• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dan Majikan (UU 21 Tahun 1954)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UU Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dan Majikan (UU 21 Tahun 1954)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PKB Dalam Hukum

Indonesia

(2)

UU Perjanjian Perburuhan antara

Serikat Buruh dan Majikan (UU 21

Tahun 1954)

• Undang-undang perburuhan yang pertamakali

mengatur tentang perjanjian perburuhan, melalui undang-undang ini buruh diberi hak untuk

bersama-sama (kolektif).

• Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 1954

tentang Cara Membuat dan Mengatur Perjanjian Perburuhan

– Perjanjian perburuhan harus memuat: (1) Nama, tempat kedudukan, alamat serikat buruh (2) nama, tempat

(3)

Ratifkasi Konvensi ILO No 98

Indonesia meratifkasi Konvensi ILO

No 98 tentang berlakunya

Dasar-dasar Hak Untuk Berorganisasi dan

Untuk Berunding Bersama pada

(4)

UU dan Peraturan mengenai PKB

dari waktu ke waktu

• Undang-undang Nomor 21/1954

• Peraturan Pemerintah No 49 Tahun 1954

Permenakertranskop Nomor PER-02/MEN/1978

(Peraturan Perusahaan dan Perundingan Pembuatan Perjanjian Perburuhan)

Permenaker Nomor PER-01/MEN/1985

• Kepmenakertrans No KEP 48/MEN/IV/2004

• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-08/MEN/III/2006

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(5)

Karakteristik hukum perburuhan

Orde Baru

• Gagasan tentang hubungan kemitraan antara buruh, modal, dan negara

• Ali Moertopo:”perbedaan antara majikan dan buruh harus lenyap”, menurutnya yang boleh tinggal hanyalah kelas

‘Karyawan’(sebuah kategori ang diciptakan oleh SOKSI awal tahun 1960-an untuk menggantikan konsep ‘buruh’ yang menyiratkan adanya proses eksploitasi

• Pada tahun 1975, Gagasan tersebut dikodifkasi dalam doktrin ‘Hubungan Industrial Pancasila’ (hubungan perburuhan mirip

dengan hubungan dalam keluarga negara sebagai bapak yang bijaksana

• Konsep “Pembangunanisme” Buruh bertanggung jawab untuk menjamin keberhasilan pembangunan dan produktivitas

(6)

Karakteristik hukum perburuhan

Orde Baru

Menurut Vedi R Hadiz: Pemerintah Orba

melakukan serangkaian pernyataan politis

dan kebijakan yang bertujuan untuk

mengekang gerakan serikat buruh dan

dituangkan dalam bahasa hukum,

memperoleh legitimasi dan menjadi sah

Aturan-aturan hukum tersebut akhirnya

menjadi rangka tulang punggung yang

membentuk keseluruhan sistem

(7)

Pedoman Penyusunan PKB:

Dari 1985 hingga saat ini

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor

PER-01/MEN/1985 tentang Pelaksanaan

Tata Cara Pembuatan Kesepakatan

Kerja Bersama (KKB)

Ditandatangani

oleh Sudomo (Mantan Pangkopkamtib)

Untuk pertamakalinya pemerintah

memberikan pedoman penyusunan

PKB yang disebut “Pola Umum

(8)

“Pola Umum KKB”

Didalam Mukadimah dibuat uraian singkat mengenai:

1) Kesepakatan Bersama antara Karyawan dan Pengusaha untuk melaksanakan Hubungan Industrial Pancasila dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang sesuai, aman, mantap, tentram dan dinamis, ketenangan kerja dan perbaikan

kesejahteraan karyawan, kelangsungan usaha, kepastian hak dan kewajiban masing-masing peserta produksi.

2) Ikut serta membina dan mengembangkan kemampuan dan

keterampilan tenaga kerja dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas kerja yang pada akhirnya untuk

meningkatkan kesejahteraan karyawan serta perlunya perencanaan ketenagakerjaan di lingkungan perusahaan dalam rangka partisipasi masyarakat industri sesuai

(9)

Peraturan Perusahaan &

PKB

PP sekurang-kurangnya memuat: (Pasal 111 UU 13/2003)

a. Hak dan kewajiban pengusaha

b. Hak dan kewajiban buruh

c. Syarat kerja d. Tata tertib

perusahaan e. Jangka waktu

berlakunya peraturan perusahaan

PKB sekurang-kurangnya

memuat: (Pasal 124 UU 13/2003)

a. Hak dan kewajiban pengusaha

b. Hak dan kewajiban serikat buruh

c. Jangka waktu dan tanggal mulai

berlakunya perjanjian kerja bersama

d. Tanda tangan para pihak pembuat perjanjian

(10)

ISI PKB

Permenakertrans Nomor PER.16/MEN/XI/2011

Sedikitnya PKB harus memuat;

1. Nama, Alamat, dan kedudukan para

pihak (SP: disertai bukti pencatatan

Pengusaha: disertai badan

hukumnya)

2. Hak dan kewajiban para pihak

3. Jangka waktu dan tanggal mulai

berlakunya PKB

(11)

Peran federasi/konfederasi dalam Pembuatan PKB Berdasarkan PERMEN 1/1985

Pasal 4 ayat 2

- Apabila dalam pemusyawaratan salah satu atau

kedua belah pihak perlu didampingi pihak lain, maka dapat menunjuk wakil dari perangkat

organisasi Serikat Pekerja atau Organisasi

Pengusaha satu tingkat dan tidak dapat menunjuk wakil dari luar organisasi Serikat Pekerja atau

Organisasi Pengusaha

- Dalam hal organisasi Serikat Pekerja atau

Organisasi Pengusaha satu tingkat lebih tinggi

(12)

