• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Lokasi Kemacetan Lalu Lintas Kota Salatiga Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan Menggunakan Teknologi GoogleMaps

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemetaan Lokasi Kemacetan Lalu Lintas Kota Salatiga Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan Menggunakan Teknologi GoogleMaps"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pemetaan Lokasi Kemacetan Lalu Lintas Kota Salatiga

Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan Menggunakan

Teknologi

GoogleMaps

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Widiatyono Taufikkurrohman 672008246

Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs.

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Pemetaan Lokasi Kemacetan Lalu Lintas Kota Salatiga

Berdasarkan Tingkat Pelayanan Jalan Menggunakan

Teknologi

GoogleMaps

1)Widiatyono Taufikkurrohman,2)Ramos Somya,3)Frederik S. Papilaya Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email:1)widiatyonotaufik@gmail.com,2)ramos.6005@gmail.com, 3)samuel.papilaya@gmail.com

Abstract

Traffic congestion is a situation or circumstance stagnated or even interruption of traffic flow caused by the large number of vehicles exceeding the capacity of the road. Rapid development of information technology along with the need for information and the growth rate of human intelligence. So also in the field of Geographic Information Systems ( GIS ) or Geographic Information System ( GIS ) technology is a tool and is essential to store, manipulate, analyze, and display back the natural conditions with the help of spatial and attribute data. Google Maps is an online mapping service provided by Google. This interactive service, because in the map may be shifted as the user desires, change the zoom level, and change the map view. The design is done by developing a simple prototype is developed first and then from time to time until the application is developed. The resulting application automatically calculates and then displays a map. Keywords :

Congestion, Geographic Information Systems, Google Maps

Abstrak

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Begitu juga dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) yaitu teknologi yang menjadi alat bantu dan sangat esensial untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan keruangan.Google Mapsadalah layananmapping onlineyang disediakan oleh google. Layanan ini interaktif, karena didalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah tingkat zoom, serta mengubah tampilan peta. Perancangan dilakukan dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai aplikasi selesai dikembangkan. Aplikasi yang dihasilkan melakukan kalkulasi secara otomatis dan kemudian menampilkan berupa peta.

Kata kunci: Kemacetan, Sistem Informasi Geografis, Googlemaps.

1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga.

(8)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Begitu juga dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

(GIS) yaitu teknologi yang menjadi alat bantu dan sangat esensial untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan keruangan. Sistem Informasi Geografis mempunyai kemampuan untuk dapat mengubah suatu sistem dari yang semula menggunakan konvensional yaitu sistem yang hanya dapat menampilkan data atribut saja menjadi sebuah sistem yang mempunyai basis grafis atau gambar dengan data keruangan beserta atributnya. Dalam perkembangannya Sistem Informasi Geografis dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan, salah satu contohnya adalah untuk menempuh suatu perjalanan.

Salatiga merupakan kota persinggahan, perdagangan, dan pendidikan yang selalu mengalami peningkatan jumlah penduduk dan kendaraan setiap tahunnya. Akibatnya terjadilah peningkatan pengguna jaringan lalu lintas, sehingga perlu ditunjang dengan pelayanan fasilitas-fasilitas lalu lintas yang memadai, terutama pada persimpangan jalan yang potensial menimbulkan hambatan atau kemacetan bila tidak ditangani secara baik dan benar maka akan menimbulkan suatu persoalan yang berupa kemacetan lalu lintas.

Di jalan Diponegoro termasuk kawasan perkantoran dan pendidikan, sehingga memiliki tingkat lalu lintas yang komplek, kondisi tersebut dapat mengakibatkan antrian kendaraan yang mengakibatkan tundaan dan waktu tempuh kendaraan. Masalah lainnya adalah sering adanya sepeda montor maupun mobil yang parkir dipinggir jalan dan proses naik turun penumpang yang akan mengurangi kapasitas jalan. Jalan Diponegoro memiliki kapasitas jalan 4953.60 Smp/jam, memiliki volume lalu lintas 2203.825000 Smp/jam dan nilai tingkat pelayanan jalan berdasarkan waktu jam 06.00-08.00 nilai tingkat pelayanannya 0.44 jadi ruas jalan tersebut ada dalam tingkat pelayanan “B” dengan ciri-ciri arus stabil, pengemudi memiliki kebebasan untuk beralih jalur (manuver), jam 11.00-13.00 nilai tingkat pelayanannya 0.39 jadi ruas jalan tersebut ada dalam tingkat pelayanan “B” dengan ciri-ciri arus stabil, pengemudi memiliki kebebasan untuk beralih jalur (manuver), dan jam 16.00-18.00 nilai tingkat pelayanannya 0.45 jadi ruas jalan tersebut ada dalam tingkat pelayanan “C” dengan ciri-ciri Arus stabil, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatannya [1].

