• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2014"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KI NERJA

PEMERI NTAH KOTA MATARAM

TAHUN 2014

PEMERI NTAH KOTA MATARAM

(2)

WALI KOTA MATARAM

SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan kinerja dalam kerangka sinergitas sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mengedepankan aspek pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas yang dapat bermanfaat untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

I khtiar bersama dalam mewujudkan Visi “ Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya” dengan dinamika permasalahan pembangunan kota yang makin beragam, mengharuskan Pemerintah Kota Mataram untuk terus menguatkan komitmen dan berupaya membangun sinergitas dengan berbagai pihak guna menetapkan langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Fokus kebijakan Pemerintah Kota Mataram diarahkan pada pencapaian tiga program unggulan, yaitu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan daya saing Daerah, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, dan Peningkatan daya dukung I nfrastruktur Perkotaan dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.

Berkat kerjasama dan upaya kita bersama, secara makro target pencapaian kinerja tiga program unggulan dapat dicapai dengan baik, Kota Mataram saat ini dapat tumbuh dengan geliat pembangunan yang makin positif dan terus bergerak untuk membangun sebuah Kota yang aman, damai, maju, dan memiliki identitas dan karakter masyarakat yang religius dan berbudaya.

Terakhir, semoga ikhtiar yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram yang diuraikan dalam dokumen Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014 ini dapat menjadi bahan evaluasi kita bersama untuk terus membangun Kota Mataram yang kita cintai, guna meningkatkan kinerja pembangunan pada tahun mendatang.

Mataram, Pebruari 2015

WALI KOTA MATARAM,

(3)

I KHTI SAR EKSEKUTI F

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada Presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Mataram menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Laporan Kinerja ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2014, yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Laporan Kinerja tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi hasil kinerja. Laporan Kinerja ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan strategi pemecahan masalah yang dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Tahun 2014 adalah tahun keempat pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015. Dalam memastikan pencapaian target keberhasilan sasaran telah ditetapkan Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/ I X/ 2011 tentang Penetapan I ndikator Kinerja Utama (I KU) RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan menetapkan 5 misi, 12 tujuan, 27 sasaran strategis, dan 61 I ndikator Kinerja Utama ( I KU), dengan uraian selengkapnya sebagai berikut: - Misi 1 dengan 1 Tujuan, 2 sasaran strategis, dan 6 I ndikator Kinerja Utama.

- Misi 2 dengan 1 Tujuan, 5 sasaran strategis, dan 15 I ndikator Kinerja Utama. - Misi 3 dengan 3 Tujuan, 10 sasaran strategis, dan 18 I ndikator Kinerja Utama. - Misi 4 dengan 3 Tujuan, 3 sasaran strategis, dan 10 I ndikator Kinerja Utama. - Misi 5 dengan 4 Tujuan, 7 sasaran strategis, dan 12 I ndikator Kinerja Utama. Uraian capaian kinerja masing-masing Misi, sebagai berikut:

- Misi 1 “ Meningkatkan rasa “ AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya, dengan capaian rata-rata misi sebesar 96,75 persen, dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.

- Misi 2 “Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah” dengan capaian rata-rata misi sebesar 98,85 persen, dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.

(4)

- Misi 3 “ Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah” dengan capaian rata-rata misi sebesar

93,33 persen, dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.

- Misi 4 “ Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)” dengan capaian rata-rata misi sebesar 83,48 persen dengan kategori capaian kinerja Baik.

- Misi 5 “ Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan” dengan capaian rata-rata misi sebesar 94,74 persen dengan kategori capaian kinerja Baik Sekali.

Pada tahun 2014 ditetapkan sebanyak 61 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kota Mataram secara keseluruhan sebesar 93,43 persen, dengan rincian masing-masing indikator sasaran, adalah sebagai berikut :

1. Sebanyak 21 I ndikator sasaran mencapai kategori Baik Sekali (85 sd. 100) 2. Sebanyak 4 I ndikator sasaran mencapai kategori Baik. (70 sd 85)

3. Sebanyak 2 I ndikator sasaran mencapai kategori Cukup. (55 sd. 70) 4. Tidak ada I ndikator sasaran yang mencapai kategori Kurang. (0 sd. 55)

Capaian masing-masing sebagai berikut:

MI SI SASARAN CAPAI AN KATEGORI

MI SI 1:

Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya

Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram

96,79 Baik Sekali

Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama

94,43 Baik Sekali

MI SI 2 :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah

Meningkatnya kualitas pendidikan 94,14 Baik Sekali Meningkatnya kualitas dan derajat

kesehatan masyarakat

102,63 Baik Sekali

Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang

mencerminkan kearifan lokal

105,75 Baik Sekali

Meningkatnya kesetaraan gender 102,78 Baik Sekali Meningkatnya kualitas keluarga 88,97 Baik Sekali MI SI 3 :

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

Meningkatnya pendapatan per kapita

106,79 Baik Sekali

Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi

masyarakat pertumbuhan ekonomi daerah

86,66 Baik Sekali

Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah

90,44 Baik Sekali

(5)

Meningkatnya efektivitas

pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal

91,60 Baik Sekali

Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah

114,47 Baik Sekali

Meningkatnya efektivitas

pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance

89,78 Baik Sekali

Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP

75,00 Baik

Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik

92,91 Baik Sekali

MI SI 5 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

Meningkatnya fungsi saluran drainase

115,79 Baik Sekali

Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air

91,44 Baik Sekali

Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai

76,11 Baik

Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh

90,06 Baik Sekali

Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik

98,42 Baik Sekali

Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup

93,32 Baik Sekali

Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah

98,06 Baik Sekali

Rata- rata Capaian Kinerja Seluruh Sasaran 93,43 Baik Sekali

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata capaian 27 kinerja sasaran pada tahun 2014 dicapai sebesar 93,43 persen, dengan kategori keberhasilan Baik Sekali atau

Sangat Berhasil.

