna yang merupakan pengelompakan jenis wisata yang ada di Kepulauan Kei. Pengguna

dapat memilih jenis wisata yang diinginkan untuk melakukan perjalanan wisata dengan memilih

botton navigation yang ada di samping botton All Tours. Ketika botton Navigation yang dipilih contohnya jenis wisata pantai, maka peta lokasi hanya menampilkan destinasi wisata yang tergolong dalam jenis wisata pantai.

1. DataSource dataSource = new DataSource(getActivity());

2. for (Tour item : dataSource.getAllDataTour())

3. {

4. Log.i(TAG, item.getTourName() + ", " + item.getLatitude() + " - " +

5. item.getLongitude());

6. LatLng latLng = new LatLng(Double.parseDouble(item.getLatitude()),

7. Double.parseDouble(item.getLongitude()));

8. options = new MarkerOptions().position(latLng);

9. if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("pantai"))

10.{

11.options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());

12.options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_CYAN)) 13.beachTours.add(options);

14.}

15.else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("sejarah"))

16.{

17.options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());

18.options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_ORANGE) 19.historyTours.add(options);

20.}

21.else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("religi"))

22.{

23.options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());

24.options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_GREEN)); 25.religionTours.add(options);

26.}

27.else if (item.getGroup().equalsIgnoreCase("pemandian"))

28.{

29.options.title(capitalize(item.getGroup()) + " - " + item.getTourName());

30.options.icon(BitmapDescriptorFactory.defaultMarker(BitmapDescriptorFactory.HUE_RED)); 31.bathTours.add(options);

32.}

33.googleMap.addMarker(options);

34.}

35.markers.put("pantai", beachTours); 36.markers.put("religi", religionTours); 37.markers.put("sejarah", historyTours); 38.markers.put("pemandian", bathTours);

(16)

Gambar 8. Halaman Peta Lokasi Wisata

Kode Program 3 Pemilihan Jenis Tempat Wisata

1. private void displayTourByGroup(int tourGroup) {

2. Iterator iterator = markers.keySet().iterator();

3. switch (tourGroup) {

4. case Tour.ITEM_BEACH:

5. //startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_BEACH);

6. groupName = "pantai";

7. break;

8. case Tour.ITEM_HISTORY:

9. //startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_HISTORY);

10. groupName = "sejarah";

11. break;

12. case Tour.ITEM_RELIGION:

13. //startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_RELIGION);

14. groupName = "religi";

15. break;

16. case Tour.ITEM_BATHS:

17. //startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ITEM_BATHS);

18. groupName = "pemandian";

19. break;

20. default:

21. //startAutoCompleteAdapter.setDisplayGroup(Tour.ALL_ITEMS);

22. break;

23. }

24. //clear all the markers from map

25. googleMap.clear();

26. while (iterator.hasNext()) {

27. String tourTypeName = (String) iterator.next();

28. ArrayList<MarkerOptions> listMarkerType = (ArrayList<MarkerOptions>)

29. markers.get(groupName);

30. for (MarkerOptions mItem : listMarkerType) {

31. Log.i(TAG, "Tour Type : " + tourGroup + ", " + mItem.getTitle());

32. if (tourTypeName.equalsIgnoreCase(groupName)) {

33. Marker marker = googleMap.addMarker(mItem

34. }

35. }

36. }

(17)

Kode Program 3 merupakan kode program yang berisi perintah pemilihan jenis tempat wisata yang telah dikelompokan melalui fungsi botton Navigation. Fungsi botton kemudian dijadikan sebagai pilihan jenis wisata yang telah dikelompokan, sehingga saat memilih salah satu jenis wisata maka yang akan ditampilkan hanya jenis wisata tersebut. Pada aplikasi ini terdapat empat jenis wisata yang ada di Kepulauan Kei yaitu wisata pantai wisata religi, wisata sejarah, dan wisata pemandian. Hasil implementasi dari Kode Program 3 dapat dilihat pada Gambar 9a dan 9b. Dengan adanya pengelompokan tempat wisata sesuai jenis pada aplikasi ini diharapkan pengguna dapat dengan mudah memilih jenis wisata yang ingin dikunjungi.

