• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Progressive Tool - Materi mesin press

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "C. Progressive Tool - Materi mesin press"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MESIN PRESS Pengertian Mesin Press :

Merupakan mesin yang digunakan pada proses pemotongan dan

pembentukan sheet metal forming. Disebut juga sebagai mesin kempa. Konstruksi Utama Mesin Press: Pada dasarnya mesin press atau biasa disebut pula dengan mesin kempa terdiri dari :

1. Frame Machine (Rangka Mesin), yang berfungsi menyangga mesin secara keseluruhan, khususnya

ram dan bed.

2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat bergerak translasi dan berfungsi

memberikan gaya tekan pada benda kerja ke arah bed mesin.

(2)

Jenis-jenis mesin Press:

A. Berdasar sumber jumlah gerak pengempaan slide/ram:

1. Single Action Press.

Mesin Press ini hanya memiliki gerakan slide tunggal. Mesin Press ini biasa digunakan untuk proses blanking, embossing, coining dan drawing. Kadang-kadang diperlukan tekanan pneumatik pada die cushion untuk menjepit material (blank holder pressure) selama proses drawing.

2. Multiple Action Press.

Mesin Press ini memiliki lebih dari satu slide. Slide bagian luar biasanya berongga dan berfungsi

menjepit material (blank), sedangkan yang bagian dalam berfungsi sebagai penekan (punch). Mesin

ini cocok untuk proses drawing.

a. Arch Frame Press

Bentuk melebar ke bawah menyerupai sebuah busur (arch). Dengan bentuk yang melebar ke arah bawah

memungkinkan dapat menapung benda kerja yang lebar. crankshafts berukuran kecil, tidak

(3)

b. Gap Frame Press

Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies serta benda kerja yang lebar

dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame Press adalah jenis Bench Press, Horn Press dan

Turret Press. Bench press adalah mesin press dengan rangka gap frame yang berukuran relatif kecil

Terkadang rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan scrap dapat tergelincir

turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki silinder atau poros yang

menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses seaming, riveting dan embossing. Turret

press adalah gap frame press yang dimodifikasi sehingga memiliki upper dan lower turret yang dapat

membawa beberapa dies dan punch sekaligus.

c. Straight-Sided Press

Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi yang lebih kaku (rigid).

Pengaturan Mesin Press:

1. Kecepatan pengempaan (slide/ram).

Pengaturan kecepatan ini hanya dapat dilakukan pada mesin press hidraulik. Pada proses pemotongan

digunakan kecepatan slide yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses pembentukan. Di samping itu

kecepatan yang digunakan bergantung pada ketebalan benda kerja yang digunakan, semakin tebal benda

(4)

2. Ketinggian Dies.

Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada slide/ram mesin press dengan

cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja mesin press (bolster). Secara umum ketinggian

cetakan ini harus lebih besar dari tinggi benda yang dihasilkannya dengan mempertimbangkan ruang

untuk mengambil benda kerja yang dihasilkan.

3. Tekanan penjepit.

Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk draw beads akan

mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan yang digunakan maka makin

terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang digunakan harus optimum untuk menjamin

(5)

Jenis-jenis mesin press

Pengertian Press Tool

Press Tool adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja penekanan dengan melakukan pemotongan

(6)

1, hal 1). Peralatan ini digunakan untuk membuat produk secara massal dengan produk output yang sama dalam waktu yang relatif singkat.

Klasifikasi Press Tool

Press Tool dapat dklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses pengerjaan yang dilakukan pada die yaitu: simple tool, compound tool dan progressive tool.

A.Simple Tool

Simple Tool adalah jenis dari press tool yang paling sederhana, dimana hanya terjadi satu proses pengerjaan dan satu station dalam satu alat. Pemakaian jenis simple tool ini mempunyai keuntungan dan kerugian.

Keuntungan simple tool:

· Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat. · Kontruksinya relatif sederhana.

· Harga alat relatif murah. Kerugian simple tool:

(7)

B.Compound Tool

Pada press tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu station terdapat lebih dari satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak. Pemakaian jenis compoundtool ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.