(6)

DAFTAR I SI

SAMBUTAN WALI KOTA MATARAM

I KHTI SAR EKSEKUTI F DAFTAR I SI

DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFI K

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Bidang Kewenangan 1.5. Struktur Organisasi 1.6. Prestasi Daerah

BAB I I PERENCANAAN KI NERJA

2.1. Penetapan Sasaran Strategis

2.2. Kebijakan dan Program Pembangunan 2.3. Target I ndikator Makro 2014

2.4. Perjanjian Kinerja

BAB I I I AKUNTABI LI TAS KI NERJA

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 3.2. Capaian I ndikator Makro 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja 3.4. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan

Pengukuran Kinerja 3.5. Akuntabilitas Keuangan

BAB I V PENUTUP

I iv

v vi-vii

1

1 3 4 5 6 7

8

8 9 19 20

24

24 24 44 47

118

129

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keterkaitan antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis Tabel 2 Target I ndikator Makro Tahun 2014

Tabel 3 Capaian I ndikator Makro Pemerintah Kota Mataram 2010-2014 Tabel 4 Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram

Tabel 5 Jumlah Guru dan Jumlah Siswa sesuai Jenjang Pendidikan (Negeri & Swasta)

Tabel 6 Pengukuran I ndikator Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014 Tabel 1.1 Meningkatnya Kondusivitas Wilayah Kota Mataram

Tabel 2.1 Meningkatnya Toleransi Masyarakat dalam Kehidupan Beragama

Tabel 3.1 Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Tabel 4.1 Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Tabel 4.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kota Mataram

Tabel 5.1 Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal

Tabel 6.1 Meningkatnya Kesetaraan Gender

Tabel 7.1 Meningkatnya Kualitas Keluarga

Tabel 8.1 Meningkatnya Pendapatan per Kapita

Tabel 9.1 Meningkatnya Upaya Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat Kesehatan Masyarakat

Tabel 10.1 MeningkatnyaKetersediaan Lapangan Kerja

Tabel 11.1 Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Tabel 12..1 Meningkatnya Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah

Tabel 13.1 Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal

8 19 25 38 39

50 52 53 58 61 63

65

67 70 72 74

77 78 80 82

(8)

Tabel 14.1 Meningkatnya Kemandirian Pembiayaan Daerah

Tabel 15.1 Meningkatnya Efektivitas Pengembangan Sistem dan Akses Permodalan UMKM

Tabel 16.1 Meningkatkan Kualitas dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Tabel 17.1 Meningkatnya Kepastian Berinvestasi

Tabel 18.1 Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan berdasarkan Good Governance

Tabel 19.1 Meningkatnya Efektivitas Penerapan SPM dan SOP

Tabel 20.1 Meningkatnya Efektivitas Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik

Tabel 21.1 Meningkatnya Fungsi Saluran Drainase

Tabel 22.1 Meningkatnya Ketersediaan Kawasan Resapan Air

Tabel 23.1 Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai

Tabel 24.1 Meningkatnya penanganan perumahan tidak layakhuni dan kawasan permukiman kumuh

Tabel 25.1 Meningkatnya ketersediaan media ekspresi dan ruang publik

Tabel 26.1 Meningkatnya Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup

Tabel 27.1 Meningkatnya Efektivitas Layanan Penanggulangan Bencana Daerah

Tabel 3.5.2.1 Target Pendapatan Kota Mataram Tahun 2011-2014 Tabel 3.5.2.1. Realisasi Pendapatan Kota Mataram Tahun 2011-2014

Tabel 3.5.2.b. Target Anggaran Belanja Daerah Kota Mataram Tahun 2011-2014 Tabel 3.5.2.c. Realisasi Anggaran Belanja Daerah Kota Mataram Tahun 2011-2014 Tabel 3.5.2.3. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2011-2014 Tabel 3.5.2.4 Sisa Lebih Pembiayaan Daerah Tahun 2011-2014

84 85

87 88 91

102 103

106 108 110 112

113 114

117 120 121 122 124

125 125

(9)
(10)

DAFTAR GRAFI K

Grafik 1 Perbandingan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Mataram dan Provinsi NTB Tahun 2010-2014

Grafik 2 Perbandingan AMH Kota Mataram dengan Provinsi NTB Grafik 3 Perbandingan RLS Kota Mataram dengan Provinsi NTB Grafik 4 Perkembangan Parietas Daya Beli Kota Mataram

Grafik 5 Perbandingan I PM Kota Mataram, NTB dan Nasional 2010-2013

Grafik6 Persentase Angka Kemiskinan 2010-2014 Grafik 7 Jumlah Penduduk Miskin tahun 2010-2014 Grafik 8 Perkembangan PDRB Kota Mataram 2010-2014 Grafik 9 Perkembangan PDRB Per Kapita 2010-2014 Grafik 10 Kontribusi Sektor PDRB Tahun 2014

Grafik 11 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram 2010-2014

Grafik 12 Laju I nflasi Kota Mataram 2010-2014 Grafik 3.1 Meningkatnya Kualitas Pendidikan

Grafik 3.2 Perkembangan Rata-rata Kunjungan Perpustakaan dan Cakupan Layanan Perpustakaan Tahun 2011-2014

Grafik 4.1 Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) Penduduk Kota Mataram Tahun 2011-2014

Grafik 7.1 Peningkatan Jumlah Keluarga Sejahtera dan Cakupan Layanan PUS ber-KB di Kota Mataram Tahun 2011-2014

Grafik 8.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram Tahun 2011-2014 Grafik 8.2 PDRB Per Kapita Kota Mataram Tahun 2011-2014

Grafik 8.3 Laju I nflasi Kota Mataram Tahun 2011-2014

28

29 30 31 32

32 33 34 34 35 36

37 56 59

62

70

72 73 74

(11)

Grafik 9.1 Penduduk Miskin di Kota Mataram Tahun 2011-2014 Grafik 10.1 Meningkatnya Ketersediaan Lapangan Kerja

Grafik 12.1 Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah

Grafik 13.1 Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal

Grafik 17.1 Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha

Grafik 26.1 Meningkatnya Efektifitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang yang Berwawasan Lingkungan Hidup

Grafik 3.5.2.1 Target Pendapatan Kota Mataram Tahun 2011-2014 Grafik 3.5.2.a Realisasi Pendapatan Kota Mataram Tahun 2011-2014 Grafik 3.5.2.b. Komposisi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2011-2014 Grafik 3.5.2.c. Komposisi Anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak

Langsung Tahun 2011-2014

75 77

80

82

89 115

121 122 124 124

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kota Mataram dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993, dengan awal terbentuknya berstatus sebagai Kotamadya Daerah Tingkat I I Mataram. Sebelumnya sejak tahun 1978, Kota Mataram berstatussebagai Kota Administratif (Kotif). Pada tahun 2014, Kota Mataram genap berusia 21 tahun. Dalam rentang waktu yang cukup lama, Kota Mataram telah beradaptasi dan berkembang sebagai sebuah Kota yang dinamis dengan karakteristik heterogitas masyarakatnya. Dalam upaya mengembangkan strategi peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi, penerapan prinsip-prinsip Good Governance yang didasarkan pada penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel secara bertahap terus dilakukan.

