• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR PENDIDIKAN LANDASAN SOSIAL BUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGANTAR PENDIDIKAN LANDASAN SOSIAL BUD"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PENDIDIKAN

LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN

Anggota Kelompok:

1. Dena Ramanda 201712500799

2. Fajrin Rahmadini 201712500817

3. Mega Yuliska 201712500839

4. Mohamad Rizqi Firdaus 201712500836 5. Muhammad Moussa 201712500802

Supada. Dr

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS BAHASA DAN SAENI UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(2)

Kata pengantar

Segala Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT karena limpahan rohmat serta anugerah darinya sehingga kami mampu untuk merampungkan makalah dengan judul “Adab Kepada Guru dan Ustads” ini. Sholawat dan salam selalu kita ucapkan dan curahkan untuk junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW yang sudah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, sebuah petunjuk paling benar yakni syariah agama islam yang sempurna dan satu satunya karunia paling besar kepada seluruh alam semesta.

Penulis benar benar berterima kasih sebab mampu menyelesaikan makalah yang termasuk dari tugas pendidikan profesi pendidikan tentang “Masalah masalah tenaga kependidikan Indonesia”. Selain itu, kami menyampaikan terima kasih yang banyak terhadap seluruh pihak yang sudah membantu kami selama berlangsungnya penyelesaian makalah ini sampai bisa terselesaikan makalah ini

Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun amat kami nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya meningkatkan dan merevisi kembali pembuatan makalah di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.

Daftar Isi

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG...4 1.2 RUMUSAN MASALAH...4 1.3 TUJUAN PENULISAN...4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KELUARGA DAN PENDIDIKAN...5 2.2 SEKOLAH DAN PENDIDIKAN...6 2.3 MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN...8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN...11 3.2 SARAN...11

(4)

1.1 Latar belakang

Secara sosiologi, pendidikan adalah sebuah warisan budaya dari generasi ke generasi, agar kehidupan masyarakat berkelanjutan, dan identitas masyarakat itu tetap terpelihara. Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur sosial budaya. Dan pada kenyataannya masyarakat mengalami perubahan sosial yang begitu cepat, maju dan memperlihatkan gejala desintegratif yang meliputi berbagai sendi kehidupan dan menjadi masalah, salah satunya dirasakan oleh dunia pendidikan. Tidak hanya perubahan sosial, budaya pun berpengaruh besar dalam dunia pendidikan akibat dari pergeseran paradigma pendidikan yaitu mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan cara bagaimana mencapai kesejahteraan. Dengan mengetahui begitu pesatnya arus perkembangan dunia diharapkan dunia pendidikan dapat merespon hal-hal tersebut secara baik dan bijak. Sehingga, landasan sosial budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.

1.1 Rumusan masalah

A. Apa hubungan antara keluarga dan pendidikan? B. Apa hubungan sekolah dan pendidikan?

C. Apa hubungan antara masyarakat dan pendidikan?

1.2 Tujuan Pembahasan

A. Mengetahui hubungan antara keluarga dan pendidikan B. Memahami hubungan antar sekolah dan pendidikan C. Memahi peranan masyarakat dalam pendidikan

(5)

2.1 Keluarga dan pendidikan

Keluarga merupakan lingkungan belajar pertama yang diperoleh anak dan akan menjadi tempat meletakkan fondasi yang kuat untuk membentuk karakter pada saat dewasa. Pendidikan yang diberikan dalam keluarga akan mencerminkan bagaimana perilaku anak dalam menghadapi persoalan kehidupan kelak.

Kedekatan yang dibangun di dalam keluarga mampu menjadikan anak semakin mengerti adanya cinta kasih yang selalu mendukung dan mengarahkan perilaku anak ke arah yang lebih baik. Dalam lingkungan keluarga juga, anak bisa menyaksikan bagaimana figur seorang ayah dan ibu. Bagaimana kedua peran ini terlibat dalam mengatasi berbagai macam masalah dan berjuang bersama-sama dalam menjalani kehidupan. Pelajaran berharga yang tidak akan didapatkan oleh anak di sekolah atau pun tempat lainnya.

Dalam hal pendidikan kita bisa membagi keluarga dalam 3 kelompok :

A. Keluarga yang benar benar menerapkan pendidikan secara ketat sebagai sesuatu yang penting

B. Keluarga yang acuh/santai, segala sesuatu berjalan sesuai kelaziman

C. Keluarga yang tidak terlalu mementingkan pendidikan tetapi juga tidak acuh. (situasional).

(6)

A. Persekutuan primer, artinya relasi antar keluarga bersifat mendasar dan eksklusif karena faktor ikatan biologis sebagai kelompok primer

B. Sumber kasih sayang (affection) atas dasar biologis atau hukum secara bertanggung jawab.

C. Institusi pembentukan anutan, keyakinan, agama, nilai nilai budaya dan moralitas.

D. Wadah pemenuhan kebutuhan, baik materil maupun spiritual. E. Lembaga partisipasi dari kelompok masyarakat (interaksi sosial).

2.2 Sekolah dan pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

(7)

Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar

Peranan sekolah dalam pendidikan

Peranan sekolah dalam pendidikan yang merupakan tingkatan kedua setelah pendidikan dalam keluarga.

Peranan sekolah yakni mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.

Peran seorang guru yang sebagai pendidik harus memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.

