Analisis Kebijakan Revolusi Mental
Dalam Aspek Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Politik
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Politik Generasi Muda
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H
Dr. H. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip., M.Si.
Imam Alfikri Pratama 1402464
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Pendahuluan
Revolusi secara sederhana adalah perubahan yang terjadi secara cepat. Secara lebih kompleks Revolusi bisa di jelaskan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.
Menurut Selo Soemardjan revolusi adalah Setiap perubahan dalam lembaga-lembaga sosial di masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok elf di masyarakat. Sedangkan Koentjaraningrat- menyebut Revolusi merupakan usaha untuk dapat hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.
Dalam sejarah perkembangan dunia telah banyak revolusi yang terjadi baik yang dipelopori oleh kekuatan sosial masyarakat maupun terjadi karena campur tangan pemerintah, sebut saja revolusi Perancis, revolusi industry dan masih banyak lagi lainnya. Dalam konteks keIndonesiaan revolusi pernah beberapa kali terjadi, seperti revolusi kemerdekaan dan revolusi yang terjadi pada tahun 1998 atau yang kita kenal dengan nama reformasi.
Revolusi mental adalah upaya memperbaiki karakter bangsa yang kadung rusak dengan menanamkna kembali nilai-nilai bangsa dan mengubah cara pandang masyarakat terhadap banyak hal. Revolusi mental diyakini bisa membawa bangsa Indonesia menjadi karakter yang kuat, jujur, dan beretos kerja tinggi sehingga mampu menyusul keberhasilan Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
Pembahasan
Pendidikan adalah sarana terciptanya bangsa yang memiliki intelektualitas kognisi dan moral perilaku. Pendidikan juga merupakan sarana pembentukan karakter bangsa melalui internalisasi nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang pada sebuah bangsa. Di Indonesia dewasa ini terjadi masalah moral dan mental bangsa yang kian jauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Intensitas penyimpangan yang terjadi mendorong pemerintah sebagai pemegang kebijakan untuk mecarikan solusi atas permasalahan tersebut. Solusi yang didengungkan pemerintah adalah melalui kebijakan revolusi mental. Revolusi yang mengubah mentalitas dan moralitas bangsa melalui kebijakan pendidikan dan kebijakan lainnya secara menyeluruh.
Mentalitas dan moralitas ini hanya bisa dirubah oleh masyarakat sendiri, oleh kemauan yang kuat untuk berjalan kea rah lebih baik. Pendidikan hanya merupakan sarana menuju hal tersebut. Pembentukan karakter bangsa yang bertujuan untuk menguba mentalitas dan moralitas bangsa salah satu caranya adalah melalui pendidikan politik. Hajer dalam buku political education dari Robert Brownhill dan Patricia Smart dalam Sadeli, dkk (2009,hlm. 19) mengatakan bahwa pendidikan politik adalah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik, sehingga masyarakat mengerti tentang hak politiknya. Pendidikan politik selain membentuk political literacy yang ujungnya adalah membangun budaya politik juga bertujuan untuk membangun kecerdasan moral.
poltik sebagai wahana pencerdasan warga Negara melalui keterdidikan secara politik. Pemahaman melalui pendidikan politik bagi warga Negara harus berjalan beriringan dengan proses demokrasi dan demokratisasi di Indonesia dan tentu saja pendidikan politik yang diberikan harus sesuai dengan ideologi Pancasila dan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Revolusi mental ialah melakukan reinterpretasi terhadap politik budaya negara dalam pendidikan berdasarkan Pancasila dan budaya nasional. Revolusi mental hanya bisa dilakukan dengan cara menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila yang diinternalisasikan dalam pendidikan, dihayati individu, dan tecermin dalam perilaku keadaban individu masyarakat Indonesia. Revolusi mental harus mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara untuk mengukuhkan NKRI dalam Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila dan nilai kebangsaan inilah yang kemudian menjadi sarana pembentukan karakter bangsa sebagai sarana membangun mentalitas dan moralitas bangsa.
bentuk formal tapi melalui apa yang tumbuh dan berkembang ditenga masyarakat secara langsung.
Kesimpulan
Revolusi mental dapat dianalogikan sebagai simbolisasi dari lompatan dari sisi perilaku dan watak (character building). Dimana revolusi mental hanya bisa dilakukan dengan cara menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila yang diinternalisasikan dalam pendidikan, dihayati individu, dan tecermin dalam perilaku keadaan individu masyarakat Indonesia. Nilai-nilai ini harus ditanamkan dengan interpretasi ulang kebijakan pendidikan sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa.
Daftar Pustaka
Brownhill, R and Patricia Smart (1989). Political education. London and New York: Routledge