• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA PENGGUNA TELKOMSEL SIMPATI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH KEPUASAN, KEPERCAYAAN DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA PENGGUNA TELKOMSEL SIMPATI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi semakin maju. Mau tidak

mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman, dan secara tidak langsung

cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

Salah satu dampak adanya globaliasasi adalah perkembangan teknologi di bidang

komunikasi contohnya telepon genggam. Hampir setiap orang memilikinya dari

kalangan atas sampai kalangan bawah. telepon genggam memiliki banyak manfaat

dan keunggulan, selain memudahkan dan melancarkan arus komunikasi, telepon

genggam juga praktis dibawa kemana-mana. Ketika kebutuhan informasi

merupakan suatu kebutuhan primer maka alat komunikasi pun menjadi prioritas

yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sekarang banyak sekali kemudahan

komunikasi yang ditawarkan sehingga komunikasi dapat berjalan lancar tanpa

terganggu oleh jarak dan waktu (Fidler, 2003). Sebelumnya, komunikasi jarak

jauh hanya dilakukan dengan surat yang kurang efektif dan efisien. Akan tetapi,

seiring berkembangnya kebutuhan manusia maka terdapat telepon genggam (HP)

yang lebih canggih dan pemakaiannya yang mudah. Seiring dengan meluasnya

penggunaan telepon genggam seperti yang terjadi saat ini, otomatis memberikan

peluang pemasaran yang sangat lebar bagi produsen-produsen provider. Sehingga

banyak sekali provider yang berlomba-lomba untuk memberikan fitur canggih

(2)

yang mendukung penggunaan telepon genggam. Seperti vasilitas 3G ataupun

akses internet yang cepat dan murah.

Loyalitas pengguna menjadi sangat penting untuk kelangsungan hidup

perusahaan dan menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pengguna.

Loyalitas pengguna akan semakin kuat jika didukung oleh kualitas layanan yang

diberikan oleh perusahaan serta kepuasaan dan kepercayaan dari pengguna kepada

perusahaan tersebut. Loyalitas pengguna dapat dibangun dengan kualitas layanan

yang baik kemudian sehingga timbul kepuasan pengguna dan pengguna semakin

percaya dengan apa yang diberikan oleh perusahaan.

Pentingnya menjaga pengguna dirasa sangat menguntungkan bagi

perusahaan. Karena apabila pengguna merasa puas dan nyaman dengan produk

perusahaan tersebut maka bukan tidak mungkin kalau penggunaakan semakin

loyal terhadap perusahaan. Terciptanya kepuasaan pengguna dapat memberikan

beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan penggunanya

menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pelayanan ulang dan

terciptanya loyalitas pengguna, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke

mulut yang akan menguntungkan perusahaan (Tjiptono, 2006) Mempertahankan

loyalitas pengguna memiliki keuntungan tersendiri bagi perusahaan, dengan

mempertahankan loyalitas pengguna maka perusahaan tentunya akan memiliki

keuntungan yang bersifat jangka panjang dan kumulatif, jadi semakin lama

loyalitas seorang pengguna maka semakin besar laba yang didapat perusahaan

(3)

akan mengurangi usaha mencari pengguna baru, memberikan umpan balik positif

kepada organisasi.

Morgan dan Hunt (1994: dalam Caceres dan Paparoidamis, 2007) lebih

melihat pada semua aktivitas yang berkaitan langsung dengan menyusun,

mengembangkan dan menjaga hubungan timbal balik antara penyedia jasa dan

pengguna jasa.namun juga pada hubungan antara produsen dan pengguna jasa.

Sedangkan Berry dan Parasuranman (1988: dalam Caceres dan Paparoidamis,

2007) menganggap bahwa relationship marketing merupakan usaha untuk

menarik, mengembangkan dan menguatkan hubungan antara dua pihak. Pihak –

pihak yang berhubungan tidak terbatas pada hubungan antara produsen dan

penjual saja, Strategik dari relationship marketing adalah banyaknya upaya yang

sama besar antara mempertahankan dan menciptakan pengguna dan bagaimana

kedua elemen itu dapat dikelola sehingga menghilangkan kesenjangan kualitas

antara apa yang diharapkan pengguna dengan apa yang pengguna dapatkan.

Morgant dan Hunt (1994: dalam Caceres dan Paparodiamis, 2007) juga

mengungkapkan bahwa kepercayaan adalah salah satu faktor yang paling penting

dalam menjaga hubungan antara pengguna dengan perusahaan.