Peran federasi/konfederasi dalam

pembuatan PKB

Pasal 4 UU No 21 Tahun 2000

1) Serikat buruh, federasi, konfederasi serikat

buruh bertujuan memberikan perlindungan,

pembelaan hak dan kepentingan serta

meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi

buruh dan keluarganya

2) Untuk mencapai tujuan dimaksud dalam ayat

(1) serikat buruh, federasi, dan konfederasi

mempunyai fungsi:

(a) sebagai pihak dalam

(13)

Peran federasi/konfederasi dalam pembuatan PKB Pasal 25 UU No 21 Tahun 2000

1) Serikat Buruh, Federasi dan

Konfederasi Serikat Buruh yang

telah mempunyai nomor bukti

(14)

Namun peran tersebut digadaikan oleh

Pasal 20 Permenakertrans Nomor

PER-16/MEN/XI/2011

1) Dalam menentukan tim perunding

pembuatan PKB sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 19 huruf b pihak pengusaha dan

pihak serikat buruh menunjuk tim perunding

sesuai kebutuhan dengan ketentuan

masing-masing paling banyak 9 orang dengan kuasa

penuh.

2) Anggota tim perunding pembuatan PKB yang

mewakili serikat buruh harus buruh yang

(15)

Peran DPC/Federasi/Konfederasi

Permenaker No 1/1985

• Pasal 4 ayat 2

- Apabila dalam pemusyawaratan

salah satu atau kedua belah pihak perlu didampingi pihak lain, maka dapat menunjuk wakil dari

perangkat organisasi Serikat Pekerja atau Organisasi Pengusaha satu

tingkat dan tidak dapat menunjuk wakil dari luar organisasi Serikat Pekerja atau Organisasi Pengusaha

- Dalam hal organisasi Serikat Pekerja atau Organisasi Pengusaha satu

tingkat lebih tinggi dimaksud ayat (2) tidak ada, maka dapat menunjuk wakil diatasnya lagi.

Permenakertrans Nomor PER-16/MEN/XI/2011

Anggota tim

perunding pembuatan PKB yang mewakili

serikat buruh harus buruh yang masih terikat dalam

(16)

Tidak boleh ada diskriminasi bagi

buruh perempuan

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI

Nomor: SE.04/M/BW/1996

Contoh-contoh pasal yang dapat

ditafsirkan diskriminasi antara buruh

perempuan dan laki-laki: adanya pasal

yang menyatakan larangan buruh

wanita untuk menikah, tunjangan

(17)

Syarat membuat PKB

Dibuat dan diajukan oleh salah satu atau

masing-masing pihak

Maksimal 3 serikat buruh dengan masing-masing

anggota minimal 10% dari jumlah seluruh buruh

3 serikat buruh ditentukan berdasarkan

peringkat jumlah anggota terbanyak

Dimusyawarahkan oleh para pihak

PKB harus dibuat dalam Bahasa Indonesia dan

(18)

Masa berlakunya PKB

Berlaku hanya 2 tahun

Dapat diperpanjang paling lama 1 tahun

atas kesepakatan tertulis para pihak

Perundingan pembaharuan dimulai 3 bulan

sebelum berakhir

Apabila dalam perundingan pembaharuan

tidak tecapai sepakat, maka PKB tetap

berlaku paling lama 1 (satu) tahun

Isi PKB dapat dilakukan perubahan atas

(19)

Perbandingan Hukum Perburuhan di Indonesia

(awal tahun 1950 an) dan UU No 13 /2003

Undang-undang Kerja

(UU No 12/1948  UU No 1/1951)

Jam kerja tidak boleh

lebih dari 7 jam sehari.

Jika pekerjaan

dilakukan malam

hari/berbahaya bagi kesehatan dan

keselamatan maka waktu kerja 6 jam sehari.

Undang-undang No

13/2003

(20)

Perbandingan Hukum Perburuhan di

Indonesia (awal tahun 1950 an) dan

UU No 13 /2003

(Pasal 13) Buruh

wanita tidak boleh

diwajibkan bekerja

pada hari pertama

dan kedua waktu

haid

(Pasal 15) Pada

hari 1 Mei buruh

dibebaskan dari

kewajiban bekerja

Buruh perempuan

yang dalam masa

haid merasakan

sakit dan

memberitahu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan pada proses filterisasi secara sekuensial adalah 21.00 detik, nilai ini mendekati kinerja DIPUS pada pengolahan citra berukuran 256x256 dengan prosesor tunggal

Hasil analisis terhadap data penilaian media pembelajaran oleh ahli materi dan ahli media, pendidik, dan teman sejawat serta respon peserta didik menunjukkan bahwa

Modifikasi gaya hidup pada penderita hipertensi yang dapat diambil dari penelitian Leiter et al (dalam CMAJ 1999); Hasil penelitiaan tersebut dari Randomized

Misalnya pada pemrosesan kartu kredit dengan sebuah bank, nasabah memiliki Public key bank tersebut dimana ia dapat melakukan dekripsi informasi, namun masih diperlukan Private

Untuk penelitian yang melibatkan pasien dengan penyakit yang luas (biasanya didefinisikan sebagai penyakit yang mempengaruhi >10% luas permukaan tubuh),

Pengumuman peserta yang lolos didanai dalam Program Bantuan Rektor untuk Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Tahun 2020 akan dipublikasi melalui laman unud.ac.ac.id tanggal 2

Sehingga untuk menyelesaikan model tersebut harus menggunakan metode numerik yaitu metode Runge-Kutta-Fehlberg (RKF45), dikarenakan model tersebut berupa sistem

(2) Pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat (humas) meliputi kegiatan pemberdayaan komite sekolah, mewajibkan orang tua mengambil rapor anak sendiri,