• Tidak ada hasil yang ditemukan

Executive Summary - Business Plan – Importing Fashion Accessories

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Executive Summary - Business Plan – Importing Fashion Accessories"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Executive Summary

Fashion merupakan suatu industri yang terus berkembang. Bila kita membahas tentang perkembangan dunia fashion, tak akan ada habisnya. Semua orang di setiap negara dan daerah yang berbeda-beda mempunyai cara berfashion mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan budaya dan tradisi dari setiap negara dan daerah yang juga beragam. Adapun fashion dari satu negara dan daerah dapat diterima di negara atau daerah yang lain disebabkan karena cocoknya dan digemarinya fashion tersebut oleh masyarakat secara luas dari negara atau daerah tersebut.

Pada dasarnya, dalam dunia fashion ada yang disebut dengan mode atau biasa sering disebut juga dengan trend. Mode adalah gaya yang diterima atau sedang populer saat ini. Mode fashion cenderung berubah-ubah dikarenakan oleh faktor manusia yang selalu tidak pernah puas dan cepat bosan. Oleh karena itu, para manufacturer dalam industri fashion selalu berinovasi untuk menciptakan fashion-fashion baru yang terus menerus berkembang.

Inovasi dan perkembangan yang terus menerus dalam industri fashion membuat barang-barang fashion menjadi beragam dan memiliki keunikan masing-masing. Dengan keragaman yang besar ini, industri fashion cenderung memiliki segmen yang beragam juga. Hal ini membuat adanya kelonggaran bagi para pendatang baru dalam bersaing dengan para kompetitor karena ada banyak segmen yang dapat dipilih untuk ditargetkan.

(2)

Potensi pasar yang baik di Indonesia khususnya Jakarta membuat saya berinisiatif untuk membangun bisnis fashion di Indonesia yang mana akan saya mulai dengan mengimpor fashion accessories dari Filipina.

(3)

Executive Summary ... 2

Daftar Isi ... 3

1.Overview of The Business ... 4

1.1.Background ... 4

1.2.Company Description ... 6

1.3.Organizational Structure ... 6

1.4.Product Description ... 11

2.Marketing Plan ... 8

2.1.Situation Analysis ... 8

2.2.Marketing Objective ... 9

2.3.Marketing Strategy ... 10

2.3.1.Idea Development ... 10

2.3.2.Introduction ... 10

2.3.3.Growth ... 11

2.3.4.Maturity ... 11

2.3.5.Decline ... 11

3.Operation Plan ... 11

3.1.Kapasitas Produk dan Lokasi ... 11

3.2.Teknologi dan Proses Produksi ... 12

3.2.1.Teknologi ... 12

3.2.2. Proses Produksi ... 12

3.3.Peralatan dan Bahan Baku ... 12

3.4.Organisasi dan Manajemen ... 14

3.5.Jadwal Implementasi ... 14

4.Financial Performance ... 15

4.1.BEP ... 16

(4)

1.

Overview of The Business

1.1

Background

Keragaman yang ada dalam industri fashion dan potensi pasar di Indonesia membuat saya tertarik untuk berbisnis dalam dunia fashion. Bisnis fashion yang saya pilih adalah mengimpor fashion accessories dari Filipina.

Pemilihan bisnis fashion ini disebabkan oleh hobi dan ketertarikan saya dalam dunia fashion dan juga cukup banyaknya relasi dan teman-teman saya yang juga menyukai dunia fashion yang mana dapat membantu saya dalam melakukan survey untuk mengetahui mode yang sedang populer. Selain itu, saya memilih bisnis fashion ini karena adanya potensi pasar yang baik di Indonesia.

Di tengah ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang tengah mengglobal ini, akan sulit bagi pendatang baru untuk bersaing dengan para kompetitor yang telah menguasai bidang industrinya masing-masing. Oleh karena itu, sebagai pendatang baru dalam dunia bisnis, saya lebih tertarik untuk mengimpor dibandingkan dengan bermanufaktur sendiri. Beberapa keuntungan dari mengimpor dibanding dengan bermanufaktur sendiri adalah: set up costnya lebih murah, biaya pemasarannya relatif lebih kecil dan dapat bercobranding dengan manufacturer yang produknya akan diimpor, serta resiko yang dipikulpun tidak sebesar bermanufaktur sendiri. Adapun undang-undang tenaga kerja di Indonesia ini masih kurang baik, dapat terlihat dari seringnya buruh-buruh yang berdemonstrasi.

(5)

Di samping itu, Filipina berada dalam kawasan ASEAN enam yang mana telah ada banyak kebijakan bea masuk dari Free Trade Area (FTA) yang meliputi bea import atas CIF, PPN, dan PPh 22 yang lebih rendah. Hal tersebut dapat diperoleh dengan mencantumkan Certificate of Origin (COO) form D dari negara yang bersangkutan dan juga mengurus dokumen-dokumen impor dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik di Indonesia maupun di Filipina sendiri.

Alasan saya memilih aksesoris adalah karena lebih banyak fashion manufacturer di Filipina yang memproduksi aksesoris. Dengan ini, ada lebih banyak pilihan supplier yang dapat disaring untuk dipilih. Selain itu, aksesoris juga lebih beragam jenisnya.

Setelah mendapatkan cukup banyak alternatif supplier di Filipina dan berkomunikasi dengan mereka, saya memilih untuk bekerja sama dengan salah satu fashion accessories manufacturer yang bernama BAYCRAFTS karena produknya aksesorisnya yang beragam jenis serta terus menerus berinovasi untuk menciptakan model-model aksesoris baru. BAYCRAFTS juga telah memiliki Certificate of Fair Trade yang mana cukup meyakinkan untuk dapat mengimpor barang dengan baik dari mereka. Hal lain yang menyebabkan saya memilih manufacturer ini adalah karena skala pasar BAYCRAFTS yang masih lebih dikhusukan pada pasar lokal dan baru mulai melayani penjualan internasional secara retail melalui kerja sama dengan jasa Fed Ex. Dengan adanya modal satu milyar rupiah, akan sangat memungkinkan saya untuk dapat mengimpor dengan skala wholesale.

Adapula saya memilih BAYCRAFTS dari beberapa alternatif yang ada karena saya

dapat langsung berkomunikasi dengan Owner mereka. Dibandingkan dengan manufacturer

(6)

dapat diatur dengan baik melalui penggunaan jasa angkut yang efektif dan efisien sehingga ongkos angkutnya pun menjadi lebih murah.

1.2

Company Description

Nama Perusahaan: PT. Tandiawan Tirtakusuma

Bidang Usaha: Importir Fashion Accessories (BAYCRAFTS)

Bentuk Usaha: Sebuah perseroan terbatas dengan usaha bisnis mengimpor beragam fashion accessories dari BAYCRAFTS, Filipina yang terus menerus berinovasi untuk menambah variasi model fashion accessories di Indonesia

Tujuan Usaha: Memperoleh profit yang optimum

Visi Usaha:

- Memajukan nama BAYCRAFTS di Indonesia

- Menjadi importir fashion accessories yang terdepan dan disenangi oleh masyarakat luas - Meningkatkan keragaman mode fashion accessories di Indonesia

Misi Usaha:

- Menyelidiki dan memuaskan selera masyarakat pencinta fashion accessories di Indonesia melalui produk-produk BAYCRAFTS

- Mengimpor dan menyediakan beragam jenis fashion accessories baru melalui produk-produk BAYCRAFTS yang sesuai dengan selera pasar di Indonesia

- Bekerja sama dengan berbagai toko dan kios untuk memasarkan produk BAYCRAFTS agar dapat dikenal oleh masyarakat luas

- Menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan baik skala besar maupun kecil

(7)

Dengan adanya modal yang cukup besar, saya memutuskan untuk membangun sebuah perseroan terbatas. Alasan saya lebih memilih untuk membuat perseroan terbatas dibanding dengan bentuk badan usaha lainnya dikarenakan untuk mendapatkan lisensi dari BAYCRAFTS itu sendiri diperlukan adanya suatu badan usaha yang dapat dipercaya. Perseroan terbatas adalah sebuah bentuk badan usaha dengan tingkat kontinuitas yang baik dan lebih terstrukturisasi yang mana membuat bentuk badan usaha ini lebih dianggap sah dan terpercaya oleh banyak pihak.

Perseroan terbatas yang saya buat ini, saya beri nama PT. Tandiawan Tirtakusuma. Struktur organisasi dari PT. Tandiawan Tirtakusuma di awal pembentukan memiliki bentuk yang sederhana dimana ditujukan untuk meminimalisasi set up cost. Berikut adalah struktur organisasi awal dari PT. Tandiawan Tirtakusuma:

Struktur Organisasi

PT. Tandiawan Tirtakusuma

Job Descriptions:

- Owner: Tugas saya sebagai owner meliputi: memelihara hubungan yang baik dengan BAYCRAFTS, menetapkan jumlah dan jenis barang-barang yang akan diimpor, berkoordinasi dengan perusahaan ekspedisi untuk mengatur jalannya pengiriman barang dengan baik dan akurat, melakukan pengecekan barang ketika barang diterima, mengatur pembayaran, membuat proyeksi untuk menetapkan harga jual berdasarkan profit yang diinginkan, membandingkan harga jual yang hasil proyeksi dengan harga

Owner (Wendy Tandiawan)

Marketer Marketer Marketer

(8)

yang dapat diterima pasar melalui survei, melakukan perhitungan cost yang boleh dikeluarkan untuk mendapatkan harga jual yang tepat, menawarkan produk ke beberapa channel yang saya miliki, mereview dan menandatangani dokumen-dokumen penting (seperti: laporan anggaran yang disetujui, perjanjian kontrak pemesanan barang, dan lainnya), serta mengkoordinasi dan mengawasi para marketer agar dapat menjalankan tugas mereka secara efektif.