Gambar 9a. Jenis Wisata Pantai Gambar 9b. Jenis Wisata Pemandian

Start Position dan End Position disediakan apabila pengguna ingin melakukan perjalanan wisata dengan memilih titik awal dan titik akhir perjalanan. Sistem kemudian mengecek lokasi wisata yang dimasukan pada edit text, kemudian sistem menampilkan rute menggunakan polyline, seperti pada Gambar 10.

(18)

Gambar 11 merupakan Menu Dokumentasi, pengguna dapat melihat hasil dokumentasi berupa gambar – gambar terkait dengan tempat wisata ataupun aktivitas wisata. Dokumentasi juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan perjalanan wisata dikarenakan sebagain wisatawan seringkali memilih tempat wisata dengan pemandangan yang indah. Selain itu dokumentasi merupakan media promosi yang efektif kepada wisatawan.

Gambar 11. Menu Dokumentasi

Pengujian sistem ini menggunakan metode black box testing untuk melakukan pengetesan funsional program. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui output yang dihasilkan dari pengolahan sistem benar-benar sesuai dengan output yang diharapkan oleh pengguna sistem aplikasi. Dapat dilihat pada Tabel 1 tentang pengujian aplikasi ini yang diuji oleh admin sebagai pengguna aplikasi.

Tabel 1 HasilBlack Box Testing

Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil yang muncul Hasil

Splash Screen menampilkan Logo Aplikasi Menampilkan logo aplikasi Menampilkan output Sesuai

Memilih menu Dokumentasi Menampilkan hasil dokumentasi berupa

gambar Menampilkan output Sesuai

Memilih menu Bantuan Menampilkan penjelasan bantuan Menampilkan output Sesuai

Memilih menu Tentang Menampilkan penjelasan tentang aplikasi Menampilkan output Sesuai

Memilih Peta Lokasi Wisata Menampilkan semua objek wisata di

Kepulauan Kei Menampilkan output Sesuai

Memilih Jenis Wisata Pantai Menampilkan objek wisata Pantai di

Kepulauan Kei Menampilkan output Sesuai

Memilih Jenis Wisata Sejarah Menampilkan objek wisata Sejarah di

Kepulauan Kei Menampilkan output Sesuai

Memilih Jenis Wisata Religi Menampilkan objek wisata Religi di

Kepulauan Kei Menampilkan output Sesuai

Memilih Jenis Wisata Pemandian Menampilkan objek wisata Pemandian di

Kepulauan Kei Menampilkan output Sesuai

Input data Start Position Memasukan salah satu lokasi wisata Menampilkan output Sesuai

Input data End Position Memasukan salah satu lokasi wisata Menampilkan output Sesuai

Menampilkan rute dari hasil input data Start dan End Position

Menampilkan rute dari lokasi start ke end

(19)

Klik tombol perbesar (+) Memperbesar peta Menampilkan output Sesuai

Klik tombol perkecil (-) Memperkecil peta Menampilkan output Sesuai

Klik tombol lokasi anda Menampilkan lokasi saat ini Menampilkan output Sesuai

Pengujian sistem ini dilakukan dengan membagi kuisioner kepada tiga puluh lima responden mahasiswa UKSW untuk mengetahui pendapat tentang aplikasi ini. Kuisioner memiliki delapan pernyataan dalam skala Likert dengan lima skala yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Dapat dilihat pada Tabel 2 hasil perhitungan dengan menggunakan skala Likert.

Tabel 2 Hasil Perhitungan Skala Likert

NO. PERNYATAAN SS S N TS STS Hasil

Terdapat lima interval kelas dari lima skala yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0% – 19,99% = sangat tidak setuju (buruk), 20% – 39,99% = tidak setuju (kurang baik), 40% – 59,99% = cukup / netral, 60% – 79,99% = setuju (baik), dan 80% – 100% = sangat setuju (sangat baik). Dapat dilihat pada hasil presentasi kuisioner bahwa rata-rata presentasi responden berada pada interval kelas kelima yaitu sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aplikasi ini responden mendapatkan informasi terkait tempat wisata dan tertarik untuk berkunjung atau melakukan perjalanan wisata ke Kepulauan Kei.