Dinamika pertumbuhan pembangunan Kota Mataram tidak terlepas dari perkembangan jumlah penduduk yang setiap tahun selalu meningkat dengan rata-rata 2,13 persen. Pergerakan penduduk dari wilayah luar kota ke wilayah kota Mataram sebagai fenomena urbanisasi menjadi salah satu penyebab makin beragamnya isu yang berkembang di Kota Mataram. Bertambahnya jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kota Mataram menjadi tantangan tersendiri yang berakibat pada meningkatnya kebutuhan akan sarana prasarana/ infrastruktur untuk mempermudah akses dalampelayanan publik. Permasalahan ekonomi dan sosial kemasyarakatan yang sangat dinamis sebagai salah satu karakteristik perkotaan (urban) dijadikan sebagai referensi dalam perencanaan dan implementasi kebijakan dan program pembangunan daerah.

Pemerintah Kota Mataram sudah banyak melakukan perbaikan dan pembenahan pada pelayanan publik dengan didasari oleh komitmen dan ikhtiar bersama, namun dalam prakteknya, masih terdapat beberapa kendalauntuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Aspek kemudahan dan kecepatan pelayanan publik menjadi tuntutan di tengah masyarakat yang kian dinamis. Pemerintah Kota Mataram juga telah menetapkan Roadmap Reformasi Birokrasi, agar reformasi birokrasi di Pemerintah Kota Mataram tuntas secara menyeluruh, dengan terfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penataan organisasi, akuntabilitas dan pengembangan sumber daya manusia.

(13)

Dalam memetakan permasalahan kota dengan isu-isu strategis yang mengemuka terkait dengan pelayanan publik diperlukan adanya penetapan sasaran-sasaran strategis. Sasaran tersebut dimaksudkan untuk mengatasi perkembangan isu pembangunan, sebagaimana telah dituangkan dalam dokumen RPJMD Kota Mataram 2011-2015. Dokumen tersebut dijadikan sebagai arah atas target pencapaian kinerja pada setiap tahapan/ tahun pencapaian sasaran strategis. RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 juga memberikan gambaran utuh terhadap penanganan isu pembangunan di Kota Mataram dalam empat aspek yaitu aspek geografis dan demografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, dan aspek daya saing.

I su strategis dalam RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah: (1) masih lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing daerah, (2) Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat, (3) Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi masyarakat, (4) Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil, (5) Tingginya angka kemiskinan, (6) Rendahnya kemampuan daerah dan tingginya ketergantungan pada pemerintah pusat. (7) Lemahnya akses pelayanan publik, (8) Tingginya potensi bencana alam banjir/ genangan dan abrasi di wilayah kota, (9) Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin (PAKUMI S), (10) Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi tertentu), (11) Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing daerah.

Disamping itu, bahwa simpul utama perubahan terletak pada kerangka peningkatan kinerja, maka kebijakan Pemerintah Kota Mataram difokuskan pada tiga program unggulan, yaitu: peningkatan kualitas SDM, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) serta pemenuhan infrastruktur dan sarana prasarana Kota yang bermanfaat langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini, diperlukan optimalisasi peran Pemerintah Daerah sebagai trigger (penggugah) dan mitra bagi sektor swasta dan stakeholdersdalam mencapai sinergitas pembagunan daerah.

Sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram menjadi pusat aktivitas perekonomian dan pertumbuhan di sektor jasa. Hal ini sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Dalam RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi, serta sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MI CE (Meetings I ncentives Conferences and Exhibitions). Konsep Pengembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan

(14)

Pembangunan Ekonomi I ndonesai (MP3EI ) Koridor Ekonomi Bali – Nusa Tenggara sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan pendukung program PANGAN NASI ONAL. Dalam memastikan pencapaian program strategis termasuk programMI CE dan MP3EI didasarkan pada identifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Mataram. I khtiar pencapaian tersebut tergambarkan dalam Visi Pembangunan Kota Mataram 2011-2015 yaitu: “Ter w u j u d n y a Ko t a M at ar am y an g M aj u , Relig iu s d an Ber b u d ay a. Salah satu ikhtiar bersama yang dicita-citakan oleh Pemerintah Kota Mataram adalah mewujudkan sebuah Kota yang Maju dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal, mengedepankan kebersamaan, adanya toleransi yang tinggi antar umat beragama, serta menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang berbudaya.

Untuk mencapai Visi tersebut, Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan lima Misi yaitu: (1) Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya; (2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah; (3) Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah; (4) Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance); (5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2014, menetapkan 14 prioritas pembangunan daerahsebagai berikut: (1) Peningkatan akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah; (2) Pelayanan Kesehatan berdasarkan Good Governance; (3)Penurunan Angka Kemiskinan sebesar 3 persen; (4) Penurunan Prevalensi Gizi Buruk; (5) Peningkatan Pelayanan Administrasi Kependudukan, (6) Penciptaan Wirausaha Baru; (7) Pemerataan Pendapatan; (8) Perluasan Lapangan Kerja; (9) Pengembangan Produk Unggulan Kawasan; (10) Peningkatan Kualitas Jalan dan Jembatan; (11) Optimalisasi Penanganan Genangan/ Banjir; (12) Peningkatan Rumah Layak Huni; (13) Pengurangan Kawasan Permukiman Kumuh, dan (14) Optimalisasi Mitigasi Bencana Alam.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan KI nerja berperan sebagai alat pengendali, alat penilai, dan alat pendorong terwujudnya Good Governance. Sebagai dokumen evaluasi, Laporan Kinerja menyelenggarakan dua fungsi, yaitu sebagai evaluasi yang bersifat vertikal (kepada Pemerintahan yang lebih tinggi), serta sebagai evaluasi yang bersifat horizontal

(15)

(kepada masyarakat di Daerah). Laporan kinerja dalam kerangka sinergitas Sistem Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah (SAKI P) yang bermanfaat untuk mendorong Pemerintahan Daerah dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, untuk menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.

1.3. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Mataram Tahun 2014, memperhatikan ketentuan dan materi pokok yang terdapat dalam beberapa peraturan perundang-undangan dibawah ini:

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat I I Mataram;

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I nstansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

11. Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah;

13. I nstruksi Presiden Republik I ndonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

(16)

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah;

16. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik I ndonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja I nstansi Pemerintah;

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram; 18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;

19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015; 20. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

21. Peraturan Walikota Mataram Nomor 13 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2014;

22. Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/ I X/ 2012 tentang Penetapan I ndikator Kinerja Utama (I KU) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015.