- Assistant: Melakukan pencatatan atas semua transaksi jual beli, membuat laporan keuangan, membuat laporan anggaran, menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh para marketer (company profile dari BAYCRAFTS, kontrak pemesanan, dan lainnya), membantu owner dalam melakukan pengecekan barang, melakukan tagging harga, melakukan stock opname, menjawab dan memberikan penjelasan dengan baik jika ada customer yang mengeluh atau ingin melakukan pemesanan secara langsung, mengajukan ide-ide pemasaran kepada owner (iklan, brosur, dan lainnya), dan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk survei pasar.

- Marketer: Memasarkan produk-produk BAYCRAFTS, melakukan survei pasar (mencari tahu customer needs and wants), membangun customer relationship, membantu kelancaran jalannya pemesanan barang dari customer (pengajuan kontrak pemesanan, dan lainnya).

Adapula setelah perusahaan bertumbuh dan mendapatkan profit yang baik di masa yang akan datang, saya berencana untuk membuat struktur organisasi yang lebih kompleks dengan segregation of duties yang lebih baik agar sistem pengendalian internal perusahaan dapat menjadi lebih terkendali sehingga performa perusahaan dapat menjadi lebih efektif. Berikut adalah struktur organisasi proyeksi dari PT. Tandiawan Tirtakusuma:

Struktur Organisasi (Proyeksi)

(9)

Job Descriptions:

- CEO: Menawarkan produk ke beberapa channel yang memiliki hubungan khusus, mengembangkan ide-ide pemasaran, mereview dan menandatangani dokumen-dokumen penting (seperti: laporan anggaran yang disetujui, perjanjian kontrak pemesanan barang, dan lainnya), mengkoordinasi dan mengawasi para karyawan agar dapat menjalankan tugas mereka secara efektif.

- Assistant: Membantu pekerjaan CEO, mengajukan ide-ide pemasaran kepada CEO (iklan, brosur, dan lainnya), dan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk survei pasar.

- Finance and Accounting Manager: Membuat proyeksi untuk menetapkan harga jual berdasarkan profit yang diinginkan, membandingkan harga jual yang hasil proyeksi dengan harga yang dapat diterima pasar melalui survei, melakukan perhitungan cost yang boleh dikeluarkan untuk mendapatkan harga jual yang tepat, memeriksa laporan keuangan sebelum diajukan ke CEO, mengajukan proyeksi harga jual kepada CEO,

Owner and CEO (Wendy Tandiawan)

Finance and Accounting Manager

Accountant

Cashier

Marketing Manager

Marketer

Marketer

Marketer

Purchasing Coordinator Quality Control (Relasi di Filipina) Assistant

(10)

mengajukan proposal anggaran kepada CEO, mengawasi dan men-support accountant dan cashier agar dapat melakukan pekerjaan mereka masing-masing dengan efektif.

- Accountant: Melakukan pencatatan atas semua transaksi jual beli, membuat laporan keuangan, dan membuat laporan anggaran, melakukan dokumentasi, melakukan stock opname.

- Cashier: Mengatur dan mempertanggungjawabkan jalannya keluar masuk petty cash (kas kecil), menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh para marketer (company profile dari BAYCRAFTS, kontrak pemesanan, dan lainnya).

- Purchasing Coordinator: Memelihara hubungan yang baik dengan BAYCRAFTS, membuat proposal jumlah dan jenis barang-barang yang akan diimpor, mengajukan propoosal impor barang kepada CEO, berkoordinasi dengan perusahaan ekspedisi untuk mengatur jalannya pengiriman barang dengan baik dan akurat, bekerja sama dengan pihak quality control.

- Quality Control (Asisten Relasi di Filipina): Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim, melapor kepada purchasing coordinator apabila ada barang yang cacat atau kurang dan membantu purchasing coordinator untuk mengkoordinasikannya dengan pihak BAYCRAFTS.

- Marketer: Memasarkan produk-produk BAYCRAFTS, melakukan survei pasar (mencari tahu customer needs and wants), membangun customer relationship, membantu kelancaran jalannya pemesanan barang dari customer (pengajuan kontrak pemesanan, dan lainnya).

(11)

tahun, dan lainnya), mengajukan proposal pengembangan customer service kepada CEO jika ada ide-ide menarik.

Apabila perusahaan ini terus menerus berkembang, proyeksi struktur organisasi ke depan dari perusahaan ini akan mengacu pada teori perilaku organisasi yang mana karena produknya hanya satu jenis yaitu fashion accessories, maka struktur organisasi proyeksi untuk beberapa tahun ke depannya lagi akan didasari pada pembagian wilayah. Pembagian wilayah yang dimaksud adalah dengan membuat kantor-kantor cabang yang di dalamnya baru dibagi lagi ke dalam pembagian fungsional dimana ada yang bertugas mengatur keuangan, administrasi, koordinator, serta yang terpenting dalam perusahaan seperti ini adalah para marketer dengan satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab penuh atas semua yang terjadi di dalam kantor cabang tersebut.

1.4

Product Description

BAYCRAFTS selaku manufacturer fashion accessories berkualitas di Filipina dan cukup dikenal di kalangan masyarakatnya telah menghasilkan beragam produk aksesoris hasil kerajinan tangan. Berikut adalah deskripsi produk-produk yang dihasilkan BAYCRAFTS:

(Kurs: 1 Philippines Peso = + 215 Rupiah)

Necklaces (Kalung)

Komposisi Bahan : Mutiara, Kulit lunak, dan Swarovski

Jumlah Tipe : 8

Kisaran Harga (Peso) : Php 168 – Php 392

Bracelets (Gelang)

Komposisi Bahan : Kulit Kerang, Mutiara, Kawat Tawas, Tali Kabel

Jumlah Tipe : 20

Kisaran Harga (Peso) : Php 168 – Php 104

(12)

Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kawat

Jumlah Tipe : 5

Kisaran Harga (Peso) : Php 112 – Php 201.6

Earrings (Anting)

Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kawat, Kristal, Permata Plastik, Tali Jerat

Jumlah Tipe : 5

Kisaran Harga (Peso) : Php56 – Php280

Charms (Gantungan Kunci)

Komposisi Bahan : Permata Plastik, Besi Stainless, Monte

Jumlah Tipe : 1

Kisaran Harga (Peso) : Php 56

Rings (Cincin)

Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kuningan, Swarovski, Besi Stainless

Jumlah Tipe : 6

Kisaran Harga (Peso) : Php 56

Hair Accessories (Aksesoris Rambut – Penjepit Rambut dan Bando)

Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kuningan, Swarovski, Besi Stainless

Jumlah Tipe : 8

Kisaran Harga (Peso) : Php22.4 – Php 201.6

Barefoots (Gelang Kaki)

Komposisi Bahan : Kawat, Tali Jerat, Besi Stainless, Monte

Jumlah Tipe : 2

(13)

Gift Sets (Oleh-Oleh – Set Kalung Mutiara)

Komposisi Bahan : Mutiara, Kawat Tembaga

Jumlah Tipe : 1

Kisaran Harga (Peso) : Php 560

Adapula produk-produk terbaru dari BAYCRAFTS adalah:

 Chunky mauve Bracelet (Gelang) - Php168.00

 Corded Dainty (Gelang) - Php280.00

 Corded Vine (Kalung) - Php392.00

 Crocheted Strands (Gelang) - Php280.00

 Crystal Barefoot (Gelang Kaki) - Php168.00

 Crystal Drops White (Anting) - Php106.40

 Floral Stud Earrings (Anting) - Php224.00

 Macrame Jade Green (Kalung) - Php224.00

 Macrame MOP (Kalung) - Php224.00

 Princess Rhinna Necklace (Kalung) - Php280.00

 Single Floral (Gelang) - Php168.00

 Trocca Barefoot (Gelang Kaki) - Php168.00

2.

Marketing Plan

2.1

Situation Analysis

Berikut adalah analisa situasi dari bisnis impor fashion accessories kami yang meliputi keuntungan dan kerugian dari mengimpor dibandingkan dengan bermanufaktur sendiri, serta analisa-analisa situasi lainnya baik dari dalam maupun luar. Analisa situasi ini mengacu pada S.W.O.T Analysis yang mana adalah sebagai berikut:

Strengths (Kekuatan-kekuatan dari bisnis ini):

(14)

Tidak banyak orang Indonesia yang mengimpor fashion accessories dari Filipina. Kebanyakan dari mereka mengimpor fashion accessories dari Korea, Cina, dan Thailand.

- Cost dari mengimpor yang relatif lebih kecil

Biaya yang dikeluarkan dengan mengimpor akan jauh lebih murah dan resikonya pun lebih kecil dibandingkan dengan bermanufaktur sendiri. Biaya-biaya tersebut meliputi: set up cost, biaya pembelian material (DM), biaya tenaga kerja (DL), biaya proses produksi (OH), biaya pemasaran, biaya inovasi produk. dan lainnya. Biaya- biaya tersebut dapat dihindari dengan melakukan impor yang mana resikonya pun akan lebih kecil diabanding dengan bermanufaktur sendiri (seperti: apabila ada buruh-buruh yang berdemonstrasi dikarenakan undang-undang tenaga kerja di Indonesia yang masih kurang baik), serta modal yang diperlukan juga relative lebih kecil. Hal ini membuat harga jual dari bisnis ini dapat bersaing dengan para kompetitor kerajinan tangan fashion accessories di Indonesia.