(9)

mengalami kemacetan. Perancangan aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga dibangun untuk memberikan kemudahan dari sisi admin dan

client. Pada sisi admin diberi kemudahan dalam pengelolaan data kemacetan misal input jalan, input volume jalan, input persimpangan, input volume

persimpangan dan input pasar. Sedangkan pada sisi client diberi kemudahan dalam melihat peta jalan, melihat peta persimpangan, melihat peta pasar.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dilakukan penelitian untuk merancang aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang aplikasi sistem informasi geografis berbasis web untuk pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga yang dapat membantu aparat lalu lintas, khususnya Dinas Perhubungan Kota Salatiga dan semua pengguna jalan untuk mengambil keputusan untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan melihat sistem informasi yang disediakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga, sehingga dapat disusun program rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan kemacetan lalu lintas tersebut. Setelah mengetahui permasalahan sebenarnya bisa menjadi pedoman dan memberi manfaat bagi pengelolaan lalu lintas transportasi darat di kota Salatiga pada umumnya. Manfaat dari penelitian ini adalah kiranya bisa menjadi pedoman bagi Pemerintahan Kota Salatiga dan Dinas Perhubungan Kota Salatiga didalam menata kota menjadi tertib dan berdisiplin dalam berlalu lintas. Disamping itu juga sebagai pertimbangan dalam pemberian ijin guna lahan dan trayek transportasi angkutan darat.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul Pemetaan Jalur Hijau Di Kecamatan Pati Kabupaten Pati Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Pada sistem tersebut sudah menerapkan konsep Sistem Informasi Geografis (SIG). Pengolahan data Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan cara digitasi, editing, pemasukan data, klasifikasi, pengharkatan, tumpang susun peta. Apliksi ini dibuat mengunakan software ArcView GIS 3.3 dan belum menggunakan konsep client server[3].

Pada penelitian yang kedua berjudul Pemetaan Titik Kemacetan Arus Lalu Lintas Jalan Di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Pada penelitian tersebut, memetakan titik kemacetan arus lalu lintas dengan bantuan peralatan yang berupa Roll Meter (meteran), GPS (Global Positioning System), dan

(10)

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait pemetaan, maka akan dilakukan penelitian yang membahas mengenai pembuatan sistem informasi geografis pemetaan kemacetan lalu lintas kota Salatiga. Aplikasi sistem informasi geografis yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman php dan teknologi

googlemapyang berfungsi untuk menampilkan peta kota salatiga.Aplikasi dibagi menjadi 2 (dua) halaman yaitu halaman admin atau dinas perhubungan kota Salatiga dan halaman client atau pengguna jalan, admin maupun client akan mengakses sistem informasi geografis melalui Localhost yang terhubung dengan

server database. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada dinas perhubungan kota Salatiga menentukan lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga, memberikan kemudahan kepada pengguna jalan untuk mengetahui lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas, serta dapat mempermudah admin saat mengelola data kemacetan. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga memberikan informasi tentang lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga.

Penelitian yang dilakukan membahas tentang web application, pemetaan, sistem informasi geografis, googlemaps, volume capacity rasio, kapasitas jalan, persimpangan, kapasitas simpang. Web application adalah aplikasi web (web application) dibangun menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, jumlah script atau objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi web (web application) dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu aplikasiwebstatis danwebdinamis [5].

Pemetaan yaitu tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah awal pemetaan yang dilakukan yaitu pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk peta. Pada dunia nyata terdapat beragam data, berupa data mentah atau data yang belum dianalisa dan diolah menjadi data yang siap pakai atau digunakan. Data ini perlu diinventarisasi, diolah, dan dibuat dalam bentuk peta sebagai perwujudan keadaan permukaan bumi yang diperkecil dalam bentuk bidang datar. Peta yang berisi tentang gambaran permukaan bumi ini harus dapat dibaca oleh para pengguna peta [4].

Sistem Informasi Geografis didefinisikan suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografis dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, dan memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis [4].

Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap banyak layanan pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server side, yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh pengguna [2].

Volume Capacity Rasio merupakan perbandingan antara volume yang melintas (smp) dangan kapasitas pada suatu ruas jalan tertentu (smp). Besarnya

(11)

model yang dikembangkan oleh Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM) tahun 1997 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum Indonesia tahun 1997 [6]. Volume capacity rasio dinyatakan dengan persamaan :

Persamaan 1Volume Capacity Rasio[6]

Kapasitas jalan adalah volume maksimum yang melewati infrastruktur (jalan dan persimpangan) dalam kondisi-kondisi yang khusus. Kapasitas ruas jalan berbeda-beda kemampuannya tergantung atau dipengaruhi lebar dan penggunaan jalan tersebut (untuk satu atau dua arah). Penentuan kinerja segmen jalan akibat arus lalu lintas yang ada atau yang diramalkan dimana kapasitas dapat juga dihitung, yaitu arus maksimum yang dapat dilewatkan dengan mempertahankan tingkat kinerja tertentu. Lebar jalan atau jumlah lajur yang diperlukan untuk melewatkan arus lalu lintas tertentu, dengan mempertahankan tingkat kinerja tertentu dapat juga dihitung untuk tujuan perencanaan. Pengaruh kapasitas dan kinerja dari segi perencanaan lain, misalnya pembuatan median atau perbaikan lebar bahu, dapat juga diperkirakan. Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Pada jalan dua lajur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan perlajur [6]. Kapasitas jalan dinyatakan dengan persamaan :

