• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPATUHAN PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS Di Puskesmas Kedungkandang – Malang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPATUHAN PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS Di Puskesmas Kedungkandang – Malang Tahun 2015"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEPATUHAN PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES

MELITUS

STUDI KASUS

Oleh :

MARIDA FITRIANA

(NIM : 201210300511094)

PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

KEPATUHAN PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES

MELLITUS

Di Puskesmas Kedungkandang – Malang Tahun 2015

STUDI KASUS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

MARIDA FITRIANA

(NIM : 201210300511094)

PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan judul “Kepatuhan Pasien dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus”.

Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya

(Amd.Kep) pada Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati tulus kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.

2. Ibu Reni Ilmiasih, S.Kep.,Ns.,M.Kep.Sp,Kep.An., selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan.

3. Erma Wahyu M.,S.Kep.,Ns, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang selalu membirikan

bimbingan, masukan dan arahan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

4. Ibu Nur Aini S.Kep.,Ns,.M.Kep., sebagai dosen pembimbing II, dengan sabar dan

kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan tugas akhir ini.

5. Ibu Indah D.P.,MNg, selaku penguji I, yang memberikan masukan dan arahan demi

kesempurnaan tugas akhir ini.

6. Ibu Henik Tri Rahayu,MN, selaku penguji II, yang memberikan masukan dan arahan yang

banyak demi kesempurnaan tugas akhir ini.

7. Dosen wali Bapak Rohmah Susanto S.Kep,Ns dan seluruh dosen Program Studi Diploma

III Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

8. Kedua orang tua dan adik yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan sehingga

terselesaikan tugas akhir ini.

9. Teman-teman DIII 2012 yang selama ini sudah membantu dengan do’a dalam penyusunan

tugas akhir ini.

10. Responden yang telah berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian ini dapat

berjalan sesuai yang diharapkan

11. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, yang turut membantu

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang bersifat

(5)

direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya

bidang kesahatan dan kesehatan masyarakat. Wassalamu’allaikum. Wr. Wb.

Malang, 18 Agustus 2015

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN SAMPUL...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...v

KATA PENGANTAR ...vi

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I. PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...3

1.3Tujuan Penelitian ...3

1.4Manfaat Penelitian ...4

1.4.1 Manfaat Teoritis ...4

1.4.2 Manfaat Praktis ...4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1 Diabetes Melitus ... 5

2.1.1 Definisi Diabetes Melitus ... 5

2.1.2 Penyebab Diabetes Melitus ... 5

2.1.3 Klasifikasi ... 6

2.1.4 Gejala Diabetes Melitus ... 9

2.1.5 Komplikasi ... 10

2.1.6 Patofisiologi... 11

2.1.7 Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 13

(7)

2.1.7.2 Diit ... 15

2.1.7.3 Olahraga ... 16

2.1.7.4 Pengobatan Kaki ... 16

2.1.7.5 Pemantauan Gula Darah ... 17

2.1.7.6 Edukasi ... 18

2.2 Kepatuhan ... 18

2.2.1 Definisi ... 18

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ... 20

2.2.2.1 Karakteristik Individu ... 20

2.2.2.2 Persepsi dan Pengharapan Pasien ... 21

2.2.2.3 Komunikasi antara Pasien dengan Medis ... 22

2.2.2.4 Dukungan Sosial ... 22

2.3 Pengolahan Diet ... 22

2.3.1 Definisi Diet ... 22

2.3.2 Diet Diabetes Melitus ... 23

2.3.3 Tujuan Diet Diabetes Melitus ... 23

2.3.4 Syarat Diabetes Melitus ... 23

2.4 Peran Olaharaga Bagi Pasien Diabetes Melitus ... 25

2.5 Kendala dan Pengalaman pada Pasien Diabetes Melitus ... 27

BAB III METODE STUDI KASUS ... 28

3.1 Desain Penelitian ... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Seting Penelitian ... 28

3.4 Subjek Penelitian ... 28

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 29

3.6 Metode Uji Keabsahan Data ... 29

3.7 Metode Analisa Data ... 30

(8)