- Brand equity dari BAYCRAFTS

Hasil dari cobranding yang dapat diperoleh meliputi: nama baik brand BAYCRAFTS yang sudah dikenal oleh sebagian kecil masyarakat internasional, company profile yang sudah baik dimana telah memiliki testimonial dari banyak klien, brosur dan catalog produk yang dapat diperoleh secara gratis, serta website yang telah dibuat oleh BAYCRAFTS yang dapat dipergunakan untuk membantu memperkenalkan produk-produk BAYCRAFTS di Indonesia.

- Produk BAYCRAFTS memiliki kualitas yang baik

Bahan-bahan baku dan material yang digunakan oleh BAYCRAFTS adalah bahan-bahan berkualitas tinggi. Dapat dilihat juga dari company profilenya bahwa BAYCRAFTS sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal ini membuat para labor cenderung bekerja dengan lebih berkualitas.

(15)

Produk BAYCRAFTS ini memiliki keunikan tersendiri yang tidak mudah untuk ditiru. Produk BAYCRAFTS sendiri adalah hasil kerajinan tangan yang bercirikan mutiara dan kulit kerang.

Weaknesses (Kelemahan-kelemahan dari bisnis ini):

- Ketergantungan tinggi terhadap BAYCRAFTS

Dalam menjalani bisnis ini, BAYCRAFTS sangat berperan penting dan perusahaan kami akan sangat bergantung padanya karena produk fashion accessories dari bisnis ini hanya berasal dari satu supplier saja. Secara tidak langsung, HPP dari produk-produk yang kami jual dikendalikan oleh BAYCRAFTS. Oleh karena itu perlu adanya suatu perjanjian lisensi dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan BAYCRAFTS.

- Kesulitan meretur saat ada barang yang cacat

Jarak yang jauh membuat kesulitan dalam meretur barang yang cacat ataupun rusak. Biaya yang dikeluarkan untuk meretur pun tidak murah dan waktu yang diperlukan juga relatif lebih lama.

- Regulasi-regulasi di Filipina dan Indonesia dapat mempengaruhi harga jual produk Regulasi-regulasi tersebut meliputi: apabila ada kenaikan harga bahan-bahan baku pembuatan fashion accessories di Filipina dan kenaikan bea impor di Indonesia, serta regulasi-regulasi lainnya yang mungkin disebabkan oleh gejolak ekonomi baik dari Filipina maupun Indonesia. Regulasi-regulasi tersebut dapat mempengaruhi peningkatan HPP bagi kami.

- Naik turunnya kurs dolar US dapat mempengaruhi harga jual produk

Seluruh transaksi pembelian dengan BAYCRAFTS dilakukan dalam mata uang US

(16)

- Kegiatan akuntansi perusahaan menjadi lebih sulit

Adanya perbedaan kurs mata uang, akan lebih mempersulit kegiatan akuntansi. Hal ini membuat kegiatan akuntansi di perusahaan kami harus mengacu pada kurs USD yang mana dapat menambah tingkat kesulitan dalam penjurnalan, penyesuaian, maupun pembuatan laporan keuangan.

Opportunities (Kesempatan-kesempatan dari bisnis ini)

- Relasi di Filipina

Kebetulan saya memiliki relasi dari hubungan saudara di Filipina. Dengan adanya relasi yang dapat dipercaya ini, akan sangat membantu saya dalam mensurvei banyak supplier, serta setelah terpilihnya BAYCRAFTS ini, dia juga dapat membantu dalam berkomunikasi langsung dengan pihak BAYCRAFTS.

- Hubungan langsung dengan Owner BAYCRAFTS

Dari beberapa supplier yang telah saya survei melalui relasi saya di Filipina, BAYCRAFTS adalah salah satu dari sekian banyak supplier yang berkomunikasi dengan kami langsung oleh ownernya. Dengan berkomunikasi langsung dengan owner dari BAYCRAFTS, kami dapat membangun hubungan yang lebih baik dan harga produk yang diperoleh juga dapat dinegosiasikan agar lebih murah.

- Relasi di Indonesia

Sebagai orang Indonesia, kami memiliki banyak relasi baik dari hubungan saudara maupun teman. Mereka berada di: Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, Bandung, dan Banjarmasin. Relasi-relasi tersebut dapat membantu kami dalam memasarkan produk-produk BAYCRAFTS.

- Kios-kios milik saudara

(17)

percaya untuk menitipkan barang-barang tersebut. Adapula dengan adanya hubungan saudara yang erat, kami tidak dikenakan biaya penitipan ataupun biaya-biaya lainnya. Kemungkinan biaya apabila ingin memberikan pun relatif kecil.

- Perusahaan percetakan milik saudara

Kebetulan juga ada saudara kami yang memiliki perusahaan percetakan. Perusahaan percetakan tersebut dapat sangat membantu kami dalam mencetak katalog dan brosur, serta cetakan-cetakan lainnya untuk keperluan pemasaran. Dengan adanya hubungan saudara tentu saja harga cetak yang diperoleh akan lebih murah.

- Daya beli masyarakat Indonesia tinggi

Menurut berita, pada tahun 2012 ini, daya beli masyarakat Indonesia masih tetap tinggi. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh positif. Hal ini karena ditopang pertumbuhan kelas menengah Indonesia, yang saat ini merupakan ketiga terbesar di dunia.Menurut Managing Director Nielsen Catherine Eddy, kelas menengah Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat, khususnya dalam belanja dan meningkatkan taraf hidup. Berdasarkan data Nielsen kelas menengah yang jumlahnya 48 persen dari populasi di Indonesia, berkontribusi terhadap 44 persen total belanja fast moving consumer goods. (Sumber: koran.republika.co.id)

Threats (Ancaman-ancaman dari bisnis ini)

- Produk BAYCRAFTS tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia

Dikhawatirkan produk-produk BAYCRAFTS ini tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia sehingga barang-barang yang diimpor tidak laku terjual.

(18)

Kami cukup khawatir terhadap para pesaing kami terutama yang mengimpor fashion accessories dari Cina. HPP hasil impor dari Cina tentu akan jauh lebih murah dibandingkan dengan Filipina, hanya saja kualitas barang nya berbeda dimana produk BAYCRAFTS lebih unggul. Yang kami khawatirkan adalah jika perbedaan harga tersebut tidak sebanding dengan perbedaan keunggulan kualitas. Hal ini akan cenderung membuat customer merasa kurang puas membeli produk BAYCRAFTS dan beralih menggunakan aksesoris-aksesoris hasil impor dari Cina.

- Kenaikan kurs USD secara signifikan

Adanya kenaikan kurs USD terhadap rupiah secara signifikan dapat menyebabkan berhentinya kegiatan bisnis ini atau kerugian yang luar biasa apabila bisnis ini ingin diteruskan.

- Regulasi kenaikan bea impor secara signifikan

Sama halnya dengan kurs, bea impor juga sangat mempengaruhi HPP dari bisnis ini. Adanya kenaikan bea impor secara signifikan dapat menyebabkan berhentinya kegiatan bisnis ini atau kerugian yang luar biasa apabila bisnis ini ingin diteruskan.

2.2

Marketing Objective

Seperti telah dilansir sebelumnya dalam visi perusahaan, tujuan pemasaran dari PT. Tandiawan Tirtakusuma ini adalah untuk mewujudkan tujuan dan visi-visi perusahaan yang mana tujuan-tujuan pemasaran kami adalah untuk:

- Memperkenalkan dan memajukan nama BAYCRAFTS di Indonesia (Brand Awareness)

(19)

- Menjadi importir fashion accessories yang terdepan dan disenangi oleh masyarakat luas Selaku owner dan juga mewakili seluruh stakeholder dari PT. Tandiawan Tirtakusuma, kami sangat ingin memajukan tidak hanya brand BAYCRAFTS tetapi juga nama baik dari perusahaan kami agar dapat dikenal juga dengan pelayanan dan komitmennya yang baik selaku importir fashion accessories.

- Meningkatkan penjualan (profit)

Tujuan ini adalah tujuan utama dari perusahaan kami yang mana juga menjadi tujuan pemasaran dimana pemasaran-pemasaran yang kami lakukan ini pada dasarnya untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh profit seoptimal mungkin sehingga perusahaan kami dapat terus bertumbuh.

- Memperluas penguasaan pasar (market expansion)

Tujuan kami dalam melakukan pemasaran ini juga untuk memenangkan pasar sedikit demi sedikit sehingga penjualan dapat meningkat.

- Memperoleh customer-customer yang setia (loyal customers)

Tujuan pemasaran ini tidak semena-mena hanya untuk memperluas pasar dan mendapatkan banyak customer, tetapi juga mendapatkan customer-customer yang setia dimana customer relationship juga harus terus dibina sehingga akan ada continuous buying. Customer-customer yang setia tersebut akan cenderung membeli produk-produk kami lagi ketika ada model-model baru diluncurkan.