Persamaan 2 Kapasitas Jalan [6]

Kapasitas Dasar (Co) untuk menentukan kapasitas dasar tergantung pada tipe jalan, dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1Kapasitas Dasar [6] Tipe jalan Kapasitas jalan

(smp/jam) Catatan

Empat-lajur terbagi

atau Jalan satu-arah 1650 Perlajur

Empat-lajur

tak-terbagi 1500 Perlajur

Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah

Kapasitas dasar jalan lebih dari empat-lajur (banyak lajur) dapat ditentukan dengan menggunakan kapasitas per lajur yang diberikan dalam Tabel 1, walaupun

VCR = V / C

(12)

lajur tersebut mempunyai lebar yang tidak standar (penyesuaian untuk lebar dilakukan dalam tabel 2).

Faktor Penyesuaian Lebar Jalan (FCw) untuk menentukan faktor penyesuaian lebar jalan (Fcw), dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2Faktor Penyesuaian Lebar Jalan [6] Tipe jalan Lebar lajur lalu-lintas

efektif (Wc) (m) FCw

Empat-lajur terbagi

atau Jalan satu-arah Per lajur3,00 3,25

terbagi Per lajur3,00 3,25 Dua-lajur tak-terbagi Total dua arah

5

Faktor penyesuaian kapasitas untuk jalan lebih dari empat lajur dapat ditentukan dengan menggunakan nilai per lajur yang diberikan untuk jalan empat-lajur dalam Tabel 2.

Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (FCsp) untuk menentukan faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp), dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3Faktor Penyesuaian Pemisah Arah [6] Pemisah arah Sp

%-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30

FCsp Dua-lajur

2/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88

Empat-lajur 4/2 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94

(13)

Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCsf) untuk menentukan faktor penyesuaian hambatan samping (FCsf), dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4Faktor Penyesuaian Hambatan Samping [6] Tipe

jalan hambatanKelas samping

Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FCsf

Lebar bahu efektif Ws

< 0,5 1,0 1,5 > 2,0

Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FCsf) pada jalan perkotaan dengan bahu. Sedangkan untuk mengetahui kelas hambatan samping ditunjukkan pada tabel 5.

Tabel 5Kelas Hambatan Samping [6] Frekwensi

berbobot kejadian

Kondisi khusus Kelas hambatan samping

Permukiman, hamper tidak ada kegiatan Permukiman, beberapa angkutan umum dll

Daerah industri dengan toko-toko di sisi jalan

Daerah niaga dengan aktivitas sisi jalan yang tinggi

Daerah niaga dan aktivitas pasar sisi jalan yang sangat tinggi

Sangat Rendah

(14)

Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCcs) untuk menentukan faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs), dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 6Faktor Penyesuaian Ukuran Kota [6]

Ukuran kota (jumlah penduduk) Faktor penyesuaian untuk ukuran kota

< 0,1 0,1 – 0,5 0,5 – 1,00 1,00 – 3,00

> 3,00

0,86 0,90 0,94 1,00 1,04

Tabel 6 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs) pada jalan perkotaan.

Persimpangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan. Ketika berkendaran didalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan didaerah perkotaan biasanya memiliki persimpangan, dimana pengemudi dapat memutuskan untuk jalan terus atau membelok dan pindah jalan. Persimpangan jalan dapat didefinisikan sebagai daerah umum di mana dua jalan atau lebih bergabung atau persimpangan termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk pergerakan lalu-lintas didalamnya. Pengertian lain dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia, adalah Dua buah ruas jalan atau lebih yang saling bertemu, saling berpotongan atau bersilangan disebut dengan persimpangan(intersection). Derajat kejenuhan atau degree of saturation (DS) didefinisikan sebagai rasio arus jalan terhadap kapasitas, yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak [6]. Derajat kejenuhan dinyatakan dengan persamaan :

Persamaan 3 Derajat Kejenuhan [6]

Kapasitas simpang adalah kemampuan simpang untuk menampung arus lalu lintas maksimum per satuan waktu dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp) per jam hijau. Kapasitas pada simpang dihitung pada setiap pendekat ataupun kelompok lajur didalam suatu pendekat. Kapasitas simpang dinyatakan dengan persamaan :

Persamaan 4 kapasitas simpang [6]

DS = Q / C

(15)