5.

Simpulan

Dari penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu Pemanfaatan teknologi sebagai media informasi menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan terkait promosi pariwisata. Melalui aplikasi ini wisatawan dapat menemukan informasi tempat wisata secara lengkap yang ada di Kepulauan Kei, selain itu dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berwisata tidak hanya ke tempat – tempat wisata yang populer.

Berdasarkan rumusan masalah, dengan meggunakan metode Incremental Model dilakukan proses perancangan model aplikasi hingga implementasi pemetaan lokasi wisata Kepulauan Kei Berbasis Android. Untuk proses pengkodean digunakan Android Studio dengan memanfaatkan teknologi Android native sehingga aplikasi yang dihasilkan bersifat native atau asli. Google Maps API dimanfaatkan sebagai media dalam pemetaan lokasi wisata di Kepulauan Kei pada aplikasi ini.

(20)

6.

Daftar Pustaka

[1] Refsnes Data. 2016. Mobile Devices Statistic. http://www.w3schools.com browser/browsers_mobile.aps (diakses tanggal 13 November 2017)

[2] Nandi, 2008. Pariwisata dan sumberdaya Manusia, Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6

[3] Siaran Pers Malam Penghargaan Anugerah Pesona Indonesia 2016, 2016. http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp (diakses tanggal 25 September 2017)

[4] Kabupaten Maluku Tenggara dalam Angka, Tahun 2016, 2016, Badan Pusat Statistik Maluku Tenggara, Langgur.

[5] Intarto, 2016. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hotel Kota Palembang Berbasis Android, STMIK GI MDP, Palembang

[6] Suprana, 2015. Aplikasi Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Polsek berbasis Android di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, STMIK ATMA Luhur Pangkalpinang

[7] Wei, Lee. 2011. Beginning Android 4, Application Development. Indiana:Wiley Publishing, Inc.

[8] Abed, 2016. Hybrid Vs Native Mobile App, Media Labs

[9] Dincer, Uraz, 2013. Google Maps JavaScript API Cookbook. Birmingham, UK : Packt Publishing

Gambar

Gambar 1. Tahapan Pemodelan Pemetaan Lokasi Wisata di Kepulauan Kei [10].
Gambar 2. Use Case Diagram
Gambar 3. Activity Diagram
Gambar 6b. Arsitektur Sistem
+6

Referensi

Dokumen terkait

Artikel berjudul Pengembangan Wilayah Berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Transformasi Perekonomian Wilayah Berbasis Pertambangan Timah) dan

Sistem Informasi Geografis (SIG) dimanfaatkan untuk memproses data informasi geografis yang berfungsi sebagai pendukung keputusan berbasis komputer. SIG dapat

Pemetaan mahasiswa ini digunakan untuk membantu Fakultas Teknologi Informasi untuk melengkapi data mahasiswa, dengan adanya pemetaan asal mahasiswa juga dapat

Artikel berjudul Pengembangan Wilayah Berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Transformasi Perekonomian Wilayah Berbasis Pertambangan Timah) dan

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Di Kota Depok Berbasis Platform Android adalah sebuah aplikasi pemetaan elektronik yang berguna untuk menunjukkan lokasi rumah

Dengan adanya sistem informasi geografis pemetaan wilayah lokasi kontes burung berkicau di kota Malang mempurmudah bagi para kicau mania dari kota Malang maupun luar kota Malang

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Di Kota Depok Berbasis Platform Android adalah sebuah aplikasi pemetaan elektronik yang berguna untuk menunjukkan lokasi rumah

Rancangan yang dibuat digunakan untuk membantu mengembangkan sistem informasi pemetaan wisata berbasis android sehingga wisatawan dapat mudah dan cepat mencari dan