1.4. BI DANG KEWENANGAN

Pemerintah Kota Mataram menyelenggarakan fungsi kewenangan berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain: (1) Perencanaan dan pengendalian pembangunan,(2) Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang, (3) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, (4) Penyediaan sarana dan prasarana umum, (5) Penanganan bidang kesehatan, (6) Penyelenggaraan bidang pendidikan,(7) Penanggulangan masalah sosial; (8) Pelayanan bidang ketenagakerjaan, (9) Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah, (10) Pengendalian lingkungan hidup, (11) Pelayanan pertanahan, (12) Pelayanan Kependudukan, dan Catatan Sipil, (13) Pelayanan administrasi umum pemerintahan, (14) Pelayanan administrasi penanaman modal, (15) Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.

(17)

Sedangkan urusan wajib yang dilaksanakan pada tahun 2014, sebagai berikut: (1) Pendidikan, (2) Kesehatan, (3) Pekerjaan Umum, (4) Perumahan, (5) Penataan Ruang, (6) Perencanaan Pembangunan, (7) Perhubungan, (8) Lingkungan Hidup,(9) Kependudukan dan Catatan Sipil, (10) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, (11) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, (12) Sosial, (13) Ketenagakerjaan, (14) Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (15) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, (16) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, (17) Ketahanan Pangan, (18) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, (19) Komunikasi dan I nformatika, (20) Kearsipan, (21) Perpustakaan. Terdapat enam urusan pilihan yang dilaksanakan pada tahun 2014, antara lain: PertanianPariwisata, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan, I ndustri, Ketransmigrasian.

1.5. STRUKTUR ORGANI SASI

Struktur organisasi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram.

Adapun susunan organisasi dan perangkat daerah Kota Mataram, sebagai berikut: (1) Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram, (2) Sekretaris Daerah, (3) Asisten (Asisten Tata Praja, Asisten Perekonomian Pembangunan, Asisten Administrasi Umum, (4) Sekretariat DPRD, (5) Dinas Daerah, terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan I nformatika, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, Dinas Tata Kota, Dinas Kebersihan, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Tata Kota &Pengawas Bangunan, Dinas Pendapatan, Dinas Pariwisata, (6) I nspektorat, (7) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (8) Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Perpusatakaan dan Arsip Daerah, Satuan Pemadan Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, (9) Rumah Sakit Umum Kota Mataram, (10) Kecamatan, terdiri dari: Ampenan, Sekarbela, Mataram, Selaparang, Cakranegara, Sandubaya, dan (11) 50 Kelurahan.

(18)

1.6. PRESTASI DAERAH

PENGHARGAAN NASI ONAL KEPADA PEMERI NTAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2014

2011 2012 2013 2014

1. Keberhasilan mempertahankan produksi Beras diatas Rata-Rata Nasional 5% (Hari Pangan se-Dunia XXX)

2. Penghargaan di bidang PU, Juara I I Nasional bidang Cipta Karya dalam Penanganan Rumah Kumuh,

Sanitasi, dan Air Bersih

3. Penghargaan sebagai KOTA SEHAT “Sw ast i

Komoditas Kedelai 3. Piagam Adipura 4. 10 besar Doin g

Bu sin ess dalam kemudahan

pelayanan perijinan usaha/ investasi 5. APKLI Award 6. I n n o v at i v e

Gov er n m en t Aw ar d - I GAterhadap inovasi program LI SAN (Lingkungan dengan Sampah Nol/ Nihil) 7. Penghargaan

pelaksanaan e- KTP 8. Penghargaan

Manggala Karya Kencana

9. Anugerah Utama Wanita I ndonesia kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram

10. Peringkat 31 I ndeks I ntegritas

Nasional (I I N) dari 87 kabupaten/ kota di I ndonesia yang disurvey KPK. 11. Penetapan Kota

Mataram sebagai Wilayah Bebas Korupsi ( WBK) 12. I SO 9001:2008 yang

diterima SMAN 2, SMKN 5 dan SMKN 6

1. Piala ADI PURA untuk kategori Kota Sedang Terbersih tahun 2013.

2. Penghargaan Nasional “SATYA LANCANA Calon Haji (JCH).

4. Anugerah

Prestasi Pasar Tertib Ukur dari Kementerian Perdagangan RI

Sertifikat BEBAS Malaria dari

• Penyelenggaraan Pemerintahan Terbaik se-NTB selama 3 tahun berturut-turut (2011-2013)

• Anugerah CI TRA KARTI NI 2014 kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram

(19)

BAB I I

PERENCANAAN KI NERJA

2.1. PENETAPAN SASARAN STRATEGI S

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Pemerintah Kota Mataram. Sasaran kinerja juga lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana kinerja program yang menyangkut keseluruhan Satuan Kerja Pemerintah Kota Mataram. Sasaran strategis dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 telah ditetapkan sejumlah 27 Sasaran Strategis, sebagai dasar pengukuran kinerja dalam Laporan Kinerja Kota Mataram Tahun 2014.

Tabel 1

Keterkaitan Antara Visi, Misi dan Sasaran Strategis

VI SI MI SI SASARAN STRATEGI S

Terwujudnya Kota Mataram yang Maju Religius dan Berbudaya

Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya

1. Meningkatnya Kondusivitas wilayah Kota Mataram.

2. Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing

1. Meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Meningkatnya kualitas dan derajat

kesehatan masyarakat.

3. Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal.

4. Meningkatnya kesetaraan gender. 5. Meningkatnya kualitas keluarga

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah

1. Meningkatnya pendapatan per kapita. 2. Meningkatnya upaya penanganan

masalah sosial ekonomi masyarakat. 3. Meningkatnya ketersediaan lapangan

kerja.

4. Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah.

5. Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah.

6. Meningkatnya efektivitas

pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal. 7. Meningkatnya kemandirian

pembiayaan daerah.

(20)

8. Meningkatnya efektivitas

pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM.

9. Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.

10. Meningkatnya kepastian berinvestasi.

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

1. Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance 2. Meningkatnya efektivitas penerapan

SPM dan SOP.

3. Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

1. Meningkatnya fungsi saluran drainase. 2. Meningkatnya ketersediaan kawasan

resapan air.

3. Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai.

4. Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh. 5. Meningkatnya ketersediaan media

ekpresi dan ruang publik.

6. Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang

berwawasan lingkungan hidup. 7. Meningkatnya efektivitas layanan

penanggulangan bencana daerah.

Sumber: Dokumen Reviu RPJMD Kota Mataram 2011-2015.

2.2 KEBI JAKAN & PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2014

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kota Mataram mencakup penentuan kebijakan dan program.Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun. Kegiatan merupakan aspek operasional/ kegiatan nyata dari suatu rencana kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

(21)

Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran, adalah sebagai berikut:

1. Sasaran : Meningkatnya kondusivitas wilayah Kota Mataram Kebijakan :

a. Menurunkan potensi gangguan terjadinya pelanggaran. b. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan.

c. Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi. d. Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat. e. Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/ Pemilukada.

f. Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan, pelanggaran hukum dan HAM.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama sebagai berikut:

1. Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. 2. Program peningkatan pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT).