Tingkat pelayanan (level of service) suatu ruas jalan adalah perbandingan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan tersebut. Tingkat pelayanan merupakan suatu konsep yang memadukan dua buah variabel yang berlawanan yaitu kecepatan rata-rata dengan variabelvolumelalu lintas. Pada kecepatan tinggi

volume lalu lintas pasti rendah, sebaliknya pada volume tinggi kecepatan akan menurun. Cara menghitung timgkat pelayanan (level of service) suatu ruas jalan adalah jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan ekuivalen satuan mobil penumpang (ESMP). ESMP adalah nilai hambatan yang ditimbulkan oleh suatu jenis kendaraan, terhadap pemakai jalan yang lain. Sebagai standar hambatan digunakan jenis kendaraan mobil dengan nilai hambatan adalah 1 (satu). Besar kecilnya nilai hambatan suatu kendaraan ditentukan oleh lebar kendaraan, panjang kendaraan, kecepatan, percepatan (kemampuan merubah kecepatan), dan karakteristik pengemudi [4].

Tabel 7Karakteristik Tingkat pelayanan Ruas Jalan [4] Kelas Tingkat pelayanan Karakteristik lalu lintas

A 0.0 – 0.19 Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, volume lalu lintas rendah. Pengemudi bebas memilih kecepatan yang diinginkan (tanpa hambatan)

B 0.2 – 0.44 Arus stabil, pengemudi memiliki kebebasan untuk beralih jalur (manuver)

C 0.45 – 0.69 Arus stabil, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

D 0.70 – 0.84 Arus tidak stabil, hampir semua pengemudi dibatasi kecepatannya. Volume lalu lintas mendekati kapasitas jalan tetapi masih dapat ditolerir atau diterima

E 0.85 – 1.0 Arus tidak stabil, sering berhenti. Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas jalan

F > 1 Arus lalu lintas macet atau kecepatan sangat rendah merayap, antrian kendaraan panjang

3. Metode dan Perancangan Sistem

(16)

Gambar 1Tahapan Penelitian [7]

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama : analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dari dinas perhubungan kota Salatiga misalnya tentang data kemacetan lalu lintas, tahap kedua : perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) misalnya perancangan use case diagram, sequence diagram,

class diagram, component diagram, dan deployment diagram. Perancangan arsitektur dari sistem yang dibangun misalnya perancangan arsitektur SIG berbasis web. Perancangan database yaitu merancang tabel-tabel database yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas, perancangan antarmuka, yaitu merancang antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung interaksi antara user dengan sistem, berupa tampilan interface aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas yang dibuat yaitu aplikasi untuk pelanggan dan aplikasi untuk admin, tahap ketiga : perancangan aplikasi atau program yaitu merancang aplikasi atau program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan. Misalnya bagaimana aplikasi atau program berjalan saat penyimpanan data dan pengambilan data, tahap keempat : implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian, selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan, dan tahap kelima : penulisan laporan hasil penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan, yang nantinya akan menjadi laporan hasil penelitian.

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML), Perancangan Arsitektur, Perancangan

Database, Perancangan Antarmuka

Perancangan Aplikasi atau Program

Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian

(17)

Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem terdapat metode perancangan, desain aplikasi, dan perancangan proses. Metode perancangan sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah metode prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [8].

Gambar 2MetodePrototyping[8]

Gambar 2 merupakan tahap-tahap di dalam prototyping model yang akan diimplementasikan di dalam perancangan aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga ini antara lain pengumpulan kebutuhan. Sistem yang akan dibangun memiliki dua aktor yaitu client dan admin. Beberapa proses yang akan berjalan antara lain proses untuk melakukan input data, edit data, hapus data, dan proses melihat peta jalan, peta persimpangan, peta pasar.

Terdapat dua pengguna sistem pada aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga. Pertama adalah pengguna jalan atau bukan pengguna jalan sebagaiclientdan kedua adalahadmin. Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: 1) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melakukan aktivitas melihat peta jalan. 2) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melakukan aktivitas melihat peta persimpangan. 3) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melakukan aktivitas melihat peta pasar. Kedua adalah adminyang dapat melakukan aktivitas sebagai berikut : 1) Admin dapat melakukan aktivitas input jalan, edit jalan, hapus jalan, 2)Admin

dapat melakukan aktivitas input volume jalan, edit volume jalan, hapus volume

jalan, 3)Admindapat melakukan aktivitas input persimpangan, edit persimpangan, hapus persimpangan, 4) Admin dapat melakukan aktivitas input volume

persimpangan, edit volume persimpangan, hapusvolume persimpangan, 5) Admin

dapat melakukan aktivitas input pasar, edit pasar, hapus pasar, 6) Admin dapat melakukan aktivitas melihat peta jalan dan persimpangan, dan 7) Admin dapat melakukan aktivitas mengubah kata sandi.

(18)

jalan dapat mengakses pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas dengan jaringan

internet, 2) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melihat peta ruas jalan berdasarkan waktu yang sudah ada, 3) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melihat peta persimpangan, 4) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melihat peta pasar, dan 5) Pengguna jalan atau bukan pengguna jalan dapat melihat tingkat pelayanan jalan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia.