Keuntungan compoundtool

· Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada station yang sama.

· Kerataan dan kepresisian dapat dicapai.

· Hasil produksi yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti. Kerugian compoundtool:

· Konstruksi dies menjadi lebih rumit.

· Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal.

· Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu station menyebabkan perkakas cepat rusak.

C. Progressive Tool

ProgressiveTool merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukkan lembaran logam pada dua atau lebih station kerja, selama setiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi.

(8)

· Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relatif singkat dibandingkan simpletool.

· Pergerakkan menjadi lebih efektif.

· Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda.

Kerugian progressivetool:

· Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simpletool dan compoundtool.· Biaya perawatan besar.

· Harga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit.

Jenis - jenis Pengerjaan Pada PressTool

Berdasarkan proses pengerjaannya, presstool dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

1. CuttingTool

(9)

a. Pierching

Merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil produksi yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan sistem langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat benda kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.

c. Notching

Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan.

d. Parting

Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan blank melalui satu garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan bentuk-bentuk blank yang tidak rumit atau bentuk material yang sederhana. e. Shaving

(10)

Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang dilakukan terlebih dahulu.

f. Trimming

Trimming adalah merupakan proses pemotongaan material sisa, guna mendapatkan Fininshing ini digunakan untuk memotong sisa penarikan dalam maupun benda hasil penuangan.

g. Cropping

Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama dengan proses yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak ada bagian yang tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah mempunyai ukuran lebar yang sama dengan ukuran yang diminta serta mempunyai panjang material sesuai dengan jumlah komponen yang diminta. Proses Cropping ini digunakan untuk membuat komponen Blanking berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.

h. Lanzing

Lanzing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan (bending) dan pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan. Sedangkan Punch yang digunakan sedemikian rupa, sehingga Punch dapat memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada sisi Punch yang keempat. (Press Tool 1).

(11)

Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang tergolong dalam formingtool adalah bending, flanging, deepdrawing, curling dan embossing.

a. Bending

Proses bending merupakan proses pembengkokkan material sesuai dengan yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin ataupun pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya bentuknya saja namun volume material yang dibendingkan akan tetap.(Press Tool 1)

b. Flanging

Flanging adalah proses yang menyerupai proses bending hanya perbedaanya terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun merupakan radius. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: c. DeepDrawing

Deep Drawing merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. Tujuannya adalah untuk memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah proses ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

d. Curling

Merupakan pembentukkan profil yang dilakukan pada salah satu ujung material.

(12)

Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu sisi material tersebut.

3. Prinsip Kerja Alat

Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran yang dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan dari komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat.

Terkadang di dalam suatu Press Tool terjadi proses pengerjaan secara bersamaan antara proses pemotongan dan proses pembentukan sekaligus. Dan proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang akan penulis rancang.

Adapun prinsip kerja rancangan adalah sebagai berikut : 1. Pelatlembarandimasukkan pada mesinProgressiveTool.

2. ProgressiveToolakanbergerakturundenganditekan secara manual yang

kemudianakanmembuatPunch bergerakturun dan

mampumemberikantekanataureaksiterhadappelat.

3. ProgressiveToolterusbergerakturun dan tetapditekan secara manual sehinggamembuat Punchdapatmelubangilembaranpelatdenganukuran yang

telahditentukan. KemudianPunch

berikutnyalangsungmembentuklembarantersebutmenjadiproduk yang direncanakan.

(13)

Presstoolmerupakansatukesatuandaribeberapakomponen. Komponen -komponentersebut antara lain:

a. TangkaiPemegang (Shank)

Tangkaipemegangmerupakansuatukomponenalatbantuproduksi yang berfungsisebagaipenghubungalatmesinpenekandenganpelat atas (tooldesign 2, hal16 ). Shankbiasanyaterletak pada titikberat yang dihitungberdasarkanpenyebaran gaya-gaya potong dan gaya-gaya pembentukkandengantujuanuntukmenghindaritekanan yang tidakmerata pada pelat atas.

b. Pelat Atas (TopPlate)

Merupakan tempat dudukan dari shank dan guidebush (sarung pengarah). c. Pelat Bawah (Bottom Plate)

Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh punch.

d. Pelat Penetrasi

Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu pelat ini harus lebih lunak dari pelat atas.

e. Pelat Pemegang Punch (PunchHolderPlate)

(14)

f. Punch

Punch berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk punch dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada perencanaan alat bantu produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang dikeraskan pada suhu 780 – 820 0 C lalu di Tempering pada suhu 2000 C agar

diperoleh sifat yang keras tetapi masih memiliki kekenyalan. g. Tiang Pengarah (Guide Pillar)

Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada tepat pada dies ketika dilakukan penekanan.

Dies

Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus sebagai pembentuk.

i. PelatStripper

Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat penjepit material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari terjadinya cacat pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan lipatan, juga sebagai pengarah punch.

(15)

Pegas stripper berfungsiuntuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan. k. Baut Pengikat

Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut pengikatdan ketebalan dies.

Tabel 2.1 Standar Baut Pengikat Ukuran

Baut

Jarak minimum Jarak maksimum Tebal Dies

M5 15 50 10 ÷ 18

M6 25 70 15 ÷ 25

M8 40 90 22 ÷ 32

M10 60 115 27 ÷ 38

M12 80 150 > 38

(16)

Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat pemegang punch(Punch holder) ke pelat atas, sehingga posisi dies kepelat bawah dan posisi pelat pemegang punch kepelat atas dapat tearah dan kokoh. Tabel 2.2 Standar Pin Penepat

Tebal Dies Minimum Baut Minimum Pena

19 M8 Φ6

24 M8 Φ8

29 M10 Φ10

34 M10 Φ10

41 M12 Φ12

48 M16 Φ16

m. Sarung Pengarah (Bush)

Sarung pengarah berfungsi untuk mengarahkan tiang pengarah dan mencegah cacat pada pelat atas. Pada perencanaan alat bantu produksi ini untuk sarung pengarah dipilih bahan kuningan.

Rumus Gaya-gaya perencanaan

Dalam perencanaan ini dibutuhkan dasar-dasar perhitungan yang menggunakan teori dan rumus-rumus tertentu. Adapun teori dan rumus-rumus tersebut antara lain :

(17)

Adapun gaya-gaya yang terjadi: a. Gaya Pierching

Untuk menentukan gaya pierching dapat digunakan rumus seperti dibawah ini :

Fp = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N) Dimana :

U = panjang sisi potong (mm) S = tebal material proses (mm)

0,8 merupakan konversi dari tegangan tarik ke tegangan geser untuk bahan yang mempunyai tegangan tarik kurang dari 900 N/mm2 .

b. Gaya Notching

Gaya notching ini dapat dicari dengan menggunakan rumus: Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)

c. Gaya Blanking

Untuk menentukan gaya blanking ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N) d. Gaya Forming (Deep Drawing)

(18)

F = p ´ d ´ t ´ Rm ( - K)

Dimana :

F = Gaya pembentukan (N/mm2)

d = Diameter pembentukan benda kerja (mm) Rm = Tegangan Tarik (N/mm2)

D = Diameter bentangan benda kerja sebelum dibentuk (mm) S = Tebal Pelat (mm)

K = Konstanta (0,6 ÷ 0,7)

e. Gaya pegas Stripper

Pada perencanaan ini posisi stripper terletak pada unit bawah dan tebal spesimen yang akan dibentuk adalah 1,2 mm, maka langkah untuk menentukan gaya pegas stripper adalah sebagai berikut:

Fps = 5÷20% x F Total Dimana:

Fps = Gaya pegas stipper (N) F = Gaya Total (N)

(19)

Untukmencari gaya pegas pelontarinidihitungterlebihdahuluvolume pena pelontardenganrumus:

V =

Dimana:

V = Volume pena pelontar (mm3)

D = Diameter pena pelontar (mm) T = Tinggi pena pelontar (mm)

Kemudiandicarijumlahmassatotalnyadenganrumus : M = Vt .

Dimana :

= massajenisbahan (kg/m3)

Barudidapat gaya pegas pelontar, yaitu : F = m .g

Dimana :

F = Gaya pegas (N) m = Massa bahan (kg)

g = Gravitasi bumi (9,81 m/s2)

(20)

Dalam mencari panjang Punch maksimum dipakai punch yang memiliki diameter terkecil/yang paling kritis.

Dimana:

Lmaks = Panjang Punch maksimum (mm)

E = Modulus Elastisitas (N/mm2)

I = Momen Inersia bahan (mm4)

Rm = Tegangan tarik bahan (N/mm2)

S = Tebal material (mm)

r = Jari-jari Punch terkecil (mm) Fb = gaya maksimum (N)

h. Rumus mencari tebal Die

Rumus Empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal Die berdasarkan gaya total yang di butuhkan untuk perencanaan press tool adalah :

Dimana :

H = Tebal Die (mm)

g = Gravitasi bumi (9,81 m/det2)

F = Gaya total (N)

(21)

Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai kelonggaran yang diambil.

Untuk tebal pelat (s) ≤ 3 mm Us = C.S.

Dimana :

Us = Kelonggaran tiap sisi (mm)

Dp = Diameter Punch (mm)

Dd = Diameter lubang Die (mm)

C = Faktor kerja (0,005 ÷ 0,025) S = Tebal pelat (mm)

τt = Tegangan geser bahan (N/mm2)

j.Perhitungan Gaya Buckling

Batang punch yang ramping cendrunguntuk melengkung dan akibatnya akan timbul momen. Gejala seperti ini disebut buckling. Besar gaya bucklimg menurut rumus euler sebagai berikut :

Fb = E · I min · π ² ………( Budiarto. 2001,hal 81 ) S²

Dimana :

(22)

E = ModulusElastisitas( N/mm² ) Imn = MomenInersia( mm ) S = Panjang Punch ( mm )

Gaya bucklimgdapat juga dicariberdasarkankerampingannya, yaitu : λ ≥ λ0 Digunakanuntukrumuseuler

λ<λo Digunakanuntukrumustetmejer λ = S/i

i =

Dimana :

S = Panjang Batang (mm ) A = Luas penampang ( mm² ) i = jari- jari girasi

λ = kerampingan I = Momen Inersia

Apabila menggunakan rumus tetmejer maka rumusnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 HargaElastisitas pada RumusTetmejer

Bahan E( N /mm²) λ0 Rumus tetmejer

ST 37 210.000 105 δB = 310 – 1,14 λ

(23)

k. Rumus titik berat gaya Dimana :

Gambar

Tabel 2.1 Standar Baut Pengikat
Tabel 2.2 HargaElastisitas pada RumusTetmejer

Referensi

Dokumen terkait

Panjangnya proses pengerjaan sheet metal di bengkel ini juga dikarenakan belum tersedia satu unit mesin press dengan kekuatan tertentu yang dapat membuat daun pintu berprofil

Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan. Bagian atas dari alat ini

Dari uraian diatas dapat disimpulkan Fungsi alat tekan ( press tool ) yang dirancang ini digunakan untuk membuat cylinder head gasket sepeda motor Yamaha F1ZR; Dalam merancang

Berkaitan dengan isu pemanasan global dan perusakan ozon yang salah satu penyebanya adalah pemakaian zat jenis CFC ( Chlorofluoride Carbonate ) dimana zat ini terkandung pada

Jenis pesawat sederhana yang paling banyak digunakan pada alat transportasi darat ialah ….. Salah satu kerugian menggunakan bidang miring

Batako adalah salah satu bahan yang dipakai untuk membuat dinding suatu bangunan, tentunya membutuhkan suatu alat cetakan yang memenuhi persyaratan. Mengingat alatnya sederhana,

Berkaitan dengan isu pemanasan global dan perusakan ozon yang salah satu penyebanya adalah pemakaian zat jenis CFC (Chlorofluoride Carbonate) dimana zat ini terkandung pada