1. Persetujuan Responden ... 32

2. Tanpa Nama ... 32

3. Kerahasiaan ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Informasi Umum Partisipan ... 33

4.2 Hasil Penelitian ... 34

4.2.1 Ketidakpatuhan dalam Minum Obat ... 35

4.2.2 Kurangnya Olahraga ... 35

4.2.3 Mengurangi Kebiasaan Konsumsi Tinggi Gula ... 35

4.2.4 Mengkonsumsi Makanan Tambahan di Luar Diet ... 36

4.2.5 Kurangnya Pengetahuan Terhadap Diabetes Melitus ... 37

4.2.6 Melakukan Upaya Mengontrol Kadar Gula Darah ... 37

4.2.7 Merasakan Kejenuhan dalam Menjalankan Diet Diabetes Melitus...38

4.2.8 Memperoleh Dukungan Keluarga dalam Pemantauan Diet ... 38

4.3 Pembahasan ... 38

4.3.1 Ketidakpatuhan dalam Minum Obat ... 38

4.3.2 Latihan Berolahraga ... 39

4.3.3 Mengurangi Kebiasaan Mengkonsumsi Gula ... 39

4.3.4 Mengkonsumsi Makanan Tambahan Diet ... 40

4.3.5 Kurang Pengetahuan terhadap Diabetes Melitus ... 41

4.3.6 Melakukan Upaya Mengontrol Kadar Gula Darah ... 42

4.3.7 Merasakan Kejenuhan dalam Menjalankan Diet ... 42

4.3.8 Memperoleh Dukungan Keluarga dalam Pemantauan Diet ... 43

BAB V PENUTUP... 45

5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

(9)

5.2.2 Bagi Pasien ... 45

5.2.3 Puskesmas ... 45

5.2.4 Bagi Perawat dan Ahli Gizi... 46

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus ... 8

[image:10.595.143.510.220.583.2]

Tabel 3.1 Analisa Data ... 30

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Persetujuan Wawancara

Lampiran 2 Analisa Data

Lampiran 3 Transkip Wawancara

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2008). Retinopati Penyebab Kebutaan Utama Diabetes Melitus. Jakarta: EGC

Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis (Eds. Revisi 2002).

Jakarta: Rineka Cipta

American Diabetes Association. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 2003;27(Suppl 1):S5-S10.

Barasi, Mary E. (2007). At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga

Brunner & Suddart. (2001). Patofisiologi Diabetes Melitus dan Konsep Diabetes Melitus

(Eds. 8 Vol 2). Jakarta: EGC

Effendi, S. (1998). Perubahan Struktur Keluarga dalam Perspektif Pencapaian Keluarga

Sejahtera. Dalam Dwiyanto, A, Faturochman, Molo, M. & Abdullah, I. (eds.). Yogyakarta: Aditya Medika.

Holt T, Kumar S., ABC of Diabetes Mellitus., A John Wiley & Sons, Ltd., Publication.

Chicester. West Sussex: UK. (2010).

Linder, M.C. (1992). Nutrisi dan Metabolisme Karbohidrat dalam Maria C. Linder, editor

2006. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: Universitas Indonesia.

Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional

Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.

Odili, L.U., & Ugboka, A.C. (2010). Oparah: Quality Of Life Of People With Diabetes In

Benin City As Measure With WHOQOL-BREF. The Internal Journal of Law, Healthcare and Ethics, 6(2).

Pratiwi, S. (2007). Epidemiologi Program Penanggulangan dan Issu Mutakhir Diabetes

Melitus. Current Issue. Makassar: Jurusan Epidemiologi, FKM UNHAS

Persagi. (2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas Gramedia.

PERKENI. (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di

Indonesia. Jakarta: Gramedia.

PERKENI. Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2, Jakarta, 2002

Price, A. S. Wilson M. L. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

(13)

Raco, DR. JR (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya.

Jakarta: Gramedia

Safitri, Indah Nofriani. (2013). Kepatuhan Penderita DM Type II Ditinjau Dari Locus Of

Control. Malang. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Simanjuntak, Nia M.Y. (2010). Studi Fenomologis Pengalaman Penderita Diabetes Mellitus

dalam Menjalankan Diet (Pengaturan Pola Makan). Undergraduate thesis: Universitas Diponegoro.

Smeltzer, S. C., Brenda G. Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2.

Jakarta: EGC

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Yekti. (2011). Cara Jitu Mengatasi Diabetes Melitus (kencing manis). Yogyakarta:

ANDI.

Tjokroprawiro, A. (2001). Diabetes Melitus Klasifikasi Diagnosa dan Therapy Edisi 3.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjokrooprawiro, A. (2006). Hidup Sehat Dan Bahagia Bersama Diabetes Edisi Terbaru.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Wiajayakusuma. (2004). Etiologi Diabetes Melitus. Jakarta: Puspa Swara.

