• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARBARISME DAN PERADABAN barat dan timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BARBARISME DAN PERADABAN barat dan timur "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abdulloh Misbahushshudur

170110110013

Program Studi Administrasi Negara (A)

REVIEW I

BARBARISME DAN PERADABAN

Pada pembahasan review kali ini adalah mengenai Barbarisme dan Peradaban, dimana dijelaskan bahwa Peradaban merupakan perkembangan hidup manusia. Kita tahu bahwa perkembangan hidup manusia tentu sangat beragam, yang berawal dari bagaimana manusia itu lahir atau diciptakan dari tahapan awal barbarisme seperti yang kita ketahui berawal dari masyarakat Indian Amerika dimana telah menghasilkan pembentukan sistem gentile yang seutuhnya. Kemudian seiring dengan pertumbuhan populasi, masing-masing dari gentile ini dibagi menjadi beberapa gente anak-perempuan yang berkaitan dengan kemuncuan gen ibu sebagai phartry. Sehingga ini menyebabkan mereka yang kemudian memiliki hubungan pertalian darah membentuk konfederasi/perserikatan suku yang berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan anggota sesuai dengan kondisi sosial yang ada.

Organisasi ini terbentuk secara alamiah yang pada akhirnya memunculkan kondisi dimana secara alamiah pula mereka akan berupaya untuk mengatasi konflik internal mereka. Pembagian tugas pada waktu bersifat spontan dimana laki-laki berburu dan memancing untuk memenuhi bahan mentah makanan dan keperluan alat-alat. Sementara perempuan di dalam rumah untuk memasak, manenun, menjahit, dan menyiapkan pakaian. Dengan demikian laki-laki membutuhkan alat berburu, sedangkan perempuan membutuhkan alat untuk keperluan rumah (zaman batu). Kebutuhan ini kemudian memunculkan istilah “properti yang dihasilkan”. Di sisi lain, masyarakat asia menemukan binatang yang dapat dijinakkan sehingga mereka mampu memproduksi banyak kebutuhan pangan yang lebih banyak lagi seperti susu, dan bahan mentah seperti benang wool. Keadaan ini melahirkan sistem barter untuk pertama kalinya yang mana dimulai dari barter antar kepala suku kemudian berubah menjadi barter antar individual. Sehingga barang pokok utama yang dipertukarkan antar suku adalah ternak dengan barang komoditi lainnya. Dan disini pula masyarakat mulai mendapatkan fungsi uang.

(2)

oleh tempat berburu yang luas, dan kedua dikelilingi oleh daerah sabuk perlindungan hutan netral yang memisahkan mereka dengan suku lain. Pada perkembangan menengah barbarisme, masyarakat mulai mengenal holtikultura atau ilmu perkebunan. Hal ini dilatar belakangi oleh iklim dataran tinggi di Turania yang tidak memungkinkan untuk berternak tanpa tersedianya pakan ternak tersebut. Alhasil mereka harus membudidayakan tanah dengan menanam biji-bijian untuk pakan ternak yang kemudian menjadi bahan pangan mereka. Ada dua pencapaian industri yang lahir dalam perkembangan ini yakni perkakas tenun, dan biji metal sampai pengolahannya menjadi tembaga, timah, dan logam campuran seperti perunggu, emas dan perak. Namun logam tersebut tidak bisa menggantikan fungsi alat dari batu. Emas dan perak digunakan sebagai ornamen atau dekorasi yang harganya lebih mahal dari pada perunggu dan tembaga.

Dalam perkembangan selanjutnya, peningkatan kebutuhan menyebabkan meningkatnya produksi baik itu pertanian maupun kerajinan tangan sehingga perlu tenaga kerja yang lebih banyak lagi dan bersifat sangat mendesak. Peningkatan produktivitas dan kesejahteraan membentuk pembagian kerja sosial yang mengikat sehingga muncul perbudakan. Disini lahirlah dua kelas sosial dalam masyarakat yakni kelas tuan dan kelas budak, atau penindas dan tertindas. Di sisi lain dalam sebuah rumah tangga, posisi perempuan semakin melemah sebab laki-laki yang giat mencari nafkah dianggap sebagai kegiatan yang segala-galanya dan memiliki hak paling besar dalam kepemilikan, sedangkan perempuan hanya menikmati hasil dan tidak memiliki nilai lebih. Emansipasi perempuan akan lahir jika perempuan dapat mengambil bagian dalam produksi sosial yang berskala luas.

(3)

dikarenakan perbedaan kemampuan individual setiap kepala keluarga, sampai menyebabkan perbedaan antara si kaya dan si miskin muncul bersebelahan dengan kenyataan orang bebas dan kaum budak, dengan adanya pembagian tenaga kerja yang baru, maka terdapatlah pengelompokan masyarakat yang baru kedalam kelas-kelas.

Namun dengan seiringnya perkembangan zaman, disamping kekayaan di dalam komoditi dan perbudakan serta kekayaan uang, dan kekayaan dalam bentuk tanah, dimana hak individual diberikan kepada orang-orang yang berhak melalui gen

atau suku kemudian diwariskan. Namun perkembangan tersebut mulai dihilangkan dimana peradaban baru telah lahir dimana negara menjamin kesetaraan hak bagi setiap orang, sehingga tidak ada lagi kelas-kelas sebagaimana sebelumnya. Demokrasi dalam pemerintahan, persaudaraan dalam masyarakat, kesetetaraan hak dan hak-hak istimewa, serta pendidikan dan pengetahuan umum yang bersifat universal akan membentuk kebangkitan kembali dari peradaban sebelumnya sehingga tidak lagi berbicara tentang individual melainkan semuanya telah diatur oleh negara.

Sumber :

(4)

Abdulloh Misbahushshudur

170110110013

Program Studi Administrasi Negara (A)

REVIEW 2

STRUKTUR, SISTEM DAN REPRODUKSI SOSIAL

Berbicara mengenai review kali ini terdapat tiga bahasan utama dimana membahas mengenai struktur sosial, sistem sosial dan reproduksi sosial. Ketiga bahasan tersebut erat kaitannya dengan sistem-sistem sosial yang berada pada ruang dan waktu dari setiap pembahasannya. Ketika kita berbicara mengenai sistem sosial maka ada pelaku utama yang berperan sepenuhnya dalam menunjang kegaiatan tersebut yakni individu dan masyarakat. Masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak ada yang namanya individu. Namun didalam ranah sosial tentu individu-individu itulah yang memiliki inisiatif tinggi untuk membentuk suatu kelompok masyarakat yang dimana didalamnya telah terjadi berbagai macam sistem dengan tujuan yang telah ditentukan. Menyinggung mengenai kata masyarakat kita tahu merupakan sekelompok orang tertentu yang membentuk perikehidupan berbudaya, dimana masyarakat merupakan sistem-sistem sosial dengan melihat teori-teori sosial terkait bagaimana erat kaitannya terhadap hubungan sistematik yang terjadi.

Hal ini sangat merujuk pada pengertian masyarakat yang tidak lepas kaitannya dengan struktur dimana melihat pada sistem sosial itu sendiri dengan berpijak pada prinsip-prinsip struktural yang dapat berfungsi untuk menghasilkan secara keseluruhan sehingga dapat ditata serta dikelola dengan hasil yang maksimal dan dapat diklasifikasikan. Dalam artian adanya perubahan bentuk kembali dalam proses pembuatan yang mana merupakan elemen terpenting dalam melaksakan setiap kegiatan yang berhubungan dengan struktur, sistem dan reproduksi sosial. Hubungan yang paling terlihat didalam sistem sosial antara lain karena adanya prinsip-prinsip struktural yang berfungsi untuk menghasilkan keseluruhan kumpulan institusi yang dapat dispesifikasikan kedalam ruang dan waktu dimana dijadikan sebagai penentu utama dalam suatu masyarakat. Adapun sifat-sifat tersebut antara lain:

1. Asosiasi antara sistem sosial dan teritorial atau lokal khusus. Dimana lokal-lokal yang didiami masyarakat tidaklah harus merupakan kawasan tetap.

(5)

3. Di antara anggota-anggota masyarakat terdapat kelaziman munculnya perasaan tentang semacam identitas bersama yang mungkin dapat diungkapkan atau dinyatakan.

(6)

Tiga klasifikasi diatas menggambarkan bahwa masyarakat dapat mengalami sistem sosial yang memiliki sturktur serta ciri khas yang akan menghasilkan suatu sistem baru sehingga namun disamping itu sistem sosial yang telah dimiliki dapat diubah sesuai dengan kepentingannya. Beberapa faktor yang memungkinkan terjadi terhadap adanya suatu perubahan baik itu dari individu maupun dari masyarakat atau bahkan lingkungan yang baru. Seperti halnya pada sebuah organisasi, ketika seorang pemimpin dalam sebuah organisasi dapat memimpin dengan baik maka sistem yang dilaksanakanpun akan berjalan dengan baik lain sebaliknya jiga berbicara sistem yang dimiliki sudah tidak baik dan bahkan terdapat beberapa individu yang tidak mematuhi pemimpin yang ditetapkan maka memungkinkan terjadinya adanya peranan yang sangat besar dari seorang pemimpin untuk merubah suatu sistem. Sehingga dari penjelasan yang telah diuraikan diatas bersinggungan dengan reproduksi sosial yang dimana perubahan itu terjadi ketika faktor utama atau dalam hal ini yang berperan penting adalah masyarakat sedang mengalami tekanan sehingga tidak dapat berjalannya sistem dengan baik. Begitupun sebaliknya jika kekuatan masyarakat dijunjung tinggi maka sistem sosial yang berlaku pun akan semakin baik dan bahkan akan menghasilkan suatu sistem bar, organisasi atau kelompok yang akan terbentuk dari kalangan masyarakat tertentu.

Sumber :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara informan di atas menunjukkan bahwa instansi di Kabupaten Jember sudah melakukan kajian program- program lintas sektor sebagaimana yang

(4) Kontrak harga satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan kontrak pengadaan barang/ pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan harga satuan yang

pada tahap Event Recognation, bahwa mereka dapat menyebutkan salah satu event.. bazaar pakaian yang diselenggarakan di Lippo Plaza Jogja, dan sejumlah

Zeorin, senyawa yang diisolasi dari Aegle marmelos Correa, mampu menunjukkan efek penghambatan terhadap pelepasan mediator sel mast yaitu enzim -hexosaminidase dengan

Artikel ini merupakan bagian dari Penelitian Tindakan Kelas. Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengenalkan kosakata bahasa Inggris

Dalam studi kasus yang lain yang telah dilakukan oleh Gentile, Lynch, Linder & Walsh (2004, hal.6) diketahui bahwa gadis remaja bisa bermain video game terbaru selama rata-rata

Dati penjelasan di atas bahwa hadis ini merupakan seruan kepada hamba Allah yang saat berpuasa manusia tidak hanya sekedar berpuasa dari makan dan minum saja, “ tapi

bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Kesepakatan Bersama tentang Kerja Sama Pengawasan Obat dan Makanan, dengan ketentuan