3. Program pendidikan politik masyarakat.

4. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.

5. Programpemeliharaan ketentraman ketertiban masyarakat, dan pencegahan tindakan kriminal.

2. Sasaran : Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama Kebijakan :

a. Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama. b. Optimalisasi peran kelembagaan adat keagamaan.

c. Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua urusan, yaitu: Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dengan program utama:

1. Program pemberdayaan kelembagaan sosial dan keagamaan. 2. program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.

3. Sasaran : Meningkatnya kualitas pendidikan Kebijakan :

a. Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan.

b. Meningkatkan akses dan peluang guru untuk memenuhi kualifikasi. c. Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran perpustakaan. d. Memantapkan peran dan fungsi perpusatakaan daerah.

(22)

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pendidikan dan Urusan Wajib Perpustakaan, dengan program utama;

1. Program pendidikan dan usia dini.

2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. 3. Program pendidikan menengah.

4. Program pendidikan non formal. 5. Program pendidikan luar biasa.

6. Program manajemen pelayanan pendidikan

7. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.

4. Sasaran : Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Kebijakan :

a. Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan. b. Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat.

c. Mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan balita. d. Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan.

e. Mengoptimalkan peran, fungsi dan layanan Puskesmas/ Pustu. f. Mengoptimalkan pelayanan RSU Kota Mataram.

g. Meningkatkan jumlah dan kualitas/ kompetensi tenaga medis. h. Mengoptimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. i. Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HI V/ AI DS.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Kesehatan, dengan program utama;

1. Program upaya kesehatan masyarakat.

2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. 3. Program perbaikan gizi masyarakat.

4. Program pengembangan lingkungan sehat. 5. Program pencegahan penyakit menular.

6. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan jaringannya.

7. Program peningkatan mutu pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

5. Sasaran : Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal

Kebijakan :

a. Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan event budaya

b. Meningkatkan keterbukaan akses pembentukan kelompok adat.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pilihan Pariwisata, dengan program utama:

1. Program pengelolaan keragaman budaya. 2. Program pengelolaan kekayaan budaya.

(23)

6. Sasaran : Meningkatnya kesetaraan gender Kebijakan :

a. Optimalisasi kesetaraan gender.

b. Meningkatkan upaya partisipasi perempuan. c. Menurunkan jumlah KDRT.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan program utama:

1. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan. 2. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak. 3. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.

7. Sasaran : Meningkatnya kualitas keluarga Kebijakan :

a. Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. b. Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu: Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat, dengan program utama:

1. Program keluarga berencana. 2. Program pelayanan kontrasepsi.

3. Program pembinaan peran-serta masyarakat dan kelompok usaha dalam pelayanan KB dan peningkatan kesejahteraan.

4. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.

8. Sasaran : Meningkatnya pendapatan per kapita

Kebijakan : Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, dengan program utama: Perencanaan pembangunan ekonomi.

9. Sasaran : Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat.

Kebijakan :

a. Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin. b. Pemberdayaan penduduk rentan miskin.

c. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu: Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, dan Urusan Wajib Sosial, dengan program utama:

1. Program perencanaan sosial dan budaya.

(24)

2. Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.

3. Program pembinaan anak terlantar.

4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial. 5. Program pemberdayaan keluarga muda mandiri.

10.Sasaran : Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja Kebijakan :

a. Meningkatkan peluang lapangan kerja.

b. Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketenagakerjaan, dengan program utama:

1. Program peningkatan kesempatan kerja dan berusaha. 2. Program peningkatan dan produktivitas tenaga kerja.

11.Sasaran : Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah Kebijakan : Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan, dengan program utama: Program perencanaan pembangunan ekonomi.

12.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah Kebijakan :

a. Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan pangan. b. Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Ketahanan Pangan, dengan program utama: Program Peningkatan Ketahanan Pangan.

13.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal

Kebijakan :

a. Mengoptimalkan pengembangan peluang dan pemasaran. b. Meningkatkan daya saing kluster unggulan daerah.

c. Mengoptimalkan peluang dan pemasaran I RT.

d. Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui tiga Urusan, yaitu: Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Urusan Pilihan Perindustrian, dengan program utama: 1. Program pembinaan dan pemantauan pelaksanaan PER.

2. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif. 3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 4. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

(25)

5. Program pengembangan industri kecil dan rumah tangga. 6. Program peningkatan kemampuan teknologi industri. 7. Program penataan struktur industri.

14.Sasaran : Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah Kebijakan : Optimalisasi manajemen pendapatan daerah.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama: Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

15.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM

Kebijakan :

a. Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/ mikro. b. Mengoptimalkan besaran dan pola distribusi bantuan usaha mikro/ kecil.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama, yaitu: Program pembinaan, pemantauan pelaksanaan PER.

16.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha. Kebijakan :

a. Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha. b. Mengefektifkan peran lembaga UMKM.

c. Mengoptimalkan manajemen koperasi.

d. Mengoptimalkan peran koperasi untuk pelayanan kebutuhan masyarakat.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan, yaitu: Urusan Wajib koperasi dan usaha kecil menengah, dan Urusan Wajib perdagangan, dengan program utama:

1. Program penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif.

2. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. 3. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

17.Sasaran : Meningkatnya kepastian berinvestasi. Kebijakan :

a. Meningkatkan intensitas promosi investasi. b. Meningkatkan daya saing investasi daerah.

c. Memantapkan identifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan. d. Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi.

(26)

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama sebagai berikut:

1. Peningkatan penanaman modal daerah. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

18.Sasaran : Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance

Kebijakan :

a. Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi stakeholders. b. Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah.

c. Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/ pembinaan SKPD. d. Meningkatkan kualitas Pengawas (auditor).

e. Mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan daerah.

f. Meningkatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

g. Mengoptimalkan sistem pencatatan aset daerah.

h. Mengoptimalkan peran arsip dalam rangka tertib administrasi.

i. Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian pengadaan barang/ jasa. j. Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi.

k. Meningkatkan koordinasi pelaporan kinerja.

l. Memantapkan mekanisme fungsi pembinaan dan pendidikan PNS.

m. Menyesuaikan kelembagaan SKPD sesuai dengan kebutuhan dan aturan. n. Memantapkan penanganan bahaya kebakaran.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui empat urusan pemerintahan, yaitu: Urusan wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Urusan Wajib pemberdayaan masyarakat desa, Urusan Wajib perumahan, serta Urusan Wajib komunikasi dan informasi, dengan program utama:

1. Program kerjasama informasi dengan mass media.

2. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa. 3. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota. 4. Program peningkatan dan pengembangan manajemen partisipatif. 5. Program perencanaan pembangunan daerah.

