• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmakoterapi 1 kelas A Kelompok 1A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Farmakoterapi 1 kelas A Kelompok 1A"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Jelaskan apa yang Saudara ketahui

tentang DM: gejala, tipe dan

komplikasi apa yang dapat terjadi

pada penderita DM

(2)

DEFINISI, PREVALENSI,

EPIDEMIOLOGI, DAN DIAGNOSIS

Annisa Azka | 1106017780

(3)
(4)
(5)

INDONESIA

(6)

• Diabetes melitus adalah kelainan metabolisme lemak, karbohidrat, protein yang merupakan hasil dari kurangnya sekresi insulin,

berkurangnya sensitivitas insulin ataupun keduanya. Diabetes melitus kelainan

metabolisme yang ditandai dengan

hiperglikemia. Hal ini berhubungan dengan abnormalitas matabolisme karbohidrat, lipid dan protein dan hasilnya adalah komplikasi mikrovaskular, makrovaskular dan kelainan neuropati

DIPIRO

• diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak lagi bisa menghasilkan insulin atau ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin yang telah dihasilkan seperti yang seharusnya.

WHO

& IDF

(7)

Insulin

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh

pankreas dan bertindak sebagai kunci yang

(8)

SEKRESI INSULIN

Glucose signaling

Glucose K+ channel shut

Ca2+ Channel

Opens

Insulin + C peptide

Cleavage enzymes

Proinsulin

preproinsulin Preproinsulin

Insulin Synthesis

(9)
(10)
(11)

Keluhan

Poliuria, Polidipsia, Polifagia

Penurunan berat badan yang tidak dapat

dijelaskan penyebabnya

Keluhan lainnya : badan lemah, kesemutan,

gatal-gatal, pandangan kabur dan disfungsi ereksi pada

pasien pria

Glukosa plasma puasa

Glukosa plasma 2 jam setelah makan

(12)
(13)

KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS

BERDASARKAN ETIOLOGI

(14)

Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes tipe ini merupakan diabetes yang jarang

atau sedikit populasinya, diperkirakan kurang dari

5-10% dari keseluruhan populasi penderita

diabetes.

Gangguan produksi insulin pada DM Tipe 1

umumnya terjadi karena kerusakan sel-

sel β

pulau Langerhans yang disebabkan oleh reaksi

otoimun. Namun ada pula yang disebabkan oleh

bermacam-macam virus, diantaranya virus

(15)

Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes Tipe 2 merupakan tipe diabetes yang lebih umum,

lebih banyak penderitanya dibandingkan dengan DM

Tipe 1.

Penderita DM Tipe 2 mencapai 90-95% dari keseluruhan

populasi penderita diabetes, umumnya berusia di atas 45

tahun, tetapi akhir-akhir ini penderita DM Tipe 2 di

kalangan remaja dan anak-anak populasinya meningkat.

Etiologi DM Tipe 2 merupakan multifaktor yang belum

sepenuhnya terungkap dengan jelas. Faktor genetik dan

pengaruh lingkungan cukup besar dalam menyebabkan

(16)

Perbedaan DM Tipe 1 dan DM Tipe 2

DM Tipe 1 DM Tipe 2

Mula muncul Umumnya masa kanak-kanak dan remaja,

walaupun ada juga pada masa dewasa <40 tahun

Pada usia tua, umunya >40 tahun

Keadaan klinis saat diagnosis

Berat Ringan

Kadar insulin darah Rendah, tidak ada Cukup tinggi, normal

Berat badan Biasanya kurus Gemuk atau normal

Pengelolaan yang disarankan

Terapi insulin, diet, olahraga

(17)

Pra-Diabetes

Pra-diabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah

seseorang berada diantara kadar normal dan diabetes,

lebih tinggi dari pada normal tetapi tidak cukup tinggi

untuk dikatagorikan ke dalam diabetes tipe 2.