WHO. (2013). Diagnosis_diabetes 2012, Retrieved, September 3, 2014, from:

http://www.who.int/diabetes/publications/diagnosis_diabetes2013/en/index.html

Zahtamal, dkk. (2007). Faktor-Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus. Riau: Berita

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, seperti makanan dan

minuman berkadar gula tinggi, sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern

sekarang ini yang kemudian memicu timbulnya penyakit-penyakit akibat pola

makan dan minum yang tidak sehat. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah

Diabetes Mellitus (DM) atau penyakit gula darah. Diabetes Mellitus merupakan

salah satu penyakit yang cukup menonjol diantara penyakit - penyakit yang lain

sepeti jantung, kanker serta stroke. Penyakit - penyakit tersebut diakibatkan oleh

pola makan, gaya hidup kurang sehat serta tidak diimbangi oleh olahraga yang

kemudian memicu menurunnya antibodi dan menyebabkan kerusakan pada organ

serta sistem tubuh yang vital (Brunner&Suddart, 2001)

Penyakit DM merupakan penyakit kronis yang bisa berdampak pada

seluruh sistem tubuh dan menyebabkan komplikasi nefropati, retinopati, penyakit

arteri coroner, penyakit serebrovaskuler, dan pembuluh vaskuler perifer (Smeltzer

& Bare, 2002). Memburuknya penyakit DM dipengaruhi oleh kadar gula darah

oleh karena itu sangat dibutuhkan kepatuhan pasien dalam pengobatan DM, agar

kadar gula darah normal sehingga tidak terjadi komplikasi.

Fenomena dalam kehidupan sekarang DM termasuk salah satu penyakit

tidak menular yang telah menjadi masalah serius kesehatan masyarakat, tidak

hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Berdasarkan hasil riset data WHO (World

Health Organisasion) serta IDF (Internasional Diabetes Federation) diperkirakan

kini jumlah pasien DM mencapai 285 juta dan terus meningkat hingga 438 juta

pada tahun 2030. Lebih besar dari populasi penduduk di seluruh Eropa pada saat

ini. Di Indonesia data WHO jumlah pasien DM tipe-2 atau NIDDM (Non Insulin

Dependent Diabetes) meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010

telah mencapai 21,3 juta orang. Berbeda pada tahun 2000, yang jumlah pasien

(15)

DM di indonesia merupakan penyakit penyebab kematian nomor 6 dengan

jumlah proporsi kematian sebesar 5,8% setelah storke, tubeculosis, hipertensi,

cidera dan perinatal. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007

menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia

45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke dua yaitu 14,7%,

sedangkan di daerah pedesaan DM menduduki ranking ke enam yaitu 5,8%.

Data lapangan dari rekam medik bulanan Puskesmas Kedungkandang -

Malang, tercatat ada bulan januari dengan jumlah 127 jiwa, februari dengan

jumlah 104 jiwa, maret dengan jumlah pasien 81 jiwa, april meningkat lagi

menjadi 150 jiwa, mei menurun menjadi 102 jiwa, juli jumlah pasien 92 jiwa,

agustus meningkat lagi menjadi 126 jiwa, september dengan jumlah pasien 185

jiwa, dibulan november meningkat menjadi 209 jiwa dan diakhir tahun desember

2014 jumlah pasien meningkat drastis menjadi 374 dan menempati ranking ke 4

dari 10 penyakit terbanyak. Jadi pada tahun 2014 jumlah pasien penyakit DM

1554 jiwa. Pasien DM jarang melakukan kontrol rutin ke puskesmas, rata – rata

mereka kontrol bila ada keluhan saja.

Penatalaksanaan DM terdiri dari pengobatan oral, diit, latihan jasmani

(olahraga), perawatan kaki, edukasi dan pematauan kadar gula darah. Apabila

penatalaksanaan terapi tanpa obat (pengaturan diet dan olahraga) belum berhasil

mengendalikan kadar glukosa darah pasien,maka perlu dilakukan langkah

berikutnya berupa penatalaksanaan terapi obat, baik dalam bentuk terapi obat

hipoglikemik oral, terapi insulin, atau kombinasi keduanya.(Grant RW, 2003)

Kepatuhan diet jangka panjang terhadap perencanaan makan merupakan

salah satu aspek yang menimbulkan tantangan dalam penatalaksanaan diabetes.

Usaha yang dapat dilakukan pasien diabetes melitus untuk meningkatkan

kepatuhan dalam menjalani terapi diet, olahraga dan pengbatan yaitu:

Meningkatkan kontrol diri pasien diabetes melitus harus meningkatkan kontrol

dirinya untuk meningkatkan kepatuhannya dalam menjalani terapi diet, karena

dengan adanya kontrol diri yang baik dari pasien diabetes melitus akan semakin

meningkatkan kepatuhannya dalam menjalani terapi atau pengobatan(Susilo,

(16)

Pengetahuan pasien akan penyakit DM juga menjadi penting, mengingat

tidak sedikit pasien DM yang kurang memiliki pemahaman tentang penyakit DM.

Akibat dari ketidakpahaman akan penyakit DM, banyak pasien DM yang tidak

patuh serta mengalami komplikasi dan mengakibatkan penyakitnya bertambah

parah. Awal mula pemicu timbulnya masalah-masalah kesehatan yang kronis dan

fatal cukup sederhana yaitu ketidakpatuhan pasien DM dalam menjaga serta

menjalani berbagai macam pengobatan tidak teratur, yang akhirnya menyebabkan

terjadinya komplikasi yang fatal dan berujung pada amputasi dan kematian. Oleh

karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana kepatuhan pasien dalam

penatalaksanaan DM(Brunner&Suddart, 2001)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin meneliti tentang :

1. Bagaimana gambaran kepatuhan pasien DM dalam menjalani terapi minum

obat, olahraga, diit, edukasi, perawatan kaki dan pemantauan gula darah?

2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan kepatuhan atau ketidakpatuhan

pasien DM dalam menjalani terapi baik minum obat, olahraga, diit, edukasi,

perawatan kaki dan pemantauan gula darah?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah :

1. Mendiskripsakan dan menjelaskan gambaran kepatuhan pasien DM dalam

menjalani terapi minum obat, olahraga, diit, edukasi, perawatan kaki dan

pemantauan gula darah.

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mendukung kepatuhan atau ketidakpatuhan

pada pasien DM dalam menjalani terapi minum obat, olahraga, diit, edukasi,

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Memberikan referensi teoritis tentang faktor - faktor yang memperngaruhi

kepatuhan pasien DM dalam menjalani terapi minum obat, olahraga, diit, edukasi,

perawatan kaki dan pemantauan gula darah.Dengan harapan dapat digunakan

sebagai acuan dalam penanganan pasien DM sehingga dapat dilakukan upaya

rehabilitatif yang efektif bagi pasien DM.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan bahan

masukan bagi tenaga kesehatan, orang-orang sekitar pasien DM dan juga bagi

pasien itu sendiri dalam meningkatkan kepatuhan dalam menjalaniterapi minum

obat, olahraga, diit, edukasi, perawatan kaki dan pemantauan gula darah. Urgensi

dalam penelitian ini dimaksudkan agar pasien DM mengetahui gambaran faktor –

faktor yang menyebabkan kepatuhan pasien sehingga kualitas hidup tetap bisa

dirasakan. Sedangkan untuk kalangan akademisi dan khalayak umum semoga

penelitian ini bisa memberikan gambaran tentang pentingnya menjaga kesehatan

Gambar

Tabel 4.1 Informasi Umum Partisipan ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi harga sebanyak 5 [lima] penawaran yang memenuhi persyaratan dan sebanyak tidak ada penawaran yang tidak memenuhi persyaratan, terhadap penawaran yang

Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah penelitian Rawapitu memiliki kelas kesesuaian lahan fisik aktual untuk padi pada kelas S2 (cukup sesuai) dan S3 (sesuai

Benua Amerika memiliki iklim yang beragam. Kawasan Amerika Selatan bagian utara memiliki iklim tropis basah. Iklim dingin terdapat di wilayah paling utara. Penduduk

sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peran Orang Tua Asuh Dalam Mendukung Perkembangan Kemandirian Remaja Putus Sekolah Di Panti Sosial Bina Remaja

Saat observasi di SMA Widya Wacana, kelas XI IPS memiliki kelas spesial dalam arti dari empat kelas ada satu kelas yang terdapat siswa- siswi yang dalam pengawasan

Kemudian, pemberian bungkil biji jarak (BBJ) tersebut sebanyak 4% di dalam campuran pakan dievaluasi terhadap performans ayam. Penelitian dibuat dalam Rancangan Acak Lengkap dengan

Metode yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif yaitu menekankan pada penguraian serta penafsiran data yang dikaitkan dengan kaidah-kaidah hukum

3.6b Diagram Activity Proses Logout 51 3.7 Diagram Activity Proses Menyimpan Kotak Pemesanan 52 3.8 Diagram Activity Proses Update Data Pelanggan 52 3.9 Diagram