Terlepas dari pendapat diatas Wulf et al. (2001: dalam Caceres dan

Paparodiamis, 2007) berpendapat bahwa salah satu poin yang perlu diperhatikan

dalam relationship commitment adalah faktor kepercayan dari pengguna jasa

selain daripada kepuasan. Apabila kepercayaan tersebut sudah tertanam dalam

benak pengguna tersebut maka akan menciptakan suatu hubungan yang tentunya

(4)

Seperti yang diungkapkan oleh Mabruroh (2003: dalam Tjiptono 2006)

tindakan pengguna itu sendiri merupakan suatu refleksi dari rangkaian proses

tahap pembelian, dimana suatu implikasi atas tindakanya tersebut akan

mengantarkan pada suatu penilaian bahwa produk dapat diterima oleh pasar atau

justru terjadi penolakan oleh pasar. Persepsi pengguna berbeda dengan pengguna

biasa pada awalnya, seorang pengguna bisa dikatakan menjadi pengguna dari

suatu perusahaan apabila orang atau kelompok tersebut membiasakan diri untuk

membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut

dapat dibangun melalui pembelian ulang dalam jangka waktu tertentu. Apabila

dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang

tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pengguna tapi seorang pembeli (Musanto,

2004 dalam Tjiptono 2006).

Refleksi dari sikap pengguna yang mempunyai keinginan untuk melakukan

transaksi kembali bisa diakibatkan oleh kepuasan pengguna yang dimana

pengguna merasa ekspektasinya dari pelayanan yang diberikan sangat bagus, dan

itu akan membentuk suatu komitmen pengguna kepada penyedia barang atau jasa

dan pengguna akan loyal terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu

organisasi atau perusahaan. Griffin, (1998: dalam Wong 2004) berpendapat bahwa

salah satu tolak ukur dari perusahaan untuk membangun relasi dengan pengguna

adalah dengan mengandalkan kepuasan dari konsumen, perusahaan beranggapan

bahwa apabila pengguna tersebut merasa puas dalam menggunakan produknya

(5)

tidak sedikit pula perusahaan yang merasa kecewa karena penggunanya justru

merasa puas dapat membeli produk pesaing tanpa ragu – ragu.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang relationship marketing dapat

ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Morgan dan Hunt (1994: dalam

Caceres dan Paparoidamis 2007) yang mengungkapkan aspek kunci berbagai

penggerak kerjasama dalam hubungan antara kedua belah pihak yaitu salah

satunya adalah kepercayaan. Kepercayaan pengguna terhadap perusahaan

penyedia jasa akan meningkatkan nilai hubungan yang terjalin dengan penyedia

jasa, selain itu tingginya kepercayaan akan dapat berpengaruh terhadap

menurunnya kemungkinan untuk melakukan perpindahan terhadap penyedia jasa

lain.

Industri telekomunikasi di Indonesia saat ini semakin kompetitif, semakin

berkembangnya teknologi dan tuntutan akan pentingnya inovasi dalam

perkembangan layanan telekomunikasi membuat perusahaan dituntut untuk lebih

gencar dalam melakukan inovasi terutama dalam layanan yang diberikan. Industri

provider sendiri menjadi semakin berkembang dan lebih kompetitif dengan

adanya perusahaan – perusahaan provider baru yang bediri dalam memperebutkan

pasar jika melihat Industri provider adalah industri yang notabene adalah industri

yang bisa dikatakan stabil untuk saat ini. Berikut adalah data pengguna provider

di Indonesia dengan berbagai macam produk yang ditawarkan per Juni tahun

(6)

Tabel 1.1

JUMLAH PENGGUNA OPERATOR SELULER DI INDONESIA PER AGUSTUS TAHUN 2011

Merek Operator seluler Jumlah pengguna

Telkomsel (Simpati,AS, Kartu Hallo) 109 juta

Indosat (Mentari,IM3, Matrix,StarOne) 52 juta

XL Axiata (Xplore, XL prabayar) 47 juta

Telkom Flexy 18 juta

Three 17 juta

Axis 16 juta

Bakrie telecom 15 juta

Smart telecom 8 juta

SmartFren 7 juta

Ceria 800 ribu

Sumber: poztmo.com/2012/06/operator-selular-terbesar-di-dunia.html

Dari data di atas bisa dilihat Telkomsel merupakan salah satu provider

papan atas yang paling banyak digunakan saat ini dan jika dilihat dari jumlah

pemakai yang notabene merupakan salah satu provider yang paling banyak

digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran jika Telkomsel menjadi salah

satu provider yang paling banyak peminatnya dikarenakan Telkomsel sendiri

adalah salah satu perusahaan provider yang sudah bertahan cukup lama. Salah

satu produk dari PT Telkomsel adalah Simpati, produk ini sendiri merupakan

salah satu produk provider yang terbesar digunakan oleh pengguna layanan

provider di Indonesia dan terkenal juga sebagai raja operator selular di segmen

pekerja kantoran. Untuk pangsa pasar sendiri Simpati kebanyakan merupakan dari

kalangan pekerja ini dikarenakan konten dan layanan yang diberikan oleh

Telkomsel Simpati yang dimana sebagian besar difokuskan untuk kalangan para

pekerja seperti contohnya konten sms, i-ring, blackberry menu dan lain – lain,

(7)