6. Program pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

7. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

8. Program pembinaan dan pengembangan aparatur. 9. Program pengendalian pembangunan daerah. 10.Program peningkatan capaian kinerja.

11.Program penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN. 12.Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

13.Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.

(27)

19.Sasaran : Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP. Kebijakan :

a. Mendorong penyusunan SPM SKPD. b. Mendorong penyusunan SOP SKPD. c. Mendorong penerapan SPM oleh SKPD.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, dengan program utama, yaitu: Program penataan daerah, organisasi dan ketatlaksanaan serta PAN.

20.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik

Kebijakan :

a. Meningkatkan sarpras sekolah.

b. Meningkatkan kuantitas sarpras kesehatan. c. Meningkatkan sarpras air bersih.

d. Optimalisasi pelayanan administrasi kelurahan. e. Meningkatkan infrastruktur transportasi.

f. Optimalisasi pelayanan dan administrasi kependudukan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui enam Urusan Pemerintahan, yaitu: Urusan Wajib Pendidikan, Urusan Wajib Kesehatan, Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Urusan Wajib Lingkungan Hidup, Urusan Wajib Perhubungan, serta Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun. 2. Program pendidikan menengah.

3. Program obat dan perbekalan kesehatan. 4. Program upaya kesehatan masyarakat. 5. Program pengembangan lingkungan sehat.

6. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan.

7. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. 8. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan.

9. Program peningkatan pelayanan angkutan. 10.Program penataan administrasi kependudukan.

21.Sasaran : Meningkatnya fungsi saluran drainase

Kebijakan : Meningkatkan kuantitas dan pemeliharaan saluran drainase. Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program pembangunan talud/ turap/ bronjong. 2. Program pengendalian banjir.

3. Program pemeliharaan saluran drainase.

(28)

22.Sasaran : Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air Kebijakan : Meningkatkan jumlah kawasan resapan air.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui dua Urusan Wajib yaitu Pekerjaan Umum dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut: 1. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

2. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan.

23.Sasaran : Meningkatnya penataan sempadan sungai dan pantai

Kebijakan : Meningkatkan sosialisasi, pengawasan, dan pengendalian kawasan sempadan sungai dan pantai.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, dan Penataan Ruang, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program pengendalian banjir.

2. Program pengembangan jaringan irigasi, dan jaringan pengairan lainnya. 3. Program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai,

4. Program pengendalian pemanfaatan ruang

24.Sasaran : Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh

Kebijakan :

a. Meningkatkan upaya penanganan rumah tidak layak huni. b. Meningkatkan upaya penanganan kawasan kumuh.

c. Meningkatkan sarpras sanitasi.

d. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan pemeliharaan TPS.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program pembangunan dan penataan lingkungan perumahan. 2. Program pengembangan perumahan.

3. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

25.Sasaran : Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik Kebijakan :

a. Meningkatkan jumlah ruang publik. b. Meningkatkan fasilitas media ekpresi.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri. 2. Program perencanaan tata ruang.

3. Program penataan dan pemeliharaan ornamen kota dan reklame.

(29)

26.Sasaran : Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup

Kebijakan :

a. Menambah ruang RTH.

b. Mengoptimalkan pengawasan bangunan.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, sebagai berikut:

1. Program pengendalian pemanfaatan ruang.

2. Program pemeliharaan dan pengelolaan pemakaman.

27.Sasaran : Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah

Kebijakan : Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan

Untuk mencapai sasaran tersebut dilaksanakan melalui Urusan Wajib, Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup, dengan program utama, yaitu: program pencegahan dini dan penanggulangan bencana daerah.

(30)

2.3 TARGET I NDI KATOR MAKRO TAHUN 2014

Seluruh kebijakan pembangunan yang tertuang dalam sasaran misi dan prioritas pembangunan Tahun 2014 diarahkan untuk mencapai sasaran indikator makro Kota Mataram Tahun 2014yang terbagi dalam empat aspek, sebagai berikut:

TABEL 2

TARGET I NDI KATOR MAKRO TAHUN 2014

NO I NDI KATOR MAKRO SATUAN TARGET 2014 * ) I Aspek Geografis & Demografis

1 Jumlah Penduduk jiwa 421.474

2 Laju Pertumbuhan Penduduk % 2,00

3 Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 68,11

4 Jumlah Penduduk Miskin jiwa 52.023

5 Persentase Penduduk Miskin % 12,59

6 I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) - 73,56 I I Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 7.95

2 Laju I nflasi % 3.53

3 Tingkat Pengangguran Terbuka % 7.73 4 Angka Partisipasi Angkatan Kerja % 79,78

5 PDRB per Kapita (Rp) 13.000.000

6 Paritas Daya Beli Rp. 650.000

I I I Aspek Pelayanan

1 Angka Melek Huruf (AMH) (% ) 99.70

2 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 11,50 3 Angka Partisipasi Murni (APM)

- SD/ MI / Paket A % > 89.68

- SMP/ MTs/ paket B % > 79.01

- SMA/ MA/ Paket C % > 79.97

4 Angka Partisipasi Kasar (APK)

- SD/ MI / Paket A % > 105.27

- SMP/ MTs/ paket B % > 114.19

- SMA/ MA/ Paket C % > 116.96

I V Aspek Daya Saing

1 APBD Miliar Rp 957.516

2 PAD Miliar Rp 90.150

3 Dana Perimbangan Miliar Rp 580.880

4 Lain-lain PAD yang Sah Miliar Rp 141.678 Su m b er : RPJMD Kota Mataram 2011-2015 (Bab I X) * )penyesuaian

(31)

2.4 PERJANJI AN KI NERJA

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Mataram merupakan uraian capaian kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2014, yang berisikan target kinerja yang diperjanjikan mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun–tahun sebelumnya agar terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.Perjanjian Kinerja ini merupakan akumulasi pencapaian target capaian kinerja yang dilakukan oleh seluruh SKPD Kota Mataram yang didasarkan pada identifikasi data-data sektoral maupun data-data statistik daerah. Penetapan kinerja yang mencerminkan capaian kinerja strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram dalam mengatasi permasalahan dan isu pembangunan yang berkembang sampai dengan tahun 2014, masing pencapaian dikelompokkan dalam setiap MI SI dengan memperhatikan kaitan strategis antara indikator kinerja dengan capaian yang diinginkan oleh masing-masing MI SI dalam RPJMD Kota Mataram.

Pemerintah Kota Mataram telah menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2014, dengan uraian sebagai berikut:

MI SI 1 :

Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA UTAMA

TARGET

Meningkatnya

Kondusivitas wilayah Kota Mataram

Persentase Cakupan penanganan Keamanan, Ketentraman & Ketertiban (K3)/ Angka kriminalitas

90%

Angka I ndeks Demokrasi 99%

Persentase Cakupan Penanganan Konflik

48%

Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama

Persentase Pertemuan antar umat beragama dalam satu tahun

90%

Jumlah kegiatan keagamaan 520 kali

(32)

MI SI 2 :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.

SASARAN Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 11,50 tahun Rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK) 112,14 % Rata-rata Angka Partisipasi Murni

(APM)

82,88%

Persentase Guru yang memperoleh sertifikasi

95%

Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat

Persentase Rasio bayi lahir hidup 45% Angka Harapan Hidup 68,11 tahun Persentase Prevalensi Gizi Buruk 2,25 Rasio Cakupan Layanan Puskesmas 1,5 Rasio Rumah Sakit per satuan

penduduk

1: 40.691

Meningkatnya internalisasi nilai seni & budaya yg

mencerminkan kearifan lokal

Jumlah even budaya daerah dalam satu tahun

50 kali

Meningkatnya kesetaraan gender

I ndeks Pemberdayaan Gender 50 Persentase Angka Melek Huruf

Perempuan

100

Meningkatnya kualitas keluarga Jumlah Keluarga Sejahtera 111.288 kel. Cakupan layanan PUS ber-KB 65.763 PUS

MI SI 3 :

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.

SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA UTAMA

TARGET

Meningkatnya pendapatan per kapita

PDRB per Kapita Rp. 13.000.000 Paritas Daya Beli (UMR) Rp. 650.000 Meningkatnya upaya

penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat

Persentase Penduduk miskin 12,59%

Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja

PersentaseTingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

78,02

Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah

Persentase pertumbuhan ekonomi daerah

9,29

Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah

Persentase Tingkat Cadangan Pangan

100%

(33)

Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal

Presentase Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Terhadap PDRB

25%

Jumlah Angka kunjungan wisatawan 450.000 orang Meningkatnya kemandirian

pembiayaan daerah.

Persentase Daya serap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

100%

Persentase Perbandingan PAD terhadap Dana Alokasi Umum (DAU)

20%

Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM

Jumlah usaha mikro dan kecil dan menengah

2500 UMKM

Jumlah UMK yang mendapat bantuan permodalan

500 UMKM

Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha.

Jumlah Wirausaha Baru 3000 WUB Jumlah Koperasi Berkualitas 130 unit

Meningkatnya kepastian berinvestasi.

Persentase Laju pertumbuhan investasi

20,00%

Pertumbuhan Modal Tetap Bruto (PMTB)

Rp. 3.000 M

MI SI 4 :

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA UTAMA

TARGET

Peningkatnya efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan Good Governance

Persentase Daya serap APBD 95% Persentase Penetapan KUA-PPAS RAPBD

tepat waktu

100%

Persentase Penetapan APBD tepat waktu 100%

Meningkatnya efektivitas penerapan SPM & SOP

Jumlah SKPD yang mempunyai SPM & SOP

20 SKPD

Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik.

Jumlah Jaringan Komunikasi 200 Panjang Jalan dalam Kondisi Baik 319,05 Km Persentase cakupan layanan

persampahan

95%

Persentase cakupan layanan air bersih 95%

(34)

MI SI 5 :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.

SASARAN STRATEGI S

I NDI KATOR KI NERJA UTAMA

TARGET

Meningkatnya fungsi saluran drainase

Persentase Cakupan drainase dalam kondisi baik

78,50%

Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air

Rasio ketersediaan kawasan resapan air

80%

Optimalisasi Penataan

Sempadan Sungai dan Pantai

Rasio sempadan sungai dan pantai yang dipakai bangunan air

13,06%

Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh.

Jumlah rumah tidak layak huni 1.000 unit Presentase Rumah Tinggal Bersanitasi 80% Presentase cakupan layanan

persampahan

95%

Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik

Persentase cakupan ruang publik 95%

Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan

pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup.

Persentase Ruang Terbuka Hijau (RTH) 15,30% Persentase Cakupan tempat

pemakaman umum

20%

Jumlah Titik Penerangan Jalan Umum (JPU)

8.000 titik

Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah

Upaya tanggap darurat bencana / KLB 85%

(35)

BAB I I I

AKUNTABI LI TAS KI NERJA

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KI NERJA

Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis orgnasisasi. Setiap instansi Pemerintah wajib menetapkan I ndikator Kinerja Utama (Key Performance I ndicator) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis pada masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang.

Dengan ditetapkannya I ndikator Kinerja Utama secara formal diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari suatu sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Perlunya ditetapkannya I KU adalah agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh pelaksana dan pimpinan organisasi dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi (Peraturan Menteri PAN Nomor: PER/ 20/ M.PAN/ 11/ 2008).

3.2. CAPAI AN I NDI KATOR MAKRO

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan selama tahun 2014 dapat dilihat dari tingkat capaian masing-masing Misi RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015, dengan mengacu pada penetapan sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan pencapaian I ndikator Kinerja Utama (I KU). Capaian kinerja sasaran strategis merupakan akumulasi dari capaian seluruh program pembangunan daerah, sehingga akumulasi ini tergambarkan dalam data-data Skunder yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik, sebagaimana wewenang yang diberikan kepada BPS dalam hal publikasi data dan informasi pembangunan daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program tahun 2014 ada dua hal utama yang dinilai, yakni: capaian kinerja indikator makro dan capaian pelaksanaan program RKPD 2014. I ndikator makro merupakan variabel-variabel yang berdampak luas. Oleh karena itu, indikator makro lebih berorientasi kepada pencapaian target-target visi ataupun misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2011-2015.

(36)

Keberhasilan kinerja pembangunan daerah secara umum dapat diukur dengan indikator kinerja makro dan evaluasi kinerja pembangunan daerah dengan menggunakan 4 aspek meliputi: (1) Aspek Geografi dan Demografi, (2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat, (3) Aspek Pelayanan, dan(4) Aspek Daya Saing.

Tabel 3

Capaian I ndikator Makro Pemerintah Kota Mataram 2010-2014

1. ASPEK GEOGRAFI S

NO I NDI KATOR MAKRO SATUAN

CAPAI AN

2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlah Penduduk * ) Jiwa 402.843 413.622 422.673 431.876 441.064

2 Laju Pertumbuhan Penduduk

% - 2,90 2,19 2,18 2,13

3 Angka Harapan Hidup (AHH)

Tahun 66,64 67,13 67,62 68,12 68,63

4 Jumlah Penduduk Miskin

Jiwa 58.272 53.736 49.633 46.670 44.772

5 Persentase Penduduk Miskin

% 14,44 13,18 11,87 10,75 10,06

6 I ndeks Pembangunan Manusia (I PM)

- 72,32 72,83 73,70 74,58 75,18

Su m b er : BPS Kota Mataram

* ) Data Penduduk 2010-2014adalah Data Proyeksi berdasarkan Sensus Penduduk 2010

2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

NO I NDI KATOR MAKRO SATUAN

CAPAI AN

2010 2011 2012 2013 2014

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi

% 7,95 7,67 3,02 8,05 8,38

2 Laju I nflasi % 11,07 6,38 4,10 9,27 7,18 3 Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT)

% 8,96 6,70 6,53 5,48 4,79

4 Tingkat Angka Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

% 65,54 64,71 61,98 56,15 61,20

5 PDRB per Kapita Rp.000/

Tahun 11.977 13.504 14.628 16.734 18.822

6 Daya Beli Masyarakat / UMR

Rp/ bln - 966.000 1.043.000 1.120.000 1.400.000

Su m b er : BPS Kota Mataram, 2014

(37)

3. ASPEK PELAYANAN

NO I NDI KATOR MAKRO SATUAN

CAPAI AN

2010 2011 2012 2013 2014

1 Angka Melek Huruf % 91,82 91,85 92,25 93,68 94,31 2 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,21 9,22 9,68 9,69 9,89 3 Angka Partispasi Murni

SD/ MI / Paket A % 96,05 93,32 94,76 95,91 98,91 SMP/ MTs/ paket B % 68,64 72,60 74,22 83,19 77,82 SMA/ MA/ Paket C % 55,24 55,03 64,41 64,67 67,01 4 Angka Partisipasi Kasar

SD/ MI / Paket A % 107,89 98,99 100,70 101,35 110,4 SMP/ MTs/ paket B % 80,51 88,96 91,80 96,82 106,65 SMA/ MA/ Paket C % 73,43 72,38 84,63 75,91 92,16 Su m b er : BPS Kota Mataram, 2014

4. ASPEK DAYA SAI NG

NO I NDI KATOR MAKRO SATUAN

CAPAI AN

2010 2011 2012 2013 2014

1 APBD Miliar Rp. 496,411 612,313 761,792 1,022,456 1,177,199 2 Pendapatan Asli Daerah

(PAD)

Miliar Rp. 41,580 52,510 65,561 124,957 160,495

3 Dana Perimbangan Miliar Rp. 391,776 425,874 530,565 580,130 681,209 4 Lain-lain PAD yang sah Miliar Rp. 28,716 76,179 82,987 159,816 213,686 Su m b er : APBD Kota Mataram, 2014

(38)

Arah pembangunan Kota Mataram telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan. Keberhasilan kinerja pembangunan daerah secara umum dapat diukur dengan indikator kinerja makro dan evaluasi kinerja pembangunan daerah dengan menggunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi (1) Aspek Geografis dan Demografis, (2) Aspek Kesejahteraan Masyarakat, (3) Aspek Pelayanan, dan (4) Aspek daya Saing.

I . Aspek Geografis dan Demografis

Kota Mataram (61,30 km2) memiliki luas wilayah sekitar 0,30 persen dari luas wilayahyang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (20.153 km2) dihuni oleh jumlah penduduk yang cukup besar. Pada tahun 2014, jumlah penduduk yang ada di Kota Mataram mencapai 441.064 jiwa meningkat 9.188 jiwa dari tahun 2013, dengan laju pertumbuhan sebesar 2,13 persen, diatas target yang telah ditetapkan RPJMD Kota Mataram 2011-2015 yaitu sebesar 2 persen.

Data BPS Kota Mataram menunjukkan data proyeksi BPS bahwa pertumbuhan penduduk terjadi cukup siginifikan yaitu sebesar 9.188 jiwa atau 1,02 persen di tahun 2014, data proyeksi ini berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 yang berlaku secara nasional, data ini mengalami perbedaan dari data riil pertumbuhan penduduk yang berada rata-rata masih dibawah 2 persen setiap tahunnya sebagaimana dokumen Statistik Daerah. Jika merujuk data SP 2010 maka jumlah penduduk Kota Mataram pada tahun 2014 sebanyak 441.064 jiwa.

Kepadatan penduduk Kota Mataram jika menggunakan data estimasi jumlah penduduk tahun 2014 maka kepadatan penduduk Kota Mataram sebesar 7.195 jiwa/ km2. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi ini diikuti dengan kondisi penduduk yang beraneka ragam, meningkatnya perpindahan penduduk (urbanisasi) serta meningkatnya angka kelahiran.

I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu: Umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup, berpengetahuan dan berketerampilan,akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak, sehingga hal tersebut tergambarkan dalam komponen pembentuk I PM yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah, dan Parietas Daya Beli (Purchasing Power Parity). Uraian masing-masing komponen sebagai berikut:

Gambar

Tabel 1
Grafik 1 Perbandingan Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Mataram dan Provinsi NTB
Grafik 2  Perbandingan AMH Kota Mataram dengan Provinsi NTB
Grafik 3  Perbandingan RLS Kota Mataram dengan Provinsi NTB
+7

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar hasil penelitian mengenai aspek-aspek yang menjadi pertimbangan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Katolik Soegijapranata dan Universitas

kakinya di tanah Britania, baik orang yang sebelumnya sudah melakukan observasi mengenai Inggris maupun mereka yang samasekali buta mengenai negara Inggris akan disuguhi

Penelitian yang akan kita lakukan adalah penelitian eksperimental, yang dapat didefinisikan sebagai penelitian yang datanya dapat kita peroleh melalui eksperimen,

Masalah ini dapat diminimalisir dengan adanya inovasi pada alarm, sehingga kami tergerak untuk membuat desain alarm yang dipasang pada daun pintu yang dapat digunakan

Kekuatan yang dimaksud disini adalah kebiasaan baik yang sering dilakukan oleh peserta dalam menunjang pencapaian cita-cita, kemudian Peserta diminta untuk

Penentuan umur batuan yang pada awalnya menggunakan fosil penunjuk umur (baik mikro maupun makro-fosil) yang menghasilkan umur relatif batuan, belakangan ini diperkaya dengan

(1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IIA Angka (10)

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran dengan permainan menunjukkan adanya pengaruh terhadap pengajaran kosakata bahasa Tionghoa yaitu