2.3

Marketing Strategy

(20)

product life cycle yang mana adalah: tahap pengenalan (introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan (maturity), dan tahap penurunan (decline). Namun, sebelum kepada tahap-tahap product life cycle ini, kami juga harus memilih suplier yang tepat yang mana pada akhirnya jatuh pada BAYCRAFTS. Tahap pemilihan suplier ini kami sebut dengan tahap pengembangan ide (idea development).

Berikut adalah bagan tahapan product life cycle dari bisnis kami:

2.3.1 Idea Development (Tahap Pengembangan Ide)

Sudah jelas dibahas sebelumnya bahwa ide kami adalah mengimpor fashion accessories dari Filipina Dalam tahap ini, ada beberapa strategi yang kami gunakan yang mana kami mulai dari mencari sebanyak mungkin suplier dari Filipina melalui relasi saya yang berdomisili di Filipina. Dari relasi saya dan hasil pencarian saya bersama dengan rekan-rekan saya melalui website, kami mendapatkan cukup banyak kontak suplier yang mana berjumlah sekitar tiga puluh supplier. Kemudian saya dan rekan-rekan saya mulai menghubungi suplier-suplier tersebut satu persatu. Setelah mendapatkan jawaban dari beberapa suplier, kami melakukan screening (penyaringan).

(21)

Setelah penyaringan awal, kami melakukan survei terhadap beberapa teman, relasi, dan rekan-rekan di tempat kami bekerja untuk penyaringan berikutnya. Survei ini kami lakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta gambar produk-produk dari beberapa suplier yang telah lolos saringan awal. Setelah survei selesai, kami menghitung jumlah peminat dari setiap suplier yang mana pada akhirnya kami memilih BAYCRAFTS berdasarkan jumlah peminat terbanyak.

Setelah BAYCRAFTS terpilih, saya mencoba untuk berdiskusi dengan marketing staffnya agar dapat langsung berbicara langsung dengan ownernya dan ternyata diperbolehkan. Alasan saya ingin berbicara langsung dengan owner dari BAYCRAFTS adalah agar saya dapat langsung menegosiasikan harga serta untuk prospek hubungan ke depan juga agar lebih baik. Saya berani bertanya apakah boleh berbicara langsung dengan owner BAYCRAFTS karena saya lihat skala bisnisnya masih kecil dan untuk skala internasionalnya pun selama ini mereka hanya melayani pembelian retail. Saya mempunyai keyakinan diri jika ada yang ingin membeli dengan skala wholesaler pasti akan ditanggapi. Setelah berdiskusi langsung dengan owner dari BAYCRAFTS, kami setuju dengan harga yang ditawarkan yang mana adalah 50% lebih rendah dari harga retail. Harga seperti itu menurut kami cukup fair (wajar) untuk produk berjenis fashion.

(22)

seterusnya dan juga adanya pembelian yang berkelanjutan setiap 6 bulan sekali karena setiap 6 bulan sekali mereka selalu meluncurkan produk-produk baru. Setelah semua positif, akhirnya saya bersama rekan-rekan bisnis saya memutuskan untuk mengimpor produk-produk BAYCRAFTS.

Untuk impor pertama, saya meminta MOQ (Minimum Order Quantity) dari BAYCRAFTS dengan tujuan untuk menguji pasar terlebih dahulu dan melihat hasil impor apakah memuaskan atau tidak. Hal ini dilakukan agar dapat memperloleh gambaran dalam memutuskan untuk mengimpor banyak atau tidak setelahnya dan memberikan saran kepada BAYCRAFTS apabila ada kekurangan. Setelah bernegosiasi, kami mendapat persetujuan pemesanan MOQ sebesar USD 1,000. Kami lalu mencoba menghubungi perusahaan ekspedisi untuk membantu kami mengimpor produk-produk BAYCRAFTS tersebut. Kami memilih layanan ekspedisi dibandingkan mengimpor sendiri karena dari pihak BAYCRAFTS sendiri hanya memiliki layanan Fed Ex yang mana setelah kami hitung ongkosnya dapat mencapai kurang lebih Rp 3,500,000.- dikarenakan bea impor dari CIFnya sendiri yang suda sebesar 15% atas HS Code fashion accessories yang mana termasuk dalam semi precious stones and imitation jewellery. Selain itu juga ada biaya tambahan lainnya seperti handling charge, admin charge, dan lainnya yang dikenakan atas penggunaan jasa Fed Ex.

(23)
(24)

Adapun pembayaran disepakati dengan FOB (Freight On Board) dimana kita membayar penuh saat barang tersebut sudah masuk ke dalam angkutan yang disediakan oleh jasa ekspedisi kami. Sistem pembayaran yang kami pilih adalah Telegraphic Transfer (T/T) antar bank dimana seluruh biaya administrasi telah disepakati untuk ditanggungkan seluruhnya kepada kami. Pemilihan T/T sebagai alat pembayaran kami kepada BAYCRAFTS karena lebih terpercaya dan lebih menguntungkan untuk jumlah besar dibandingkan dengan alat pembayaran lainnya seperti western union, paypal, dan lainnya.

2.3.2 Introduction (Tahap Pengenalan)

Impor kami mulai dengan MOQ (Minimum Order Quantity) yang mana bertujuan untuk

menguji pasar terlebih dahulu dan melihat hasil impor apakah memuaskan atau tidak. Tujuannya adalah agar dapat memperoleh gambaran dalam memutuskan untuk mengimpor banyak atau tidak setelahnya dan memberikan saran kepada BAYCRAFTS apabila ada kekurangan. Jadi, apabila hasil uji pasar dengan produk MOQ berhasil dengan baik dan terbuka peluang yang besar, kami akan mengimpor dengan skala yang cukup besar setelahnya.

Pada dasarnya, sistem pembelian barang kami dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah pembelian rutin yang mana guna menjaga hubungan dengan BAYCRAFTS sebagai agennya di Indonesia. Yang kedua adalah Just In Time dimana kami akan melakukan order pembelian apabila ada pesanan.

(25)

juga akan menitipkan beberapa produk BAYCRAFTS pada toko-toko milik saudara-saudara kami sebagai barang titip jual. Adapula produk-produk BAYCRAFTS hanya kami percayakan untuk dititipkan pada toko-toko milik saudara-saudara kami guna meminimalisasi resiko.

Untuk meminimalisasi pengendapan stok barang, kami lebih memilih untuk menggunakan strategi just In time. Jadi, kami akan melakukan order lagi disamping pembelian rutin setiap 6 bulan sekali hanya apabila ada pesanan dari customer. Adapula strategi Just In Time kami adalah sebagai berikut:

- Apabila ada pesanan skala kecil, kami akan terlebih dahulu mengecek persediaan di toko-toko kami dan apabila persediaan masih ada di salah satu toko, kami akan mengalihkan customer tersebut untuk datang ke toko tersebut.

- Apabila ada pesanan dengan skala besar, kami akan terlebih dahulu mengecek persediaan di toko-toko kami dan apabila persediaan masih ada, kami hanya akan mengimpor sisanya. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi pengendapan barang karena barang-barang fashion pada umumnya sering terendap. Setelah itu, kami akan melihat apakah skalanya itu sudah cukup lumayan untuk melakukan impor dengan membandingkannya dengan biaya impor dari pihak jasa ekspedisi. Jika masih kurang, kami akan menunggu sampai ada pesanan-pesanan selanjutnya yang kemudian akan kami gabungkan untuk diimpor.

Adapun dalam tahap pengenalan produk ini diperlukan strategi-strategi pemasaran yang baik agar dapat menarik minat customer guna mendapatkan profit. Strategi-strategi pemasaran kami ini bertujuan untuk menciptakan awareness (kesadaran) pada customer. Berikut adalah strategi-strategi pemasaran yang kami gunakan:

(26)

beberapa orang untuk menyebarkan brosur di mal-mal yang ada di Jakarta. Promosi berikutnya adalah melalui penitipan barang ke beberapa toko milik saudara-saudara kami agar produk-produk BAYCRAFTS semakin tersebar dan terkenal. Kami juga akan membiayai pembuatan spanduk di setiap toko tempat produk BAYCRAFTS dititipkan agar produk BAYCRAFTS semakin terkenal. Promosi lainnya yang akan kami lakukan adalah melalui beberapa forum-forum internet di Indonesia seperti kaskus, indowebster, dan lainnya.

- Distributing (mendistribusi)  membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat terjual dengan cepat.

Pendistribusian produk BAYCRAFTS dilakukan dengan mengirim produk-produk tersebut kepada toko yang kami beli dengan modal sendiri dan toko-toko milik saudara-saudara kami. Adapula strategi pendistribusian yang juga kami gunakan adalah dengan menggunakan para marketer untuk mencari para customer serta klien-klien distributor lain yang mau bekerja sama membantu kami menjual produk-produk BAYCRAFTS. Para distributor-distributor lain tersebut boleh membeli putus dari kami ataupun membantu kami mencari pesanan lagi dengan sistem komisi.

- Pricing (pemberian harga)  menetapkan harga jual yang tepat.

Harga jual yang akan kami tetapkan adalah sama dengan harga retail dari

BAYCRAFTS yang mana juga dapat dilihat dari website BAYCRAFTS

(27)

yang diberikan oleh BAYCRAFTS. Dalam penetapan harga pada tahap pengenalan ini, harga dengan keuntungan 100% tersebut akan kami tambah lagi dengan 10%. Alasan kami menetapkan harga tinggi di tahap pengenalan adalah untuk menutupi biaya-biaya peluncuran produk yang relatif tinggi. Selain itu, pada umumnya produk-produk fashion baru lebih diminati yang mana customer-customer pecinta fashion cenderung akan membeli sekalipun dengan harga yang tinggi. Adapula, selain strategi penjualan melalui toko-toko secara retail, kami juga menggunakan just in time sebagai strategi penjualan utama kami. Kami menunggu adanya pesanan-pesanan dari pihak lain yang kemudian kami kumpulkan untuk dilakukan pembelian sekaligus. Dalam strategi just in time ini, kami lebih cenderung untuk melayani pemesanan skala besar. Oleh karena itu, harga untuk pembelian just in time melalui pesanan dengan skala besar akan kami beri lebih murah yang mana keuntungan yang kami peroleh hanya 50% saja. Karena masih dalam tahap pengenalan, kami akan menambahkan 10% lagi.

- Segmenting (mensegmentasi)  mencoba memilah-milah segmen guna mendapatkan segmen yang tepat untuk ditargetkan.

Dalam tahap pengenalan ini, kami memulai segmentasi dengan melakukan customer profiling dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan atau surveiguna mencari tahu customer needs and wants agar dapat menciptakan superior value bagi mereka di kemudian hari. Customer profiling ini akan dilakukan oleh karyawan-karyawan di setiap toko-toko tempat kami menjajakan produk-produk BAYCRAFTS. Kami akan melakukan customer profiling tersebut di toko milik kami dan juga berkoordinasi dengan saudara-saudara kami yang mana di toko-tokonya terdapat produk-produk kami agar mau menyediakan melakukan customer profiling juga.

- Targetting (menargetkan)  memilih segmen yang tepat untuk dijadikan sasaran pemasaran.

(28)

berdasarkan jenis kelamin dan usia dari customer yang mempunyai needs and wants yang sesuai dengan produk kami. Dari persentase terbesar tersebut, itulah segmen yang akan kami targetkan. Alasan memilih segmen berdasarkan usia dan jenis kelamin karena fashion relatif dengan hal-hal tersebut.

- Positioning (memberi posisi)  menempatkan BAYCRAFTS di benak para customer dari segmen yang telah ditargetkan.

Di tahap positioning ini, kami akan membuat suatu konsep yang menarik agar dapat selalu diingat oleh para customer serta memberikan pelayanan yang memuaskan agar BAYCRAFTS dapat selalu memperoleh posisi yang baik pada segmen yang telah ditargetkan. Adapula konsep yang akan kami pakai adalah “unique and high quality fashion accessories from nature” dimana kami berusaha menunjukkan bahwa produk-produk BAYCRAFTS ini adalah produk yang unik.

- Customer Relationship (hubungan dengan customer)  membina hubungan yang baik dengan para customer.

Dari semenjak tahap pengenalan, kami berencana untuk selalu membina customer relationship guna meningkatkan customer loyalty yang mana akan membuat customer-customer kami tetap setia sehingga akan terjadi repeat buying dalam

membeli produk-produk BAYCRAFTS serta adanya kekuatan Word Of Mouth (WOM)

(29)

tetapi melalui proyeksi keuntungan di masa yang akan datang yang didiskontokan ke masa sekarang.

Pada dasarnya, tahap pengenalan adalah tahap yang paling kritis dan tersulit yang dimana tahap ini adalah tahap untuk mempenetrasi pasar. Apabila tahap ini mampu dilewati dengan baik, dipastikan produk-produk BAYCRAFTS yang kami impor akan menguasai pasar. Sebaliknya, bila gagal, pasar akan sulit berkembang. Kami perkirakan tahap pengenalan ini akan membutuhkan waktu 3 tahun sampai penjualan meningkat drastis ke tahap pertumbuhan.

2.3.3 Growth (Tahap Pertumbuhan)

Tahap pertumbuhan adalah tahap dimana penjualan mulai menanjak dengan cepat. Pengguna-pengguna awal (early buyers) melanjutkan pembeliannya kepada pembeli-pembeli selanjutnya (later buyers) dan pembeli-pembeli-pembeli-pembeli selanjutnya yang mana disebabkan oleh efektifnya promosi yang kami lakukan dan juga bisa melalui word of mouth dari para early buyers.

Pada tahap ini cenderung muncul pesaing-pesaing baru karena ketertarikan akan keuntungan dari bisnis yang kami jalankan ini. Oleh karena itu, perlu adanya strategi-strategi marketing yang baik. Strategi-strategi marketing kami dalam tahap pertumbuhan ini ditujukan untuk memaksimalkan pangsa pasar. Adapula strategi-strategi marketing kami dalam tahap pertumbuhan ini adalah:

- Licensing (Lisensi)  memberikan izin kepada individu atau suatu badan usaha yang dipercaya agar individu atau perseroan tersebut dapat mendistribusikan (menjual) sebuah produk atau jasa dari pemilik barang atau jasa dibawah sebuah merek dagang.

(30)

pihak BAYCRAFTS untuk ke depannya berjalan dengan baik dan adanya pembelian rutin, kami akan dapat memperoleh lisensi sah sebagai agen distributor dari BAYCRAFTS. Setelah membuktikan melalui tahap pengenalan, kami akan memberanikan diri untuk meminta lisensi sebagai agen distributor tunggal di Indonesia. Kami mempunyai keyakinan bahwa kami akan memperoleh hak tersebut karena sejak awal, kami lah yang mempromosikan dan mendistribusikan produk-produk BAYCRAFT di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan profit yang mutlak dan menghindari resiko adanya pesaing intern. Fashion accessories adalah produk yang tidak dapat dijual dalam skala besar. Oleh sebab itu akan sangat merugikan apabila ada dua atau lebih distributor dalam satu wilayah yang sama.

- Promoting (mempromosikan)  mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya. Di tahap pertumbuhan ini, promosi akan kami kurangi guna menghemat biaya dan juga mengambil manfaat dari permintaan konsumen yang sedang tinggi. Pengurangan promosi akan kami lakukan dengan mengurangi dengan drastis jumlah produksi brosur.

- Distributing (mendistribusi)  membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat terjual dengan cepat.

Pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap pertumbuhan ini akan kami lakukan dengan lebih intensif kami guna memenuhi permintaan pasar. Gerakan pendistribusian ini yang intensif ini akan kami lakukan melalui para marketer kami untuk lebih giat menawarkan produk ke toko-toko lain guna meningkatkan penyebaran produk-produk BAYCRAFTS agar dapat memenuhi permintaan pasar. Adapun kami menggunakan marketer untuk menawarkan produk ke toko-toko lain karena sistem penjualan kami yang lebih mengarah pada just in time untuk menghindari pengendapan stok. Kami akan menggunakan jasa angkutan untuk mendistribusikan produk-produk kami di daerah Jakarta dan sekitartnya.

- Pricing (pemberian harga)  menetapkan harga jual yang tepat.

(31)

pengenalan adalah 110% menjadi 105% dengan memberikan promosi diskon sebesar 5% dari keuntungan agar dapat lebih menarik konsumen. Untuk pemesanan just in time dengan skala besar, harganya akan sama kami potong 5% dari keuntungan jadi hanya 55% keuntungan.

- Market Sensing (merasakan pasar)  proses menerapkan metode yang berulang untuk mendapatkan wawasan pasar.

Dalam tahap pertumbuhan ini, akan sangat baik apabila kami dapat melakukan market sensing guna menghadapi persaingan. Dengan mengamati jalannya strategi-strategi marketing yang telah kami terapkan pada tahap pengenalan, kami akan mencoba untuk mencari wawasan untuk menghadapi persaingan. Wawasan-wawasan tersebut dapat berupa: mengetahui variabel-variabel laten dari para customer guna menjaga kestabilan jumlah penjualan, mengetahui needs and wants dari para customer agar dapat terus meningkatkan customer satisfaction, mengetahui keadaan pasar dan para kompetitor agar dapat tetap selalu waspada dalam mengantisipasi resiko-resiko persaingan yang mungkin terjadi, serta dapat mencari jalan keluar apabila terkena resiko persaingan tersebut. Kegiatan market sensing ini dapat meliputi: tetap melakukan survei seperti yang telah diterapkan dalam tahap pengenalan, dialog dengan para customer, memberikan interview, analisa industri, melakukan competitive benchmarking, sering membaca berita, dan melakukan analisa segmen pasar dari proses segmentasi yang telah diterapkan pada tahap pengenalan.

- Customer Relationship (hubungan dengan customer)  membina hubungan yang baik dengan para customer.

Kami akan tetap terus menjaga customer relationship agar customer tetap senang yang mana lama kelamaan akan menciptakan customer loyalty. Customer-customer

yang loyal berpotensi untuk melakukan pembelian patronage dan juga

meningkatkan word of mouth.

(32)

2.3.4 Maturity (Tahap Kedewasaan)

Tahap kedewasaan ini adalah tahap dimana penjualan mencapai puncaknya dan penjualan tidak dapat meningkat lagi yang mana akan diteruskan kepada tahap penurunan. Ini adalah tahap yang sangat kami tunggu-tunggu. Disaat kami mencapai tahap ini, tujuan kami adalah untuk memaksimalkan laba yang dapat diperoleh sambil mempertahankan pangsa pasar. Kami berharap agar tahap ini tidak terlalu cepat berakhir dan penurunan yang terjadi setelahnya pun akan kami usahakan agar tidak berjalan cepat. Berikut adalah strategi-strategi yang akan kami gunakan dalam tahap ini:

- Promoting (mempromosikan)  mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya. Di tahap kedewasaan ini, kami akan kembali meningkatkan promosi guna memaksimalkan laba. Promosi yang kami lakukan pada tahap ini tidak akan terlalu besar seperti pada tahap pengenalan. Tujuan dari promosi pada tahap ini adalah agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar. Kami siap untuk menigkatkan promosi karena sudah diperolehnya banyak laba dari tahap pertumbuhan. Adapun promosi-promosi yang akan kami lakukan meliputi: pencetakan brosur yang lebih banyak yang mana brosur tersebut akan kami modifikasi dengan lebih menekankan pada keunikan produk dan testimonial dari para pelanggan kami yang telah membeli produk-produk BAYCRAFTS guna meningkatkan kualitas brand BAYCRAFTS, tetap melakukan promosi melalui forum-forum internet di Indonesia, dan kami akan menambahkan promosi melalui pemberian souvenir-souvenir dan stiker-stiker berlogo BAYCRAFTS.

- Distributing (mendistribusi)  membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat terjual dengan cepat.

Strategi pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap kedewasaan ini akan tetap sama dengan tahap pertumbuhan yang mana akan kami lakukan dengan lebih intensif lagi guna memaksimalkan laba.

(33)

Harga yang kami gunakan disini adalah harga untuk bersaing. Ada kemungkinan kami akan menjual produk BAYCRAFTS sama dengan harga retail di Filipina sendiri dengan keuntungan 100% dari harga beli. Untuk pemesanan just in time skala besar, keuntungannya menjadi 50% dari harga beli.

- Defensive Strategy (strategi bertahan)  strategi untuk bertahan dan mempertahankan pangsa pasar.

Dibandingkan melakukan offensive strategy, kami lebih memilih defensive strategy dimana kami akan terus menjalankan market sensing untuk menjaga kelompok produk BAYCRAFTS dari para pesaing dan serangan produk-produk substitusi lainnya. Kami akan menurunkan harga untuk terus dapat mempertahankan pangsa pasar dan kami juga tidak akan menawarkan lagi produk-produk yang tidak laku terjual atau yang tingkat penjualannya rendah dan mulai berfokus pada produk-produk yang tingkat penjualannya tinggi. Adapun BAYCRAFTS selalu mengeluarkan produk-produk baru setiap 6 bulan sekali. Jadi, kami tidak khawatir akan kekurangan jenis produk.

- Customer Relationship (hubungan dengan customer)  membina hubungan yang baik dengan para customer.

Sampai pada tahap kedewasaan ini pun customer relationship tetaplah merupakan strategi yang penting. Kami akan tetap terus menjaga customer relationship guna terus memperoleh lebih banyak customer-customer yang setia.

Dari tahap pertumbuhan menuju puncak, tahap puncak, sampai kepada tahap penurunan diperkirakan akan berjalan selama 2 tahun.

2.3.5 Decline (Tahap Penurunan)

(34)

selalu mengeluarkan model-model baru setiap 6 bulan sekali. Penurunan ini bisa terjadi secara cepat, lambat, besar, ataupun kecil yang mana semuanya itu tergantung dari bagaimana hasil penjualan kita yang semuanya itu tergantung dari customer dan apakah strategi yang digunakan itu efektif atau tidak. Kami sangat berharap agar tahap penurunan pada kami ini tidak cepat dan tidak besar. Oleh karena itu kami akan menerapkan beberapa strategi untuk memperlambat dan memperkecil penurunan. Strategi-strategi yang akan kami gunakan ini bertujuan untuk memelihara merek dan mengurangi pengeluaran guna mendapatkan profit yang stabil. Berikut adalah strategi-strategi yang akan kami gunakan dalam tahap penurunan ini:

- Promoting (mempromosikan)  mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya. Pada tahap ini, promosi akan kami kurangi dan akan lebih fokus pada pemeliharaan merek. Kami akan mengurangi promosi dan iklan sampai tingkat yang diperlukan untuk memelihara pelanggan inti yang setia.

- Distributing (mendistribusi)  membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat terjual dengan cepat.

Strategi pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap penurunan akan lebih santai dan selektif. Kami akan menghilangkan jalur-jalur distribusi yang tidak menguntungkan.

- Pricing (pemberian harga)  menetapkan harga jual yang tepat.

Kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu untuk menetapkan harga pada tahap ini. Apabila harga pada tahap kedewasaan masih mungkin untuk dipertahankan, kami akan mempertahankan harga tersebut, begitupun sebaliknya. Kami akan menurunkan harga jual kami bila dirasa perlu.

- Defensive Strategy (strategi bertahan)  strategi untuk bertahan dan mempertahankan pangsa pasar.

(35)

biaya dari beberapa pengeluaran yang tidak terlalu efektif, menghilangkan produk-produk yang tidak laku dijual atau tingkat penjualannya rendah, serta melepas pelanggan yang tidak menguntungkan. Pelanggan yang tidak menguntungkan yang dimaksud adalah pelanggan untuk order just in time dimana pada tahap-tahap sebelumnya kami dapat memberikan harga khusus guna meningkatkan penjualan yang mana pada tahap penurunan ini, hal tersebut tidak dapat kami lakukan lagi.

- Customer Relationship (hubungan dengan customer)  membina hubungan yang baik dengan para customer.

Kami akan tetap terus menjaga customer relationship guna terus memperoleh lebih banyak customer-customer yang setia.

Kami belum dapat memprediksi sampai berapa lama tahap ini akan berlangsung hingga mencapai kestabilan.

3.

Action Plan

Dari strategi-strategi marketing yang telah saya bahas, saya akan memperjelas dan menyimpulkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menjalankan business plan ini

- What Apa tugas harus dilakukan?

Jawab: membina hubungan baik dengan BAYCRAFTS, mengimpor barang dari BAYCRAFTS, mengawasi jalannya impor, dan menjalankan strategi-strategi marketing yang telah direncanakan.

- Who Siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?

Jawab: seperti yang dapat dilihat pada struktur organisasi yang telah kami rencanakan, orang-orang yang harus bertugas adalah semua yang tertera pada struktur organisasi tersebut yang mana tanggung jawabnyapun juga sudah dikemukakan.

- When Kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?

(36)

rekan-rekan bisnis saya yang juga ikut tergabung dalam bisnis ini. Tidak ada batasan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing. Yang terpenting adalah tetap mendengarkan instruksi dari atasan dan bertanggung jawab agar strategi-strategi marketing yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.

- Where Jika diperlukan, dimana percobaan pasar akan dilakukan?

Jawab: kami memulai percobaan pasar melalui MOQ (Minimum Order Quantity) pertama yang mana target pasarnya adalah beberapa relasi dan customer-customer di Jakarta.

- How Bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?

Jawab: semuanya telah dibahas dalam organizational structure dan marketing strategy.

Adapun waktu implementasi dari bisnis plan ini kami bagi kedalam tahap-tahap dari strategi marketing yang telah kami rencanakan. Berikut adalah pembagiannya:

Tahap Waktu Implementasi Strategi

Pengembangan Ide Segera saat bisnis plan ini akan dijalankan

Pengenalan Tahun ke 1, 2, dan 3

Pertumbuhan Tahun ke 4, 5, 6, dan 7

Kedewasaan Tahun ke 8 dan 9

Penurunan Tahun ke 10 sampai unpredictable

4.

Business Analysis

Dalam business analysis ini, saya akan membahas perhitungan biaya dan pendapatan dari bisnis ini yang akan digambarkan dalam praktek akuntansi. Saya akan memproyeksikan cost dan benefit ke dalam tahap-tahap strategi marketing yang telah dikemukakan sebelumnya.

(37)

Aset atau aktiva adalah suatu hal yang pasti ada dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan bisnis ini, saya akan membeli beberapa aktiva tetap dan juga aktiva lancar untuk menunjang kelancaran bisnis.

Adapula, seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, aktiva-aktiva tetap yang akan saya beli adalah sebagai berikut (dalam rupiah):

- Bangunan = 450,000,000

Saya berencana membeli sebuah ruko kecil di kawasan Tangerang karena daerahnya strategis dan harganya pun masih tidak terlalu mahal. Ruko ini rencananya akan kami jadikan kantor, gudang, sekaligus showroom/store untuk menjajakan barang-barang BAYCRAFTS. Sebelum ruko ini digunakan untuk kegiatan bisnis kami, saya akan melakukan beberapa instalasi pada ruko ini yang mana meliputi: biaya pembuatan washtuffle, instalasi jaringan listrik, telepon, dan air, dan instalasi-instalasi lainnya. Biaya-biaya tersebut saya gabungkan ke dalam bangunan yang mana terbagi menjadi:

Bangunan = 400,000,000

Instalasi = 50,000,000

Adapun rencana penggunaan bangunan adalah sebagai berikut:

Lantai 1  Store dan kantor

(saya dan asisten saya akan melakukan pekerjaan administrasi kantor dan beserta pegawai pembantu kami akan menjaga store dan melayani customer yang datang)

Lantai 2  Gudang

Lantai 3  Tempat tidur pegawai pembantu

- Peralatan = 52,800,000

(38)

daripada membeli baru. Modem untuk internet yang akan kami beli adalah modem dengan 10 slot yang mana kami perkirakan juga untuk jangka panjang dimana akan ada perubahan struktur organisasi dengan penambahan karyawan-karyawan kantor seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Meja kaca dan rak akan kami gunakan untuk menjajakan barang-barang BAYCRAFTS di store. Adapula rincian peralatannya adalah sebagai berikut:

Komputer Rakitan (2 unit) @ 3,000,000 = 6,000,000

Printer Hp (1 unit) @ 1,000,000 = 1,000,000

Mesin Fotocopy Cannon Kecil Bekas (1 unit) @ 30,000,000 = 30,000,000

AC Chang Hong (2 unit) @ 2,000,000 = 8,000,000

Meja Kerja (2 unit) @ 300,000 = 600,000

Kursi Kerja (2 unit) @ 100,000 = 200,000

Kursi Pelanggan (3 unit) @ 50,000 = 150,000

Kursi Pegawai Pembantu (2 unit) @ 50,000 = 100,000

Lemari Dokumen (2 unit) @ 500,000 = 1,000,000

Telepon (1 unit) @ 50,000 = 50,000

Faximili (1 Unit) @ 200,000 = 200,000

Meja Kaca Panjang Buatan (2 Unit) @ 1,000,000 = 2,000,000

Rak Besar (2 Unit) @ 1,000,000 = 2,000,000

Modem D Link 10 Slot (1 Unit) @ 1,500,000 = 1,500,000

TOTAL = 52,800,000

Berikut adalah aktiva-aktiva lancar perusahaan kami:

- Persediaan Barang Dagang

(39)

- Perlengkapan

Perlengkapan yang dimaksud disini adalah barang-barang kebutuhan kantor dan barang-barang kecil lainnya untuk kebutuhan gudang dan store seperti: alat tulis, kertas, dll. Pembelian perlengkapan seperti alat tulis dan kertas ini kami lakukan setiap enam bulan sekali. Karena perlengkapan ini adalah barang pakai yang tidak dapat diperkirakan sisanya secara rutin, maka perlu ada penyesuaian. Jumlah dari perlengkapan ini tidak dapat kami kemukakan karena jumlahnya relatif, tergantung dari sisa perlengkapan yang ada. Adapula karena besarnya relatif, kami asumsikan sisa barang dagangnya melalui persentase yang mana akan dibahas pada sub bab income statement projection.

4.2

Cost

Dalam menjalankan bisnis, tentu perlu biaya yang mana biaya tersebut harus lebih kecil dari jumlah pemasukan agar mendapatkan keuntungan. Adapula pada bisnis impor fashion accessories inipun, banyak biaya-biaya yang dapat terjadi. Dari waktu barang diimpor sampai dijual, pastinya ada banyak biaya-biaya. Agar biaya tersebut tidak melebihi budget dan pemasukan, kita perlu memperkirakannya terlebih dahulu. Dalam sub bab ini, saya akan akan membahas budget dan cost dari bisnis kami (saya dan segenap stakeholder perusahaan PT. Tandiawan Tirtakusuma) yang mana akan kami mulai dari pembelian pertama terlebih dahulu, yaitu pembelian MOQ (Minimum Order Quantity).

Berikut ini adalah rincian perkiraan biaya-biaya dari bisnis ini untuk bulan pertama (dalam rupiah):

- Biaya Pembelian - MOQ (HPP) = 9,200,000

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, MOQ yang akan kami order untuk pertama kali adalah sebesar USD 1,000 yang mana kurs yang digunakan adalah 1 USD = Rp 9,200.

- Biaya Impor (HPP) = 1,700,000

(40)

menggunakan jasa ekspedisi. Perusahaan-perusahaan jasa ekspedisi sudah sangat berpengalaman dalam bidang ekspor impor, sehingga harga yang kita peroleh pun bisa jauh lebih murah dibandingkan jika mengimpor sendiri. Adapun pembelian MOQ kami adalah USD 1,000 yang mana kami memperkirakan apabila menggunakan jasa ekspedisi, kami akan dikenakan biaya impor total sebesar Rp 700,000.-.

- Biaya Administrasi Bank - T/T (HPP) = 266,800

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kami menggunakan T/T sebagai sarana pembayaran kami kepada BAYCRAFTS yang mana biaya sepenuhnya telah disepakati untuk ditanggungkan kepada kami yaitu sebesar USD 14 untuk withdrawal dan USD 15 untuk deposit. Total seluruhnya adalah USD 29 dengan perkiraan kurs 1 USD = Rp 9,200.-.

- Biaya Gaji (Gaji Pokok, Insentif, Bonus, dan lainnya) = 21,000,000

Seperti yang dapat dilihat dari struktur organisasi awal perusahaan kami, saya selaku owner dari PT. Tandiawan Tirtakusuma dibantu oleh asisten (saya akan mengajak seorang teman atau saudara untuk membantu saya) akan menjalankan bisnis ini. Kami akan mempekerjakan empat orang marketer / salesman untuk mendukung strategi marketing kami yang mana akan kami sebar ke seluruh wilayah Jabodetabek dan juga Bandung. Kami akan mencari salesman-salesman yang belum terlalu berpengalaman agar biaya gajinya lebih murah. Para salesman akan kami beri gaji sebesar Rp 2,000,000.- belum termasuk insentif dan bonus. Kami juga akan merekrut dua orang pegawai pembantu untuk membantu berbagai pekerjaan kami seperti: menjaga store, antar dokumen, dan bersih-bersih ruko. Pegawai pembantu tersebut akan kami izinkan untuk tinggal di ruko kami agar juga dapat menjaga ruko. Tak lupa juga, saya akan menggaji relasi saya di Filipina yang juga membantu dalam mengkontrol jalannya impor. Adapula biaya-biaya yang termasuk dalam biaya gaji adalah sebagai berikut:

Biaya Gaji Relasi di Filipina (1 Orang) @ 3,000,000 = 3,000,000

Biaya Gaji Asisten (1 Orang) @Rp 3,500,000 = 3,500,000

Biaya Gaji Marketer/Salesman (4 Orang) @Rp 2,000,000 = 8,000,000

Insentif, Bonus, Uang Makan Pegawai Pembantu, dan lainnya = 5,000,000

(41)

TOTAL = 17,500,000

- Biaya Iklan = 10,000,000

Sebagai peluncuran, seperti yang sudah dibahas dalam tahap pengenalan paling awal, kami memperkirakan akan melakukan cukup banyak promosi melalui brosur dan pemasangan spanduk di toko kami dan toko-toko milik saudara-saudara kami. Dalam tahap pengenalan yang kami perkirakan sebelumnya akan berlangsung selama tiga tahun ini, kami akan melakukan promosi secara bertahap tiap tahunnya. Biaya promosi melalui iklan-iklan ini kami budgetkan sebesar Rp 10,000,000.- untuk bulan pertama.

- Biaya Perlengkapan (alat tulis kantor, dll) = 2,500,000

Pembelian alat tulis kantor akan kami lakukan per enam bulan sekali. Kami membudgetkan untuk setiap kali pembelian sebesar Rp 2,500,000. Kami membudgetkan tidak terlalu besar karena perusahaan kami adalah perusahaan baru dengan skala kecil yang mana tidak terlalu banyak kegiatan administrasi kantor.

- Biaya Telepon dan Internet = 700,000

Kami memperkirakan biaya telepon sebesar Rp 500,000 per bulan dan internet Rp 200,000 per bulan dengan paket unlimited speedy kecepatan 256 MBps.

- Biaya Listrik dan Air = 500,000

Pemakaian listrik akan cukup besar yang mana kami perkirakan akan sampai Rp 1,000,000. Pemakaian air akan lebih sedikit karena jarang dipergunakan. Mungkin hanya untuk mandi pegawai pembantu, mencuci tangan, piring, buang air, dan lainnya. Kami perkirakan biaya air sebesar Rp 500,000.-.

- Biaya Penyusutan = 3,391,667

(42)

Biaya Penyusutan – Bangunan = 550,000,000 : (20x12) = 2,291,667

Biaya Penyusutan – Peralatan = 52,800,000 : (4x12) = 1,100,000

- Biaya Angkut Penjualan = 5,000,000

Biaya angkut ini adalah untuk mengantarkan barang-barang dagangan kami ke para pemesan dan juga ke store-store milik saudara-saudara kami. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kami akan menampung semua order yang ada untuk dijadikan satu agar biaya impor lebih murah yang mana pembelian akan kami lakukan sebulan sekali. Oleh karena itu, pengiriman kepada customer dan store-store juga kami lakukan sebulan sekali. Kami memperkirakan total biaya pengiriman dengan jasa angkutan sebesar Rp 5,000,000.-

- Biaya Lain-lain (yang tak terduga) = 2,000,000

Kami budgetkan sebesar Rp 2,000,000 untuk biaya lain-lain yang tak terduga setiap bulannya. Biaya lain-lain dapat meliputi: beli sapu, kain pel, sabun cuci tangan, tang, obeng, dll, Biaya tak terduga dapat berupa: servis mesin fotocopy, printer, dan AC, perbaikan washtuffle dan kloset, dan berbagai keperluan mendadak lainnya.

Adapun biaya-biaya tersebut apabila diproyeksikan selama tiga tahun tahap pengenalan, adalah sebagai berikut (dalam rupiah; asumsi: USD 1 = Rp 9,200.-):

- Biaya Pembelian Th 1 = 9,200,000 + (18,400,000 x 8) + (23,000,000 x 3) = 225,400,000 Setelah MOQ sukses terjual, sesuai dengan strategi just in time kami, ketika kami sukses mendapatkan order, kami akan kumpulkan semua pesanan dan menggabungkannya ke dalam satu kali pengiriman setiap bulannya yang mana kami perkirakan pada delapan bulan berikutnya, kami akan dapat melakukan pembelian sebesar USD 2,000 dan tiga bulan berikutnya akan meningkat sampai sebesar USD 2,500.