anak muda sebagai modelnya (www.telkomsel.com). Dan pangsa pasar anak

muda sendiri juga bisa dikatakan pangsa pasar yang cukup potensial

Dalam beberapa tahun belakangan juga sering terjadi komplain oleh

pengguna mengenai provider yang digunakan dan masalah tersebut tidak lepas

pula dari produk provider Telkomsel Simpati. Beberapa hal yang sering

dikeluhkan oleh pengguna mengenai kualitas layanan dari Telkomsel Simpati

adalah adanya penipuan yang sering menggunakan nama telkomsel sebagai pihak

penanggung jawab. Dalam masalah penipuan tentu ini sangat kontras dengan yang

dialami oleh pengguna selama ini beberapa diantara adalah seperti yang dijelaskan

dari 12 komplain pengguna Telkomsel Simpati dalam tiga tahun terakhir (2009 -

2012) di bawah ini yang diambil dari beberapa website :

Tabel 1.2

DAFTAR KOMPLAIN PENGGUNA TELKOMSEL SIMPATI

Jenis masalah yang dikomplain Frekuensi

Penipuan 3 orang

Tarif layanan 5 orang

Keamanan 1 orang

Penyedotan pulsa 3 orang

Sumber : Diolah beberapa website (terlampir)

Kualitas layanan dari perusahaan provider sangat perlu diperhatikan apabila

perusahaan ingin mempertahankan pengguna yang telah menggunakan layanan

mereka. Selama ini komplain yang diberikan oleh pengguna rata–rata bersumber

dari keluhan mereka mengenai layanan provider yang mereka gunakan. Dalam

industri jasa provider sendiri kualitas layanan adalah salah satu hal yang sangat

sensitif, apabila pengguna merasa tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan

(8)

identifikasikan bahwa penyedia jasa dapat dipercaya atau diandalkan dalam

memenuhi janjinya (Moorman, dalam Ndubisi, 2007) bukan mustahil

kemungkinan terburuk pengguna akan berpindah ke produk provider lain, ini juga

didukung dengan munculnya perusahaan – perusahaan baru yang dapat pula

membuat pengguna penasaran dengan yang ditawarkan oleh perusahaan –

perusahaan tersebut. Seperti contoh kasus yang diutarakan diatas, kasus – kasus

komplain dari produk Simpati tersebut tentunya dikarenakan dari kurang puasnya

pengguna terhadap kualitas layanan dari simpati selama ini, jika hal ini tidak

segera diselesaikan maka bukan tidak mungkin pengguna dari provider Simpati

akan berpindah ke produk lain.

Dalam meningkatkan loyalitas pengguna provider perlu juga dengan

mengandalkan kepuasan pengguna yang dimana dapat bersumber dari kualitas

layanan yang diberikan oleh perusahaan, kepuasan tersebut bisa terjadi apabila

tentunya mereka benar-benar mendapatkan benefit yang sesuai dengan apa

pengorbanan yang mereka keluarkan dan apa yang dijanjikan oleh perusahaan

provider selanjutnya, dalam proses penggunaan layanan jasa provider dapat

mencerminkan apakah nantinya pengguna akan merasa puas dengan layanan yang

diberikan oleh perusahaan atau bisa jadi merasa tidak puas terhadap layanan yg

diberikan. Jika nantinya kualitas layanan yang telah diberikan oleh perusahaan

tidak sesuai dengan ekspektasi pengguna provider tersebut bukan tidak mungkin

jika pengguna dari provider tersebut akan merasa kecewa dan mepengaruhi

(9)

Salah satu kunci penting untuk mempertahankan loyalitas pengguna dari

suatu produk provider yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan suatu

kepercayaan terhadap pengguna, kepercayaan pengguna terhadap produk provider

yang mereka gunakan, jika semakin baik maka tentunya akan membuat pengguna

semakin loyal terhadap produk provider yang mereka gunakan, salah satu kunci

perusahaan untuk membangun kepercayaan dari bagaimana perusahaan dapat

memenuhi harapan dari pengguna atau calon pengguna mereka, apa yang

perusahaan janjikan harus dapat dipertanggung jawabkan dan tidak akan membuat

pengguna merasa kecewa. Dalam industri provider sendiri terkadang ditemukan

beberapa kasus bahwa apa yang diberitakan perusahaan provider dalam iklan yang

mereka luncurkan terkadang tidak sebanding ketika pengguna sudah

menggunakan layanan yang telah diiklankan oleh perusahaan, hal inilah juga yang

perlu diperhatikan, apabila kasus–kasus seperti ini juga kurang diperhatikan selain

kasus–kasus mengenai kualitas layanan seperti yang dijelaskan diatas maka juga

akan berdampak negatif bagi kelangsungan perusahaan untuk mempertahankan

loyalitas dari pengguna provider.

Tujuan dari ditingkatkannya kualitas layanan, membuat pengguna merasa

puas dan menumbuhkan kepercayaan pengguna, maka pada akhirnya tujuan dari

kegiatan tersebut dapat mempertahankan loyalitas dari konsumen. Apabila ketiga

aspek yang dijelaskan diatas sudah dirasa sangat baik, bukan hal yang tidak

mungkin bahwa akan menciptakan loyalitas dari pengguna. Dan pengguna

tentunya tidak akan berpindah pada provider lain, dan bisa saja pengguna yang

(10)

lain, tentu saja hal ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan provider, oleh

karena itu pentingnya menjaga loyalitas dari pengguna merupakan hal yang

mutlak dari sebuah perusahaan untuk kelangsungan dan kemajuan dari perusahaan

provider tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, peneliti tertarik untuk meneliti apa saja yang

menyebabkan pengguna tetap setia pada produk Simpati meskipun tidak sedikit

pula masalah yang dihadapi pengguna dari provider Simpati masih dibilang masih

mempunyai beberapa komplain masalah dari para penguna. Selanjutnya, hasil

dari penelitian ini, akan dituangkan dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh

kepuasan, kepercayaan dan kualitas layanan terhadap loyalitas pada pengguna

Telkomsel Simpati di Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 

1. Apakah kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya?

2. Apakah kepuasan pengguna berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya ?

3. Apakah kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya?

4. Apakah kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas

(11)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 

1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan kepuasan pengguna terhadap loyalitas

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya

3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan kepuasan terhadap kepercayaan

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya

4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan kepercayaan terhadap loyalitas

pengguna provider Telkomsel Simpati di Surabaya

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun

pihak-pihak lain terutama dalam bentuk :

a. Bagi Penulis

Sebagai bentuk penulisan dan sebagai pembelajaran yang diperoleh selama

menempuh studi dalam bidang ilmu ekonomi, khususnya manajemen

pemasaran.

b. Bagi perusahaan

Diharapkan bermanfaat bagi Telkomsel khususnya pengguna Simpati di

Surabaya untuk mengetahui keloyalitas pengguna Simpati.

c. Pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan akan adanya

(12)

provider Telkomsel Simpati dan menambah perbendaharaan perpustakaan

sebagai bahan bacaan ilmiah.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah cara penulisan skripsi ini, maka penulis membagi

skripsi ini dengan bab-bab secara teratur dan sistematis. Adapun sistematika

penulisan proposal adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang penelitian terdahulu dan teori-teori yang

digunakan sebagai rujukan dalam mencari pemecahan masalah

penelitian, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang akan di

ajukan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian diuraikan secara rinci mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan prosedur penelitian yang meliputi rancangan

penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional

dan pengukuran variabel, instrumen penelitian, populasi sampel dan

teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, uji validitasi

(13)

BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisi uraian-uraian hasil penelitian, yaitu hasil penelitian

analisis deskriptif dan statistik, hasil pengujian, kemudian

pembahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bagian akhir dalam penulisan penelitian ini

dimana pada bagian ini berisi kesimpulan penelitian, batasan –

batasan dalampenelitian, serta saran-saran yang dapat

Gambar

Tabel 1.1 JUMLAH PENGGUNA OPERATOR SELULER DI INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Manajemen

Orang Buddhis diajar untuk tidak menghiraukan peristiwa-peristiwa yang tidak penting itu sebab tujuannya terletak di sebelah sana segala 'permainan-permainan' itu;

Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional pada tingkat provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukiman;f. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi

Jika ditinjau dari sisi geografisnya, awal pembuatan buddharûpa terjadi di wilayah India bagian utara dan barat laut, yaitu wilayah Kashmir, Pakistan, Afganistan sekarang,

Kota Sungai Penuh terdiri dari 5 kecamatan, dengan luas wilayah secara keseluruhan mencapai 39.150 Km2. Pengelolaan persampahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Sungai

terhadap kreatinin di urin. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan ka- dar serum kreatinin, sedangkan pemeriksaan histopatologi ginjal menunjukkan ab- normalitas pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan validasi metode spektrofotometri UV-Vis analisis tiga panjang gelombang untuk penetapan kadar tablet prednison yang

Dengan membaca wacana tentang proses membuat garam, siswa dapat mengidentifikasi informasi yang terkait dengan wujud benda dengan tepat6. Dengan membuat cerita bergambar, siswa