Perancangan aplikasi yang digunakan adalah Unified Modeling Language

(UML) untuk memberikan gambaran visual, rancangan, dan spesifikasi aplikasi. Dalam aplikasi yang dibangun digunakan use case diagram, class diagram dan deployment diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada

user.Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap

requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapause case diagram. Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use case yang menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case diagram) itu sendiri. Gambar 3 menjelaskanuse case diagram dari aplikasi yang dibuat.

halaman home

edit admin

input data

edit data mengelola data

hapus data

melihat peta jalan

melihat peta persimpangan

melihat peta pasar admin

melihat peta

client

<< extend >>

<< extend >> << extend >>

<< extend >>

<< extend >> << extend >>

(19)

Gambar 3 merupakanuse case diagram dari aplikasi. Dariuse casediagram terlihat bahwa aplikasi ini terdiri atas dua aktor yaitu admin dan client. Aktor utama dalam aplikasi ini adalah admin karena berhubungan langsung dengan pengolahan data kemacetan lalu lintas. Aktor ini pada dasarnya mempunyai fungsi input data, edit data dan hapus data yang digunakan untuk melakukan pengolahan data kemacetan lalu lintas. Data-data yang diolah antara lain data jalan, data

volume jalan, data persimpangan, data volume persimpangan dan data pasar tumpah. Admin juga dapat melakukan fungsi edit username dan edit password. Admin juga dapat melakukan melihat peta jalan, melihat peta persimpangan dan melihat peta pasar. Client juga dapat melakukan melihat peta jalan, melihat peta persimpangan dan melihat peta pasar.

Class diagram adalah sebuah class yang menggambarkan struktur dan penjelasanclass, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class

dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan. Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Class diagram

memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi yang ada di dalamnya (user interface, atribut, controller). Gambar 4 merupakan class diagram dari aplikasi yang dibuat. Dalam sebuah kelas terdapat sebuah atribut yang mewakili indentitas kelas dan beberapa fungsi.

(20)

Proses pengujian berfokus pada logika internal software untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada fungsi eksternal, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa dengan input yang terbatas akan didapatkan hasil aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Deploymentdiagram adalah susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan tata letak bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

Deployment diagram untuk aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga yang akan dibuat ditunjukkan pada Gambar 5.

Server

Apache MySql User Web Browser

GoogleMaps

Gambar 5DeploymentDiagram

Gambar 5 merupakan deployment diagram dari sistem yang dibuat, terlihat bahwa terdapat perangkat yang digunakan saat deployment, yaitu sebuah komputer yang bertugas sebagai serverdimana didalamnya terdapat wamp server. Wamp servermenjembatani aplikasi untuk mengambil data daridatabase.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang menampilkan implementasi, pengujian, dan hasil analisis disertai pembahasannya tiap masing-masing bagian. Hasil pembuatan aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga dapat dijelaskan sebagai berikut.

Ditahap pengkodean, ada kode untuk melakukan perhitungan volume capacity ratio (VCR) perhitungan tersebut dilakukan oleh aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga sehinggaadminmelakukan inputan data kemacetan lalu lintas.Potongan perintah untuk perhitungan volume capacity ratio

(21)

Kode Program 1PerintahVolume Capacity Ratio

Kode Program 1 menjelaskan pengkodean untuk fungsi menghitungvolume

lalu lintas jam 06-08, volumelalu lintas jam 11-13, volume lalu lintas jam 16-18, menghitung kapasitas jalan, dan menghitung nilai volume capacity ratio (VCR) jam 06-08, volume capacity ratio(VCR) jam 11-13,volume capacity ratio(VCR) jam 16-18.

Melakukan perhitungan derajat kejenuhan (DS) perhitungan tersebut dilakukan oleh aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga sehinggaadminmelakukan inputan data kemacetan lalu lintas.Potongan perintah untuk perhitungan derajat kejenuhan (DS) dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2Perintah Derajat Kejenuhan

Kode Program 2 menjelaskan pengkodean untuk fungsi menghitungvolume

lalu lintas simpang utara, volume lalu lintas simpang selatan, volume lalu lintas simpang barat, volume lalu lintas simpang timur dan menghitung nilai derajat kejenuhan (DS) simpang utara, nilai derajat kejenuhan (DS) simpang selatan, nilai derajat kejenuhan (DS) simpang barat dan nilai derajat kejenuhan (DS) simpang timur.

Pada halaman lihat peta clientdapat melihat peta pukul 06.00-08.00, pukul 11.00-13.00 dan pukul 16.00-18.00. Data yang sudah dilakukan perhitungan ditampilkan dalam bentuk iconyang menunjukkan keadaan masing-masing lokasi jalan. Halaman lihat peta merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan peta berdasarkan waktu. Gambar 6 memperlihatkan antarmuka lihat peta pukul 06.00-08.00.