Ada dua tipe kondisi pra-diabetes, yaitu:

Impaired Fasting Glucose (IFG)

,

yaitu keadaan dimana

kadar glukosa darah puasa seseorang sekitar 100-125 mg/dl

(kadar glukosa darah puasa normal: <100 mg/dl), atau

(18)

Diabetes Melitus Tipe Lain

Diabetes ini bisa terjadi karena defek genetik

fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin,

penyakit ensokrin pankreas, endokrinopati,

karena obat atau zat kimia, infeksi, imunologi,

sindrom genetik lain yang berkaitan kuat

(19)

Defek Genetik

• Maturity Onset Diabetes of Youth (MODY) pada kaum muda

ditandai dengan gangguan sekresi insulin dengan sedikit atau tanpa resistensi insulin.

• Pasien MODY umumnya menunjukkan gejala hiperglikimia ringan pada usia muda. Penyakit ini diwariskan pada pola autosom

dominan dengan setidaknya 3 lokus yang berbeda.

• Kelompok pasien ini memiliki ketidak mampuan genetik untuk mengubah proinsulin menjadi insulin sehingga mengakibatkan hiperglikemia ringan.

• Beberapa mutasi genetik yang terjadi pada reseptor insulin

mengakibatkan resistensi insulin. Resistensi insulin mengacu pada berbagai sindrom seperti leprechaunism , resistensi insulin yang parah akibat kerusakan gen reseptor insulin dan lipoatrophic

(20)

Gestasional Diabetes Melitus

Gestasional diabetes didefinisikan sebagai

intoleransi glukosa yang terjadi selama masa

kehamilan.

GDM terjadi pada sekitar 7% kehamilan di

seluruh dunia.

(21)

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme

endokrin dan karbohidrat dalam rangka menunjang

pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk

menyusui.

Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta

kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin

hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin tidak

dapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang

memperngaruhi kadar pada janin.

Akibat lambatnya resorpsi makanan maka yang terjadi

hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut

(22)

Menjelang aterm, kebutuhan insulin meningkat

sehingga mencapai 3 kali lipat dari keadaan

normal. Hal ini disebut sebagai tekanan

diabetojenik dalam kehamilan.

Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin

yaitu bila ia ditambah denga insulin eksogen ia

tidak mudah menjadi hipoglikemia. Akan tetapi

bila ibu tidak mampu menigkatkan produksi

(23)

PATOGENESIS DAN GEJALA

(24)

DIABETES MELITUS TIPE 1

(25)

Interaksi antara

antigen sel

β

pankreas

dengan antibodi

Respon imun

seluler aktif

Aktivasi T-cell

yaitu

cytotoxic

killer T-cell

Apoptosis

β

pankreas

Tidak dapat

mensekresi

insulin

Diabetes melitus tipe 1 dikarakterisasi dengan

defisiensi absolut insulin.

terjadi karena kerusakan sel β pulau Langerhans yang

disebabkan reaksi autoimun serta secara idiopatik.

(26)

AUTOANTIBODI

ICCA (Islet Cell Cytoplasmic

Antibodies)

• Antibodi utama pada DM tipe 1

ICSA (Islet Cell Surface Antibodies)

• Ditemukan sekitar 80% pada pasien

• Jumlah (Glutamic Acid Decarboxylase)

• Ditemukan sekitar 80% pada pasien

• Jumlah menurun sejalan perjalanan penyakit

IAA (Anti Insulin Antibody)

(27)

Sel-

sel β pulau Langerhans yang mengalami

kerusakan karena autoimun akan

mengakibatkan defisiensi sekresi insulin

sehingga terjadi gangguan metabolisme yang

menyertai DM tipe 1.

Fungsi sel-

sel α kelenjar pankreas juga

(28)

HLA

HLA (Human Leukocyte Antigens)

bagian

kromosom yang mengekspresikan gen-gen

untuk pengaturan sistem imun

protein pada permukaan sel yang

bertanggung jawab terhadap reaksi rejeksi

pada transplantasi jaringan

(29)

Faktor Lingkungan

Infeksi virus

Rubella, sitomegalovirus,coxsackieviurs,

herpes, mumpd, dll

Obat dan zat kimia

Asupan makanan

(30)
(31)
(32)

Patogenesis

Resistensi insulin & defisiensi relatif sekresi insulin

Resistensi Insulin

Hati

Otot

rangka

Jaringan

adiposa

• Kenaikan produksi glukosa basal ~0,5 mg/kg per menit (jika kadar gula darah puasa 140-200 mg/dL)

• Kegagalan supresi glukagon

Normal: 80% glukosa  otot. Insulin

meningkatkan ambilan glukosa hingga 10 mg/kg per menit

• Onset DM tipe 2

melambat ~40 min

• ↓50% ambilan glukosa olh kaki

(33)

Patogenesis

Resistensi insulin & defisiensi relatif sekresi insulin

Resistensi insulin

tidak tertangani

Stimulasi sekresi

insulin terganggu

Defisiensi relatif sekresi insulin

•Stimulasi sekresi insulin

•Hanya bekerja 50%

Inkretin

•Stimulasi sekresi insulin, supresi glukagon, melambatkan motilitas, respon kenyang

•Berkurang

GLP-1

•Stimulasi sekresi insulin

•Meningkat

GIP

(34)
(35)
(36)

Diabetes melitus

gestasional adalah

keadaan diabetes atau

intoleransi glukosa yang

timbul selama masa

kehamilan, dan biasanya

berlangsung hanya

sementara.

disarankan melakukan

(37)
(38)

Penyebab DM gestasional berkaitan dengan

peningkatan kebutuhan energi, kadar estrogen

dan hormon pertumbuhan selama masa

kehamilan

Feto Placental Unit

(FPU)

perbatasan antara

ibu dan janin dan tempat terjadinya produksi dan

sekresi hormon steroid

Pada saat kehamilan plasenta akan menghasilkan

hormon estrogen, progesteron, kortisol,

Human

(39)

Hormon pertumbuhan dan kortisol

merupakan antagonis insulin yaitu

meningkatkan kadar glukosa darah misalnya

perangsangan glikogenolisis dan lipolisis.

Estrogen dan progesteron mengganggu

keseimbangan glukosa-insulin dengan jalan

menurunkan afinitas reseptor insulin

(40)

HPL

Meningkat 10x

stimulasi

lipolisis

Metabolisme

asam lemak

bebas naik

hPGH

Meningkatkan

ekspresi

subunit P85α

Penghambatan

aktivasi PI 3

kinase

tidak

terjadi

(41)

GEJALA

Hiperglikemia menyebabkan gejala :

Polidipsia

Poliuria

Rasa lelah

(42)

Komplikasi

Diabetes Mellitus

(43)

Komplikasi

Kronis

(44)

Kronis

Retinopati

Neuropati

Mikroalbuminuria

dan Nefropati

Foot ulcer

(45)

Akut

Hipoglikemia

Diabetes

Ketoasidosis

Hyperosmolar

Hyperglycemic

State

(46)
(47)
(48)

Retinopati

Faktor Risiko terjadinya retinopati = hiperglikemia

Kerusakan sel yang terjadi sebagai hasil proses

biokimiawi akibat hiperglikemia kronis terjadi

pada jaringan saraf (saraf optik dan retina),

vaskular retina dan lensa.

Sebagian besar penderita retinopati DM, pada

tahap awal tidak mengalami gejala penurunan

tajam penglihatan. Apabila telah terjadi

kerusakan sawar darah retina, dapat ditemukan

mikroaneurisma, eksudat lipid dan protein,

(49)

Mekanisme petofisiologi yang diduga menyebabkan

terjadinya retinopati (Sitompul, 2011) :

Hiperglikemia kronik

mengaktivasi jalur poliol

yang

meningkatkan

glikosilasi

dan ekspresi aldose reduktase

sehingga terjadi

akumulasi sorbitol

. Sorbitol merupakan

suatu senyawa gula dan alkohol yang

tidak dapat

melewati membrana basalis

sehingga akan tertimbun

dalam jumlah yang banyak dalam sel. Kerusakan sel terjadi

akibat akumulasi sorbitol yang bersifat

hidrofilik

sehingga

sel menjadi bengkak akibat proses osmotik.

Hiperglikemia

mengaktivasi

transduksi sinyal intraseluler

protein kinase C (

PKC

) dan vascular endothelial growth

factor (VEGF) sehingga terjadi trombosis dan oklusi kapiler

retina. Peningkatan PKC juga

mengganggu permeabilitas

dan aliran darah vaskular retina

yang pada akhirnya

(50)

Hipoksia menyebabkan ekspresi faktor

angiogenik yang berlebihan sehingga

merangsang pembentukan pembuluh darah

baru yang memiliki kelemahan pada membran

basalisnya, dan kekurangan jumlah perisit.

(51)

Neuropati

• Neuropati perifer merupakan komplikasi yang umum pada DM tipe 2. Umumnya ditandai dengan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di kaki dan tangan. Neuropati autonom juga merupakan komplikasi yang umum terjadi. Parameter klinisnya adalah gastroparesis, takikardia, hipotensi, impoten, konstipasi(Chisholm-Burns, et al., 2008)

• Hiperglikemia memainkan peran penting dalam terjadinya

komplikasi neuropati. Dengan adanya hiperglikemia, glukosa diubah menjadi sorbitol dengan bantuan aldosa reduktase. Sorbitol

merupakan alkohol heksahidrat yang tidak dapat melewati sel

membran, sehingga akibatnya peningkatan konsentrasi sorbitol pada sel dan selnya mengembang. Dikarenakan adanya akumulasi dari

sorbitol ini, air menjadi terhalangi sehingga lensa mata menjadi

(52)

Nefropati

Kontributor terbesar pada penyakit ginjal tingkat

akhir

Tingkat gula darah yang tinggi

gula dalam darah

masuk ke urin

Ginjal rusak

protein bocor ke urin

Pengontrolan tekanan darah:

pemberian ACE inhibitor dan ARB

diuretik

(53)
(54)
(55)

Ulser pada kaki

Ulser pada kaki sering didapati pada penderita

DM

Terjadi saat pembuluh perifer tidak dapat

dilewati darah

Persebaran oksigen dan nutrisi ke kaki

berkurang

Pada awal pengobatan ulser kaki, penting

(56)
(57)
(58)
(59)

Hipoglikemia

Hipoglikemia yaitu apabila kadar glukosa dalam darah kurang

dari 50 mg/dL (2,78 mmol/L),

Penderita DM dapat mengalami hipoglikemia pada berbagai

variasi level glukosa dalam darah.

Gejala hipoglikemi adalah gemetar, berkeringat, lelah, lapar,

sakit kepala, dan pusing.

Penyebab terjadinya hipoglikemia diantaranya tidak

teraturnya waktu makan (terutama dalam konsumsi

(60)

Diabetes Ketoasidosis (DKA)

• DKA merupakan komplikasi karena kekurangan insulin. Tanpa

adanya insulin, tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi yang didapat melalui proses lipolisis. Proses ini menghasilkan keton yang dapat menyebabkan asidosis (Chisholm-Burns, et al., 2008).

• DKA sering ditemukan pada penderita DM tipe 1 usia muda dan jarang pada penderita DM tipe 2 Chisholm-Burns, et al., 2008).

• Penyebab dari DKA yaitu kesalahan dalam penggunaan/pemakaian insulin atau obat DM lainnya Chisholm-Burns, et al., 2008).

