• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLIN. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLIN. pdf"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLINER Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas

Mata kuliah pendidikan interdisipliner

Dosen Pembimbing : Dr. Afiful Ikhwan M.Pd.I

Disusun:

Sulisetyawati (16150248)

Kenty Nur Isnaini (16150249)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “prinsip-prinsip pendidikan interdisipliner” dengan baik.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pendidikan interdisipliner. Pada kesempatan ini kami ucapkan terimakasih semua pihakyang telah membantu menyumbangkan ide dan gagasannya demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca sangat kami harapkan demi bertambah baiknya makalah ini.

Ponorogo, 16 januari 2018

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB 2. PEMBAHASAN ... 3

A. Pengertian pendidikan interdisipliner ... 3

B. Urgensi pendidikan interdisipliner ... 6

C. Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner ... 7

BAB 3. PENUTUP ... 9

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah hal yang sulit untuk dipisahkan dari

kehidupan ini. manusia mencoba mendidik diri dan orang lain dengan sasaran

menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya sebuah pendidikan.

aktifitas pendidikan diorientasikan pada sejumlah materi yang disusun dalam

rangka mencerdaskan dan peningkatan kualitas hidup manusia.

Pendidikan adalah unsur yang terpenting bagi manusia dalam rangka

untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Hal ini dikarenakan jika

orang-orang semakin paham tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka

tidak menutup kemungkinan akan lebih mengerti dan lebih tahu akan terciptanya

seorang hamba yang yang beriman. apabila Manusia hidup didunia ini sulit

memahami dan mendalami dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam, maka hal tersebut

juga akan berpengaruh terhadap kedekatan kepada Allah SWT.

Adanya pendidikan islam sebagai wadah untuk pengembangan akal

dan pikiran, pengarah tata laku dan perasaan berdasarkan nilai ajaran islam.

Sehingga nilai tersebut dapat diserap dalam kehidupan terutama dalam

memandang realitas kehidupan sehingga sisi kehidupan dapat diraih dengan cara

yang sehat dan sesuai dengan ajaran islam

Oleh karenanya pendidikan interdisipliner ini diharapkan mampu

mengatasi berbagai macam persoalan yang terjadi dalam lingkup pendidikan dan

mampu mengupas tuntas semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga

(5)

2

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendidikan interdisipliner ?

2. Bagaimana urgensi pendidikan interdisipliner ?

3. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan Interdisipliner ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui apa pengertian pendidikan interdisipliner.

2. Untuk mengetahui urgensi pendidikan interdisipliner.

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Interdisipliner

Pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi, maka pendidikan berarti

menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung

jawab. Adapun pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa macam.1

1. Pendidikan moral

Dalam Bahasa Indonesia moral diterjemahkan dengan arti susila. Adapun menurut Ya’kub menjelaskan bahwa moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan

wajar. Secara terminology pendidikan moral mengacu pada pengajaran

etika dan penyampaian nilai-nilai yang benar dan nilai-nilai yang salah.2

2. Pendidikan akhlak

Perkataan akhlak berasal dari bahsa arab jama’ dari “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan sa’adudin mengemukakan bahwa akhlak mengandung beberapa arti diantaranya

a) Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa

dikehendaki dan tanpa diupayakan.

b) Adat yaitu sifat dalam diri yang dipayakan manusia melalui latihan

c) Watak cakupannya meliputi hal-hal yang menjadi tabiat dan hal-hal

yang diupayakan hingga menjadi adat.

1

Arifin, Ilmu Pendidikan Isam (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), hal.7

2

(7)

4

3. Pendidikan karakter

Jika ditelusuri karakter berasal dari Bahasa arab latin “kharakter”,

kharassein,”kharax” dalam Bahasa inggris character dan dalam Bahasa Indonesia “karakter” yang berarti membuat tajam dan membuat dalam. Sedangkan menurut Hornby dan Parnwell karakter adalah kualitas

mentalatau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Hermawan

Kartajaya mendefinisikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu

benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada

kepribadian benda atau individu tersebut.Allport mengatakan bahwa

character is personality evaluated and personality is character devaluated

(watak adalah kepribadian dinilai dan kepribadian adalah watak yang tak

dinilai). Karakter adalah hal-hal yang mendasar yang ada pada diri

seseorang dan yang abstrak yang ada pada diri seseorang. Dilihat dari

sudut pengertian karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang

signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi

tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran atau dengan

kata lain keduanya disebut dengan kebiasaan.

4. Pendidikan Budi pekerti

Esensi dan makna sama dengan pendidikan moral dan pendidikan

akhlak. Dalam konteks pendidikan di Indonesia pendidikan budi pekerti

adalah pendidikan niali yakni bersumber dari budaya bangsa Indonesia,

dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Jika dinilai dari

berbagai aspek secara epistemology budi pekerti berarti penampilan diri

yang berbudi. dalam kosakata arab berarti akhlak, dalam kamus Bahasa

Indonesia kata budi artinya akal (alat bantu untuk menimbang baik dan

buruk, benar salah dan lain-lain). Secara operasional budi pekerti adalah

perilaku tercermin dalam kata, pikiran, sikap, perasaan, keinginan dan hasil

karya. Dalam hal ini, budi pekerti dapat diartikan sebagai sikap atau

(8)

5

susila sedangkan budi pekerti sebagai bimbingan untuk membentuk

tingkah laku yang baik yang merupakan ekspresi dari nilai-nilai yang baik.

Interdisipliner adalah mengkaji suatu permasalahan dengan cara

mengkombinasikan dua atau lebih dari disiplin ilmu sebagai alat atau

perspektif kajian, tetapi peneliti tetap berpijak pada satu disiplin ilmu.3

Kajian interdisipliner tidak mengkhususkan diri pada alat analisis tertentu

yang bersandar pada keilmuan tertentu, tetapi juga menggunakan

bidang-bidang keilmuan lain lain yang relevan

Menurut Muharram kajian interdisipliner sebagai variasi cara

menjebatani dan mengkonfrontasi berbagai pendekatan disiplin. Menurut

Muharram penganut disiplin ilmu sering kali melakukan kesalahan yang

bisa dideteksi oleh orang yang memahami dua atau lebih disiplin ilmu.

Pengamatan interdisipliner diperlukan karena disiplin ilmu itu luas,

sehingga jarang ilmuwan mengambil kesimpulan yang bertabrakan dengan

kesimpulan disiplin ilmu. Kajian interdisipliner diperlukan agar

pengambilan keputusan lebih seimbang.

Jadi pendidikan interdisipliner adalah salah satu model pendidikan

yang menggunakan pendekatan interdisipliner dengan mengkolaborasikan

beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan kualitas dari adanya pendidikan

tersebut.

3

Setya Yuwana Sudikan. 2010. Pendekatan Interdisipliner Multidisipliner dan

Transdisipliner Dalam Studi Sastra. Universitas Negeri Surabaya diakses pada 24

(9)

6

B. Urgensi pendidikan interdisipliner

Kondisi masyarakat yang belum memahami pentingnya pendidikan

membuat pendidikan interdisipliner sangat urgen. Antara lain berikut

beberapa urgensi pendidikan interdisipliner :

1. Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui

proses yang panjang, dengan hasil yang tidak dapat diketahui dengan

segera. Dalam proses perhitungan yang matang berdasarkan

pandangan dan pikiran atau teori yang tepat, sehingga kegagalan atau

kesalahan dalam mendidik siswa dapat dihindarkan. Karena pada

hakekatnya sasaran pendidikan adalah makhluk yang tumbuh dan

berkembang apabila salah dalam penanganan maka akan sulit dalam

memperbaiki.4

2. Pendidikan pada dasarnya bermuara dari islam itu sendiri maka dalam

menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai

juga mengembangkan kemampuan dari segi ilmu sejalan dengan

nilai-nilai yang ada diislam. Oleh karena itu usaha untuk membentuk sikap

yang baik dan menanamkan nilai-nilai tidak dapat dilakukan dengan

coba-coba atau atas dasar keinginan dan kemauan pendidik tanpa

dilandasi dengan teori pendidikan yang nantinya dapat

dipertanggungjawabkan.

3. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan

mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat

manusia baik dunia maupun akhirat. sehingga dapat berarti fungsional

dan actual dalam diri manusia jika dikembangkan melalui proses

pendidikan yang sistematis.

4. Ruang lingkup kependidikan terutama islam mencakup segala bidang

kehidupan manusia didunia maupun akhirat, oleh karenanya

4

(10)

7

pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah Islamiah dalam pribadi

manusia dapat efektif jika dilakukan melalui proses pendidikan yang

berjalan diatas kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.

C. Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner

Pendidikan interdisipliner merupakan model pendidikan yang

menerapkan pendekatan interdisipliner. Prinsip- prinsip pendidikan

interdisipiner dapat kita ketahui melalui bentuk aplikasi dari pendidikan

interdisipliner. Misalnya dalam hal pengembangan kurikulum.

Berikut Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner, diantaranya

adalah :

a. Prinsip tujuan.

Prinsip berorientasi pada tujuan. Orientasi dari sebuah

prinsip berguuna untuk mewujudkan visi. Ketika visi sudah mulai

terwujud maka hendaaknya bekerja sama dengan lembaga yang sesuai.

b. Prinsip relevansi.

Prinsip relevansi artinya prinsip kesesuaian.

Kesesuaianyang dibangun hendaknya mengandung tujuan bersama.

Dalam prinsip ini hendaknya mengandung beberapa hal yang biasa

di sebut 3K, yaitu Kolaborasi, Kerjasama, dan Komunikasi.

c. Prinsip efektifitas.

Pendidikan Interdisipliner yang diterapkan mampu

memberikan sumbangsih keilmuan yang dapat dimanfaatkan banyak

orang.

d. Prinsip integritas.

Integritas diartikan sebagai keterpaduan, kebulatan,

(11)

8

arti pula yang saling berkaitan. Artinya ilmu yang di integrasikan

harus sesuai dan berkaitan.

e. Prinsip kontinuitas atau kesinambungan.

Ilmu yang diintegrasikan ini diharapkan mampu

menghasilkan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Dalam arti

lain hasil dari penggabungan beberapa disiplin ilmu tersebut

hendaknya memiliki sifat simbiosi mutualisme.

f. Prinsip Sumber Daya

Sumber Daya menjadi hal yang urgen dalam pendidikan

interdisipliner. Sumber daya disini bisa menggunakan sumber daya

alam dan manusia untuk menunjang keberlangsungan pendidikan

interdisipliner tersebut. Sumber daya manusia dpat berupa

akademisi, pemerintah, peneliti, serta masyarakat luas. Adapun

selain dari sumber daya manusia yan harus diperhatikan adalah

(12)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

1. Pendidikan interdisipliner adalah salah satu model pendidikan yang

menggunakan pendekatan interdisipliner dengan mengkolaborasikan

beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan kualitas dari adanya

pendidikan tersebut.

2. Pendidikan interdisipliner sangat diperlukan masayarakat karena memiliki

beberapa urgensi diantaranya adalah kurangnya pemahaman

masyarakatakan pentingnya pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan

bangsa serta ada beberapa urgensi yang lain.

3. Prinsip – prinsip pendidikan interdisipliner dapat kita ketahui dalam salah satu aplikasi dari pendidikan interdispliner, yaitu tentang pengembangan

kurikulum, yaitu : prinsip tujuan, prinsip relevansi, prinsip efektifitas,

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, dan Andayani Dian. 2013. Pendidikan Karakter

Perspektif Islam. Bndung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arifin, 2008. Ilmu Pendidikan Isam. Jakarta: PT. Bumi Aksara .

Yuwana Sudikan, Setya. 2010. Pendekatan Interdisipliner

Multidisipliner dan Transdisipliner Dalam Studi Sastra. Universitas Negeri

Referensi

Dokumen terkait

1) When operating in winter, because the heat exchanger surface temperature is below outdoor ambient temperature, and when heat exchanger surface temperature is below 0°C,heat

[r]

Menurutnya lagi, karena jarak dari desa mereka ke rumah sakit agak jauh, maka mereka memilih pengo- batan gigitan ular tersebut ke pawang setempat, karena selama ini terbukti

Aplikasi insektisida l -sihalotrin pada tanaman apel dapat meninggalkan residu baik pada daging buah maupun kulit apel, tetapi setelah 39 hari residu tidak terdeteksi pada daging

Daur hidup hewan yang sama dengan gambar di atas adalah ….!. kupu-kupu, katak,

Watson & Scribner (2007) memberitahu bahawa teori kepimpinan distributif adalah lahir dari teori psikologi sosial apabila pemimpin yang mengamalkan kepemimpinan

Adapun stakeholders atau informan yang berhasil diwawancarai dalam penelitian ini antara lain adalah : Kepala Desa Katurai, Kepala Dusun Malilimok, Tolaulago dan Saraousow,

pelajaran matematika karena siswa kurang memiliki kemandirian dalam belajar, hal tersebut dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang masih pasif dan tidak inisiatif dalam