1. (`gol1_jam68`*0.3.5)+(`gol2_jam68`*1)+(`gol3_jam68`*1.3) volume_lalin68, 2. (`gol1_jam68`*0.3.5)+(`gol2_jam68`*1)+(`gol3_jam68`*1.3) volume_lalin1113, 3. (`gol1_jam68`*0.3.5)+(`gol2_jam68`*1)+(`gol3_jam68`*1.3) volume_lalin1618, 4. (`c_dasarjalan`*`jumlah_lajur`*`FCw`*`FCsp`*`FCsf`*`FCcs`) kapasitas_jalan, 5. ((`gol1_jam68`*0.3.5)+(`gol2_jam68`*1)+(`gol3_jam68`*1.3))/

(`c_dasarjalan`*`jumlah_lajur`*`FCw`*`FCsp`*`FCsf`*`FCcs`) vcr68, 6. ((`gol1_jam1113`*0.3.5)+(`gol2_jam1113`*1)+(`gol3_jam1113`*1.3))/

(`c_dasarjalan`*`jumlah_lajur`*`FCw`*`FCsp`*`FCsf`*`FCcs`) vcr1113, 7. ((`gol1_jam1618`*0.3.5)+(`gol2_jam1618`*1)+(`gol3_jam1618`*1.3))/

(`c_dasarjalan`*`jumlah_lajur`*`FCw`*`FCsp`*`FCsf`*`FCcs`) vcr1618

1. (utara_gol1*0.2)+(utara_gol2*1)+(utara_gol3*1.3) vol_utara,

2. (selatan_gol1*0.2)+(selatan_gol2*1)+(selatan_gol3*1.3) vol_selatan, 3. (barat_gol1*0.2)+(barat_gol2*1)+(barat_gol3*1.3) vol_barat,

4. (timur_gol1*0.2)+(timur_gol2*1)+(timur_gol3*1.3) vol_timur, 5. vol_utara/c_utara ds_utara,

(22)

Gambar 6Tampilan Halaman Pukul 06.00-08.00

Gambar 6 merupakan tampilan halaman pukul 06.00-08.00 yang menunjukkan icon warna menurut dengan karakteristik tingkat pelayanan jalan. Karakteristik tingkat pelayanan jalan dapat diperoleh dari data yang sudah diinputkan oleh admin kemudian data diolah oleh aplikasi pemetaan lokasi kemaceta lalu lintas kota Salatiga yang kemudian ditampilkan pada halaman web.

Jendela info yang ditampilkan pada aplikasi tersebut adalah id jalan, nama jalan beserta tingkat pelayanan jalan. Potongan perintah untuk menampilkan jendela info jalan dapat dilihat pada Kode Program 3.

Kode Program 3Potongan perintah untuk menampilkan jendela info jalan

Kode Program 3 menjelaskan pengkodean untuk fungsi menampilkan id jalan, nama jalan dan tingkat pelayanan jalan pada client. Fungsi ambildatabase merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan data id jalan, nama jalan dan tingkat pelayanan jalan. Supaya data id jalan, nama jalan, dan tingkat pelayanan jalan bisa ditampilkan kehalaman web, fungsi ambildatabase mengambil dari url ambildata_pkl68. Potongan perintah untuk ambildata_pkl68 dapat dilihat pada Kode Program 4.

1. function ambildatabase(akhir){ 2. if(akhir=="akhir"){

url = "ambildata_pkl68.php?akhir=1"; }else{

url = "ambildata_pkl68.php?akhir=0"; }

3. $.ajax({ url: url, dataType: 'json', cache: false,

4. success: function(msg){

5. for(i=0;i<msg.wilayah.petak.length;i++){ 6. id_jalanx[i] = msg.wilayah.petak[i].id_jalan; 7. nama_jalanx[i] = msg.wilayah.petak[i].nama_jalan; 8. tp68x[i] = msg.wilayah.petak[i].TP68;

9. set_icon(msg.wilayah.petak[i].TP68); 10. var point = new google.maps.LatLng(

parseFloat(msg.wilayah.petak[i].x), parseFloat(msg.wilayah.petak[i].y)); 11. tanda = new google.maps.Marker({

position: point, map: peta,

(23)

Kode Program 4Potongan perintah ambildata_pkl68

Kode Program 4 digunakan untuk mengambil data jalan pada database. Pada halaman persimpangan, client dapat melihat peta persimpangan. Data yang sudah dilakukan perhitungan ditampilkan dengan menunjukkan keadaan masing-masing lokasi persimpangan. Halaman persimpangan merupakan halaman yang berfungsi untuk menampilkan peta berdasarkan kapasitas simpang. Gambar 7 memperlihatkan antarmuka lihat peta persimpangan.

Gambar 7Tampilan Halaman Persimpangan

Gambar 7 menampilkan jendela info untuk halaman persimpangan yang menampilkan id simpang, nama simpang, tingkat pelayanan simpang utara, tingkat pelayanan simpang selatan, tingkat pelayanan simpang timur dan tingkat pelayanan simpang barat berdasarkan derajat kejenuhan pada pukul 06.30-07.30. Potongan perintah untuk menampilkan jendela info pada halaman peta persimpangan dapat dilihat pada Kode Program 5.

1. include "koneksi.php";

2. $akhir = $_GET['akhir'];

3. if($akhir==1){

4. $query = "SELECT * FROM tp_salatiga ORDER BY id_jalan DESC LIMIT 1";

}else{

$query = "SELECT * FROM tp_salatiga"; }

5. $data = mysql_query($query);

6. $json = '{"wilayah": {'; 7. $json .= '"petak":[ ';

8. while($x = mysql_fetch_array($data)){

$json .= '{';

9. $json .= '"id_jalan":"'.$x['id_jalan'].'",

10. "nama_jalan":"'.htmlspecialchars($x['nama_jalan']).'", 11. "x":"'.$x['lat'].'",

12. "y":"'.$x['lng'].'",

13. "TP68":"'.htmlspecialchars($x['TP68']).'" },';

(24)

Kode Program 5Potongan perintah untuk menampilkan jendela info persimpangan

Kode Program 5 menjelaskan pengkodean untuk fungsi menampilkan id simpang, nama simpang dan tingkat pelayanan jalan simpang utara, selatan, barat, timur pada client. Fungsi ambildatabase merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan data id simpang, nama simpang dan tingkat pelayanan jalan simpang utara, selatan, barat, timur. Supaya data nama simpang dan tingkat pelayanan jalan simpang utara, selatan, barat, timur bisa ditampilkan kehalaman

web, fungsi ambildatabase mengambil dari url ambildata_tppersimpangan. Potongan perintah untuk ambildata_tppersimpangan dapat dilihat pada Kode Program 6.

Kode Program 6Potongan perintah ambildata_tppersimpangan

1. function ambildatabase(akhir){ 2. if(akhir=="akhir"){

url = "ambildata_tppersimpangan.php?akhir=1"; }else{

url = "ambildata_tppersimpangan.php?akhir=0"; }

3. $.ajax({ url: url, dataType: 'json', cache: false,

4. success: function(msg){

5. for(i=0;i<msg.wilayah.petak.length;i++){

6. id_simpangx[i] = msg.wilayah.petak[i].id_simpang; 7. nama_simpangx[i] = msg.wilayah.petak[i].nama_simpang; 8. dsutarax[i] = msg.wilayah.petak[i].dsutara;

9. dsselatanx[i] = msg.wilayah.petak[i].dsselatan; 10. dsbaratx[i] = msg.wilayah.petak[i].dsbarat; 11. dstimurx[i] = msg.wilayah.petak[i].dstimur; 12. var point = new google.maps.LatLng(

parseFloat(msg.wilayah.petak[i].x), parseFloat(msg.wilayah.petak[i].y)); 13. tanda = new google.maps.Marker({

position: point, map: peta,

icon: gambar_tanda });

1. include "koneksi.php";

2. $akhir = $_GET['akhir'];

3. if($akhir==1){

$query = "SELECT * FROM ds_salatiga ORDER BY id_simpang DESC LIMIT 1"; }else{

$query = "SELECT * FROM ds_salatiga"; }

4. $data = mysql_query($query);

5. $json = '{"wilayah": {'; 6. $json .= '"petak":[ ';

7. while($x = mysql_fetch_array($data)){

$json .= '{';

8. $json .= '"id_simpang":"'.$x['id_simpang'].'",

(25)

Kode Program 6 digunakan untuk mengambil data persimpangan pada database.

Bagian dari langkah prototyping menggunakan teknik black box, yaitu pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8Hasil Pengujian Fungsionalitas Program MenggunakanBlack Box

Pengujian Hasil Yang Diharapkan Hasil

Pengujian Valid Mengosongkan usename dan

password Sistembahwa masukkanmemberiusernameperingatan Sesuai 

Memasukkan username dan

passwordyang salah Sistembahwa masukkanmemberiusernameperingatan Sesuai 

Memasukkan username dan

passwordyang benar Sistem mengalihkan ke halamanhome Sesuai 

Input jalan dan mengosongkan

data jalan Sistembahwa data gagal diinputmemberi peringatan Sesuai 

Input jalan dan memasukkan data

jalan yang benar Sistembahwa data berhasil diinputmemberi peringatan Sesuai 

Mengganti data jalan yang lama

dengan data yang baru Sistembahwa data berhasil diupdatememberi peringatan Sesuai 

Input volume jalan dan

mengosongkan data jalan Sistembahwa datamemberivolume jalan belumperingatan lengkap

Sesuai

Input volume jalan dan memasukkan data volume jalan yang benar

Sistem memberi peringatan

bahwa data berhasil diinput Sesuai 

Mengganti datavolumejalan yang

lama dengan data yang baru Sistembahwa data berhasil diupdatememberi peringatan Sesuai 

(26)

Tabel 9Hasil Pengujian Kepada Pengguna

Pengujian Baik Cukup Kurang

Apakah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas

kota Salatiga sudah berjalan dengan baik ? 10 6 4 Apakah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas

kota Salatiga membantu anda untuk mengetahui lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas ?