• Tanda-tanda dan gejalanya adalah nafas berbau aseton, mual,

muntah, dehidrasi, polidipsia, poliuria, serta nafas yang dalam dan cepat. Sedangkan gejala nonspesifiknya adalah lesu, sakit kepala, dan lemah. Selain itu, diagnosisnya adalah hiperglikemia (lebih dari 250 mg/dL; 13,9 mmol/L), ketosis (anion gap lebih dari 10), dan

(61)
(62)

Insulin memiliki berbagai fungsi seperti membantu transport

glukosa ke dalam sel, menghambat adanya lipolisis dalam

jaringan lemak sehingga mencegah pembentukan asam lemak

bebas dan menghambat glukoneogenenesis di hati. Apabila

terjadi

defisiensi insulin

, maka seluruh proses yang melibatkan

insulin akan terganggu. Selain itu,

liposisis tidak dapat

dihambat

karena defisiensi insulin, sehingga lipolisis

menyebabkan terbentuknya

asam lemak bebas

. Berasal dari

asam lemak bebas tersebut, hati membentuk

keton

, seperti

asam asetoasetat dan asam β

-hidroxibutirat dan aseton,

melalui proses yang dinamakan ketosis yang akan

menyebabkan

akumulasi keton

dan mengakibatkan asidosis

metabolik. Hal ini dapat membuat penderita bernapas dalam

dan cepat (

Kushmaul breething

). Benda keton ini akan

dikeluarkan melalui urin (ketonuria) dan melalui nafas,

sehingga nafas penderita diabetes yang menderita

(63)
(64)

Hipertensi

Menurunnya kemampuan pembuluh darah

untuk bervasodilatasi

Pengontrolan tekanan darah:

pemberian ACE inhibitor dan ARB

diuretik

(65)
(66)

Penyakit Jantung Koroner

Risiko: 2 hingga 4x lipat lebih besar pada orang yang

menderita DM

Merupakan penyebab kematian utama pasien diabetes

Terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh koroner yang

menyuplai jantung

Pencegahan:

pengontrolan kadar lemak dalam darah

pengontrolan tekanan darah

penghentian rokok

(67)
(68)

Daftar Pustaka

• Batuman, V., Soman, A. S., Schmidt, R. J., Soman, S. S.2015. Diabetic Nephropathy.

http://emedicine.medscape.com/article/238946-overview Diakses pada tanggal 16 September 2015 pk 17.00

• Centers for Disease Control and Prevention. 2007. Take Charge of Your Diabetes 4th Edition. Atlanta: US

Department of Health and Human Services

• Chase, H. P. 2006. Understanding Diabetes. Denver: Children’s Diabetes Foundation.

• Chrisholm-Burns, M. A., Wells, B. G., Schwinghammer, T. L., Malone, P. M., Kolesar, J. M., Rotschafer, J. C., dan Dipiro, J. T. (Eds). 2008. Pharmacotherapy: Principles and Practice. USA: McGraw-Hill Companies

• Coce, F., et al. 1998. Diabetic Foot: National Consensus: Clinical Recommendations for the Diagnosis, Prevention and Treatment. http://www.idb.hr/diabetologia/98no3-2.html Diakses pada tanggal 16 September 2015 pk 16.53

• Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., dan Posey, L. M. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. USA: McGraw-Hill Companies

• Kennedy, M. N. n. d. Nerve Complications.

http://dtc.ucsf.edu/living-with-diabetes/complications/individual-complications/nerve-complications/ Diakses pada tanggal 16 September pk 16.41

(69)

Referensi

Dokumen terkait

002 /POKJA/KUTOWINANGUN/2017 SRI WAHYUNI P PEKANBARU, 01 NOPEMBER 1970 DS TUNJUNGSETO RT 01/I KEC

Prosedur kerja bagi pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang sudah di tunjukan dengan adanya struktur organisasi, akan tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan belum

Analisis Kandungan Timbal pada Lipstik Impor dan dalam Negeri Serta Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap.. Lipstik yang Beredar di Pasar Petisah Kota

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hal ini berarti 38,1% Hasil Belajar Siswa dapat dipengaruhi oleh Lingkungan Sekolah dan Efikasi Diri, 61,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang

Peluang tersebut semakin mudah dimanfaatkan berkat kehadiran lembaga pemasaran Swadesa, yang memiliki tujuan utama untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat

Pengirim akan membayar atau memberikan penggantian kepada DHL atas semua biaya, biaya tambahan, bea, dan pajak Kiriman yang terutang untuk jasa-jasa yang diberikan oleh DHL atau