Biaya Pembelian Th 2 = 27,600,000 x 12 = 331,200,000 Biaya Pembelian Th 3 = 32,200,000 x 12 = 386,400,000

(43)

dan USD 3,500 di tahun ke 3. Hal ini kami perkirakan karena akan ada sedikit pertumbuhan pada tahap pengenalan.

- Biaya Impor Th 1 = 700,000 + (1,398,400 x 8) + (1,748,000 x 3) = 17,131,200

Saya coba mengubah ke dalam persentase yang mana Rp 700,000.- adalah + 7.6% dari Rp 9,200,000.-. Saya menggunakan persentase tersebut sebagai biaya impor untuk bulan-bulan berikutnya.

Biaya Impor Th 2 = 2,097,600 x 12 = 25,171,200 Biaya Impor Th 3 = 2,477,200 x 12 = 29,366,400

Tetap menggunakan 7.6% untuk dijadikan acuan biaya impor dengan menggunakan jasa ekspedisi.

- Biaya Administrasi Bank Th 1 = 266,800 x 12 = 3,201,600

Biaya administrasi bank atas pembayaran dengan T/T tetap sama per bulannya, yaitu sebesar USD 29 x 9,200.

Biaya Administrasi Bank Th 2 = 266,800 x 12 = 3,201,600 Biaya Administrasi Bank Th 2 = 266,800 x 12 = 3,201,600

Karena tidak ada perubahan, biaya administrasi bank tahun ke 2 dan 3 pun tetap sama

- Biaya Gaji Th 1 = 20,500,000 x 12 = 246,000,000

Biaya gaji dalam satu tahun pertama kami perkirakan sama dikarenakan kami akan tetap menggunakan struktur awal dalam tiga tahun pertama tahap pengenalan.

Biaya Gaji Th 2 = 22,000,000 x 12 = 264,000,000 Biaya Gaji Th 3 = 23,500,000 x 12 = 282,000,000

Struktur organisasi akan kami pertahankan untuk tetap sama untuk menekan biaya, karena pada tahap pengenalan ini belum terlalu membutuhkan banyak karyawan. Kami lebih cenderung untuk menyalurkan biaya pada promosi dan iklan.

(44)

Kami akan melakukan promosi melalui media brosur dan spanduk yang mana akan kami galakkan dengan cukup besar pada tahap pengenalan ini

Biaya Iklan Th 2 = 15,000,000 x 12 = 180,000,000 Biaya Iklan Th 3 = 20,000,000 x 12 = 240,000,000

Promosi akan kami tingkatkan dari tahun ke tahun dalam tahap pengenalan ini dan kami juga akan membuat katalog khusus dan juga company profile untuk perusahaan kami.

- Biaya Perlengkapan Th1 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000

Biaya perlengkapan ini kami budgetkan untuk dibeli setiap enam bulan sekali yang mana berarti dalam satu tahun hanya dua kali pembelian.

Biaya Perlengkapan Th 2 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000 Biaya Perlengkapan Th 3 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000

Biaya perlengkapan kami asumsikan tetap sama karena struktur organisasi dalam tahap pengenalan belum ada perubahan dan hanya ada penambahan dua orang marketer/salesman luar pulau pada tahun ke 3 dimana tidak terlalu berpengaruh terhadap penggunaan alat-alat tulis kantor dan kertas.

- Biaya Telepon dan Internet Th 1 = 700,000 x 12 = 8,400,000

Biaya Telepon dan Internet Th 3 = 700,000 x 12 = 8,400,000 Biaya Telepon dan Internet Th 3 = 700,000 x 12 = 8,400,000

Biaya telepon dan internet untuk 3 tahun dalam tahap pengenalan kami asumsikan sama.

- Biaya Listrik dan Air Th 1 = 500,000 x 12 = 6,000,000

Biaya Listrik dan Air Th 2 = 500,000 x 12 = 6,000,000 Biaya Listrik dan Air Th 3 = 500,000 x 12 = 6,000,000

(45)

- Biaya Penyusutan Th 1 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000 Biaya Penyusutan Th 2 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000 Biaya Penyusutan Th 3 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000

Biaya penyusutan akan selalu sama sampai waktu penyusutan habis karena metoda yang kami gunakan adalah metode yang paling umum, yaitu metode garis lurus.

- Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000

Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 5,500,000 x 12 = 66,000,000 Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 6,000,000 x 12 = 72,000,000

Biaya angkut penjualan 3 tahun dalam tahap pengenalan kami asumsikan meningkat sedikit seiring dengan pertumbuhan penjualan yang kami asumsikan juga akan meningkat sedikit pada tahap pengenalan ini.

- Biaya Lain-lain Th 1 = 3,000,000 x 12 = 36,000,000

Biaya Lain-lain tetap sama dan tak berubah karena ini hanya perkiraan biaya tak terduga yang mungkin ada.

Biaya Lain-lain Th 2 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000 Biaya Lain-lain Th 3 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000

Biaya lain-lain kami asumsikan tetap dan tidak berubah dalam tiga tahun tahap pengenalan.

4.3

Starting Balance Sheet

Balance sheet awal kami ini akan menunjukkan pengalokasian modal kami sebesar Rp 1,000,000,00.- yang mana kami alokasikan seluruhnya pada bulan pertama menjadi starter balance sheet. Adapula total aktiva tetap berdasarkan yang telah dibahas dalam sub judul asset adalah Rp 502,800,000.- dan total biaya yang telah dibahas dalam sub judul cost untuk satu bulan pertama adalah

(46)

- Biaya Impor (HPP) = 1,700,000

- Biaya Administrasi Bank - T/T (HPP) = 266,800

- Biaya Gaji (Gaji Pokok, Insentif, Bonus, dan lainnya) = 21,000,000

- Biaya Iklan = 10,000,000

- Biaya Perlengkapan (alat tulis kantor, dll) = 2,500,000

- Biaya Telepon dan Internet = 700,000

- Biaya Listrik dan Air = 500,000

- Biaya Penyusutan = 3,391,667

- Biaya Angkut Penjualan = 5,000,000

- Biaya Lain-lain (yang tak terduga) = 2,000,000

TOTAL = Rp 56,258,467.-.

(47)

jumlah MOQ ditambah dengan biaya-biaya yang masuk ke dalam HPP (9,200,000 + 1,700,000 + 266,800) dengan jumlah sebesar Rp 11,166,800.-. Dalam neraca awal ini, karena belum ada penjualan dan biaya-biaya promosi, gaji, dan lainnya telah dijalankan, maka kami asumsikan rugi awal sebesar Rp 56,258,467,000.-. Sisa kas setelah pengeluaran untuk investasi adalah Rp 433,775,200.-. Sisa kas ini akan dipergunakan untuk meningkatkan pembelian di bulan-bulan berikutnya.

4.4

Income Statement Projection

Tahap Pengenalan (Introduction)

(48)

40,700,000.00 40,700,000.00 40,700,000.00

- Semua perkiraan dan jumlah yang tertera telah dibahas sebelumnya pada bagian cost,

kecuali perkiraan penjualan bersih, biaya bunga dan pajak.

- Seperti yang telah dibahas sebelumnya, strategi penjualan kami adalah just in time untuk skala besar dan retail melalui titipan barang pada toko-toko milik saudara. Kami mengasumsikan penjualan atas just in time adalah 70% dan 30% adalah penjualan atas titipan barang di toko. Proyeksi keuntungannya juga telah dibahas sebelumnya, untuk tahap pengenalan adalah 60% untuk penjualan just in time dan 110% untuk penjualan retail.

Perhitungannya Penjualan: (210% x 30% x Pembelian) + (160% x 70% x Pembelian)

- Barang yang dititipkan ke toko-toko seharusnya mempunyai sisa stok yang mana masuk

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi diatas lebih menekankan pada aplikasi atau penerapan akad dalam produk asuransi taka>ful, sementara itu yang akan peneliti lakukan ini lebih menekankan pada analisis

Brosur adalah suatu alat untuk promosi barang, jasa dan lain-lain, yang terbuat dari kertas yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan juga penawaran mengenai

Maka dari itu, kami membuat desain dan model yang unik dan juga variasi yang lebih banyak sesuai keinginan konsumen.. Mulai dari segi model, bahan, hiasan, serta pernak

OCFA Souvenir adalah usaha yang bergerak dibidang produksi dan distribusi, adapun jenis produk yang kami tawarkan adalah kerajinan flanel dengan desain yang

Skripsi-skripsi di atas lebih menekankan pada penerapan dari masing- masing pembiayaan, sementara itu, penelitian yang akan penulis lakukan ini lebih menekankan

Tersedianya sistem resi gudang ini akan memungkinkan bagi pemilik resi gudang untuk meminjam di luar negeri dalam mata uang yang bunganya lebih rendah utamanya

Untuk situasi ini, penting untuk membuat rencana pemasaran yang dikembangkan yang membingkai rencana promosi yang akan diselesaikan untuk memenangkan oposisi, dan mencapai tujuan yang

Langkah-langkah Promosi Untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang kami tawarkan kami mempunyai cara-cara tertentu, adapun cara tersebut yaitu: • Member voucher potongan