12 8 2

Apakah tampilan informasi mengenai lokasi kemacetan lalu lintas sudah lengkap, pada saat anda menggunakan aplikasi ?

9 6 5

Berdasarkan pengujian kepada pengguna pada Tabel 9, dapat disimpulkan bahwa: aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas sudah berjalan dengan baik karena responden banyak yang menjawab baik, aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas mempermudah anda untuk mengetahui lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas sudah berjalan dengan baik karena responden banyak yang menjawab baik, informasi mengenai kemacetan lalu lintas sudah berjalan dengan baik karena responden banyak yang menjawab baik. Pengujian untuk admin

dilakukan kepada 1 responden melalui kuisioner yang harus diisi bersamaan dengan pengujian aplikasi secara langsung. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10Hasil Pengujian KepadaAdmin

Pengujian Baik Cukup Kurang

Apakah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga sudah berjalan dengan baik ? 1 Apakah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga mempermudah anda untuk mengetahui lokasi-lokasi kemacetan lalu lintas ?

1

Apakah aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas kota Salatiga membantu anda untuk mengolah data kemacetan lalu lintas ?

1

(27)

5. Kesimpulan

Demikian pembahasan ini yang dibuat, yang secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas dapat berjalan dengan menggunakan akses internet; 2) dengan menggunakan aplikasi pemetaan kemacetan lalu lintas dapat mempermudah para pengguna jalan untuk melihat lokasi-lokasi kemacetan; dan 3) dengan menggunkan aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas dapat mempermudah admin dinas perhubungan kota Salatiga dalam mengolah data kemacetan lalu lintas. Saran untuk pengembang aplikasi kedepannya sebagai berikut : 1) menambahkan link

kritik, saran dan pertanyaan pada aplikasi pemetaan lokasi kemacetan lalu lintas agar para pengguna jalan dapat berinteraksi langsung dengan admin dinas perhubungan kota Salatiga.

6. Daftar Pustaka

[1] Dinas Perhubungan Kota Salatiga. 2011. Data Kemacetan Lalu Lintas Tahun 2011.

[2] Jurnal, Elian, Alqod, Studiawan, Hudan dan Mazharuddin, Ary, S., 2012, Layanan Informasi Kereta Api Menggunakan GPS, Google Maps dan Android, Surabaya : Fakultas Teknologi Informasi Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[3] Artianto, Rikie, 2005, Pemetaan Jalur Hijau Di Kecamatan Pati Kabupaten Pati Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS), Semarang : Fakultas Ilmu Sosisal Universitas Negeri Semarang.

[4] Handoyo, Agus, 2005, Pemetaan Titik Kemacetan Arus Lalu Lintas Jalan Di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, Semarang : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

[5] Abdul, Kadir, 2009, Membuat Aplikasi Web dengan PHP + Database MYSQL.

[6] Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta : Direktorat Bina Jalan Kota, Direktorat Bina Marga RI dan SWEROAD.

[7] Hasibuan, Zainal, A., 2007, “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi”, Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

(28)

[9] Tamin O.Z., 2000, Perencanaan dan Permodelan Transportasi,Penerbit ITB, Bandung.

[10] Ichtiara, Cici dan Kallamullah, Ramli. 2008. Implementasi aplikasi sistem informasi geografis (SIG) Universitas Indonesia (UI) berbasis Web

dengan menggunakan Google Maps API. Universitas Indonesia. Fakultas Teknik

[11] Nugroho, Adi, 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metode Berorientasi Objek (Edisi Revisi). Informatika. Bandung. [12] Sholiq, 2006, Pemodelanan Sistem Informasi Berorientasi objek dengan

Gambar

Tabel 1 Kapasitas Dasar [6]
Tabel 3 Faktor Penyesuaian Pemisah Arah [6]
Tabel 4 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping [6]
Tabel 6 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota [6]Ukuran kota (jumlah penduduk)Faktor penyesuaian untuk ukuran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Suryani, dkk (2015:2), Surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan (bahan komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan permasalahan dalam penelitian ini, yakni mengenai prinsip kesantunan. Peneliti menggunakan metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi, harga dan inovasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal

Pencak silat adalah salah satu cabang seni bela diri tradisional yang berkembang di Jawa Barat, yang sekarang menjadi salah satu materi pembelajaran (perkuliahan), yang dipelajari

Dari kesimpulan tersebut untuk mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut, maka berbagai upaya, agar dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio

 Menjelaskan standart penampilan diri di tempat kerja sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan Kerja..5. ORIENTASI MATA KULIAH

Dengan mengetahui pada bagian mana atau segmen mana dari Sesar Palu Koro yang memiliki kelas tektonik yang lebih tinggi akan membantu untuk melakukan kegiatan mitigasi gempa bumi