(8)

Melihat, mendengar, merasa, dan meraba merupakan komponen penting dalam pendidikan, dan itu sangat-sangat mudah ia dapatkan dari lingkungan, baik lingkungan pendidikan formal atau non formal.

2.3 Masyarakat dalam pendidikan

1. Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya mempunyai ciri-ciri dengan kriteria seperti di bawah ini:

a. Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang. b.Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama.

Berkumpulnyamanusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan

antarmanusia.

c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.

d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu sama lain.

Masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV yang didalamnya memuat bahwasanya pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,masyarakat dan keluarga.

Macam partisipasi masyarakat dalam pendidikan :

(9)

Berupa dukungan dana sesuai dengan kekuatan dan kemampuan masyarakat. Termasuk juga orangtua secara kolektif dapat mendukung dana yang diperlukan sekolah, yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan untuk keberhasilan pendidikan. Selain itu, lembaga bisnis dan industri diharapkan dapat menyisihkan anggaran untuk pemberian beasiswa pendidikan.

B.Partisipasi material

Diwujudkan dengan sumbangan bahan-bahan yang berkenaan dengan material bangunan, untuk penyempurnaan bangunan ruang dan tempat untuk kegiatan belajar agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Demikian juga masyarakat mendukung terciptanya lingkungan fisik yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

C.Partisipasi akademik

Kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan akademik yang lebih berkualitas. Dukungan dapat diwujudkan dengan dukungan orangtua dan masyarakat untuk mengawasi dan membimbing belajar anak di rumah. Selain itu banyak lembaga-lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan yang dapat memberikan kesempatan untuk praktek atau magang. Hal ini dilakukan untuk memberikan wawasan secara nyata kepada peserta didik.

(10)

Perhatian masyarakat terhadap terpeliharanya nilai kultural dan moral yang terdapat di lingkungan sekitar sekolah sehingga sekolah mampu menyesuaikan diri dengan budaya setempat.

E.Partisipasi evaluatif

Keterlibatan masyarakat dalam melakukan pengendalian dan kontrol terhadap penyelenggaraan pendidikan, sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kinerja lembaga pendidikan. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam penyusunan atau pemberi masukan dalam penyusunan kurikulum bagi sekolah. Agar kurikulum itu sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pengaruh dan kerja sama antara ketiga lingkungan

Pengaruh serta timbal balik pendidikan sekolah, keluarga dan masyarakat sangatlah penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik dalam kehidupan sosial masyarakat.

Secara tidak langsung antara orang tua, guru dan masyarakat telah mengadakan kerjasama yang erat dalam praktek proses pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua meletakan dasar dasar pendidikan di rumah tangga, terutama dalam segi pembentukan kepribadian agama dan moral. Kemudian dikembangkannya berbagai materi berupa ilmu dan keterampilan yang dilakukan di sekolah. Orang tua mengawasi dan menilai hasil didikan sekolah ini dalam kehidupan bermasyarakat.

(11)

3.1 Kesimpulan

Pendidikan peserta didik harus dilibatkan oleh banyak faktor, bukan hanya mengandalkan kemampuan peserta didik tetapi harus dilandaskan oleh landasan sosial budaya, yang melibatkan keluarga/ orang tua, sekolah serta masyarakat. Keikutsertaan ketiga faktor tersebut merupakan pendukung akan keberhasilan atau tecapainya nilai pendidikan, jika masing masing sudah menjalankan peranannya secara maksimal maka dapat dipastikan keberhasilan pendidikan dapat diraih secara sempurna.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini tentu tidak luput dari banyaknya kesalahan, maka masukan dan kritik dari hadirin merupakan hal yang penting bagi kami untuk proses perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Sutikno Sobry, 2008, Landasan pendidikan, Bandung : Prospect. Fauzan, 2009, Landasan Sosial Budaya Sosial Budaya Pendidikan,

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah

http://blog.unnes.ac.id/hellosheren/2015/11/26/partisipasi-masyarakat-dalam-pendidikan/

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu ada panduan khusus yang harus Kamu jalankan selama menggunakan produk ayla breast care, tips dan panduan ringan ini Aku rangkum berdasarkan dari beragam pengalaman

Jenis umum dari HPV cenderung menyebabkan kutil pada kulit seperti pada tangan dan jari-jari, jenis lain dari HPV virus cenderung menyebabkan kutil di daerah kelamin dan anus

Beberapa teknologi yang dapat atau berpotensi untuk mencegah kehilangan N dari tanah antara lain memberikan pupuk N sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman dengan

W., 2012, Model Valuasi Ekonomi sebagai Dasar untuk Rehabilitasi Kerusakan Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Kwadang Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

Maka dengan penelitian ini peneliti sangat tertarik untuk mengangkat judul yang berjudul “Lagu-lagu pasantrena syifaush Shudur” karena di dalam kesenian ini

Sesuai dengan esensi Pasal 55 UU Pemilu, maka terdapat kesesuaian dengan rekomendasi 3:1 karena keduanya sama-sama berorientasi pada hasil bahwa Parpol yang mendapatkan 3 kursi

8) Ukur jarak tempat bangunan sadap ke desa dengan pita ukur atau roda ukur; 9) Tentukan apakah sumber air sungai atau saluran irigasi tersebut layak digunakan; 10) Cari sumber

Gambar diatas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang diawali dengan tindakan planning yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk