• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGESERAN KEKUASAAN DI KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME, 1830-1861

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERGESERAN KEKUASAAN DI KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME, 1830-1861"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERGESERAN KEKUASAAN DI KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME, 1830-1861

SKRIPSI

Oleh:

NUR FATAH ABIDIN K4409037

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)

iii

PERGESERAN KEKUASAAN DI KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME, 1830-1861

Oleh:

NUR FATAH ABIDIN K4409037

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(4)
(5)
(6)

MOTTO

Seorang raja diketagorikan utama, apabila penguasa itu melakukan pemerintahan

tanpa mengenal pilih kasih dan tidak bertindak sesuka hati, melainkan selalu

berpegang pada hukum yang berlaku .

(Serat Raja Kapakapa)

Ngelmu iku kelakone kanthi laku

(Serat Wedhatama)

Raja tidak mengenal anak, sanak saudara, istri, dan kekasih; yang dianut

hanyalah kebenaran hukum keadilan.

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, sebuah karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

, Ibu dan Keluarga

Doamu yang tiada terputus, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayangmu

yang tulus dan tanpa henti. Kalian adalah segalanya bagi hidupku.

Larasati Merpati Putri

Terima kasih atas cinta, kesediaannya dalam berbagi, dan selalu mendorong

langkahku hingga kesuksesan dapat kuraih.

Terima kasih atas bantuannya, dan sahabat seperjuangan dalam mencari ilmu.

&

(8)

ABSTRAK

Nur Fatah Abidin. K4409037. PERGESERAN KEKUASAAN DI KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME, 1830-1861. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2014.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) alasan pemerintah kolonial melengserkan Pakubuwono VI pada tahun 1830; (2) alasan penyimpangan paradigma adat tradisi suksesi kerajaan dalam proses pergeseran kekuasaan dari Pakubuwono VI kepada Pakubuwono VII pada tahun 1830; dan (3) dampak pergeseran kekuasaan dari Pakubuwono VI kepada Pakubuwono VII terhadap kehidupan politik Keraton Surakarta dalam kurun waktu 1830-1861.

Penelitian ini menggunakan metode historis atau metode sejarah. Prosedur penelitian diawali dari tahap heuristik yaitu dengan mengumpulkan sumber atau data sejarah melalui studi pustaka di beberapa perpustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu dokumen, babad, serat dan arsip kolonial serta data sekunder berupa berupa buku-buku dan hasil penelitian yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis historis yaitu melalui tahap kritik dan interpretasi untuk memperoleh fakta sejarah. Fakta yang telah dianalisis kemudian disampaikan dalam bentuk karya sejarah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Alasan pemerintah kolonial melengserkan Pakubuwono VI pada tahun 1830 berhubungan dengan sikap antikolonial Pakubuwono VI, rencana politik dan ekonomi pemerintah kolonial pasca Perang Jawa serta konflik pengambilalihan wilayah mancanegara yang terjadi antara Pakubuwono VI dengan pemerintah kolonial. (2) Dalam proses suksesi tahun 1830 terjadi penyimpangan paradigma adat tradisi suksesi yang disebabkan oleh lemahnya paradigma adat tradisi dalam proses suksesi kerajaan, aspek teknis berkaitan dengan kekosongan posisi putra mahkota karena Pakubuwono VI belum memiliki putra laki-laki dari permaisurinya serta intervensi dan pengaruh pemerintah kolonial dalam proses suksesi kerajaan. (3) Proses pergeseran kekuasaan dari Pakubuwono VI kepada Pakubuwono VII berdampak signifikan terhadap kehidupan Keraton Surakarta, khususnya berhubungan dengan ratifikasi perjanjian pengambilalihan wilayah mancanegara antara Pakubuwono VII dengan pemerintah kolonial pada tanggal 22 Juni 1830, dependensi ekonomi dan politik Keraton Surakarta kepada pemerintah kolonial serta dinamika kehidupan internal Keraton Surakarta dari tahun 1830 sampai dengan tahun 1861 khususnya menyangkut proses suksesi tahun 1857 dan tahun 1861.

(9)

ix ABSTRACT

Nur Fatah Abidin. K4409037. POWER SHIFT IN KERATON SURAKARTA ON THE SHADOWS OF COLONIALISM, 1830-1861. Thesis Writing, Faculty of Teacher Training and Education. University of Sebelas Maret Surakarta. March 2014.

This research use historical method. The procedure of research started from heuristic with collecting source or historical data through literature study on some library. The data that used in this research are primary sources like document, babad, serat, colonial archive and secondary sources like books or other historical research that relevant with the subject of this research. Techniques of analyze data used techniques of historical analysis with critic and interpretation fase to get historical fact.

The result of this research showed that: (1) the cause of the colonial governement dethrone Pakubuwono VI in 1830 related with anti kolonial attitude of Pakubuwono VI, economic and political plans of the colonial government after Javanese War, and the conflict between Pakubuwono VI and colonial government about mancanegara territorial. (2) In the 1830 succession process occurs aberration paradigm of succession tradition caused by the weakness of paradigm of royal succession, technical aspects related with the vacancy of the crown prince position, and colonial government intervention. (3) The process of shifting power from Pakubuwono VI to VII Pakubuwono significantly impact on lives of Kraton Surakarta, particularly in related to ratification agreement on the handover mancanegaraterritory between Pakubuwono VII and colonial government in 22 June 1830, economic and political dependencies Surakarta to the colonial government; and dynamics of the internal life of Surakarta Palace from 1830 to 1861, especially in the process of succession in 1857 and 1861.

(10)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul

KERATON SURAKARTA DALAM BAYANG-BAYANG KOLONIALISME,

1830-.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Dr. Hermanu Joebagyo, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama menjalankan penulisan skripsi

sehingga mempermudah penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Drs. Herimanto, M.Pd, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama menjalankan penulisan skripsi sehingga

mempermudah penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., selaku Pembimbing Akademis, yang telah

memberikan nasehat dan motivasi bagi penulis selama menempuh

(11)

xi

8. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyalurkan pengetahuan

dibidang ilmu sejarah kepada penulis sehingga dapat menjadi bekal dalam

penyusunan penulisan skripsis ini dan semoga dapat segera penulis amalkan.

9. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Perpustakaan Monumen Pers Surakarta dan pihak lainnya

yang telah memberikan data dan pelayanan yang sangat memuaskan selama

penulis melakukan penelitian.

10. Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu baik moril maupun materiil dalam penulisan skripsi ini.

Mengingat keterbatasan kemampuan diri penulis, penulis sadar bahwa

penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu adanya saran dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan ilmu sejarah pada khususnya, sehingga dapat

diamalkan dalam pengembangan sejarah. Amin.

Surakarta, 5 Maret 2014

(12)
(13)

xiii

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian ... 33

C. Sumber Data ... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 37

F. Prosedur Penelitian .... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... ... 44

A. Alasan Pelengseran Pakubuwono VI 44

1. Sikap Anti Kolonial Pakubuwono VI ... 46

2. Rencana Pengambilalihan Wilayah Mancanegara Keraton

Surakarta ... 78

3. Konflik Pengambilalihan Wilayah Mancanegara Keraton

Surakarta, April Juni 1830 ... 98

4. Kesimpulan ... 111

B. Pergeseran Kekuasaan dan Penyimpangan Paradigma Adat

Suksesi dalam Proses Peralihan Kekuasaan tahun 1830 ... 112

1. Proses Suksesi dari Pakubuwono VI kepada

Pakubuwono VII, 8 14 Juni 1830... 114

2. Proses Pergeseran Kekuasaan dari Pakubuwono VI

kepada Pakubuwono VII ... 116

3. Penyimpangan Paradigma Adat Suksesi dalam Proses

Pergeseran Kekuasaan dari Pakubuwono VI kepada

Pakubuwono VII tahun 1830... 122

4. Kesimpulan ... 131

C. Dampak Pergeseran Kekuasaan terhadap Kehidupan

Politik di Keraton Surakarta 1830-1861 ...

133

1. Ratifikasi Perjanjian Pengambilalihan Wilayah

Mancanegara, 22 Juni 1830 ...

133

2. Domestikasi Kekuasaan Raja Surakarta dan Dependensi

(14)

3. Dinamika Kehidupan Internal Keraton Surakarta tahun

1830 1861... 137

4. Kesimpulan ... 145

... 148

A. Simpulan ... 148

B. Implikasi ... 149

C. Saran ... 150

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 48

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Gambar Pakubuwono VI ...

Lampiran 2: Genealogi Pakubuwono VI ...

Lampiran 3: Genealogi Pakubuwono VII ...

Lampiran 4: Alur Peralihan Kekuasaan 1727-1861...

Lampiran 5: Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ...

Lampiran 6: Surat Keputusan Dekan Tentang Ijin Menyusun Skripsi

Lampiran 7: Surat Permohonan Ijin Research ...

Lampiran 8: Surat Permohonan Ijin Research di Keraton Surakarta ..

157

158

159

160

161

162

163

Gambar

Gambar 2. Prosedur Penelitian .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Kurikulum 2013, buku siswa kelas X ini memuat lima pelajaran yang terdiri atas dua jenis teks faktual, yaitu laporan hasil observasi dan prosedur kompleks; dua

Partisipasi politik seseorang dapat dilihat dengan jelas melalui aktivitas-aktivitas politiknya, begitu juga masyarakat Kota Malang dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas

Bagi perusahaan asuransi atau surety di- perlukan analisis yang lebih cermat dari perusahaan surety dalam menilai kemam- puan principal yang akan menerima jaminan

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memiliki beberapa saran, yaitu (1) peneliti menyarankan agar prodi PBSID dapat menambah satu mata kuliah lagi tentang ejaan, yaitu Mata Kuliah

Artinya bahwa faktor kenyamanan tempat pelayanan, perhatian para petugas pelayanan, dan daya tanggap petugas terhadap keluhan mahasiswa dianggap sangat penting oleh

Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan sebagaimana

Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata daya serap klasikal minimal 65% dan ketuntasan belajar

5elaskan apa "ang dimaks!d dengan keberagaman dalam bidang sosial b!da"a ekonomi dan gender dalam bingkai #hineka $!nggal Ika dan berikan contoh dalam